Anda di halaman 1dari 2

TUGAS

NAMA
NPM
KELAS

: LINGKUNGAN PASAR DAN MONETER


: ARSYIL HENDRA SAPUTRA
: 1406658023
: PPIM FEBUI - KEUANGAN MALAM

Pada tanggal 11 Januari 2016, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerbitkan


Peraturan OJK Nomor 1/POJK.05/2016 tentang Investasi Surat Berharga Negara,
yang berlaku pada tanggal diundangkan yaitu 12 Januari 2016. Aturan tersebut
diterbitkan dalam rangka mendorong penempatan investasi yang aman dan sesuai
dengan karakteristik liabilitas lembaga jasa keuangan non-bank yang bersifat
jangka panjang serta mendorong peranan investor domestik agar berperan dalam
pembiayaan pembangunan nasional.
POJK itu mewajibkan Lembaga Jasa Keuangan Non-Bank menempatkan
investasi pada Surat Berharga Negara (SBN) dengan ketentuan sebagai berikut:

3.
4.

Lembaga Jasa Keuangan Non-Bank


(Termasuk yang menggunakan
prinsip syariah)
Perusahaan Asuransi Jiwa
Perusahaan Asuransi Umum dan
Reasuransi
Lembaga Penjaminan
Dana Pensiun Pemberi Kerja

5.

BPJS Ketenagakerjaan

6.

BPJS Kesehatan

No.
1.
2.

Persentase Investasi minimal


(dari seluruh jumlah investasi
perusahaan)
30%*
20%
20%
30%
50% dari Dana Jaminan Sosial
Ketenagakerjaan dan 30% dari
seluruh investasi BPJS
Ketenagakerjaan
30%

*tidak memperhitungkan investasi yang bersumber dari produk asuransi yang


dikaitkan dengan investasi yang pilihan komposisi investasinya ditentukan oleh
pemegang polis atau peserta.
Dengan tahapan sebagai berikut:

No.
1.
2.
3.
4.

Lembaga Jasa
Keuangan Non-Bank
Perusahaan Asuransi Jiwa
Perusahaan Asuransi
Umum dan Reasuransi
Lembaga Penjaminan
Dana Pensiun Pemberi

Tahap I
(Paling lambat
31 Desember
2016)
20%

Tahap II
(Paling lambat
31 Desember
2017)
30%

10%

20%

10%
20%

20%
30%

5.
6.

Kerja
BPJS Ketenagakerjaan
BPJS Kesehatan

30% (DJSK 50%)


30%

Perhitungan penempatan investasi pada SBN sebagaimana dimaksud di atas


termasuk kepemilikan SBN oleh Lembaga Jasa Keuangan Non-Bank melalui
reksadana.

Anda mungkin juga menyukai