Anda di halaman 1dari 25

PENGETAHUAN BAHAN TEKNIK

BATU
MARMER

BATUAN
BATU MARMER

Di bumi ini terdapat banyak sekali kandungan sumber daya alamnya,


diantaranya yaitu batuan dan bahan tambang. Batuan dan bahan tambang
mempunyai manfaat yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Batuan
merupakan kumpulan dari satu atau lebih mineral, batuan penyusun kerak bumi
berdasarkan kejadiannnya (genesis), tekstur, dan komposisi mineralnya dapat
dibagi menjadi 3, yaitu :
Batuan beku (Igneous Rocks)
Batuan sedimen (Sedimentary Rocks)
Batuan metamorf/malihan (Metamorphic Rocks)

BATUAN METAMORF

Batuan metamorf adalah batuan yang berasal dari batuan induk


yang lain, dapat berupa batuan beku, batuan sedimen, maupun
batuan metamorf sendiri yang telah mengalami proses/perubahan
mineralogi, tekstur maupun struktur sebagai akibat pengaruh
temperatur dan tekanan yang tinggi.

JENIS JENIS METAMORF BERDASARKAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

LOKAL

REGIONAL

Metamorfosa

kontak/thermal
Metamorfosadinamo /
dislokasi

Metamorfosa regional

Metamorfosa beban

METAMORFOSA KONTAK

Yaitu metamorfosa yang diakibatkan oleh kenaikan temperatur yang


tinggi, dan biasanya jenis ini ditemukan pada kontak antara tubuh intrusi
magma/ekstrusi dengan batuan di sekitarnya dengan lebar 2 3 km.
Salah satu contohnya pada zona intrusi yang dapat menyebabkan
pertambahan suhu pada daerah disekitar intrusi.

METAMORFOSA DINAMO

Yaitu metamorfosa yang diakibatkan oleh kenaikan tekanan. Tekanan


yang berpengaruh disini ada dua macam, yaitu: hidrostatis, yang
mencakup ke segala arah; dan stress, yang mencakup satu arah saja.
Makin dalam ke arah kerak bumi pengaruh tekanan hidrostatika
semakin besar. Sedangkan tekanan pada bagian kulit bumi yang dekat
dengan permukaan saja, metamorfosa semacam ini biasanya didapatkan
di daerah sesar/patahan.

METAMORFOSA REGIONAL

Terjadi pada kulit bumi bagian dalam, dimana faktor yang


mempengaruhi adalah temperatur dan tekanan yang tinggi. Proses ini
akan lebih intensif apabila diikuti oleh orogenesa.

METAMORFOSA BEBAN

karena adanya pembebanan sedimen yang tebal di bagian atas, maka


lapisan sedimen yang ada di bagian bawah cekungan akan mengalami
proses metamorfosa.

MARMER

Disebut pula sebagai marble, batu pualam, hasil proses metamorphose kontak
atau regional dari jenis batu gamping. Warna asli marmer adalah putih, tetapi
terdapat warna pengotor yang justru membuat marmer menjadi menarik.
Mineral pengotor antara lain grafit memberi warna hitamcoklat, pyrite,
ilmenit memberi warna coklat-kemerahan. Kadang-kadang didapatkan juga
dalam jumlah sedikit mineral lain yaitu dolomite, kuarsa, mika, khlorit,
plagioklas, epidote, diopsid, piroksen, talk, brucit, serpentin dan periklas..
Berdasarkan atas kegunaannya marmer dibagi menjadi 2 jenis yaitu marmer
ordinario untuk bangunan dan marmer statuario untuk seni pahat. Marmer
apabila digergaji dan dipoles menunjukkan gambaran yang bervariasi dan
dikenal dengan istilah tekstur.

MARMER merupakan material penutup lantai yang selalu berada di urutan


teratas. Di pasar, harga material dari batu alam pegunungan ini lebih mahal
dibandingkan jenis material penutup lantai lainnya.Terang saja, tampilan
marmer memang memikat. Ukuran yang besar serta karakternya yang
mengkilap, membuat marmer lebih unggul dibandingkan yang lain. Tekstur dan
kesinambungan motif yang tidak pernah sama dari helai ke helai adalah poin
plus marmer.
Wujud dan penampilan marmer yang sangat indah terdapat pada susunan
paralel partikel-partikel yang dimanifestasikan dalam warna, bentuk, ataupun
ukuran partikelnya sehingga dapat dipotong menurut jalur-jalur yang berbeda
arah. Komposisi dari kristal kalsit yang kasatmata memberikan keindahan serta
variasi pada pola-pola marmer

Berdasarkan atas teksturnya marmer diklasifikasi sebagai berikut :


Statuary marble
: tekstur lembut, putih bersih
Architectural marble : warna, tekstur, mutu dan kekuatan bagus
Ornamental marble

:warna indah dan bervariasi

Onix marble

: warna indah dan bervariasi

Cipdin marble

: mengandung mika dan talk

Ruin marble

: tekstur halus dan seginya tak teratur

Breccia marble

: tekstur kasar dan persegi

Shell marble

: terdapat fosil

BENTUK KRISTAL MARMER

Struktur kristal kubus berpusat badan (BCC):


(a) gambaran model bola pejal sel satuan BCC,
(b)Sel satuan BCC digambarkan dengan bola padat kecil,
(c) Sel satuan BCC yang berulang dalampadatan kristalin
Logamlogam dengan struktur BCC mempunyai sebuah atom pada pusat kubus dan
sebuah atom pada setiap titik sudut kubus
Sel satuan BCC mempunyai dua (2) buah atom, yang diperoleh dari jumlah delapan
seperdelapan atom pada delapan titik sudutnya plus satu atom pada pusat kubus (8
1/8 + 1).
Atom-atom atau inti ion bersentuhan satu sama lain sepanjang diagonal ruang.
Hubungan panjang sisi kristal BCC, a, dengan jari-jari atomnya, R, diberikan
sebagai berikut:

Tiap atom dalam sel satuan BCC ini dikelilingi oleh delapan (8) atom
tetangga (lihat Gambar 3a), sebagai akibatnya bilangan koordinasi struktur
BCC adalah 8.Karena struktur BCC mempunyai bilangan koordinasi lebih
kecil dibandingkan dengan bilangan koordinasi FCC, maka faktor tumpukan
atom struktur BCC, yang bernilai 0.68, adalah juga lebih kecil dibandingkan
dengan faktor tumpukan atom FCC.

CIRI CIRI BATU MARMER

1. Campuran warna yang berbeda beda


2. Dapat mempunyai pita pita warna
3. Kristalnya sedang sampai kasar
4. Bila ditetesi asam akan mengeluarkan suara
mendesis
CARA MEMBENTUK

Bongkahan marmer yang berasal dari front penambangan kemudian


diolah pada unit pengolahan (processing unit). Produk dari unit
pengolahan ini terdiri dari beberapa jenis yang dibedakan menurut
penggunaannya.

ALAT - ALAT

1. Gergaji Besar (Blick Cutter Machine)


Gergaji besar digerakkan oleh tenaga listrik dengan cara kerja sebagai berikut :
Pemotongan awal pada bagian atas dari block marmer sehingga didapatkan bagian
yang rata.
Pengaturan posisi daun gergaji sehingga didapat ukuran lebar dan tebal hasil
pemotongan yang diinginkan.
Setelah posisi daun gergaji sesuai dengan ukuran yang diinginkan selanjutnya
dilakukan pemotongan yang mana setelah pemotongan satu lembar dilakukan
pendinginan mata gergaji.

2. Mesin Potong Ujung (Cross Cutting Machine)

Hasil pemotongan dari mesin Block Cutter berupa


lembaran marmer dengan ukuran tersebut, selnjutnya
dimuat dengan Whell Loader ketempat mesin potong
ujung dengan tujuan untuk meratakan kedua ujung dari
lembaran marmer tersebut. Proses ini menggunakan air
sebagai media pembilas.

3. Mesin Pembagi (Multi blades splitting machine)


Mesin ini berfungsi membagi hasil pemotongan lembaran marmer menjadi
dua bagian. Dalam pemotongan dengan mesin pembagi perincian
pemotongannya

sebagai

berikut

- Untuk ketebalan 5 cm dimasukkan kemesin yang hasilnya keluar dengan


ukuran 2,2 cm.
- Untuk ketebalan 3 cm dimasukkan kemesin spliting dan hasilnya keluar
dengan ukuran 1,2 cm.
Hasil dari belahan tersebut kemudian dimasukkan kedalam mesin
penghalus dengan cara didorong diatas jalur rel yang ada .

4. Kaliberasi ketebalan dan penghalusan (Grinding Machine)


Pada proses ini lembaran marmer yang telah terbagi tersebut
kemudian dikupas / dihaluskan permukaannya untuk mendapatkan
ketebalan yang pas dan sesuai dengan permintaan.

5. Pengeringan, Pendempulan dan Pemanasan (Plastering Line)


Proses ini terdiri dari tiga tahapan dimana lembaran marmer yang ada
telah melewati proses penghalusan kemudian dikeringkan dengan
menggunakan angin yang berasal dari blower. Kemudian lubang
didempul dengan tenaga manusia, setelah itu lembaran marmer
melewati dua buah oven yang bertujuan untuk mempercepat proses
pengerasan.

6. Pemolesan (Polishing Machine)


Proses pemolesan dikerjakan dengan mesin poles yang terdiri dari beberapa
batu poles dengan tingkat kehalusan yang berbeda-beda. Untuk mendapatkan
kilap yang sempurna batu poles diatur disusun berurutan sesuai dengan tingkat
kehalusannya serta pengaturan tekanan yang sesuai.
7. Mesin Potong Pas (Double hydraulic squaring machine)
Proses ini dilakukan dengan dua tahapan yaitu tahap pertama pemotongan
untuk panjang yang dinginkan kemudian masuk ketahap kedua yaitu
pemotongan

untuk

lebar

yang

dinginkan.

8. Mesin Pengering dan Pembersih (Drying and Clearing Machine)


Setelah melalui proses potong pas, pekerjaan selanjutnya adalah pada mesin poles
wax yang gunanya sebagai proses pembersihan dan pengeringan. Bagian bawah
dari marmer yang telah kering kemudian dilem yang berguna untuk menghindari
rembesan semen pada waktu marmer akan dipasang dan sekaligus sebagai proses
akhir dari beberapa proses pemotongan dalam pabrik.
9. Proses Packing
Proses ini dilakukan secara manual yang bertujuan untuk meratakan permukaan
serta pinggiran-pinggiran dari marmer untuk mendapatkan hasil yang lebih
indah. Proses selanjutnya adalah pemeriksaan Quality Control dimana proses
ini

bertujuan

untuk

memisahkan

marmer

berdasarkan

kelasnya.

PEMANFAATAN

#Untuk bahan bangunan


Setelah block marmer diperoleh kemudian digergaji dengan
bentuk yang diinginkan dan dipoles dalam bentuk tegel, baik
untuk dinding ataupun lantai.
#Industri rumah tangga ;
sesuai dengan jenis marmer dapat dibentuk patung, hiasan
ataupun meja. Pechan dari marmer dimanfaatkan untuk tegel
campuran semen

Anda mungkin juga menyukai