Anda di halaman 1dari 4

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberi rahmat dan
petunjukNya kepada penulis dalam menyelesaikan pembuatan makalah analisis jurnal dengan
tema rehabilitasi pasien dengan penyakit jantung.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas program profesi ners dengan mata
kuliah keperawatan gawat darurat dan kritis. Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya, penulis
sampaikan kepada dosen mata kuliah yang telah memberikan bimbingan dan arahannya dalam
pembuatan makalah analisis jurnal ini.
Tentunya pembuatan makalah ini tidak terlepas dari kekurangan dan ketidaksempurnaan.
Oleh karena itu, saya sebagai penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk
perbaikan makalah ini di kemudian hari.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi seluruh pembaca, khususnya bagi mahasiswa
keperawatan.

Bandung, Maret 2016


Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I Pendahuluan
I.1 Pendahuluan
I.2. Tujuan Penulisan
BAB II Analisis Jurnal
BAB III Pembahasan
BAB IV Simpulan dan Saran
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Dewasa ini telah dikenal rehabilitasi dini (early rehabilitation programme) yang memang
masih relatif baru di dunia kedokteran khususnya di Indonesia. Nama-nama seperti Wenger,
Blocker, Peterson, Hofman dan Pool barangkali belum begitu dikenal di negara kita. Padahal
inilah tokoh besar di bidang rehabilitasi dini ini dimana rehabilitasi pasca serangan jantung
haruslah dilaksanakan sedini mungkin (as early as possible) dan selama mungkin (as long as
possible) melalui kegiatan rehabilitasi yang terpadu yang melibatkan berbagai penyaki jantung
Ilmu Keperawatan. Ilmu Fisioterapi, Ilmu Psikologi, Ilmu Gizi, Ilmu Sosial dan sebagainya.
Pendekatan inilah yang dikenal dengan istilah pendekatan secara tim rehabilitasi.
Konsep pendekatan secara tim yang terdiri dari para pakar berbagai cabang disiplin ilmu
yang telah dikemukakan di atas, adalah bersumber dari pendapat Peterson (1993) ahli rehabilitasi
jantung terkemuka di Amerika Serikat, bahwa selain (otot jantung dll) setiap penderita serangan
jantung juga mengalami 5 jenis gangguan lainnya, Yaitu: Adanya kemunduran fisiologi
(Phisiology deconditioning), merupakan suatu kemunduran kemampuan fisiologis dan fisik
penderita pasca bedah jantung (bedah pasca koroner) akibat tirah baring yang selama penderita
di rumah sakit. Sesuai dengan konsep rehabilitasi dini maka bagi penderita pasca serangan
jantung dan pasca bedah jantung tanpa komplikasi akan dilaksanakan program latihan sedini
mungkin. Penderita akan didatangi tim rehabilitasi untuk menjelaskan maksud latihan yuang
akan dilaksanakan.
Pada pelaksanaanya dirumah sakit program latihan ini dilakukan pada hari ke 2 dan ke 3
dengan memberikan jenis latihan ringan dengan dibantu oleh instruktur sehingga disebut sebagai
latihan pasif (passive exercise program) yang akan dilanjutkan dengan latihan secara aktif oleh
penderita sendiri berupa kegiatan senam ditempat tidur, dikursi, latihan lengan dan tangkai yang
tujuannya untuk mencegah terjadinya berbagai penyakit akibat posisi tidur yang lama. Latihan
dilanjutkan di ruang rawat berupa latihan jalan di ruangan, keluar ruangan serta dilanjutkan
dengan berlatih di ruang gymnasium dengan tetap melakukan pengawasan terhadap perubahan
nadi, tekanan darah serta keluhan pernafasan (hemodinamik) dari penderita dan khusus di ruang
gymnasium dilakukan monitoring perubahan rekaman elektrokardiografi jarak jauh (tele
monitor). Penilaian ini amat bermanfaat dalam menentukan respons latihan terhadap penderita,
sebelum dipulangkan ke rumah dilakukan tes evaluasi kemampuan fisik penderita dengan

mempergunakan treadmill (jentera lari) selanjutnya bagi penderita setelah dipulangkan ke rumah.
Semua jenis latihan ini dikenal sebagai program latihan rehabilitasi fase 1.
Program latihan bagi penderita selanjutnya setelah dipulangkan dari rumah sakit
merupakan program latihan Fase II yang dilaksanakan paling sedikit selama 1-2 bulan, berupa
latihan dengan meningkatkan program secara bertahap dengan berpedoman kepada hasil
treadmill yang telah dilaksanakan. Lalu dilanjut dengan program latihan fase III adalah
merupakan program latihan lanjutan bagi penderita yang dilaksanakan selama 3 s/d 6 bulan
pasca serangan jantung.
Pada program latihan rehabilitasi fisik I akan muncul kemungkinan bahwa klien akan
mengalami status hemodinamik yang tidak stabil (euis bingung nyambunginnya)
1.2 Tujuan
Tujuan pembuatan makalah analisis jurnal ini adalah untuk mengidentifikasi status
hemodinamik pasien pasca serangan jantung atau post operasi saat melakukan mobilisasi dini
(rehabilitasi).

Anda mungkin juga menyukai