PENDAHULUAN
menutupi kebutuhan energi di seluruh dunia saat ini. Perkembangan yang pesat
dari industri sel surya (solar sel) di mana pada tahun 2004 telah menyentuh level
1000 MW membuat banyak kalangan semakin melirik sumber energi masa depan
yang sangat menjanjikan ini.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan energi listrik?
2. Apa yang dimaksud dengan sel surya?
3. Bagaimana cara kerja sel surya?
1.3 Tujuan
1. Menjelaskan tentang energi listrik.
2. Menjelaskan tentang sel surya.
3. Menjelaskan cara kerja sel surya.
1.4 Batasan Masalah
Pada makalah ini hanya membahas tentang energi listrik, sel surya, dan
cara kerja sel surya.
BAB II
Energi Sel Surya
PEMBAHASAN
(2)
W = V.I.t
(3)
(4)
Satuan energi listrik lain yang sering digunakan adalah kalori, dimana 1 kalori
sama dengan 4,2 Joule selain itu juga menggunakan satuan kWh (kilowatt jam).
Joule merupakan satuan yang sangat besar untuk energi yang berhubungan
dengan elektron, atom atau molekul, baik pada fisika atom dan nuklir maupun
pada kimia atau biologi molekuler. Untuk tujuan ini, digunakan elektron volt (eV).
Satu elektron volt didefinisikan sebagai energi yang didapat oleh partikel yang
membawa muatan yang sama dengan elektron (q = e) sebagai akibat dari melewati
beda potensial 1 V. Oleh karena muatan pada elektron memiliki besar 1,6 x 10 -19
C, dan perubahan energi potensial sama dengan qV, 1 eV sama dengan (1,6 x 10 -19
C) (1,0 V) = 1,6 x 10-19 J :
1 eV = 1,6 x 10-19 J
Sebuah elektron dipercepat melalui beda potensial 1000 V akan kehilangan energi
potensial sebesar 1000 eV dan berarti mendapatkan energi kinetik sebesar 1000
eV atau 1 keV (kilo elektron volt). Di pihak lain, jika sebuah partikel memiliki
muatan yang sama dengan dua kali muatan elektron (= 2e = 3,2 x 10 -19 C), ketika
melalui beda potensial 1000 V, energinya akan berubah sebesar 2000 eV.
2.2 Sel Surya
Sel surya atau sel photovoltaic atau solar sel adalah sebuah alat
semikonduktor yang terdiri dari sebuah wilayah-besar dioda p-n junction, di
mana, dalam hadirnya cahaya matahari mampu membangkitkan energi listrik
Energi Sel Surya
yang berguna. Pengubahan ini disebut efek photovoltaic. Sel surya pertama kali
menjadi bahasan publik pada awal abad 19. Menurut penuturan Einstein, selain
memiliki karakteristik gelombang, cahaya matahari juga terdiri dari kumpulan
foton-foton yang memiliki energi.
Apabila
cahaya
matahari
cocok untuk digunakan bila tenaga listrik dari grid tidak tersedia, seperti di
wilayah terpencil, satelit pengorbit bumi, kalkulator genggam, pompa air, dll.
Sel surya, sebagai salah satu perangkat penghasil listrik bila dibandingkan
dengan penghasil listrik yang lain seperti minyak bumi dan batu bara, pengeluaran
gas karbon dioksidanya sangat sedikit. Selain itu juga tidak membutuhkan bahan
bakar lain, air pendinginpun tidak diperlukan, tidak menghasilkan polusi suara
seperti layaknya mesin penghasil listrik yang lain, cara mendapatkan sumber
energinya begitu mudah, murah meriah dan juga mudah untuk membuatnya. Dari
beberapa kelebihannya tersebut, sel surya bisa diletakkan di manapun, dari
halaman rumah di perkotaan hingga gurun pasir yang luas.
2.3 Hubungan Sel Surya dengan Efek Fotolistrik
Peristiwa konversi energi sel surya termasuk kedalam efek fotolistrik
karena menurut efek fotolistrik yang dikemukakan Einstein, dalam interaksi
antara foton cahaya dan elektron di dalam logam sifat partikel cahayalah yang
berperan. Yakni, terjadi tumbukan antara foton cahaya dengan elektron ibarat
tumbukan antara dua bola biliar. Hanya saja setelah tumbukan, foton
Energi Sel Surya
r3
Pita valensi
r2
Pita kedua
r1
Pita pertama
Gambar yang dihitamkan pada gambar 2.2 menunjukkan pita energi pada kristal
silikon pada suhu nol mutlak (-273oC).
Pada suhu nol mutlak, elektron tidak dapat bergerak melalui kristal. Semua
elektron dipegang kuat oleh atom-atom silikon. Elektron orbit terdalam terkubur
dalam di dalam atom; elektron orbit terluar merupakan dari ikatan kovalen dan
tidak dapat putus tanpa menerima energi dari luar. Oleh sebab itu, pada suhu nol
mutlak, kristal silikon berlaku seperti isolator sempurna.
Gambar 2.3 menunjukkan diagram pita energi. Tiga pita prtama terisi dan
elektron tidak dapat bergerak dengan mudah dalam pita-pita ini. Tetapi di atas pita
valensi terdapat pita konduksi. Pita ini mewakili kelompok jari-jari berikutnya
yang lebih besar yang memenuhi keadaan gelombang partikel dari elektron. Orbitorbit dalam pita konduksi sangat besar sehingga penarikan inti diabaikan. Dengan
kata lain, jika elektron dapat diangkat ke dalam pita konduksi, sebenarnya bebas
untuk bergerak dari satu atom ke atom berikutnya. Inilah mengapa elektronelektron dalam pita konduksi kerap kali disebut elektron bebas. Pada suhu nol
mutlak, pita konduksi kosong. Ini berarti tak ada elektron yang mempunyai cukup
energi untuk bergerak dalam orbit pita konduksi.
Energi
Silikon
murni
Pita konduksi
Pita valensi
Pita kedua
(b)
(a)
Pita petama
Gambar 2.3, (a) Rangkaian (b)
Pita-pita energi pada suhu nol
mutlak
Jika dinaikkan suhu di atas nol mutlak maka sesuatu akan berubah. Energi
panas yang datang memutuskan beberapa ikatan kovalen, energi ini memukul
elektron valensi ke dalam pita konduksi. Dalam cara ini kita peroleh elektron pita
konduksi dalam jumlah terbatas yang dilambangkan dengan tanda negatif pada
Energi Sel Surya
gambar 2.4a. Di bawah pengaruh medan listrik, elektron bebas ini bergerak ke kiri
dan membentuk arus.
Di atas nol mutlak, kita menggambarkan pita energi seperti pada gambar
2.4b. Energi panas telah mengangkat beberapa elektron ke dalam pita konduksi
dimana mereka bergerak dalam orbit jari-jari yang lebih besar dari sebelumnya.
Dalam orbit pita konduksi yang lebih besar, elektron tidak terpegang secara kuat
oleh atom dan dapat dengan mudah bergerk dari satu atom ke atom berikutnya.
Dalam gambar 2.4b, setiap kali elektron menembus ke dalam pita
konduksi, dihasilkan hole dalam pita valensi. Oleh sebab itu, pita valensi tidak
lagi saturasi atau terisi. Tiap hole mewakili rotasi orbit yang tersedia.
Gerakan elektron
Energi
---------
Pita konduksi
Pita valensi
Pita kedua
Pita petama
(a)
(b)
Gambar 2.4, (a) Aliran
elektron (b) Pita energi pada
suhu ruang
konduksi dan makin besar arus pada Gambar 2.4b. Pada suhu ruang (sekitar 25 o),
arus terlalu kecil untuk digunakan pada aplikasi umumnya. Pada suhu ini
sepotong silikon tidak merupakan isolator maupun konduktor yang baik. Dengan
alasan inilah, ia disebut semikonduktor. Kristal germanium juga semikonduktor
pada suhu ruang. Tetapi ada perbedaan yang penting sekali antara silikon dan
germanium. Pada suhu ruang silikon mempunyai elektron bebas yang lebih sedikit
daripada kristal germanium. Ini salah satu alasan mengapa silikon telah menjadi
bahan semikonduktor utama dalam pemakaian masa kini.
= suhu
(5)
kelvin
= 2,7
Daya hantar jenis dan tahanan jenis semikonduktor intrinsik diberikan oleh
persamaan-persamaan :
= 1/ eni (n + p )
= tahan jenis
= mobilitas hole
= eni (n + p)
(6)
(7)
Dengan h adalah konstanta Planck (6,62 x 10-34 J.s) dan c adalah kecepatan
cahaya dalam vakum (3,00 x 108 m/s). Persamaan di atas juga menunjukkan
bahwa foton dapat dilihat sebagai sebuah partikel energi atau sebagai gelombang
dengan panjang gelombang dan frekuensi tertentu. Dengan menggunakan sebuah
perangkat semikonduktor yang memiliki permukaan yang luas dan terdiri dari
rangkaian dioda tipe p dan n, cahaya yang datang akan mampu dirubah menjadi
energi listrik.
Proses pengubahan atau konversi cahaya matahari menjadi listrik ini
dimungkinkan karena bahan material yang menyusun sel surya berupa
semikonduktor. Lebih tepatnya tersusun atas dua jenis semikonduktor; yakni jenis
n dan jenis p. Semikonduktor merupakan bahan dasar untuk komponen aktif
dalam alat elektronika. Semikonduktor yang digunakan pada sel surya adalah
semikonduktor ekstrinsik, yang dibuat dari campuran bahan semikonduktor
intrinsik dengan atom unsur dari kelompok III atau kelompok V dalam susunan
berkala. Semikonduktor jenis n merupakan semikonduktor yang memiliki
kelebihan elektron, sehingga kelebihan muatan negatif, (n = negatif). Sedangkan
semikonduktor jenis p memiliki kelebihan hole, sehingga disebut dengan p ( p =
positif) karena kelebihan muatan positif. Caranya, dengan menambahkan unsur
lain ke dalam semikonduktor, maka kita dapat mengontrol jenis semikonduktor
tersebut, sebagaimana diilustrasikan pada gambar di bawah ini.
10
(Sumber: http://energisurya.wordpress.com/)
n menuju semikonduktor
11
p, dan
Daerah negatif dan positif ini disebut dengan daerah deplesi (depletion
region) ditandai dengan huruf W. Baik elektron maupun hole yang ada pada
daerah deplesi disebut dengan pembawa muatan minoritas (minority charge
carriers) karena keberadaannya di jenis semikonduktor yang berbeda.
Dikarenakan adanya perbedaan muatan positif dan negatif di daerah
deplesi, maka timbul dengan sendirinya medan listrik internal E dari sisi positif ke
sisi negatif, yang mencoba menarik kembali hole ke semikonduktor p dan elektron
ke semikonduktor n. Medan listrik ini cenderung berlawanan dengan perpindahan
hole maupun elektron pada awal terjadinya daerah deplesi. Dibawah pengaruh
medan ini elektron dan lubang akan bergerak dalam arah berlawanan.
Energi Sel Surya
12
13
panjang,
mampu
menembus
daerah
deplesi
hingga
terserap
di
14
Pada siang hari panel surya menerima cahaya matahari yang kemudian
diubah menjadi listrik melalui proses photovoltaic. Listrik yang dihasilkan oleh
panel surya dapat langsung disalurkan ke beban ataupun disimpan dalam Electric
Box System (EBS), sebelum digunakan ke beban seperti lampu, radio,TV, dll.
Pada malam hari, dimana panel surya tidak menghasilkan listrik. Listrik yang
sudah tersimpan dalam Electric Box System (EBS) akan dapat digunakan. Untuk
menyalakan peralatan listrik terutama lampu penerangan,dll. Adapun rumus untuk
efisiensi konversi energinya berbentuk:
=
Dimana:
V .I
. A
= efisiensi konversi;
(8)
15
BAB III
KESIMPULAN
1. Energi listrik adalah kemampuan untuk melakukan atau menghasilkan
usaha listrik yaitu kemampuan yang diperlukan untuk memindahkan
muatan dari satu titik ke titik yang lain, sehingga bisa digunakan untuk
menyalakan berbagai peralatan elektronik.
2. Sel surya atau sel photovoltaic atau solar sel adalah sebuah alat
semikonduktor yang memiliki permukaan yang luas terdiri dari rangkaian
dioda p-n junction, di mana, dalam hadirnya cahaya matahari mampu
membangkitkan energi listrik yang berguna.
3. Cara kerja sel surya adalah dengan menggunakan sebuah perangkat
semikonduktor yang memiliki permukaan yang luas dan terdiri dari
rangkaian dioda tipe p dan n, cahaya yang datang akan mampu dirubah
menjadi energi listrik melalui proses photovoltaic. Listrik yang dihasilkan
oleh panel surya dapat langsung disalurkan ke beban ataupun disimpan
dalam Electric Box System (EBS), sebelum digunakan ke beban seperti
lampu, radio,TV, dll.
16
DAFTAR PUSTAKA
Bueche, J. Frederick dan Hecht, Eugene. 2006. Schaums Outlines Teori dan SoalSoal FISIKA UNIVERSITAS. Jakarta: Erlangga.
Energi dan Daya Listrik. Diakses melalui http://sidikpurnomo.net/ pada tanggal
27 September 2011.
Energi Listrik dengan Tenaga Surya. Diakses melalui http://www.alpensteel.com/
pada tanggal 27 September 2011.
Energi Listrik. Diakses melalui http://id.wikipedia.org/ pada tanggal 26 September
2011.
Energi
Matahari/Sel
Surya.
Diakses
melalui
http://thesunpower-
Prinsip
Kerja
Sel
Surya
Lebih
Dekat.
Diakses
melalui
Sel
Surya
untuk
Energi
Masa
Depan.
Diakses
17
melalui