MOTORIK BAHASA
Perkembangan motorik bahasa proses tumbuh kembang kemampuan gerak seorang anak.
Pada dasarnya, perkembangan ini berkembang sejalan dengn kematangan saraf dan otot anak.
Sehingga, setiap gerakan sesederhana apapun, adalah merupakan hasil pola interaksi yang
kompleks dari berbagai bagian dan system dalam tubuh yang dikontrol oleh otak.
Adapun perkembangan motorik.
Perkembangan motorik halus anak taman kanak-kanak ditekankan pada koordinasi gerakan
motorik halus dalam hal ini berkaitan dengan kegiatan meletakkan atau memegang suatu
objek dengan menggunakan jari tangan.
Motorik kasar adalah gerakan tubuh yangmenggunakan otot-otot besar atau sebagian besar
atau seluruh anggota tubuh yangdipengaruhi oleh kematangan anak itu sendiri.
Bahasa dalam sebuah bentuk komunikasi ada tiga yang mempengaruhi anak dalam bahasa
yaitu biollogis,koknitif dan lingkungan.sedangkan
motorik ialah segala sesuatu yang ada hubunganya dengan gerakan tubuhdalam
perkembangan motorik dan unsur-unsur yang menentukan ia lah otak, saraf dan otot.
KOKNITIF
stilah Cognitive berasal dari kata cognition artinya adalah pengertian, mengerti.
Kognitif adalah proses yang terjadi secara internal di dalam pusat susunan saraf pada waktu
manusia sedang berpikir (Gagne dalam Jamaris, 2006). Pengertian yang luasnya cognition
(kognisi) adalah perolehan, penataan, dan penggunaan pengetahuan (Neisser, 1976). Menurut
para ahli jiwa aliran kognitifis, tingkah laku seseorang/anak itu senantiasa didasarkan pada
kognisi, yaitu tindakan mengenal atau memikirkan situasi dimana tingkah laku itu terjadi.
Secara umum kognitif diartikan potensi intelektual yang terdiri dari tahapan : pengetahuan
(knowledge), pemahaman (comprehention), penerapan (aplication), analisa (analysis), sintesa
(sinthesis), evaluasi (evaluation). Kognitif berarti persoalan yang menyangkut kemampuan
untuk
mengembangkan
kemampuan
rasional
(akal).
Teori kognitif lebih menekankan bagaimana proses atau upaya untuk mengoptimalkan
kemampuan aspek rasional yang dimiliki oleh orang lain
SPIRITUL
Definisi spiritual setiap individu dipengaruhi oleh budaya, perkembangan, pengalaman hidup,
kepercayaan dan ide-ide tentang kehidupan. Spiritualitas juga memberikan suatu perasaan
yang berhubungan dengan intrapersonal (hubungan antara diri sendiri), interpersonal
(hubungan antara orang lain dengan lingkungan) dan transpersonal (hubungan yang tidak
dapat dilihat yaitu suatu hubungan dengan ketuhanan yang merupakan kekuatan tertinggi).
Adapun unsur-unsur spiritualitas meliputi kesehatan spiritual, kebutuhan spiritual, dan
kesadaran spiritual. Dimensi spiritual merupakan suatu penggabungan yang menjadi satu
kesatuan antara unsur psikologikal, fisiologikal, atau fisik, sosiologikal dan spiritual.
Para ahli keperawatan menyimpilkan bahwa spiritual merupakan sebuah konsep yang
dapat diterapkan pada seluruh manusia. Spiritual juga merupakan aspek yang menyatu dan
universal bagi semua manusia. Setiap orang memiliki dimensi spiritual. Dimensi ini
mengintegrasi, memotivasi, menggerakkan, dan mempengaruhi seluruh aspek hidup manusia
Kecerdasan spiritual adalah kecerdasan jiwa. Ia dapat membantu manusia menyembuhkan
dan membangun dirinya secara utuh. Kecerdasan spiritual ini berada di bagian diri yang
paling dalam yang berhubungan langsung dengan kearifan dan kesadaran yang dengannya
manusia tidak hanya mengakui nilai-nilai yang ada tetapi manusia secara kreatif menemukan
nilai-nilai yang baru
.
Menurut Burkhardt (1993) spiritualitas meliputi aspek-aspek :
1 Berhubungan dengan sesuatau yang tidak diketahui atau ketidakpastian dalam
kehidupan,
2
Menyadari kemampuan untuk menggunakan sumber dan kekuatan dalam diri sendiri,