Anda di halaman 1dari 121
Metoda Pelaksanaan Konstruksi (Construction Engineering & Technology) z et vo ce a Dosen: Prof. Dr. Ing. Hariante Hardjasaputra Semester Genap 2003/2006 Program Pascasarjana Magister Teknik Sipil Program Pengajaran 2004/2005 Construction Engineering & Technology Bahan Kuliah : 1. Pendahuluan: Praktek / persyaratan pelaksanaan Pembangunan Gedung di DKI Jakarta, sertifikasi keahlian dll, Teknologi Form Work Konstruksi Basement Terkini Kasus pembangunan dari lapangan Penyusunan Paper mengenai berbagai teknologi konstruksi oleh para Mahasiswa Presentasi paper dan diskusi Lain2: Mahasiswa dapat mengajukan usulan untuk kunjungan ke proyek yang menarik , sebagai pengganti tatap muka Novae D Penilaian dan bobot masing2: Paper dan Presentasi : 40 % uTs 30% UAS 30% Paper 1, Judul paper supaya dicari sejak awal perkuliahan. 2. Judul Paper beserta abstraknya harus sudah disetujui paling lambat satu minggu sebelum jadwal UTS. 3. Paper disusun berdasarkan format yang sudah ditetapkan seperti contoh terlampir 4. Paper harus sudah diselesaikan paling lambat 4 minggu setelah UTS. 5. Presentasi dan diskusi dilakukan pada 2 minggu sebelum UAS Pendahuluan Total Quality Control & Management Control Dalam pelaksanaan pembangunan proyek baik besar maupun kecil, selalu diinginkan hasil dengan kualitas yang baik, yaitu : « mmenuhi spesifikasi yang diinginkan Q « selesai tepat pada waktunya D « biaya yang serendah-rendahnya c 3) « keamanan Untuk mencapai semuanya itu kita memerlukan suatu system pengawasan tersendiri yang disesuaikan dengan lingkup pekerjaan masing-masing, system pengawasan ini disebut TOTAL QUALITY CONTROL (TQC), dengan harapan bahwa system ini akan menghasilkan kualitas pekerjaan yang baik. Perlu ditekankan pengertian TOTAL, yang menuntut kepada kita, bahwa system ini harus mengikutsertakan semua unsure-unsur yang menunjang system ini, walaupun unsure tersebut hanya merupakan bagian kecil saja. Ada 4 komponen utama dalam TQC, yaitu : ¢ Quality © Cost © Delivery « Safety Yang keempatnya saling berinteraksi. Perlu diperhatikan bahwa keempat unsure Q, C, D, S, harus seimbang, jika salah satu unsure terlalu besar ataupun kecil akan dapat menyebabkan kegagalan dalam mencapai hasil tujuan yang baik, untuk itulah kita perlu mengadakan kontrol terhadap Q, C, D dan S. Untuk itu diperlukan Management Control (MC) yang pada prinsipnya adalah sebagai berikut : Management Control : 1. Pekerjaan saat ini (sekarang) 2. Perbaikan cara kerja yang sudah ada Maksudnya, bila saat ini kita bisa menyelesaikan suatu pekerjaan selama 15 hari (sesuai schedule), hal itu bukanlah yang terbaik (walaupun sesuai rencana), maka harus diadakan perbaikan kerja agar waktunya dapat dipersingkat, hal tersebut dilakukan terus berulang-ulang sampai_ kita menemukan waktu yang tersingkat_ ~=yang = masih memungkinkan pekerjaan tersebut dapat diselesaikan. Setelah jangka waktu tertentu , untuk meningkatkan hasil maka harus pula ditingkatkan standard pengawasan, sehingga makin lama standard pengawasan makin meningkat. Jadi : BERDASARKAN PADA KEADAAN SEKARANG, PIKIRKANLAH SUATU CARA UNTUK TUJUAN YANG AKAN DATANG ATAU TARGET SELANJUTNYA Langkah yang diperlukan untuk Management Control (MC), adalah : « Perencanaan (PLAN) ¢ Pelaksanaan (DO) « Pemeriksaan (CHECK) ¢ Tindakan yang akan diambil (ACTION) Keempat langkah tersebut merupakan suatu langkah yang saling bergantung, sehingga merupakan suatu siklus yang berulang-ulang. Adapun syarat masing-masing langkah, adalah : 1. PLAN Terlebih dulu rencanakan segala sesuatu berdasarkan : a. Guide line dan tujuan b. Cara untuk dapat mencapai tujuan agar sepraktis mungkin 2.DO0 Untuk mulai pelaksanaan, perhatikan beberapa syarat sebagai berikut : a. Cara pelaksanaan harus terperinci dan dapat dimengerti (jelas), untuk itu perlu suatu latihan maupun pendidikan terlebih dahulu. b. Pelaksanaan disesuaikan menurut apa yang telah direncanakan. 3. CHECK Setelah mengerjalan apa yang direncanakan, adakan pemeriksaan : a. Apakah cara sesuai dengan rencana b. Apakah hasil yang didapat sesuai dengan yang diharapkan c. Jika hasil tidak baik, cari penyebabnya. 4. ACTION Ambil tindakan setelah dilakukan pemeriksanaan : a. Hasil yang jelak harus diperbaiki b. Perbaikilah cara kerjanya. 5.PLAN Dan seterusnya Begitulah kita terus mengadakan siklus P-D-C-A berulang- ulang sampai didapat hasil yang OPTIMUM Pihak-pihak yang terlibat pada suatu proyek pembangunan Secara skematik diperlihatkan pada gambar-gambar ini, pihak-pihak yang terlibat pada suatu proyek pembangunan gedung beserta tugas-tugas pokoknya. Khusus untuk lingkup Pemerintah dan Pemda, ada beberapa hal yang perlu diketahui untuk perijinan di DKI — Jakarta. Sampai saat ini, DKI merupakan satu-satunya daerah yang menerapkan adanya Surat Ijin Bekerja sebagai Perencana (SIBP) bagi Insinyur yang bekerja sebagai konsultan Perencana / Pengawas. SIBP dikeluarkan oleh Pemda DKI / Gubernur DKI. SIBP ada 4 jenis : ¢ SIBP Arsitektur ¢ SIBP Struktur e SIBPM&E + SIBP Plumbing SIBP menjadi ketentuan hokum, bahwa yang bersangkutan sebagai Penanggung jawab sebagai Perencana atau Pengawas. Sebelum ijin mendirikan bangunan (IMB) dikeluarkan, maka seluruh gambar / perhitungan perencanaan bangunan, harus disetujui oleh team ahli yang ditunjuk oleh Pemda DKI. * Tim Penasehat Arsitek Kota (TPAK) * Tim Penasehat Konstruksi Bangunan (TPKB) ¢ Tim Penasehat Instalasi Bangunan (TPIB) Dengan diberlakukannya UUJK 2002, maka tenaga ahli yang terlibat dalam pembangunan, disyaratkan pula mempunyai Sertifikat Keahlian, sebagai bukti tingkat kompetensi yang dipunyainya. Sertifikat Keahlian, bukan dikeluarkan oleh Pemerintah, tetapi oleh Asosiasi Profesi yang telah terakreditasi oleh LPJK. TOTAL QUALITY CONTROL ( TQC ) ‘© SUB_KONTRAKTOR '* KOORDINAS! "= KUALITAS, ‘= PENJADWALAN [,PeREncaNaan a | PEMEIYAAN ASAT SIAMINAN_RUATTAS SARTERIA DASAR eKEBLAKSANAAN DLL. = ADWAL = BIAVA = KUALTAS ‘= REKAYASA NILA ‘= METODA_KONSTRUKS! “= PENGESAHAN or INSPEKSI = PERWINAN PERATURAN SPEMBANGUNAN | “NIN” PENGGUNAAN BANGUNAN 20 (J DOKUMEN LELANG & DOKUMEN_KONTRAK = BIAYA ‘= PENGESAHAN Ou “* PERENCANAAN * ARSITEK _KONSTRUKTOR / * PERUBAHAN STRUKTUR * PENGESAHAN a MEKANIKAL, & |_| * ELEKTRIKAL + INSPEKS! ae TATA_RUANG, SAMINAN, de . *KKONTROL KUALITAS eee DLL RUANG LINGKUP PEKERJAAN STANDAR UNTUK PERANCANGAN STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG TAHAPAN PEKERJAAN ‘TAHAP KONSEPSI PERANCANGAN ( Conceptual Design ) ‘TAHAP PRA-PERANCANGAN (Preliminary Design ) URAIAN PEKERJAAN _ Mengumpulkan informasi tentang | persyaratan pokok dan segala aspek yang berhubungan dengan proyek Menetapkan konsep _perancangan struktur yang sesuai dengan konsep perancangan arsitektural Menjadwalkan waktu—_prancangan struktur dengan disiplin lain Menyiapkan term-of-reference untuk pekerjaan penyelidikan tanah Mencapai konsep perancangan struktur | yang disetujui oleh pihak Pemberi | Tugas | Tidak termasuk penyelidikan tanah dan pengawasannya Menetapkan —keseluruhan sistem struktur disertai_dengan beberapa rancangan alternatit Menyiapkan —kriteria__perancangan struktur yang mencakup : kerangka perancangan = peraturan, standar, spesifikasi dan referensi | spesifikasi bahan bangunan - kriteria pembebanan = program komputer mengkoordinasikan rancangan struktur dengan pihak Pemberi Tugas dan pihak Perencana dari disiplin yang lain Mencapai pra-rancangan struktur yang | disetujui oleh pihak Pemberi Tugas rancangan Skematik ___TAHAPAN PEKERIAAN TAHAP PENGEMBANGAN RANCANGAN (Design Development ) URATAN PEKERIAAN Melaksanakan studi rancangan akhir - sistem struktur lantai = sistem struktur penahan gaya gravitas - sistem struktur penahan gaya lateral = _ sistem struktur pondasi menyususn dokumen — perancangan struktur yang terdiri dari : = kriteria perancangan - perhitungan untuk —_keseluruhan sistem struktur = gambar rancangan dan detail yang terkoordinir dengan gambar- gambar dari disiplin yang lain ( Basic / principal working drawing ) menyusun dokumen _perancangan strukr yang dibutuhan untuk pengurusan Ijin Bangunan mencapai_pengembangan _rancangan struktur yang disetujui oleh pihak Pemberi Tugas TAHAPAN PEKERJAAN URATAN PEKERJAAN TAHAP PEMBUATAN DOKUMEN PELAKSANAAN (Construction ~ Document ) menyusun gambar-gambar pelaksanaan. Keterangan : sebagai gambar kerja yang mudah dimengerti dan diikuti proyek ( working drawings ) menyusun dokumen Rencana_ Kerja dan syarat-syarat Pekerjaan Struktur melakukan koordinasi dengan Quality Sueveyor melaksanakan pemeriksaan dan revisi atas dokumenperancangan — struktur sebelum diserahkan kepada _pihak Pemberi Tugas untuk —_ proses pelelangan dan pelaksanaan mendapatkan persetujuan Pemberi Tugas atas dokumen pelaksanaan ‘struktur Tidak termasuk shop-drawings. TAHAP PELELANGAN | (Tender Process ) | Membantu dalam proses. prakualifikasi Kontraktor pekerjaan struktur Memberikan penjelasan / klarifikasi teknis pralelang Membuat evaluasi teknis pekerjaan struktur dan rekomendasi atas calon pemenang lelang Tidak termasuk evaluasi approval atas dokumen alternatif yang diusulkan pihak ketiga Tidak termasuk spesifikasi administratif dan Bill of Quantity TAHAPAN PEKERJAAN URATAN PEKERJAAN TTAHAP PENGAMATAN / OBSERVASI BERKALA Mengadakan peninjauan _lapangan secara berkala ( selaku observer / pengamatan lapangan ) dengan jumlah personil dan kunjungan yang dibatasi pada minimal sekali dalam dua minggu maksimum tiga kali dalam satu bulan. Untuk proyek di luar—domisli Perencana, maksimum satu kali dalam sebulan ( dengan biaya transportasi dan penginapan menjadi tanggungan Pemberi Tugas ) Menghadiri rapat proyek menurut jadwal yang disetujui oleh Pemberi Tugas dan pihak Perencana yang sesuai dengan jinensitas peninjauan lapangan secara berkala Memberikan saran dan rekomendasi dalam = memecahkan —_-masalah konstruksi di lapangan yang bersifat general ( keterangan yang bukan bersifat khusus ) Membuat gambar-gambar dan atau syarat-syarat_ tambahan __pekerjaan struktur bila terjadi ketidaksesuaian antara rancangan dan keadaan lapangan Tidak termasuk biaya testing dalam proses Quality - Control Tidak termasuk proses approval dan pembuatan as-built drawings Plan Oo Check Acton OR P—D—C—A sebagai suatu siklus 2. Block Diagram Pelaksanaan Pembangunan 2.1, Langkah Persiapan Pembangunan ‘Tugas dari Owner ——— Studi Kelayakan ¥ Master Plan SS Plan ¥ Design =z Pechitungan Kontrak ¥ Kontrak Rencana Pelaksanaan SSS Pelaksanaan ENGINEERING KONTRAK ¥ Evaluasi ———— — Pemeliharaan DESIGN DAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN sIsTeM ‘STRUKTUR BERTUJUAN MENCAKUP_ PERSYARATAN BIAYA Memikul beban vertikal Memikul beban horisontal Memikul pengaruh lain Sistem penataan ruang Sistem lantai bangunan Sistem penahan beban vertikal / gravitasi Sistem penahan beban horisontal Beban mati Beban hidup Beban angin Beban gempa Sol-structure Interaction Ketahanan terhadap kebakaran Pengaruh suhu, susut dan rangkak Pengaruh getaran mesin Pengaruh tegangan-regangan residu selama pelaksanaan Komponen-komponen non-struktur Sistem sambungan antar Komponen struktur Sistem disiplin energi = Kekuatan Keamanan = Stabilitas Perilaku © Daktiltas = Keawetan Peraturan-peraturan yang berlaku Hubungan antare waktu dan biaya Biaya pelaksanaan pembangunan Biaya perawatan Statik Dimanik Statik Dinamik Kekuatan dan laik pakal Integritas struktur Form Work (Cetakan) 1 PENDAHULUAN e Saat ini Konstruksi Beton berperan sebagai bahan bangunan yang digunakan pada __berbagai bangunan, baik untuk gedung maupun bangunan sipil lainnya. Walaupun bangunan menggunakan Konstruksi Baja, tapi ada beberapa bagian lainnya yang menggunakan beton. Konstruksi Beton, selain lebih ekonomis akan tetap lebih disukai karena_ konstruksi beton dapat mengikuti bentuk yang diinginkan oleh arsitek. e Semuanya ini, baik aspek biaya dan estetika, tidak bisa terlepas dari perkembangan _ teknologi konstruksi, yaitu dalam hal ini teknik Form Work. « Penggunaan Form Work tidak dapat dihindari, untuk memberi bentuk yang kita inginkan dari beton yang masih plastis, dan sebagai bagian yang akan menunjang beton selama beberapa hari atau minggu, sampai kekuatan beton mencukupi. Setelah itu Form Work dapat dilepas ( dibongkar ) dan “seharusnya” dapat digunakan lagi. Form Work dikategorikan sebagai struktur sementara ataupun struktur pembantu. Tapi Form Work harus diperiksa dan dirancang untuk stabil dan memenuhi syarat kekuatan, seperti halnya struktur permanen. Selain itu, pada perancangan harus sudah dipikirkan : - kemudahan pemasangan dan pembongkaran, agar bahan Form Work tidak rusak - sirkulasi dari Form Work Ditinjau dari segi biaya, perhatian pada Form Work harus ditingkatkan, karena prosentase biaya Form Work terhadap biaya konstruksi bisa mencapai 28%. Sebagai kontraktor, penghematan biaya konstruksi hanya dapat dilakukan bila Form Work dikerjakan secara effisien. 2.2, Langkah mulainya pembangunan Blok diagram ini merupakan gambaran umum yang harus diambil, sejak gambaran design sampai pekerjean struktur selesai, Penting bahwa pada saat Perencanaan, kita sudah merencanakan sirkulasi material dan rencana_fabrikas , kedua hal ini kadang-kadang terlupakan, Gambar Design Petar Gamba oe & team 5 5 ——— | jumiah Me rs 7 I z : : = = g — vnethomn a Marking Leveling, Pembesian kolom Cetakan kolom Cetakan dinding bagian tuar Pembesian dinding Pipa-pipa M & E didinding LANGKAH PELAKSANAAN PENGECORAN 19, . Cetakan Cetakan dinding bagian dalam Cotakan balok Cetakan untuk lubang-lubang M & E ipapipa M & E di . Pembestan balok .. Separator Pembesian lantai Pemeriksaan Pengecoran 4 16 18. 19 Penggunaan Form Work pada berbagai bangunan Form work sangat penting untuk mewujubkan berbagai proyek gedung maupun infrastruktur (jembatan, tunnel, fly over, penolah limbah dil.). Untuk mencapai effisiensi biaya, waktu dan peningkatan kualitas, sangat diperlukan pengembangan teknik form work. Hochhauser CGtundhié des gesamten Gebaudes | Umsetavorgang Deckentische mit Kem und Gebaudetiigeln Doppste Vorhaltung an MULTIPROP Frei hingender Tisch als komplette Deckentschen fir Korzeste Bauer. Einhe't einschleBich Arbets-und Schutagerlist und abklappbarer Unterrugssenalung, Il. ELEMEN UTAMA FORM WORK Terdiri dari : ¢ Kulit Form Work e Struktur Penunjang Kulit Form Work Bagian ini berhubungan langsung dengan beton plastis, memberi bentuk pada bentuk dan motif permukaan. Syarat sebagai kulit Form Work : e Tidak mengandung bahan-bahan yang secara kimiawi akan berpengaruh pada beton ¢ Harus kedap akan beton plastis e Mudah untuk dikerjakan dan dibentuk Material yang digunakan : « Kayu dalam bentuk plywood ( kayu lapis ) « Logam / metal ( alumunium, pelat baja ) Plastik Struktur Penunjang Beban yang diterima oleh kulit Form Work harus disalurkan ke Struktur Penunjang. Syarat struktur penunjang : e Kokoh, stabil, memenuhi syarat lendutan e Bagian-bagian yang diperlukan mudah dipasang / dibongkar. Material yang digunakan : e Kayu dalam bentuk balok ataupun Truss e Logam ( baja, alumunium ) FUNGSI DARI FORM WORK ELEMEN FORM WORK Kulit Form Work Memberi motiv pada permukaan beton Struktur penunjang Untuk memikul dan menyalurkan beban| | dari beton yang masih plasts. yngp OM Wo yepnsas eseheyaig Hon wHo4 eped eseAeyaulp sre}, Uueyepuioy ueyereksi9g asodxg / yeumos eyepuiay ueyeseésiad edue yeUE} AePLL uojeg ueeynued MOM WHOS LINY adAL (OAd ) BORIOTH-TANIAATOd ‘YALSIATOd MILSVTd NvHVE goomard (nvdvd ) Navy >RYOM WHOS LIN HOM WHOS LIN Riva TWdaLWW SINSr III. | BIAYA FORM WORK Terlampir adalah grafik biaya Form Work per m? vs jumlah pemakaiannya, untuk pelat, balok, kolom. e Terlihat bila Form Work hanya dipakai satu kali, maka biaya menjadi mahal sekali. Pemakaian yang berulang kali akan menekan biaya Form Work secara nyata, karena komponen biaya material dapat dihapus, hanya perlu biaya untuk bngkar dan pasang. Setelah berulang kali pemakaian ( 4 X ), untuk yang ke 5 kali, mungkin diperlukan biaya perbaikan atau penggantian elemen Form Work yang rusak. ¢ Kontraktor secara umum menghitung harga per m? Form Work untuk 3 — 4 kali pemasangan. Mereka menganggap untuk pemakaian selanjutnya dihitung harga Form Work baru. e Dengan teknologi Form Work yang modern, misal prepabrikasi, kontraktor spesialis Form Work akan menghitung agar Form Work bisa dipakai berulang kali. e Harga Form Work untuk kolom lebih mahal dari harga Form Work lantai, karena harus lebih kokoh. Hal ini diperlukan, karena beban yang dipikul oleh Form Work kolom, jauh lebih besar dari pada beban untuk Form Work lantai. Tapi, harga yang lebih mahal dari Form Work kolom dapat diimbangi oleh kecepatan dari pembongkaran untuk Form Work kolom dapat lebih cepat ( cukup 1 - 2 hari setelah pengecoran ) dari pada Form Work pelat. NWN YOM WHOS No.aa NYONVINL wre NvHnunTasay NvHnun7as3y “WLW VANE. Hvdn WweaLwW wan HnunTas dVOVHUSL aVOWHYaL WRAL % uojeq |s9N2SUOy eAEIG UBYNINjesey depeys HOM UO WEP (%) BALI GRAFIK BIAYA RATA-RATA FORM WORK US DOLLAR UNTUK DINDING 30- BIAYA UNTUK FORM WORK PER METER PERSEG! CATATAN : =------ PENGULANGAN PEMAKAIAN FORM WORK PADA PEMAKAIAN YANG KE-5 KALI, PLYWOOD DI GANT GRAFIK BIAYA RATA-RATA FORM WORK UNTUK LANTAI US DOLLAR 30: BIAYA UNTUK FORM WORK PER METER PERSEGI 0 = i T r 0 i 2 3 4 5 6 7 8 PENGULANGAN PEMAKAIAN FORM WORK CATATAN : ------~ PADA PEMAKAIAN YANG KE-5 KALI, PLYWOOD DI GANTI GRAFIK BIAYA RATA-RATA FORM WORK UNTUK BALOK DENGAN FORM TIE. US DOLLAR 30 & 2 Ff # oc 5 Gi 2 29} = & # % z o S = c $ 10+—— Z 2 g g z z 5 0 T T T 0 al 2 3 4 PENGULANGAN PEMAKAIAN FORM WORK CATATAN : ------- PADA PEMAKAIAN YANG KE-5 KALI, PLYWOOD DI GANTI BIAYA UNTUK FORM WORK PER METER PERSEGI GRAFIK BIAYA RATA-RATA FORM WORK UNTUK KOLOM US DOLLAR 1 2 3 4 5 6 PENGULANGAN PEMAKAIAN FORM WORK ~4 o PADA PEMAKAIAN YANG KE-5 KALI, PLYWOOD DI GANTI Teknologi Form Work IV. | TEKNOLOGI FORM WORK e Sesuai dengan perkembangannya, sistem Form Work dapat dikategorikan dalam : - sistem konvensional - sistem prepabrikasi - sistem bergerak - sistem khusus e sistem konvensional, pengerjaan form work dilakukan ditempat, tanpa membuat modul-modul tertentu. ¢ Sistem prepabrikasi, pengerjaan form work dilakukan di work shop. Form Work dibuat dalam modul-modul dengan berbagai type. Modul-modul form work diangkut ke proyek untuk dipasang sesuai rencana. Modul-modul Form Work ini bisa saja dipakai pula untuk proyek lainnya. e Sistem bergerak, pergerakan horisontal, digunakan untuk bangunan jembatan, tunnel. Pergerakan vertikal, digunakan untuk bagian core wall, shear wall ( dinding beton ) dari gedung, bangunan silo dan menara. e Sistem khusus, bagian form work yang dipakai akan berfungsi sebagai elemen struktur permanent, contoh : Pelat baja ( bondek, spann-deck ) selain berfungsi sebagai form work pada saat pengecoran, akan berfungsi sebagai pengganti tulangan bawah dari pelat lantai. Half slab ( panel beton pracetak ), sebagai form work dan berfungsi sebagai bagian dari pelat lantai. SISTEM FORM WORK. [—| _Paran ISTEM romenrionn | | PLywooD KOTAK PANEL (METAL) SISTEM, KOTAK MEJA PRE PABRIKAS! (METAL) PANEL LEBAR Ld PERGERAKAN HORISONTAL, SISTEM LONCAT BERGERAK (WUMPING FORM) PERGERAKAN VERTIKAL PERGERAKAN MEMANJANG (SKIP FORM) METAL DECK FORM WORK. SISTEM BERFUNGSI KHUSUS ELEMEN STRUKTUR PERMANENT PANEL BETON PRACETAK Studi Metoda Pelaksanaan Struktur Atas Hotel Padma ~ Semarang Pendahuluan Kecepatan dari konstruksi pada bangunan dengan struktur beton tergantung pada dari kecepatan tercapainya kekuatan beton yang diinginkan, Selama kekuatan beton belum mencapai kekuatannya, maka form work belum dapat dilepas. Hanya untuk form work kolom dan dinding, form work dapat dibongkar setelah beton berumur 24 jam. Tapi untuk form work balok dan pelat lantai, form work baru bisa dilepas antara 7 ~ 10 hari Akibatnya pekerjaan selanjutnya sangat tergantung pada kecepatan membongkar form work pelat lantai Untuk mempercepat / mempermudah konstruksi , maka dapat diusulkan metoda pembuatan pelat dengan: * Half slab, yaitu setengah dari ketebalan rencana slab dibuat sebagai beton pre~ cast, dan beton precast tsb. ditempatkan diantara balok, yang selanjutnya akan berfungsi sebagai form work dan struktur pelat, dan diatasnya dicor setengah pelat berikutnya. Dengan cara ini maka untuk pengecoran pelat tidak diperlukan perancah dan tidak perlu ada pekerjaan pembongkaran form work. Pekerjaan telah dilaksanakan pada konstruksi Senayan Plaza. ‘* Combi Deck, sama dengan prinsip pada half slab, untuk meniadakan pekerjaan pemasangn / pembongkaran form work, maka dapat digunakan combi deck yang akan berfungsi sebagai form work dan struktur (pengganti tulangan bawah pelat. Rekomendasi Sesuai pengalaman penulis dari proyek Senayan Plaza, maka penggunaan Combi Deck akan lebih mudah , cepat dan effisien. Hal ini disebabkan karena combi deck lebih ringan , sehingga memudah kan transportasi dan pemasangannya. Dari studi biaya konstruksi dengan combi deck, temyata bahwa total biaya konstruksi dengan combi deck bisa lebih murah dari sistem pelat konventional atau dengan half slab. Total kecepatan konstruksi akan meningkat, karena setelah pengecoran pekerjaan pemasangan instalasi M/E dapat segera dimulai. Dati kedua hal tersebut, penggunaan Combi Deck pada konstruksi hotel Padma dapat direkomendasikan, Keunggulan penggunaan Combi Deck Secara singkat dapat dikemukakan disini beberapa keunggulannya, yaitu: © Mudah dan cepat pemasangannya. Combi deck langsung berfungsi juga sebagai form work permanen dan dengan ukuran yang dikehendaki, dapat secara cepat 1 HardjaspnaraIrDrng/ Hotel Pada menutupi daerah yang dicor. Tidak ada pekerjaan memotong dan pembongkaran form work dilapangan, ‘© Sebagai pengganti tulangan positip satu arah, yang menggunakan mutu baja berkekuatan tinggi dan dilapasi galbani, yang tahan karat (Korosi). Seluruh luas penampang panel tertanam penuh dan monolit dalam beton pelat komposit merupakan tulangan positif yang sangat kuat, ‘© Scbagai pengganti form work yang tidak memerlukan pemakaian perancah dan tiang penyanggah, Daerah konstruksi bersih, sehingga tidak menggangu pekerjaan Jainnya. © Tahan terhadap kebakaran. Dengan penambahan tulangan pengaman terhadap kebakaran, dapat bertahan terhadap kebakaran sampai 2 jam. 1H. Hardjasaputra, Dring Hotel Padina Combi deck ( NC-900 ) -30 1, ‘S a tats by=60 ra ‘Sil 2 Tater aa <0 Bentuk geometris NC-900 Photo penyusunan NC-900 di lapangan (qeoueied eduey) yetd ynyUN yom Teseqes yooq Iquiog ueeunssueg HOWE YAYOM'4 — OTE >YOM'4 { OWE { OWE — 7 (0006-ON) 4930 1aNoOO— in 4 NWNdWNL NVONVINL NvndWn NVONVINL — Peralatan Bantu untuk Form Work Vv. PERALATAN BANTU UNTUK FORM WORK Alat bantu yang paling penting adalah Form Tie. Form Tie digunakan untuk memikul tekanan horisontal dari beton plastis, yang bekerja pada dinding Form Work. Karena itu sebagian besar form tie digunakan untuk form work kolom dan dinding. sEcara skematik cara bekerja dapat dilihat pada gambar. Bagian penting Form Tie : - batang tulangan, dibagi dalam 3 bagian ( tengah dan luar kiri-kanan ) - konus dari plastik ( penyambung ) - pelat ankur baut pengencang alat bantu lain : - support ( penunjang ) - pelumas kulit form wrok, untuk memudahkan pada saat pembongkaran - rantai untuk mengencangkan atau mengatur posisi form work - dan lain-lain Formwork accessories General The range of accessories which can be used with any formwork system. It includes tie rods, tie nuts, anchor plates and anchor cones, til-up props, sleeves, couplings, flange clamps, tensioning chains, connecting hooks, dowels, con- crete release agents and’ much more. All these items meet Hinne- beck's testing and quality stan- dards. They have official test cer- tificates in cases where DIN 18216 so requires. The anchor nut 85 deserves spe- cial mention. It has a swivel anchor plate, which cannot get lost, and permits inclinations of up to 10° without the need for underpinning, The value of the anchor nut 85 is roved by the millions which have een sold throughout the world. Tero 15 dom. Soave Cone Anchor nat 85 Stondord tie, recoverable Tie ro, 15 diom Anche cone Anchor nt 85 Wotertight te with recoverable anchor cones and external anchors Cone Woter bor connector Stave Anchor out 85 Te rod 15 com. Woteright te, recoverable Facer cone War bar connacor Tero Som TS P= ON inchoraw S Facar a TD Tred dom. 26.P = 2701 Ort Wel chines ls 20 a Wal facies @® ‘Te rod diam 6, wh anchor na Senses ond core Pre Pabrikasi Form Work VI. | MODUL-MODUL PADA FORM WORK Yang dimaksud dengan modul Form Work, adalah bagian form work yang dapat dipakai berulang kali, tanpa harus banyak pekerjaan untuk merangkai form work tersebut. Form Work akan dibongkar / dipasang sebagai satu kesatuan utuh. Modul form work, banyak dikerjakan untuk struktur luasan yang bidangnya besar ( tipikal ), misal pelat lantai, dinding. Untuk bagian yang tidak bisa diatasi dengan modul, maka dikerjakan dengan form work ditempat. Modul form work yang dapat dipasang tanpa hambatan akibat bagian struktur yang menonjol, akan mempercepat pekerjaan konstruksi beton secara significant. Contohnya adalah sistem flat slab, memungkinkan penggunaan modul lebih efisien dari pada sistem pelat dengan balok. Gambar berikut adalah contoh modul untuk lantai dan dinding, berupa kotak panel dan meja panel ( meja besar ). 5 Fusronr 6 FuGplatte 4 \ 1 Kopfstick 2 Spindel 3 Rahmen 4 Diagonalkreuz 6 FuBplatte I separate itr tng) Gertstbock — Schsthaut Scholungetrigor Hoentride | Gurtun 1} |] = verstelibarer Ausloger Kopfeticke Schalungstriger Sehalnaut Gurting (Stahiregel aus U-Stshl) Shoring & Reshoring VII. SHORING DAN RESHORING Istilah shoring dan reshoring dikenal pada saat pengerjaan pengecoran lantai gedung tinggi. Shoring berarti perancanh untuk form work pada lantai masih terpasang. Reshoring berarti perancah pada lantai sudah dibongkar tapi setelah pembongkaran _ selesai, penunjang dipasang kembali pada beberapa tempat dengan jarak yang tidak terlalu rapat. Tindakan shoring dan reshoring diperlukan karena untuk pembongkaran form work pelat lantai harus menunggu waktu yang cukup lama ( 10 s/d. 14 hari ), sehingga form work dari lantai i tidak bisa segera dipindahkan ke lantai i + 1. Siklus yang umum digunakan pada gedung tinggi adalah 2 lantai shoring dan 1 lantai reshoring. Secara skematik tahapan shoring dan_reshoring diperlihatkan pada gambar terlampir. Yang perlu diperhatikan, selama proses shoring dan reshoring terjadi proses redistribusi pembebanan dari berat sendiri beton yang baru dicor ke lantai di bawahnya. Dari gambar terlihat pada akhir setiap tahapan operasi, terjadi pada beberapa lantai beban sampai sebesar 2 kali berat sendirinya. Hal ini harus menjadi perhatian bahwa selama tahapan pelaksanaan, kita harus memeriksa apakah tulangan pelat dapat memikul beban 2 X beban mati ( berat sendiri ), tanpa beban hidup ? SIMPLIFIED ANALYSIS OF LOADS ON SHORES AND SLABS OF MULTISTORY STRUCTURE, TWO LEVELS OF SHORING, ONE OF RESHORING ‘Construction Ive oad and weight offrwork not nuded. = weight of lab FRESHLY PLACED SLAB [ZZ] FRESHLY PLACED SLAB 7} gronvor sHones{[T[T[IT] _sTonvor restores] [Rare ee sergio sree OPERATION AND REMARKS: ee. "AT END OF NUMBER | STRUCTURE / ,raccwwwina] CHANGE | TOTAL AT | GBERATION: | Sesaneose] Sunes | Tee oan | » © = a o “1D cy ° | | | ° | | ° 7 o | o o | | | 2 | © 5,62 lm Gap C peban plywood selebor bo cm ) Ops 0,6 m x 502 Mb 2 9,49 hy Aoumsi plywood sebogai Mmax = 1. ap. ap)” = To. 49 im pimeie BEAM C045 )* m™ = 6,04. 10"* kim CHECK TERHADAP +. KERUATAN Tplywwd = 1 Tem™ Gia Meneame oven Hen ae tae OFC TRS (oa tena ela ate Oe) we 14,4 em? 2. LENDUTAN 5 03cm pees 700 Nhn* Sp = 5. tap. bp” 384 &e. Ip > e.- 4t, 0 Nhm . 45" om" 2 0,31 om Bo 0,30n Coke 384 goo “lem™. 964 cm @ lemenksaon keso Cork balk Fw) model mT ax Hp Se tbdb tb eb dtp bebe ht EY L ne BOO g 80 + kaso : loo YY 60 Y Ik 8° co 256 cm* Wes hk. bem. Bom = 64 cm? : Pembevonan pado Koso C lebor pembebanan 2 45 cm) KH Man = 045m x 5,02 “mnt = 362 in koumsi — Sebagai ALOK = MENERUS Mmax = ‘io. Ox. (2k)* ho 62 "Ym. Ca m)® = 6,329 kum CHECK — TERHADAP 1, KEKUATAN Ge em? e She puem = 0,59 “Nlom? 4 fic 1 hn* tor 64 em® 2. LENDUTAN Be o3cm 5 Ex > 200 hen? Spe te tuna? em . tient” 2 o240n 2 § e0,3em 128 qwo “lom® » 256 cm toke} @ fPameriksoon Galok Induk modal mT Batok "hoo Teo le, Wom . Croem)® = 633,33 om* We > hb. em. Cio em) = 166, 6? om” Rembebonan pada valok Bevan pado balok Sebagai bebon terpusot , berasal dari fooKsi tympvan kaso Pe ham x oagm x 6,02 *X/m> = ot kN Mmax = bb f 2 2 h. 314 KN -L95m = 0,71 kXM CHECK TEBHADAP 1. KEUATAN Ge lent C= Mmox 2 31 kNem = 0,49 “Jem? 2 Fel Mem* Cok wa 166, 6% Gin? 2. LENDUTAN Be 0s em 5 ees 00 “ont Seu. ee? $84. €.t5 2 ttl kN. (99 om)?® = 0,21 em & 6 20,30 10. 684, 700 *M hu? . 933,33 cont @ femerkscon — Support Model mT N y THITTT: N adaloh ceaksi dati tumpvan —balok = mduk = sebesar 3 P Nias S80 setsae Dono Meee Alou ered oo Nl. Benompong "hn 0: foKtor tekuk 5 7] 4 ambl 0 = b2 ku OG = v2. BHa KN vf 10 om. 100m 0,1 = KN og lom®@ — Fe them coke) Tekanan lateral beton plastis sesuai JAS ( lihat grafik ). Tekanan lateral tergantung dari kecepatan cor ( m/jam ) dan tinggi pengecoran. Bila kecepatan cor tinggi, maka pkastis tekanan lateral beton plastis = , Xh, sedangkan untuk kecepatan cor rendah, dapat dilakukan reduksi tekanan lateral terhadap) »Xh. Tekanan lateral beton plastis sesuai DIN ( lihat grafik ). Tekanan lateral tergantung dari faktor tinggi cor, kecepatan cor dan konsistensi beton ( slump ). Distribusi tekanan lateral adalah trapesium. 19 e Pembebanan yang bekerja pada form work kolom maupun dinding adalah akibat tekanan lateral dari beton plastis. Karena beton plastis bersifat sebagai zat cair, maka besar dan distribusi tekanan lateral tersebut adalah hampir “identik” dengan tekanan hidrostatis. Dikatakan hampir “identik” karena banyak faktor yang mempengaruhi tekanan lateral seperti komposisi dari beton ( aggregate, semen dan air ), kekentalan ( skump ), waktu, kecepatan pengecoran, dan lain-lain. Faktor yang paling membedakan tekanan lateral beton plastis dengan tekanan hidrostatis adalah parameter waktu. Tekanan lateral beton plastis akan menjadi nol bila beton telah berumur beberapa jam, artinya sifat beton berubah menjadi padat. Banyak penelitian yang dilakukan —_ untuk memprediksi tekanan lateral beton plastis. Untuk keperluan perhitungan form work, disini terlampir grafik untuk menentukan tekanan lateral tersebut, yang diambil dari standard JAS ( Jepang ) dan DIN ( Jerman ). FORM WORK KOLOM e Gambar sistem perencanaan - Potongan melintang kolom Kulit Form Work : playwood Balok anak — kaso yang ditempatkan vertikal pada jarak tertentu. Balok induk — balok yang ditempatkan melintang pada jarak tertentu. Digunakan 2 balok, agar dapat ditempatkan form tie diantara kedua balok tersebut. Form tie — pada keempat sisinya ditempatkan form tie, melintang dengan jarak tertentu. Form tie, berfungsi sebagai batang tarik yang mengikat form work untuk memikul tekanan lateral dari beton plastis. Bild 2.65: Einschalen von viereckigen StUtzen (Systeme (v1.): HUnnebeck, Schalung und Rustung, Noe) (uy A) 2) Grafik Tekanan untuk F.W. Kolom Grafik Tekanan untuk F.W. Dinding See 10 meceea We Exvxn® «de toon x (1 Bem) My: Ye gp. = 97.204 ap = Adku/nt cam = 49 !/m!= suet. aay, Thee ku /egitr= 100 kg Jea™ Me Lh sary xlormy 20,245 Wm = 9.24 x'o4 kg em wy 0.045x104 lg om Ts We epee = AER bale Thee ols Jnr Pele 4 2094 = g SAL 5x09 x G0) = 0.0aem £ f 20.2emaok 224 EL BB4 x 4.007 x Ex 18x 100 @ tee lap a (kaso “Ma D. —> letae fpembibaraa = 20cm = 0.2m or Ape oax age 98 ku fm’ Be 1. yF be tt We Vex Gxi.* = 144 um? os ors a ee a bitan meeat eae =| Mee Yoo = Me x 92 buen! cerry s o.55 hums 655-210" hyo Qt = Mee agent tym 2 BOL bey fone £ Tia 100 by fem? 2 ole 4 cmd Ge Sol Lobe 9B kg fen x (een) 4 = O.08em < $+0.3cm 384 ET 364. 1. by Jun? * Sia x OxIa> em ok We \apas 3 C Ralek pengikal 2x fe D Pr Po Be Pr eo, | | le 7? 2K Se Gat gets te ae ed B= O.75mk OAM xX A9ke/m’ = 3.675 by = 367.5 Piz OPemx van k Ag bef! = Tas bv ~ Sky Vee xdax 175 by + 2x Task 2 M02 > ky Mt = 11025 x 04am - (2675x 0.3 2-( Tas xo.t ) = 279.3 kgm. We akon Cxiw = 288 on? \ HH re ME 27.2 byxtmren 296.9 Uy kent Lie = 100 kg/m? 5 ole Ww 268 em> 3 62-0? _ 63x 735k x(B4 em ) ee = 0.1SGn L & 20.3¢m 0s EL qo x 1b 2 Kae oxa® 3 L>ambol P same tenva, -9 dar babs! rms go 63? ¢ : {ooo ET @ Cle Fern rie Pe 02.5 ky xe 402.5 Fg. 4 Z = Xo Oa WT Xhenr™ w amie te naxx tor. S ky _ = = 1685 2 aia = Yar x eny™ ee Neg fem® pra tee by fun? not: ob (Tow k Lantana FORM WORK DINDING « Gambar sistem perencanaan - Denah dari penempatan elemen struktur Form Work : Kulit form work — plywood Balok anak — kaso yang ditempatkan vertikal dengan jarak tertentu Balok induk — balok yang ditempatkan pada jarak tertentu. Digunakan 2 balok, agar dapat ditempatkan form tie diantara kedua balok tersebut Form Tie — ditempatkan melintang menembus penampang dinding dengan jarak tertentu arah vertikal maupun horizontal seperti halnya pada kolom, form tie berfungsi sebagai batang tarik yang mengikat form work untuk memikul tekanan lateral dari beton plastis. « Pembebanan yang bekerja pada form work dinding adalah akibat tekanan lateral dari beton plastis. Baik dari standard JAS ( Jepang ) maupun DIN ( Jerman ) dapat ditentukan besar distribusi tekanan lateral beton plastis pada form work dinding. Tekanan lateral beton plastis untuk form work dinding lebih kecil dari pada untuk form work kolom. Hal ini disebabkan karena kecepatan pengecoran dinding pada umumnya lebih lambat dari pada kolom. 21 Form Work Khusus IX. | FORM WORK KHUSUS * Dari skema sistem form work, sistem yang banyak digunakan untuk bangunan tinggi adalah sistem bergerak arah vertikal, yaitu tipe Jumping form dan slip form. e Sebelum kita bahas secara detail, kita telaah lebih dahulu tahapan pelaksanaan_ konstruksi beton untuk gedung tinggi beserta sirkulasi dari form work, Sebagai contoh, kita ambil denah tipikal dari satu gedung tinggi untuk perkantoran, yang terdiri dari : - kolom pada keliling lantai - core wall - slab ( pelat lantai ) - dinding lift Di dalam daerah core wall, ditempatkan utilitas gedung seperti tangga, toilet, lift, panel listrik, dan lainnya, sedangkan lantai di luar core wall adalah daerah yang akan disewakan. 22 e Pelaksanaan pembangunan gedung _ tinggi dilaksanakan lantai per lantai, untuk itu sirkulasi form work harus direncanakan. Sebagai contoh kita lihat denah tipikal dari gedung tinggi 31 lantai ( Ratu Plaza — Perkantoran ), dimana_ kita memerlukan form work untuk pelat lantai, kolom, core wall, dinding lift luar, dinding lift dalam. Sirkulasi dari kelima macam form work tersebut, adalah sebagai berikut : Jenis FW 7 i isl | 2 |] 143 | 144 Lantai | | 1 | Pelat | 0 ° ° ° ° 2 | Kolom o o ° ° ° 3 | Core wall ° ° ° ° ° 4. | Dinding lift ( luar ) ° ° ° ° ° 5 | Dinding lift ( dalam ) ° ° ° ° ° Strategi sirkulasi Form Work ¢ Dari strategi sirkulasi Form Work dapat dihitung jumlah set yang diperlukan untuk menyelesaikan gedung 30 lantai tersebut Pelat 2 set Kolom 1 set Core wall 3 set Dinding lift ( luar ) 3 set Dinding lift( dalam) 1 set Pelaksanaan pembangunan gedung tinggi lantai per lantai, ternyata tidak optimal. Untuk mempercepat pelaksanaan, maka teknik konstruksi dapat dilakukan dengan strategi, dibangunnya_ terlebih dahulu core wall, mendahului pengecoran kolom keliling dan pelat lantai. Setelah core wall sudah mencapai_ ketinggian 5 s/d. 10 Jlantai, baru pengecoran lantai mengikutinya. Keuntungan dari metoda pelaksanaan ini adalah : - Form Work untuk core wall cukup disediakan satu set, karena form work bisa langsung ( 1 hari ) dibongkar ( tidak terhalang oleh form work pelat ) dan dipindahkan ke lantai berikutnya. 24 - dengan cepat selesainya core wall, maka pemasangan utilitas gedung ( lift, panel listrik, AHU ) dapat segera dipasang, tanpa menunggu pekerjaan pelat lantai di daerah rental. Terutama pemasangan lift dapat dipercepat, karena lift dapat dipasang bila ruang lift yang terletak dipuncak gedung sudah selesai. e Untuk pelaksanaan ini dipergunakan sistem Form Work bergerak vertikal, yang terdiri dari 2 jenis, yaitu : Jumping Form dan Slip Form. Outer tube Inner tube Prestressed flat slab Expansion joint Structural Outline PRESTRESSED FLAT SLAB RCORE SLAB # eS 8.00 8,00 8.00 JUMPING FORM (lihat gambar ) e Untuk pengecoran dinding, dapat digunakan tipe jumping form untuk kedua sisi atau hanya satu sisi dinding. e Bagian-bagian dari Jumping Form : - Panel Form Work Dinidng, yang dilengkapi dengan lantai kerja untuk pengecoran - Perancah / struktur penunjang atau pemegang, yang dilengkapi lantai kerja untuk finishing ¢ Konstruksi Panel Form Work adalah seperti halnya Form Work dinidng biasa, yang dilengkapi juga dengan perletakan untuk Form Tie. Panel ini menjadi satu kesatuan dengan _ struktur penunjangnya. uNtuk memudahkan pemasangan dan pembongkaran, panel terletak di atas roda dengan relnya, sehingga panel dapat didorong atau ditarik maju mundur. e Pengikatan / penempatan seluruh konstruksi Jumping Form pada bangunan dilakukan dengan menggunakan sistem pengakuran, yang terpasang pada bagian dinding ( bagian bawahnya ) yang sudah dicor. Ankur ini harus benar direncanakan dan dipasang sebelum bagian dinding tersebut dicor. Bentuk / sistem ankur dari tiap pabrik berbeda-beda, tapi pada prinsipnya adalah sama. e Untuk memindahkan konstruksi Jumping Form, maka Form Work dilepaskan dari bagian pengankurannya, kemudian diangkat dengan menggunakan Tower Crane untuk dipindahkan ke bagian dinding di atasnya dan diikat pada ankur yang baru. e Penggunaan Jumping Form bisa untuk satu ataupun untuk kedua sisinya. 27 Anwendungsbeispiel Fassaden und Treppenhaus im Wohnungsbau mit PERI-Klettergeriist KG 180 Treppenhausspinde! Fassade Altenwohnheim Stollberg BU:Fa.€.Blees, Aachen 4 PERI-Schalungstechnik A 5.1 Anwendungsbeispiel Briickenpfeiler mit KGF 240 Bei solchen Bauwerken ist die 2,40 breite Arbeitsflache uner- laBlich, weil kein weiterer Absetz~ platz fir Baumaterial und Geraite zur Verfiigung steht. BV: Wiedbachtal-Bricke, BAB KoIn- BV: Lohnetal-Brucke.BAB Wurzburg, Uin, Frankturt BU: Fa Volker, NL Fulda. Undau BUE-Maitern Heidenhetm, BY: Okraftwark Pleintng, Autostrase St-Gottharctunnel BU: Strabag-Bau AG, Machen. rschalung mit KGF 240, Wattingen/Sehwelz Inger Brdcke (BU: CSC Zurich. Systemzeichnung PERI-Klettergeriist KG 180 (1,80m Geriistbreite). ~typengepriift mit Einrechnung der vollen Windkrafte nach den neuesten DIN-Vorschriften. Zusammenstellung der Einzelteile s.Seite 40 Aufhangedetails Seite 14 Terisprbagann) 6 PERI-Schalungstechnik A 5.1 Systemzeichnung PERI-Kletterfahrschalung KGF 240 (2,40 m Geriistbreite) typengepraft mit Elnrechrung dr ‘oton Wingkatte nach ON j Zusammenstelung der Enzetete ‘Sete Auhangedsials auf Sete 14 0 PERL-Schalungelechnik A 5.1 Indor Typenstatkistje Gorist- sto Oabei kann Kragarm und Fold us waagrechteAusstetungsrobe Konsole eine Geristbreit wen 250m der Beagsbaken vrvor werden. © 404%405 kann entalen wenn Sigorocmet.se dad mit? Konsolon’ Yon 104-292" 0ambls125- fm der Nan en Gerustbeag fr le ‘ie Gerdstrete von 300 ment.” 250"125m ‘wangreche Austen vorkog Verautarker PERI-Schalingstechnik A5.1 " Kletterfahrschalung KGF 240 »Typengepriift« mit Windlasten nach DIN 1055 Lastannahmen Dos Kiettrgorist KG 240 st berets Inder Typengrufung ale vor ommenen Bauwerke unter Ein- echnung dr volon Wingkrate nach ‘Son noueston BN Vereen aus ‘ologt Aas unlonstehender Di Samm st zu ennehmen, dab as Fiotorgerist KG 240 auch tr Bau: ‘workshohen ber 100" bemesson IBC fe Anpassung an das fe= welige Bauobjkt kann de ‘Schalungshone baw dor Konsolen: Abetand entsprechond varsrt ‘werden, Lastennahmen Nach DIN 1055 Bat 4 mu8 al Windlast b anganommen werden: wexa koi) Heroes b= Beier for Ge Stall dos Bauworkes! ae Staudeuck Bi den PERI-Klettergerasten Sind lose Lastannalmen ent- Sorechond nachetohondar Tabet ‘ingerochne! Windlasten Bt =500kp/me 52 =300Kp/me Ba = 100kKp/me Gsenatung= 6Okpm2 PERI-Schalungstechnk A.1 ° Aufhangedetails Der Anschluss der Wandgerist~ ‘Schuhe an die Wand kann in Rochatehenden Varlanten ‘rfolgen. Anschlud mit durchgehender SRE vcc.cute 109 ‘Asbostzonenvohmisse mit mn ‘fmm Wandete oder Kunsttost- rebhulce rat mind 2.5mm Wand Starke 2. Anachul mt PEPE: filse Schrabe M2460 Gute 109 Hfafutse 30 9 <> 120mm ng SP52-3 angeschweate Armerpiate 00x 1008 Anechlut mit PEFLWetirkonus 718d emcee Oyo 8 15,1mmx80em Lange) 8 x Te e PERL-Schalungstechnik 5.1 Anwendungsbeispiel Klettergeriist KG 180 und KGF 240 KG 180 KG 240 mit Kippgelenk mit Fahrschalung PERI-Schalungstechnk AS 1 7 4, Anschi mit Wetorkonus ung Nitaltab Oywdag 15,1 mm, £810 tm) “ai 8 Sn wim 2 ch i 5. Anechw mit Wetorkonus ung sphorom Dying Gowind 3b, P13. PERL-Schalungstechnik AS.1 SLIP FORM ( lihat gambar ) ¢ Slip Form digunakan untuk bangunan_vertikal, seperti halnya pada Jumping Form, tidak tergantung pada tingginya bangunan. Kita tidak memerlukan perancah yang dipasang dari dasar bangunan sampai ketinggian bangunan. e Berbeda dengan Jumping Form, dimana pengecoran dilakukan tahap demi tahap dengan tinggi pengecoran 3 m sampai 4 m, dan pengecoran dilakukan ketika beton bagian dinding di bawahnya sudah mengeras, maka pada Slip Form, form work akan “dipindahkan” ( digeser) ke ketinggian berikutnya pada jangka waktu singkat, pengecoran dilakukan tanpa menunggu beton untuk mengeras. Pekerjaan secara_ sistematis dilakukan tanpa terhenti sampai mencapai ketinggian yang diinginkan. 28 ¢ Bagian-bagian dari Slip Form ( lihat gambar ) : - No. 6 bagian kulit dari form work, yang terbuat dari plywood ataupun pelat baja, dengan tinggi kurang lebih 1,20 m dan ditopang oleh balok kayu (no. 8 ). karena proses penggeseran dari form work, maka untuk memikul tekanan lateral beton plastis tidak digunakan form tie. Tekanan lateral akan dipikul oleh rangka baja yang sangat kuat dan kokoh ( no. 3 ). Rangka baja ini dipasang pada setiap jarak 1,50 m sampai 2,50 m. - proses pergerakan vertikal dari slip form dilakukan dengan bantuan dongkrak ( no. 2 ) dan batang penopang (no. 1 ). - Dongkrak menjadi satu dengan rangka baja ( no. 3 ), dan mentransfer semua beban pada batang penopang (no.1 ). Pelaksanaan : e Kecepatan pergerakan SF adalah : - minimal 15 cm / jam - rata-rata 20 cm — 30 cm / jam Bila kecepatan pergerakan adalah 20 cm / jam dan tinggi bagian kulit SF adalah 120 cm, maka pada waktu 6 jam ada bagian beton yang sudah terekspose. Jasi mix design beton, harus dibuat sedemikian rupa, pada umur 6 jam beton sudah harus cukup kuat untuk dalam kondisi tanpa form work. ¢ Penulangan, pengecoran dan penggeseran form work berjalan bersama, untuk itu diperlukan team pelaksana yang solid. Perlu tindakan melindungi beton yang masih sangat muda, yaitu mencegah penguapan air, maka diperlukan penyemprotan untuk melapisi permukaan beton dengan bahan pelindung. Pada saat penggetaran beton, alat vibrator jangan sampai menyentuh tulangan yang ada. 30 Kelebihan penggunaan Slip Form : 1. Konstryksi beton seperti silos, cerobong asap, menara, gedung, pier jembatan dan lainnya dapat dibangun dengan teknik slip form. 2. Diameter maupun ketebalan dinding dapat di atur ketika konstruksi bertambah tinggi. 3. Setelah instalasi unit slip form selesai, dalam 24 jam dapat dicapai tinggi pengecoran 6 sampai 9 meter. Sehingga konstruksi dapat diselesaikan dalam waktu yang sangat singkat. 4. Pengecoran dilakukan secara kontinu di bawah pengawasan yang ketat oleh insinyur yang berpengalaman ( spesialis ). 5. Prosedur operasi dilakukan dengan tingkat keamanan yang tinggi. 6. Hasil pengecoran terlihat rapi. 31 3 ee “lle Pe ele q i ® 1 Kletterstange 2 Heber 3 Geristjoch 4 Arbeitsbihne 5 Kraggenist @) 6 Schalung 7 Mantelrohr 8 Rahmenholz 9 Hangegeriist 10 Beton Schraubmuffen Bild 2.91: Réumliche Aussteifung von Gleitschalungen (Systeme: links Hochtief, rechts Al). Sehatbrett -— Horizentalbeweheng sutgenagelter iKetterstange qi kyon /7 Sehisittant Renmenstie! utgenageltes Sattelhole Einsatzstek = MaO der erforder- Z Ticnen Betondecting Bild 2.92: Durch den "Anzug” der Gleitschalung nach oben wird die Reibung verringert (links). Sichern der Betondeckung durch aufgenagelten Schleifstahl (Mitte) und Herstellen veriinderlicher Wanddicken durch Futterstiicke (rechts). (1). ‘tip Form MECHANISM Slipform machinery consists of = (pi) shaped frame (yoke) hydraulic jacks and jack rods. Slipforms and all other construc: tion equipment are suspended by the yoke and raised by hydraulic jacks that are held fast by jack rods embedded in the erected concrete wall structure. The operation is further explained on the next page Center Tower Boom Safety Net center Tower (A) Diameter, circumference and wall thickness of each concrete structure can be easily controlled by ad. justing the spindle nuts connecting each yoke in accordance with computer calculations. (B) Forms are raised by hydraulic jacks fixed at each yoke which grip the jack rods with reverse acting gripping heads. Forms move upward at one-minute intervals by alternate actions of hydraulic jacks and 2 gearing device which is commonly called COLLET ‘Average speed of the raising operation is 25mm per five minutes (C) Yokes are installed at intervals of about two meters which equally distributes the load while preventing eccentricity in the structure reinforcing bore Outside “deck —~ =e Suppor bracket 2 utuide deck ond finishers scaffold || Outside foce of completed silo wall ki outside fishers scoffala ar 1, Penamy Jack rod |_—verticol reinforcing bors |_—tsrouie. Jock Siael yaks |_—cross arm Leg Wolee evel syslem Inside working deck ec eek joist swt ‘block Kt 3 Ply woter Spacer post Form ponet foce [inside finishers scaffold e Demikianlah, teknologi form work dengan jumping form maupun slip form telah memungkinkan kita untuk membangun gedung tinggi lebih cepat dan efisien. Karena core wall maupun dinding dibangun mendahului pelat lantai beserta balok-baloknya, maka pada saat perencanaan harus dibuat detail untuk sambungan antara pelat lantai maupun balok dengan dinding yang sudah dicor lebih dahulu. Hal ini perlu diperhatikan untuk menghindari pekerjaan bobokan ataupun penggunaan chemical anchor atau dynabolt yang sangat mahal ( lihat gambar berbagai detail untuk dambungan ). Kombinasi antara penggunaan konstruksi beton untuk core wall, sedangkan konstruksi baja untuk rangka luarnya, bisa mempermudah sambungan antara core wall dengan balok baja ( gedung BDNI — tertunda, gedung Landmark ). 32 i) ELEY. SECTION DURING SLIPFORM ‘BARS PLACED TO FORM BEAMS AFTE REMOVAL OF BEOCKOUTS ISOMETRIC VIEW VERTICAL REIFORCEMENT (SEE ENGS DWGS) ii) ELEV. SECTION AFTER SLIPFORM TYPICAL BEAM BLOCKOUT AT WALL. END CONTINUOUS OR INTERMITTENT TUMBER BLOCKOUT | SEL ENLS. bw ‘To DECIDE BY ENGINEER NOTE CONSTRUCTION. JONT THES TYPE OF CONNECTION IS SUITABLE SLAB WITH TOP & BTM BARS OF DIFFERENT SIZES & SPACINGS. SECTION SHOWN ARTER SLIPFO:. #

Anda mungkin juga menyukai