Anda di halaman 1dari 23

M A K A L AH

TEKNIK PENULISAN ESSAY dan LAPORAN ILMIAH


Diajukan untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Bahasa
Indonesia
Semester VI di Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir

Di susun oleh :
Aditya Hayu k
Bintang Dewan Toro
Bunga Permata A
Dwi lestari
Hafidz Reza A
Melati Iftacharo
Miranti Pattisahusiwa
Rokhmat Arifianto
Sumantri Hatmoko

021100316
021200322
021300
021100295
021200
021300
021200304
021300
041400139

Program Studi

: Elektronika Instrumentasi

Jurusan

: Teknofisika Nuklir

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR


BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
YOGYAKARTA
2015

21

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat,
karunia serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya. Makalah yang berjudul Tata Penulisan Essay dan Laporan Ilmiah ini,
merupakan hasil analisa penulis yang disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa
Indonesia, yang diberikan, pada semester VI di Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir Badan
Tenaga Nuklir Nasional Yogyakarta. Dalam menyelesaikan makalah ini, penulis banyak
mendapat bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh
sebab itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Kedua orang tua yang telah memberikan bantuan doa serta dukungan baik berupa
moril maupun materi sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
2. Teman-teman program studi elektronika instrumentasi angkatan 2012 yang telah
banyak memberikan dukungan dan motivasi .
Penulis menyadari bahwa di dalam makalah ini masih banyak ditemukan kekurangan
di dalamnya. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk menyempurnakan makalah ini di masa yang akan datang. Akhir kata,
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca khususnya para mahasiswa sebagai
referensi dalam mempelajari mata kuliah Bahasa Indonesia.
Yogyakarta, 25 Mei 2015
Penulis

21

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...........................................................................................

DAFTAR ISI ........................................................................................................

BAB II

BAB IV

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................

B. Tujuan penulisan...........................................................................

C. Manfaat penulisan........................................................................

PEMBAHASAN
A. Definsi...........................................................................................

B. Jenis Essay dan Laporan Ilmiah....................................................

C. Sistematika Penulisan Essay dan Laporan Ilmiah.........................

D. Syarat dalam Pembuatan Essay.....................................................

16

E. Etika dan Faktor Penting dalam Penulisan Ilmiah.........................

18

PENUTUP
A. Kesimpulan ..................................................................................

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................

21
22

21

BAB I

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Menulis sebauh essay bisa menjadi sebuah latihan bagi seorang penulis untuk
bisa menulis sebuah karya yang lebih besar lagi. Penulis memiliki kesempatan untuk
mengungkapkan pendapatnya terhadap sebuah topik yang diangkat dalam essaynya.
Pendapat tersebut juga didasarkan pada data dan fakta tersebut. Keberanian untuk
berpendapat ini bisa melatih kemampuan seseorang untuk bisa mengeksplorasi
kemampuan menulisnya dengan pemikiran yang kritis tetapi membangun. Menulis
essay juga tidak bisa dipandang sebelah mata karena memerlukan kemampuan
menulis yang baik serta cara berpikir yang logis dan berhubungan dengan apa yang
sedang dibahas. Oleh karena itu, dibutuhkan panduan menulis essay dengan baik
untuk membuat tulisan essay yang berkualitas.
Kegiatan penelitian ilmiah (scientific research ) dibangun atas dasar
kepercayaan (trust ). Para ilmuwan percaya bahwa hasil penelitian yang dilaporkan
oleh peneliti lainnya adalah benar (valid ). masyarakat percaya bahwa hasil-hasil
penelitian menampilkan kejujuran pada ilmuwan dalam upaya untuk menjelaskan
dunia dan permasalahannya secara cermat (accurate ) dan tanpa prasangka (bias ).
Kepercayaan ini akan terus berlanjut hanya jika masyarakat ilmiah juga mencurahkan
perhatiannya untuk menunjukkan dan meneruskan nilai-nilai (values ) tersebut yang
dihubungkan dengan perilaku etika ilmiah (CSEPP, 1995).
Perkembangan ilmu pengetahuan terjadi melalui kreativitas dan skeptisisme,
keterbukaan pada kontribusi ilmu baru, serta kegigihan dalam mempertanyakan
kontribusi yang diberikan dan konsensus keilmuan yang berlaku. Perkembangan
teknologi tentunya juga mempengaruhi perkembangan ilmu pengetahuan secara
berarti.
Keberhasilan suatu penelitian tidak hanya merupakan keberhasilan individu
peneliti, tetapi juga merupakan keberhasilan komunitas ilmiah. Hal ini karena
keberhasilan suatu penelitian dilandasi oleh obeservasi dan gagasan baru peneliti,
yang juga memanfaatkan hasil-hasil peneliti sebelumnya.

21

Praktek ilmiah merupakan kegiatan yang melibatkan banyak hal. Peneliti


mengumpulkan dan menganalisis data, mengembangkan hipotesis, mengulangi dan
mengembangkan hasil penelitian sebelumnya, mengkomunikasikan hasil penelitian
pada peneliti lainnya, mengulas dan mengkritik hasil penelitian peneliti lainnya,
melatih dan membimbing mahasiswa dan peneliti muda, serta mengikatkan diri pada
kehidupan komunitas ilmiah.
Masuknya hasil penelitian yang merupakan pengetahuan individu ke dalam
lingkup pengetahuan ilmiah, terjadi setelah hasil penelitian dipresentasikan atau
dikomunikasikan dengan cara tertentu sehingga dapat dinilai kebenarannya. Melalui
cara ini, gagasan individu dinilai dan digunakan secara kolektif sehingga secara
bertahap akan menjadi pengetahuan ilmiah. Cara yang efektif dan dijadikan standar
dalam mempresentasikan dan mengkomunikasikan hasil penelitian adalah dengan
cara ditulis dalam bentuk artikel (paper ) ilmiah, dan dipublikasikan pada majalah /
jurnal ilmiah yang di-review.
B. Tujuan Penulisan
Makalah ini disusun dengan tujuan :
1. Mempelajari teknik penulisan essay dan laporan ilmiah
2. Menjelaskan syarat dan etika dalam pembuatan essay atau laporan ilmiah
3. Menjelaskan tentang aturan sistematika dalam penulisan essay dan laporan ilmiah
C. Manfaat Penulisan
Hasil yang diperoleh dari penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan
gambaran tentang penulisan artikel dan makalah yang benar dan dapat diterapkan
kedepannya.

BAB II

21

PEMBAHASAN
A. Definisi
Secara etimologis esai berasal dari kata Essay (Perancis = mencoba, berusaha,
atau berupaya; Inggris = karangan sastra dan secara operasional mempunyai
pengertian yang bermacam-macam. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
esai (essay) merupakan karangan dalam bentuk prosa yang membahas dan
mengekspresikan sebuah topik dari sudut pandang pribadi penulisnya, sedangkan
dalam konteks ilmiah dan akademis, esai berarti komposisi sebuah prosa yang ditulis
secara singkat, tetapi dapat mengekspresikan opini penulis mengenai sebuah topik.
Pada dasarnya, esai merupakan tulisan dengan sistematika yang relatif bebas untuk
menyampaikan beragam informasi, opini, atau argumentasi atas suatu topik tertentu.
Karena sistematika dan teknik yang tidak baku, esai lebih menonjolkan kekuatan
individual. Hal ini sangat dipengaruhi oleh pengalaman, pergaulan, dan wawasan serta
bahan bacaan penulis. Biasanya penulis menggunakan esai untuk melakukan
perenungan dan refleksi.
Sedangkan suatu artikel ilmiah adalah suatu tulisan tentang topik tertentu,
yang dilandasi oleh hasil dan pemikiran peneliti sebelumnya, yang menyertakan hasil
dan gagasan penulisnya, sehingga menjadi hasil dan gagasan yang baru. Komponen
utama suatu artikel ilmiah terdiri dari judul, abstrak, isi, dan daftar pustaka.
Sedangkan aspek teknik penulisan harus mempertimbangkan gaya penulisan yang
bersifat reproduktif dan impersonal, serta teknik notasi.
Bentuk penghargaan yang digunakan dalam komunitas ilmiah berupa
pernyataan nama-nama peneliti/penulis, ucapan terima kasih, dan acuan, rujukan
kepustakaan. Bentuk pelanggaran yang secara nyata dikategorikan pelanggaran etika
ilmiah adalah fabrikasi, falsifikasi, dan plagiarisme.
B. Jenis Essay dan Laporan Ilmiah
Terdapat setidaknya ada tiga jenis cara menulis essay yang umum digunakan, yaitu
esay dalam bentuk naratif, deskriptif, dan persuasif.
1. Esai Naratif (Narative Essay) memaparkan sebuah cerita, pengalaman, atau
peristiwa sejarah, baik yang dialami oleh penulis sendiri atau orang lain. Esai

21

jenis ini mendeskripsikan pikiran/pendapat dengan cara bertutur dan disajikan


secara kronologis.
2. Esai Deskriptif (Descriptive Essay) menggambarkan detail tokoh, tempat, atau
objek tertentu, sehingga pembaca akan dibawa pada sebuah gambaran
mengenai objek yang ditulis secara nyata. Esai jenis ini ditulis dengan tujuan
untuk memberikan kesan nyata mengenai hal tertentu.
3. Esai Persuasif (Persuasive Essay) meyakinkan pembaca untuk menerima
pikiran atau argumentasi penulis mengenai suatu topik, sehingga pembaca bisa
mengikuti semua arahan dari penulisnya. Esai jenis ini bersifat mengajak
pembaca untuk mengubah sudut pandang dan mendorong pembaca untuk
melalukan tindakan seperti yang ditulis dan juga dapat menggambarkan suatu
keadaan emosional.
Apapun bentuk fisik dan peruntukannya, laporan ilmiah/artikel ilmiah dapat
dikelompokkan menjadi dua jenis utama, yaitu (Hamid, 2001) :
1) Artikel Analitik
Artikel analitik merupakan hasil penelitian tentang suatu topik tertentu, yang
merestrukturisasi dan menyajikan bagian-bagian dari topik tersebut dilihat dari
sudut pandang penelitinya. Artikel analitik diawali oleh suatu pertanyaan
penelitian (research question).
Peneliti melakukan tahap pencarian tentang topik spesifik tertentu, dimana peneliti
belum mengambil kesimpulan apapun. Peneliti melakukan pencarian informasi
dan meneliti hal-hal yang ada pada lingkup topik yang dipilih, apakah sebelum
atau sesudah peneliti akrab dengan topik tersebut. Peneliti melakukan penelusuran
dan pemikiran kritis berikut evaluasi terhadap sumber-sumber yang dimilikinya.
Pada akhir artikel, peneliti mengkontribusikan pemikirannya sebagai bahan
diskusi akademis. Kontribusi ini merupakan hasil analisis yang dinyatakan dalam
pernyataan kesimpulan.
2) Artikel Argumentatif (Persuasif)
Artikel argumentatif merupakan hasil penelitian tentang suatu topik tertentu, yang
memposisikan terhadap suatu permasalahan tertentu, dan dengan menggunakan
bukti / fakta yang diperoleh menyatakan sikap penelitiannya. Artikel argumentatif
diawali oleh suatu tesis penelitian. Pengertian tesis di sini adalah pernyataan yang

21

didukung oleh argumen-argumen untuk dikemukakan. Biasanya tesis tersebut


sudah dinyatakan pada suatu paragraf pada bagian pendahuluan artikel.
Berangkat dari tesis, peneliti melakukan pembuktian atau penunjukkan fakta dan
menghubungkannya satu sama lain dalam kerangka yang logis, sehingga diperoleh
suatu konklusi yang dapat dipertanggungjawakan. Konklusi dari penelitian ini
biasanya berupa suatu generalisasi atau proposisi. Kebanyakan artikel ilmiah
berupa artikel argumentatif.
Berdasarkan kedua hal di atas, maka tulisan ilmiah, apakah dalam bentuk buku,
laporan, ataupun artikel ilmiah pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi
tulisan analitik atau tulisan argumentatif.

C. Sistematika Penulisan Essay dan Laporan Ilmiah


Secara umum, sistematika penulisan esai terbagi menjadi tiga bagian utama,
diantaranya :
1. Pendahuluan

Berisi latar belakang yang mengidentifikasi topik yang dibahas;

sebagai pengantar dari topik yang diangkat;

meliputi 5% essay;

biasanya terdiri dari 1 2 paragraf; dan

berisikan tujuan penulisan.

2. Isi Esai (essay)

Menyajikan dan memaparkan seluruh data dan informasi yang


mengenai topik yang diangkat;

berisi sudut pandang atau pikiran penulis dalam bentuk ulasan


mengenai fakta atau opini yang disajikan;
meliputi 85 90% essay; dan

21

merupakan bagian utama dari sebuah essay yang ditunjukkan


dengan buktibukti dalam bentuk logika penalaran pribadi,
teori teori yang ada, dan secara empiris melalui penelitian
yang relevan dengan masalah yang dibahas (kalau ada).

3. Kesimpulan

Memaparkan dan menjelaskan kembali ide-ide pokok yang


telah dibahas pada bagian sebelumnya;

berisi ringkasan dari isi esai, berkaitan dengan bukti bukti


yang dibahas pada isi;

berisi solusi, himbauan atau saran yang mendukung suatu esai;

5 10% penyusun essay;

banyaknya atau panjangnya tergantung dari tujuan pada latar


belakang.

Berikut ini dijelaskan beberapa hal yang berkaitan dengan teknik penulisan essay
(esai), antara lain:
1. Memilih dan menentukan tema atau topik. Pada tahap ini penulis harus
dapat menentukan tinjauan umum dari topik yang akan diangkat dan
batasan topik secara khusus. Pembatasan ini akan mempengaruhi
pembahasan dalam lingkup yang lebih sempit dan spesifik, sehingga
pembahasannya mendalam dan berkarakter kuat.
2. Menentukan judul. Dalam hal ini judul tidak berupa kalimat lengkap,
harus menarik, tidak lebih dari 15 kata, tidak diakhiri dengan titik,
bentuknya piramida terbalik, fontnya harus besar dan tebal, dan
spesifik pada suatu topik/objek.
3. Menyusun kerangka. Kerangka esai merupakan garis besar ide yang
dibahas, sehingga esai yang dibuat akan terbih teratur, fokus, dan
sistematis.

21

4. Menuliskan pokok pikiran. Pernyataan eksplisit ini merupakan


pendapat penulis yang akan mencerminkan isi esai (essay) dan poin
penting yang akan disampaikan secara singkat dan jelas.
5. Menyusun pendahuluan. Bagian ini merupakan pengantar yang berisi
latar belakang ditulisnya esai (essay) tersebut. Penulis dapat
memberikan penjelasan, menggambarkan, dan memberikan pendapat
secara menyeluruh untuk topik terpilih.
6. Menulis isi esai. Bagian ini bisa didahului dengan membuat paragraf
pembuka yang memancing minat baca. Penulis dapat memberikan data
dan informasi yang menjadi gambaran untuk poin penulis selanjutnya
dan anekdot yang bersifat persuasif. Lalu penulis menentukan hal-hal
yang dibahas, termasuk subtema untuk mempermudah pembaca
memahami pokok pikiran penulis.
7. Menulis Kesimpulan. Kesimpulan dianggap sangat penting karena
pada bagian inilah penulis dapat membentuk opini pembaca yang harus
memberikan kesimpulan pendapat dari gagasan penulis.
8. Melakukan editing. Pada tahap ini penulis harus

membaca ulang

semua tulisannya dan meneliti dengan seksama isi, fakta, opini, teori,
data, dan tata bahasa yang digunakan.
Struktur suatu tulisan ilmiah akan dipengaruhi oleh bentuk fisik, peruntukan,
serta jenis tulisan ilmiahnya. Namun demikian, secara garis besar suatu tulisan
ilmiah akan terdiri dari : judul dan abstrak; isi yang terdiri dari pengantar,
metoda, hasil, diskusi atau analisis, kesimpulan; serta daftar pustaka. Khusus
untuk tulisan ilmiah yang akan dipiblikasikan pada prosiding atau jurnal
tertentu, tentunya perlu mengikuti ketentuan penulisan (termasuk format) dari
penerbitnya.
1) Judul
Judul menjelaskan isi tulisan secara ringkas, jelas, dan tepat, sehingga
pembaca dapat segera memutuskan apakah akan membacanya atau tidak.
Selain itu, judul juga merupakan kata-kata kunci yang biasanya digunakan

21

untuk daftar indeks penelitian. Dalam membuat judul, hindari kata-kata


yang tidak perlu, misalnya : "studi tentang" atau "suatu penelitian tentang",
dan sejenisnya. Hindari penggunaan singkatan dan jargon, serta hindari
judul yang mempunyai kesan "aneh".
2) Abstrak
Abstrak berisi laporan keseluruhan secara ringkas, tanpa adanya suatu
tambahan di luar tulisan/artikel dan tanpa adanya kerincian tertentu,
misalnya menunjuk pada gambar, tabel atau sumber tertentu. Abstrak
berisi pernyataan tujuan utama penelitian, metoda yang digunakan,
ringkasan hasil yang terpenting, serta pernyataan kesimpulan yang utama
dan yang paling signifikan. Abstrak dibatasi oleh jumlah kata yang
biasanya sekitar 50 sampai 300 kata. Proses penyusunan abstrak dapat
dilakukan dengan cara menyarikan hal-hal pokok dari setiap bagian
tulisan, yang kemudian dipadatkan menjadi suatu kesatuan tulisan.
3) Pengantar
Pengantar berisi tentang persoalan yang dibahas yang meliputi persoalan
yang diteliti, ringkasan penelitian sebelumnya yang relevan, dan konsep
yang melandasi penelitian yang akan dilakukan; pentingnya persoalan;
serta tujuan penelitian yang berupa upaya untuk menjawab hipotesis,
pertanyaan

penelitian,

atau

penggunaan/perbaikan

metoda.

Proses

penulisan pengantar ini dimulai dari pernyataan yang bersifat umum


menuju ke pernyataan yang spesifik. Dalam hal ini dapat berupa persoalan
dalam dunia nyata atau studi literatur menuju ke eksperimen atau
pengembangan yang dilakukan.
4) Metoda
Metoda menguraikan bagaimana persoalan dipelajari dan diselesaikan. Di
sini diuraikan secara rinci percobaan, prosedur atau pengembangan yang
dilakukan. Material dan peralatan serta teknik/metoda apa yang digunakan.
Atau data dan teknik serta metoda apa yang digunakan sebagai dasar

21

pengembangan, dan bagaimana mengembangkannya. Proses penulisan


metoda menjelaskan tahapan yang dilakukan secara rinci, sehingga
memungkinkan dilakukan pengulangan. Dalam penulisan metoda,
digunakan bentuk lampau (menceritakan /past tense), serta menggunakan
ukuran-ukuran kuantitatif yang tegas. Pada bagian ini tidak perlu
menyertakan prosedur statistik umum yang rinci dan tidak mencampuradukkan antara prosedur dan hasil.
5) Hasil
Hasil berisi hasil dari setiap percobaan atau prosedur yang dilakukan
dan/atau diobesevasi. Selain itu juga disampaikan hasil utama yang
didukung oleh data terpilih, apakah merupakan data yang umum atau data
yang ideal atau data kekecualian. Penulisan hasil disusun secara logis
dimulai dari yang paling penting ke yang kurang penting, atau dari yang
sederhana ke yang kompleks. Dalam penulisan hasil digunakan bentuk
lampau (menceritakan /past tense), tidak menginterpretasikan hasil, serta
menggunakan kalimat yang ringkas.
6) Diskusi/Analisis
Diskusi/analisis berisi tentang hasil dari metoda, yang menjelaskan
temuan-temuan yang terpenting dengan memperhatikan kesimpulan awal
yang dapat diambil yang berupa pola, prinsip, atau hubungan; kaitan
dengan penelitian sebelumnya yang dicuplik atau dijadikan basis
penelitian. Pada bagian ini juga berisi penjelasan tentang hasil atau
temuan-temuan tersebut.
7) Kesimpulan
Bagian ini berisi penjelasan tentang bagaimana hasil yang diperoleh
menjawab tujuan penelitian serta persoalan yang lebih luas, yang berupa
implikasi teoritik, aplikasi praktis, atau generalisasi pada situasi yang
berbeda. Penarikan kesimpulan dilakukan berdasarkan hasil analisis yang
dilakukan sehingga tidak terkesan spekulatif dan melakukan generalisasi

21

yang berlebihan. Selain itu, bagian ini dapat berisi penelitian lanjut untuk
menjawab kontradiksi yang terjadi atau untuk menjelaskan kekecualian
yang terjadi.
Dua aspek yang menentukan dalam teknik penulisan ilmiah adalah
gaya penulisan dan teknik notasi (Suriasumantri, 1984). Gaya penulisan
menentukan dalam pembuatan pernyataan ilmiah. Gaya penulisan dalam
upaya mengkomunikasikan hasil penelitian harus bersifat jelas dan tepat,
sehingga

proses

penyampaian

pesannya

bersifat

reproduktif

dan

impersonal.
Gaya penulisan ilmiah harus bersifat reproduktif, artinya penerima
pesan mendapatkan pesan yang benar-benar sama dengan yang
disampaikan. Dalam hal ini tidak boleh terdapat penafsiran yang lain
selain dari isi yang terkandung dalam pesan tersebut. Hal ini diperlukan
oleh karena komunikasi ilmiah ditujukan untuk penalaran. Pernyataan
yang tidak jelas dan bermakna jamak harus dihindarkan. Pernyataan ilmiah
(proposisi ilmiah) harus berisi salah satu penilaian benar atau salah, dan
tidak dapat keduanya. Demikian juga bentuk pernyataan yang mempunyai
konotasi emosional harus dihindarkan.
Gaya penulisan ilmiah harus bersifat impersonal, artinya tidak
menggunakan kata ganti perorangan, tetapi menggunakan kata ganti
universal. Sehingga bentuk kalimat ilmiah berbentuk pasif. Bentuk lainnya
adalah gabungan kalimat pasif dan kalimat aktif.
Teknik notasi merupakan teknik penulisan sumber kepustakaan yang
mengidentifikasi suatu pernyataan ilmiah dalam bentuk tulisan. Dalam
suatu pernyataan ilmiah harus teridentifikasi tiga hal, yaitu : orang yang
membuat pernyataan, media komunikasi ilmiah (misalnya jurnal,
prosiding, buku), serta penerbit, tempat, dan saat penerbitan.

21

Pencantuman nama penulis dan ucapan terima kasih


Suatu bentuk pertanggungjawaban yang sekaligus merupakan penghargaan atas upaya
penelitian yang dilaporkan, maka pada setiap tulisan/artikel ilmiah dicantumkan nama
dan institusi penulis. Dalam pencantuman nama-nama penulis, yang tercantum adalah
nama-nama yang berkontribusi langsung terhadap penelitian tersebut. Sedangkan
yang berkontribusi secara tidak langsung, misalkan dalam pendanaan, administratif,
atau pendapat/gagasan/usulan "lepas", cukup dinyatakan dalam bentuk ucapan terima
kasih, yang biasanya berada pada bagian akhir tulisan setelah bagian kesimpulan.
Pencantuman nama institusi secara tidak langsung menyatakan tanggung jawab dan
pernyataan terima kasih penulis pada institusinya.
Konvensi dalam pencantuman nama penulis yang menjadi standar umum yang
berlaku adalah sebagai berikut (Schrag,2001):

Semua yang berkontribusi langsung dan signifikan pada penelitian, disertakan


sebagai penulis.

Semua nama yang tercantum pada tulisan ilmiah yang dipublikasikan,


mengetahui dan berkontribusi pada penelitian tersebut.

Penanggung jawab utama yang juga kontributor utma dari tulisan ilmiah
dicantumkan pertama kali, kemudian diikuti oleh nama-nama lainnya sesuai
dengan kontribusinya.

Dengan demikian, pencantuman nama peneliti sesuai dengan kontribusinya dan


pernyataan terima kasih pada bagian ucapan terimakasih, juga merupakan bentuk
penghargaan yang dianut dalam komunitas ilmiah.
Penulisan sumber kepustakaan dan daftar pustaka
Sistem dokumentasi standar untuk tulisan ilmiah paling tidak terdiri dari 7 (tujuh)
sistem, yaitu (UW, 1997) :
Sistem APA (American Psychological Association ).
Sistem MLA (Modern Language Association ).

Sistem Chicago/Turabian (A footnote or endnote System ).

21

Sistem APSA (American Political Science Association ).

Sistem CBE (Council of Biology Editors ).

Sistem Referensi Elektronik (Citing Electronic Sources )

Dari ketujuh sistem tersebut, sistem yang sering digunakan pada tulisan ilmiah
keteknikan dan umum digunakan adalah sistem yang mengacu/menyerupai Sistem
CBE berbasis nama-tahun (name-year system ) dan Sistem Nomor. Perkembangan
terakhir, dengan berkembangnya teknologi informasi, maka diperlukan juga
pengetahuan tentang penggunaan Sistem Referensi Elektronik. Berikut akan
dijelaskan secara ringkas bentuk dasar tatacara penggunaan ketiga sistem ini untuk
suatu cuplikan/acuan teks dan penulisan daftar pustaka.
1) Sistem CBE nama-tahun
Bentuk dasar penulisan/acuan teks adalah :
(Nama tahun) atau (Nama tahun, p halaman)
misalnya :
.......... (Kingsman 1998)
.......... (Koren 1987, p 23)
Bentuk lain :
Nama ........ (tahun) atau Nama (tahun) ........
misalnya :
Kingsman ........... (1998)
Kingsman (1998) ..........
Bentuk dasar penulisan daftar pustaka adalah :
Buku :
Nama tahun. judul. kota : penerbit.
misalnya :
Pessen DW. 1992. Industrial Automation. Singapore: J.Wiley

21

Artikel :
Nama tahun. judul. jurnal volume (nomor) : halaman halaman
misalnya :
Lin AC, LinS-Y, Cheng S-B. 1997. Extraction of manufacturing features from a
feature based design model. IJPR 35(12) : 3249 -88.
2) Sistem Nomor
Dalam teks, penulisan sumber cuplikan/acuan dinyatakan dengan nomor yang
mengacu pada daftar pustaka. Susunan nomor dalam daftar pustaka dapat berupa
nomor urut berdasarkan urutan abjad nama penulis, atau berupa nomor urut
berdasarkan urutan dicupliknya/diacunya nama penulis.
Bentuk dasar penulisan cuplikan/acuan teks adalah :
(Nomor) atau [Nomor]
(Nomor, nomor,...) atau [Nomor, nomor, ... ]
misalnya
.........(3).......... atau ......[3]......
.........(1, 4, 9)........ atau ......[1, 4, 9]........
bentuk dasar penulisan daftar penulisan daftar pustaka adalah :
Buku :
Nama.tahun.judul.penerbit, kota.
misalnya :
1. Pessen, D.W. 1992. Industrial Automation. J.Wiley, Singapore.
Artikel :
Nama.tahun.judul.jurnal volume(nomor): halaman halaman.
misalnya :
2. Lin, A.C., S.-Y. Lin, and S. B. Cheng. 1997. Extraction of manufacturing features
from
a
feature-based
design model.IJPR 35(12) : 3249-88.
3) Sistem Referensi Elektronik

21

Sistem referensi elektronik yang digunakan disini mengacu pada sistem referensi
elektronik dari CBE nama-tahun.
Bentuk dasar penulisan daftar pustaka adalah :
Buku :
Nama.tahun.judul.<URL>.Accessed tanggal.
misalnya
Koren, J. 1987. Numerical Control.http://www.lspitb.org/mac/referensi.Accessed 20
Mar 2001.
Artikel :
Nama.tahun.judul.jurnal volume(nomor).<URL>.Accessed tanggal.
misalnya :
Lin AC, Lin S-Y, Cheng S-B. 1997. Extraction of manufacturing features from a
featurebased design model. IJPR 35(12). http://www.lspitb.org/mac/ol-jurnal.
Accessed 20 Mar 2001.
D. Syarat dalam Pembuatan Essay
Ciri-Ciri Karya Tulis Bentuk Esai
Berikut ini ialah ciri-ciri sebuah karya tulis yang berbentuk esai :
1. Karya tulis yang berbentuk esai itu ialah sebuah karya tulis di mana
pembahasan yang ditulis oleh penulis esai itu menggunakan bahasa
komunikasi sederhana seperti pada umumnya yang digunakan di dalam
masyarakat. Atau bisa dikatakan bahwa karya tulis esai itu berbentuk
prosa tanpa menggunakan bahasa ungkapan sama sekali.
2. Pembahasan di dalam tulisan esai itu singkat, namun padat dan
mencapai target yang ingin dijelaskan oleh penulis esai itu kepada
pembacanya.
3. Seorang penulis esai yang sudah berpengalaman akan memasukkan
gaya dan karakteristik khas penulisannya ke dalam karya tulis esai
yang dituliskannya sehingga karya tulis esai tersebut berbeda dengan
gaya penulisan esai oleh penulis lainnya.

21

4. Esai memiliki bentuk penulisan topik yang tak utuh di mana penulis
esai hanya mengangkat pokok permasalahan utamanya saja dari topik
holistik yang diangkatnya di dalam karya tulis esainya.
5. Bentuk karya tulis esai tersebut harus memenuhi syarat-syarat
penulisan esai yang baik sehingga pembaca bisa memahami apa yang
sedang dibahas di dalam karya tulis berbentuk esai tersebut.
6. Lebih menonjolkan kepada pembahasan menurut pandangan penulis
esai tersebut. Maksudnya ialah bahwa karya tulis esai merupakan
pendapat pribadi penulisnya mengenai pokok permasalahan yang
sedang dibahasnya.
Syarat-syarat Penulisan Esai
Ada syarat-syarat yang harus dipenuhi di dalam penulisan suatu karya tulis
yang berbentuk esai. Syarat-syarat tersebut antara lain:
1. Bagian pertama ialah pada suatu karya tulis yang berbentuk esai ini
harus memiliki pendahuluan yang berisi mengenai berbagai informasi
dan latar belakang mengapa karya tulis berbentuk esai ini harus ditulis
oleh penulisnya. Biasanya di bagian pendahuluan ini, penulis akan
memberikan klarifikasi singkat mengenai alasan penulisan esai
tersebut.
2. Bagian kedua dan merupakan bagian primer dari sebuah karya tulis
berbentuk esai ialah bagian isi. Pada bagian isi di dalam esai ini,
penulis esai akan menyajikan berbagai permasalahan yang sedang
diangkatnya itu secara lengkap dan jelas namun berdasarkan sudut
pandang pribadi penulisnya.
3. Bagian terakhir pada sebuah karya esai ialah penutup. Bagian epilog
ini berisi tentang konklusi dari holistik pembahasan mengenai
permasalahan yang diangkat di dalam karya tulis esai ini. Di dalam
epilog ini juga diberikan tambahan informasi atau data yang diambil
oleh penulis untuk melengkapi karya tulis esai yang disajikannya
tersebut.
Langkah-langkah Penulisan Sebuah Esai

21

Cara buat menuliskan dan menghasilkan karya tulis berbentuk esai ialah
sebagai berikut:
1. Penulis esai harus terlebih dahulu menentukan topik atau tema yang
akan diangkatnya menjadi sebuah tulisan esai.
2. Membuat kerangka karangan esai yang akan membantu penulis agar
karya tulis yang akan dibahas akan lebih fokus.
3. Memulai penulisan esai dengan menggunakan bahasa yang singkat
namun mampu menjelaskan maksudnya sehingga mudah dimengerti
oleh pembaca.
4. Membuat

paragraf

primer

sebagai

pendahuluan

esai

dengan

menjelaskan latar belakang dari penulisan esai tersebut.


5. Menuliskan isi esai di bagian batang tubuh karangan yang dapat terdiri
dari beberapa paragraf yang menjelaskan mengenai gagasan dan
pendapat penulis tentang masalah yang disajikannya di dalam esai.
6. Bagian terakhir ialah menuliskan epilog esai dengan menuliskan
konklusi dari holistik pembahasan yang sudah dituliskan sebelumnya.
7. Yang perlu diingat ialah bentuk karya tulis esai itu merupakan suatu
karangan argumentasi yang dibuat berdasarkan pendapat dan
pandangan penulis sendiri mengenai topik atau tema yang diangkat
dalam karya tulis esai tersebut.
E. Etika dan Faktor Penting dalam Penulisan Ilmiah
Untuk etika penulisan artikel ilmiah pada jurnal, berikut disajikan kewajiban etika
bagi penulis dari American Chemical Society (ACS, 1996) :
1. Kewajiban utama penulis adalah mempresentasikan hasil penelitiannya secara
akurat dan secara objektif membahas hasil penelitian tersebut.
2. Penulis harus menyadari bahwa setiap halaman jurnal merupakan suatu
sumber penting dan memerlukan biaya. Oleh karenanya, penulis wajib untuk
menggunakan jumlah halaman secara bijak dan ekonomis.
Laporan utama suatu penelitian harus ditulis secara rinci dan menyertakan
referensi tentang informasi yang diambil dari sumber umum (public reference)
sehingga dapat ditelusuri kembali oleh peneliti lain.

21

3.

4. Penulis harus merujuk hasil-hasil penelitian lainnya yang mempengaruhi


wujud penelitian yang dilakukan, sehingga memudahkan pembaca dalam
menelusuri penelitian sebelumnya yang secara esensial mempengaruhi
pemahaman penelitian yang dilakukan.
5. Suatu yang membahayakan seperti peralatan, material, atau prosedur yang
digunakan dalam penelitian harus dinyatakan secara jelas dalam laporan
penelitian.
6. Pemecahan laporan penelitian harus dihindari. Seorang peneliti yang telah
melakukan penelitian secara mendalam harus mengorganisir laporannya agar
dipublikasikan secara lengkap di jurnal yang memiliki lingkup penelitian yang
sama. Pembaca akan mendapatkan kemudahan jika penelitian yang saling
terkait dipublikasikan dalam satu atau hanya beberapa jurnal.
7. Saat mengajukan sebuah manuskrip untuk dipublikasi, penulis harus
menyampaikan ke pihak editor jika ada manuskrip lain yang berkaitan sedang
direvisi atau diproses oleh editor lain. Copy dari manuskrip tersebut beserta
penjelasan korelasi antara kedua manuskrip harus dikirimkan kepada editor.
8. Penulis tidak dibenarkan mengajukan manuskrip yang esensinya sama ke
beberapa jurnal yang berbeda. Secara umum, diperbolehkan untuk
mengajukan kembali manuskrip yang sama jika manuskrip tersebut
merupakan keterangan yang lebih rinci dari manuskrip sebelumnya yang
masih singkat, atau manuskrip tersebut telah ditolak untuk dipublikasikan oleh
editor sebelumnya.
9. Penulis harus menyatakan sumber dari setiap informasi yang dikutip, kecual
informasi yang telah menjadi pengetahuan umum (common knowledge ).
Informasi yang diperoleh secara tertutup, seperti halnya dalam pembicaraan,
korespondensi, atau diskusi dengan pihak ketiga, hanya digunakan dalam
laporan penelitian apabila ada izin eksplisit dari penelitinya.
10. Sebuah penelitian atau eksperiman adakalanya menjadi pijakan untuk
mengkritik penelitian lainnya. Jika dipandang perlu, kritik tersebut dapat
dipublikasikan dalam suatu laporan penelitian. Namun, kritik yang bersifat
pribadi (personal) tidak dapat dibenarkan.

21

11. Penulis pendamping dalam suatu laporan penelitian adalah orang-orang yang
telah memberikan kontribusi ilmiah secara signifikan, serta turut bertanggung
jawab atas hasi penelitian yang dilaporkan. Kontribusi dalam bentuk lain harus
dinyatakan dalam catatan kaki (footnote ) atau bagian ucapan terima kasih
(acknowledgement ). Seorang yang berkontribusi secara administratif tidak
dapat dinyatakan sebagai penulis pendamping. Penulis pendamping
yang telah meninggal dunia tetap dicantumkan namanya sebagai penulis
pendamping dengan tambahan catatan kaki tanggal meninggalnya penulis
pendamping tersebut. Penulis yang mengirimkan manuskrip berkewajiban
meminta persetujuan kepada penulis pendamping dan memberikan draft copy
manuskrip tersebut.
12. Penulis harus menyampaikan kepada pihak editor jika manuskrip tersebut
dapat menimbulkan konflik kepentingan, misalnya : penulis sedang
memberikan konsultasi atau menerima bantuan finansial dari sebuah
perusahaan

yang

dapat

mempengaruhi

hasil

penelitian

yang

akan

dipublikasikan. Penulis harus menjamin tidak ada suatu ikatan kontrak atau
perjanjian yang mempengaruhi informasi yang terkandung dalam manuskrip.

21

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Esai (essay) merupakan karangan dalam bentuk prosa yang membahas dan
mengekspresikan sebuah topik dari sudut pandang pribadi penulisnya. Sedang
laporan ilmiah adalah suatu tulisan tentang topik tertentu, yang dilandasi oleh
hasil dan pemikiran peneliti sebelumnya, yang menyertakan hasil dan gagasan
penulisnya, sehingga menjadi hasil dan gagasan yang baru.
2. Syarat syarat dalam penulisan essay ialah harus memenuhi seluruh
sistematika dalam penulisan essay yang telah ditetapkan.
3. Dalam etika penulisan laporan ilmih, penulis berkewajiban mempresentasikan
hasil penelitiannya secara akurat dan secara objektif membahas hasil
penelitian tersebut.
4. Sistematika dalam penulisan essay terdiri atas tiga bagian utama yaitu :
Pendahuluan, Isi, dan Kesimpulan.
5. Sedang pada penulisan laporan ilmiah, sistematikanya terdiri dari : Judul,
Abstrak, Pengantar, Metoda, Hasil, Analisis, dan Kesimpulan.

21

DAFTAR PUSTAKA

1. Rahardi, F. 2006. Panduan Lengkap Menulis Artikel, Feature dan Esai: Modul Dasar
Pelatihan Jurnalistik bagi Pemula Dilengkapi dengan Aneka Contoh Tulisan. Depok:
PT. Kawan Pustaka.
2. Beberapa website dengan kata kunci Teknik Penulisan Essay dan Laporan Ilmiah
pada mesin pencari www.google.com yang diakses pada 23 Mei 2015, pukul 13.00

21

Anda mungkin juga menyukai