827 890 1 PB
827 890 1 PB
Abstrak: Selain mengancam jiwa, luka bakar menimbulkan berbagai morbiditas yang bukan
saja gangguan fisik yang berat tetapi juga dampak psikologis. Gangguan ini sering demikian
serius sehinggq menganggufungsi sosial penderitanya. Perjalanan penyakit luka bakar dimulai
dari fase akut, subqkut, dan fase lanjut sehingga diperlukan perhatian serius harus diberikan
untuk jangka waktu yang panjang. Tujuan tatalaksana lukq bakar adalah untuk membantu
penderita kembali kepada kehidupan terbaiknya pascaluka bak(tr. Dalam praktik penanganqn
luka bakar, dokter harus menguasai diagnosis berdasarkan kriteria derajat berqt luka bakar.
Salah satu kriteria untuk merawat penderita luka bakqr adalah klasifikasi yang dibuat oleh
Americsn Burn Association (ABA). Keterampilan penegakan diagnosis penetqpan indikasi
ra,uat inap dan tatalaksqna praktis menjadi kunci keberhasilan dokter di lini depan untuk ikut
menurunkan angka morbiditas dan mortalitas luka bakar. Sangatlah penting bagi dokter di
pelayanan kesehatan primer untuk menentukan kapan sebuah kasus luka bakar cukup
ditanganinya sendiri, dirujuk ke rumah sakit biasa, atau harus langsung dirujuk ke pusat
pelayanan luka bakar. Keputusan ini dibuat dengan mempertimbangkan luas, dalam, lokasi,
kondisi komorbiditas, penyebab luka bakar, serta usia penderita.
Kata kunci: luka bakar, morbiditas, mortalitas, rujukan pasien
Dipresentasikan sebagian
di Kursus
Abstract: In addition to as life threatening burn injury may create various morbidities, not only
physically but also psychologically. The impact could be so serious that it may interfere with social
role ofthevictim. Burns that undergo acute, subacute, and late phases, requires serious managementfor long periods. This is aimet at helping burn patient during his/her recovety process get
her/his best quality of life after burn injury. In practical point ofview, physician must haw good
diagnostic skill to assess the degree ofburns correctly. One ofthe criteria to categorize burn
patient isformulated by the American Burn Association. Good diagnostic skill, clear guidelines
for referral patients, together with practical skiil in burn management are the key to cut burn
mortality and morbidity rate. It is importantfor a primary care doctor to determine wet her to take
burn patient him/herself or to referit to hospital, or directly care of a to a burn unit. This decision
is made upon assessment of the extent, depth, and location, of burns, as well as comorbid
conditions, cause ofburns, andpatientb age.
Keywords: burn injury morbidity, mortality, patients refenal
Pendahuluan
Luka bakar merupakan cedera yang menimbulkan derita
besar pada penderitanya. Selain mengancam jiwa, luka bakar
Perjalanan Penyakit
Perjalanan penyakit luka bakar terdiri dari fase akut,
2008
Gambar
ada)ah
2.
Gambar
Tabel
1.
Derajat luka
Epidermal
Dermal superfisial
Dermal dalam
Full thickness
Lepuh kulit
kemerahan
merah muda
pucat
Eschar
Sensasi
tidak ada
tidak ada
nyeri
ada
tidak ada
sangat
Penyem buhan
nyeri
Risiko terbentuknya
spontan
Ya
biasanya ya
tidak ada
bergantung penyembuhan
luka
kecil
(hiperestesia)
masih mungkin
mungkin
ada
ada
ada
keabu-abuan/
hitam, kering
218
tidak ada
hipoestesia
tidak nyen
tidak
tinggi
200g
-ffi
I
I
Gambar
3. Luka
2). Sel epitel pada folikel rambut, kelenjar keringat dan kelenlar
tidak nyeri lagi (hipestesi) (lihat Gartbar 3). Sel epitel yang
viabel tinggal sedikit, sehingga penyembuhan spontan sulit
terjadi. Penyembuhan berlangsung lebih dari 3-4 minggu dan
kemungkinan besar meninggalkan parut hipertrofik serta
kontrakfur bila tidak diberikan perawatan yang baik. Luka
bakar derajat ini sebaiknya ditangani dengan cangkok kulit
atau skin subtitute lainnya untuk menutup luka. pada luka
bakar full thickness atau derajat 3, seluruh ketebalan kulit
habis terbakar. Kerusakan dapat pula mencapai jaringan di
bawah kulit sampai ke otot bahkan tulang. Kulit terlihat
keabu-abuan atau hitam, tidak terasa nyeri lagi, tidak ada
lagi elemen epitel yang tersisa sehingga tidak mungkin terjadi
penyembuhan spontan; harus dilakukan eksisi jaringan
nekrotik (eschar) serta diberi penutup skin graft (lihat
2008
Gambar
atau Derajat 3.
rusak sampai ke lemak
1o/o
LpT yang
219
i! s.*
.f'\'
t.
I 1q J ii
? Lo"*-n"oi :
ifi"rs
{1$
i 9"1 ipu.t",..:r
,t \
\$
t18
1,
'eg'
::
,i tn*uo';;'
igl a8 lja,
.t'."
'r?{
\:- I \\ia+.
rL$
.l
.;.
'$f
l;'t:/l
''
.! .:4.
"asJi18
i,., | :
r..irlL
N
ai,5la3.3
',
1n,,:
llewasa
6.
Gamtrar
:':
:::
l,
:.ql
:,li i
a a,i (:
,.lr
1i
Anala
0,78% LPT.
(LpT).
of
merupakan
persentase
ijsia
; _____
lenis kelamir:
Beiat
Area
Kepala
Leher
19
Trunkus anterior
Trunkus posterior
Bokong kanan
t3
l3
2t/z
Bokong kiri
Genitalia
2/,
Brakhium kanan
Brakhium kiri
4
4
Antebrakhium kanan
Antebrakhium kiri
Tangan kanan
Tangan kiri
Paha kanan
21/,
kiri
5%
Paha
2%
5%
Crus kanan
Crus kiri
Kaki kanan
Kaki kiri
3%
3%
10-14
thn
17
13
11
2222
13
13
13
13
t3
13
2t/z 2%
2/'
2t/z 21/z 2y,
1111
4444
4444
3333
3333
2% 2%
2%
21/z 2%
2y,
6% 8
\t/z
6k88%9
5
5Y,
6
55Yr66%
3Y, 3%
31/'
3% 3%
3y,
15
thn
b6daili_.-,
Dewasa
Partial
2o
thickness
9
Full
Total
thickness 3r
7
2
13
13
t3
13
2t/z
2%
2%
2v,
i
4
4
3
3
2%
2%
9
2%
2%
9'/,
9v,
6'/'
7
8
3rt
3t/z
3v,
3'/,
Total
Gambar
7.
Lund and Brcwder chart. Tabel tersebut dapat membantu perhitungan luas luka bakar secara lebih tepat sesuai perkembangan tubuh menurut pertambahan usia.
220
200g
Moist dressing
konvensional* atau
hidrogel,
Jelas merupakan
luka bakar dermal
dalam?
Memerlukan
p.embedahan,
Diperkirakan sembuh
dalam 2-3 minggu?
Moist dressing
konvensional+,
biasanya 5 hari
kemudian, kecuali
< 1cm'di area yang
narike2 |roi 4Q
buhan?
Sedikit eksudat?
Banvak eksudat?
Berikan salep/vaselin,
Tanda-tanda
kontaminasi atau
i nfeksi?
ri
(inflamasi meluas
disertai disertai
Gamtrar S.Algoritma Tatalaksana Luka Bakar Berdasarkan Derajat Luka Bakar dan penanganannya.
*Moist Dressing konvensional yaitu salep/vaselin + ft252 lembab +
kasa kering + balutan hipoalergenik
kedap air atau pembalut elastis
2008
221
Gambar 9. (A) Luka Bakar Daerah Genitalia dan Persendian Inguinalis Kanan Serta Tangan Kanan.
(B) Parut Hipertrofik pada Bekas Luka Bakar di Sepanjang Tungkai Bawah Hingga Dorsum pedis Kiri.
(C) Kontaraktur pada Daerah Leher-Wajah. Ketiganya merupakan area luka bakar pada tubuh yang
merupakan kriteria untuk dirujuk ke unit luka bakar, karena rnemerlukan penanganan oleh Dokter
Spesialis Bedah Plastik dan Dokter Spesialis Rehabilitasi Medik.
I
2.
t
J.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
al conditions)lkondisi komorbiditas
paling berpotensi menimbulkan mortalitas dan morbiditas. Jika trauma penyerta yang lebih berpotensi
tinggi menimbulkan mortalitas dan morbiditas, pasien
di-stabilkan terlebih dahulu di trauma center sebelum
dokter.
10.
2. Seorang
se_
))1
ulitnya.
tempat pertama)
hangat.r2.13
Berikan irnunisasi tetanus sesuai dengan riwayat status imunisasi tetanus.l2Analgesik dan sedatif tidak perlu
diberikan mengingat penderita luka bakar berat sering
menjadi gelisah lebih karena hipoksemia dan hipovolemia
bukan karena nyeri. Pemberian oksigen dan cairan akan
menghasilkan respons yang lebih memuaskan dibandingkan
dengan pemberian analgesik narkotik yang malahan dapat
mengaburkan tanda terjadinya hipoksemia atau hipovolemia.
Penutup
Manajemen Sebelum Merujuk
Seperti kasus trauma pada umumnya, begitu pasien luka
bakar datang dokter penolong harus melakukan evaluasi dan
tndakan I fe s av i n g mengatasi masalah AB C (a irw ay, b r e at hing, dan circulation). Kalau diperlukan, segera lakukan
intubasi endotrakea dan pasang infus di daerah yang tidak
terkena luka bakar minimal dengan j arum no. I 6. Bila terdapat
eskar melingkar dada disertai distres pernapasan, segera
lakukan eskaratomi sesuai garis eskaratomi di dada yaitu di
sepanjang lengkungan dan sedikit di depan linea aksilaris
anterior.T Lepaskan pakaian dan perhiasan yang terbakar
di
2008
perlu ragu untuk merujuk ketika tidak tahu atau ragu tentang
apa y ang harus dilakukan.
DaftarPustaka
1.
Kao CC, Garner WL. Acute burns. Plast Reconstr Surg 2000;
2.
3.
4.
5.
6.
7.
20001101/2015.htm|
l0
ll
t2
t0s(7):2482-92
329/7457 n01
224
9.
13
@"n