Anda di halaman 1dari 39

Nama

: Faisal Al anas

Kelas

: XI TP

KEWIRAUSAHAAN
Kewirausahaan adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke
dalam kehidupan.Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam
menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang
dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian.
Proses kewirausahaan
proses kewirausahaan diawali dengan adanya inovasi.Inovasi tersebut dipengeruhi oleh
berbagai faktor baik yang berasal dari pribadi maupun di luar pribadi, seperti pendidikan,
sosiologi, organisasi, kebudayaan dan lingkungan. Faktor-faktor tersebut membentuk locus
of control, kreativitas, keinovasian, implementasi, dan pertumbuhan yang kemudian
berkembangan menjadi wirausahawan yang besar.Secara internal, keinovasian dipengaruhi
oleh faktor yang bersal dari individu, seperti locus of control, toleransi, nilai-nilai,
pendidikan, pengalaman. Sedangkan faktor yang berasal dari lingkungan yang memengaruhi
diantaranya model peran, aktivitas, dan peluang. Oleh karena itu, inovasi berkembang
menjadi kewirausahaan melalui proses yang dipengaruhi lingkungan, organisasi, dan
keluarga.
Inovasi
Keberhasilan wirausaha dicapai apabila wirausaha menggunakan produk, proses, dan jasajasa inovasi sebagai alat untuk menggali perubahan.
Mengubah tantangan menjadi peluang
Menciptakan permintaan melalui penemuan baru (market driven).
Menurut Zimmerer, ide-ide yang berasal dari wirausaha dapat menciptakan peluang untuk
memenuhi kebutuhan pasar. Dalam mengevaluasi ide, wirausaha perlu mengidentifikasi dan
mengevaluasi semua resiko yang mungkin terjadi dengan cara:

Pengurangan
Penyebaran

resiko
resiko

melalui
pada

strategi

aspek

yang

yang

proaktif

paling

mungkin

Pengelolaan resiko yang mendatangkan nilai atau manfaat


Ada tiga resiko yang perlu dievaluasi, yaitu:
Resiko pasar atau resiko persaingan, terjadi akibat adanya ketidakpastian pasar
Resiko finansial, terjadi akibat rendahnya hasil penjualan dan tingginya biaya
Resiko teknik, terjadi akibat kegagalan teknik

Bagaimana ide dapat menjadi peluang, ada beberapa cara untuk melakukannya yaitu:
Ide dapat digerakkan secara internal melalui perubahan cara-cara/metoda yang lebih baik
untuk
Ide

dapat
dapat

dihasilkan

memenuhi
dalam

bentuk

kepuasan
produk

pelanggan
dan

jasa

baru

Ide dapat dihasilkan dalam bentuk modifikasi, bagaimana pekerjaan dilakukan atau
dimodifikasi cara melakukan suatu pekerjaan
Sumber-sumber Potensial Peluang
Proses penjaringan ide disebut screening yang merupakan suatu cara terbaik untuk
menuangkan ide potensial menjadi produk atau jasa riil. Adapun langkah-langkah dalam
penjaringan ide (screening) ide dapat dilakukan dengan cara Menciptakan produk baru dan
berbeda, mengamati pintu peluang, analisis produk dan proses produksi secara mendalam,
menaksi biaya awal, dan memperhitungkan resiko yang mungkin terjadi.
Menciptakan Produk Baru dan Berbeda
Produk dan jasa yang dibuat harus menciptakan nilai bagi pembeli, untuk itu wirausaha harus
benar-benar mengenal perilaku konsumen di pasar.
Ada dua unsur pasar yang perlu diperhatikan:

Permintaan

terhadap

barang/jasa

yang

dihasilkan

Waktu penyerahan dan waktu permintaan barang/jasa Kemampuan untuk memperoleh


peluang, sangat bergantung pada kemampuan wirausaha untuk menganalisis pasar, yang
meliputi

aspek:

Analisis

demografi

Analisis

serta

pasar

tingkah

laku

pesaing

Analisis keunggulan bersaing pesaing dan kevakuman pesaing yang dapat dianggap dapat
menciptakan peluang
Mengamati Pintu Peluang
Wirausaha harus mengamati potensi-potensi yang dimiliki pesaing, misalnya:
Kemungkinan
Pengalaman

pesaing

mengembangkan

keberhasilan

dalam

mengembangkan

produk
produk

Dukungan

baru
baru
keuangan

Keunggulan-keunggulan yang dimiliki pesaing di pasar Kemampuan pesaing untuk


mempertahankan posisi pasar dapat dievaluasi dengan mengamati kelemahan-kelemahan dan
resiko pesaing dalam menanamkan modal barunya.

Pintu peluang usaha baru dapat diperoleh dengan cara (Zimmerer):


Produk baru harus segera dipasarkan dalam jangka waktu yang relatif singkat
Kerugian
Bila

pesaing

Pesaing

teknik
tidak
tidak

begitu

agresif
memiliki

harus
untuk

mengembangkan
teknologi

rendah
strategi
yang

produknya
canggih

Pesaing sejak awal tidak memiliki strategi dalam mempertahankan posisi pasarnya
Perusahaan baru memiliki kemampuan dan sumbe-sumber untuk menghasilkan produk
barunya

Memperhitungkan Resiko yang Mungkin Terjadi


Resiko pesaing, kemampuan dan kesediaan pesaing untuk mempertahankan posisi pasarnya:
Kesamaan
Tingkat

dan
keberhasilan

keunggulan
yang

dicapai

produk
pesaing

yang
dalam

dikembangkan

pesaing

pengembangan

produknya

Seberapa besar dukungan keuangan pesaing bagi pengembangan produk baru Resiko teknik
adalah kegagalan dalam proses pengembangan produk. Sedangkan resiko finansial adalah
kegagalan yang timbul akibat ketidakcukupan dana.
Bekal Pengetahuan dan Kompetensi Kewirausahaan
Untuk menjadi wirausaha yang berhasil, persyaratan utama yang harus dimiliki adalah
memiliki jiwa dan watak kewirausahaan. Jiwa dan watak kewirausahaan tersebut dipengaruhi
oleh keterampilan, kemampuan, atau kompetensi. Komptensi itu sendiri ditentukan oleh
pengetahuan

dan

pengalaman.

Ciri-ciri dan Sifat kewirausahaan


Untuk dapat mencapai tujuan yang diharapkan, maka setiap orang memerlukan ciri-ciri dan
juga memiliki sifat-sifat dalam kewirausahaan. Ciri-ciri seorang wirausaha adalah:

Percaya diri

Berorientasikan tugas dan hasil

Berani mengambil risiko

Kepemimpinan

Keorisinilan

Berorientasi ke masa depan

Jujur dan tekun

Sifat-sifat seorang wirausaha adalah:

Memiliki sifat keyakinan, kemandirian, individualitas, optimisme.

Selalu berusaha untuk berprestasi, berorientasi pada laba, memiliki ketekunan dan
ketabahan, memiliki tekad yang kuat, suka bekerja keras, energik dan memiliki inisiatif.

Memiliki kemampuan mengambil risiko dan suka pada tantangan.

Bertingkah laku sebagai pemimpin, dapat bergaul dengan orang lain dan suka
terhadap saran dan kritik yang membangun.

Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel, serba bisa dan memiliki jaringan
bisnis yang luas.

Memiliki persepsi dan cara pandang yang berorientasi pada masa depan.

Memiliki keyakinan bahwa hidup itu sama dengan kerja keras.


Tahap-tahap kewirausahaan
Secara umum tahap-tahap melakukan wirausaha:
Tahap memulai
Tahap di mana seseorang yang berniat untuk melakukan usaha mempersiapkan segala sesuatu
yang diperlukan, diawali dengan melihat peluang usaha baru yang mungkin apakah membuka
usaha baru, melakukan akuisisi, atau melakukan franchising.[butuh

rujukan]

Tahap ini juga

memilih jenis usaha yang akan dilakukan apakah di bidang pertanian, industri, atau jasa.[butuh
rujukan]

Tahap melaksanakan usaha


Dalam tahap ini seorang wirausahawan mengelola berbagai aspek yang terkait dengan
usahanya,

mencakup

aspek-aspek:

pembiayaan,

SDM,

kepemilikan,

organisasi,

kepemimpinan yang meliputi bagaimana mengambil risiko dan mengambil keputusan,


pemasaran, dan melakukan evaluasi.[butuh rujukan]
Tahap mempertahankan usaha
Tahap di mana wirausahawan berdasarkan hasil yang telah dicapai melakukan analisis
perkembangan yang dicapai untuk ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi yang dihadapi.[butuh
rujukan]

Tahap mengembangkan usaha


Tahap di mana jika hasil yang diperoleh tergolong positif atau mengalami perkembangan atau
dapat bertahan maka perluasan usaha menjadi salah satu pilihan yang mungkin diambil. [butuh
rujukan]

Sikap wirausaha
Dari daftar ciri dan sifat watak seorang wirausahawan di atas, dapat kita identifikasi sikap
seorang wirausahawan yang dapat diangkat dari kegiatannya sehari-hari, sebagai berikut:

Disiplin
Dalam melaksanakan kegiatannya, seorang wirausahawan harus memiliki kedisiplinan yang
tinggi.[butuh rujukan] Arti dari kata disiplin itu sendiri adalah ketepatan komitmen wirausahawan
terhadap tugas dan pekerjaannya.[butuh

rujukan]

Ketepatan yang dimaksud bersifat menyeluruh,

yaitu ketepatan terhadap waktu, kualitas pekerjaan, sistem kerja dan sebagainya. [butuh
rujukan]

Ketepatan terhadap waktu, dapat dibina dalam diri seseorang dengan berusaha

menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang direncanakan.[butuh

rujukan]

Sifat sering

menunda pekerjaan dengan berbagai macam alasan, adalah kendala yang dapat menghambat
seorang wirausahawan meraih keberhasilan.[butuh rujukan] Kedisiplinan terhadap komitmen akan
kualitas pekerjaan dapat dibina dengan ketaatan wirausahawan akan komitmen tersebut.[butuh
rujukan]

Wirausahawan harus taat azas.[butuh

rujukan]

Hal tersebut akan dapat tercapai jika

wirausahawan memiliki kedisiplinan yang tinggi terhadap sistem kerja yang telah ditetapkan.
[butuh rujukan]

Ketaatan wirausahawan akan kesepakatan-kesepakatan yang dibuatnya adalah

contoh dari kedisiplinan akan kualitas pekerjaan dan sistem kerja.[butuh rujukan]

Komitmen Tinggi
Komitmen adalah kesepakatan mengenai sesuatu hal yang dibuat oleh seseorang, baik
terhadap dirinya sendiri maupun orang lain.[butuh

rujukan]

Dalam melaksanakan kegiatannya,

seorang wirausahawan harus memiliki komitmen yang jelas, terarah dan bersifat progresif
(berorientasi pada kemajuan).[butuh

rujukan]

Komitmen terhadap dirinya sendiri dapat dibuat

dengan identifikasi cita-cita, harapan dan target-target yang direncanakan dalam hidupnya.
[butuh

rujukan]

Sedangkan contoh komitmen wirausahawan terhadap orang lain terutama

konsumennya adalah pelayanan prima yang berorientasi pada kepuasan konsumen, kualitas
produk yang sesuai dengan harga produk yang ditawarkan, penyelesaian bagi masalah
konsumen, dan sebagainya.Seorang wirausahawan yang teguh menjaga komitmennya
terhadapkonsumen, akan memiliki nama baik di mata konsumen yang akhirnya
wirausahawan tersebut akan mendapatkan kepercayaan dari konsumen, dengan dampak
pembelian terus meningkat sehingga pada akhirnya tercapai target perusahaan yaitu
memperoleh laba yang diharapkan.[butuh rujukan]

Jujur
Kejujuran merupakan landasan moral yang kadang-kadang dilupakan oleh seorang
wirausahawan.[butuh

rujukan]

Kejujuran dalam berperilaku bersifat kompleks.[butuh rujukan]Kejujuran

mengenai karakteristik produk (barang dan jasa) yang ditawarkan, kejujuran mengenai
promosi yang dilakukan, kejujuran mengenai pelayanan purnajual yang dijanjikan dan
kejujuran mengenai segala kegiatan yang terkait dengan penjualan produk yang dilakukan
olehwirausahawan.[butuh rujukan]

Kreatif dan Inovatif


Untuk memenangkan persaingan, maka seorang wirausahawan harus memiliki daya
kreativitas yang tinggi.[butuh

rujukan]

Daya kreativitas tersebut sebaiknya dilandasi oleh cara

berpikir yang maju, penuh dengan gagasan-gagasan baru yang berbeda dengan produkproduk yang telah ada selama ini di pasar.[butuh rujukan] Gagasan-gagasan yang kreatif umumnya
tidak dapat dibatasi oleh ruang, bentuk ataupun waktu. [butuh

rujukan]

Justru seringkali ide-ide

jenius yangmemberikan terobosan-terobosan baru dalam dunia usaha awalnya adalah


dilandasi oleh gagasan-gagasan kreatif yang kelihatannya mustahil.[butuh rujukan]

Mandiri
Seseorang dikatakan mandiri apabila orang tersebut dapat melakukan keinginan dengan
baik tanpa adanya ketergantungan pihak lain dalammengambil keputusan atau bertindak,
termasuk mencukupi kebutuhan hidupnya, tanpa adanya ketergantungan dengan pihak lain.
[butuh

rujukan]

Kemandirian merupakan sifat mutlak yang harus dimiliki oleh seorang

wirausahawan.[butuh rujukan]Pada prinsipnya seorang wirausahawan harus memiliki sikap mandiri


dalam memenuhi kegiatan usahanya.[butuh rujukan]

Realistis
Seseorang dikatakan realistis bila orang tersebut mampu menggunakan fakta/realita sebagai
landasan berpikir yang rasional dalam setiap pengambilan keputusan maupun tindakan/
perbuatannya.[butuh rujukan]Banyak seorang calon wirausahawan yang berpotensi tinggi, namun
pada akhirnya mengalami kegagalan hanya karena wirausahawan tersebut tidak realistis,
obyektif dan rasional dalam pengambilan keputusan bisnisnya.[butuh

rujukan]

Karena itu

dibutuhkan kecerdasan dalam melakukan seleksi terhadap masukan-masukan/ sumbang saran


yang ada keterkaitan erat dengan tingkat keberhasilan usaha yang sedang dirintis.[butuh rujukan]

Faktor Kegagalan Dalam Wirausaha

Menurut Zimmerer (dalam Suryana, 2003 : 44-45) ada beberapa faktor yang menyebabkan
wirausaha gagal dalam menjalankan usaha barunya:

Tidak kompeten dalam manajerial.


Tidak kompeten atau tidak memiliki kemampuan dan pengetahuan mengelola usaha
merupakan faktor penyebab utama yang membuat perusahaan kurang berhasil.

Kurang berpengalaman baik dalam kemampuan mengkoordinasikan, keterampilan


mengelola sumber daya manusia, maupun kemampuan mengintegrasikan operasi perusahaan.

Kurang dapat mengendalikan keuangan. Agar perusahaan dapat berhasil dengan baik,
faktor yang paling utama dalam keuangan adalah memelihara aliran kas. Mengatur
pengeluaran dan penerimaan secara cermat. Kekeliruan memelihara aliran kas menyebabkan
operasional perusahan dan mengakibatkan perusahaan tidak lancar.

Gagal dalam perencanaan.


Perencanaan merupakan titik awal dari suatu kegiatan, sekali gagal dalam perencanaan maka
akan mengalami kesulitan dalam pelaksanaan.

Lokasi yang kurang memadai.


Lokasi usaha yang strategis merupakan faktor yang menentukan keberhasilan usaha. Lokasi
yang tidak strategis dapat mengakibatkan perusahaan sukar beroperasi karena kurang efisien.

Kurangnya pengawasan peralatan.


Pengawasan erat berhubungan dengan efisiensi dan efektivitas. Kurang pengawasan
mengakibatkan penggunaan alat tidak efisien dan tidak efektif.

Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha.


Sikap yang setengah-setengah terhadap usaha akan mengakibatkan usaha yang dilakukan
menjadi labil dan gagal. Dengan sikap setengah hati, kemungkinan gagal menjadi besar.

Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi kewirausahaan.


Wirausaha yang kurang siap menghadapi dan melakukan perubahan, tidak akan menjadi
wirausaha yang berhasil. Keberhasilan dalam berwirausaha hanya bisa diperoleh apabila
berani mengadakan perubahan dan mampu membuat peralihan setiap waktu.
Peran Wirausaha Dalam Perekonomian Nasional[sunting | sunting sumber]
Seorang wirausaha berperan baik secara internal maupun eksternal. Secara internal seorang
wirausaha berperan dalam mengurangi tingkat kebergantungan terhadap orang lain,
meningkatkan kepercayaan diri, serta meningkatkan daya beli pelakunya. Secara eksternal,
seorang wirausaha berperan dalam menyediakan lapangan kerja bagi para pencari kerja.

Dengan terserapnya tenaga kerja oleh kesempatan kerja yang disediakan oleh seorang
wirausaha, tingkat pengangguran secara nasional menjadi berkurang.
Menurunnya tingkat pengangguran berdampak terhadap naiknya pendapatan perkapita dan
daya beli masyarakat, serta tumbuhnya perekonomian secara nasional. Selain itu, berdampak
pula terhadap menurunnya tingkat kriminalitas yang biasanya ditimbulkan oleh karena
tingginya pengangguran.
Seorang wirausaha memiliki peran sangat besar dalam melakukan wirausaha. Peran
wirausaha dalam perekonomian suatu negara adalah:

Menciptakan lapangan kerja

Mengurangi pengangguran

Meningkatkan pendapatan masyarakat

Mengombinasikan faktorfaktor produksi (alam, tenaga kerja, modal dan keahlian)

Meningkatkan produktivitas nasional


Azas kewirausahaan
1. Kemampuan untuk berkarya dalam kebersamaan berlandaskan etika bisnis yang sehat.
2. Kemampuan bekerja secara tekun ,teliti dan produktif .
3. Kemampuan berkarya dengan kemandirian .
4. Kemampuan berfikir dan bertindak inovatif.
Karakteristik wirausahawan
1. Pembangun
Karakteristik wirausaha pembangun selaludikenal dengan orang yang fokus
,dingin,kejam,perhitungan dan penentu arah.
2. Oportunis
Karakterristik oportunis yaitu bagian dari keberadaan seseorang yang menginginkan
barada di tempat yang tepat dengan waktu yang tepat untuk mencetak uang sebanyak
mungkin.

3. Spesialisis
Wirausaha dengan karakteristik ini biasanya menonjol ditengah keramaian dengan pesaing
, jenis orang seperti ini biasanya ahli IT.
4. Inovator
Wirausaha dengan karakteristik ini selalu berjuang walaupun ditengah kesuksesan.

ciri-ciri wirausaha

1. Berani mengambil keputusan dan Berani bersaing dengan wirausaha lain.


2. Semangat untuk mencapai kesuksesan walaupun harus mengalami kegagalan.
3. Mempunyai kemampuan yang menjadi senjata dalam berwirausaha.
4. Mengutamakan efisian dan tidak bertele -tele dalm pekerjaan
5. Selalu menghemat biaya
Ruang lingkup wirausaha
-lapangan agraris
-lapangan pertanian
-lapangan perkebunan
-lapangan pemberi jasa
-lapangan pertambangan dan energi
-lapanganindustri dan kerajinan

konsep 10D dalam kewirausahaan


1.Dream ( Mempunyai mimpi )
Seorang wirausaha mempunyai visi bagaimana keinginannya terhadap masa depan pribadi
bisnisnya dan yang paling penting adalah dia mempunyai kemampuan untuk mewujudkan
impian tersebut .
2. Deciveness ( Cepat mengambil keputusan )
Wirausaha tidak bekerja lambat . Kecepatan dan ketepatan dia mengambil keputusan
adalah faktor kunci dalam kesuksesan .
3. Doers ( Tindakan nyata )
Wirausaha tidak menunda - nunda kesempatan yang dapt di manfaatkan .
4. Determation ( Tekad yang kuat )
Seorang pembisnis melaksanakan kegiatannya memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi dan
tidak mau menyerah . Walaupun seseorang tersebut dihadapkan pada halangan atau rintangan
yang tidak mungkin di atasi .
5. Dedication ( Dedikasi yang tinggi )
Perhatian dan kegiatannya di pusatkan semata -mata untuk kegiatan bisnis .
6. Devotion ( Mencintai pekerjaan )

Artinya kegemaran ,kegila-gilaan .hal ini yang menjadikan rasa senang dalam bekerja .
Kegemaran dapat memunculkan kreativitas dalam bekerja , nah jika sudah seperti itu maka
wirausaha akan mencintai bisnisnya.
7. Details ( Perhatian dengan rinci )
Bisa diartikan selalu memperhatikan faktor -faktor kritis seseorang tidak mengabaikan faktorfaktor yang kecil.
8. Destiny ( Tujuan yang pasti )
Bertanggung jawab atas nasib dan tujuan hendaknya dicapai .
9. Dollars ( Tidak mengutamakan uang / kekayaan ) Wirausaha tidak mengutamakan
kelayaan . Tetapi mengutamakan motivasi yang digunakan dalam bekerja bukan memperoleh
uang akan tetapi uang dianggap sebagai ukuran kesuksesan .
10. Distribute ( Salurkan ilmu anda )
Pengusaha bersedia mendistribusikan kepemilikan bisnisnya terhadap orang-orang
kepercayaannya . Orang - orang dapat di percaya dalam bisnis adalah orang-orang yang
kritis dan mau untuk diajak mencapai sukses dalam bidang bisnis .

Nama

: Faisal Al anas

Kelas

: XI TP

ANGKLUNG

Angklung adalah alat musik multitonal (bernada ganda) yang secara tradisional berkembang
dalam masyarakat Sundadi Pulau Jawa bagian barat. Alat musik ini dibuat dari bambu,
dibunyikan dengan cara digoyangkan (bunyi disebabkan oleh benturan badan pipa bambu)
sehingga menghasilkan bunyi yang bergetar dalam susunan nada 2, 3, sampai 4 nada dalam
setiap ukuran, baik besar maupun kecil. Dictionary of the Sunda Language karya Jonathan
Rigg, yang diterbitkan pada tahun 1862 di Batavia, menuliskan bahwa angklung adalah alat
musik yang terbuat dari pipa-pipa bambu, yang dipotong ujung-ujungnya, menyerupai pipapipa dalam suatu organ, dan diikat bersama dalam suatu bingkai, digetarkan untuk
menghasilkan bunyi. Angklung terdaftar sebagai Karya Agung Warisan Budaya Lisan dan
Nonbendawi Manusia dari UNESCO sejak November 2010.
Asal-usul

Anak-anak Jawa Barat bermain angklung di awal abad ke-20.

Tidak ada petunjuk sejak kapan angklung digunakan, tetapi diduga bentuk primitifnya telah
digunakan dalam kultur Neolitikum yang berkembang di Nusantara sampai awal penanggalan
modern, sehingga angklung merupakan bagian dari relik pra-Hinduisme dalam kebudayaan
Nusantara.
Catatan mengenai angklung baru muncul merujuk pada masa Kerajaan Sunda (abad ke-12
sampai abad ke-16). Asal usul terciptanya musik bambu, seperti angklung berdasarkan
pandangan hidup masyarakat Sunda yang agraris dengan sumber kehidupan dari padi (pare)
sebagai makanan pokoknya. Hal ini melahirkan mitos kepercayaan terhadap Nyai Sri
Pohacisebagai lambang Dewi Padi pemberi kehidupan (hirup-hurip). Masyarakat Baduy,
yang dianggap sebagai sisa-sisa masyarakat Sunda asli, menerapkan angklung sebagai bagian
dari ritual mengawali penanaman padi. Permainan angklung gubrag di Jasinga, Bogor, adalah
salah satu yang masih hidup sejak lebih dari 400 tahun lampau. Kemunculannya berawal dari
ritus padi. Angklung diciptakan dan dimainkan untuk memikat Dewi Sri turun ke bumi agar
tanaman padi rakyat tumbuh subur.
Jenis bambu yang biasa digunakan sebagai alat musik tersebut adalah bambu hitam (awi
wulung) dan bambu putih (awi temen). Tiap nada (laras) dihasilkan dari bunyi tabung
bambunya yang berbentuk bilah (wilahan) setiap ruas bambu dari ukuran kecil hingga besar.
Dikenal oleh masyarakat sunda sejak masa kerajaan Sunda, di antaranya sebagai penggugah
semangat dalam pertempuran. Fungsi angklung sebagai pemompa semangat rakyat masih
terus terasa sampai pada masa penjajahan, itu sebabnya pemerintah Hindia Belanda sempat
melarang masyarakat menggunakan angklung, pelarangan itu sempat membuat popularitas
angklung menurun dan hanya dimainkan oleh anak- anak pada waktu itu.[butuh rujukan]
Selanjutnya lagu-lagu persembahan terhadap Dewi Sri tersebut disertai dengan pengiring
bunyi tabuh yang terbuat dari batang-batang bambu yang dikemas sederhana yang kemudian
lahirlah struktur alat musik bambu yang kita kenal sekarang bernama angklung. Demikian
pula pada saat pesta panen dan seren taun dipersembahkan permainan angklung. Terutama
pada penyajian Angklung yang berkaitan dengan upacara padi, kesenian ini menjadi sebuah
pertunjukan yang sifatnya arak-arakan atau helaran, bahkan di sebagian tempat menjadi iringiringan Rengkong dan Dongdang serta Jampana (usungan pangan) dan sebagainya.
Dalam perkembangannya, angklung berkembang dan menyebar ke seantero Jawa, lalu ke
Kalimantan dan Sumatera. Pada 1908 tercatat sebuah misi kebudayaan dari Indonesia
ke Thailand, antara lain ditandai penyerahan angklung, lalu permainan musik bambu ini pun
sempat menyebar di sana.
Bahkan, sejak 1966, Udjo Ngalagena tokoh angklung yang mengembangkan teknik
permainan berdasarkan laras-laras pelog, salendro, dan madenda mulai mengajarkan
bagaimana bermain angklung kepada banyak orang dari berbagai komunitas.
Jenis Angklung
Angklung Kanekes
Angklung di daerah Kanekes (kita sering menyebut mereka orang Baduy) digunakan
terutama karena hubungannya dengan ritus padi, bukan semata-mata untuk hiburan orangorang. Angklung digunakan atau dibunyikan ketika mereka menanam padi di huma (ladang).
Menabuh angklung ketika menanam padi ada yang hanya dibunyikan bebas
(dikurulungkeun), terutama di Kajeroan (Tangtu; Baduy Jero), dan ada yang dengan ritmis
tertentu, yaitu di Kaluaran (Baduy Luar). Meski demikian, masih bisa ditampilkan di luar
ritus padi tetapi tetap mempunyai aturan, misalnya hanya boleh ditabuh hingga masa
ngubaran pare (mengobati padi), sekitar tiga bulan dari sejak ditanamnya padi. Setelah itu,

selama enam bulan berikutnya semua kesenian tidak boleh dimainkan, dan boleh dimainkan
lagi pada musim menanam padi berikutnya. Menutup angklung dilaksanakan dengan acara
yang disebut musungkeun angklung, yaitu nitipkeun (menitipkan, menyimpan) angklung
setelah dipakai.
Angklung Reyog
Angklung Reyog merupakan alat musik untuk mengiringi tarian reyog ponorogo di jawa
timur. angklung Reyog memiliki khas dari segi suara yang sangat keras, memiliki dua nada
serta bentuk yang lengkungan rotan yang menarik (tidak seperti angklung umumnya ang
berbentuk kubus) dengan hiasan benang berumbai-rumbai warna yang indah. di kisahkan
angklung merupakan sebuah senjata dari kerajaan bantarangin ketika melawan kerajaan
lodaya pada abad ke 9, ketika kemenangan oleh kerajaan bantarangin para prajurit gembira
tak terkecuali pemegang angklung, karena kekuatan yang luar biasa penguat dari tali tersebut
lenggang hingga menghasilkan suara yang khas yaitu klong- klok dan klung-kluk bila
didengar akan merasakan getaran spiritual.
Angklung Banyuwangi
Angklung banyuwangi ini memiliki bentuk seperi calung dengan nada budaya banyuwangi
Angklung Bali
angklung bali memiliki bentuk dan nada yang khas bali,
Angklung Dogdog Lojor
Kesenian dogdog lojor terdapat di masyarakat Kasepuhan Pancer Pangawinan atau kesatuan
adat Banten
Kidul yang
tersebar
di
sekitar Gunung
Halimun(berbatasan
dengan jakarta, Bogor, dan Lebak). Meski kesenian ini dinamakan dogdog lojor, yaitu nama
salah satu instrumen di dalamnya, tetapi di sana juga digunakan angklung karena kaitannya
dengan acara ritual padi. Setahun sekali, setelah panen seluruh masyarakat mengadakan acara
Serah Taun atau Seren Taun di pusat kampung adat. Pusat kampung adat sebagai tempat
kediaman kokolot (sesepuh) tempatnya selalu berpindah-pindah sesuai petunjuk gaib.
Tradisi penghormatan padi pada masyarakat ini masih dilaksanakan karena mereka termasuk
masyarakat yang masih memegang teguh adat lama. Secara tradisi mereka mengaku sebagai
keturunan para pejabat dan prajurit keraton Pajajaran dalam baresan Pangawinan (prajurit
bertombak). Masyarakat Kasepuhan ini telah menganut agama Islam dan agak terbuka akan
pengaruh modernisasi, serta hal-hal hiburan kesenangan duniawi bisa dinikmatinya. Sikap ini
berpengaruh pula dalam dalam hal fungsi kesenian yang sejak sekitar tahun 1970-an, dogdog
lojor telah mengalami perkembangan, yaitu digunakan untuk memeriahkan khitanan anak,
perkawinan, dan acara kemeriahan lainnya. Instrumen yang digunakan dalam kesenian
dogdog lojor adalah 2 buah dogdog lojor dan 4 buah angklung besar. Keempat buah angklung
ini mempunyai nama, yang terbesar dinamakan gonggong, kemudian panembal, kingking,
dan inclok. Tiap instrumen dimainkan oleh seorang, sehingga semuanya berjumlah enam
orang.
Angklung Gubrag[
Angklung gubrag terdapat di kampung Cipining, kecamatan Cigudeg, Bogor. Angklung ini
telah berusia tua dan digunakan untuk menghormati dewi padi dalam kegiatan melak pare
(menanam padi), ngunjal pare (mengangkut padi), dan ngadiukeun (menempatkan)
ke leuit (lumbung).
Dalam mitosnya angklung gubrag mulai ada ketika suatu masa kampung Cipining mengalami
musim paceklik.

Angklung Badeng
Badeng merupakan jenis kesenian yang menekankan segi musikal dengan angklung sebagai
alat musiknya yang utama. Badeng terdapat di Desa Sanding, Kecamatan
Malangbong, Garut. Dulu berfungsi sebagai hiburan untuk kepentingan dakwah Islam. Tetapi
diduga badeng telah digunakan masyarakat sejak lama dari masa sebelum Islam untuk acaraacara yang berhubungan dengan ritual penanaman padi. Sebagai seni untuk dakwah badeng
dipercaya berkembang sejak Islam menyebar di daerah ini sekitar abad ke-16 atau 17. Pada
masa itu penduduk Sanding, Arpaen dan Nursaen, belajar agama Islam ke kerajaan Demak.
Setelah pulang dari Demak mereka berdakwah menyebarkan agama Islam. Salah satu sarana
penyebaran Islam yang digunakannya adalah dengan kesenian badeng.
Angklung Padaeng
Angklung padaeng adalah angklung yang dikenalkan oleh Daeng Soetigna sejak sekitar tahun
1938. Terobosan pada angklung padaeng adalah digunakannya laras nada Diatonik yang
sesuai dengan sistem musik barat. Dengan demikian, angklung kini dapat memainkan lagulagu internasional, dan juga dapat bermain dalam Ensembel dengan alat musik internasional
lainnya.
Angklung Sarinande
Angklung sarinande adalah istilah untuk angklung padaeng yang hanya memakai nada bulat
saja (tanpa nada kromatis) dengan nada dasar C. Unit kecil angklung sarinade berisi 8
angklung (nada Do Rendah sampai Do Tinggi), sementara sarinade plus berisi 13 angklung
(nada Sol Rendah hingga Mi Tinggi).
Angklung Toel
Angklung toel diciptakan oleh Kang Yayan Udjo sekitar tahun 2008. [1] Pada alat ini, ada
rangka setinggi pinggang dengan beberapa angklung dijejer dengan posisi terbalik dan diberi
karet. Untuk memainkannya, seorang pemain cukup men-toel angklung tersebut, dan
angklung akan bergetar beberapa saat karena adanya karet.
Angklung Sri-Murni[sunting | sunting sumber]
Angklung ini merupakan gagasan Eko Mursito Budi yang khusus diciptakan untuk keperluan
robot angklung. [2] Sesuai namanya, satu angklung ini memakai dua atau lebih tabung suara
yang nadanya sama, sehingga akan menghasilkan nada murni (mono-tonal). Ini berbeda
dengan angklung padaeng yang multi-tonal. Dengan ide sederhana ini, robot dengan mudah
memainkan kombinasi beberapa angklung secara simultan untuk menirukan efek angklung
melodi maupun angklung akompanimen.
Ensemble angklung
Agar lebih kaya suaranya, angklung sebaiknya dimainkan dengan alat musik lain membentuk
ensembel. Beberapa ensembel angklung yang sudah mapan adalah:
Klasik Padaeng
Ensemble angklung klasik yang dikenalkan oleh Pak Daeng Soetigna terdiri atas:

Angklung melodi

Angklung akompanimen

Bas betot
Kombinasi minimal inilah yang paling populer dan umum dijumpai saat konser maupun
lomba paduan angklung.
Angklung solo
Angklung solo adalah konfigurasi dimana satu unit angklung melodi digantung pada suatu
palang sehingga bisa dimainkan satu orang saja. Sesuai dengan konvensi nada diatonis, maka
ada dua jajaran gantungan angklung, yang bawah berisi nada penuh, sedangkan yang atas
berisi nada kromatis. Angklung Solo ini digagas oleh Yoes Roesadi tahun 1964, dan
dimainkan bersama alat musik basanova dalam group yang menamakan diri Aruba (Alunan
Rumpun Bambu). Sekitar tahun 1969, nama Aruba ini disesuaikan menjadi Arumba[3]
Arumba
Arumba adalah istilah bagi seperangkat alat musik (ensemble) yang minimal terdiri atas: [4]

Satu unit angklung melodi, digantung sehingga bisa dimainkan oleh satu orang

Satu unit bass lodong, juga dijejer agar bisa dimainkan satu orang

Gambang bambu melodi

Gambang bambu akompanimen

Gendang
Konfigurasi awal ensemble tersebut diperkenalkan oleh Mochamad Burhan sekitar tahun
1966, yang menggunakannya bersama grup "Arumba Cirebon" [5].
Teknik permainan angklung
Memainkan sebuah angklung sangat mudah. Seseorang tinggal memegang rangkanya pada
salah satu tangan (biasanya tangan kiri) sehingga angklung tergantung bebas, sementara
tangan lainnya (biasanya tangan kanan) menggoyangnya hingga berbunyi. Dalam hal ini, ada
tiga teknik dasar menggoyang angklung:

Kurulung (getar), merupakan teknik paling umum dipakai, dimana tangan kanan
memegang tabung dasar dan menggetarkan ke kiri-kanan berkali-kali selama nada ingin
dimainkan.

Centok (sentak), adalah teknik dimana tabung dasar ditarik dengan cepat oleh jari ke
telapak tangan kanan, sehingga angklung akan berbunyi sekali saja (stacato).

Tengkep, mirip seperti kurulung namun salah satu tabung ditahan tidak ikut bergetar.
Pada angklung melodi, teknik ini menyebabkan angklung mengeluarka nada murni (satu nada
melodi saja, tidak dua seperti biasanya). Sementara itu pada angklung akompanimen mayor,
teknik ini digunakan untuk memainkan akord mayor (3 nada), sebab bila tidak ditengkep
yang termainkan adalah akord dominan septim (4 nada).
Sementara itu untuk memainkan satu unit angklung guna membawakan suatu lagu, akan
diperlukan banyak pemusik yang dipimpin oleh seorang konduktor. Pada setiap pemusik akan

dibagikan satu hingga empat angklung dengan nada berbeda-beda. Kemudian sang konduktor
akan menyiapkan partitur lagu, dengan tulisan untaian nada-nada yang harus dimainkan.
Konduktor akan memberi aba-aba, dan masing-masing pemusik harus memainkan
angklungnya dengan tepat sesuai nada dan lama ketukan yang diminta konduktor. Dalam
memainkan lagu ini para pemain juga harus memperhatikan teknik sinambung, yaitu nada
yang sedang berbunyi hanya boleh dihentikan segera setelah nada berikutnya mulai berbunyi.

Nama

: Faisal Al anas

Kelas

: XI TP

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


Pendidikan Agama sangat penting ditanamkan kepada setiap anak didik kita sejak dini.
Apapun agama yang dianut sangat vital dan urgen untuk diajarkan sejak dini.
Secara umum pendidikan berarti suatu proses transformasi yang dilakukan seseorang atau
masyarakat ke generasi berikutnya, serta dilaksanakan secara sengaja, teratur, terstruktur dan
dapat diukur atau diketahui hasilnya. Generasi berikut mendapat pendidikan secara formal
dan informal, sehingga mereka bertumbuh secara intelektual, pengalaman keagamaan, serta
memiliki sikap hidup yang baik.

Pendidikan merupakan usaha untuk memperlengkapi dan membimbing individu maupun


kelompok, agar menjalankan tugas dan panggilan hidupnya secara efektif. Pendidikan
bertugas untuk membangun kualitas manusia seutuhnya, serta segi-segi kehidupan fisik,
intelek, moral, spiritual, dan sosio-kultural individu dan kelompok. Agaknya pola itu dianut
oleh hampir semua bangsa di dunia.

Pada proses pendidikan -formal maupun informal- tersebut, ada yang bertugas sebagai guru
dan berfungsi untuk mengajar. Guru merupakan komponen strategis dalam dunia pendidikan.
Tugas dan perannya bukan hanya di sekolah atau kelas tetapi lebih luas serta kompleks,
meliputi :

pada bidang profesi, guru bertugas mendidik, mengajar, dan melatih; mendidik berarti
meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup; mengajar berarti meneruskan dan
mengembangkan iptek; melatih berarti mengembangkan ketrampilan-ketrampilan siswa

dalam bidang kemanusiaan, di sekolah, guru berperan sebagai orang tua kedua, yang
memberi dan membangun motivasi murid-muridnya untuk belajar serta menambah wawasan
dalam berbagai haldalam bidang kemasyarakatan,

guru bertugas mendidik dan mengajar masyarakat untuk menjadi warga negara yang baik
serta bertanggung jawab
Karena juga merupakan orang tua kedua, guru harusnya memberlakukan setiap siswa
seabagai anaknya sendiri. Karena hubungan sebagai anak-orang tua itu, guru dapat berperan
lebih luas, misalnya sebagai seorang pendamping dalam berbagai pergumulan dan
permasalahan yang ada pada diri siswa.

Pendampingan itu bertujuan agar siswa mampu mengatasi pergumulan dan permasalahannya.
Dalam konteks ini, guru telah bertindak sebagai seorang konselor, dan siswanya adalah
konseli. Semua paparan di atas inilah yang membangun minat penulis untuk memilih
topik Guru PAI (Pendidikan Agama Islam)Sebagai Konselor.
Sebagai konselor, Guru PAI lebih bersifat pendampingan kepada siswanya. Pada konteks ini,
guru dapat menjadi tempat meminta pendapat atau pun sebagai penguatan konsep diri
siswanya tentang berbagai hal.
Pendidikan Islam sejak dini sangat dibutuhkan dan diperlukan untuk perkembangan karakter
anak. Ketika karakter anak bisa dibentuk sejak dini melalui pendidikan Islam,
maka pendidikan di Indonesia akan maju dan menghasilkan para pemikir yang hebat dan
berakhlak mulia.

Sistem Pendidikan Islam Di Indonesia


Pendidikan Islam merupakan suatu upaya yang terstruktur untuk membentuk manusia yang
berkarakter sesuai dengan konsekuensinya sebagai seorang muslim. Dalam perjalanannya ada
tiga jalan yang harus ditempuh untuk mengupayakan hal
tersebut, yaitu:
1.

Penanaman akidah Islam : pemikiran yang matang dan dijalankan dengan cara yang
damai.

2.

Menanamkan sikap konsisten pada orang yang sudah memiliki akidah : islam agar
segala tindak tanduk dan cara berpikirnya tetap berada di jalurnya sebagai seorang muslim

3.

Mengembangkan kepribadian islam pada mereka yang sudah memilikinya : dengan


cara mengajaknya untuk bersungguh-sungguh menjalankan kehidupan secara islami, dalam
artian semua pemikiran dan amalannya sesuai dengan kodratnya sebagai seorang muslim.
Islam telah mewajibkan semua umatnya untuk menuntut ilmu. Segala macam ilmu yang
bermanfaat bagi dirinya dan juga semua umat. Begitu juga dengan Iptek. Hal ini juga penting
untuk dipelajari karena dengan cara ini umat islam dapat memperoleh kemajuan material
untuk menjalankan fungsinya sebagai khalifah Allah di muka bumi.
Islam menetapkan penguasaan sains sebagai fardlu kifayah, yaitu ilmu-ilmu yang sangat
diperlukan umat, seperti kedokteran, kimi, fisika, industri penerbangan, biologi.
Penguasaan ilmu-ilmu teknik dan praktis serta latihan-latihan keterampilan dan keahlian juga
merupakan tujuan pendidikan islam, yang harus dimiliki umat Islam dalam rangka
melaksanakan tugasnya sebagai khalifah Allah SWT.
sebagaimana penguasaan IPTEK, rekayasa industri, penerbangan, pertukangan, dan lainnya
juga sangat diperlukan oleh umat manusia. Hal itu termasuk wajib hukumnya.

Lembaga pendidikan
semestinya dapat menghasilkan calon-calon penerus yang tinggi secara sumber daya
manusianya. Oleh karena itu system pendidikan yang ada harus memadukan seluruh unsure
pembentuk pendidikan yang unggul.

Dalam hal ini, ada tiga hal penting yang harus kita perhatikan dengan baik, yaitu :
1.

Kerjasama yang terpadu antara sekolah, masyarakat, dan keluarga. Ketiga hal ini
menggambarkan kondisi faktual obyektif pendidikan. Saat ini ketiga unsur tersebut belum
berjalan secara sinergis, di samping masing-masing unsur tersebut juga belum berfungsi
secara benar.

2.

Kurikulum yang terstruktur dan terprogram mulai dari tingkat TK hingga


Perguruan Tinggi. Kurikulum sebagaimana tersebut di atas dapat menjadi jaminan bagi
ketersambungan pendidikan setiap anak didik pada setiap jenjangnya. Dengan adanya
kurikulum yang sering gonta ganti akhir-akhir ini, pendidikan kita jadi sedikit
membingungkan, apalagi bagi masyarakat awam.

3.

Orientasi pendidikan ditujukan pada kepribadian islam dan penguasaan ilmu


pengetahuan yang bermanfaat bagi umat. Ketiga hal ini merupakan goal yang kita
tuju.berorientasi pada pembentukan tsaqfah Islam, kepribadian Islam, dan penguasaan
terhadap ilmu pengetahuan.

4.

Dalam implementasinya, ketiga hal di atas menjadi orientasi dan panduan bagi
pelaksanaan pendidikan.
Bagi semua kaum muslim, sistem pendidikan yang sekarang ini tentunya masih perlu banyak
perbaikan disana-sini dan semestinya kita memperbaharui sistem yang ada untuk kebaikan
kita semua.
Berusaha terus untuk menghasilkan generasi berkepribadian islam yang mampu mewujudkan
kemakmuran dan kemuliaan peradaban manusia di seluruh dunia.

Nama

: Faisal Al anas

Kelas

: XI TP

SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA


Sejarah Bahasa Indonesia
Bahasa merupakan salah satu unsur identitas nasional. Bahasa dipahami sebagai sistem
perlambangan yang secara arbiter dibentuk atas unsur-unsur bunyi ucapan manusia dan
digunakan sebagai sarana berinteraksi manusia. Di Indonesia terdapat beragam bahasa daerah
yang mewakili banyaknya suku-suku bangsa atau etnis.
Setelah kemerdekaan, bahasa Indonesia ditetapkan sebagai bahasa nasional. Bahasa
Indonesia dahulu dikenal dengan bahasa melayu yang merupakan bahasa penghubung antar
etnis yang mendiami kepulauan nusantara. Selain menjadi bahasa penghubung antara sukusuku, bahasa melayu juga menjadi bahasa transaksi perdagangan internasional di kawasan
kepulauan nusantara yang digunakan oleh berbagai suku bangsa Indonesia dengan para
pedagang asing.
Telah dikemukakan pada beberapa kesempatan, mengapa bahasa melayu dipilih menjadi
bahasa nasional bagi negara Indonesia yang merupakan suatu hal yang menggembirakan.
Dibandingkan dengan bahasa lain yang dapat dicalonkan menjadi bahasa nasional, yaitu
bahasa jawa (yang menjadi bahasa ibu bagisekitar setengah penduduk Indonesia), bahasa
melayu merupakan bahasa yang kurang berarti. Di Indonesia, bahasaitu diperkirakan dipakai

hanya oleh penduduk kepulauan Riau, Linggau dan penduduk pantai-pantai diseberang
Sumatera. Namun justru karena pertimbangan itu jualah pemilihan bahasa jawa akan selalu
dirasakan sebagai pengistimewaan yang berlebihan.
Alasan kedua, mengapa bahasa melayu lebih berterima dari pada bahasa jawa, tidak hanya
secara fonetis dan morfologis tetapi juga secara reksikal, seperti diketahui, bahasa jawa
mempunyai beribu-ribu morfen leksikal dan bahkan beberapa yang bersifat gramatikal.
Faktor yang paling penting adalah juga kenyataannya bahwa bahasa melayu mempunyai
sejara yang panjang sebagai ligua France.
Dari sumber-sumber China kuno dan kemudian juga dari sumber Persia dan Arab, kita
ketahui bahwa kerajaan Sriwijaya di sumatera Timur paling tidak sejak abad ke -7 merupakan
pusat internasional pembelajaran agama Budha serta sebuah negara yang maju yang
perdagangannya didasarkan pada perdagangan antara Cina, India dan pulau-pulau di Asia
Tenggara. Bahas melayu mulai dipakai dikawasan Asia Tenggara sejak Abad ke-7. buktibukti yang menyatakan itu adalah dengan ditemukannya prasasti di kedukan bukit karangka
tahun 683 M (palembang), talang tuwo berangka tahun 684 M (palembang), kota kapur
berangka tahun 686 M (bukit barat), Karang Birahi berangka tahun 688 M (Jambi) prasastiprasasti itu bertuliskan huruf pranagari berbahasa melayu kuno.
Bahasa melayu kuno itu hanya dipakai pada zaman sriwijaya saja karena di jawa tengah
(Banda Suli) juga ditemuka prasasti berangka tahun 832 M dan dibogor ditemukan prasasti
berangka

tahun

942

yang

juga

menggunakan

bahasa

melayu

kuno.

Pad zaman Sriwijaya, bahasa melayu dipakai sebagai bahasa kebudayaan , yaitu bahasa buku
pelajaran agama Budha. Bahasa melayu dipakai sebagai bahasa perhubungan antar suku di
Nusantara. Bahasa melayu dipakai sebagai bahasa perdagangan, baik sebagai bahasa yang
digunakan terhadap para pedagang yang datang dari luar nusantara. Informasi dari seorang
ahli sejara China I-Tsing yang belajar agama Budha di Sriwijaya, antara lain menyatakan
bahwa di Sriwijay ada bahasa yang bernama Koen Loen (I-Tsing : 63-159), Kou Luen (ITsing : 183), Kouen loven (Ferrand, 1919), Kwenlun (Ali Syahbana, 1971 : 0001089),
Kunlun (parnikel, 1977 : 91), Kun-lun (prentice 1978 : 19), ayng berdampingan dengan
sanskerta.
Yang dimaksud dengan Koen-Luen adalah bahasa perhubungan (lingua france) dikepulauan
nusantara, yaitu bahasa melau. Perkembangan dan pertumbuhan bahasa melayu tampak
makin jelasa dari, peninggalan-peninggalan kerajaan islam, baik yang berupa batu tertulis,
seperti tulisan pada batu nisan di Minye Tujah, Aceh, berangka tahun 1380 M, maupun hasilhasil susastra (abad ke-16 dan ke-17), seperti syair Hamzah Fansuri, hikayat raja-raja Pasai,

sejarah melayu, Tajussalatin dan Bustanussalatin. Bahasa melayu menyebar kepelosok


nusantara bersama dengan menyebarnya agama islam diwilayah nusantara bahasa melayu
mudah diterima oleh masyarakat nusantara sebagai bahasa perhubungan antara pulau, antara
suku, antara pedagang, antar bangsa, dan antar kerajaan karena bahasa melayu tidak
mengenal tutur.
Pada tahun 1928 bahasa melayu mengalami perkembangan yang luar biasa. Pada tahun
tersebut para tokoh pemuda dari berbagai latar belakang suku dan kebudayaan menetapkan
bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan Indonesia, keputusan ini dicetuskan melalui
sumpah pemuda. Dan baru setelah kemerdekaan Indonesia tepatnya pada tanggal 18 Agustus
Bahasa Indonesia diakui secara Yuridis.
Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu, sebuah bahasa Austronesia yang digunakan
sebagailingua franca (bahasa pergaulan) di Nusantara kemungkinan sejak abad-abad awal
penanggalan modern. Bentuk bahasa sehari-hari ini sering dinamai dengan istilah Melayu
Pasar. Jenis ini sangat lentur, sebab sangat mudah dimengerti dan ekspresif, dengan toleransi
kesalahan sangat besar dan mudah menyerap istilah-istilah lain dari berbagai bahasa yang
digunakan para penggunanya.
Bentuk yang lebih resmi, disebut Melayu Tinggi yang pada masa lalu digunakan oleh
kalangan keluarga kerajaan di sekitar Sumatera, Jawa, dan Semenanjung Malaya. Bentuk
bahasa ini lebih sulit karena penggunaannya sangat halus, penuh sindiran, dan tidak
seekspresif Bahasa Melayu Pasar.
Pemerintah kolonial Belanda melihat kelenturan Melayu Pasar dapat mengancam keberadaan
bahasa dan budaya. Belanda berusaha meredamnya dengan mempromosikan bahasa Melayu
Tinggi, diantaranya dengan penerbitan karya sastra dalam Bahasa Melayu Tinggi oleh Balai
Pustaka. Tetapi Bahasa Melayu Pasar sudah digunakan oleh banyak pedagang dalam
berkomunikasi.
Sumber Bahasa Indonesia
Sejarah tumbuh dan berkembangnya Bahasa Indonesia tidak lepas dari Bahasa Melayu.
Dimana Bahasa melayu sejak dahulu telah digunakan sebagai bahasa perantara (lingua
franca) atau bahasa pergaulan. Bahasa melayu tidak hanya digunakan di Kepulauan
Nusantara, tetapi juga digunakan hampir diseluruh Asia Tenggara. Hal ini diperkuat dengan
ditemukannya Prasasti-prasasti kuno dari kerjaan di indonesia yang ditulis dengan
menggunakan Bahasa Melayu. Dan pasa saat itu Bahasa Melayu telah Berfungsi Sebagai :
1.

Bahasa Kebudayaan yaitu bahasa buku-buku yang berisi aturan-aturan hidup dan satra

2.

Bahasa Perhubungan (Lingua Franca) antar suku di Indonesia

3.

Bahasa Perdagangan baik bagi suku yang ada di indonesia mapupun pedagang yang
berasal dari luar indonesia.

4.

Bahasa resmi kerajaan.


Jadi jelashlah bahwa bahasa indonesia sumbernya adalah bahasa melayu.
Peresmian Nama Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia secara resmi diakui sebagai bahasa nasional pada saat Sumpah Pemuda
tanggal 28 Oktober 1928. Penggunaan bahasa Melayu sebagai bahasa nasional merupakan
usulan dari Muhammad Yamin, seorang politikus, sastrawan, dan ahli sejarah. Dalam
pidatonya pada Kongres Nasional kedua di Jakarta, Yamin mengatakan bahwa : Jika
mengacu pada masa depan bahasa-bahasa yang ada di Indonesia dan kesusastraannya, hanya
ada dua bahasa yang bisa diharapkan menjadi bahasa persatuan yaitu bahasa Jawa dan
Melayu. Tapi dari dua bahasa itu, bahasa Melayulah yang lambat laun akan menjadi bahasa
pergaulan atau bahasa persatuan.
Secara Sosiologis kita bisa mengatakan bahwa Bahasa Indonesia resmi di akui pada Sumpah
Pemuda tanggal 28 Oktober 1928. Hal ini juga sesuai dengan butir ketiga ikrar sumpah
pemuda yaitu Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa
Indonesia. Namun secara Yuridis Bahasa Indonesia diakui pada tanggal 18 Agustus 1945
atau setelah Kemerdekaan Indonesia.
Mengapa Bahasa Melayu Diangkat Menjadi Bahasa Indonesia.
Penyebutan pertama istilah Bahasa Melayu sudah dilakukan pada masa sekitar 683-686 M,
yaitu angka tahun yang tercantum pada beberapa prasasti berbahasa Melayu Kuno dari
Palembang dan Bangka. Prasasti-prasasti ini ditulis dengan aksara Pallawa atas perintah raja
Sriwijaya, kerajaan maritim yang berjaya pada abad ke-7 sampai ke-12. Wangsa Syailendra
juga meninggalkan beberapa prasasti Melayu Kuno di Jawa Tengah. Keping Tembaga Laguna
yang ditemukan di dekat Manila juga menunjukkan keterkaitan wilayah itu dengan Sriwijaya.
Berbagai batu bertulis (prasasti) yang ditemukan itu seperti:

1.

Prasasti Kedukan Bukit di Palembang, tahun 683.

2.

Prasasti Talang Tuo di Palembang, tahun 684.

3.

Prasasti Kota Kapur di Bangka Barat, tahun 686.

4.

Prasasti Karang Brahi antara Jambi dan Sungai Musi, tahun 688.
Yang kesemuanya beraksara Pallawa dan bahasanya bahasa Melayu Kuno memberi petunjuk
bahwa bahasa Melayu dalam bentuk bahasa Melayu Kuno sudah dipakai sebagai alat
komunikasi pada zaman Sriwijaya.

Prasasti-prasasti lain yang bertulis dalam bahasa Melayu Kuno juga terdapat di:
1.

Jawa Tengah: Prasasti Gandasuli, tahun 832, dan Prasasti Manjucrigrha.

2.

Bogor: Prasasti Bogor, tahun 942.


Kedua prasasti di pulau Jawa itu memperkuat pula dugaan bahwa bahasa Melayu Kuno pada
saat itu bukan saja dipakai di Sumatra, melainkan juga dipakai di Jawa.
Penelitian linguistik terhadap sejumlah teks menunjukkan bahwa paling sedikit terdapat dua
dialek bahasa Melayu Kuno yang digunakan pada masa yang berdekatan.
Ada empat faktor yang menyebabkan bahasa Melayu diangkat menjadi bahasa Indonesia
yaitu :

1.

Bahasa melayu sudah merupakan lingua franca di Indonesia, bahasa perhubungan dan
bahasa perdangangan.

2.

Sistem bahasa Melayu sederhana, mudah dielajari karena dalam bahasa melayu tidak
dikenal tingkatan bahasa (bahasa kasar dan bahasa halus).

3.

Suku jawa, suku sunda dan suku suku yang lainnya dengan sukarela menerima bahasa
Melayu menjadi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional

4.

Bahasa melayu mempunyai kesanggupan untuk dipakai sebagai bahasa kebudayaan


dalam arti yang luas.
Peristiwa-Peristiwa Penting Yang Berkaitan Dengan Bahasa Indonesia.
Peristiwa-peristiwa penting yang berkaitan dengan perkembangan bahasa Indonesia dapat
dirinci sebagai berikut :

1.

Tahun 1801 disusunlah ejaan resmi bahasa Melayu oleh Ch. A. Van Ophuijsen yang
dibantu oleh Nawawi Soetan Mamoer dan Moehammad Taib Soetan Ibrahim. Ejaan ini
dimuat dalam Kitab Logat Melayu.

2.

Tahun 1908 pemerintah kolonial mendirikan sebuah badan penerbit buku-buku


bacaan yang diberi nama Commissie voor de Volkslectuur (Taman Bacaan Rakyat), yang
kemudian pada tahun 1917 diubah menjadi Balai Pustaka. Badan penerbit ini menerbitkan
novel-novel, seperti Siti Nurbaya dan Salah Asuhan, buku-buku penuntun bercocok tanam,
penuntun memelihara kesehatan, yang tidak sedikit membantu penyebaran bahasa Melayu di
kalangan masyarakat luas.

3.

Tanggal 16 Juni 1927 Jahja Datoek Kayo menggunakan bahasa Indonesia dalam
pidatonya. Hal ini untuk pertamakalinya dalam sidang Volksraad (dewan rakyat), seseorang
berpidato menggunakan bahasa Indonesia.

4.

Tanggal 28 Oktober 1928 secara resmi pengokohan bahasa indonesia menjadi bahasa
persatuan.

5.

Tahun 1933 berdiri sebuah angkatan sastrawan muda yang menamakan dirinya
sebagai Pujangga Baru yang dipimpin oleh Sutan Takdir Alisyahbana.

6.

Tahun 1936 Sutan Takdir Alisyahbana menyusun Tatabahasa Baru Bahasa Indonesia.

7.

Tanggal 25-28 Juni 1938 dilangsungkan Kongres Bahasa Indonesia I di Solo. Dari
hasil kongres itu dapat disimpulkan bahwa usaha pembinaan dan pengembangan bahasa
Indonesia telah dilakukan secara sadar oleh cendekiawan dan budayawan Indonesia saat itu.

8.

Tanggal 18 Agustus 1945 ditandatanganilah Undang-Undang Dasar 1945, yang salah


satu pasalnya (Pasal 36) menetapkan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara.

9.

Tanggal 19 Maret 1947 diresmikan penggunaan ejaan Republik (ejaan soewandi)


sebagai pengganti ejaan Van Ophuijsen yang berlaku sebelumnya.

10.

Tanggal 28 Oktober 2 November 1954 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia


II di Medan. Kongres ini merupakan perwujudan tekad bangsa Indonesia untuk terus-menerus
menyempurnakan bahasa Indonesia yang diangkat sebagai bahasa kebangsaan dan ditetapkan
sebagai bahasa negara.

11.

Tanggal 16 Agustus 1972 H. M. Soeharto, Presiden Republik Indonesia, meresmikan


penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD) melalui pidato kenegaraan
di hadapan sidang DPR yang dikuatkan pula dengan Keputusan Presiden No. 57 tahun 1972.

12.

Tanggal 31 Agustus 1972 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan Pedoman


Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan
Istilah resmi berlaku di seluruh wilayah Indonesia (Wawasan Nusantara).

13.

Tanggal 28 Oktober 2 November 1978 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia


III di Jakarta. Kongres yang diadakan dalam rangka memperingati Sumpah Pemuda yang ke50 ini selain memperlihatkan kemajuan, pertumbuhan, dan perkembangan bahasa Indonesia
sejak tahun 1928, juga berusaha memantapkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia.

14.

Tanggal 21 26 November 1983 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia IV di


Jakarta. Kongres ini diselenggarakan dalam rangka memperingati hari Sumpah Pemuda yang
ke-55. Dalam putusannya disebutkan bahwa pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia
harus lebih ditingkatkan sehingga amanat yang tercantum di dalam Garis-Garis Besar Haluan
Negara, yang mewajibkan kepada semua warga negara Indonesia untuk menggunakan bahasa
Indonesia dengan baik dan benar, dapat tercapai semaksimal mungkin.

15.

Tanggal 28 Oktober 3 November 1988 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia


V di Jakarta. Kongres ini dihadiri oleh kira-kira tujuh ratus pakar bahasa Indonesia dari
seluruh Indonesia dan peserta tamu dari negara sahabat seperti Brunei Darussalam, Malaysia,
Singapura,

Belanda,

Jerman,

dan Australia.

Kongres

itu

ditandatangani

dengan

dipersembahkannya karya besar Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa kepada


pencinta bahasa di Nusantara, yakni Kamus Besar Bahasa Indonesia dan Tata Bahasa Baku
Bahasa Indonesia.
16.

Tanggal 28 Oktober 2 November 1993 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia


VI di Jakarta. Pesertanya sebanyak 770 pakar bahasa dari Indonesia dan 53 peserta tamu dari
mancanegara meliputi Australia, Brunei Darussalam, Jerman, Hongkong, India, Italia,
Jepang, Rusia, Singapura, Korea Selatan, dan Amerika Serikat. Kongres mengusulkan agar
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa ditingkatkan statusnya menjadi Lembaga
Bahasa Indonesia, serta mengusulkan disusunnya Undang-Undang Bahasa Indonesia.

17.

Tanggal 26-30 Oktober 1998 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia VII di Hotel
Indonesia, Jakarta. Kongres itu mengusulkan dibentuknya Badan Pertimbangan Bahasa.
Peristiwa-peristiwa yang mempengaruhi perkermbangan bahasa Indonesia

1.

Budi Otomo.
Pada tahun 1908, Budi Utomo yang merupakan organisasi yang bersifat kenasionalan yang
pertama berdiri dan tempat terhidupnya kaum terpelajar bangsa Indonesia, dengan sadar
menuntut agar syarat-syarat untuk masuk ke sekolah Belanda diperingan,. Pada kesempatan
permulaan abad ke-20, bangsa Indonesia asyik dimabuk tuntutan dan keinginan akan
penguasaan bahasa Belanda sebab bahasa Belanda merupakan syarat utam untuk melanjutkan
pelajaran menambang ilmu pengetahuan barat.

1.

Sarikat Islam.
Sarekat islam berdiri pada tahun 1912. mula-mula partai ini hanya bergerak dibidang
perdagangan, namun bergerak dibidang sosial dan politik jga. Sejak berdirinya, sarekat islam
yang bersifat non kooperatif dengan pemerintah Belanda dibidang politik tidak perna
mempergunakan bahasa Belanda. Bahasa yang mereka pergunakan ialah bahasa Indonesia.

1.

Balai Pustaka.
Dipimpin oleh Dr. G.A.J. Hazue pada tahu 1908 balai pustaku ini didirikan. Mulanya badan
ini bernama Commissie Voor De Volkslectuur, pada tahun 1917 namanya berubah menjadi
balai pustaka. Selain menerbitkan buku-buku, balai pustaka juga menerbitkan majalah.
Hasil yang diperoleh dengan didirikannya balai pustaka terhadap perkembangan bahasa
melau menjadi bahasa Indonesia dapat disebutkan sebagai berikut :

1.

Meberikan kesempatan kepada pengarang-pengarang bangsa Indonesia untuk menulis


cerita ciptanya dalam bahasa melayu.

2.

Memberikan kesempatan kepada rakyat Indonesia untuk membaca hasil ciptaan


bangsanya sendiri dalam bahasa melayu.

3.

Menciptakan hubungan antara sastrawan dengan masyarakat sebab melalui


karangannya sastrawan melukiskan hal-hal yang dialami oleh bangsanya dan hal-hal yang
menjadi cita-cita bangsanya.

4.

Balai pustaka juga memperkaya dan memperbaiki bahasa melayu sebab diantara
syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh karangan yang akan diterbitkan di balai pustaka ialah
tulisan dalam bahasa melayu yang bersusun baik dan terpelihara.

5.

Sumpah Pemuda.
Kongres pemuda yang paling dikenal ialah kongres pemuda yang diselenggarakan pada tahun
1928 di Jakarta. Pada hal sebelumnya, yaitu tahun 1926, telah pula diadakan kongres
p[emuda yang tepat penyelenggaraannya juga di Jakarta. Berlangsung kongres ini tidak
semata-mata bermakna bagi perkembangan politik, melainkan juga bagi perkembangan
bahasa dan sastra Indonesia.
Dari segi politik, kongres pemuda yang pertama (1926) tidak akan bisa dipisahkan dari
perkembangan cita-cita atau benih-benih kebangkitan nasional yang dimulai oleh berdirinya
Budi Utomo, sarekat islam, dan Jon Sumatrenan Bond. Tujuan utama diselenggarakannya
kongres itu adalah untuk mempersatukan berbagai organisasi kepemudaan pada waktu itu.
Pada tahun itu organisasi-organisasi pemuda memutuskan bergabung dalam wadah yang lebih
besar Indonesia muda. Pada tanggal 28 Oktober 1928 organisasi pemuda itu mengadakan
kongres pemuda di Jakarta yang menghasilkan sebuah pernyataan bersejarah yang kemudian
lebih dikenal sebagai sumpah pemuda. Pertanyaan bersatu itu dituangkan berupa ikrar atas
tiga hal, Negara, bangsa, dan bahasa yang satu dalam ikrar sumpah pemuda.
Peristiwa ini dianggap sebagai awal permulaan bahasa Indonesia yang sebenarnya, bahasa
Indonesia sebagai media dan sebagai symbol kemerdekaan bangsa. Pada waktu itu memang
terdapat beberapa pihak yang peradaban modern. Akan tetapi, tidak bisa dipumgkiri bahwa
cita-cita itu sudah menjadi kenyataan, bahasa Indonesia tidak hanya menjadi media kesatuan,
dan politik, melainkan juga menjadi bahasa sastra indonesia baru.
Kedudukan Dan Fungsi Bahasa Indonesia
Kedudukan Bahasa Indoensia
Bahasa Indonesia mempunyai dua kedudukan yang sangat penting yaitu :

1.

Sebagai Bahasa Nasional.


Seperti yang tercantum dalam ikrar ketiga Sumpah Pemuda 1928 yang berbunyi Kami putra
dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Ini berarti bahasa

Indonesia berkedudukan sebagai bahasa Nasional yang kedudukannya berada diatas bahasabahasa daerah.
1.

Sebagai Bahasa Negara


Tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945 (Bab XV Pasal 36) mengenasi kedudukan
bahasa Indonesia yang menyatakan bahawa bahasa negara ialah bahasa Indonesia.
Fungsi Bahasa Indonesia
Di dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai :

1.

Lambang kebangsaan

2.

Lambang identitas nasional

3.

Alat penghubung antarwarga, antardaerah dan antarbudaya

4.

Alat yang memungkinkan penyatuan berbagai suku bangsa dengan latar belakang
sosial budaya dan bahasa yang berbeda-beda ke dalam satu kesatuan kebangsaan yang bulat.

Di dalam kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasa indonesia berfungsi sebagai :


1.

Bahasa resmi kenegaraan

2.

Bahasa pengantar di dalam dunia pendidikan

1.

Alat perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan


pelaksanaan pembangunan

2.

Alat pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi.


Ragam dan Variasi Bahasa
Ragam Bahasa
Adanya bermacam-macam ragam bahasa terjadi karena fungsi, kedudukan serta lingkungan
yang berbeda-beda. Ada beberapa ragam bahasa yaitu :

1.

Ragam Lisan dan Ragam Tulis


Perbedaan ragam lisan dan tulis yaitu :

1.

Ragam lisan mengendaki adanya orang kedua, teman bicara sedangkan ragam tulis
tidak mengharuskan.

2.

Dalam Ragam lisan unsur-unsur gramatikan seperti subjek, prediket dan objek tidak
selalu dinyatakan, sedangkan ragam tulis harus dinyatakan.

3.

Ragam lisan sangat terikan pada kondisi, situasi, ruang dan waktu sedangkan ragam
tulis tidak.

4.

Ragam lisan dipengaruhi oleh intonasi suara sedangkan ragam tulis dipengaruhi oleh
tanda baca, huruf kapital dan huruf miring.

1.

Ragam Baku dan Ragam Tidak Baku


Ragam baku adalah ragam yang dilembagakan dan diakui oleh sebagian besar warga
masyarakat pemakaiannyasebagai bahasa resmi dan sebagai kerangka rujukan norma bahasa
dalam penggunaannya.
Ragam tidak baku adalah ragam yang tidak dilembagakan da ditandai oleh ciri-ciri yang
menyimpang dari norma ragam baku.

1.

Ragam Baku Tulis dan Ragam Baku Lisan


Ragam baku tulis adalah ragam yang dipakai dengan resmi dalam buku-buku pelajaran atau
buku-buku ilmiah lainnya.
Ragam baku lisan bergantung kepada besar atau kecilnya ragam daerah yang terdengar dalam
ucapannya.

1.

Ragam Sosial Dan Ragam Fungsional


Ragam sosial adalah ragam bahasa yang sebagian norma dan kaidahnya didasarkan atas
kesepakatan bersama dalam lingkungan sosial yang lebih kecil dalam masyarakat.
Ragam fungsional adalah ragam bahasa yang dikaitkan dengan profesi, lembaga, lingkungan
kerja atau kegiatan tertentu lainnya.
Variasi Bahasa
Variasi Bahasa disebabkan oleh adanya kegiatan interaksi sosial yang dilakukan oleh
masyarakat atau kelompok yang sangat beragam dan dikarenakan oleh para penuturnya yang
tidak homogen. Variasi bahasa ada beberapa macam yaitu :

1.

Variasi bahasa dari segi penutur


Yaitu variasi bahasa yang muncul dari setiap orang baik individu maupun sosial.

1.

Variasi bahasa dari segi pemakaian


Variasi bahasa berkenaan dengan pemakaian atau funsinya disebut fungsiolek atau register
adalah variasi bahasa yang menyangkut bahasa itu digunakan untuk keperluan atau bidang
apa. Misalnya bidang jurnalistik, militer, pertanian, perdagangan, pendidikan, dan
sebagainya. Variasi bahasa dari segi pemakaian ini yang paling tanpak cirinya adalah dalam
hal kosakata. Setiap bidang kegiatan biasanya mempunyai kosakata khusus yang tidak
digunakan dalam bidang lain.

1.

Variasi bahasa dari segi keformalan


Variasi bahasa dari segi keformalan ada beberapa macam yaitu :

1.

Variasi Baku (frozen)


Adalah variasi bahasa yang paling formal yang digunakan pada situasi hikmat seperti upacara
kenegaraan dan khotbah.

1.

Variasi Resmi (formal)


Adalah Variasi bahasa yag digunakan pada kegiatan resmi atau formal seperti surat dinas dan
pidato kenegaraan.

1.

Variasi Usaha (konsultatif)


Adalah variasi bahasa yang lazim dalam pembicaraan biasa. Seperti pembicaraan di sekolah
dan rapat.

1.

Variasi santai (casual)


Adalah variasi bahasa yang digunakan dalam situasi tidak resmi. Seperti perbincangan dalam
keluarga atau perbincangan dengan teman.

Nama

: Faisal Al anas

Kelas

: XI TP

Macam-Macam Reaksi Kimia


Untuk memudahkan dalam melakukan kegiatan reaksi kimia, maka dikelompokkan reaksi kimia tersebut
berdasarkan kesamaan yang dimiliki. Salah satu sistem klasifikasi di dasarkan pada cara atom tersusun kembali
dalam reaksi kimia, antara lain :
1. Reaksi Penggabungan
Dalam reaksi penggabungan dua atau lebih zat tergabung membentuk zat lain. Rumus umum reaksi
penggabungan sebagai berikut :

Contoh
Reaksi antara hidrogen dengan oksigen membentuk air merupakan reaksi penggabungan.

2. Reaksi Penguraian
Reaksi penguraian merupakan reaksi kebalikan daripada reaksi penggabungan. Dalam reaksi ini satu zat
terpecah atau terurai menjadi dua atau lebih zat yang lebih sederhana. Sebagian besar reaksi ini membutuhkan
energi berupa kalor, cahaya, dan listrik. Rumus umum reaksi penguraian sebagai berikut :

Contoh
Reaksi penguraian air oleh listrik menghasilkan hidrogen dan oksigen.

3. Reaksi Penggantian
Reaksi penggantian tunggal terjadi, bila satu unsur menggantikan unsur lain dalam satu senyawa. Untuk
menyelesaikan persamaan reaksi penggantian terdapat dua persamaan, yaitu :

Pada persoalan, A menggantikan B sebagai berikut :

Pada persoalan, D menggantikan C sebagai berikut:

Reaksi antara tembaga dengan perak nitrat, sebagai berikut :

Nama

: Faisal Al anas

Kelas

: XI TP

SUHU

Air akan mulai membeku pada suhu 0 Celsius (di gambar ini suhu udara -17 C)
Suhu menunjukkan derajat panas benda. Mudahnya, semakin tinggi suhu suatu benda, semakin panas
benda tersebut. Secara mikroskopis, suhu menunjukkan energi yang dimiliki oleh suatu benda.
Setiap atom dalam suatu benda masing-masing bergerak, baik itu dalam bentuk perpindahan maupun
gerakan di tempat getaran. Makin tingginya energi atom-atom penyusun benda, makin tinggi suhu
benda tersebut.
Suhu juga disebut temperatur yang diukur dengan alat termometer. Empat macam termometer yang
paling dikenal adalahCelsius, Reaumur, Fahrenheit dan Kelvin. Perbandingan antara satu jenis
termometer dengan termometer lainnya mengikuti:
C:R:(F-32) = 5:4:9 dan
K = C + 273.(derajat)
Karena dari Kelvin ke derajat Celsius, Kelvin dimulai dari 273 derajat, bukan dari -273 derajat. Dan
derajat Celsius dimulai dari 0 derajat. Suhu Kelvin sama perbandingan nya dengan derajat Celsius

yaitu 5:5, maka dari itu, untuk mengubah suhu tersebut ke suhu yang lain, sebaiknya menggunakan
atau mengubahnya ke derajat Celsius terlebih dahulu, karena jika kita menggunakan Kelvin akan
lebih rumit untuk mengubahnya ke suhu yang lain. Contoh: K=R 4/5X[300-273] daripada: C=R
4/5X27 Sebagai contoh:

dan

Termometer yang sering digunakan


Termometer yang biasanya dipakai sebagai berikut:
Termometer bulb (air raksa atau alkohol)
Termometer spring
Termometer elektronik
Ada dua jenis yang digunakan di pengolahan, yakni thermocouple dan resistance thermometer.
Biasanya, industri menggunakan nominal resistan 100 ohm pada 0 C sehingga disebut sebagai sensor
Pt-100. Pt adalah simbol untuk platinum, sensivitas standar sensor 100 ohm adalah nominal 0.385
ohm/C, RTDs dengan sensivitas 0.375 dan 0.392 ohm/C juga tersedia.

Satuan suhu

Celsius

Reamur

Fahrenheit

Kelvin

Titik didih

100

80

212

373

Titik beku

32

273

Selisih kedua titik

100

80

180

100

perbandingan

5 (tdk sama dgn celcius)

Rumus dari Celcius ke Kelvin = Celcius + 273= ?

Mengacu pada SI, satuan suhu adalah Kelvin (K). Skala-skala lain adalah Celsius, Fahrenheit,
dan Reamur.
Pada skala Celsius, 0 C adalah titik dimana air membeku dan 100 C adalah titik didih air pada
tekanan 1 atmosfer. Skala ini adalah yang paling sering digunakan di dunia. Skala Celsius juga sama
dengan Kelvin sehingga cara mengubahnya ke Kelvin cukup ditambahkan 273 (atau 273.15 untuk
lebih tepatnya).
Skala Fahrenheit adalah skala umum yang dipakai di Amerika Serikat. Suhu air membeku adalah
32 F dan titik didih air adalah 212 F.
Sebagai satuan baku, Kelvin tidak memerlukan tanda derajat dalam penulisannya. Misalnya cukup
ditulis suhu 20 K saja, tidak perlu 20 K.

FLORA
Indonesia is an archipelago nation of more than 17,000 islands and most of its territory in the
form of oceans.
The area is shaped islands and surrounded by the sea led to the state of flora in Indonesia to
be very diverse.
The state of flora in Indonesia can be classified into two subregion, the subregion Indonesia
Indonesia-Malaysia region and subregion Western Australia in eastern Indonesia. Broadly

speaking, the Indonesian flora flora consists of four areas, namely Flora Sumatra-Kalimantan,
Java-Bali Flora, Flora Wallacea islands, and Flora Irian Jaya (Papua).
The types of vegetation spread over four regions vegetation flora consists of tropical rain
forest, monsoon forest, mountains pe forest, tropical savannah, and woodland edges or
mangrove forest (mangrove).
a. Flora Sumatra-Kalimantan.
Most areas of Sumatra and Kalimantan is a tropical rain forest climate region or type of AF
based on Koppen climate classification.
The climate in this region is characterized by the presence of air and moisture levels are
always high rainfall throughout the year. Therefore, the type of vegetation that Mendo
dominance of this region is tropical rain forest, the type of dense forest with plant species that
are very heterogeneous. Pohonpohonnya high and very tight, beneath overgrown with various
kinds of plants is lower and land overgrown with shrubs and grasses as cover. Several types
of flora typical of the region Sumatra-Kalimantan is a plant meranti (Dipterocarpus), various
kinds of epiphytes, such as orchids, various types of algae, fungi (mushrooms), and ferns, as
well as endemic plants are very rare, such as Rafflesia Arnoldi which spread only in along the
Bukit Barisan Mountains ranging from Aceh to Lampung.

b. Flora Java-Bali
Climatic conditions vary widely Java region with levels of precipitation and humidity
diminishing towards the east.
West Java region is dominated by tropical rain forest climate (Af) and Tropical Climate
Season (Am). The more to the east, the type of climate shifted toward climate types of lower
rainfall. Finally found some areas of the Sabana Climate Tropical (Aw) on the island of Bali.
This situation had an impact on the pattern of the existing natural vegetation.

Tropical rain forest areas in this region are mostly found in West Java, as in Gede-Pangrango,
Cibodas, and Pananjung. The northern region of the island of Java, which extends from the
northern part of West Java, Central Java, East Java until the summer of tropical forests are
deciduous or shed their leaves in the dry season.
Species of flora typical tropical monsoon forest include oak tree.
The type of vegetation that dominates the eastern part of Java and Bali is a tropical savannah
vegetation. Mountainous areas is quite high in Java and in Bali many forest vegetation is
covered by high mountains.
c. Flora Wallacea islands.
Wallacea Islands region are islands in the central part of Indonesia which consists of the
island of Sulawesi, Nusa Tenggara Islands, Timor and the Moluccas. These areas have a drier
climate properties and lower humidity in the tires - ding right with other Indonesian regions.
The style of vegetation found in Wallacea islands include:
1) tropical savannah vegetation in Nusa Tenggara;
2) mountainous forest vegetation in the mountainous region located on the island of
Sulawesi;
3) mixed forest vegetation in the region of Maluku, which consists of various types of spices
(nutmeg, cloves, cinnamon), walnut, ebony, and ejection as a typical plant in this area.
d. Flora Papua (Irian Jaya)
Climatic conditions of Papua (Irian Jaya) is largely a tropical rain forest type or Af so the
types of vegetation that covers the area was a tropical rainforest. In contrast to the western
part of Indonesia, the vegetation in these regions have shades of the tropical rain forests of
North Australian type, the type of flora that is typical of eucalyptus.
Jaya Wijaya mountainous areas overgrown with vegetation of high mountains, while in
coastal areas are often found mangrove forest vegetation (mangrove).

By spreading, flora in Indonesia from the high mountains to the coastal area are as follows.
1) Mangrove (mangrove), located in coastal areas and muddy ramps that are within the reach
of the tide. Mangrove forest vegetation consists of homogeneous vegetation types, and has its
roots buffer and breath which is located above the water surface. This forest functions to
reduce the rate of erosion by sea water (abrasion) and for breeding fish, such as milkfish,
shrimp and prawns. Mangrove forest (mangrove) spread in Papua Beach, eastern Sumatra,
West Kalimantan, South Kalimantan, East Kalimantan, and the northern coast of Java.
2) swamp forests, located farther inland than mangroves. These forests are common in eastern
Sumatra, West Kalimantan, South Kalimantan, Central Kalimantan and northern Java.
3) Seasonal Forest, located in a hot area and has the distinction of wet and dry seasons are
obvious. Tree species, such as jat, kapok, and Angsana. There are forests in Central Java,
West Java, East Java and Nusa Tenggara.
4) The Tropical Rain Forest, forest type consists of tall trees form a very dense canopy width
evergreen throughout the year, and consists of various types of vegetation are very
heterogeneous.
In it grow species of epiphytic plants, such as orchids and fungi, as well as vines, such as
rattan and lianas. Types of tropical rain forests in Indonesia are on the island of Sumatra,
Kalimantan, Sulawesi, parts of West Java, and Papua.

5) Sabana (Savanna), namely grassland interspersed with trees that clustered. Sabana located
in low rainfall areas, such as in Nusa Tenggara so the area is very suitable to be used as
breeding areas.

6) steppa or grassland, much of the region, which experienced a long dry season and low
rainfall. Steppa deployment in Indonesia, namely in the area of Nusa Tenggara islands,
especially in East Nusa Tenggara (NTT).
7) Forest High Mountains, is a type of forest which generally consists of coniferous
vegetation (conifer), while in areas of higher types of vegetation in the form of short trees
interspersed with shrubs. At very high mountains with conditions of very low temperatures
and foggy, the type of vegetation that can grow only moss. Regional deployment of high
mountain forests, among others in the high mountains Jaya Wijaya (Papua), Bukit Barisan
(Sumatra), as well as the high mountains in Java, Bali, Kalimantan, and Sulawesi.

Anda mungkin juga menyukai