Anda di halaman 1dari 6

TK3203 Pengelolaan Limbah Industri Kimia Tugas 1

Stevent - 13012110

Tragedi Kebocoran Gas Beracun di Bhopal

I.

Persoalan Lingkungan yang Terjadi


Pada tahun 1979, Union Carbite India Limited (UCIL) mulai mengonstruksi kawasan industri

guna memproduksi senyawa metil isosianat (MIC) yang diperlukan dalam proses sintesis pestisida.
Dan pada tahun 1980, untuk pertama kalinya unit reaktor Bhopal mulai beroperasi menghasilkan tiga
galon MIC. Prioritas utama semua industri pada umumnya adalah untuk mendapatkan keuntungan
sebesar-besarnya dengan proses yang seekonomis mungkin. Hal tersebut sering memicu pelaku
industri untuk memangkas anggaran-anggaran yang dianggap tidak penting demi mendapatkan
keuntungan yang jauh lebih besar seperti yang dilakukan oleh UCIL. UCIL memangkas tenaga kerja dari
450 pekerja menjadi hanya 150 pekerja. Ruang kontrol pada akhirnya hanya dioperasikan oleh satu
pekerja yang harus mengawasi 70 line termasuk salah satunya temperatur dan tekanan tank yang
menampung senyawa MIC. Sejak tahun 1981, telah tercatat banyak kasus kecelakaan yang terjadi di
pabrik UCIL bahkan beberapa diantaranya memakan korban jiwa. Pada bulan Oktober 1982, senyawa
MIC bocor dari kerangan (valve) yang rusak dan mengakibatkan empat pekerja sesak napas dan
mengalami iritasi di bagian mata. Senyawa MIC dikenal sebagai salah satu senyawa kimia yang paling
berbahaya dan mematikan. Threshold limit value atau disingkat menjadi TLV senyawa MIC di Bhopal
hanyalah 0,02 ppm. Kejadian ini lantas mengindikasikan bahwa operasi yang berlangsung di pabrik
UCIL sangat membahayakan lingkungan sekaligus keselamatan masyarakat sekitar sewaktu-waktu
karena lokasi pabrik yang terletak tidak jauh dari permukiman warga yang berpopulasi 120.000 jiwa.
Pertengahan tahun 1983, Mukund selaku manager operasi UCIL memerintahkan pemadaman sistem
safety pada unit operasi pabrik yang kian menurun tanpa mempertimbangkan fakta bahwa masih ada
60 ton MIC yang tersimpan dalam tangki. Pihak UCIL melakukan berbagai upaya untuk bertahan
dengan cara memangkas anggaran di berbagai tempat. Proses refrigerasi tangki diberhentikan demi
mendapatkan keuntungan lebih setiap harinya. Hal tersebut jelas bertentangan dengan prosedur
penyimpanan senyawa MIC yang harus dijaga berada pada temperatur 0C. Untuk menghemat
konsumsi energi batubara, flare yang berfungsi untuk membakar gas-gas beracun yang dilepas ke
atmosfer juga dipadamkan. Keselamatan kerja yang kian memburuk membuat para teknisi profesional
dan berpengalaman memutuskan untuk berhenti bekerja. Operasi pabrik yang berjalan menyimpang
dari prosedur yang seharusnya berakibat pada kecelakaan hebat yang terjadi pada tanggal 2
Desember 1984. Pada waktu itu senyawa MIC disimpan di dalam tiga tangki yang terbuat dari bahan
stainless steel yang berkode 610, 611, dan 619. Tangki 610 berisi 90.000 pon senyawa MIC memenuhi
87% volume total tangki sedangkan kapasitas yang diperbolehkan hanyalah 50% volume tangki. Salah

TK3203 Pengelolaan Limbah Industri Kimia Tugas 1


Stevent - 13012110
satu pekerja kemudian menyadari tekanan dalam tangki 610 meningkat tiba-tiba dari 2 psi menjadi
sekitar 10 psi. Sedangkan temperatur tangki tidak terbaca dikarenakan sensor temperatur yang
memang tidak berfungsi dengan baik lagi. Kenaikan tekanan sebesar lima kali lipat dalam waktu satu
jam itu pertama dicurigai sebagai kesalahan instrumentasi alat pengukur tekanan di dalam tangki.
Sekitar pukul 23.30 pada saat itu, sekelompok pekerja yang masih melaksanakan tugasnya di sekitar
tangki 610 menyadari adanya kebocoran cairan dari tangki tersebut disertai gas berwarna putih
kekuningan. Kemudian seorang dari pada mereka mengecek temperatur tangki 610 yang telah
mencapai 25C (temperatur seharusnya berada pada 0C) dan tekanan di dalam tangki bergerak
menuju 40 psi, titik di mana valve darurat harusnya terbuka. Tidak lama kemudian tekanan telah
mencapai 50 psi dan valve darurat terbuka melepaskan gas MIC ke udara. Para pekerja bergegas untuk
menghidupkan scrubber gas buang untuk menetralisasi gas bocor tersebut. Namun scrubber yang ada
sedang dalam tahap perbaikan dan flow meter yang terpasang tidak dapat mengindikasi sirkulasi soda
kaustik yang berperan sebagai agen netralisasi. Tidak ada seorangpun yang tahu konsentrasi kaustik
soda yang ada karena tidak dilakukannya analisis sejak bulan Oktober.

Gambar 1 Kesalahan Sistem Operasi

Kecelakaan hebat pun terjadi ketika 4 ton MIC bersama dengan hidrogen sianida beserta produk reaksi
lainnya meletup menembus udara bebas Bhopal melalui pipa ventilasi pada jam 00.30. Dikarenakan
sistem safety yang telah dipadamkan sebelumnya, maka alarm kecelakaan tidak berbunyi secara
otomatis namun satu jam setelah terdeteksinya ada kebocoran gas. Sirene tanda gawat darurat

TK3203 Pengelolaan Limbah Industri Kimia Tugas 1


Stevent - 13012110
dibunyikan pada sekitar pukul 1 dini hari guna menginformasikan penduduk sekitar agar segera
melakukan evakuasi namun sirene hanya berbunyi selama beberapa menit saj kemudian berhenti,
membuat para penduduk sekitar tidak sadar akan adanya bahaya yang mengintai. Para pekerja yang
ada diinstruksikan untuk melakukan evakuasi berlawanan dengan arah hembus angin sehingga hampir
seluruh pekerja berhasil diselamatkan. Valve terbuka selama kurang lebih dua jam melepas 50.000
pon senyawa MIC baik dalam fasa cair maupun gas, gas fosgen, gas hidrogen sianida, gas karbon
dioksida, dan produk reaksi lainnya. Sirene tanda gawat darurat kembali dinyalakan pada pukul 3 dini
hari, namun pada saat itu gas beracun telah tersebar seluas 40 km persegi dan ribuan korban telah
meninggal dunia.
II.

Dampak dari Persoalan Lingkungan


Subjek yang menderita dampak terbesar dari kecelakaan hebat tersebut adalah penduduk-

penduduk sekitar yang menghirup udara yang terpolusi oleh gas MIC yang sangat mematikan. Selain
dari pada gas MIC, fosgen, hidrogen siandia, karbon monoksia, hidrogen klorida, oksida nitrogen,
monometil amin dan karbon dioksida juga ikut serta memperparah polusi udara yang ada. Karena
komposisi gas beracun yang bermassa jenis lebih tinggi dari pada udara, gas beracun terakumulasi di
bagian bawah dekat dengan tanah dan menyebar sampai ke permukiman penduduk-penduduk
sekitar. Gejala awal yang diderita para penduduk sekitar adalah batuk-batuk, iritasi mata, rasa
terbakar pada organ pernapasan, sesak napas, sakit yang luar biasa pada perut, dan muntah-muntah.
Total jumlah korban jiwa yang disebabkan oleh kecelakaan
hebat tersebut masih misteri sampai sekarang. Pihak
pemerintah India mengatakan bahwa sebanyak 500
korban jiwa meninggal dunia pada hari pertama dan 1.200
lainnya pada hari kedua. UNICEF mencatat 10.000 korban
jiwa meninggal dunia yang tersebar di berbagai kota dan
200.000 korban yang menderita akibat menghirup gas MIC.
Hembusan angin yang kurang bersahabat pada saat itu
membuat polusi udara menyerang beberapa kota kecil
Gambar 2 Tragedi Bhopal Memakan Ribuan
Korban JIwa

juga di sekitar Bhopal. Kebocoran gas beracun tersebut


memberikan dampak jangka panjang yang dirasakan tidak
hanya oleh korban yang ada pada lokasi kejadian namun

juga antar generasi. Para korban menderita gangguan di mata, organ pernapasan, sistem saraf, dan
juga dari segi psikologi. Tingkat mortalistas perinatal (kematian janin) dan juga moratalitas neonatal
(kematian bayi yang baru lahir) juga meningkat dengan pesat pada saat itu. Anak-anak menderita
gangguan pertumbuhan dan juga intelektual. 43,2% wanita yang berusia reproduktif menderita

TK3203 Pengelolaan Limbah Industri Kimia Tugas 1


Stevent - 13012110
gangguan kesuburan reproduksi. Beberapa jenis senyawa toxic terdapat pada air susu ibu yang
menyusui dan akibatnya menular pada bayi resipien. Mutasi genetik menyebabkan kanker yang
berdampak antar generasi. Kecelakaan hebat tersebut juga memberi dampak buruk pada sumber daya
air dan kesuburan tanah di Bhopal. Lima tahun kemudian, diambil sampel tanah dan air di Bhopel
untuk dites di laboratorium. Hasil analisis menunjukkan bahwa tanah dan air di Bhopal beracun bagi
biota air seperti ikan. Hal ini disebabkan pengolahan limbah beracun yang kurang terintegrasi dan
dibuang begitu saja di daerah sekitar unit. Daerah bencana terus terkontaminasi, dengan tanah dan
air yang beracun sehingga membahayakan jika dikonsumsi. Polusi tanah dan mata air oleh senyawa 1naphthol, naphthalene, sevin, tarry residue, mercury, toxic organochlorines, senyawa volatile
organochlorine, krom, tembaga, nikel, hexachloroethane, hexachlorobutadiene, dan pestisida HCH.
Konsentrasi mercury (raksa) yang ada pada air dan tanah Bhopal tujuh juta kali lebih besar dari kadar
batas maksimum yang ditetapkan oleh WHO. Ada laporan yang mengatakan bahwa 350 ton limbah
beracun tersebar di daerah sekitar site mencemari sumber daya air dan juga tanah yang dapat
mengakibatkan kanker, gangguan janin, dan gangguan sistem imun.
III.

Upaya yang Telah Dilakukan


Sampai saat ini, lokasinya bocornya gas beracun belum benar-benar dibersihkan dan sisa-sisa

reruntuhan pabrik menjadi semacam tugu peringatan dari tragedi yang mematikan itu. Timbunan
bahan kimia beracun masih menumpuk dan dibiarkan di udara terbuka. Karena itulah, masyrakat
Bhopal tidak menganggap tragedi itu sebagai sesuatu yang hanya terjadi di masa lalu, tetapi sebagai
tragedi yang terus berlangsung dan harus mereka hadapi setiap hari. Mereka yang selamat dari
kebocoran gas di Bhopal bersatu untuk menarik perhatian terhadap penderitaan mereka dan
menuntut tanggung jawab perusahaan. Pemerintah India segera menutup pabrik Union Carbide tidak
lama setelah insiden dan menahan tiga petingginya. Pada tahun 1989, UCIL membayar 470 juta dolar
Amerika kepada pemerintah India sebagai dana kompensasi insiden. Pada tahun 1993, Komisi Medis
Internasional Bhopal didirikan utnuk membantu mengatasi berbagai masalah serta menangani efek
pasca bencana yang berkepanjangan. Beberapa tahun kemudian, UCIL dijual ke perusahaan
multinasional lainnya bernama Dow Chemical. Dow Chemical juga menolak bertanggung jawab atas
efek pasca kecelakaan hebat tersebut. Pada Oktober 2004, Mahkamah Agung India menyetujui
rencana kompensasi yang akan membayarkan ganti rugi sebesar 350 juta dolar Amerika kepada lebih
dari 570.000 korban bencana. Untuk memenuhi kebutuhan sumber daya air layak minum untuk
penduduk sekitar Bhopal, pemerintahan Madhya Pradesh mencanangkan program untuk
meningkatkan persediaan air layak minum dan pada bulan Desember 2008, sidang pemerintahan
Madhya Pradesh memutuskan bahwa limbah beracun harus dikelola sebagaimana mestinya di
Ankleshwar, Gujarat.

TK3203 Pengelolaan Limbah Industri Kimia Tugas 1


Stevent - 13012110
IV.

Komentar tentang Persoalan Tersebut


Dari tragedi Bhopal India tahun 1984 dapat diambil sebuah pembelajaran bahwa faktor

keselamatan (safety) menjadi penting terhadap segala kegiatan yang berpotensi dan akan
berdampak terhadap lingkungan. Untuk setiap dunia industri, keselamatan merupakan sebuah hal
yang harus tetap dijaga dan tidak boleh dipandang sebelah mata apapun alasannya. Sistem
keselamatan harus berfungsi dengan sempurna semasa mengendalikan bahan-bahan berbahaya.
Seiring dengan berjalannya waktu, tingkat keselamatan kerja juga akan semakin menurun dan
membutuhkan beberapa usaha lebih yang dilakukan untuk tetap menjaga kestabilan dari setiap
proses yang ada. Upaya yang bisa dilakukan untuk meningkatkan keselamatan kerja adalah
meningkatkan perawatan terhadap alat-alat operasi, pengecekan rutin terhadap komponenkomponen alat, penggunaan tenaga teknisi profesional yang benar-benar ahli di bidangnya. Lokasi
pembangunan industri yang berada dekat dengan lokasi permukiman masyarakat juga tidak
seharusnya mendapat izin bangun. Biasanya perusahaan-perusahaan membangun pabrik-pabrik
pembuat polusi, limbah beracun, dan proyek-proyek industri berbahaya lainnya di lokasi tempat
tinggal orang-orang yang tertekan oleh kemiskinan dan berstatus rendah. Dengan cara ini, negaranegara miskin dan komunitas miskin sering menjadi tempang pembuangan limbah bagi industriindustri beracun, produk beracun, dan polusi beracun. Di dalam kasus seperti ini, pihak
pemerintahlah yang seharusnya berdiri tegak dan merumuskan peraturan-peraturan yang
mengatur persoalan izin lokasi pembangunan pabrik guna melindungi masyarakat kecil. Pabrik
sebaiknya berada di kawasan yang jauh dari permukiman penduduk guna meminimalisir dampak
apabila terjadi kesalahan operasi sewaktu-waktu. Prinsip-prinsip untuk mengurangi bahaya dari
pencemaran lingkungan dari sektor industri adalah sebagai berikut:

Menuntut perusahaan mengelola pembuangan limbah yang seharusnya


Meski hal ini sulit dicapai, menuntut perusahaan membersihkan tumpahan limbah
beracun adalah bagian penting dari setiap perjuangan demi hak atas lingkungan yang
sehat. Perusahaan harus ikut bertanggungjawab untuk mencegah terjadinya gangguan
kesehatan dan pencemaran lingkungan.

Mendorong pemerintah untuk membentuk standar keselamatan yang lebih baik


Pemerintah yang ideal adalah pemerintah yang lebih melindungi rakyatnya daripada
melindungi laba perusahaan. Bila perusahaan memandang standar keselamatan sebagai
biaya yang tak terhindarkan dan bukannya sebagai suatu bentuk tanggung jawab maka
hal ini akan memicu adanya ketidakadilan atas lingkungan dan mengarah pada tragedi
lingkungan. Pemerintah harus mengubah prioritasnya untuk melindungsi semua orang,
terutama mereka masyarakat kecil.

TK3203 Pengelolaan Limbah Industri Kimia Tugas 1


Stevent - 13012110
Daftar Pustaka:
ECCH Collection. 2002. The Bhopal Gas Tragedy. India: ICFAI Center for Management Research
Gupta, J.P. 2002. The Bhopal Gas Tragedy: Could it have happened in a developed country?.
Department of Chemical Engineering, Indian Institute of Technology Kanpur
http://hesperian.org/wp-content/uploads/pdf/id_cgeh_2010/id_cgeh_2010_04.pdf diakses pada
tanggal 8 Februari 2015 pukul 09.12
http://www.tropical-rainforest-animals.com/bhopal-disaster.html diakses pada tanggal 8 Februari
2015 pukul 09.15
http://www.eolss.net/Sample-Chapters/C09/E4-12-02-04.pdf diakses pada tanggal 8 Februari 2015
pukul 09.15
http://www.cas.mcmaster.ca/~baber/Courses/3J03/StudentPresentations/BhopalLee.pdf

diakses

pada tanggal 8 Februari 2015 pukul 09.17


http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-22549-2308100061-Chapter1.pdf
tanggal 9 Februari 2015 pukul 18.12

diakses

pada

Anda mungkin juga menyukai