Anda di halaman 1dari 25

EVOLUSI BINT

KELOMPOK 7
Istiqamariah
Dian Ayu
Eva Yulita
Murawan

k2311038
k2312020
k2312024
k2312046

NG

BINTANG
Secara umum sebutan bintang adalah

objek luar angkasa yang menghasilkan


cahaya sendiri (bintang nyata).Menurut
ilmu astronomi, definisi bintang adalah:
Semua benda masif (bermassa antara
0,08 hingga 200 massa matahari) yang
sedang dan pernah melangsungkan
pembangkitan energi melalui reaksi fusi
nuklir

How The Stars are Formed


Bintang lahir dari sekumpulan
awan gas dan debu yang kita
sebut nebula. Ukuran awan ini
sangat besar (diameternya
mencapai puluhan SA) tetapi
kerapatannya sangat rendah.
Bintang mulai bersinar ketika
"tungku" pembakaran nuklir
mulai menyala di dalamnya.

Steps of Stars Formation


1. Ketidakstabilan Gravitasi

NEBULA

2. PENGERUTAN

Sebuah protobintang akan menjadi


bintang
jika
dapat
mempertahankan kesetimbangan
antara tarikan gaya gravitasi dan
gaya
tolakan
gas
panas.
Keberadaan sebuah protobintang
terus berlanjut selama fenomena
kontraksi terus terjadi. Tahap ini
berlangsung untuk jangka waktu
yang panjang, bervariasi antara
10-15 juta tahun.

PRA DERET UTAMA

ZAMS (ZERO AGE MAIN


SEQUENCE)

EVOLUSI DERET UTAMA

CIRI-CIRI
Komposisi kimia masih Homogen
Energi yang dipancarkan bintang

berasal dari reaksi inti di pusat

Tahap deret utama

Penentuan umur bintang di deret


utama
reaksi pembakaran
hidrogen

Akan berubah
secara perlahan

Jumlah helium
bertambah

Pengerutan
gravitasi

Struktur bintang

Temperatur kecil

Akan berubah
hebat

Massa pusat
helium mencapai
10-20% massa
bintang

Batas schonberg
chandrasekhar

REAKSI DI PUSAT
Low mass stars

Reaksi proton-proton
berlangsung pada
temperatur dan
tekanan yang tidak
terlalu tinggi

High mass stars


Daur karbon-nitrogen-

oksigen berlangsung
pada temperatur dan
tekanan tinggi yaitu
saat Ek mampu
mengatasi penghalang
gaya Coulomb
T >> Reaksi >>

EVOLUSI LEWAT DERET


UTAMA
Evolusi lanjut bintang dimulai dan

ditentukan oleh massa awan pembentuk


bintang dan massa bintang
Makin besar massa, evolusi makin cepat
untuk meninggalkan deret utama

Diawali oleh reaksi termonuklir yang mengubah

empat isotop atom Hidrogen (H) menjadi satu atom


helium (He). Ketika H di pusat habis terjadi
pembakaran He di pusat dengan cara berbeda
dengan pembakaran H. Sedangkan pembakaran H
berlangsung di kulit bintang.
Akibatnya gaya gravitasi memanaskan inti,
memanaskan H yang menyelubungi dan lebih lanjut
mengembangkan selubung bintang. Bintang
berubah menjadi raksasa merah, berukuran 100 kali
Matahari, namun lebih dingin.
Inti semakin panas He berubah menjadi karbon ( C )
dengan sangat cepat dan eksplosif hingga
memunculkan kilatan helium. Bintang raksasa
mengerut dengan kondisi di pusat terjadi
pembakaran He menjadi C, dan di kulit terjadi
pembakaran H menjadi He.

Lanjutan
Inti C terbentuk, bintang mengembang lagi

menjadi maha raksasa merah, dimana


sebagian materi terlempar keluar
membentuk selubung dan menjadi kabut
planet (planetary nebula).
Inti bintang mengerut. Evolusi lebih lanjut
ditentukan oleh massa bintang dengan
batas massa sebesar 1,44 massa
Matahari yang disebut batas
Chandrasekhar.

Lanjutan
Jika bintang semenjak dari deret utama

bermassa kurang dari 4 kali massa Matahari


maka reaksi pembakaran C tidak terjadi. Bintang
ini akan menjadi bintang katai putih
berkerapatan 20 miliar gram/cm3.
Bila semula massa bintang melebihi 8 kali
massa matahari dan setelah pembentukan inti C
dengan massa melebihi batas Chandrasekhar
terjadi pembakaran C maka akan terjadi
pembentukan unsur berat di inti secara berlapis
yaitu oksigen, neon, silikon dan besi. Akhirnya
bintang meledak dahsyat, hancur sama sekali
dalam peristiwa supernova tipe II.

Lanjutan
Ketika bintang meledak, biasanya kejadiannya

sangat cepat sehingga astronom hanya bisa


melihat sisa-sisa ledakannya.
Dari sisa ledakan, bintang mengerut namun
masih bisa menahan tekanan gravitasinya, inti
memanas hingga mencapai 5 miliar derajat C,
dan inti besi membelah membentuk inti netron
dengan kerapatan 270 triliun gram/cm3.
Bila bintang netron ini berotasi maka akan
memancarkan gelombang radio, dan dinamakan
sebagai Pulsar (pulsating radio sources) yang
akan berhenti berotasi dalam waktu sangat
lama.

Lanjutan
Bila massa bintang lebih besar dari massa
pembentuk bintang netron. Maka ketika bintang
mengerut maka gravitasinya tidak bisa ditahan
dan terbentuklah bintang yang legendaris yaitu
lubang hitam (bintang hantu). Black Hole atau
Lubang hitam merupakan objek yang sangat
massive, memiliki gravitasi yang sangat kuat
sehingga dapat menarik semua benda
disekitarnya bahkan cahaya pun tidak dapat
meloloskan diri darinya.

Anda mungkin juga menyukai