Anda di halaman 1dari 5

Bahan UP Mikro

Identifikasi bakteri E. Coli, Salmonella, Shigella

E. coli
E. coli adalah bakteri Gram negatif berbentuk batang yang tidak membentuk spora yang
merupakan flora normal di usus. Meskipun demikian, beberapa jenis E. coli dapat bersifat patogen,
yaitu serotipe-serotipe yang masuk dalam golongan E. coli Enteropatogenik, E.coli Enteroinvasif, E.
coli Enterotoksigenik dan E.coli Enterohemoragik
E. coli adalah bakteri Gram negatif berbentuk batang yang tidak membentuk spora yang
merupakan flora normal di usus. Meskipun demikian, beberapa jenis E. coli dapat bersifat patogen,
yaitu serotipe-serotipe yang masuk dalam golongan E. coli Enteropatogenik, E.coli Enteroinvasif, E.
coli Enterotoksigenik dan E.coli Enterohemoragik
Escherichia coli tidak dapat memproduksi H2S, tetapi dapat membentuk gas dari glukosa,
menghasilkan tes positif terhadap indol, dan memfermentasikan laktosa. Bakteri ini dapat tumbuh
baik pada suhu antara 80 C- 460 C, dengan suhu optimum dibawah temperature 370 C. Bakteri ini
berada dibawah temperature minimum atau sedikit diatas temperature maksimum tidak segera mati,
melainkan berada dalam keadaan dormancy, disamping itu Escherichia coli dapat tumbuh pada ph
optimum berkisar 7,2-7,6
Media yang digunakan untuk reaksi biokimia adalah:
Triple Sugar Iron Agar (TSIA)
Media ini terdiri dari 0,1% glukosa, 1 % sukrosa, 1 % laktosa. Ferri sulfat untuk mendeteksi produksi
H2S, protein dan indicator phenol red. Salmonella bersifat alkali acid, alkali terbentuk karena adanya
proses oksidasi dekarboksilasi protein membentuk amina yang bersifat alkali dengan adanya phenol
red maka terbentuk warna merah, Escherichia coli memfermentasi glukosa, sukrosa dan laktosa yang
bersifat asam sehingga terbentuk warna kuning pada dasar dan lereng dan menghasilkan gas.
Sulfur Indol Motility (SIM)
Media SIM adalah perbenihan semi solid yang dapat digunakan untuk mengetahui pembentukan H 2S,
indol dan motility dari bakteri. Escherichia coli membentuk indol dan motility positif.
Citrate
Bakteri yang memanfaatkan sitrat sebagai sumber karbon akan menghasilkan natrium karbonat yang
bersifat alkali, dengan adanya indicator brom thymol blur menyebabkan terjadinya warna biru. Pada
Escherichia coli tidak memanfaatkan sitrat, sehingga pada penanaman media sitrat hasilnya negatif.

Fermentasi karbohidrat
Media ini berfungsi untuk melihat kemampuan bakteri memfermentasikan jenis karbohidrat, jika
terjadi fermentasi maka terlihat warna kuning karena perubahan pH menjadi asam. Escherichia coli
memfermantsi glukosa menjadi asam dan gas, memfermentasi laktosa, sukrosa, maltosa dan mannitol
dengan atau tanpa gas. Tetapi ada beberapa spesies Escherichia coli tidak memfermantasi laktosa dan
sukrosa.

Salmonella
Genus Salmonella terdiri beberapa grup dan banyak sekali tipenya serta memiliki
beberapa jenis antigen berupa somatic antigen (antigen 0), Flagellar antigen (antigen H) dan
tipe tertentu memiliki antigen Vi.
Salmonella merupakan basil gram negati, bergerak karena mempunyai flagella yang
peritrik, anarobik fakultatif dan koloninya pada media Mac Congkey terlihat tidak berwarna,
tidak memfermentasi laktosa, uji indol, uji Voges-proskauer, uji phenyl-alanine dan uji urease
negatif serta tidak tumbuh pada KCN broth.
Salmonellosis pada manusia dapat terjadi karena beberapa bentuk sebagai berikut:
a. Gastroenteritis akut atau keracunan makanan yang ditandai dengan muntah dan diare.
b. Demam tipoid terutama disebabkan oleh S.typhi (typhosa), S.parahjphi dan S.choleraesuis.
c. Bersifal nontipoidal Salmonella yang ditandai dengan demam yang lebih lama dan
inetrmittent bacteremia, biasanya disebabkan oleh S.typhimurium, S. parathypi A dan B
serta S. choleraesuis.
d. Dikeluarkan melalui tinja, sehingga merupakan sumber penularan lagi.
Salmonella merupakan basil gram negatif, bergerak karena mem- punyai flagella yang
peritrik, anarobik fakultatif dan koloninya pada media MacConkey terlihat tidak berwarna,
tidak memfermentasi laktosa, uji indol, uji Voges-proskauer, uji phenyl-alanine dan uji urease
negatif serta tidak tumbuh pada KCN broth.
Genus Salmonella lebih kompleks dan terdiri dari bermacam-macam grup. Salmonella
dapat menyebabkan infeksi pada hewan disamping manusia dan dapat menyebabkan infeksi
pada hewan disamping manusia dan dapat menyerang jaringan ekstra intestinal. Menyebabkan
demam interik. Keadaan yang paling parah berupa demam thypoid.
Genus Salmonella umumnya bergerak dengan flagella yang peritrika dan ada juga
bentuk-bentuk yang tidak bergerak. Ada yang membentuk (fermentasi) asam saja atau asam
dan gas pada glukosa, maltosa dan manitol dan tidak memfermentasikan laktosa dan sakrosa
(sukrosa), tidak membentuk indol. Salmonella mempunyai spesies paling banyak dan tipe

antigen yang lebih dari 1500. karena itu untuk klasifikasi Salmonella didasarkan pada susunan
antigennya.

Shigella
Bakteri dari genus terdiri 4 spesesies yang penting yaitu: (1) Shigella dysentriae (group
A), (2) Shigella flexneri (group B), (3) Shigella boydii (group C), dan (4) Shigella sonnei (group
D). Shigella secara umum menyebabkan disentri mulai dari asimptomatik, demam, diare
berair, berlendir, bahkan bercampur darah. Infeksi oleh bakteri Shigella sonnei ditandai
dengan demam diare berair (self-limiting disease), Shiglla dysenteriae pada umumnya lebih
serius dan Shigella flexneri menyebabkan bakteremia. Shigella tidak bergerak, tidak
menghdrolisa urea dan tidak menghasilkan H 2S pada TSIA/KIA.
Keempat spesies tersebut semuanya dapat memfermentasikan glukosa dan beberapa kuman
misalnya : Shigella flexneri,Shigella boydii dan Shigella sonnei meragi manitol tanpa gas dan
Shigella dysentriae tidak meragi manitol. Tidak meragi laktosa, kecuali Shigella sonnei dengan
inkubasi lebih dari 3 hari, indol () tidak tumbuh di Simmons citrate, tidak membentuk asetil metil
karbinel atau Voges Proskaner (-), methyl red (+). Pada media TSIA/KIA tumbuh dengan Lereng
alkalis; dasarnya asam, tidak terbentuk gas dan H 2S.

Gram
Penentuan sifat bakteri apakah bergram positif atau gram negative dengan pewarnaan gram atau
diferensial. Saat pemberian zat warna Kristal violet, isolate biakan berwarna ungu, kemudian
ditambahakan larutan lugol/mordan, bakteri berwarna lebih ungu karena larutan tersebut memperkuat
warna ungu yang terbentuk pada awal penambahan Kristal violet dengan membentuk kompleks zat
warna Kristal violet-lugol/mordan dan pada saat penambahan larutan alkohol asam yang bertindak
sebagai pemucat tetapi isolate biakan berwarna pudar karena larutan alkohol asam tersebut dapat
menembus lapisan peptidoglikan yang tipis sehingga dapat melunturkan warna yang telah terikat
pada membran plasmanya. Pada tahap terakhir, ditambahkan safranin sebagai zat warna kedua, isolate
biakan berwarna merah karena kompleks tersebut larut pada saat pemberian alcohol dan kemudian
mengambil zat warna kedua yang berwarna merah.
Ada beberapa faktor yang mungkin dapat terjadi sehingga dapat mempengaruhi hasil
pewarnaan :
1.
2.
3.
4.
5.

Preparat ulas terlalu tipis


Preparat ulas terlalu tebal
Kesalahan prosedur kerja
Suspensi bakteri terkontaminasi
Saat melakukan fiksasi, terkadang suspensi bakteri hangus.

Media Agar

Gula-gula
Uji ini bertujuan untuk melihat kemampuan bakteri dalam memfermentasikan karbohidrat
(glukosa, laktosa dan sukrosa). Isolate bakteri basil-gram positif diinokulasikan pada medium GB, LB
dan SB. Digunakan ketiga medium tersebut untuk melihat adanya pembentukan asam piruvat dan gas
CO2 sebagai hasil dari fermentasi karbohidrat bakteri. Kemudian ditambahakn indicator BTB yang
memberikan warna hijau pada medium. Jika bakteri menghasilkan asam akan bereaksi positif, maka
medium akan berubah warna menjadi kuning dan timbul gelembung pada tabung durham berupa
gelembung gas.
Dari hasil pengamatan, diperoleh medium GB dan SB menghasilkan warna kuning tetapi
tidak menghasilkan gelembung gas pada tabung durham, sedangkan pada medium LB menghasilkan
warna tetap, hijau, dan tidak terdapat gelembung gas pada tabung durham yang menandakan bahwa
biakan bakteri basil-gram positif memiliki enzim yang dapat memfermentasikan jenis karbohidrat
glukosa dan sukrosa menjadi asam piruvat dan menghasilkan gas CO2.

Manitol
Uji ini dilakukan untuk mengetahui patogenitas atau tidaknya bakteri uji yang mampu
memanfaatkan manitol sebagai sumber energinya. Hasil uji Manitol berupa perubahan warna dari
merah menjadi kuning.

TCBS (Thiosulfate Citrate Bile Salt Sucrose)


Uji untuk mengisolasi spesies vibrio, menghambat pertumbuhan bakteri gram (+) coccus dan
gram (-) batang
Warna awal : hijau-lumut

EMB (Eosin Methilen Blue)


Uji untuk membedakan gol.enterobacterioceace terutama E.coli dan E.aerogenes, menghambat
pertumbuhan gram (+)
Warna awal : coklat
(+) : hijau metalik

SS (Salmonella Shigella)
Uji untuk menyeleksi salmonella dan shigella.
Jika :
Salmonella : koloni berwarna merah/bening keruh, bagian tengah ada warna hitam
Shigella : koloni berwarna merah/bening keruh, bagian tengah tidak ada warna hitam

TSIA (Triple Sugar Iron Agar)

Untuk identifikasi enterobactericeae.


PRINSIP:
Penurunan gula dan diiringi produksi asam dideteksi dengan pH indikator phenol red, yang merubah
warna dari merah-orange menjadi kuning, pada alkalinitas berubah menjadi merah pekat. Thiosulfat
direduksi oleh hydrogen sulfida (H2S) oleh beberapa spesies, hydrogen sulfide bereaksi dengan iron
salt membentuk besi sulfide hitam.
Awal

: Orange

Kuning : Asam
Merah : Basa

SC (Simon Citrate)
Uji penggunaan sitrat digunakan untuk melihat kemampuan bakteri menggunakan sitrat sebagai satusatunya sumber karbon dan energy. Uji ini menggunakan medium Simon Citrat Agar (SCA).
Kegunaan :
Untuk identifikasi mikroorganisme (terutama entrobacteriaceae dan jenis fungi tertentu) berdasarkan
kemampuan nya memetabolisme citrate, sebagai sumber karbohidrat.
Prinsip kerja:
Metabolisme citrate menyebabkan alkalinitas dari medium,yang diindikasikan dengan perubahan
warna media dari PH indikator bromothymol blue menjadi biru tua.
Hasil positif : Warna media yang hijau berubah menjadi biru tua.
Contoh :
Bakteri E coli (-), Pseudomonas aerogenosa (+)

SIM (Sulfida Indol Motility)


Motility : Uji ini dilakukan untuk mengetahui motilitas mikroorganisme yang memiliki alat gerak
yang sederhana berupa flagel atau cincin, dengan kata lain untuk mengetahui ada tidaknya alat gerak
mikroorganisme tersebut. Hasil uji tersebut ditandai dengan adanya pelebaran tusukan isolate pada
medium motility yang berarti mikroorganisme tersebut memiliki flagel.
Indol : Uji ini digunakan untuk melihat kemampuan dari bakteri menghasilkan senyawa indol. Pada
uji ini dilakukan penambahan reagen kovack yang akan bereaksi dengan indol yang dihasilkan oleh
bakteri. Hasil uji Indol dengan menggunakan medium SIM menunjukkan hasil yang negatif setelah
penambahan reagen kovack, ditandai dengan medium yang tidak berwarna merah. Hal ini
menunjukkan bahwa thryptophan tidak dihidrolisis.

Anda mungkin juga menyukai