PEMBAHASAN
sekolah/madrasah.
Penyusunan
KTSP untuk
pendidikan
khusus
Desain kurikulum ini merupakan desain yang berpusat pada pengetahuan (the
knowledge centered design) yang dirancang berdasarkan struktur disiplin
ilmu(Anonim, 2008 : 41). Dilihat dari desainnya, KTSP adalah kurikulum yang
berorientasi pada disiplin ilmu. Hal ni dapat dilihat dari (1) struktur program
KTSP yang memuat sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta
didik dan mata pelajaran yang harus dipelajari itu selain sesuai dengan namanama disiplin ilmu juga ditentukan jumlah jam pelajarannya; (2) kriteria
keberhasilan KTSP lebih banyak diukur dari kemampuan siswa menguasai
materi pelajaran.
b. Desain Kurikulum Berorintasi pada Masyarakat
Asumsi yang mendasari desain kurikulum ini adalah, bahwa tujuan dari
sekolah yaitu melayani kebutuhan masyarakat. Oleh karena tu, kebutuhan
masyarakat harus dijadikan salah satu dasar dalam pengembangan
kurikulum(Anonim, 2008 : 43). KTSP merupakan kurikulum yang berorientasi
pada masyarakat. Hal itu terlihat dari :
1) Salah satu prinsip pengembangannya adalah relevan dengan kebutuhan
kehidupan. Pengembangan KTSP dilakukan dengan melibatkan pemangku
kepentingan (stakeholders) untuk relevansi pendidikan dengan kebutuhan
kehidupan, termasuk di dalamnya kebutuhan masyrakat, dunia usaha, dan
dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi,
keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional
merupakan keniscayaan.
2) Acuan operasional penyusunan KTSP memperhatikan kondisi sosial budaya
masyarakat setempat dan kesetaraan gender. KTSP harus dikembangkan
dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya masyarakat setempat dan
menunjang pelestarian keragaman budaya serta harus diarahkan kepada
terciptanya pendidikan yang berkeadilan dan mendukung upaya kesetaraan
gender.
c. Desain Kurikulum Berorientasi pada Siswa
Salah satu acuan operasional penyusunan KTSP yaitu keragaman potensi dan
karakteristik daerah dan lingkungan. KTSP disusun dengan memperhatikan
bahwa daerah memiliki potensi, kebutuhan, tantangan, dan keragaman
karakteristik. Masing-masing daerah memerlukan pendidikan sesuai dengan
karakteristik daerah dan pengalman hidup sehari-hari. Oleh karena itu KTSP
disusun dengan memperhatikan keragaman tersebut unruk menghasilkan
lulusan yang relevan dengan kebutuhan pengembangan daerah.
pendidikan
dasar
adalah
meletakkan
dasar
kecerdasan,
pendidikan
menengah
adalah
meningkatkan
kecerdasan,
tempat utama kepada siswa. Mereka percaya bahwa siswa mempunyai potensi,
kemampuan,
dan
kekuatan
untuk
berkembang.Pendidikan
humanistik
menekankan peranan siswa. Hal ini tampak pada salah satu prinsip penegmbangan
KTSP yang berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan
peserta didik dan lingkungannya.KTSP dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa
peserta didik memiliki posisi sentral untk mengembangkan kompetensinya agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak
mulia, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.
Sedangkan untuk tujuan pendidikan KTSP (dasar dan menengah) yang
lainnya, seperti meletakkan dan meningkatkan akhlak mulia, keterampilan untuk
hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya
(khusus untuk SMK) itu semua termasuk dalam model konsep Kurikulum
Rekonstruksi Sosial dan Teknologis. Di dalam kurikulum Rekonstruksi Sosial
sekolah merupakan tempat untuk mempersiapkan siswa untuk dapat hidup
bermasyarakat.Dalam masyarakat diperlukan keterampilan untuk hidup secara
mandiri.Jika kita lihat hali ini dalam konteks tujuan KTSP, maka KTSP juga
termasuk dalam Model Konsep Kurikulum Rekonstruksi Sosial.
Untuk dapat mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan, maka diperlukan
media untuk penyampaian atau proses belajarnya. Media yang yang digunakan
tersebut merupakan alat yang digunakan untuk pembelajaran.Hal ini erat sekali
hubungannya dengan Model Konsep Kurikulum Teknologis yang menggunakan
hasil teknologi untuk mengembangkan pembelajaran.Maka KTSP juga masuk
dalam Model Konsep Kurikulum Rekonstruksi Sosial dan Teknologis.Dapat
disimpulkan bahwa KTSP merupakan kumpulan dari beberapa model konsep
kurikulum yang telah ada (Subjek Akademis, Humanistik, Rekonstruksi Sosial
dan Teknologis).Model konsep kurikulum (dalam KTSP) mempunyai peran dan
fungsi masing-masing yang bertujuan agar hal-hal yang telah ditetapkan dalam
KTSP dapat dicapai dan dilaksanakan dengan maksimal. Oleh karena itu model
konsep kurikulum sangat berarti sekali bagi KTSP(Atep,2009).
cara
yang
digunakan
sebagai
pedomanpenyelenggaraan
kegiatan
antarpersonal,
maupun
memiliki
kemampuan
berpikir
peserta
didik.Sehingga
kurikulum
2013
yang
memiliki
individu.Mereka
ingin
meyakinkan
murid-murid
bagaimana
Selain itu, jika dilihat dari prinsip kurikulum 2013 yang menyatakan bahwa
Kurikulum harus tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, budaya,
teknologi, dan seni. Maka hal ini sesuai dengan ciri-ciri kurikulum yang
dikembangkan dari konsep teknologis pendidikan (kurikulum teknologis)..
Perkembangan teknologi pada abad ini sangatlah pesat.Perkembangan teknologi
tersebut mempengaruhi semua bidang, termasuk bidang pendidikan.Sejak dulu
pendidikan telah menggunakan teknologi, seperti papan tulis, kapur, dan lain-lain.
Namun, sekarang seiring dengan kemajuan teknologi banyak alat (tool)
sepertiaudio,video, overhead projector, film slide, dan motion film, serta banyak
alat-alat lainnya.Sehingga kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa
ilmu pengetahuan, budaya, teknologi, dan seni berkembang secara dinamis. Oleh
karena itu konten kurikulum harus selalu mengikuti perkembangan ilmu
pengetahuan, budaya, teknologi, dan seni, membangun rasa ingin tahu dan
kemampuan bagi peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan secara tepat
hasi ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
DAFTAR PUSTAKA
Iman, Atep. 2009. Kedudukan KTSP dalam Model Konsep. Diunduh dari http://
atepiman_catatankuliahkampus.blogspot.com/2009/09/kedudukanktsp-dalam-model-konsep.html pada tanggal 10 September 2015
Pukul 11.51 WIB.
Idi,Abdullah. 2007. Pengembangan Kurikulum Teori Dan Praktek. Yogyakarta :
Ar-Ruzz Media.
Muslich, Masnur. 2007. Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual.
Penerbit Bumi Aksara. Jakarta.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2005. Pengembangan Kurikulum Teori Dan
Praktek. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.