Anda di halaman 1dari 5

BADAN KELENGKAPAN MAJELIS WALI AMANAT

UNIVERSITAS INDONESIA UNSUR MAHASISWA


Kampus Depok, Depok 16424
Tel. 081513319773
e-mail kki.mwauium2015@gmail.com website www.mwaum.ui.ac.id

(Mungkinkah) Biaya Pendidikan Naik (?)


Memahami RKA UI
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2013 tentang
Bentuk dan Mekanisme Pendanaan Perguruan Tinggi Negeri dan Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 68 Tahun 2013 tentang Statuta Universitas Indonesia dinyatakan bahwa status
Universitas Indonesia ditetapkan menjadi Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum ( PTN-BH
). Pada sistem PTN-BH, anggaran Universitas Indonesia yang bersumber dari Pemerintah dan
masyarakat (Dana Masyarakat) disusun dan ditetapkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran (
RKA ) untuk dilaporkan dan mendapat persetujuan Majelis Wali Amanat ( MWA ).
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2013 tentang Statuta Universitas
Indonesia, Renstra menjadi acuan utama penyusunan RKA yang memuat paling sedikit program
dan kegiatan berdasarkan target kinerja. Pada Resntra 2015 - 2019, Program dan sasaran
program telah ditetapkan beserta indikator kinerjanya ( IKK ). Selanjutnya dibutuhkan
penyusunan Rencana Kerja Tahunan ( RKT )Tahun 2015 sebagai acuan penyusunan RKA 2015.
Rencana Kerja Anggaran, terdiri dari 2 komponen yaitu Penerimaan dan Pengeluaran.
a. Penerimaan
Penerimaan merupakan pendapatan yang diperoleh oleh Universitas.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 tahun 2013
tentang Bentuk dan Mekanisme Pendanaan Perguruan Tinggi Negeri Badan
Hukum , Universitas Indonesia menerima penerimaan dari berbagai sektor di
antaranya
1. Pemerintah
Anggaran yang didapat dari Pemerintah diterima oleh Universitas dari Pemerintah
yang dianggarkan pada APBN yang disebut Bantuan Opersional Perguruan Tinggi
Negeri ( BOPTN ). Dan Universitas juga dapat menerima dana dari Pemerintah
Daerah ( APBD)
2. Dana Masyarakat
Dana Masyarakat dikelompokkan menjadi 2, yaitu

Biaya Pendidikan ( BP )

Penerimaan BP berasal dari uang kuliah yang dibayarkan oleh mahasiswa seluruh
Universitas Indonesia. Baik dari tingkat S1,S2,S3,Program Vokasi, Program Profesi,
Program Ekstensi dan sebagainya. Klasifikasi dan peruntukan Pendapatan BP adalah
sebagai berikut:
1. Biaya Operasional Pendidikan ( BOP )


BK MWA UI UM 2015

BADAN KELENGKAPAN MAJELIS WALI AMANAT


UNIVERSITAS INDONESIA UNSUR MAHASISWA
Kampus Depok, Depok 16424
Tel. 081513319773
e-mail kki.mwauium2015@gmail.com website www.mwaum.ui.ac.id

BOP adalah komponen biaya/dana untuk keperluan operasional penyelenggaraan


kegiatan pendidikan/pembelajaran
2. Dana Pengembangan ( DP )
DP adalah komponen biaya/dana untuk keperluan pembinaan, pengembangan dan
peningkatan kualitas penyelenggaraan pendidikan
3. Dana Kegiatan dan Fasilitas Mahasiswa ( DKFM )
DKFM

adalah

penyelenggaraan

komponen
kegiatan

biaya/dana
kemahasiswaan,

untuk

keperluan

peningkatan

operasional
kualitas

dan

kesejahteraan mahasiswa, pembinaan minat dan penalaran mahasiswa serta


pengembangan fasilitas dan unit-unit kegiatan mahasiswa
4. Dana Pelengkap Pendidikan ( DPP )
DPP adalah komponen biaya/dana untuk keperluan penyediaan perlengkapan
penunjang bagi mahasiswa baru, seperti pembuatan kartu identitas mahasiswa
(KIM) pengadaan jaket almamater berikut perlengkapan dan atributnya, termasuk
sarana dan atau peralatan yang diperlukan dalam rangka pendaftaran dan
penyambutan mahasiswa baru serta sosialiisasi peraturan akademik dan sistem
pendidikan di universitas Indonesia.

Non Biaya Pendidikan ( Non-BP )


Penerimaan Non-BP berasal dari beberapa komponen berikut :
masyarakat;
pengelolaan dana abadi dan usaha-usaha PTN Badan Hukum;
kerja sama Tridharma;
pengelolaan kekayaan negara yang diberikan oleh Pemerintah dan
pemerintah daerah untuk kepentingan pengembangan Pendidikan
Tinggi; dan/atau;
sumber lain yang sah.

Alokasi Dana Penerimaan


#Berdasarkan klasifikasi penerimaan dana, maka terdapat penentuan alokasi anggaran
1. BOPTN
Dana BOPTN 100% dikelola ditingkat di PAU dengan memperhitungkan beban beban tingkat fakultas, PAU, dan unit kerja di lingkungan.
2. BOP
Dana BOP dikelola di Fakultas dan PAU dengan pembagian 75% untuk alokasi
fakultas dan 25% untuk alokasi PAU
3. DP
Dana DP dikelola di Fakultas dan PAU dengan pembagian 75% untuk alokasi
fakultas dan 25% untuk alokasi PAu

BK MWA UI UM 2015

BADAN KELENGKAPAN MAJELIS WALI AMANAT


UNIVERSITAS INDONESIA UNSUR MAHASISWA
Kampus Depok, Depok 16424
Tel. 081513319773
e-mail kki.mwauium2015@gmail.com website www.mwaum.ui.ac.id

4. DKFM dan DPP


DKFM dan DPP 100% dikelola di tingkat PAU yang digunakan untuk kegiatan
operasional kemahasiswaan dan penerimaan mahasiswa baru
5. Non-BP
Penerimaan Non-BP dikelola oleh 95% fakultas dan 5% PAU.
b. Pengeluaran
Pengeluaran dalam RKA UI, dikelompokkan menjadi 3 kegiatan
1. Kegiatan Operasional
Kegiatan yang dilakukan secara terus menerus dan berulang sebagai pendukung dari
pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi dan memiliki kenis pengeluaran operasional
(fixed overhead )
2. Kegiatan Investasi
Kegiatan yang memuat seluruh peningkatan sarana dan prasarana perkuliahan dan
lingkungan kampus yang merujuk pada kegiatan pengadaan.
3. Kegiatan Pengembangan.
Kegiatan untuk pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi yang relevan dan memiliki
kontribusi terhadap capaian indikator kinerja serta terkait langsung dengan output
program.

Inflasi beserta Dampak


Inflasi diartikan sebagai meningkatnya harga-harga secara umum dan terus menerus.
Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi kecuali bila kenaikan itu
meluas (atau mengakibatkan kenaikan harga) pada barang lainnya (Bank Indonesia). Secara lebih
umum, Ainun Naim (2001) menjelaskan bahwa inflasi merupakan kecenderungan harga-harga
barang dan jasa termasuk faktorfaktor produksi, diukur dengan satuan mata uang, yang semakin
meningkat secara umum dan terus menerus. Kenaikan harga pada saat inflasi merupakan
keadaan umum yang terjadi pada perekonomian, bukan karena kenaikan harga atas faktor
teknologi, sifat-sifat barang, pengaruh musim, ataupun harga-harga yang ditentukan oleh
pemerintah.
Pengeluaran operasional UI merupakan salah satu aspek yang menjadi poin penting
dimana inflasi berpengaruh cukup besar. Terutama terhadap pada komponen Pemberian
Gaji/Tunjangan/Honor (Dosen, Tenaga Kependidikan, Pejabat Struktural) dan beberapa
komponen lainnya. Karena kenaikan harga barang secara umum dan terus menerus berdampak
pada permintaan pada pengeluaran operasional maka UI membutuhkan pendanaan bukan untuk
mengisi dampak dari terjadinya inflasi agar kegiatan operasional baik kegiatan akademis maupun
non akademis dapat berlangsung dengan sangat baik.
Maka, setidaknya ada 2 langkah yang UI dapat lakukan yaitu meningkatan penerimaan
dari biaya pendidikan dan non biaya pendidikan. Beberapa hal yang harus dipahami adalah UI


BK MWA UI UM 2015

BADAN KELENGKAPAN MAJELIS WALI AMANAT


UNIVERSITAS INDONESIA UNSUR MAHASISWA
Kampus Depok, Depok 16424
Tel. 081513319773
e-mail kki.mwauium2015@gmail.com website www.mwaum.ui.ac.id

masih menerapkan sistem desentralisasi, maka yang mendapat tantangan disini adalah tidak
hanya UI namun juga fakultas fakultas. Kenyataan pahit yang kita harus terima adalah
beberapa fakultas di lingkungan UI yang perbandingan penerimaan Non BP terhadap BP tidak
mencapai angka 10% mengacu pada RKA transisi 2015.

Dari tren ini maka akan sangat

beralasan jika UI menaikkan biaya pendidikan karena lebih cepat dan lebih menjanjikan.
Anggaran Pendidikan Indonesia, BOPTN dan Pengaruhnya
Sesuai dengan putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 13/PUU-VI I 2008, pemerintah
harus menyediakan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20 persen dari APBN dan APBD
untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional. Anggaran pendidikan adalah
alokasi anggaran pada fungsi pendidikan yang dianggarkan melalui kementerian Negara /
lembaga dan alokasi anggaran pendidikan melalui transfer ke daerah, termasuk gaji pendidik,
namun tidak termasuk anggaran pendidikan kedinasan, untuk membiayai penyelenggaraan
pendidikan yang menjadi tanggung jawab pemerintah.
Untuk yang melaui belanja pemerintah pusat dialokasikan kepada Departemen
Pendidikan Nasional, Departemen Agama dan dua belas Kementerian Negara/Lembaga lainnya
(Departemen PU, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, Perpustakaan Nasional, Departemen
Keuangan, Departemen Pertanian, Departemen Perindustrian, Departemen ESDM, Departemen
Perhubungan, Departemen Kesehatan, Departemen Kehutanan, Departemen Kelautan dan
Perikanan, Badan Pertanahan Nasional, Badan Meteorologi dan Geofisika, Badan Tenaga Nuklir
Nasional, Bagian Anggaran 69).
Sementara untuk yang melalui anggaran pendidikan melalui transfer ke daerah adalah
DBH Pendidikan, DAK Pendidikan, DAU Pendidikan, Dana Tambahan DAU, dan Dana
Otonomi Khusus Pendidikan.


BK MWA UI UM 2015

BADAN KELENGKAPAN MAJELIS WALI AMANAT


UNIVERSITAS INDONESIA UNSUR MAHASISWA
Kampus Depok, Depok 16424
Tel. 081513319773
e-mail kki.mwauium2015@gmail.com website www.mwaum.ui.ac.id

BOPTN Universitas Indonesia dan Universitas Se-Indonesia


Tahun 2013, UI merupakan PTN dengan alokasi BOPTN tertinggi. Tahun ini, UI mendapatkan
BOPTN dari Pemerintah sebesar 400 Milyar. Berikut data alokasi BOPTN Universitas seIndonesia.

Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan BOPTN yang diberikan oleh pemerintah
berkurang. Diantaranya adalah kelesuan ekonomi yang menyebabkan proporsi anggaran secara
keseluruhan mengalami penurunan termasuk pada komponen BOPTN. Selanjutnya adalah
dibukanya PTN baru sehingga dilaksanakkannya pemerataan BOPTN untuk beberapa
universitas. Sehingga tidak menutup kemungkinan UI akan mengalami penuruanan BOPTN.
Dampak dari apabila berkurangnya BOPTN ini adalah berkurangnya salah satu pemasukan yang
menjadi porsi 20% dari penerimaan ini sehingga UI harus menutupi salah satu lubang ini.
Maka, setidaknya ada 2 langkah yang UI dapat lakukan yaitu meningkatan penerimaan
dari biaya pendidikan dan non biaya pendidikan. Beberapa hal yang harus dipahami adalah UI
masih menerapkan sistem desentralisasi, maka yang mendapat tantangan disini adalah tidak
hanya UI namun juga fakultas fakultas. Kenyataan pahit yang kita harus terima adalah
beberapa fakultas di lingkungan UI yang perbandingan penerimaan Non BP terhadap BP tidak
mencapai angka 10% mengacu pada RKA transisi 2015.

Dari tren ini maka akan sangat

beralasan jika UI menaikkan biaya pendidikan karena lebih cepat dan lebih menjanjikan.


BK MWA UI UM 2015

Anda mungkin juga menyukai