Farmakoterapi Kardiovaskular - 1 PDF
Farmakoterapi Kardiovaskular - 1 PDF
KARDIOVASKULAR
By:
Rara Merinda Puspitasari, M. Farm., Apt
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL
CARDIOVASCULAR
CARDIO =
JANTUNG
VASCULAR =
PEMBULUH
DARAH
PENYAKIT
KARDIOVASKULAR
BERHUBUNGAN DENGAN
JANTUNG DAN PEMBULUH
DARAH
PENYAKIT KARDIOVASKULAR
HIPERTENSI
GAGAL JANTUNG
ISCHEMIC HEART
DISEASE/angina
ACUTE CORONARY SYNDROME
ARITMIA
TROMBOEMBOLI VENA
STROKE
HIPERLIPIDEMIA
SYOK HIPOVOLEMIK
HIPERTENSI
HIPERTENSI
Hipertensi didefinisikan sebagai suatu
peningkatan tekanan darah sistolik dan atau
diastolik dari nilai normal
Salah satu faktor resiko morbiditas dan
mortalitas akibat penyakit kardiovaskular dari
kerusakan organ pada jantung, otak, kidney, and
eyes.
PENYEBAB
HIPERTENSI
HIPERTENSI
PRIMER 90-95 %
kasus
Penyebab Tidak
diketahui
HIPERTENSI
SEKUNDER 5-10%
kasus
PATOFISIOLOGI
FARMAKOTERAPI HIPERTENSI
TERAPI FARMAKOLOGI
TERAPI NON
FARMAKOLOGI
TERAPI NONFARMAKOLOGI
Approximate Systolic BP
reduction, Range
5-20 mmHg/10 kg
8-14 mmHg
2-8 mmHg
2-4 mmHg
4-9 mmHg
STOP SMOKING!!!!
KOMPLIKASI
DAN FAKTOR
RESIKO
PENYAKIT
KARDIO
VASKULAR
AKIBAT
HIPERTENSI
TERAPI FARMAKOLOGI
FIRST LINE
SECOND LINE
ACE INHIBITOR
ANGIOTENSIN II
RECEPTOR BLOKER (ARB)
DIURETIK
CALCIUM CHANEL
BLOCKER
BETA BLOCKER
ANTAGONIS
ALDOSTERON
ALFA BLOCKER
CENTRAL ALPHA2AGONIST
VASODILATOR
LANGSUNG
DIURETIKA
Mekanisme: menghambat reasorbsi natrium
pada tubulus ginjal baik secara langsung
maupun tidak langsung
Contoh : Loop diuretik (furosemid,
bumetanide), Diuretik Tiazide
(Hidrocholrthiazide, indapamide), Potassium
sparing diuretic (spironolakton, amiloride,
triamterene)
Non-dihidropiridin
Mengurangi laju jantung
kontraktilitas jantung (efek
inotropik negatif)
Contoh : Verapamil dan
diltiazem
BETA BLOCKER
Secara kompetitif mengantagonis adrenoseptor
beta menurunkan curah jantung
Contoh: atenolol, bisoprolol, propanolol
Klasifikasi beta-blocker
Generasi pertama(Propranolol, Sotalol, Timolol,
and Nadolol), nonselektif bekerja pada reseptor
1 dan 2.
Blocking 1-receptors mempengaruhi laju
jntung, konduksi jantung dan kontraks jantung.
Bloking 2-receptors, cenderung menyebabkan
kontraks otot polos seperti bronkospasma
ALFA BLOCKER
Mekanisme: menduduki alfa1 adrenoseptor
sehingga menghambat efek noradrenalin -->
dilatasi pembuluh arteri dan vena, mengurangi
denyut jantung
Contoh: Prazosin, doxazosin dan terazosin
CENTRAL ALPHA2-AGONIST
Mekanisme: bekerja sentral sebagai antiadrenergik yg
mnyebabkan stimulasi alfa2 adrenoseptor pada otak
menghasilkan dilatasi arteri dan vena tanpa
mengubah cardiac output dan laju jantung.
Contoh: metildopa, klonidin
Clonidin Biasanya digunakan untuk hipertensi resisten
Metildopa merupakan pilihan utama untuk hipertensi pd
kehamilan
RESISTANT HYPERTENSION
Merupakan kegagalan dalam mencapai TD
walaupun sdh mnggunakan 3 gol obat termasuk
diuretik
MONITORING KLINIK
PROGRESIFITAS
PENYAKIT
EFIKASI
TOKSISITAS
KEPATUHAN
LABOLATORIUM
GAGAL
JANTUNG
GAGAL JANTUNG
Gejala kompleks karena ketidakmampuan
jantung untuk memompa darah sesuai yg
dibutuhkan oleh tubuh
Gagal jantung dpt trjdi akibat kelainan jantung
secara struktural maupun fungsional yg
menyebabkan penurunan pengisian ventrikel
(dusfungsi diastolik) dan atau kontraktilitaas
miokard (disfungsi sistolik)
Penyebab utama penyakit arteri koroner dan
hipertensi
ETIOLOGI
TAHAPAN
GAGAL JANTUNG
DIAGNOSIS
Sindrom/gejala Gagal jantung dapat disebabkan atau diperburuk
oleh kelainan kardiak ataupun non-kardiak membutuhkan
diagnosis yg akurat untuk mmbuat strategi terapi
Patient History
Sejarah penggunaan obat (e.g., cocaine or methamphetamine), vitamins
and supplements (including herbal or natural supplements), NSAIDs,
and antineoplastic agents (anthracyclines, cyclophosphamide,
trastuzumab, imatinib).
Riwayat penyakit
Physical examination
Pemeriksaan status volume cairan tubuh berat badan, kongesti paru,
edema perifer,
Electrocardiogram (detect artery disease atau abnormalitas konduksi)
Echocardiogram (evaluasi abnormalitasa perikardium, myocardium,
katup jantung, dan besar LVEF untuk menentukan gagal jantung sistolik
atau diastolik)
Labolatory test
CBC, serum elektrolit (Ca, Mg), fungsi ginjal dan hati, chest radiography,
FARMAKOTERAPI
Treatment goals
Mengurangi/menghilangkan gejala
Meningkatkan kualitas hidup pasien
Menurunkan kebutuhan perawatan di Rs dan
perburukan penyakit
Memperlambat proses progresi penyakit
Memperbanjang harapan hidup
FARMAKOTERAPI
Terapi utama untuk mengurangi LVEF (Levt
Ventricle Ejection Factor) (angiotensinconverting enzyme inhibitors, angiotensin
receptor blocking agents, -blockers,
aldosterone antagonists)
Meningkatkan upaya gaya hidup sehat (e.g.,
sodium restriction, exercise training).
PRINSIP TERAPI
Menentukan etiologi
Mengatasi kelainan yg mendasari (misal hipertiroid, kelainan katup
jantung, iskemia)
Pembatasan aktifitas fisik untuk mengurangi kerja jantung
Nonfarmakologi:
Pembatasan asupan natrium 2-3 mg/hari dan cairan
Pengurangan berat badan
Farmakologi :
Diuretik
ACE inhibitor / ARB
Beta blocker
CCB
Digoxin
Agen inotropik positif : nitrat dan hidralazin
DIURETIC
Diuretik ditujukan untuk pasien dgn retensi cairan
Diuretik tiazide : diuretik lemah, pilihan untuk pasien
dgn retensi cairan yg ringan dan peningkatan tekanan
darah. Kombinasi dgn loop diuretik untuk meningkatkan
efek diuresis
Loop diuretik : diuretik kuat, sering diberikan secara
tunggal
ACE INHIBITOR
The evidence that ACE inhibitors improve
symptoms, slow disease progression, and
decrease mortality in patients with heart failure
and reduced LVEF (stage C) is unequivocal.
Current guidelines indicate these patients should
receive ACE inhibitors, unless contraindications
are present.1
Moreover, ACE inhibitors should also be used to
prevent the development of heart failure in atrisk patients (i.e., stages A and B).
ACE INHIBITOR
BETA BLOCKER
-blockers reduce morbidity and mortality in patients with heart
failure.
As such, the ACC/AHA guidelines on the management of heart
failure recommend that -blockers should be used in all stable
patients with heart failure and a reduced left ventricular ejection
fraction in the absence of contraindications or a clear history of blocker intolerance
Patients should receive a -blocker even if their symptoms are mild
or well controlled with diuretic and ACE inhibitor therapy
-Blockers are also recommended for asymptomatic patients with a
reduced left ventricular ejection fraction (stage B) to decrease the
risk of progression to heart failure
ALDOSTERON ANTAGONIST
CONTOH: SPIRONOLAKTON DAN
EPLERENONE
work by blocking the mineralocorticoid receptor,
the target site for aldosterone
In the kidney, aldosterone antagonists inhibit
sodium reabsorption and potassium excretion.
Evidence that ACE inhibitors incompletely
suppress aldosterone provided the impetus for
examining the benefits of adding an aldosterone
antagonist to ACE inhibitor therapy
DIGOXIN
Penggunaan digoksin yaitu pd 2 jenis pasien gagal jantung kronik
Pada pasien dgn gagal jantung dan supraventricular
tachyarrhythmias seperti atrial fibrillation, harus dipertimbangkan
penggunaan digoksin untuk mengontrol respon laju ventrikel
Untuk pasien dgn ritme sinus normal digoksin tidak secara
signifikan terbukti bermanfaat. Efek penurunan gejala dan
peningkatan kondisi klinis terlihat pd pasien dgn gagal jantung yg
sedang-berat.
Konsekuensinya, digoksin dpt digunakan dgn standar terapi gagal
jantung yg lain sprti diuretik, ACE inhibitors, dan -blockers, pada
pasien dgn gagal jantung simtomatik
ALGORITMA PEGNGOBATAN
GAGAL JANTUNG
ALGORITMA PEGNGOBATAN
GAGAL JANTUNG
EVALUATION
Tekanan darah
Serum elektrolit (natrium, kalium etc)
Fungsi ginjal (Blood Urea Nitrogen dan
Kreatinin klirens)
STROKE
STROKE
Dapat terjadi ketika terdapat hambatan aliran
darah pada suatu area di otak
Penyebab stroke:
Embolik
Thrombus
Hemorrhage
Global hypoperfusion
ETIOLOGI DAN
KLASIFIKASI
HEMORRAGIC
STROKE
- Subarachnoid hemorrage
- Intracerebral hemorrage
- Subdural hematoma
EMBOLIK
Strok Embolik terjadi ketika trdpt
pembentukan bekuan darah dari suatu
tempat dalam tubuh dan berjalan
melalui pembuluh darah mnuju otak.
Bekuan darah dpt berasal dari jantung:
sbg hasil dari kelainan pembuluh drh,
setelah serangan jantung ataupun CHF
Emboli jug dpt berasal dr partikel
lemak, sel tumor, atau gelembung udara
Di otak, embolus berjalan menuju pemb
darah yg kecil dan memblok aliran darah
dan menyebabkan strok.
THROMBOTIC
Thrombotic stroke tjd ketika
bekuan darah terbentuk di
arteri otak atau yg mensupply
otak dan tumbuh terus sehingga
cukup besar untuk menahan
aliran darah
THROMBOTIC
THROMBUS dapat disebabkan dari:
Arteriosclerosis
Hypothyroidism
Oral contraceptives
Sickle cell disease
Coagulation disorders
Rupture nya plak atherosklerosis
terpapar pada kolagen subendotel
pada aliran darah
Ketika kontak dg ko;agen, platelet mjd
teraktivasi dan berkumpul pd sisi
perlukaan.
Arteri menjadi semakin sempit krn plak
dan bekuan darah terbentuk
sepanjang dinding arteri
THROMBOTIC
Trombus sendiri dapat menyumbat aliran darah
Embolus dapat berasal dari thrombus yang
terlepas dan menyumbat sirkulasi pada
pembuluh darah yg lebih jauh lagi
STROKE HEMORAGIK
Penyebab strok ke-3 plng
banyak
Disebabkan oleh:
Hipertensi
Ruptured
Aneurysms or AVM
Bleeding into a tumor
Bleeding disorders
Global Hypoperfusion
Critically lowered blood flow to the brain
Can be caused by:
Heart attack
Major bleeding
Overwhelming infection
Surgical anesthesia
Over-treatment of high BP
Ischemic StrokeInfarct
Stroke menyebabkan kematian sel otak pada
daerah yg terkena
Area dimana sel nya mati disebut infark.
Sel-sel terebut biasanya mati dalam beberapa
menit sampai jam setelah kejadian stroke
Ischemic StrokeIschemic
Cascade
Sel otak mati pd area yg infark
Sel yg mati mengeluarkan serangkaian
senyawa kimia shg tjd kaskade ischemic
Reaksi ini menybbkan kerusakan sel yg lbh
luas, melingkupi jaringan otak yg terkena.
Aliran darah pd area tersebut tidak sempurna
ttp tidak secara lengkap terhambat.
Area ini disebut penumbra
Ischemic StrokeIschemic
Cascade
TANPA penanganan yg
tepat dan segera, daerah
penumbra jg dpt mati.
Area putih
menggambarkan
penumbra iskemik yg
melingkupi arteri serebri
yg terpengaruh akibat
stroke.
FAKTOR RESIKO
Hypertension
Diabetes mellitus
High cholesterol
Smoking
Inactivity
Obesity
Alcohol or drug abuse
PATOFISIOLOGI
STROKE ISKEMIK
Akumulasi lipid
dan sel2
inflamatori pada
intima arteri
bersama dg
adanya
hipertropi sel
otot polos arteri
pembentukan
plak
Tekanan dapat
mnybbkan plak
ruptur, paparan
kolagen, agregasi
platelet dan
pembentukan
pembekuan
darah
Bekuan darah
dpt tetap di
pemb. darah
menybbkan
sumbatan, atau
lepas sebagai
emboli dan
berjalan melalui
aorta menuju
sirkulasi serebral
PATOFISIOLOGI
STROKE HEMORAGIK
Adanya peningkatan tekanan intrakranial yg
menyebabkan pecahnya pembuluh darah otak
dan pendarahan intracerebral kematian sel
otak
TREATMENT
Sudden
numbness,
weakness, or
paralysis of the
face, arm, or leg,
especially on one
side of the body
Sudden confusion,
trouble speaking
or understanding
TREATMENT
The goals of treatment of acute stroke are
(1) to reduce the ongoing neurologic injury
and decrease mortality and long-term
disability,
(2) prevent complications secondary to
immobility and neurologic dysfunction,
and
(3) prevent stroke recurrence
NONPHARMACOLOGIC THERAPY
Ischemic Stroke
Surgical interventions. In certain cases of ischemic cerebral
edema owing to a large infarction, craniectomy to release
some of the rising pressure has been tried.
In cases of significant swelling associated with a cerebellar
infarction, surgical decompression can be lifesaving.
Hemorrhagic Stroke
In patients with subarachnoid hemorrhage owing to a
ruptured intracranial aneurysm or an AVM, surgical
intervention to either clip or ablate the offending
vascular abnormality substantially reduces mortality
owing to rebleeding.
TERAPI FARMAKOLOGI
Thrombolysis
IV rt-PA
IA rt-PA
Anticoagulation
Heparin
LMWH
Oral anticoagulant
Rivaroxaban
Dabigatran
Fondaparin
Vitamin K antagonis
Antiplatelet therapy
ASA
Clopidogrel
DipiridamolCilostazol
Anti-hypertensives and
statins
goals for treatment depend on
type of stroke
Antihomosistein
Neuroprotectan
Citicholin
Piracetam
TERAPI FARMAKOLOGI
Ischemic Stroke
The Stroke Council of the American Stroke Association has
created and published guidelines that address the
management of acute ischemic stroke.
In general, the only two pharmacologic agents recommended
with a grade A recommendation are intravenous t-PA within 3
hours of onset and aspirin within 48 hours of onset.
TERAPI FARMAKOLOGI
Antiplatelet therapy is the cornerstone of antithrombotic therapy for
the secondary prevention of ischemic stroke.
Warfarin is the drug of choice for secondary prevention of
cardioembolic stroke.
Blood pressure lowering is effective in both the primary and
secondary prevention of both ischemic and hemorrhagic stroke
regardless of blood pressure.
Blood pressure lowering in the acute stroke period (first 7 days) can
result in decreased cerebral blood flow and worsened symptoms.
Statin therapy is recommended for all ischemic stroke patients,
regardless of baseline holesterol, to reduce recurrent vascular
events.
TERAPI FARMAKOLOGI
Hemorrhagic Stroke
Penanganan pendarahan dan pengaturan homeostasis
Agent :
Nimodipine dosis 60 mg tiap 4 jam digunakan untuk strok
subarachnoid haemorrage (SAH) dilanjutkan sampai 21
hari.
Antihomosistein
TERIMAKASIH