Anda di halaman 1dari 6

BADAN KELENGKAPAN MAJELIS WALI AMANAT

UNIVERSITAS INDONESIA UNSUR MAHASISWA


Kampus Depok, Depok 16424
Tel. 081513319773
e-mail kki.mwauium2015@gmail.com website www.mwaum.ui.ac.id

Kenaikan Biaya Pendidikan Universitas Indonesia Tahun 2016


Oleh: Sandi Aria Mulyana / FISIP UI 2012
(Wakil Kepala Bidang Kajian MWA UI UM 2015)
Pada masa pemilihan Calon Rektor UI tahun 2014 lalu, Prof. Anis sebagai salah satu
calon Rektor UI menanggapi rekomendasi kebijakan mahasiswa tentang penolakan kanaikan
biaya pendidikan, bahwa biaya pendidikan tidak akan mengalami kenaikan khusus di tahun
2015.
Pada dasarnya kami TELAH MEMIKIRKAN berbagai cara untuk membantu mahasiswa
agar BOP mahasiswa UI khususnya tahun 2015 TIDAK ADA PERUBAHAN. Bila suatu
saat diperlukan untuk melakukan penyesuaian sebagaimana di atur dalam kedua aturan
hukum di atas (Permenristekdikti No 55 Tahun 2013 dan Permenristekdikti 74 Tahun
2014), maka kami akan mendiskusikannya dengan pihak-pihak yang terkait...
-

Prof. Muhammad Anis


Hal tersebut menjadi angin segar bagi mahasiswa, khususnya calon mahasiswa baru

untuk mendapatkan biaya kuliah yang terjangkau oleh semua kalangan. Dan terbukti janji itu
dapat dipenuhi sampai tahun 2015. Akan tetapi janji itu hanya dijamin untuk tahun 2015.
Lalu bagaimana dengan tahun 2016?
Merujuk pada tanggapan Prof. Anis, apabila suatu saat diperlukan maka akan
dilakukan penyesuaian. Penyesuaian tersebut merujuk kepada tiga kemungkinan, yaitu:
tidak ada perubahan, mengalami kenaikan, atau bahkan dapat saja diturunkan dari tahun
sebelumnya. Dan penyesuaian biaya pendidikan terjadi apabila suatu saat diperlukan, artinya
bisa terjadi kapan saja menyesuaikan dengan kondisi UI saat itu. Hal tersebut tergantung pada
dua hal: pertama niat baik dari Prof. Anis sebagai Rektor UI yang memegang penuh hak
pengambilan keputusan untuk tidak merubah biaya pendidikan, dan kedua kondisi keuangan
dan kebutuhan UI di tahun 2016.
Kondisi-kondisi yang mempengaruhi perubahan biaya pendidikan di UI dapat
dianalisis dari beberapa hal, yaitu: (1)inflasi, (2)alokasi dana BOPTN, (3)pembangunan fisik,
(4)kuota bidikmisi dan vokasi, serta (5)perhitungan dari Student Unit Cost (SUC).


BK MWA UI UM 2015

BADAN KELENGKAPAN MAJELIS WALI AMANAT


UNIVERSITAS INDONESIA UNSUR MAHASISWA
Kampus Depok, Depok 16424
Tel. 081513319773
e-mail kki.mwauium2015@gmail.com website www.mwaum.ui.ac.id

Pertama, isu utama yang paling berpengaruh terhadap perubahan biaya pendidikan
adalah inflasi. Inflasi dalam perekonomian berdampak pada kenaikan harga barang. Secara
sederhana, inflasi diartikan sebagai meningkatnya harga-harga secara umum dan terus
menerus. Inflasi memberikan dampak kenaikan yang meluas kepada harga barang lainnya,
akibatnya biaya kebutuhan hidup manusia akan meningkat. Contohnya kenaikan harga bahan
bakar minyak (bbm) saat ini memiliki dampak yang luas terhadap kenaikan harga barang
kebutuhan pokok dan beban operasional masyarakat. Di UI pun inflasi sangat berpengaruh
terhadap beban operasional, terutama gaji dosen, tenaga kependidikan, dan pejabat struktural.
Saat ini beban operasioanl UI berjumlah 1,4 Triliun, atau 72% dari total pengeluaran UI,
artinya UI membutuhkan pemasukan lebih besar untuk menutupi biaya operasional. Dan
sumber utama pemasukan untuk biaya operasional berasal dari biaya operasional pendidikan
mahasiswa.
Dalam RKA UI tahun 2015 perbandingan anggaran pemasukan biaya pendidikan
(BP) dan non-biaya pendidikan (non-BP) yaitu 64% dan 36%. Apabila UI tidak mencoba
meningkatkan penerimaan dari non-bp, sementara biaya operasional terus menaik, maka UI
akan mencari sumber pendapatan dari biaya pendidikan, akibatnya biaya pendidikan akan
naik.
Kedua, salah satu pemasukan UI berasal dari Pemerintah berupa Bantuan Operasional
Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN). Universitas Indonesia merupakan PTN dengan perolehan
BOPTN tertinggi hampir setiap tahunnya. Tahun ini UI mendapat BOPTN sebesar 400
Milyar, artinya kontribusi BOPTN dalam pendapatan UI cukup besar yaitu mencapai 20%
dari keseluruhan target pendapatan tahun ini. Dalam hal ini, apabila pemerintah mengurangi
besaran BOPTN maka UI harus menutupi lubang yang kosong tersebut. Salah satu cara yang
sangat mungkin oleh UI untuk lakukan dengan meningkatkan dari biaya pendidikan dan
biaya non pendidikan.
Isu pengurangan dana alokasi boptn untuk PTN-BH yang besar, seperti UI, pernah
dikonfirmasi oleh Abdel dari hasil audiensi dengan Prof. Intan, Direktur Jenderal
Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi
pada tanggal 8 Oktober 2015. Prof. Intan mengatakan, Kemenristekdikti mempunyai rencana
anggaran untuk menghitung ulang distribusi dana alokasi BOPTN. Dana BOPTN pada PTN-


BK MWA UI UM 2015

BADAN KELENGKAPAN MAJELIS WALI AMANAT


UNIVERSITAS INDONESIA UNSUR MAHASISWA
Kampus Depok, Depok 16424
Tel. 081513319773
e-mail kki.mwauium2015@gmail.com website www.mwaum.ui.ac.id

BH besar akan sedikit berkurang, lalu dialihkan kepada PTN-BH kecil lainnya dan PTN di
daerah-daerah yang masih mendapatkan porsi BOPTN yang kecil. Pengurangan alokasi dana
BOPTN UI masih wajar, melihat UI dekat dengan pusat kota yang memiliki akses yang luas
untuk mencari sumber pendanaan lain. Selain itu status UI sebagai PTN-BH memberikan
konsekuensi kepada UI untuk lebih mandiri mendapatkan sumber pendanaan selain dari
bantuan pemerintah pusat.
Ketiga, apabila dilihat dari Rencana Kerja Anggaran UI 2016 yang sedang disusun,
maka terhadap beberapa pembangunan UI yang akan dilaksanakan pada tahun 2016. Adapun
pembangunan tersebut antara lain adalah: laboratorium, bangunan untuk para spesialis, pusat
komputer, perpustakaan, dan pelayanan-pelayanan lainnya kepada mahasiswa. Meskipun
baru dalam tahap perencanaan dan belum disahkan, Rencana Kerja Anggaran UI 2016 yang
sedang disusun memberikan gambaran bahwa pada tahun 2016 nanti akan terdapat banyak
pembangunan yang akan dikejar oleh UI ke depannya. Dikarenakan banyaknya pembangunan
tersebut tentu sangat berkaitan erat dengan adanya anggaran-anggaran yang dibutuhkan oleh
UI untuk dapat melakukan pembangunan. Dengan adanya pembangunan-pembangunan
tersebut perlu diadakannya pemantauan lebih lanjut mengenai bagaimana UI mendapatkan
pendanaan untuk menyelenggarakan kegiatan pembangunan sebagaimana yang telah
disebutkan di atas dan jangan sampai hal ini berdampak kepada kenaikan biaya pendidikan
mahasiswa secara drastis pada tahun 2016 dengan dalih bahwa UI akan melakukan kenaikan
biaya pendidikan demi tercapainya pembangunan UI ke arah yang lebih baik, yakni dengan
melakukan pembangunan sesuai dengan 6 poin di atas secara bersamaan dan terburu-buru.
Keempat, perubahan biaya pendidikan juga dipengaruhi oleh perolehan kuota
bidikmisi yang diterima oleh UI. Menurut data Direktorat Kemahasiswaan UI, kouta
bidikmisi yang diterima UI tahun 2015 sebanyak 350 orang, jumlah ini menurun dari tahun
2014 dan 2013 sebanyak 600 orang. Padahal daya serap mahasiswa yang tergolong bidikmisi
di UI pada tahun 2015 jumlahnya 376 orang, 26 orang sisanya merupakan tanggungjawab UI
untuk mencarikan beasiswa lain. Sisa 26 orang dengan asumsi beban biaya kuliah yang sama
dengan bidikmisi lainnya, sebesar Rp.2.400.000 per orang per semester, maka beban UI dari
sisa kuota bidikmisi sebesar Rp.62.400.000. Data lainnya menunjukan, jumlah mahasiswa
dengan kemampuan ekonomi yang masuk standar bidikmisi, yaitu pendapatan orangtua
dibawah Rp.3000.000 perbulan, sebanyak 463 orang. Pilihan UI dalam mengatasi hal ini,


BK MWA UI UM 2015

BADAN KELENGKAPAN MAJELIS WALI AMANAT


UNIVERSITAS INDONESIA UNSUR MAHASISWA
Kampus Depok, Depok 16424
Tel. 081513319773
e-mail kki.mwauium2015@gmail.com website www.mwaum.ui.ac.id

yaitu pertama membantu mencarikan beasiswa lain, kedua menutupi dengan anggaran
BOPTN dan ventura, atau ketiga mengambil dari anggaran penerimaan UI yang bersumber
dari biaya pendidikan, karena hal ini termasuk kedalam beban subsidi silang mahasiswa.
Sementara itu permasalahan terkait Program Vokasi pertama adalah persoalan
pembangunan. Saat ini, ada sekitar tiga ribu mahasiswa yang menuntut ilmu di Vokasi. Dua
gedung yang telah berdiri saat ini di lahan fakultas Vokasi, nampaknya menemui tuntutan
untuk menampung jumlah mahasiswa yang begitu banyaknya secara layak. Selain itu,
tuntutan kurikulum yang menitikberatkan pada praktik memaksa vokasi untuk terus
memperbanyak laboratorium praktik.
Mendapatkan dana dari mahasiswa menjadi jalan yang paling cepat dan mudah
prosesnya dibanding mengusahakannya dari pos lain, seperti misalnya ventura. Untuk
mendapatkan tambahan dana dari profit yang dihasilkan ventura, dibutuhkan waktu, dan oleh
karenanya UI harus menunggu lebih lama, sementara tuntutan atas pembangunan universitas
kian meningkat, seiring dengan cita-cita UI untuk menjadi universitas yang unggul di Asia.
Kelima, terkait dengan perhitungan SUC dan penerimaan biayan non-bp adalah dua
hal yang berkaitan. Kedua hal tersebut adalah dua faktor paling utama dalam penentuan
pembiayaan UI dari mahasiswa. Perlu dicermati kembali bahwa UI dengan status PTN BH
berhak mengoperasikan diri selayaknya sebuah perseroan terbatas, namun tetap dalam batas
yang ditentukan undang-undang. Pemberian status PTN BH terhadap universitas juga
bukanlah secara serta merta melainkan dengan proses evolusi yang panjang dan bersifat
selektif. Status PTN BH hanya diberikan kepada universitas yang diharapkan mampu
melahirkan berbagai inovasi di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, tidak terkecuali
untuk UI. Dengan harapan seperti yang telah dipaparkan, maka apabila UI tidak bisa
membuktikan diri, evaluasi status UI sebagai PTN BH wajib dilakukan.
Penghitungan SUC wajib dilakukan kembali mengingat SUC adalah syarat utama
bagi pemerintah untuk menetapkan biaya yang ditanggung oleh mahasiswa. Dalam hal ini,
pelibatan mahasiswa dalam penghitungan SUC adalah hal yang krusial demi menjamin
transparansi dan akuntabilitas. SUC adalah syarat mutlak apabila akan dilakukan penyesuaian
biaya yang ditanggung oleh mahasiswa sebagaimana diatur dalam Pasal 88 ayat (2) UU a
quo.


BK MWA UI UM 2015

BADAN KELENGKAPAN MAJELIS WALI AMANAT


UNIVERSITAS INDONESIA UNSUR MAHASISWA
Kampus Depok, Depok 16424
Tel. 081513319773
e-mail kki.mwauium2015@gmail.com website www.mwaum.ui.ac.id

Oleh karena itu, kesimpulan berdasarkan kondisi dan permasalahan diatas, biaya
pendidikan di UI pada tahun 2016 diperkirakan akan mengalami kenaikan, dengan asumsi UI
tidak melakukan hal yang berbeda ditahun depan terkait permasalahn sistem dan kondisi
keuangan. Tetapi apabila suatu saat dilakukan penyesuaian biaya pendidikan, sesuai dengan
tanggapan Rektor UI sebelumnya, maka UI harus mendiskusikannya dengan pihak-pihak
yang terkait, khususnya dengan pihak yang terkena secara langsung terhadap penyesuaian
tersebut, yaitu Mahasiswa.
Akan tetapi dengan kondisi-kondisi tersebut, apabila dilihat dari perspektif lainnya, apakah
UI perlu menaikan biaya kuliah ditahun 2016? TIDAK PERLU
UI Tidak Perlu Menaikan Biaya Pendidikan Tahun 2016
Kenaikan biaya pendidikan UI tahun 2016 merupakan keputusan yang tidak
diperlukan. Alasan diperlukannya kenaikan biaya pendidikan di UI sebetulnya hanya satu,
yaitu UI membutuhkan uang untuk membiayai kebutuhan pengeluarannya yang semakin
meningkat. Akan tetapi, apabila melihat kondisi saat ini dan kedepannya, seperti yang telah
dibahas pada tuilsan sebelumnya, UI dapat melakukan hal-hal yang seharusnya dilakukan
sebagai PTN-BH untuk mencegah kenaikan biaya pendidikan. Sebelumnya Prof. Anis pernah
membahas biaya pendidikan tidak perlu mengalamai perubahan dengan beberapa langkah
strategis peningkatan pendapatan non-BP. Langkah yang akan diambil dalam rangka
peningkatan pendapatan non-BP antara lain:
1. Pengembangan Endowment Fund, ventura komersial dan kerjasama dalam bidang
penelitian dan pengabdian masyarakat, baik dengan pihak luar negeri maupun dalam
negeri.
2. Meningkatkan penerimaan BOPTN-BH melalui peningkatan kinerja UI sebagai
institusi pendidikan dengan menjadikan akreditasi nasional, akreditasi internasional
dan jumlah publikasi internasional sebagai sasaran strategis.
3. Revitalisasi Pusat Kajian (Pusat Riset) agar menjadi ujung tombak penelitian dan
inovasi UI yang mampu berperan dalam menyelesaian masalah masalah nasional
seperti ketahanan pangan, energi, perubahan iklim dlsb.


BK MWA UI UM 2015

BADAN KELENGKAPAN MAJELIS WALI AMANAT


UNIVERSITAS INDONESIA UNSUR MAHASISWA
Kampus Depok, Depok 16424
Tel. 081513319773
e-mail kki.mwauium2015@gmail.com website www.mwaum.ui.ac.id

4. Integrasi lembaga penerbitan di lingkungan UI menjadi satu UI Publishing yang


kuat dan terkemuka di Indonesia dan Asia.
5. Meningkatkan Kemitraan dengan Masyarakat dan Industri melalui:
a. penajaman topik kelompok riset terapan agar dihasilkan produk riset yang
inovatif dan dapat dikomersialisasikan;
b. peningkatan peran inkubator bisnis agar dapat mendorong produk riset yang
telah ada segera dapat diindustrialisasikan
c. percepatan terwujudnya science park dan techno park melalui kemitraan untuk
mendekatkan dunia industri dan penciptaan riset yang berkelanjutan
d. kolaborasi dan jejaring dengan stakeholders yang memiliki potensi
e. pengelolaan aset UI yang dapat menjadi sumber ventura dan mendatangkan
revenue secara optimal
6. UI membuka akses informasi seluas-luasnya, seperti peluncuran Sistem Informasi
Beasiswa Universitas Indonesia, langkah ini tentunya akan sangat membantu semua
pihak yang peduli dan ingin berkontribusi terhadap proses pendidikan di UI secara
transparan dan akuntabel
7. menggelar acara malam apresiasi kepada pemberi beasiswa seperti yang dilaksanakan
pada 7 Nopember 2014, dengan acara ini diharapkan bisa mengetuk semua pihak
untuk dapat membantu kelangsungan pendidikan di UI
Hal tersebut adalah langkah-langkan yang akan dilakuakan oleh Prof. Anis untuk
memenuhi janjinya agar UI tidak perlu menaikan biaya pendidikan ditahun 2015. Penulis
sangat sepakat terhadap rencana strategis Prof. Anis dalam meningkatkan penerimaan NonBP untuk mencegah kenaikan biaya pendidikan 2015. Begitu pula untuk tahun 2016, apabila
langkah-langkah tersebut dilakukan sebagaimana mestinya, maka kenaikan biaya pendidikan
tidak diperlukan pada tahun 2016 dan tahun-tahun seterusnya. . Hemat penulis, optimalisasi
tata kelola keuangan dalam rangka meningkatkan pemasukan non-BP dan penghitungan
kembali SUC adalah hal yang saling mendukung demi terciptanya UI sebagai PTN BH yang
tidak melanggar ketentuan pada UU a quo.


BK MWA UI UM 2015

Anda mungkin juga menyukai