Anda di halaman 1dari 1

BAB I

PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Larutan buffer adalah mempertahankan nilai pH tertentu agar tidak banyak
berubah selama reaksi kimia berlangsung. Sifat yang khas dari larutan penyangga ini
adalah pH-nya hanya berubah sedikit dengan pemberian sedikit asam kuat atau basa
kuat. Larutan penyangga tersusun dari asam lemah dengan basa konjugasinya atau
oleh basa lemah dan asam konjugasinya. Reaksi di antara kedua komponen penyusun
ini disebut sebagai reaksi asam-basa konjugasi. Komponen larutan buffer adalah
larutan yang digunakan untuk asam lemah dan basa konjugasinya, campuran ini
menghasilkan larutan bersifat asam dan basa lemah dan asam konjugasinya, campuran
ini menghasilkan larutan bersifat basa.
Larutan penyangga secara sederhana dibuat dengan mencampurkan asam
lemah dengan basa konjugatnya. Secara sama, larutan penyangga juga dapat dibuat
dengan mencampurkan basa lemah dengan asam konjugatnya. Larutan penyangga
bekerja secara bereaksi dengan asam atau basa yang ditambahkan untuk
mengendalikan pH.
Secara industri, larutan buffer digunakan dalam proses fermentasi dan dalam
pengaturan kondisi yang tepat untuk bahan pewarna yang digunakan di pabrik
pewarnaan. Pada sampo, larutan penyangga digunakan untuk menjaga kebasaan
supaya tidak mencederai mata. Pada lotion bayi, menjaga pH supaya tetap 6 untuk
mencegah perkembangbiakan bakteri. Selain itu, sistem penyangga juga ditemukan
pada tetes mata dan serbuk pencuci.
I.2 Rumusan Masalah
Bagaimana cara mengetahui dan memahami pembuatan larutan buffer?
I.3 Tujuan
Untuk mengetahui dan memahami cara pembuatan larutan buffer

I-1

Anda mungkin juga menyukai