Mekanisme
Mekanisme
Oklusi Sentrik & Pengaruh Gaya
Gerakan
Relasi Sentrik Terhadap Sistem
Mandibula
Mastikasi
Membuka-
Protusif-Retrusif Lateral Rotasi
Menutup
Oklusi Sentrik
• adalah keadaan beroklusinya gigi geligi RA
dengan gigi geligi RB secara berkontak secara
maksimum
• Sering disebut oklusi habitual, oklusi yang
nyaman, intercuspal position (ICP)
• Cups masuk ke dalam fossa, di mana posisi
condylus berada pada posisinya yang paling
posterior dalam fossa glenoid
Relasi Sentrik
• Posisi mandibula terhadap maksila kontraksi
maksimum otot rahang (spt saat menelan)
• Posisi mandibula yang paling retrusif terhadap
maksila
• Posisi kondilus paling menaik (atas), belakang,
rileks pada fossa glenoid, anterior berhubungan
dengan lereng distal articular eminence
Relasi Sentrik
• Posisi Kontak Mundur (retrusi) :kedudukan
mandibula dengan kondisi kondilus sedikit
mundur dari posisi oklusi sentrik
• Tidak banyak dipengaruhi oleh ada tidaknya
gigi geligi ataupun posisi kepala
• Gerakkan kepala sejauh mungkin ke belakang,
lalu tutup mulut secara bersamaan
Mekanisme Gerakan Mandibula
3 bidang (vertikal)
Frontal
Horizontal
Sendi Horizontal
• pergerakan pembukaan & penutupan
mandibula
• Ketika condylus berada pada posisi yang paling
superior dalam articular fossa dan mulut
secara natural berotasi membuka pergerakan
sendi yang muncul disekitarnya disebut sendi
engsel terminal (terminal hinge axis).
Sendi Frontal / Vertikal
• Pergerakan condylus keluar dari posisi engsel
terminal dan condylus lawannya tetap pada
posisi engsel terminal
• Karena inklinasi dari articular eminence, yang
memerintah agar sendi frontal itu miring
ketika condylus bergerak ke anterior
• pergerakan ini tidak muncul secara natural.
Sendi Sagital
• Condylus bergerak inferior & condylus lawan
tetap berada pada posisi engsel terminal.
• Karena ligamen dan otot TMJ mencegah
dislokasi inferior, pergerakan ini tidak muncul
secara natural
• Gerak ini terjadi bersamaan dengan
pergerakan yang lain, ketika condylus bergerak
ke arah bawah dan ke depan melintasi
articular eminence.
Mekanisme pengaruh gaya terhadap sistem
pengunyahan
• Dihasilkan dari aksi otot-otot mastikasi
– Aktifitas normal dari pengunyahan, penelanan,
pernafasan, dan lain-lain, semua hal tersebut
menghasilkan perubahan dalam gaya untuk
mempengaruhi gigi dan tulang secara terus
menerus
– Kebanyakan dari energi untuk menghasilkan gaya
tersebut diperoleh dari kontraksi otot-otot dalam
nervus kranial ke-5, yang disebut dengan otot-otot
pengunyahan
Mekanisme pengaruh gaya terhadap sistem
pengunyahan
• Dihasilkan dalam gigi
– Erupsi dan kecendrungan rotasi pada daerah
mesial gigi merupakan gaya alamiah melekat yang
dihasilkan oleh gigi dan jaringan periodontum
• Dihasilkan dari muskulatur sirkumoral
– Otot lidah, bibir, serta pipi memberikan beban
pada gaya untuk melawan mahkota dan prosessus
alveolar selama proses menelan, berbicara,
mastikasi, dan respirasi
Mekanisme pengaruh gaya terhadap sistem
pengunyahan
• Teori Equilibrium (Teori Keseimbangan)
– Teori keseimbangan mengenai posisi gigi
dengan sederhana menyatakan bahwa
meskipun gigi diberikan berbagai macam
gaya dengan arah, jumlah dan durasi yang
berbeda, posisi gigi tetap relative stabil.
MEKANISME ADAPTASI JARINGAN PERIODONTAL TERHADAP TEKANAN
OKLUSAL
yang Mengenai
Osteoklas dan osteoblas tampak bersama-sama di
Gigi ligament periodonsium
Metode mekanikal
• Catatan preekstraksi
a. Gambaran radiografi
Gambaran radiografi wajah digunakan sebagai
sumber dimensi vertikal oklusi
Radiografi cephalometri yang digunakan untuk menentukan
dimensi vertikal pada saat oklusi
Catatan preekstraksi
c. Ukuran wajah
Untuk mencatat jarak dari dagu ke dasar
hidung sebelum gigi diekstraksi
• Ridge relations
a. Papila incisivus ke incisivus mandibula
• Ketika gigi beroklusi sentrik, jarak incisal edges incisivus sentral mandibula
4mm dari papilla incisivum
• Dari penampang sagital, vertical overlap 2mm
Ridge relations
b. Parallelism of ridges
Pada pasien edentulous, posisi alveolar ridge
maxilla cenderung sejajar dengan alveolar
ridge mandibula
Keterangan :
kedua gambar diatas menunjukan posisi alveolar ridge maxilla cenderung
sejajar dengan alveolar ridge mandibula pada pasien edentulous
Ridge relations
c. Meassurement of the former denture
Ukuran gigi tiruan harus sesuai dengan
ukuran wajah pasien.
Pengukuran dilakukan dengan cara
pengukuran Boley gauge.
Pengukuran Boyle Gauge
Metode psikologikal
1. Pshysiological rest position
Dimensi vertikal pada oklusi dan istirahat dapat berbeda karena adanya
freeway space. Biasanya terdapat pada keadaan mandibula istirahat
yang berada pada daerah premolar. Biasanya terdapat jarak 2 sampai 4
mm.
2. Phonetics
Tes fonetik dilakukan ketika mengucapkan ch, s, dan j yang membawa
gigi anterior saling berdekatan. Pada penempatan yang tepat gigi
incisivua bawah akan ke depan dan berada di bawah gigi incisivus atas.
Jika jarak gigi terlalu besar, maka dimensi vettikal kecil. Jika gigi anterior
bersentuhan ketika membentuk suara tersebut, dimensi vertikal besar.
Jika gigi bersentuhan, dimensi vertikal paling baik.
Metode psikologikal
3. Estetik
Kontur bibir tergantung dari struktur dalam
mulut dan pendukungnya. Jika bagian anterior
bibir tidak didukung maka permukaan bibir akan
saling mendekat bidang vertikal
4. Swallowing threshold
Jika oklusi denture terus menghilang selama
menelan dimensi pada oklusi tidak mencukupi.
PenentuanDimensi Horizontal
• Dasardarihubungan horizontal
adalahrelasisentrik
• Hubunganhorizontal
rahangmerupakansebuahpergerakandarirelasi
sentrikdalambidang horizontal.
MANDIBULA
KETERANGAN :
1.MANDIBULAR CONDYLE
2.NECK OF CONDYLE
3.CORONOID PROCESS OF MANDIBLE
4.POSTERIOR ASPECT OF INFERIOR BORDER
5.INFERIOR ALVEOLAR (MANDIBULAR) CANAL
6.INFERIOR BORDER OF MANDIBLE
7.SUPERIMPOSED SHADOW OF CERVICAL VERTEBRAE
8.MENTAL FORAMEN
9.SUBMANDIBULAR FOSSA
10.MANDIBULAR ANGLE
11.EXTERNAL OBLIQUE RIDGE
12.SIGMOID NOTCH
MAKSILA