IV-1
Sambungan ini hampir serupa dengan sambungan lurus siku, hanya pada
bidang permukaan sambungan, masing-masing hanya dipotong miring 45 o
(verstek).
c. Sambungan Lurus dengan Pen Dowel.
Pemakaian dowel kayu menghasilkan kekuatan gaya geser yang lebih besar
dari pada sambungan lurus siku, maka tidak perlu digunakan alat perapat dari
metal tetapi cukup dengan lem/perekat untuk mengokohkan sambungan.
Sambungan ini digunakan untuk hubungan antara kepala kayu ke sisi kayu
lainnya dan untuk menyambung papan (pelebaran). Diameter dowel yang
umum digunakan 0,6 1,0 cm dan sebaiknya dipakai dowel dengan diameter
1/3 t.
4.5 Sambungan Takik kayu (Halving Joint).
Sambungan ini biasanya dipakai pada sambungan menyudut, perpotongan
ataupun memanjang antara kayu yang ukurannya sama tebalnya dengan bagian
yang lainnya. Kedua bidang kayu yang akan disambung masing-masing ditakik
tebal kayu.
Macam-macam sambungan Takik kayu, adalah sebagai berikut :
a. Sambungan Takik Kayu pada Sudut (Corner Halving Joint).
IV-3
merupakan pasak, kemiringan ekor burung 1 : 6 dan ujung lidah sama lebar
dengan lebar kayu.
4.6 Sambungan Beralur (Housing Joint).
Sambungan ini digunakan untuk konstruksi menyudut atau pertemuan,
dimana ujung atau sisi dari salah satu potongan bertemu pada masing-masing
mukanya. Pada bagian lebar (sisinya) dibuat takikkan yang berupa alur dimana
ujung dari potongan kayu lainnya bisa masuk.
Jenis-jenis sambungan beralur adalah sebagai berikut :
a. Sambungan Beralur Menerus (Through Housing Joint).
Sambungan ini dibuat dengan menggunakan alur sepanjang lebar dari
kayu/papan yang akan dihubungkan. Dalam alur 1/3 t.
Sambungan ini banyak digunakan untuk :
1.
Sambungan rak
2. Pen, bagian yang dibentuk sedemikian rupa pada suatu kayu lainnya untuk
dimasukkan ke lubang pada kayu lainnya.
Kegunaan utama dari sambungan ini, antara lain :
1. Hubungan pada rangka ibu pintu dan jendela (kusen)
2. Hubungan pada rangka daun jendela dan pintu
3. Konstruksi pagar atau pekerjaan rangka lainnya seperti rangka dinding
dalamnya.
4. Rangka pada pekerjaan furniture dan rak almari.
Jenis dari sambungan pen dan lubang, antara lain :
a. Sambungan pen dan lubang tembus biasa (Common Mortise and Tennon
Joint), bentuk sambungan ini paling sederhana dari sambungan pen dan
lubang digunakan pada hubungan perpotongan tidak pada sudut.
b. Sambungan pen dan lubang tersembunyi (Stub Mortise and Tennon Joint),
sambungan ini pen dan lubangnya tidak terlihat dan digunakan untuk
hubungan yang tidak menerima beban besar, biasanya untuk pekerjaan
furniture.
4.8 Sambungan Kayu/Papan Arah Melebar (Joints used Widening).
Kegunaan utama dari kayu/papan yang disambung melebar, adalah sebagai
berikut :
a. Permukaan atas meja
b. Barang-barang furniture
c. Lantai
d. Dinding dan interior lainnya.
Ada 3 (tiga) hal yang harus diperhatikan dalam melakukan penyambungan
papan ini, adalah sebagai berikut :
1. Pengikatan, kwalitas lem yang baik harus digunakan untuk menjamin
ketahanan umur sambungan.
2. Kekuatan, untuk memperkokoh sambungan terhadap gaya, kiranya perlu
diperkuat dengan pen dowel, alur dan lidah, lidah lepas atau dengan
pengokoh lainnya.
IV-5
Pada kedua sisi papan yang akan disambung dibuat alur, sebelum dipasang
disisipi sebilah papan kecil yang dinamai lidah lepas. Lidah lepas harus
dipasang melintang terhadap bidang sambungan (tidak boleh sejajar),
sehingga didapat sambungan yang kokoh.
IV-6