Oleh :
Imam Taqwa 71 2014 001
Marmah Oktaria 71 2014 022
Ridwan Permana 71 2014 027
Pembimbing :
dr. Binsar Silalahi, Sp.F, DFM,
S.H.
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Identifik
asi
Identifik
asi
Forensik
Lanjutan
Mengung
kap
identitas
Identifikasi
tulang
belulang
Tujuan membuktikan bahwa
kerangka tersebut adalah kerangka
manusia, ras, jenis kelamin,
perkiraan umur, tinggi badan, ciriciri khusus, deformitas dan bila
memungkinkan dapat dilakukan
rekontruksi wajah orang tersebut,
serta perkiraan saat kematian
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bidang
penting :
Identifikasi
Ilmu
Kedokteran
Forensik
Untuk kepentingan visum et
repertum (VetR) :
Jenazah harus diidentifikasi
baik dikenal maupun tidak
dikenal
Identifikasi Forensik
Identifikasi
Forensik
Identifikasi sidik
jari
Visual
Dokumen
Pakaian dan
perhiasan
Medik
Minimal 2 metode
positif
Gigi
Secara eksklusi
Identifikasi
potongan tubuh
manusia
Identifikasi
kerangka
Antropologi
American Board of Forensic
Aplikasi ilmu
pengetahuan dari
Anthropology
antropologi fisik untuk proses
hukum Identifikasi dari kerangka,
atau sediaan lain dari sisa sisa
jasad
(dugaan manusia)
yang
tidak teridentifikasi penting untuk
alasan
hukum maupun alasan
kemanusiaan
Antropologi
Forensik
Untuk menentukan identitas
jasad berdasar bukti yang
tersedia, yaitu menentukan
jenis kelamin, perkiraan usia,
bentuk tubuh, dan pertalian
ras.
Antropometri
Antropometri berasal dari kata Anthropos
yang berarti man (orang) dan Metron yang
berarti ukuran. antropometri merupakan
pengukuran terhadap manusia (mengukur
manusia).
Papan Osteometri
Antropometer menurut
Martin
Lanjutan
Studi Paul Broca menentukan garis
dasar
posisi
kepala
atau
kranium
ditetapkan
sebagai
garis
Frankfurt
Dataran Dataran
Frankfurt
Horizontal
Plane Garis Catau
bidang horizontal sejajar dengan
Frankfurt.
dasar/lantai melalui titik paling
bawah pada satu lekuk mata
(umumnya paling kiri) dan titik
paling atas pada dua lubang
telinga luar (porion dan
tengkorak, tragion pada manusia
hidup). Dataran ini merupakan
patokan penilaian dan
pengukuran baik pengukuran
tinggi badan
Dataran Frankfurt
Identifikasi Antropometri
Primary
Identifi
ers
2 Golongan
Identifikasi
Second
ary
Identifi
ers
Sidik Jari
Photography
Dental
Record
Property
DNA
Pemeriksaan
Medik
pemeriksaan fisik
jenazah : bentuk tubuh,
tinggi badan, berat badan,
warna mata, cacat tubuh
serta kelainan bawaan,
jaringan parut bekas luka
operasi, tato dsb
Identifikasi Tulang
Upaya Identifikasi
Tulang
Tulang
manusia/hewan
1 individu/lebih
Usia
Umur tulang
Jenis Kelamin
Tinggi Badan
Ras
Waktu Kematian
Deformitas Tulang
Sebab Kematian
2. Tengkorak
Kecil
2
3
4
5
Kasar
Sedang-Besar
Sedang-Besar
Tidak Jelas
Halus
Kecil- Sedang
Kecil- Sedang
Jelas/ Menonjol
6
7
8
Arsitektur
Tonjolan Supraorbital
Prosesus Mastoideus
Daerah oksipital, linea
muskulares dan
Protuburensia
Eminensia frontalis
Eminensia Parietalis
Orbita
Dahi
Kecil
Kecil
Persegi, rendah relatif
kecil tepi tumpul
Curam kurang
membundar
Berat, arkus lebih ke
lateral
Besar simfisinya
tinggi,ramus
assendingnya lebar
Besar dan lebar
cenderung seperti huruf U
Besar, M1 bawah sering 5
kuspid
Besar
Besar
Bundar,tinggi relatif besar
tepi tajam
Membundar penuh, infantil
10
Tulang Pipi
11
Mandibula
12
Palatum
13
3. Tulang Dada
Ratio panjang dari manubrium sterni dan
corpus sterni menetukan jenis kelamin. Pada
wanita manubrium sterni melebihi separuh
panjang corpus sterni dan ini mempunyai
ketepatan sekitar 80 persen.
Lanjutan
Secara
Histologik/
Makroskopis
Sample :
kulit, leukosit,
sel-sel selaput
lendir pipi
bagian dalam,
sel-sel rawan,
kortex kelenjar
supra renalis
dan cairan
amnion.
Pemeriksaan :
Kromosom,
Drumstick,
Pemeriksaan
Seks kromatin
Penentuan Umur
Pemeriksaan terhadap pusat penulangan (osifikasi) dan penyatuan epifisis tulang
sering digunakan untuk perkiraan umur pada tahun-tahun pertama kehidupan.
Pemeriksaan terhadap penutupan sutura pada tulang-tulang atap tengkorak
guna perkiraan umur sudah lama diteliti dan telah berkembang berbagai
metode, namun pada akhirnya hampir semua ahli menyatakan bahwa cara ini
tidak dapat dipercaya/ tidak akurat dan hanya dipakai dalam lingkup dekade
(umur 20-30-40 tahun) atau mid-dekade umur (25-35-45 tahun)
Pemeriksaan permukaan simfisis pubis dapat memberikan skala umur dari 18-50
tahun, baik yang dikemukakan oleh Todd maupun oleh mokern dan stewart.
Mokern dan stewart membagi simfisis pubis menjadi 3 komponen yang masingmasing diberi nilai. Jumlah nialai tersebut menunjukan umur berdasarkan tabel.
Scharanz mengajukan cara pemeriksaan tulang humerus dan femur guna
penentuan umur. Demikian pula clavicula, sternum, tulang iga dan tulang
belakang mempunyai ciri yang dapat digunakan untuk memperkirakan umur.
Nemeskeri, Harsanyi dan Ascadi menggabungkan pemeriksaan penutupan sutura
endokranial, relief permukaan simfisis pubis dan struktur spongiosa humerus
proksimal/epifise femur, dan mereka dapat menentukan umur dengan kesalahan
sekitar 2,55 tahun.
Pemeriksaan tengkorak
Interval Kematian
Memperkirakan waktu kematian sangat sulit.
Biasanya diperkirakan berdasarkan jumlah dan
kondisi dari jaringan lunak seperti otot, kulit,
dan ligamen, keadaan tulang yang masih baik,
luas yang berhubungan dengan pertumbuhan
akar tanaman, bau busuk, dan aktivitas karnivora
maupun serangga pada jasad. Namun banyak
variabel yang harus dipertimbangkan, seperti
suhu saat kematian, luka tusuk, kelembapan, ph
tanah, dan kadar air. Semakin lama waktu
kematian semakin sulit menentukan interval
waktu kematian.
x
x
x
x
3,650 (Radius)
1,225 (Femur +
Tibia)
1,728 (Humerus +
Radius)
1,422 (Femur) +
1,062 (Tibia)
1,789 (Humerus) +
1,841 (Radius)
1,928 (Femur) +
0,568 (Humerus)
0,083 (Humerus) +
Cm
+
69,089
+
81,688
+
73,570
+
80,405
+
69,294
+
71,429
+
66,544
+
66,400
+
64,505
+
Women
2,317 (Femur)
2,533 (Tibia)
3,144 (Humerus)
3,876 (Radius)
1,233 (Femur +
Tibia)
1,984 (Humerus +
Radius)
1,657 (Femur) +
0,879 (Tibia)
2,164 (Humerus) +
1,525 (Radius)
2,009 (Femur) +
0,566 (Humerus)
1,544 (Femur) +
Cm
+
61,412
+
72,572
+
64,977
+
73,502
+
65,213
+55,72
9
+
59,259
+
60,344
+
57,600
+
Formula Telkka
Merupakan formula yang didasarkan dari pemeriksaan
terhadap orang-orang Finisia.
Men
169,4
32,9)
169,4
22,7)
169,4
23,1)
169,4
45,5)
169,4
36,6)
169,4
36,1)
+ 2,8 (Humerus
+ 3,4 (Radius
+ 3,2 (Ulna
+ 2,1 (Femur
+ 2,1 (Tibia
+ 2,5 (Fibula
SE
5,0
5,0
5,2
4,9
4,6
4,4
Women
156,8
30,7)
156,8
20,8)
156,8
21,3)
156,8
41,8)
156,8
33,1)
156,8
32,7)
SE
+ 2,7(Humerus
+ 3,1 (Radius
+
3,3
(Ulna
+ 1,8 (Femur
+
1,9
(Tibia
+ 2,3 (Fibula
3,9
4,5
4,4
4,0
4,6
4,5
Formula Parikh
Formula ini didasarkan atas pemeriksaan terhadap
tulang-tulang kering.
Laki-Laki
Perempuan
TB(cm) = humerus x
TB (cm) = humerus x
5.31
5.31
TB (cm) = Femur x
3.82
TB (cm) = Tibia x 4.49
TB (cm) = Fibula x
Lelaki Cina
Y
Y
Y
Y
Y
Y
=
=
=
=
=
=
2.48
3.05
1.49
1.95
1.35
1.68
H +101.9
R + 91.8
U + 130.0
T + 97.7
F + 117.5
Fi +108.5
Lelaki India
Y = 3.71 H + 69.3
Y = 5.32 R + 35.5
Y = 6.86 U + (-7.4)
Y = 2.72 T + 70.2
Y = 2.59 F + 71.3
Pengertian
Y = Anggaran Ketinggian
(cm)
H = Panjang humerus
(cm)
R= Panjang radius (cm)
U = Panjang ulna (cm)
T = Panjang tibia (cm)
Tinggi badan
Tinggi badan
Tinggi badan
Tinggi badan
Tinggi badan
Tinggi badan
Tulang
Rumus
r2
Regresi
Humerus
1.34 x H +
0.22
123.43
2
Radius
3.13 x Ra +
0.45
87.91
3
Ulna
2.88 x U +
0.43
91.27
4
Femur
1.42 x Fe +
0.30
109.28
Rumus regresi hubungan tinggi badan dengan tulang panjang
5 pada laki-laki
Tibia
1.12
xT+
0.23
dengan nilai r 2 untuk
masing-masing
tulang
124.88
6
Fibula
1.35 x Fi +
9.29
117.20
Rentang tangan
0.64 x RT + 56.98
0.62
Lengan
0.99 x L +89.01
0.46
Lengan bawah
1.81 x LB + 83.65
0.52
Symphisis kaki
1.09 x SK + 71.59
0.62
Dagu vertex
2.47 x DV + 104.53
0.14
Clavicula
2.27 x C + 130.30
0.14
N
Tulang
o
1 Humerus
2 Radius
3 Ulna
4 Femur
Rumus Regresi
r2
1.46 x H + 111.3
0.32
1.50 x Ra +
119.58
2.85 x U + 86.75
0.30
0.46
5 Tibia
0.79 x Fe +
0.17
124.67
1.33 x T +110.70 0.26
6 Fibula
1.71 x Fi + 99.20
0.36
N
o
1
2
3
4
5
Bagian Tubuh
Rumus Regresi
Rentang tangan
Lengan
Lengan bawah
Symphisis kaki
Dagu vertex
0.64 x RT + 53.64
0.87 x L + 92.65
1.83 x LB + 78.36
0.98 x SK + 76.92
0.49x DV +
143.30
2.15 x C + 124.58
6 Clavicula
r2
0.69
0.39
0.44
0.56
0..02
0.27
Bones
For Punjabi
Siddiqui&
Shah (1944)
Male
Female
Male
Female
Femur
3.82
3.8
3.7
3.6
Tibia
4.49
4.46
4.48
4.2
Fibula
4.46
4.43
4.48
4.4
Humerus
5.31
5.31
5.3
5.0
Radius
6.78
6.7
6.9
6.3
Ulna
6.0
6.0
6.3
6.0
BAB III
KESIMPULAN