Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Polimer merupakan suatu golongan kimia penting dalam kehidupan kita sehari-hari

maupun dalam industry. Polimer meliputi plastik, karet, serat, dan nilon. Beberapa senyawa
penting dalam tubuh makhluk hidup, yaitu karbohidrat (polisakarida), protein, dan asam nukleat
juga merupakan polimer. Kita akan melihat bahwa polimer adalah suatu makro molekul yang
terbentuk dari molekul-molekul sederhana yang kita sebut sebagai monomer.
Proses pembentukan polimer dari monomernya kita sebut sebagai polimerisasi. Dalam
makalah ini akan dibahas tentang reaksi pembantukan polimer, penggolongan polimer, serta
kegunaan dan dampak polimer.

Makalah Kimia Polymer | 1

1.2

Rumusan Masalah

1.3

Apa itu Polimer?


Bagaimana reaksi pembentukan Polimer?
Beberapa macam penggolongan Polimer?
Beberapa macam Polimer?
Apa kegunaan Polimer?
Bagaimana menangani limbah plastik?

Tujuan Penyusunan
Dari penyusunan makalah ini bertujuan selain untuk memenuhi tugas dari Bapak guru di

sekolah. Juga bertujuan untuk mengetahui dan mamahami materi Polimer. Agar kita dapat
memahami betul apa itu Polimer dan juga bertujuan untuk memahami tentang pembahasan yang
lebih jauh mengenai Polimer.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1

Pengertian Polymer
Seringkali kita mendengarnya, namun mungkin belum tahu apa yang dimaksud secara

mendetail. Kadang bayangan kita, polimer identik dengan plastik. Lebih jauh ingin tahu tentang
polimer. Baca ulasan singkat berikut.
Makalah Kimia Polymer | 2

Polimer berasal dari bahasa Yunani, yaitu poly yang berarti


many (banyak) dan meros yang berarti part (bagian).
Dari sini dapat kita katakan bahwa polimer adalah susunan
dari bagian-bagian yang banyak.

Secara lengkapnya, Polimer ialah


rangkaian

atom

berulang-ulang

yang
dan

panjang

dan

dihasilkan

dari

sambungan beberapa molekul lain yang


dinamakan monomer. Monomer-monomer
ini mungkin serupa, atau mungkin juga
mempunyai satu atau lebih kumpulan
kimia yang diganti.

Polimer kadang disebut pula dengan plastik. Namun plastik sebenarnya hanya sebagian
saja dari polimer karena polimer begitu banyak ragamnya. Di antara polimer ada yang alami dan
adapula yang sintetik. Contoh bahan-bahan yang berasal dari polimer adalah sebagai berikut:
1. PVC (Polyvinyl chloride).
Plastik PVC bersifat termoplastik dengan daya tahan kuat. Plastik ini juga bersifat tahan
serta kedap terhadap minyak dan bahan organik. Ada dua tipe plastik PVC yaitu bentuk kaku dan
bentuk fleksibel. Plastik bentuk kaku digunakan untuk membuat konstruksi bangunan, mainan
anak-anak, pipa PVC (paralon), meja, lemari, piringan hitam, dan beberapa komponen mobil.
Makalah Kimia Polymer | 3

Adapun plastik bentuk fleksibel, jenis ini digunakan untuk membuat selang plastik dan isolasi
listrik.
Dalam hal penggunaannya, plastic PVC menempati urutan ketiga dan sekitar 68 %
digunakan untuk konstruksi bangunan (pipa saluran
air).

2. Polyethylen
Polyetilen adalah bahan termoplastik yang
kuat

dan

dapat

dibuat dari yang lunak sampai yang kaku. Ada dua jenis
polyetilen

yaitu

polietilen

densitas

rendah

(low-density

polyethylene / LDPE) dan polyetilen densitas tinggi (highdensity polyethylene / HDPE). Polyetilen densitas rendah relatif
lemas dan kuat, digunakan antara lain untuk pembuatan kantong
kemas,

tas,

botol,

industri

bangunan,

dan

lain-lain.

Polyetilen densitas tinggi sifatnya lebih keras, kurang transparan dan tahan panas sampai
suhu 1000C. Campuran polietilen densitas rendah dan polyetilen densitas tinggi dapat digunakan
sebagai bahan pengganti karat, mainan anak-anak, dan lain-lain.
3. PTFE (Polytetrafluoroethylene)
Teflon merupakan lapisan tipis yang sangat
tahan panas dan tahan terhadap bahan kimia. Teflon
digunakan untuk pelapis wajan (panic anti lengket),
pelapis tangki di pabrik kimia, pipa anti patah, dan
kabel listrik.

Makalah Kimia Polymer | 4

4. Rubber (karet)
Dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan ban mobil
dan motor, ahli-ahli kimia organik telah mengembangkan
pembuatan karet sintetis untuk mempercepat perolehan
kebutuhan tersebut.
Karet-karet sintetis tersebut dibuat dengan menggunakan
bahan dasar monomer, seperti butadiene dan stirena dengan
cara kopolimerisasi.

2.2

Reaksi Pembentukan Polimer

Polimerisasi merupakan suatu reaksi pembentukan polimer dari monomernya. Dua jenis
utama dari reaksi polimerisasi adalah polimerisasi adisi dan polimerisasi kondensasi. Jenis
reaksi yang monomernya mengalami perubahan reaksi tergantung pada strukturnya. Suatu polimer
adisi memiliki atom yang sama seperti monomer dalam unit ulangnya, sedangkan polimer
kondensasi mengandung atom-atom yang lebih sedikit karena terbentuknya produk sampingan
selama berlangsungnya proses polimerisasi.
1. Polimer Adisi
Polimerisasi adisi adalah perkaitan langsung antar monomer berdasarkan reaksi adisi.
Polimerisasi adisi terjadi pada monomer yang mempunyai ikatan rangkap dua. Polimerisasi dapat
berlangsung dengan bantuan katalisator.
Perhatikan Gambar 1 yang menunjukkan bahwa monomer etilena mengandung ikatan
rangkap dua, sedangkan di dalam polietilena tidak terdapat ikatan rangkap dua.

Makalah Kimia Polymer | 5

Gambar 1. Monomer etilena mengalami reaksi adisi membentuk polietilena yang digunakan
sebagai tas plastik, pembungkus makanan, dan botol. Pasangan elektron ekstra dari ikatan
rangkap dua pada tiap monomer etilena digunakan untuk membentuk suatu ikatan baru menjadi
monomer yang lain.
Menurut jenis reaksi adisi ini, monomer-monomer yang mengandung ikatan rangkap dua
saling bergabung, satu monomer masuk ke monomer yang lain, membentuk rantai panjang.
Produk yang dihasilkan dari reaksi polimerisasi adisi mengandung semua atom dari monomer
awal. Berdasarkan Gambar 1, yang dimaksud polimerisasi adisi adalah polimer yang terbentuk dari
reaksi polimerisasi disertai dengan pemutusan ikatan rangkap diikuti oleh adisi dari monomermonomernya yang membentuk ikatan tunggal. Dalam reaksi ini tidak disertai terbentuknya
molekul-molekul kecil seperti H2O atau NH3.
Contoh lain dari polimer adisi diilustrasikan pada Gambar 2. Suatu film plastik yang tipis
terbuat dari monomer etilen dan permen karet dapat dibentuk dari monomer vinil asetat.

Makalah Kimia Polymer | 6

Gambar 2. Polietilen dan polivinil asetat adalah contoh polimer yang dibuat melalui polimerisasi adisi.
Dalam reaksi polimerisasi adisi, umumnya melibatkan reaksi rantai. Mekanisme
polimerisasiadisi dapat dibagi menjadi tiga tahap yaitu:

Sebagai contoh mekanisme polimerisasi adisi dari pembentukan polietilena:


a) Inisiasi, untuk tahap pertama ini dimulai dari penguraian inisiator dan adisi molekul monomer
pada salah satu radikal bebas yang terbentuk. Bila kita nyatakan radikal bebas yang terbentuk
dari inisiator sebagai R, dan molekul monomer dinyatakan dengan CH2 = CH2, maka tahap
inisiasi dapat digambarkan sebagai berikut:

Makalah Kimia Polymer | 7

b) Propagasi, dalam tahap ini terjadi reaksi adisi molekul monomer pada radikal monomer yang
terbentuk dalam tahap inisiasi.

Bila proses dilanjutkan, akan terbentuk molekul polimer yang besar, dimana ikatan rangkap
C = C dalam monomer etilena akan berubah menjadi ikatan tunggal C C pada polimer polietilena

c) Terminasi, dapat terjadi melalui reaksi antara radikal polimer yang sedang tumbuh dengan
radikal mula-mula yang terbentuk dari inisiator (R) CH2 CH2 + R CH2 CH2- R atau
antara radikal polimer yang sedang tumbuh dengan radikal polimer lainnya,
sehingga akan membentuk polimer dengan berat molekul tinggi R-(CH2)n-CH2 + CH2(CH2)n-RR(CH2)n-CH2CH2-(CH2)n-R. Beberapa contoh polimer yang terbentuk dari
polimerisasi adisi dan reaksinya antara lain.

Polivinil kloridan
CH2 = CHCl [ - CH2 - CHCl - CH2 - CHCl - ]n Vinil klorida polivinil klorida
Poliakrilonitriln
CH2 = CHCN[ - CH2 - CHCN - ]n
Polistirena

2. Polimer Kondensasi
Polimer kondensasi terjadi dari reaksi antara gugus fungsi pada monomer yang sama atau
monomer yang berbeda. Dalam polimerisasi kondensasi kadang-kadang disertai dengan
terbentuknya molekul kecil seperti H2O, NH3, atau HCl. Di dalam jenis reaksi polimerisasi yang
kedua ini, monomer-monomer bereaksi secara adisi untuk membentuk rantai. Namun demikian,
Makalah Kimia Polymer | 8

setiap ikatan baru yang dibentuk akan bersamaan dengan dihasilkannya suatu molekul kecil
biasanya air dari atomatom

monomer.

Pada

reaksi semacam ini, tiap


monomer harus mempunyai dua gugus fungsional sehingga dapat menambahkan pada tiap ujung
ke unit lainnya dari rantai tersebut. Jenis reaksi polimerisasi ini disebut reaksi kondensasi. Dalam
polimerisasi kondensasi, suatu atom hidrogen dari satu ujung monomer bergabung dengan gugus
-OH dari ujung monomer yang lainnya untuk membentuk air. Reaksi kondensasi yang digunakan
untuk membuat satu jenis nilon ditunjukkan pada Gambar 3 dan Gambar 4.

Gambar 3. Kondensasi terhadap dua monomer yang berbeda yaitu 1,6 diaminoheksana dan
asam adipat yang umum digunakan untuk membuat jenis nylon. Nylon diberi nama menurut jumlah atom
karbon pada setiap unit monomer. Dalam gambar ini, ada enam atom karbon di setiap monomer, maka
jenis nylon ini disebut nylon 66.

Gambar 4. Pembuatan Nylon 66 yang sangat mudah di laboratorium.

Makalah Kimia Polymer | 9

Contoh lain dari reaksi polimerisasi kondensasi adalah bakelit yang bersifat keras, dandracon, yang
digunakan sebagai serat pakaian dan karpet, pendukung pada tape audio dan tape video, dan
kantong plastik. Monomer yang dapat mengalami reaksi polimerisasi secara kondensasi adalah
monomer-monomer yang mempunyai gugus fungsi, seperti gugus -OH; -COOH; dan NH3.

2.3

Penggolongan Polimer
Dari berbagai jenis polimer yang banyak kita jumpai, polimer dapat digolongkan

berdasarkan asalnya, pembuatannya, jenis monomer, sifatnya terhadap panas dan reaksi
pembentukannya.

a. Penggolongan Primer berdasarkan asalnya


Berdasarkan asalnya, polimer dapat dibedakan atas polimer alam dan polimer sintesis.
1) Polimer Alam
Polimer alam adalah polimer yang terdapat di alam dan berasal dari makhluk hidup.
Contoh polimer alam dapat dilihat pada table di bawah ini
No

Polimer

Monomer

Polimerisasi

Contoh

1.

Pati/amilum

Glukosa

Kondensasi

Biji-bijian, akar umbi

2.

Selulosa

Glukosa

Kondensasi

Sayur, Kayu, Kapas

3.

Protein

Asam amino

Kondensasi

Susu, Daging, Telur, Wol, Sutera

4.

Asam nukleat

Nukleotida

Kondensasi

Molekul DNA dan RNA (sel)

5.

Karet alam

Isoprena

Adisi

Getah pohon karet

Sifat-sifat polimer alam kurang menguntungkan. Contohnya, karet alam kadang-kadang


cepat rusak, tidak elastis, dan berombak. Hal tersebut dapat terjadi karena karet alam tidak tahan
terhadap minyak bensin atau minyak tanah serta lama terbuka di udara. Contoh lain, sutera dan wol
Makalah Kimia Polymer | 10

merupakan senyawa protein bahan makanan bakteri, sehingga wol dan sutera cepat rusak.
Umumnya polimer alam mempunyai sifat hidrofilik (suka air), sukar dilebur dan sukar dicetak,
sehingga sangat sukar mengembangkan fungsi polimer alam untuk tujuan-tujuan yang lebih luas
dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.
2) Polimer Sintesis
Polimer sintesis atau polimer buatan adalah polimer yang tidak terdapat di alam dan harus
dibuat oleh manusia. Sampai saat ini, para ahli kimia polimer telah melakukan penelitian struktur
molekul alam guna mengembangkan polimer sintesisnya. Dari hasil penelitian tersebut dihasilkan
polimer sintesis yang dapat dirancang sifat-sifatnya, seperti tinggi rendahnya titik lebur, kelenturan
dan kekerasannya, serta ketahanannya terhadap zat kimia. Tujuannya, agar diperoleh polimer
sintesis yang penggunaannya sesuai yang diharapkan. Polimer sintesis yang telah dikembangkan
guna kepentingan komersil, misalnya pembentukan serat untuk benang kain dan produksi ban yang
elastis terhadap jalan raya. Ahli kimia saat ini sudah berhasil mengembangkan beratus-ratus jenis
polimer sintesis untuk tujuan yang lebih luas. Contoh polimer sintesis dapat dilihat pada tabel
dibawah ini :
No

Polimer

Monomer

Terdapat pada

1.

Polietena

Etena

Kantung, kabel plastik

2.

Polipropena

Propena

Tali, karung, botol plastik

3.

PVC

Vinil klorida

Pipa paralon, pelapis lantai

4.

Polivinil alcohol

Vinil alcohol

Bak air
Wajan atau panci anti

5.

Teflon

Tetrafluroetena

lengket
Pipa rekam magnetik, kain

6.

Dakron

Metil tereftalat dan etilene glikol

atau tekstil (wol sintetis)

7.

Nilon

Asam adipat dan heksametilena diamin

Tekstil

8.

Polibutadiena

Butadiena

Ban motor
Makalah Kimia Polymer | 11

9.

Poliester

Ester dan etilena glikol

Ban mobil

10.

Melamin

Fenol frmaldehida

Piring dan gelas melamin

11.
Epoksi resin
Metoksi benzena dan alcohol sekunder
b. Penggolongan polimer berdasarkan jenis monomernya

Penyalut cat (cat epoksi)

Berdasarkan jenis monomernya, polimer dapat terdiri atas homopolimer dan kopolimer.
1) Homopolimer
Homopolimer adalah polimer yang monomernya sejenis. Contohnya, selulosa dan protein.
(-P-P-P-P-P-P-P-P-)n
Pada polimer adisi homopolimer, ikatan rangkapnya terbuka lalu berikatan membentuk
polimer yang berikatan tunggal.
2) Kopolimer
Kopolimer atau disebut juga heteropolimer adalah polimer yang monomernya tidak sejenis.
Contoh dakron, nilon-66, melamin (fenol formaldehida). Proses pembentukan polimer
berlangsung dengan suhu dan tekanan tinggi atau dibantu dengan katalis, namun tanpa katalis
strukyur molekul yang terbentuk tidak beraturan. Jadi, fungsi katalis adalah untuk
mengendalikan proses pembentukan struktur molekul polimer agar lebih teratur sehingga sifatsifat polimer yang diperoleh sesuai dengan yang diharapkan. Contoh struktur rantai molekul
polimer tidak beraturan 9 produk polimerisasi tanpa katalis) adalah sebagai berikut :
(-P-S-S-P-P-S-S-S-P-S-P-)
Kopolimer tidak beraturan
Pada proses pembentukan polimer yang digunakan katalis, struktur molekul yang
terbentukakan beraturan. Contoh struktur rantai molekul polimer teratur (produk polimerisasi
dengan katalis)adalah sebagai berikut :
- Sistem blok : (-P-P-P-S-S-S-P-P-P-S-S-S-)n (Kopolimer blok)
- Sistem berseling : (-P-S-P-S-P-S-P-S-P-S-P-S-P-)n (Kopolimer berseling)

Makalah Kimia Polymer | 12

c. Penggolongan polimer berdasarkan sifatnya terhadap panas


Berdasarkan sifatnya terhadap panas, polimer dapat

dibedakan

atas

polimer

termoplas (tidak tahan panas, seperti plastik) dan polimer termosting (tahan panas, seperti
melamin).
1) Polimer termoplas
Polimer termoplas adalah polimer yang tidak tahan panas. Polimer tersebut apabila
dipanaskan akan meleleh (melunak), dan dapat dilebur untuk dicetak kembali (didaur ulang).
Contohnya polietilene, polipropilena, dan PVC.

2) Polimer termosting
Polimer termosting adalah polimer yang tahan panas. Polimer tersebut apabila dipanaskan
tidak akan meleleh (sukar melunak), dan sukar didaur ulang. Contohnya melamin dan bakelit.

2.4

Berbagai macam polimer


Makalah Kimia Polymer | 13

Dalam kehidupan sehari-hari, kita pasti banyak menggunakan polimer buatan. Berikut ini
beberapa contoh polimer buatan di sekitar kita:
1. Karet Sintesis
Dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan ban mobil dan motor, ahli-ahli kimia
organic telah mengembangkan pembuatan karet sintetis untuk mempercepat perolehan
kebutuhan tersebut.
Karet-karet sintetis tersebut dibuat dengan menggunakan bahan dasar monomer, seperti
butadiene dan stirena dengan cara kopolimerisasi.
Polibutadiena-stirena disebut juga dengan Buna atau nama dagangnya SBR (stirenabutadiena rubber). Ada dua jenis Buna, yaitu Buna-N dan Buna-S. tidak seperti polimer lain
yang monomernya 1:1, pada Buna-N perbandingan antara 1,3-butadiena dan stirena adalah 3:1,
sedangkan Buna-S perbandingan antara 1,3-butadiena dan stirena adalah 7:3. polimer tersebut
merupakan karet sintetis yang kuat hampir menyamai karet alam karena resisten oksidasi dan
abrasi dibandingkan karet alam. SBR mengandung ikatan rangkap dan dapat dicross-linked kan
dengan sulfur dengan proses vulkanisasi. Saat ini Buna banyak digunakan sebagai ban mobil.
Jika karet yang divulkanisasi ini diregangkan, jembatan belerang menahan rantai-rantai
polimer sehingga tidak mudah putus, kemudian karet tersebut akan kembali pada bentuk
semula setelah meregang. Karet sintetis lain adalah neoprene yang berasal dari monomer
kloropropena, polibutadiena, dan Thiokol.
2. Serat Sintetis
Kapas merupakan serat alam yang merupakan polimer dari karbohidrat (selulosa), dan
polimer dari protein (wol dan sutera). Seperti halnya karet, serat memiliki polimer sintetis,
yaitu nilon dan poliester (dakron).
Dakron atau tetoron merupakan polyester. Polimer ini yang sangat kuat, sangat lentur dan
transparan. Polimer ini juga digunakan untuk membuat sintetis dan membuat lembaran film
tipis yang dalam perdagangan disebut mylar. Mylar banyak digunakan untuk pita rekam
magnetic dan untuk membuat gelembung balon yang dimanfaatkan dalam penelitian cuaca di
atmosfer.
Makalah Kimia Polymer | 14

Nilon-66 merupakan serat polimer yang titik leburnya tinggi. Disebut nilon-66 karena
polimernya tersusun dari enam atom C dari 1,6-heksametilena diamina dan enam atom C
darimolekul asam 1,6 heksanadioat. Nilon-66 digunakan untuk serat kain.
3. Orlon
Orlon merupakan polimer adisi dari monomer akrilonitril. Polimer ini merupakan serat
sintetis, seperti wol digunakan dalam tekstil sebagai campuran wol, karpet, dan kaus kaki.

4. Plastik
Plastik merupakan polimer sintetis yang paling populer karena banyak digunakan dalam
kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan jenis monomernya, ada beberapa jenis plastik yaitu sebagai berikut :

a) Polietena (Polietilena)
Polietilena merupakan polimer plastik yang sifatnya ulet (liat), massa jenis rendah,
lentur, sukar rusak apabila lama dalam keadaan terbuka di udara maupun apabila terkena
tanah lumpur, tetapi tidak tahan panas. Polietena adalah plastik yang banyak diproduksi,
dicetak lembaran untuk kantong plastik, pembungkus halaman, ember, dsb.

b) Polipropena (Polipropilena)
Polipropena mempunyai sifat yang sama dengan polietena. Oleh karena plastik ini juga
banyak diproduksi, hanya kekuatannya lebih besar dari polietena dan lebih tahan panas
serta tahan terhadap reaksi asam dan basa. Plastik ini juga digunakan untuk membuat botol
plastik, karung, bakair, tali, dan kanel listrik (insulator).
c) PVC (Polivinil Klorida)
PVC mempunyai sifat keras dan kaku digunakan untuk membuat pipa plastik, pipa
paralon, pipakabel listrik, kulit sintetis, dan ubin plastik.
d) Teflon (Tetrafluoroetena)

Makalah Kimia Polymer | 15

Teflon merupakan lapisan tipis yang sangat tahan panas dan tahan terhadap bahan
kimia. Teflon digunakan untuk pelapis wajan (panic anti lengket), pelapis tangki di pabrik
kimia, pipa antipatah, dan kabel listrik.
e) Bakelit (Fenol Formaldehida)
Bakelit adalah suatu jenis polimer yang dibuat dari dua jenis monomer, yaitu fenol dan
formaldehida. Polimer ini sangat keras, titik leburnya sangat tinggi dantahan api. Bakelit
digunakan untuk instalasi listrik dan alat-alat yang tahan suhu tinggi, misalnya asbak dan
fiting lampu listrik.
f) Flexiglass (Polimetil Metakrilat)
Polimetil Metakrilat disingkat PMMA mempunyai nama dagang flexiglass. Polimetil
metakrilat merupakan polimerisasi adisi dari monomer metil metakrilat (H2C = CHCOOH3). PMMA merupakan plastik yang kuat dan transparan. Polimer ini digunakan
untuk jendela pesawat terbang dan lampu belakang mobil.

2.5

Kegunaan Polimer
Kegunaan polimer dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut :
a) Plastik Polietilentereftalat (PET)
Plastik PET merupakan serat sintetik poliester (dakron) yang transparan dengan daya tahan
kuat, tahan terhadap asam, kedap udara, fleksibel, dan tidak rapuh. Dalam hal penggunaannya,
plastik PET menempati urutan pertama. Penggunannya sekitar 72 % sebagai kemasan
minuman dengan kualitas yang baik. Plastik PET merupakan poliester yang dapat dicampur
dengan polimer alam seperti: sutera, wol dan katun untuk menghasilkan bahan pakaian yang
bersifat tahan lama dan mudah perawatannya.
b) Plastik Polietena/Polietilena (PE)
Terdapat dua jenis plastik PE, yaitu Low Density Polyethylene (LDPE) dan High Density
Polyethylene (HDPE). Plastik LDPE banyak digunakan sebagai kantung plastik serta
pembungkus makanan dan barang.
Makalah Kimia Polymer | 16

Plastik HDPE banyak digunakan sebagai bahan dasar membuat mainan anak-anak, pipa
yang kuat, tangki korek api gas, badan radio dan televisi, serta piringan hitam.
c) Polivinil Klorida (PVC)
Plastik PVC bersifat termo plastik dengan daya tahan kuat. Plastik ini juga bersifat tahan
serta kedap terhadap minyak dan bahan organik. Ada dua tipe plastik PVC yaitu bentuk kaku
dan bentuk fleksibel. Plastik bentuk kaku digunakan untuk membuat konstruksi bangunan,
mainan anak-anak, pipa PVC (paralon), meja, lemari, piringan hitam, dan beberapa komponen
mobil. Adapun plastic bentuk fleksibel, jenis ini digunakan untuk membuat selang plastik dan
isolasi listrik. Dalam hal penggunaannya, plastic PVC menempati urutan ketiga dan sekitar
68% digunakan untuk konstruksi bangunan (pipa saluran air).
d) Plastik Nilon
Plastik nilon merupakan polimer poliamida (proses pembentukannya seperti pembentukan
protein). Plastik Nilon ditemukan pada tahun 1934 oleh Wallace Carothers dari Du Pont
Company. Ketika itu, Carothers mereaksikan asam adipat dan heksametilendiamin. Plastik
yang bersifat sangat Kuat (tidak cepat rusak) dan halus ini banyak digunakan untuk pakaian,
peralatan kemah dan panjat tebing, peralatan rumah tangga serta peralatan laboratorium.
e) Karet Sintetik
Karet Sintetik yang terkenal adalah Styrene Butadiene Rubber (SBR), suatu polimer yang
terbentuk dari reaksi polemerisasi antara stirena dan 1,3-butadiena. Karet sintetik ini banyak
digunakan untuk membuat ban kendaraan karena memiliki kekuatan yang baik dan tidak
mengembang apabila terkena minyak atau bensin.
f) Wol
Wol adalah serat alami dari protein hewani (keratin) yang tidak larut. Struktur protein
wol yang lentur menghasilkan kain dengan mutu yang baik, namun kadang-kadang
menimbulkan masalah karena dapat mengerut dalam pencucian. Oleh karena itu, wol dicampur
dengan PET untuk menghasilkan kain yang bermutu baik dan tidak mengerut pada saat
pencucian.

Makalah Kimia Polymer | 17

g) Kapas
Kapas merupakan serat alami dari bahan nabati (selulosa) yang paling banyak digunakan
(hampir 50% pemakaian serat alami berasal dari kapas). Kain katun dibuat dari serat kapas
dengan perlakuan kimia sehingga menghasilkan kain yang kuat, enak dipakai, dan mudah
perawatannya.

2.6

Penanganan Limbah Plastik


Sekitar 20% volum sampah perkotaan berupa limbah plastik. Pada umumnya, sampah

tersebut dibuang ke tempat pembuangan sampah. Oleh karena limbah plastik itu tidak dapat
diuraikan oleh mikroorganisme, akibatnya kita terus menerus memerlukan areal untuk
pembuangan sampah. Meskipun tidak beracun, limbah plastik dapat menyebabkan pencemaran
tanah, selain merusak pemandangan.Beberapa cara yang dapat ditempuh dalam mengatasi limbah
plastik adalah dengan mendaur ulang (recycle), dengan incinerasi dan dengan membuat plastik
yang dapat mengalami biodegradasi.
1) Daur Ulang (Recycle)
Penanganan limbah plastik yang paling ideal adalah dengan mendaur ulang. Akan tetapi,
hal itu tampaknya tidak mudah dijalankan. Proses daur ulang melalui tahap-tahap
pengumpulan (sortir), pelelehan, dan pembentukan ulang. Tahapan paling sulit adalah
pengumpulan dan pemisahan. Keduatahapan ini akan lebih mudah dilakukan jika masyarakat
dengan disiplin tinggi ikut berpartisipasi, yaitu ketika membuang sampah plastik.
Dewasa ini plastik yang cukup banyak di daur ulang adalah jenis HDPE dan botol- botol
plastik.
2) Incinerasi (Incineration)

Makalah Kimia Polymer | 18

Cara lain untuk mengatasi limbah plastik adalah dengan membakarnya pada suhu tinggi
(incinerasi). Limbah plastik mempunyai nilai kalor yang tinggi, sehingga dapat digunakan
sebagai sumber tenaga untuk pembangkit listrik. Beberapa pembangkit listrik membakar batu
bara yang dicampur beberapa persen ban dan plastik bekas. Akan tetapi pembakaran
sebenarnya menimbulkan masalah baru, yaitu pencemaran udara. Pembakaran plastik seperti
PVC menghasilkan gas HCl yang bersifat korosif/racun. Pembakaran ban bekas menghasilkan
asap hitam yang sangat pekat dan gas-gas yang bersifat korosif.
Gas- gas korosif ini membuat incinerator cepat terkorosi. Polusi yangpaling serius adalah
dibebaskannya gas Dioksin yang sangat beracun pada pembakaran senyawa yang mengandung
klorin seperti PVC. Untuk itu, pembakaran harus dilakukan dengan pengontrolan yangbaik
untuk mengurangi polusi udara.
3) Plastik Yang Mudah Diuraikan Mikroorganisme (Biodegradable Plastics)
Sekitar setengah dari penggunaan plastik adalah untuk kemasan. karena itu, sangat baik
jika dibuat plastik yang bio- atau fotodegradable. Hal ini diupayakan dan mulai dipasarkan.
Kebanyakan plastik biodegradable berbahan dasar Amilum (Zat Tepung). Sayangnya, plastik
jenis ini lebih mahal dan kelihatannya masyarakat enggan untuk membayar lebih.

BAB III
PENUTUP
Makalah Kimia Polymer | 19

3.1

Kesimpulan
Polimer merupakan suatu golongan kimia penting dalam kehidupan kita sehari-hari

maupun dalam industry. Polimer meliputi plastik, karet, serat, dan nilon. Beberapa senyawa
penting dalam tubuh makhluk hidup, yaitu karbohidrat (polisakarida), protein, dan asam nukleat
juga merupakan polimer. Kita akan melihat bahwa polimer adalah suatu makro molekul yang
terbentuk dari molekul-molekul sederhana yang kita sebut sebagai monomer.
Proses pembentukan polimer dari monomernya kita sebut sebagai polimerisasi. Dalam
makalah ini akan dibahas tentang reaksi pembantukan polimer, penggolongan polimer, serta
kegunaan dan dampak polimer.

3.2

Saran
Dengan adanya tugas tentang materi polymer yang telah diberikan oleh bapak guru

disekolah. Dapat menambah dan mengembangkan wawasan murid tentang pengertian polymer,
penggolongan polimer, pembentukan polimer dan lain-lain. Makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, mohon kritik dan saran dari pembaca.

BAB IV
Daftar Pustaka
1. http://www.docstoc.com/docs/26656042/SENYAWA-POLIMER
2. http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-polimer/klasifikasi-polimer/polimer3.
4.
5.
6.

berdasarkan-reaksi-pembentukannya/
http://blowwgor-bioku.blogspot.com/2011/11/polimer-dan-penangananya.html
http://www.scribd.com/doc/111908626/polimer-makalah-1
http://andrikurniawan8.blogspot.com/2013/11/makalah-polimer-xii-smka.html
http://terupdatedanterbaru.blogspot.com/2014/06/macam-macam-polimer-dan-contohnya.html

Makalah Kimia Polymer | 20

Anda mungkin juga menyukai