PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peranan lingkungan dan keluarga sangat penting dalam upaya
meningkatkan prestasi belajar siswa disamping guru. Guru memiliki peranan
yang sangat penting dalam hal menumbuhkembangkan minat siswa untuk
meraih prestasi dalam bidang pelajaran tertentu termasuk matematika. Untuk
itu seorang guru perlu mencari strategi alternatif dalam menumbuhkan minat
siswa agar mau belajar dengan gembira (tanpa merasa dipaksa), sehingga
dapat menimbulkan percaya diri pada siswa, yang pada akhirnya mereka dapat
mengembangkan kemampuan yang telah ada tanpa mereka sadari. Tampaknya
menggali kemampuan siswa dengan cara menumbuhkembangkan kemampuan
yang telah ada belum pernah dilakukan oleh guru SDN Plalangan 03, sehingga
pendidikan itu terkesan memaksa dan menjemukan. Lebih-lebih siswa tumbuh
pada lingkungan dan keluarga yang kurang memahami pentingnya pendidikan.
Orang tua tidak mengerti, lingkungan tidak mendukung, di sekolah merasa
dipaksa mengerjakan hal-hal yang tidak bisa dan berakhir dengan
pengambilan keputusan untuk berhenti sekolah. Seperti halnya siswa SDN
Plalangan 03, Kecamatan .........................., ........................... Anak-anak usia
sekolah di Plalangan banyak yang putus sekolah. Mereka putus sekolah
mungkin disebabkan oleh faktor ekonomi, lingkungan, atau mungkin saja
akibat strategi pembelajaran di kelas kurang menarik dan tidak dapat membuat
siswa merasa gembira datang ke kelas. Sekolah Dasar (SD) memegang
peranan yang sangat penting dalam pendidikan. Keberhasilan siswa di SD
sangat berpengaruh terhadap keberhasilannya di sekolah lanjutan. Menurut
informasi dari guru SDN Plalangan 03 .......................... diperoleh bahwa ratarata prestasi belajar matematika siswa kelas V selalu di bawah enam. Dalam
proses pembelajarannya, guru berupaya memberikan penjelasan materi secara
lengkap. Dalam hal ini siswa cendrung dituntut untuk mengikuti contoh yang
telah diberikan oleh guru.Tentunya pembelajaran seperti ini tidak relevan
dengan tuntutan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Dari kenyataan ini
Plalangan
03
dengan
implementasi
pendekatan
kontekstual
melalui
pada
siswa
Kelas
SDN
Plalangan
03
pada
siswa
Kelas
SDN
Plalangan
03
D. Manfaat Perbaikan
Setelah penelitian ini selesai diharapkan dapat bermanfaat.
Bagi kepala sekolah sebagai bahan masukan atau input untuk dijadikan
bahan pertimbangan dalam mengambil kebijaksanaan untuk mendorong
guru dalam menciptakan metode yang tepat untuk menentukan
keberhasilan pengelolaan pembelajaran di sekolah.
Bagi guru, sebagai bahan masukan untuk dijadikan dasar yang akan
dikerjakan dalam pelaksanaan kegiatan guru lebih berkembang dan terarah
dalam mengtelola situasi dan kondisi kelas.
Bagi siswa, dapat menyelesaikan tugas dengan cepat, tepat dan benar,
dapat memanfaatkan waktu dengan baik dan tepat, mampu menyelesaikan
soal yang tak terbatas dalam waktu yang relatif singkat.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran adalah proses, cara menjadikan orang atau makhluk
hidup belajar. Sedangkan belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian
atau ilmu, berusaha tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh
pengalaman (KBBI, 1996:14)
Sependapat dengan pernyataan
tersebut
Soetomo
(1993:68)
c. Pengolahan Data
Mengumpulkan, menyajikan dan menafsirkan data.
C.
merangsang
pemikiran.
Para
siswa
didorong
untuk
bertanya
dan
mengemukakan ide-idenya.
E. Hasil Belajar
Hasil belajar siswa adalah nilai yang diperoleh siswa selama kegiatan
belajar mengajar. Belajar diartikan sebagai gejala perubahan tingkah laku yang
relatif permanen dari seseorang dalam mencapai tujuan tertentu De Cecco
(dalam Witjaksono, 1985:6). Menurut Gagne (dalam Witjksono, 1985:6)
belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam disposisi atau kapabilitas
seseorang, dalam kurun waktu tertentu, dan bukan semata-mata sebagai proses
pertumbuhan. Pendapat senada juga diutarakan oleh Susanto (1991:1) yang
menyatakan bahwa belajar merupakan proses dimana otak atau pikiran
mengadakan reaksi terhadap kondisi-kondisi luar dan reaksi itu dapat
dimodifikasi dengan pengalaman-pengalaman yang dialami sebelumnya.
Melalui proses belajar anak dapat mengadaptasikan dirinya pada lingkungan
hidupnya. Adaptasi itu dapat berupa perubahan pikiran, sikap, dan
ketrampilan.
Selaras dengan pernyataan di atas Bloom (dalam Budiningsih,
2005:75) menekankan perhatiaannya pada apa yang mesti dikuasai oleh
individu. Tujuan belajar yang dikemukakannya dirangkum kedalam tiga
kawasan yang terkenal dengan taksonomi Bloom adalah sebagai berikut:
1. Domain kognitiif, terdiri atas 6 tingkatan yaitu:
a. Pengetahuan (mengingat, menghafal)
b. Pemahaman (mengintepretasikan)
c. Aplikasi (menggunakan konsep untuk memecahkan masalah)
d. Analisis (menjabarkan suatu konsep)
e. Sintesis (menggabungkan bagian-bagian konsep menjadi suatu konsep
utuh)
f. Evaluasi (membandingkan nilai-nilai, ide, metode, dsb)
2. Domain psikomotor, terdiri atas 5 tingkatan yaitu:
a. Peniruan (menirukan gerak)
b. Penggunaan (menggunakan konsep untuk melakukan gerak)
c. Ketepatan (melakukan gerak dengan benar)
d. Naturalisasi (melakukan gerak secara wajar)
3. Domain afektif, terdiri atas 5 tingkatan yaitu:
a. Pengenalan (ingin menerima, sadar akan adanya sesuatu)
b. Merespon (aktif berpartisipasi)
c. Penghargaan (menerima nilai-nilai, setia kepada nilai-nilai tertentu)
d. Pengorganisasian
(menghubung-hubungkan
nilai-nilai
yang
dipercayainya)
e. Pengalaman (menjadikan nilai-nilai sebagian bagian dari pola
hidupnya)
Hasil belajar yang diukur pada pembelajaran yang berlandaskan
kurikulum 2004 meliputi kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor. Maka
guru tidak hanya menilai siswa dari aspek intelektual tetapi kemampuan
sosial, sikap siswa selama proses belajar mengajar serta keaktifan siswa dalam
kegiatan pembelajaran juga dinilai oleh guru. Siswa yang telah mengalami
pembelajaran diharapkan memilki pengetahuan dan ketrampilan baru serta
perbaikan sikap sebagai hasil dari pembelajaran yang telah dialami siswa
tersebut. Pengukuran hasil belajar bertujuan untuk mengukur tingkat
pemahaman siswa dalam menyerap materi. Sebaiknya hasil belajar yang telah
dinilai oleh guru diberitahukan kepada siswa agar siswa mengetahui kemajuan
belajar yang telah dilakukannya serta kekurangan yang masih perlu diperbaiki.
Penilaian hasil belajar pada akhirnya sebagai bahan refleksi siswa mengenai
kegiatan belajarnya dan refleksi guru terhadap kemampuan mengajarnya serta
mengevaluasi pencapaian target kurikulum.
Benjamin S. Bloom dalam Taxonomy of Education Objectives (Winkel,
1996:274) membagi hasil belajar kedalam tiga ranah:
1.
Ranah Kognitif
Ranah kognitif (berkaitan dengan daya piker, pengetahuan, dan
penalaran) berorientasi pada kemampuan siswa dalam berfikir dan
bernalar yang mencakup kemampuan siswa dalam mengingat sampai
memecahkan masalah, yang menuntut siswa untuk menggabungkan
konsep-konsep yang telah dipelajari sebelumnya. Ranah kognitif ini
berkenaan dengan prestasi belajar dan dibedakan dalam enam tahapan,
yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analsisi, sintesis, dan
eveluasi. Pada siswa SMP diutamakan pada ranah pengetahuan,
pemahaman, dan penerapan.
Pengetahuan mencakup kemampuan mengingat tentang hal yang
telah dipejari, dan tersimpan dalam ingatan. Pengetahuan itu berkenaan
dengan fakta, peristiwa, kaidah, prinsip, teori, dan rumus. Pengetahuan
10
yang telah tersimpan dalam ingatan, digali pada saat dibutuhkan dalam
bentuk mengingat (recall) atau mengenal kembali (recognition).
Pemahaman mencakup kemampuan untuk menyerap makna dan arti
dari bahan yang dipelajari. Kemampuan seseorang dalam memahami
sesuatu dapat dilihat dari kemampuaannya menyerap suatu materi,
kemudian mengkomunikasikannya dalam bentuk lainnya dengan katakata sendiri.
Penerapan mencakup kemampuan untuk menerapkan pengetahuan
yang telah diperoleh dalam kegiatan pembelajaran untuk menghadapi
situasi baru dalam kehidupan sehari-hari. Tingkat penerapan ini dapat
diukur dari kemampuan menggunakan konsep, prinsip, teori, dan metode
untuk menghadapi masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari.
2. Ranah Psikomotor
Ranah psikomotor berorientasi kepada ketrampilan fisik, ketrampilan
motorik, atau ketrampilan tangan yang berhubungan dengan anggota
tubuh atau tindakan yang memerlukan koordinasi antara syaraf dan otot.
Simpson
(dalam
Winkel,
1996:278)
menyatakan
bahwa
ranah
kemampuan
yang
11
3.
senang atau tidak senang yang memotivasi seseorang untuk memilih apa
yang disenangi) berorientasi pada kemampuan siswa dalam belajar
menghayati nilai objek-objek yang dihadapi melalui perasaan, baik objek
itu berupa orang, benda maupun peristiwa. Ciri lain terletak dalam
belajar mengungkapkan perasaan dalam bentuk ekspresi yang wajar.
Menurut Krochwall Bloom (dalam Winkel 1996:276) ranah afektif
terdiri dari penerimaan, partisipasi, penilaian, dan penentuan sikap,
organisasi, dan pembentukan pola hidup.Untuk ranah kognitif, guru
menilai kemampuan kognitif siswa berdasarkan hasil tes yang diberikan
kepada siswa pada akhir pelaksanaan siklus 1 dan 2.
BAB III
PELAKSANAAN PERBAIKAN
A. Tempat, Waktu dan Subyek Penelitian
1. Tempat Penelitian
Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan
penelitian untuk memperoleh data yang diinginkan. Penelitian ini
bertempat di SDN Plalangan 03 Kelas 5 tahun pelajaran 2008/2009
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian adalah waktu berlangsungnya penelitian atau saat
penelitian ini dilangsungkan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April
sampai Mei 2009 semester genap.
12
3. Subyek Penelitian
Subyek penelitian adalah siswa-siswi kelas V SDN Plalangan 03
pada mata pelajaran matematika materi pecahan
B. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Menurut Tim Pelatih Proyek PGSM, PTK adalah suatu bentuk kajian yang
bersifat reflektif oleh pelaku tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan
kemantapan rasional dari tindakan mereka dalam
melaksanakan tugas,
2000: 3).
tujuan
utama
dari
PTK
adalah
untuk
13
Lembar
observasi
pengolahan
metode
pembelajaran
5. Tes formatif
Tes ini disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Tes
formatif ini diberikan setiap akhir putaran. Bentuk soal yang diberikan
adalah pilihan ganda (objektif). Sebelumnya soal-soal ini berjumlah 46
D. Metode Pengumpulan Data
Data-data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh melalui
observasi pengolahan metode pembelajaran demonstrasi, observasi aktivitas
siswa dan guru, dan tes formatif.
14
X
N
Dengan
: X
= Nilai rata-rata
15
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
16
27, 28, 29, 30, 36, 37, 38, 39, 41, 42, 43, 44, 45
2. Reliabilitas
Soal-soal
yang
telah
memenuhi
syarat
validitas
diuji
20 soal mudah
15 soal sedang
10 soal sukar
4. Daya Pembeda
Analisis daya pembeda dilakukan untuk mengetahui kemampuan
soal dalam membedakan siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa
yang berkemampuan rendah.
Dari hasil analisis daya pembeda diperoleh soal yang berkriteria
jelek sebanyak 15 soal, berkriteria cukup 20 soal, berkreteria baik 10 soal.
Dengan demikian soal-soal tes yang digunakan telah memenuhi syarasyarat validitas, reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya pembeda.
B. Analisis Data Penelitian Persiklus
17
1. Siklus I
a. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran
yang terdiri dari rencana pelajaran 1, LKS 1, soal tes formatif 1, dan
alat-alat pengajaran yang mendukung.
b. Tahap Kegiatan dan Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus I
dilaksanakan pada tanggal 13 April 2009 di kelas V dengan jumlah
siswa 22 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun
proses belajar mengajar mengacu pada rencana pelajaran yang telah
dipersiapkan. Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan
pelaksanaan belajar mengajar.
Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif I
dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam
proses belajar mengajar yang telah dilakukan. Adapun data hasil
penelitian pada siklus I adalah sebagai berikut:
Tabel 4.2. Hasil Tes Formatif Siswa Pada Siklus I
No. Urut
Nilai
1
60
2
70
3
70
4
60
5
80
6
80
7
70
8
70
9
60
10
80
11
50
Jumlah
750
Jumlah Skor 1520
Keterangan
T
TT
7
4
No. Urut
Nilai
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
Jumlah
60
80
70
80
70
90
60
60
70
70
60
770
Keterangan
T
TT
8
3
Keterangan:
T
TT
Jumlah siswa yang tuntas
Jumlah siswa yang belum tuntas
Klasikal
18
: Tuntas
: Tidak Tuntas
: 15
:7
: Belum tuntas
Uraian
Nilai rata-rata tes formatif
Hasil Siklus I
69,09
15
68,18
Dari tabel 4.2 dan tabel 4.3 di atas dapat dijelaskan bahwa
dengan menerapkan pendekatan kontekstual pada pembelajaran
matematika diperoleh nilai rata-rata prestasi belajar siswa adalah
69,09 dan ketuntasan belajar mencapai 68,18% atau ada 15 siswa dari
22 siswa sudah tuntas belajar. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada
siklus pertama secara klasikal siswa belum tuntas belajar, karena siswa
yang memperoleh nilai 65 hanya sebesar 68,18% lebih kecil dari
persentase ketuntasan yang dikehendaki yaitu sebesar 85%. Hal ini
disebabkan karena siswa masih merasa baru dan belum mengerti apa
yang dimaksudkan dan digunakan guru dengan menerapkan
pendekatan kontekstual.
2. Siklus II
a. Tahap perencanaan
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran
yang terdiri dari rencana pelajaran 2, LKS 2, soal tes formatif II, dan
alat-alat pengajaran yang mendukung.
b. Tahap kegiatan dan pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus II
dilaksanakan pada tanggal 20 April 2009 di kelas V dengan jumlah
siswa 22 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun
proses belajar mengajar mengacu pada rencana pelajaran dengan
memperhatikan revisi pada siklus I, sehingga kesalahan atau
kekurangan pada siklus I tidak terulang lagi pada siklus II.
Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan
belajar mengajar.
19
Nilai
1
60
2
80
3
80
4
90
5
90
6
60
7
80
8
70
9
60
10
80
11
90
Jumlah
840
Jumlah Skor 1680
Keterangan
T
TT
8
3
No. Urut
Nilai
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
Jumlah
90
80
80
80
80
60
80
70
60
80
80
840
Keterangan
T
TT
9
2
Keterangan:
T
TT
Jumlah siswa yang tuntas
Jumlah siswa yang belum tuntas
Klasikal
: Tuntas
: Tidak Tuntas
: 17
:5
: Belum tuntas
Uraian
Nilai rata-rata tes formatif
Hasil Siklus II
76,36
17
77,27
Dari tabel 4.4 dan tabel 4.5 di atas diperoleh nilai rata-rata
prestasi belajar siswa adalah 76,36 dan ketuntasan belajar mencapai
77,27% atau ada 17 siswa dari 22 siswa sudah tuntas belajar. Hasil ini
menunjukkan bahwa pada siklus II ini ketuntasan belajar secara
klasikal telah megalami peningkatan sedikit lebih baik dari siklus I.
Adanya peningkatan hasil belajar siswa ini karena setelah guru
20
Nilai
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
90
90
90
80
90
80
90
60
90
90
Keterangan
T
TT
21
No. Urut
Nilai
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
90
90
90
60
90
80
70
70
80
90
Keterangan
T
TT
11
60
Jumlah
910
Jumlah Skor 1800
22
Jumlah
80
890
10
Keterangan:
T
TT
Jumlah siswa yang tuntas
Jumlah siswa yang belum tuntas
Klasikal
: Tuntas
: Tidak Tuntas
: 19
:3
: Tuntas
Uraian
Nilai rata-rata tes formatif
Berdasarkan tabel 4.6 dan tabel 4.7 diatas diperoleh nilai ratarata tes formatif sebesar 81,82 dan dari 22 siswa yang telah tuntas
sebanyak 19 siswa dan 3 siswa belum mencapai ketuntasan belajar.
Maka secara klasikal ketuntasan belajar yang telah tercapai sebesar
86,36% (termasuk kategori tuntas).
22
proses
belajar
mengajar
selanjutnya
penerapan
23
konsep,
menjelaskan/melatih
menggunakan
alat,
24
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan selama tiga
siklus, dan berdasarkan seluruh pembahasan serta analisis yang telah
dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Pembelajaran dengan pendekatan kontekstual memiliki dampak positif
dalam meningkatkan prestasi belajar siswa yang ditandai dengan
peningkatan ketuntasan belajar siswa dalam setiap siklus, yaitu siklus I
(68,18%), siklus II (77,27%), siklus III (86,36%).
2. Penerapan pendekatan kontekstual mempunyai pengaruh positif, yaitu
dapat meningkatkan motivasi belajar siswa yang ditunjukan dengan hasil
wawancara dengan sebagian siswa, rata-rata jawaban siswa menyatakan
bahwa siswa tertarik dan berminat dengan pendekatan kontekstual
sehingga mereka menjadi termotivasi untuk belajar.
B. Saran
Dari hasil penelitian yang diperoleh dari uraian sebelumnya agar
proses belajar mengajar matematika lebih efektif dan lebih memberikan hasil
yang optimal bagi siswa, maka disampaikan saran sebagai berikut:
25
26
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 1997. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara.
Hamalik, Oemar. 2002. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Algesindo.
Joyce, Bruce dan Weil, Marsh. 1972. Models of Teaching Model. Boston: A Liyn
dan Bacon.
Masriyah. 1999. Analisis Butir Tes. Surabaya: Universitas Press.
Mukhlis, Abdul. (Ed). 2000. Penelitian Tindakan Kelas. Makalah Panitia
Pelatihan Penulisan Karya Ilmiah untuk Guru-guru se-Kabupaten Tuban.
Nur, Moh. 2001. Pemotivasian Siswa untuk Belajar. Surabaya. University Press.
Universitas Negeri Surabaya.
Suryosubroto, B. 1997. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: PT. Rineksa
Cipta.
Usman, Uzer. 2000. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Widoko. 2002. Metode Pembelajaran Konsep. Surabaya: Universitas Negeri
Surabaya.
http://contextual.org diakses tanggal 15 April 2009
27
Lampiran 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS 1
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/ Semester
:V/2
: ..........................
Standar Kompetensi
5 Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah
Kompetensi Dasar
5.4.Menggunakan pecahan dalam masalah perbandingan dan skala
Indikator
Melakukan operasi hitung dengan menggunakan perbandingan
Tujuan Pembelajaran
Setelah pembelajaran berlangsung diharapkan siswa dapat:
1. menghitung perbandingan dengan benar
2. menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan perbandingan
Materi Ajar
Perbandingan dan Skala
Metode Pembelajaran
Ceramah
Diskusi
Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Awal
Salam, Absensi
Apersepsi : Guru menunjuk dua orang siswa kemudian menanyakan
umur keduanya kemudian guru membuat perbandingannya
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
28
Kegiatan Inti
Siswa dibentuk dalam beberapa kelompok
Siswa dalam kelompok dibagikan sebuah permasalahan tentang
perbandingan
Siswa mendiskusikan permasalahan tersebut
Guru memberi bimbingan cara memecahkan masalah perbandingan
Kegiatan Akhir
Evaluasi
Guru dan siswa menarik kesimpulan
Salam
Penilaian
Bentuk Penilaian
Tes Tulis
Instrumen Penilaian
Soal
1. Jika umur Ana 12 tahun dan umur Ani 6 tahun, perbandingan umur
mereka adalah
2. Perbandingan umur Sita dan Dewi 2 : 3, jika jumlah umur keduanya 15
tahun, Umur Sita adalah..
3. Ayah mempunyai kambing 36 buah, Kakek mempunyai kambing 108,
perbandingan umur mereka adalah...
4. Perbandingan umur Nina dan Nini adalah 4 : 6, jika jumlah umur
keduanya 20, umur Nini adalah..
5. Marlena dan Anti mempunyai buku tulis dengan jumlah sebagai
berikut, Marlena 50 dan Anti 100, perbandingan jumlah buku Marlena
dan Anti adalah.
29
Kunci Jawaban
1. 12 : 6 = 2 : 1
2. Umur Sita 6 tahun
3. 36 : 108 = 1 : 3
4. Umur Nini = 12 tahun
5. 50 : 100 = 1 : 2
..........................
NIM. ..........................
30
Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS 2
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/ Semester
:V/2
: ..........................
Standar Kompetensi
5 Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah
Kompetensi Dasar
5.4.Menggunakan pecahan dalam masalah perbandingan dan skala
Indikator
Melakukan operasi hitung dengan menggunakan perbandingan
Tujuan Pembelajaran
Setelah pembelajaran berlangsung diharapkan siswa dapat:
1. menghitung perbandingan dengan benar
2. menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan perbandingan
Materi Ajar
Perbandingan dan Skala
Metode Pembelajaran
Ceramah
Diskusi
Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Awal
Salam, Absensi
31
Kegiatan Inti
Siswa dibentuk dalam beberapa kelompok
Siswa dalam kelompok mengambil undian soal/ permasalahan pada
kotak yang disediakan guru
Siswa mendiskusikan permasalahan tersebut
Siswa
menyampaikan
cara
mengerjakan
soal
tersebut,
jika
Kegiatan Akhir
Evaluasi
Guru dan siswa menarik kesimpulan
Salam
Penilaian
Bentuk Penilaian
Tes Tulis
Instrumen Penilaian
Soal
1. Jika umur Jane 12 tahun dan umur Ani 8 tahun, perbandingan umur
mereka adalah
32
..........................
NIM. ..........................
33
Lampiran 3
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS 3
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/ Semester
:V/2
: ..........................
Standar Kompetensi
5 Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah
Kompetensi Dasar
5.4.Menggunakan pecahan dalam masalah perbandingan dan skala
Indikator
Melakukan operasi hitung dengan menggunakan perbandingan
Tujuan Pembelajaran
Setelah pembelajaran berlangsung diharapkan siswa dapat:
1. menghitung perbandingan dengan benar
2. menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan perbandingan
Materi Ajar
Perbandingan dan Skala
Metode Pembelajaran
Ceramah
Diskusi
34
Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Awal
Salam, Absensi
Apersepsi : Guru melakukan tanya jawab seputar materi perbandingan
untuk mengukur kemampuan awal siswa
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Kegiatan Inti
Siswa dibentuk dalam beberapa kelompok
Siswa dalam kelompok mendiskusikan pemecahan soal perbandingan
dengan sesuai dengan pilihan sendiri
Siswa mendiskusikan permasalahan tersebut
Siswa
menyampaikan
cara
mengerjakan
soal
tersebut,
jika
Kegiatan Akhir
Evaluasi
Guru dan siswa menarik kesimpulan
Salam
Penilaian
Bentuk Penilaian
Tes Tulis
35
Instrumen Penilaian
Soal
1. Jika umur Jane 15 tahun dan umur Ani 35 tahun, perbandingan
umur mereka adalah
2. Perbandingan umur Dino dan Dion 3 : 4, jika jumlah umur
keduanya 49 tahun, Umur Dion adalah..
3. Ayah mempunyai kerbau 60 ekor, Kakek mempunyai kerbau 120,
perbandingan jumlah kerbau mereka adalah...
4. Perbandingan umur Nina dan Nini adalah 3 : 6, jika jumlah umur
keduanya 54, umur Nini adalah..
5. Perbandingan jumlah coklat milik Tina dan Tini adalah 1 : 3,
berapakah jumlah coklat Tina jika jumlah coklat semuanya 200 ?
Kunci Jawaban
1. 15 : 35 = 3 : 7
2. Umur Dion 28 tahun
3. 60 : 120 = 1 : 2
4. Umur Nini = 36 tahun
5. Coklat Tina = 50
.......................... , ..........................
Guru Kelas/ Peneliti
..........................
NIM. ..........................
36
Lampiran 4
DATA KEADAAN SISWA KELAS V SDN PLALANGAN 03
TAHUN PELAJARAN 2008-2009
NO
NAMA SISWA
L/P
ALAMAT
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
37
NAMA
ORTU
PEKERJAAN
ORTU
Lampiran 5
TABEL REKAPITULASI HASIL BELAJAR PER SIKLUS
NO
NAMA SISWA
SIKLUS 1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
RATA-RATA
38
NILAI
SIKLUS 2
SIKLUS 3
39