Anda di halaman 1dari 24

A.

Pengertian Terapi Komplementer


Terapi komplementer adalah cara penanggulangan penyakit yang dilakukan
sebagai pendukung kepada pengobatan medis konvensional atau sebagai
pengobatan pilihan lain di luar pengobatan medis yang konvensional.
Terapi komplementer adalah pengobatan non konvensional yang bukan berasal
dari negara yang bersangkutan.Misalnya, jamu bukan termasuk pengobatan
komplementer tetapi merupakan pengobatan tradisional (WHO).
B. Perkembangan Terapi Komplementer
Berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) tentang
penggunaan

pengobatan

tradisional

termasuk

di

dalamnya

pengobatan

komplementer alternatif yang meningkat dari tahun ke tahun, bahkan hasil


penelitian tahun 2010 telah digunakan oleh 40% dari penduduk Indonesia.
C. Tujuan Terapi Komplementer
Terapi komplementer bertujuan untuk memperbaiki fungsi dari sistem sistem
tubuh, terutama sistem kekebalan dan pertahanan tubuh agar tubuh dapat
menyembuhkan dirinya sendiri yang sedang sakit, karena tubuh kita sebenarnya
mempunyai kemampuan untuk menyembuhkan dirinya sendiri, asalkan kita mau
mendengarkannya dan memberikan respon dengan asupan nutrisi yang baik
lengkap serta perawatan yang tepat.
D. Metode Terapi Komplementer
1. Hipnoterapi
Hipnoterapi adalah suatu metode dimana pasien dibimbing untuk
melakukan relaksasi, dimana setelah kondisi relaksasi ini tercapai maka secara
alamiah gerbang pikiran bawah sadar sesesorang akan terbuka lebar, sehingga
yang bersangkutan cenderung lebih mudah untuk menerima sugesti
penyembuhan yang diberikan.
Hipnoterapi dapat juga dikatakan sebagai suatu teknik terapi pikiran
menggunakan hipnotis. Hipnotis bisa diartikan sebagai ilmu untuk memberi
sugesti atau perintah kepada pikiran bawah sadar. Orang yang ahli dalam
menggunakan hipnotis untuk terapi disebut hypnotherapist. Hipnoterapi
menggunakan sugesti atau pengaruh kata-kata yang disampaikan dengan

teknik-teknik tertentu. Satu-satunya kekuatan dalam hipnoterapi adalah


komunikasi. Setiap perawat sudah cukup akrab dengan namanya komunikasi
karena pekerjaannya adalah langsung berinteraksi dengan orang banyak,
termasuk klien dan keluarga. Oleh karena itu tak akan banyak waktu jika
dibutuhkan latihan, sebab hampir setiap hari kita berkomunikasi dengan orang
asing. Perawat mampu menghipnotis pasien jika dia memahami bahasa yang
perawat gunakan.
a. Proses Hipnoterapi
Untuk memahami Hypnosis atau Hypnotherapy secara mudah dan
benar, sebelumnya kita harus memahami bahwa aktivitas pikiran manusia
secara sederhana dikelompokkan dalam 4 wilayah yang dikenal dengan
istilah Brainwave, yaitu :
1) Beta adalah kondisi pikiran pada saat sesorang sangat aktif dan
waspada. Kondisi ini adalah kondisi umum ketika seseorang tengah
beraktivitas normal. Frekuensi pikiran pada kondisi ini sekitar 14 24
Cps (diukur dengan perangkat EEG).
2) Alpha adalah kondisi ketika seseorang tengah fokus pada suatu hal
(belajar, mengerjakan suatu kegiatan teknis, menonton televisi), atau
pada saat seseorang dalam kondisi relaksasi. Frekuensi pikiran pada
kondisi ini sekitar 7 14 Cps.
3) Theta adalah kondisi relaksasi yang sangat ekstrim, sehingga seakanakan yang bersangkutan merasa tertidur, kondisi ini seperti halnya
pada saat seseorang melakukan meditasi yang sangat dalam. Theta
juga gelombang pikiran ketika seseorang tertidur dengan bermimpi,
atau kondisi REM (Rapid Eye Movement). Frekuensi pikiran pada
kondisi ini sekitar 3.5 7 Cps.
4) Delta adalah kondisi tidur normal (tanpa mimpi). Frekuensi pikiran
pada kondisi ini sekitar 0.5 3.5 Cps.
Kondisi Hypnosis sangat mirip dengan kondisi gelombang pikiran
Alpha dan Theta.Yang sangat menarik, bahwa kondisi Beta, Alpha, dan
Theta, merupakan kondisi umum yang berlangsung secara bergantian
dalam diri kita.Suatu saat kita di kondisi Beta, kemudian sekian detik kita

berpindah ke Alpha, sekian detik berpindah ke Theta, dan kembali lagi ke


Beta, dan seterusnya.
Pada saat setiap orang menuju proses tidur alami, maka yang terjadi
adalah gelombang pikiran ini secara perlahan-lahan akan menurun mulai
dari Beta, Alpha, Theta, kemudian Delta dimana kita benar-benar mulai
tertidur. Perpindahan wilayah ini tidak berlangsung dengan cepat,
sehingga sebetulnya walaupun seakan-akan seseorang sudah tampak
tertidur, mungkin saja ia masih berada di wilayah Theta.
Pada wilayah Theta seseorang akan merasa tertidur, suara-suara luar
tidak dapat didengarkan dengan baik, tetapi justru suara-suara ini didengar
dengan sangat baik oleh pikiran bawah sadarnya, dan cenderung menjadi
nilai yang permanen, karena tidak disadari oleh pikiran sadar yang
bersangkutan.
b. Syarat - syarat melakukan Hypnoterapi
Secara konvensional, Hypnotherapy dapat diterapkan kepada mereka
yang memenuhi persyaratan dasar yaitu :
1) Bersedia dengan sukarela
2) Memiliki kemampuan untuk focus
3) Memahami komunikasi verbal.
4) Klien jelas aspek apa yang ingin diatasi dengan hipnoterapi.
5) Dalam satu sesi hipnoterapi hanya satu aspek saja yang dibereskan.
Untuk itu klien perlu menetapkan dengan hati-hati dan jelas apa yang
paling utama dan penting untuk dibereskan di sesi hipoterapi.
6) Harus ada niat sungguh-sungguh dari diri sendiri untuk berubah atau
keluar dari masalah.
7) Klien percaya sepenuhnya pada terapis.
8) Menjalankan bimbingan terapis dengan sungguh-sungguh.
9) Komitmen menjalani hingga maksimal 4 sesi konsultasi dan atau
terapi. Komitmen awal adalah untuk 2 sesi. Satu sesi berlangsung
selama 2 (dua) jam. Bila masih dibutuhkan terapi bisa dilanjutkan
hingga 4 sesi.
10) Pada sesi pertama, bila terapis menilai klien siap, maka bisa langsung
dilakukan terapi. Namun bila terapis menilai klien belum siap maka
hanya akan dilakukan konsultasi atau konseling.

c. Tahapan Hypnoterapi
Pada saat proses hipnoterapi berlangsung, klien hanya diam. Duduk
atau berbaring, yang sibuk justru terapisnya, yang bertindak sebagai
fasilitator. Akan tetapi, pada proses selanjutnya, klienlah yang
menghipnosis dirinya sendiri (Otohipnotis), berikut proses sebuah tahapan
hipnoterapi :
1) Pre - Induction (Interview)
Pada tahap awal ini hipnoterapis dan klien untuk pertama kalinya
bertemu.Setelah klien mengisi formulir mengenai data dirinya,
hipnoterapis membuka percakapan untuk membangun kepercayaan
klien, menghilangkan rasa takut terhadap hipnotis / hipnoterapi dan
menjelaskan mengenai hipnoterapi dan menjawab semua pertanyaan
klien. Sebelumnya hipnoterapis harus dapat mengenali aspek - aspek
psikologis dari klien, antara lain hal yang diminati dan tidak diminati,
apa yang diketahui klien terhadap hipnotis, dan seterusnya. Pre Induction merupakan tahapan yang sangat penting. Seringkali
kegagalan proses hipnoterapi diawali dari proses Pre - Induction yang
tidak tepat.
2) Suggestibility Test
Maksud dari uji sugestibilitas adalah untuk menentukan apakah klien
masuk ke dalam orang yang mudah menerima sugesti atau tidak.
Selain itu, uji sugestibilitas juga berfungsi sebagai pemanasan dan
juga untuk menghilangkan rasa takut terhadap proses hipnoterapi. Uji
sugestibilitas juga membantu hipnoterapis untuk menentukan teknik
induksi yang terbaik bagi sang klien.
3) Induction
Induksi adalah cara yang digunakan oleh seorang hipnoterapis untuk
membawa pikiran klien berpindah dari pikiran sadar (conscious) ke
pikiran bawah sadar (sub conscious), dengan menembus apa yang
dikenal dengan Critical Area. Saat tubuh rileks, pikiran juga menjadi
rileks.maka frekuensi gelombang otak dari klien akan turun dari Beta,
Alfa, kemudian Theta. Semakin turun gelombang otak, klien akan

semakin rileks, sehingga berada dalam kondisi trance. Inilah yang


dinamakan dengan kondisi terhipnotis. Hipnoterapis akan mengetahui
kedalaman trance klien dengan melakukan Depth Lev Test (tingkat
kedalaman trance klien).
4) Deepening (Pendalaman Trance)
Jika dianggap perlu, hipnoterapis akan membawa klien ketrance yang
lebih dalam. Proses ini dinamakan deepening.
5) Suggestions / Sugesti
Pada saat klien masih berada dalam trance, hipnoterapis juga akan
memberi Post Hypnotic Suggestion, sugesti yang diberikan kepada
klien pada saat proses hipnotis masih berlangsung dan diharapkan
terekam terus oleh pikiran bawah sadar klien meskipun klien telah
keluar dari proses hipnotis. Post Hypnotic Suggestionadalah salah satu
unsur terpenting dalam proses hipnoterapi.
6) Termination
Akhirnya dengan teknik yang tepat, hipnoterapis secara perlahan
lahan akan membangunkan klien dari tidur hipnotisnya dan
membawa membawanya ke keadaan yang sepenuhnya sadar.
d. Manfaat hypnoterapi
Saat ini hipnoterapi dapat digunakan untuk mengatasi masalahmasalah sebagai berikut:
1) Masalah fisik
Ketegangan otot dan rasa nyeri yang berlebihan dapat dibantu dengan
Hipnoterapi. Dengan Hipnoterapi, dapat membuat tubuh menjadi
relaks dan mengurangi intensitas nyeri yang berlebihan secara drastis.
2) Masalah Emosi
Serangan panik, ketegangan dalam menghadapi ujian, kemarahan, rasa
bersalah, cemas, kurang percaya diri dan lain-lain adalah masalahmasalah emosi yang berhubungan dengan rasa takut dan kegelisahan.
Semua masalah di atas bisa diatasi dengan Hipnoterapi.
3) Masalah Perilaku
Masalah perilaku seperti merokok, makan berlebihan dan minum
minuman keras yang berlebihan dan berbagai macam perilaku

ketagihan, dapat diatasi dengan Hipnoterapi. Hipnoterapi juga bisa


membantu insomnia dan gangguan tidur.
4) Mengatasi fobia atau trauma
2. Meditasi
Meditasi adalah praktik relaksasi yang melibatkan pengosongan
pikirandari semua hal yang menarik, membebani, maupun mencemaskan
dalam hidup sehari-hari. Dengan kata lain, meditasi melepaskan kita dari
penderitaan pemikiran baik dan buruk yang sangat subjektif yang secara
proporsional berhubungan langsung dengan kelekatan kitaterhadap pikiran
dan penilaian tertentu.
a. Mekanisme Meditasi
Ada banyak cara untuk bermeditasi, termasuk meditasi sebagai gerakan
atau tarian dan meditasi atas bunyi, music, dan imajeri visual. Untuk
melakukan meditasi, Anda harus dapat menurunkan frekuensi gelombang
otak terlebih dulu dengan cara relaksasi. Kenali irama gelombang yang
mengalir yang sering mengacaukan peningkatan kesadaran dalam meditasi
sehingga dapat menemukan cara yang khas untuk membuatnya menjadi
selaras.
b. Teknik bermeditasi
Cara melakukan teknik meditasi sebagai berikut :
1) Cari tempat yang tenang.
2) Kenakan pakaian yang longgar dan nyaman.
3) Bagi sebagian orang duduk bersila terasa tenang. Anda boleh duduk di
atas bantalan atau handuk. Anda juga bisa menggunakan kursi, tapi
usahakan duduk hanya pada setengah bagian depan kursi. Ada orangorang yang suka memakai handuk atau syal pada bahu untuk
mencegah kedinginan.
4) Bahu Anda harus rileks dan tangan diletakkan di pangkuan.
5) Buka mata setengah tanpa benar-benar menatap apa pun.
6) Jangan berusaha mengubah pernapasan Anda biarkan perhatian
Andaterpusat pada aliran napas. Tujuannya adalah agar kehebohan
dalam pikiran Anda perlahan menghilang.

7) Lemaskan setiap otot pada tubuh Anda. Jangan tergesa-gesa, perlu


waktuuntuk bisa rileks sepenuhnya; lakukan sedikit demi sedikit,
dimulai denganujung kaki dan terus ke atas sampai kepala.
8) Visualisasikan tempat yang menenangkan bagi Anda. Bisa berupa
tempat yang nyata atau khayalan.
c. Manfaat Meditasi
Meditasi sering diartikan secara salah, dianggap sama dengan
melamunsehingga meditasi dianggap hanya membuang waktu dan tidak
ada gunanya. Meditasi justru merupakan suatu tindakan sadar karena
orang yang melakukan meditasi tahu dan paham akan apa yang sedang dia
lakukan. Manfaat meditasi yang kita lakukan bisa secara langsung maupun
tidak langsung kita rasakan secara fisik. Salah satu manfaat tersebut
adalah kesembuhan yang kita peroleh, jika kita menderita sakit tertentu.
Dari sudut pandang fisiologis, meditasi adalah anti-stres yang paling baik.
Saat anda mengalami stres, denyut jantung dan tekanan darah meningkat,
pernapasan menjadi cepat dan pendek, dan kelenjar adrenalin memompa
hormon-hormon stres. Selama anda melakukan meditasi, detak jantung
melambat, tekanan darah menjadi normal, pernapasan menjadi tenang, dan
tingkat hormone stress menurun. Selama meditasi, lama-kelamaan anda
bisa mendengarkan denyutan jantung bahkan lebih lanjut lagi anda dapat
mengkoordinasikan irama denyut jantung dengan irama keluar masuknya
napas.
Manfaat meditasi:
1) Apabila anda secara rutin melakukan meditasi, organ-organ tubuh dan
seltubuh akan mengalami keadaan baik dan bekerja lebih teratur.
2) Untuk mengatasi gangguan fungsi ginjal dengan meningkatkan
produksi melatonin dan serotonin.
3) Menurunkan hormone stress kortisol.
4) Dapat timbulnya perasaan ceria, cinta dan bahagia,
5) Meningkatkan emosi positif,
6) Memberikan ketenangan dan melatih kesabaran
3. Yoga
Kata yoga berarti bersatu atau bergabung. Dalam latihan yoga, dapat
menggabungkan dan menyatukan pikiran dan tubuh kedalam satu kesatuan

yang saling melekat dan seimbang. Yoga adalah salah satu sistem perawatan
kesehatan yang menyeluruh tertua yang pernah ada, yang berfokus pada
pikiran dan tubuh (Cynthia, 2007).
Yoga bisa juga disebut sebagai sebuah alat terapi. Banyak penyakit dan
gangguan tubuh yang dapat dilepaskan melalui berbagai posisi tubuh tertentu
dan latihan pernafasan dibawah bimbingan pelatih yoga terlatih. Dan setiap
orang dapat melakukan yoga tanpa memandang usia, ukuran, kelenturan,
ataupun kesehatan (Cynthia, 2007).
a. Tujuan Yoga
Di masa kini yoga dipandang sebagai suatu teknik yang bermanfaat untuk
mencapai kebugaran dalam kehidupan sehari-hari dan mencegah serta
menyembuhkan berbagai macam penyakit atau gangguan tertentu (Savitri,
2009).
Berbagai variasi yang berbeda dari yoga muncul untuk tujuan yang
berbeda. Variasi yang utama dari yoga termasuk :
1) Karma Yoga (yoga untuk tugas atau aksi)
2) Bhakti Yoga (yoga untuk penyembahan)
3) Jnyana Yoga (Yoga untuk pengetahuan)
4) Hatha Yoga (yoga untuk penampilan badan).
b. Manfaat Yoga
Manfaat yoga yaitu :
1) Pembaruan Energi
a) Energi Penuaan yang Anggun
Berbagai posisi yoga yaitu anti penuaan dan anti gravitasi.
Berbagai proses tersebut dapat mengurangi pengeriputan organ
atau otot yang ditimbulkan oleh proses penuaan dan pengaruh
proses gravitasi yang terus-menerus. Latihan yoga yang teratur
dapat meningkatkan kelenturan dan mempertahankan kelenturan
dan meremajakan tulang punggung. Berbagai posisi tersebut juga
dapat mengembangkan koordinasi dan juga keseimbangan dalam
proses penuaan. Yoga dapat memperbaiki postur tubuh dan dapat
pula untuk meningkatkan mekanisme tubuh.
b) Menjadi Tetap Bugar
Yoga merupakan cara yang baik untuk membentuk postur tubuh.
Berbagai posisi yoga dapat menyehatkan berbagai organdan

membentuk otot-otot yang panjang dan langsing. Latihan menekuk


tubuh kedepan, kebelakang, dan berbagai posisi menyamping atau
berpilin dan posisi terbalik dapat menyeimbangkan dan melatih
setiap otot, tulang, sendi-sendi, dan organ-organ tubuh.
2) Perbaikan Sirkulasi
Posisi-posisi yoga akan membawa perbaikan sirkulasi darah dan
kelenjar getahbening diseluruh tubuh. Tekanan dari ruang abdomen
terdapat diafragma yang dapat melatih otot-otot diafragma dan
jantung. Posisi-posisi terbalik dapat meningkatkan kualitas tidur
karena posisi tersebut membantu proses relaksasi sistem syaraf
simpatik, memampukan respon relaksasi untuk masuk.
3) Menghilangkan Penyait Kronis dan Mengurangi Stress
Berbagai penyakit kronis pada umumnya, atritis, osteoporosis,
obesitas, asma, penyakit jantung, dapat disembuhkan dengan latihan
program hatha yoga secara teratur. Yoga dapat menanggulangi stress
dengan menanfaatkan kesadaran, pemusatan dan berbagai teknik
pernapasan. Gerakan-gerakan yang lembut, relaksasi yang mendalam
dam meditasi.
4) Membantu Menjadikan Rileks
Teknik pernafasan tertentu dapat mengendalikan pernafasan dan
pikiran. Teknik pernafsan dapat membuat tubuh terasa lebih sehat.
Sistem pernafasan dan sistem saraf menjadi tenang dan kuat, dan
seluruh sel menerima kekuatan hidup dan makanan dari pernafasan.
Teknik pernafasan yang baik dapat membuat energi vital dari tubuh
dapat menjadi seimbang, kelelahan dapat berkurang, pikiran dan emosi
dapat berkurang. Teknik relaksasi alam sadar secara sistematis
membimbing kedalam keadaan rileks yang mendalam. Begitu suarasuara dalam pikiran menghilang, tubuh akan mampu untuk
melepaskan tegangan otot.
5) Peningkatan Kepadatan Tulang
Sebuah penelitian baru yang dilakukan oleh Prof. Steven A.
Hawkinsdan

pengajar

yoga

Bee

Beckman

dari

Departemen

Kienesiologi dan Pendidikan Fisik di California State University,

dengan bekerjasama dengan 12 wanita dari usia 18-65 tahun yang


tidak memiliki pengalaman berlatih yoga. Setengah dari kelompok
tersebut mengikuti dua kelas yoga selama seminggu dan juga berlatih
sendiri tiga kali seminggu. Beberapa hari posisi tubuh yang dilatih
adalah segitiga, bentuk setengah bulan, dan sudut smping yang
dipanjangkan.
Pemeriksaan kepadatan tulang dilakukan pada awal penelitian dan
kembali dilakukan enam bulan kemudian. Setelah enam bulan
kelompok yoga yang kepadatan tulang punggungnya meningkat,
sementara pada kelompok yang lain tidak terdapat perubahan dalam
tingkat kepadatan tulang mereka.
6) Keseimbangan Emosi
Hatha yoga berdampak sangat besar bagi kehidupan seseorang.
Gerakan menekuk tubuh ke depan adalah posisi tubuh yang berpusat
pada diri sendiri, dan karena itu memiliki dampak menenangkan,
mengurangi gejolak dan kegelisahan. Menekuk punggung ke belakang
adalah gerakan yang berorientasi pada keadaan di luar tubuh yang
membawa kegembiraan, membantu membuka tubuh dan melepas
emosi-emosi
Latihan

yang

pernafasan

tertahan
tertentu

seperti
dapat

kesedihan
dapat

dan

dilakukan

rapatan.
untuk

menggerakkan atau memberikan memberikan energi pada individu.


Latihan relaksasi dan meditasi pada individu juga sangat berguna,
tergantung situasi.
7) Peningkatan Kehidupan Seksual
Gerakan-gerakan fisik dari yoga merangsang dan menguatkan tubuh
atau meningkatkan sirkulasi darah. Organ-organ pinggul dan otot yang
menopang khhususnya otot-otot perineal dan bagian dasar dari tulang
pinggul menjadi lebih sehat, mendapatkan asupan oksigen, dan
didorong oleh darah segar dan makanan. Daerah yang terjepit seperti
bahu, pinggul urat-urat lutut, daerah kemaluan dan punggung bagian
bawah menjadi mengendur dan lebih lentur.Kelenturan yang lebih

besar memberi kemungkinan untuk melakukan berbagai posisi


hubungan seksual yang lebih bervariasi dengan lebih mudah.
c. Postur Yoga
Ada 26 postur pada yoga, jika berlatih secara teratur, Bikram Yoga akan
mengurangi gejala-gejala penyakit kronis dan mampu menyatukan
pikiran, tubuh dan jiwa. Manfaatnya mencakup: meningkatkan kelenturan,
kekuatan dan keseimbangan, menurunkan berat badan, membentuk otot,
memperkuat stamina dan memperlambat proses penuaan. Secara singkat,
Bikram Yoga merupakan latihan yang sempurna yang dapat anda nikmati
seumur hidup anda.
Manfaat spesifik dari setiap postur :
1) Pranayama (Deep Breathing Standing Pose)
Baik untuk relaksasi, detoksifikasi, mengatasi tekanan darah tinggi,
melatih syaraf-syaraf, sistem pernapasan dan sirkulasi
2) Ardha-Chandrasana dengan Pada Hastasana (Half Moon Pose with
Hands to Feet Pose)
Melatih seluruh sistem skeletal dan sirkulasi, meningkatkan dan
memperkuat setiap otot di tubuh bagian tengah, meningkatkan
kelenturan tulang belakang, membentuk dan mengurangi garis
pinggang, panggul, perut, bokong dan paha.
3) Utkatasana (Awkward Pose)
Meningkatkan kekuatan tubuh secara keseluruhan, memperkuat dan
membentuk otot kaki, meningkatkan kelenturan pada jari kaki dan
pergelangan kaki, meluruskan sistem skeletal.
4) Garurasana (Eagle Pose)
Melatih duabelas persendian utama pada tubuh, memfasilitasi fungsi
limpa, memperbaiki sistem kekebalan tubuh, memperbaiki pergerakan
sendi panggul.
5) Dandayamana-Janushirasana (Standing Head to Knee Pose)
Memperbaiki konsentrasi, memperkuat otot punggung, melatih organ
pencernaan dan reproduksi, baik untuk penderita diabetes.
6) Dandayamana-Dhanurasana (Standing Bow Pulling Pose)
Menstimulasi sistem kardiovaskular, mengurangi lemak perut,
meningkatkan kekuatan dan keseimbangan
7) Tuladandasana (Balancing Stick Pose)

Meningkatkan sirkulasi kardiovaskular terutama pembuluh darah


jantung, melatih pankreas, hati, limpa, sistem syaraf dan sirkluasi
tubuh.
8) Dandayamana-Bibhaktapada-Paschimotthanasana (Standing Separate
Leg Stretching Pose)
Meningkatkan sirkulasi ke otak dan fungsi kelenjar adrenal, membantu
mengurangi obesitas pada perut, meregangkan punggung bagian
bawah.
9) Trikanasana (Triangle Pose)
Membuka dan meningkatkan kelenturan pada persendian panggul,
baik untuk ginjal, kelenjar tiroid dan adrenal, melatih semua kelompok
otot secara bersamaan.
10) Dandayamana-Bibhaktapada-Janushirasana (Standing Separate Leg
Head to Knee Pose)
Membantu dalam kerja pankreas dan ginjal, menyeimbangkan kadar
gula darah, baik untuk depresi dan penurunan daya ingat.
11) Tadasana (Tree Pose)
Membantu memperbaiki postur tubuh yang buruk, memperbaiki
kelenturan dan pergerakan panggul dan lutut, baik untuk sirkulasi,
arthritis dan rematik.
12) Padangustasana (Toes Stand Pose)
Menciptakan keseimbangan dan fokus antara tubuh dan pikiran,
memperkuat otot perut, memperkuat persendian (panggul, lutut,
pergelangan kaki dan jari kaki).
13) Savasana (Dead Body Pose)
Mengembalikan
sirkulasi
kardiovaskular

kembali

normal,

memperlambat detak jantung, menurunkan tekanan darah, melatih


relaksasi total.
14) Pavanamuktasana (Wind Removing Pose)
Mengurut usus besar, usus halus, dan usus duabelas jari, mengurangi
sakit pada punggung bagian bawah, membentuk dan mengencangkan
otot-otot pada dinding perut, paha dan panggul.
15) Sit-up
Memperkuat dan mengencangkan abdomen, membuka mulut sehingga
menstimulasi diafragma dan membuang racun dari paru-paru.
16) Bhujangasana (Cobra Pose)

Meningkatkan kelenturan dan membentuk otot tulang belakang,


melatih dan membentuk otot punggung, membantu meringankan dan
menghindari nyeri punggung, meremajakan syaraf tulang belakang
dan memperkayanya dengan pasokan darah segar.
17) Salabhasana (Locust Pose)
Mengencangkan bokong dan panggul, memperkuat dinding perut,
memperkuat bahu, lengan dan otot punggung
18) Poorna-Salabhasana (Full Locust Pose)
Mengencangkan otot perut, lengan bagian atas, panggul dan paha,
membantu memperbaiki postur tubuh yang buruk, meningkatkan
kekuatan dan kelenturan tulang belakang.
19) Dhanurasana (Bow Pose)
Meningkatkan kekuatan dan keseimbangan, mengurangi lemak perut
dan memperkuat otot perut, membuka diafragma dan membuka bagian
dada memperbaiki sistem pernapasan, menciptakan keseimbangan
dan harmoni
20) Supta-Vajrasana (Fixed Firm Pose)
Membantu linu panggul, encok, rematik pada kaki, merampingkan dan
membentuk paha, mengencangkan otot betis dan memperkuat
abdomen, memperkuat dan meningkatkan kelenturan pada bagian
bahwa tulang belakang, lutut dan sendi pergelangan kaki
21) Ardha-Kurmasana (Half Tortoise Pose)
Memperbaiki pergerakan belikat bahu dan otot terkait (scapula,
deltoids, triceps, latissimus dorsi), meregangkan paru bagian bawah,
meningkatkan kapasitas paru, mengurangi stress dan migraine.
22) Ustrasana (Camel Pose)
Membuka tulang rusuk, paru, dan sistem pencernaan, memberi
tekanan pada tulang belakang dan meringankan masalah tulang
belakang, mengalirkan darah segar ke ginjal.
23) Sasangasana (Rabbit Pose)
Menyeimbangkan hormon, menstimulasi kelenjar tiroid dan paratiroid
melalui

penekanan,

membantu

keseimbangan

dan

mengatur

metabolisme, memberikan peregangan longitudinal yang maksimum


terhadap tulang belakang

24) Janushirasana with Paschimotthanasana (Head to Knee Pose with


Stretching Pose)
Membantu menyeimbangkan kadar gula darah dan metabolisme,
memperkuat dan meregangkan urat lutut, mengurangi nyeri pada
tulang belakang dan linu panggul.
25) Ardha-Matsyendrasana (Spine Twisting Pose)
Menekan dan meregangkan tulang belakang dari bawah ke atas,
meningkatkan cairan synovial ke persendian, mengurut ginjal, kantong
empedu, empedu dan usus besar.
26) Kapalbhati in Vajrasana (Blowing in Firm Pose)
Dotoksifikasi dan membersihkan badan dengan cara membuang udara
dan racun dari paru-paru, memperkuat organ dan dinding perut, baik
untuk tekanan darah tinggi.
d. Yang perlu di perhatikan sebelum melakukan Yoga
Perut harus kosong ketika melakukan berbagai tehnik. Sebagai saran
yaitu sebaiknya menunggu 2 jam setelah menyantap makanan ringan dan
4 jam setelah menyantap makanan berat sebelum melakukan latihan yoga.
Karena berbagai tehnik tarikan, putaran, tekanan, dan membalikkan
abdomen akan menimbulkan rasa mual, rasa panas dalam perut, dan bisa
kram yang disebabkan oleh keadaan perut penuh. Apabila mempunyai
masalah punggung atau lutut, melompat keluar masuk pada posisi yoga
tidak disarankan, sekalipun itu dilakukan dengan pelan. Pada penderita
yang mengalami sakit punggung bawah atau lemah punggung harus
melakukan dengan hati-hati dan tidak mencekungkan tulang punggung,
tetapi sebaliknya fokuskan latihan pada pemanjangan tulang punggung.
Pada penderita jantung, tekanan darah tinggi, dan penyakit-penyakit
serius lainnya dapat melakukan tehnik-tehnik yoga. Namun, harus
dilakukan dibawah pengawasan instruktur yoga yang profesional.
Penarikan nafas yang dalam tidak disarankan bagi penderita gangguan
jantung atau hipertensi. Penekannya harus diletakkan pada embusan nafas.
Dan embusan nafas yang dalam seharusnya tidak dilakukan oleh mereka
yang sedang menderita depresi atau tekanan darah rendah, namun
penekanan diletakan pada tarikan nafas.

4. Doa
Kata doa berasal dari bahasa latin yaitu precarious yang berarti untuk
mendapatkan dengan mengemis dan dari precari berarti memohon. Jadi, doa
adalah

mengangkat

dari

hati

dan

jiwa

ke

Mahatinggi.

Menurut Nouwen, Christensen dan Laird (2006), doa adalah sikap dari
membuka hati diam diam selaras dengan Roh Allah, mengungkapkan itu
sendiri dengan rasa syukur.
a. Manfaat Doa
1) Mengurangi daya stress yang ditimbulkan oleh beraneka ragam
persoalan hidup yang kita alami mereka yang suka malas berdoa akan
lebih mudah untuk mengalami stress;
2) Meningkatkan ketegaran hati mereka yang lebih tekun berdoa akan
lebih tegar menghadapi peristiwa peristiwa yang terjadi di luar yang
dikehendakinya bahkan peristiwa pahit sekalipun;
3) Menjadikan yang tidak baik menjadi baik setiap orang yang tekun
berdoa akan memiliki kemampuan untuk merubah yang tidak baik
menjadi baik, dibandingkan mereka yang malas berdoa justru
menjadikan yang baik menjadi buruk;
4) Layak menerima keselamatan. Dengan berdoa tekun seseorang
mendapatkan kesempatan untuk semakin kuat dan bahkan karena
relasinya yang baik dengan Tuhan selagi di dunia ini ia juga akan
mengalami yang sama kelak di keabadian;
5) Menurunkan tingkat emosi atau kemarahan mereka yang lebih sering
berdoa akan lebih mampu mengendalikan diri dalam hal emosi dan
kemarahan mereka yang sedang mau marah dan kemudian berdoa
niscaya emosinya menjadi stabil;
6) Mengurangi bahkan menghilangkan rasa putus asa mereka yang tekun
berdoa akan memiliki kemampuan lebih untuk tidak mudah putus asa
saat berada dalam kegagalan dibanding mereka yang jarang bahkan
sama sekali malas berdoa;
7) Membuat orang menjadi lebih terbuka terhadap kelemahan dan
kekurangan sesama mereka yang tekun berdoa dengan baik memiliki
sikap yang lebih terbuka terhadap sesamanya karena ia akan terbantu

dalam doa-doanya untuk menyadari juga kelemahan kelemahannya


sendiri;
8) Meningkatkan kemampuan dalam mengembangkan diri. Seseorang
yang dalam hidupnya tekun untuk berdoa akan memiliki kekuatan dan
kemampuan untuk mengembangkan diri dengan lebih maksimal,
karena ia akan semakin memahami talenta talenta yang Tuhan
berikan dan bagaimana seharusnya dikembangkan;
9) Meningkatkan daya tahan tubuh dari penyakit penyakit yang
disebabkan gangguan psikis dengan ketekunan dalam berdoa,
seseorang akan memiliki daya tahan secara fisik karena mampu untuk
menghadapi dan menjalani kehidupan dengan segala peristiwanya
dalam terang Kehendak Allah, sehingga tubuh tidak menjadi mudah
lemah karena beban pikiran dan pekerjaan;
10) Meningkatkan daya cinta kasih kepada diri sendiri dan orang lain
ketekunan dalam doa membuat seseorang memiliki relasi intim dengan
Tuhan Allah. Tuhan sendiri adalah kasih maka mereka yang tekun
berdoa niscaya memiliki daya cinta kasih yang lebih kepada diri
sendiri dan sesamanya. Mereka yang terjerumus dalam narkoba
pastilah orang yang tidak tekun berdoa karena tidak mampu mencintai
dan mengasihi diri sendiri.
b. Tahap-Tahap Terapi Doa
1) Tahap Kesadaran Sebagai Hamba
Inti dari terapi ini adalah pembangkitan kesadaran, kesadaran terhadap
kehambaan dan kesadaran akan kelemahan sebagai manusia. Bentuk
kesadaran ini akan menghantarkan seseorang yang berdoa berada pada
keadaan lemah. Tanpa adanya kesadaran akan kelemahan diri ini maka
kesungguhan dalam berdoa sulit dicapai. Hakikat berdoa adalah
meminta yang meminta derajatnya harus lebih rendah dari pada yang
dimintai. Untuk itu sebelum seseorang berdoa diharuskan untuk
merendahkan diri dihadapan Allah. Bentuk kesadaran diri ini dapat
dilakukan dengan melihat kepada diri sendiri misalnya melihat jantung
bahwa jantung itu bergerak bukan kita yang menggerakkan, darah

yang mengalir bukan atas kehendak kita atau juga dapat melihat
masalah yang sedang dihadapi, ketidakberdayaan, ketidakmampuan
mengatasi hal ini dimunculkan dalam kesadaran sehingga bukan
nantinya dapat menimbulkan sikap menerima dan sikap pasrah. Pada
tahap ini seseorang juga disadarkan akan gangguan kejiwaan atau
penyakit yang dialami. Penyakit tersebut bukan ditolak namun
diterima sebagai bagian dari diri kemudian dimintakan sembuh kepada
Allah.
2) Tahap Penyadaran Akan Kekuasaan Tuhan
Selanjutnya setelah diri sadar akan segala kelemahan dan segala
ketidakmampuan diri maka pengisian dilakukan yaitu dengan
menyadari kebesaran Tuhan kasih sayang dan terutama adalah maha
penyembuhnya Allah. Tahap ini juga menimbulkan pemahaman
tentang hakekat sakit yang dialami bahwa sakit berasal dari Tuhan dan
yang akan menyembuhkan adalah Tuhan. Penyadaran akan kekuasaan
Tuhan ini dapat dilakukan dengan melihat bagaimana Tuhan
menggerakkan

segala

sesuatu,

menghidupkan

segala

sesuatu.

Tahap ini juga dapat menumbuhkan keyakinan kita kepada Tuhan atas
kemampuan Tuhan dalam menyembuhkan. Bagaimamana seseorang
dapat berdoa kalau dirinya tidak mengenal atau meyakini bahwa sang
penyembuh tidak dapat menyembuhkan. Yakin juga merupakan syarat
mutlak dari suatu doa karena Tuhan sesuai dengan prasangka
hambanya, jika hambanya menyangka baik maka Tuhan baik demikian
pula sebaliknya. Kegagalan utama terhadap jawaban Tuhan atas doa
yang kita panjatkan kepada Tuhan adalah keraguan kita. Seringkali
ketika berdoa namun hati mengatakan dikabulkan tidak ya atau
mengatakan mudah-mudahan dikabulkan kalimat ini maksudnya tidak
ingin mendahului Tuhan tapi sebenarnya adalah meragukan Tuhan
dalam mengabulkan doa kita. Ada perbedaan antara mendahului
kehendak Tuhan dengan keyakinan yang tujukan kepada Allah. Jika
mendahului biasanya menggunakan kata seharusnya begini, harus

begini, tapi jika yakin kita optimisme akan kehendak Tuhandan tidak
masuk pada kehendak Tuhan. Sebagai contoh bila kita berdoa ya
Tuhan hilangkan kesedihan hati saya maka kita yakin kepada Tuhan
bahwa Tuhan memberikan kesembuhan. Hal yang penting juga adalah
afirmasi terhadap doa yang kita panjatkan kalau berdoa harus yakin
dikabulkan tidak ada alasan lain untuk tidak yakin selain dikabulkan.
Sebab Tuhan akan mengabulkan apa yang kita yakini dari pada apa
yang kita baca dalam doa kita.
3) Tahap Komunikasi
Setelah sadar akan kelemahan dan penyakit yang dialami dan sadar
akan kebesaran Tuhan maka selanjutnya adalah berkomunikasi dengan
Tuhansebagai bagian penting dari proses terapi. Tahap komunikasi ini
dapat berbentuk dengan cara:
a) Pengungkapan pengakuan segala kesalahan dan dosa, ini
merupakan langkah awal sebab dengan hati yang bersih kontak
dengan Tuhanakan lebih jernih;
b) Pengungkapan kegundahan hati dan kegelisahan yang dialami,
tahap ini dapat berefek katarsis yaitu memberikan segala
permasalahan keluar diri, dalam kontek ini kita memberikan segala
kegalauan hati kepada Allah. Selain itu, pengungkapan ini kita
akan menumbuhkan rasa dekat kepada Allah. Tahap ini juga
merupakan curhat seperti seorang anak dengan ibunya, begitu
dekat dan tidak ada yang ditutupi, jujur kepada Tuhan dari apa
yang

dirasakan

apa

yang

dipikirkan

apa

yang

menjadi

kekhawatiran. Tahap ini jika dilakukan dengan benar sudah


merupakan terapi terhadap jiwa, seperti halnya seorang klien yang
mencurahkan segala unek uneknya kemudian didengar oleh
psikolognya dengan penuh penerimaan, dengan penuh kasih
sayangnya;
c) Permohonan doa kesembuhan terhadap apa yang dialami.
Permohonan doa bukanlah perminataan yang memaksa Tuhan
untuk mengabulkan. Untuk itu doa yang dipanjatkan harus disertai

dengan kerendahan hati, dengan segenap sikap butuh kepada


Allah. Posisi hamba yang berdoa adalah meminta dia tidak berhak
untuk memaksa, hamba tadi hanya diberi wewenang untuk
meyakini bahwa doanya dikabulkan bukan memaksa Tuhan untuk
mengabulkan.
d) Tahap menunggu diam namun hati tetap mengadakan permohonan
kepada Allah. Doa merupakan bentuk komunikasi antara yang
meminta dan yang memberi. Ketika proses permintaan sudah
disampaikan maka proses pemberian (dijawabnya doa) harus
ditunggu karena pemberian atau dijawabnya bersifat langsung.
Syarat untuk dapat menerima jawaban ini adalah dengan sikap
rendah diri, terbuka dan tenang (tidak tergesa gesa). Sikap ini akan
dapat menangkap kalam Tuhan (jawaban doa) yang tidak
berbentuk

ucapan

tidak

berbentuk

huruf

tapi

berbentuk

pemahaman pencerahan, ilham (enlightment) atau berbentuk


perubahan perubahan emosi dari tidak tenang menjadi tenang, dari
sedih menjadi hilang kesedihannya. Tahap ini merupakan tahap
respon yang diberikan oleh Tuhan kepada kita sebagai jawaban
doa yang kita panjatkan. Tahap ini juga disertai dengan sikap
pasrah total kepada Tuhan mengikuti apa maunya Tuhan dan apa
kehendak Allah, sikap ini akan dapat menangkap jawaban Allah.
c. Instruksi Untuk Terapi Doa
1) Tumbuhkan niat dalam diri untuk minta disembuhkan Allah;
2) Rilekskan tubuh, kendorkan dari mulai kaki hingga kepala, jangan ada
ketegangan otot;
3) Sadari keluhan yang dirasakan, amati keluhan itu, ikuti dengan
kesadaran bahwa kita lemah, tidak berdaya dan tidak memiliki
kemampuan apa apa;
4) Sadari kebesaran Allah, lihat alam semesta, bagaimana Tuhan
menggerakkan alam ini, menghidupkan alam ini, Dia Tuhan yang

memberi hidup dan memberi mati, dia yang memberi sembuh dan
5)
6)
7)
8)

memberi sakit;
Ungkapkan seluruh keluhan yang dirasakan kepada Allah;
Mintakan kesembuhan kepada Allah;
Tetap relaks dan masih pada posisi memohon kepada Allah;
Pasrah kepada Tuhan sertai dengan keyakinan bahwa Tuhan menjawab

doa yang dipanjatkan;


9) Menghayati doanya dengan diam, namun tetap ingat memohon kepada
Allah
5. Penyembuhan spiritual
Terapi spiritual adalah terapi dengan pendekatan terhadap kepercayaan
yang dianut oleh klien dengan cara memberikan pencerahan.
a. Tujuan Terapi Spritual
1) Mereduksi lamanya waktu perawatan klien gangguan psikis.
2) Memperkuat mentalitas dan konsep diri klien
3) Klien dengan gangguan psikis berasal dari persepsi yang salah terkait
dengan dirinya, orang lain, dan lingkungan, dengan terapi spiritual
maka klien akan dikembalikan persepsinya terkait dengan dirinya,
orang lain dan lingkungan.
4) Mempunyai efek positif dalam menurunkan stress.
b. Teknik Terapi Spiritual
Persiapan
Persiapan alat dan lingkungan :
1)
Persiapan perlengkapan ibadah (seperti kitab suci)
2)
Lingkungan yang hening sehingga klien dapat berkonsentrasi secara
penuh.
Prosedur
1) Terapi spiritual dalam bentuk massal yang dilakukan di sebuah
ruangan tertentu. Pembicara yang sudah menguasai komunikasi
terapeutik memberikan pencerahan tentang hakikat mengapa manusia
diciptakan dan mengenalkan tujuan manusia diciptakan. Pencerahan
bertujuan

mengurangi

manusia

terhadap

keinginan

dan

memprioritaskan kebutuhan. Meskipun kebutuhan bagi setiap orang

berbeda, terapi ini akan membantu manusia kembali kedalam


kesadaran awal dengan mengetahui kebutuhan dasar manusia.
2) Terapi spiritual yang dilakukan dalam bentuk bimbingan individu.
Terapi dilakukan oleh satu petugas dengan satu klien, petugas
membacakan sesuatuyang harus ditirukan oleh klien kemudian petugas
meminta klien membaca bacaan tertentu sebanyak beberapa kali.
Selain itu petugas juga membimbing klien dalam proses ibadah. Meski
mengalami gangguan jiwa, beberapa kali masih memiliki satu
kesadaran

terikat

dengan

spiritualitas.

Salah satu teknik respons rileksasi dengan menggunakan metode


terapi spiritualitas yaitu teknik respons rileksasi yang diperkenalkan
oleh Benson yaitu suatu teknik pengobatan untuk menghilangkan
nyeri, insomnia, dan kecemasan. Cara pengobatan ini merupakan
bagian pengobatan spiritual. Pada teknik ini pengobatan sangat
fleksible dapat dilakukan dengan bimbingan mentor, bersama-sama
maupun sendirian. Teknik ini merupakan upaya untuk memutuskan
perhatian pada suatu focus dengan menyebut berulang-ulang kalimat
ritual dan menghilangkan berbagai pikiran yang menganggu,
umumnya

dilakukan

selama

30

menit

dalam

sehari.

Langkah langkah respons rileksasi menurut Dr. dr. Samsuridjal


Djauzi, SpPD., KAI (2008) antara lain :
a) Pililah kalimat spiritual yang akan digunakan
b) Duduklah dengan santai
c) Tutup mata
d) Kendurkan otot- otot
e) Bernapaslah secara alamiah dan mulai mengucapkan kalimat
spiritual yang dibaca secara berulang ulang.
f) Bila ada pikiran yang mengganggu, kembalilah fokuskan pikiran.
g) Lakukan selama 10-20 menit
h) Jika sudah selesai, jangan langsung berdiri duduklah dulu dan
beristirahat, buka pikiran kembali, barulah berdiri dan melakukan
kegiatan kembali.
d. Kriteria Evaluasi

1)

Mengkaji proses dan hasil dari terapi spiritual menggunakan catatan

2)

aktivitas terapi yang telah dilakukan.


Menganalisis sesi yang telah dilakukan untuk melihat keefektifan

3)

terapi.
Menganalisis hasil dan catatan terapi sehingga perawat dapat
mengetahui

progress

teknik

yang

dilakukan

klien

dalam

mengembangkan sesi.

E. Aspek Legal Terapi Komplementer


1. Undang Undang RI No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan.
a. Pasal 1 butir 16, pelayanan kesehatan tradisional adalah pengobatan dan atau
perawatan dengan cara dan obat yang mengacu pada pengalaman dan
keterampilan turun temurun secara empiris yang dapat dipertanggung
jawabkan dan diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat.
b. Pasal 48 tentang pelayanan kesehatan tradisional.
c. Bab III Pasal 59 s/d 61 tentang pelayanankesehatan tradisonal.
2. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1076/Menkes/SK/2003 tentang pengobatan
tradisional;
3. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 120/Menkes/SK/II/2008 tentang standar
pelayanan hiperbarik.
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1109/Menkes/Per/IX/2007 tentang
penyelenggaraan pengobatan komplementer-alternatif di fasilitasi pelayanan
kesehatan.
5. Keputusan Direktur Jenderal Bina Pelayanan Medik, No. HK.03.05/I/199/2010
tentang pedoman kriteria penetepan metode pengobatan komplementer
alternatif yang dapat diintegrasikan di fasilitas pelayanan kesehatan.
F. Kendala Terapi Komplementer
Masih lemahnya pembinaan dan pengawasan;

1. Terbatasnya kemampuan tenaga kesehatan dalam melakukan bimbingan;


2. Terbatasnya anggaran yang tersedia untuk pelayanan kesehatan komplementer
3. Belum memadainya regulasi yang mendukung pelayanan kesehatan
komplementer;
4. Terapi komplementer belum menjadi program prioritas dalam penyelenggaraan
pembangunan kesehatan.
G. Perbedaan Terapi Komplementar dengan Terapi Alternatif
1. Pengobatan alternatif adalah jenis pengobatan yang tidak dilakukan oleh
paramedis/dokter pada umumnya, tetapi oleh seorang ahli atau praktisi yang
menguasai keahliannya tersebut melalui pendidikan yang lain/non medis.
2. Pengobatan komplementer adalah pengobatan tradisional yang sudah diakui dan
dapat dipakai sebagai pendamping terapi konvesional/medis.

Hieth,

Eve.

2014.

Makalah

Sistem

Komplementer.

https://www.academia.edu/9292306/MAKALAH_SISTEM_KOMPLEMENT
ER_OLEH. Diakses tanggal 12 Maret 2016 pukul 18.00 WITA.
Natalia, Debby. 2014. Makalah Mind and Body Intervensions.http://debbynataliakeperawatan.blogspot.co.id/2014/08/makalah-mind-and-bodyinterventions.html. Diakses tanggal 12 Maret 2016 pukul 18.00 WITA.

Ratnawati, Dina. 2013. Keperawatan Holistic II Terapi Komplementer dan Alternatif


Hypnosis

Hipnoterapi.

http://www.academia.edu/8659531/KEPERAWATAN_HOLISTIK_II_TERAPI
_KOMPLEMENTER_DAN_ALTERNATIF_HIPNOSIS_HIPNOTERAPI_Do
sen_Ns. Diakses tanggal 12 Maret 2016 pukul 18.00 WITA.

Anda mungkin juga menyukai