Tanaman Jagung Foto dokumentasi diatas merupakan foto yang diambil pada lahan budidaya tanaman Jagung yang berada di Ngijo, Kecamatan Karangploso, Malang, Jawa Timur. Dalam melakukan proses identifikasi gejala penyakit kali ini, apabila mengacu terhadap macammacam gejala penyakit secara proses dan fisiologisnya menurut Agrios (2005), maka pada spesimen yang ditemukan, bagian tanaman yang terserang ialah busuk pada bagian biji tanaman jagung (seed root). Adapun berdasarkan pengamatan secara makroskopis, dapat diketahui bahwa secara morfologinya, terdapat gejala penyakit yang ditunjukkan dengan adanya kerusakan berupa pembengkakan biji dari tanaman jagung yang ukurannya melebihi ukuran normal dan terus tumbuh setelah mencapai ukuran semestinya yang mana menurut
Sastrahidayat (1990), merupakan tergolong kedalam gejala penyakit Hiperplasia yakni
pembengkakan (Gall), sedangkan pada bagian dalam biji tanaman jagung menjadi berwarna coklat gelap hingga kehitaman. Lalu berdasarkan cara timbulnya, gejala di lapang mengindikasikan bahwa penyakit ini merupakan penyakit endemi, hal ini menurut Sastrahidayat (1990) didasari dengan adanya indikasi meluasnya tingkat serangan pada tanaman jagung di lahan tersebut yang berlangsung dari setiap masa tanam dan timbul kembali ketika keadaannya mendukung seperti yang terjadi pada lahan yang diamati dimana kondisinya lembab. Selain itu terdapat pula perubahan warna pada daun tanaman jagung dimana daun tanaman jagung yang terserang mengalami perubahan warna dari hijau menjadi kekuningan. Berdasarkan penyebab penyakitnya, gejala yang ditimbulkan pada spesimen yang diamati disebabkan oleh faktor Biotis (parasit) yakni Jamur (Myxota), hal ini didasari oleh adanya spora yang berwarna kehitaman pada bagian biji tanaman jagung yang terserang. Adapun berdasarkan pengamatan secara makroskopis, terbentuknya tubuh seperti buah pada gejala penyakit ini merupakan indikasi utama dari kelas Basidiomycetes, dimana menurut Sastrahidayat (1990), pada kelas ini, jalinan hifa generatifnya ada yang membentuk tubuh buah yang disebut Basidiokarp yang ukurannya makroskopik dan bentuknya seperti payung, kuping maupun setengah lingkaran sehingga dapat dilihat dengan mata telanjang. Pada spesimen yang diamati, selain berwarna kehitaman, spora yang terlihat secara makroskopis ini terlihat seperti debu hangus atau jelaga yang mana menurut Sastrahidayat (1990), merupakan ciri utama dari ordo Ustilaginales atau yang lebih dikenal dengan Jamur Api (Smut).