Anda di halaman 1dari 11

ENERGI LISTRIK DAN DAYA LISTRIK

A. Konsep Energi Listrik


Listrik merupakan bentuk energi yang
dapat diubah menjadi berbagai macam
bentuk. Energi listriklah yang paling
banyak digunakan manusia. Tanpa
energi listrik orang tidak mungkin bisa
melakukan aktivitas dimasjid pada
malam hari.
Energi yang timbul dari adanya arus
pada suatu bahan penghantar kemudian
diubah menjadi energi lain disebut
energi listrik.

Besarnya energi listrik sangat bergantung pada tegangan


listrik, arus listrik, dan lamanya waktu pemberian tegangan listrik
tersebut.
Persamaan Energi Listrik
Besarnya energi listrik sebanding dengan tegangan, arus, dan
waktu pemeberian tegangan, sehingga dapat dituliskan persamaannya,
yaitu :
W =V it

Dengan W = energi listrik (joule, J)


V = tegangan (volt, V)
I = kuat arus (ampere, A)
t = selang waktu (sekon, s)
Persamaan lain untuk mendapatkan energi listrik adalah
dengan memasukkan persamaan V = IR atau I = V/ R. Maka diperoleh
persamaan berikut
V V2
(1) W = V I t = V t = t
R R

(2) W= V I t = (IR) It = I2 R t
Satuan energi listrik adalah joule.

ALAT – ALAT PENGUBAH ENERGI LISTRIK

Hampir semua alat-alat di rumah kita menggunakan energi


listrik, Baik itu yang berasal dari baterai maupun PLN. Misalnya
kompor listirk, setrika listrik, kipas angin, mesin cuci, kulkas,lampu
dll. Umumnya alat-alat tersebut kita kenal sebagai alat elektronika.
Alat elektronika merupakan alat yang prinsip kerjanya mengubah
energi listrik menjadi bentuk energi lain, seperti energi gerak, kalor,
cahaya,dll. Pengubahan energi listrik menjadi bentuk energi lain
merupakan penerapan dari hukum kekekalan energi yaitu energi tidak
dapat diciptakan ataupun dimusnahkan. Energi hanya dapat diubah
bentuknya. Dengan menerapkan asas Black (yang menyatakan bahwa
kalor yang diterima sama dengan kalor yang dilepaskan ) pada hukum
tersebut kita bisa membuat berbagai alat pengubah energi listrik
menjadi energi kalor.
Asas Black Qd iterim a = Qdilep askan

Hk. Kekekalan energi


W =Q
VIt =mc ∆t

Keterangan m adalah massa benda penghasil kalor (kg), c = kalor jenis


benda (J/kg oC), dan ∆t adalah perubahan suhu (oC).

Setrika Listrik
Alat-alat listrik seperti
setrika listrik, kompor listrik,
ricecooker, solder, dll, memiliki
prinsip kerja yang sama dalam
mengubah energi listrik menjadi
energi kalor, yaitu pada umumnya
memiliki elemen pemanas. Elemen
pemanas umumnya terbuat dari
Gambar 1.1 Setrika Listrik kawat nikrom ( memiliki hambatan
listrik tinggi ).
Bahan nikrom dipilih sebagai elemen pemanas karena bahan ini
memiliki titik lebur tinggi dan tak dapat dioksida dengan mudah
bahkan pada suhu tinggi.
Pada setrika elemen pemanas diletakkan diantara lapisan besi
pada alas dan penutup setrika. Untuk menghindari kontak langsung
dengan bagian luar setrika, elemen pemanas ditempatkan dalam
isolator listrik, seperti plastik tahan panas atau keramik.
Elemen pemanas dapat kita anggap sebagai hambatan listrik,
ketika elemen pemanas dialiri arus listrik selama waktu tertentu maka
akan memberika energi listrik I2Rt, yang selanjutnya akan diubah
menjadi energi kalor sehingga suhu benda-benda yang berhubungan
langsung dengan konduktor elemen pemanas yaitu pakaian akan
mengalami kenaikan suhu.

Kompor Listrik
Seperti setrika listrik, kompor listrik juga memiliki elemen
pemanas. Umumnya elemen pemanas terbuat dari lilitan kawat dengan
hambat jenis yang cukup besar. Ketika dilewati arus listrik, elemen
tersebut akan mengubah energi
listrik menjadi kalor. Kalor yang
dihasilkan selanjutnya berpindah
secara induksi ke bahan yang sedang
dimasak. Perlu kita ketahui bahwa
hambatan pada elemen pemanas
kompor lebih kecil daripada elemen
pemanas pada setrika listrik
sehingga dapat menghasilkan kalor
yang lebih banyak dalam waktu
Gambar 1.2 Kompor listrik relatif singkat.
Kipas Angin
Kipas angin merupakan alat yang
mengubah energi listrik yang
mengubah energi listrik menjadi energi
kinetik (gerak). Pada baling-baling
kipas angin dipasang motor listrik, jika
motor listrik dialiri arus listrik maka
motor listrik akan berputar. Semakin
besar arus yang mengalir
Gambar 1.3 Kipas Angin

maka semakin besar pula putaran motor listrik tersebut. Putaran motor
ini akan menyebabkan baling-baling berputar sehingga udara disekitar
kipas angin akan bergerak.
Lampu Pijar
Elemen pemanas dalam sebuah lampu pijar terbuat dari kawat
tungsten tipis yang digulung menjadi spiral rangkap. Kawat tungsten
ini disebut filamen lampu. Filamen lampu berpijar sampai berwarna
putih ketika dilalui oleh arus listrik. Dalam keadaan berpijar putih ini,
lampu memancarkan cahaya, filamen lampu juga memancarkan kalor.
Karena itu kitra merasa panas ketika menyentuh bola lampu. Tungsten
dipilih untuk digunkan sebagai filamen lampu sebab meiliki suhu
lebur tinggi (3400 oC), sehingga tungsten dapat menahan pijar
berwarna putih tanpa melebur.Filamen lampu mudah terbakar di udara
sehingga bola lampu diisi dengan gas argon dan gas nitrogen, yaitu
gas-gas yang tidak bereaksi dengan dengan logam panas, sehingga
filamen tidak terbakar.
Bel listrik
Alat ini mengubah energi listrik menjadi energi kinetik yang
selanjutnya diubah lagi menjadi energi bunyi. Jika diliri arus listrik,
kumparan bel akan menarik pemukul sehinnga kepala pemukul
menegenai mangkuk bel. Berasamaan dengan itu arus listrik yang
mengalir pada kumparan akan terputus. Dalam hal ini pemukul
berfungsi sebagai saklar yang terbuka. Akibatnya setelah mnegenai
mangkuk bel, pemukul kembali ke posisi semula. Pada saat itulah
pemukul berperan sebagai saklar yang tertutup sehingga arus
listrikpun dapat kembali mengalir dalam kumparan. Selanjutnya,
kumparan menarik kembali pemukul bel sehingga kepala pemukul
mengahantam mangkuk bel. Begitu seterusnya sehinnga akhirnya
kepala pemukul mengahantam mangkuk bel berkali-kali dan
menimbulkan bunyi yang nyaring.

B.DAYA LISTRIK
Dalam kehidupan sehari-hari kita menjumpai data-data alat
litrik seperti lampu pijar, strika listrik, dll. Selalu dintatakan dalam
tegangan dan daya listriknya (data V,P). Misalnya alat listrik
bertuliskan 220 Volt;15 W ini berarti jika alat listrik dihubungkan
pada tegangan listrik 220 V maka alat tersebut menyerap energi listrik
15 joule setiap detiknya.
Dari pernyataan diatas, dapat disimpulkan bahwa daya listrik
adalah besarnya energi listik yang digunakan oleh suatu alat setiap
satuan waktu.

Besarnya daya listrik dapat ditentukan dengan rumus :


Daya = Energi Listrik / waktu penggunaan atau P=W/t
Karena W = V I t maka P = VIt / t = VI jadi P = I2 . R
Dengan , W = energi listrik (joule, J)
V = tegangan (volt, V)
I = kuat arus (ampere, A)
t = selang waktu (sekon, s)
R = hambatan listrik (ohm)
P = daya listrik satuannya joule/ sekon atau VA
atau watt.
Satuan daya adalah joule / sekon. Satuan daya yang paling sering
digunakan adalah watt (W) atau yang lebih besar lagi, yaitu kilowatt
(kW).
1 watt = 1 volt ampere
1 watt detik = 1 joule
1 kW = 1000 watt
1 kWh = 1000 x 3.600.000 joule = 3,6 X 106 joule

C. Hubungan Antara Energi Listrik dan Daya Listrik


W (energi listrik) = waktu (t) x daya listrik (P)
Kesetaraan satuan joule dengan watt
1 joule = 1 watt detik
1 kWh = 1 kilowattjam

Pemanfaatan hubungan antara energi listrik dengan daya listrik


dalam kehidupan sehari-hari.
a. Kita dapat menghitung pemakaian energi listrik yang digunakan di
rumah.
Satuan yang digunakan PLN untuk menentukan jumlah energi listrik
yang dipakai adalah kWh. Untuk menghitungnya digunakan
persamaan hubungan antara Energi(W) dengan daya (P), yaitu W =
P x t.
b. Dengan mengetahui hubungannya kita dapat menghemat energi
listrik yaitu dengan cara :
1. Menimalkan daya pada alat listrik.
2. Membatasi waktu penggunaan untuk hal-hal yang perlu saja.
3. Memilih alat yang hemat energi.
SOAL - SOAL
1. Sebuah setrika dipasang pada tegangan 125 volt dan kuat arus 2
Ampere. Berapaa energi yang diperlukan selama 30 menit?
a. 85 joule c. 7500 joule
b. 500 joule d. 450.000 joule
2 Sebuah kompor listrik memakai daya listrik 200 watt. Kalau
kompor tersebut dipakai 2 jam setiap hari selama 30 hari, energi
listrik yang digunakan sebesar .....
a. 12 kilowatt-jam c. 260 kilowatt-jam
b. 720 kiowatt-jam d. 12 x 103 kilowatt-jam
3. Pada setrika listrik tertulis 440 watt, 220 volt. Hambatan listrik
pada alat tersebut adalah............
a. 11 ohm c. 110 ohm
b. 55 ohm d. 220 ohm
4. Alasan elemen pemanas dibuat dari kawat nikrom
adalah..................
a. Memiliki titik lebur tinggi dan tiak mudah dioksida.
b. Memiliki titik lebur tinggi dan mudah dioksida.
c. Memiliki titik didih tinggi dan tidak mudah dioksida.
d. Memiliki titik didih tinggi dan mudah dioksida.
5. Pada sebuah rumah terdapat 5 lampu masing-masing 10 watt,
menyala 5 jam sehari, dan tv 50 watt menyala 5 jam sehari. Harga
tiap kWh Rp.100,00. Biaya yang harus dibayar selama 1 bulan (30
hari) adalah...............
a. Rp 1.500,00 c. Rp 3.100,00
b. Rp 2.100,00 d.Rp7.500,00

Anda mungkin juga menyukai