PENDAHULUAN
Kota Padang sebagai ibukota Propinsi
Sumatera Barat sedang tumbuh, dari Kota
Madya menjadi Kota Besar. Bahkan
Pemerintah Kota Padang sedang berusaha
menjadikan Kota Padang menjadi Kota
Metropolitan.
Hal ini sebenarnya
merupakan suatu kemajuan.
Namun
kemajuan selalu memiliki sisi gelap yang
harus diwaspadai. Tumbuhya suatu Kota
selalu didukung oleh berbagai faktor,
seperti
berkembangnya
industri,
transportasi, pertambangan, konstruksi, dan
lain-lain.
Hal
ini
tentunya
akan
menyebabkan bertambahnya jumlah pabrik,
kenderaan, pekerjaan konstruksi bangunan
dan lain-lain. Sisi gelap yang dimaksud
adalah bertambahnya polusi udara, air, dan
tanah.
Polusi dapat berupa gas (asap) dan
partikulat (debu).
Polusi berupa gas
endapan
pembakaran
batubara
dan
pembakaran di rumah tangga [6]
Tingkat pencemaran terhadap tanah
biasanya dikategorikan menjadi 6 tingkat
yaitu:
Tingkat 1 : < 150 x 10-8m3kg-1, tingkat 2 :
150 300 x 10-8m3kg-1, tingkat 3 : 300450 x 10-8m3kg-1, tingkat 4 : 450-600 x 108 3 -1
m kg , tingkat 5 : 600-1000 x 10-8m3kg-1
dan tingkat 6 : > 1000 x 10-8m3kg-1. [5]
METODE PENELITIAN
Suseptibilitas
Tabel 1 Jumlah sampel Top Soil Pada setiap Lokasi di Kota Padang.
No. Sampel Lokasi (Kecamatan) Jumlah Sampel
1 KTT
Koto Tangah
10
2 KUT
Kuranji
5
3 PAT
Pauh
7
4 PBT
Padang Barat
6
5 PST
Padang Selatan
4
Jumlah
32
No. Sampel
1
2
3
4
5
PBT
PST
PAT
KTT
KUT
Lokasi
(Kecamatan)
Padang Barat
Padang Selatan
Pauh
Koto Tangah
Kuranji
Rata-Rata
Nilai Rata-Rata
Suseptibilitas
Magnetik
1655.1
1316.4
975.8
790.9
738.9
1095.42
Tingkat
6
6
5
5
5
S
u
s l
e i
p t
t a
i s
b
i
M
a
g
n
e
t
i
k
1
2
3
4
5
Kecamatan
PT SEMEN PADANG
UNAND
T IM U R
1 0 0 .4 4
1 0 0 .4 2
1 0 0 .4
UTARA
S IM P B P H A T T A
1 0 0 .3 8
R U M A H S A K IT M J A M IL
BALAI KO TA
1 0 0 .3 6
GOR HAS
S IM P B P L M
J S IT I N U R B A Y A
UNP
1 0 0 .3 4
S T S T A B IN G
1 0 0 .3 2
0 .8 2
0 .8 4
0 .8 6
0 .8 8
0 .9
0 .9 2
0 .9 4
0 .9 6
KESIMPULAN
Dari pembahasan yang dilakukan
terhadap pengukuran dan perhitungan
terhadap sampel dari ketiga site diperoleh
simpulan sebagai berikut :
1. Nilai suseptibilitas magnetik top soil
adalah paling besar untuk kecamatan
yang jauh dari sumber polutan yaitu
pabrik-pabrik
yang
kebanyakan
berlokasi di Kecamatan Lubuk
Kilangan. .
2. Terdapat variabilitas yang cukup besar
nilai suseptibilitas magnetik pada
setiap kecamatan. Hal ini disebabkan
karena sedikitnya jumlah sampel yang
diambil untuk setiap kecamatan.
Penelitian ini adalah berupa kajian awal
tentang penggunaan pemantauan magnetik
terhadap polusi udara di Kota Padang.
Untuk memperoleh gambaran yang lebih
rinci tentang besarnya polusi udara akibat
pabrik dan industri
di Kota Padang
diperlukan penelitian lanjutan yang lebih
lengkap dan menyeluruh pada baik dari
aspek yang diteliti, metoda yang digunakan
maupun dari jumlah sampel yang cukup.
UCAPAN TERIMA KASIH
Penelitian ini dibiayai oleh dana DIPA
Universitas Negeri Padang dalam rangka
mengembangkan penelitian pada setiap
KBK di Jurusan Fisika FMIPA UNP.
Ucapan terima kasih kepada pihak Jurusan
Fisika FMIPA UNP dan pihak Fakultas
MIPA yang telah mendanai penelitian ini.
Terima kasih juga disampaikan kepada
Kepala Laboratorium Geofisika Fisika
FMIPA UNP atas segala fasilitas dan
kemudahan yang diberikan berupa fasilitas
pengukuran dan pengambilan data yang