Anda di halaman 1dari 30
P E Pd T-15-2005-B Konstruksi dan Bangunan Perhitungan Biaya Operasi Kendaraan Bagian 1. Biaya Tidak tetap (Running Cost) | H | DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Daftar isi Daftar tabel Prakata Pendahuluan 4 Ruang lingkup .... 2 Acuan normatif 3. Istilah dan definisi 3.4 3.2 3.3 34 3.5 3.6 37 38 39 3.10 3.41 3.12 3.13 3.14 3.15 3.16 3.17 3.18 3.49 3.20 3.21 3.22 3.23 3.24 3.25 3.26 3.27 4 Ketentuan 44 444. 4.1.2 Fungsi kegunaan 4.1.3 Biaya operasi kendaraan Daftar isi biaya operasi kendaraan biaya tidak tetap BOK biaya konsumsi bahan bakar minyak (BIBBM) berat kendaraan total (BK) biaya konsumsi oli (BO) biaya konsumsi suku cadang (BP) biaya upah pemeliharaan kendaraan (BU) biaya konsumsi ban (BB) harga satuan kendaraan (HK) harga satuan oli (HO) harga satuan bahan bakar minyak (HBBM) harga satuan ban (HB) konsumsi suku cadang (P)) konsumsi oli (KO) konsumsi ban (KB) : kebutuhan jam pemeliharaan (KJP)) konsumsi bahan bakar minyak (KBBM) kecepatan sesaat (Vv) Kecepatan (ve) profil kecepatan percepatan (Au) percepatan rata-rata (Ar) simpangan baku percepatan (SA) tanjakan rata-rata (Ra) turunan rata-rata (Fa) : upah tenaga pemeliharaan kendaraan (UTP) utili Ketentuan umum Pendekatan RAR AAR AARAWHWOWWOONNNNNNNNNGSH5 aa 5 Zz 4.1.4 Biaya tidak tetap 5 4.1.5 Jenis kendaraan 5 4.1.6 Jenis bahan bakar 5 44.7. Berat kendaraan total 5 4.1.8 Kecepatan kendaraan 5 4.1.9 Tanjakan dan turunan 5 42 Ketentuan teknis 6 4.2.1 Biaya konsumsi bahan bakar 6 4.2.1.4 Kecepatan lalu fintas 6 42.1.2 Percepatan rata-rata 6 ‘Simpangan baku percepatan 6 Tanjakan dan turunan 6 Biaya konsumsi bahan bakar minyak 7 Konsumsi bahan bakar minyak (BEM) 7 4.2.2 Biaya konsumsi oli 9 4.2.2.1 Biaya konsumsi oli 9 4.2.2.2. Konsumsi oli (KO) 9 4.2.3 Biaya konsumsi suku cadang 9 42.3.1 Kerataan 9 4.2.3.2 Harga kendaraan 10 4.2.3.3 Biaya konsumsi suku cadang 10 Nilai relatif biaya suku cadang terhadap harga kendaraan baru (P) 10 4.2.4 Biaya upah tenaga pemeliharaan (BU) 10 4.2.4.1 Harga satuan upah tenaga pemeliharaan (UTP) an 42.4.2. Kebutuhan jam pemeliharaan (JP) "1 4.2.5 Biaya konsumsi ban " Kekasaran " ‘Tanjakan dan turunan 4 Derajat tikungan 12 Biaya konsumsi ban 12 Konsumsi ban (KB) 12 428 Biaya tidak tetap besaran BOK (BTT) 13 » Cara pengerjaan 14 5.1 Perhitungan biaya konsumsi bahan bakar minyak 14 5.2. Perhitungan biaya konsumsi off 15 5.3. Perhitungan biaya konsumsi suku cadang 16 5.4 Perhitungan biaya upah pemeliharaan kendaraan "7 5.5. Perhitungan biaya konsumsi ban 18 5.8 Bagan alir perhitungan komponen biaya tidak tetap besaran biaya operasi kendaraan 419 ampiran A (informatif) Contoh Perhitungan 2 ampiran B (informatif) Daftar nama dan lembaga 23 Tabel 1 Tabel 2 Tabel 3 Tabel 4 Tabel 5 Tabel 6 Tabel 7 Tabel 8 Tabel 9 Tabel 10 Nilai tipikal derajat tikungan pada berbagai medan jalan Tabel 11 Nilai tipikal y, 5;, 82 dan 5). Daftar tabel Berat kendaraan total yang direkomendasikan Kecepatan rata-rata kendaraan yang direkomendasikan Alinemen vertikal yang direkomendasikan Alinemen vertikal yang direkomendasikan pada berbagai medan jalan Nilai konstanta dan koefisien-koefisien parameter model konsumsi BBM Nilai tipikal JPO,, KPO, dan OHO; yang direkomendasikan Nilai tipikal , »,, dan Nilai tipikal ao, dan a, Nilai tipikal tanjakan dan turunan pada berbagai medan jalan Prakata Pedoman perhitungan biaya operasi kendaraan, ini disusun oleh Panitia Teknik Standardisasi Bidang Konstruksi dan Bangunan melalui Gugus Kerja Ekonomi Transportasi pada Sub Panitia Teknik Bidang Prasarana Transportasi, Pedoman ini diprakarsai oleh Puslitbang Prasarana Transportasi, Badan Penelitian dan Pengembangan ex. Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah. Pedoman ini disusun berdasarkan hasil-hasil penelitian biaya operasi kendaraan yang telah dilakukan oleh Puslitbang Prasrana Transportasi pada Tahun 1997 sampai dengan Tahun 2001. Pedoman ini merupakan pedoman perhitungan biaya operasi kendaran Bagian |: biaya tidak tetap (running cost), Bagian Il: biaya tetap (fixed cost) : masih dalam proses Penyusunan dan diharapkan dapat menjadi pedoman bagi semua pihak yang terlibat dalam Perhitungan biaya operasi kendaraan pada ruas jalan. Tata cara penulisan pedoman ini mengacu pada pedoman dari Badan Standardisasi Nasional No. 8 tahun 2000 dan dibahas melalui konsensus stakeholders prasarana transportasi sesuai pedoman BSN No. 9 tahun 2000. Pendahuluan Dalam menilai kelayakan investasi untuk pembangunan jalan, baik berupa pembangunan jalan baru, _peningkatan jalan, dan pemelinaraan jalan diperlukan analisis kelayakan ekonomi dan finansial. Pada umumnya analisis kelayakan ekonomi dan finansial diperuntukkan pada investasi pembangunan jalan dengan lalu lintas menengah dan tinggi (mediunvhigh volume roads). Analisis tersebut dilakukan dimana biaya pembangunan (cost) dibandingkan dengan manfaat langsung proyek (benefit) yang dihasilkan dari penghematan biaya pengguna jalan (road user cosf). Perhitungan biaya pengguna jalan untuk kondisi Negara-negara sedang berkembang, termasuk Indonesia, saat ini menggunakan model perhitungan seperti misalnya HDM (Highway Development and Management) dan RTIM (Road Transport Investment Model). Komponen utama biaya pengguna jalan antara lain terdiri dari biaya operasi kendaraan (BOK) (Vehicle Operating Cos?), nitai waktu perjalanan (value of travel time saving), dan biaya kecelakaan (accident cost). BOK terdiri dari dua Komponen utama yaitu biaya tidak tetap (variable cost atau running cost) dan biaya tetap (standing cost atau fixed cost). Biaya tidak tetap komponen-komponennya antara lain adalah: biaya Konsumsi bahan bakar, biaya oli, biaya Konsumsi suku cadang, biaya upah tenaga pemeliharaan, dan biaya ban ‘Sedangkan biaya tetap komponen-komponennya antara lain adalah’ biaya depresiasi kendaraan, biaya awak kendaraan, biaya bunga, dan biaya overhead. Model-modei Komponen biaya operasi (BOK) yang ada disusun berdasarkan data empiris di Regara-negara berkembang | denis of Nil Tiptal tung Harga Parameter Model Satuan Ekonomi (Tabei6) ‘on —t tung Tingkat Konsumsi Of Denaan Rumus 8 dan 9 Hitung Biaya Ot Denoan Rumus 7 Untuk menghitung biaya konsumsi oli untuk suatu jenis kendaraan, maka dapet ilakukan tahapan berikut, yaitu: 1) penentuan jenis kendaraan; Jenis kendaraan yang akan dikaji berhubungan dengan jenis dan harga oli yang igunakan; 2) pengumpulan data harga oli Data harga oli dapat diperoleh dari survai pasar. Dalam penggunaan harga satuan oli tersebut maka perlu diperhatikan tujuan perhitungan, yaitu untuk analisis finansial atau untuk analisis ekonomi. Dalam hal kepentingan analisis finansial, maka harga finansial (harga pasar) harus digunakan. Sedangkan untuk kepentingan analisis ekonomi, maka harga ekonomi yang harus digunakan, yaitu dengan mengurangi komponen.pajak dari harga finansial tersebut; 15 dari 23, 3) 4) erhitungan tingkat konsumsi oli; Tingkat konsumsi oli (dalam Vkm) untuk setiap jenis kendaraan yang dikaji dapat dihitung dengan mengikuti rumus persamaan (8) dan (9) dan memasukkan nilai-nilai eubah yang diperoleh dari hasil pengukuran ke dalam persamaan tersebut; perhitungan besaran biaya konsumsi oli, Biaya konsumsi oli (dalam rupiah/km) untuk setiap jenis kendaraan yang dikaji dapat dihitung dengan mengalikan konsumsi oli bakar minyak dengan harga satuannya seperti Pada persamaan (7). 5.3 Perhitungan biaya konsumsi suku cadang dona Russ Jalan identical Prof iettasiPola | 4 [tention Jens Jan ekasaran) | | uiesiKendaran Kendsrean ¥ ¥ ¥. ia Tp ang Wat tong Kamat tong Haga Parameter Mode! Kerala data Jara Tenpuh stan Bonomi eel) atta Kendaraan ¥ ting Tingkat Konsumst Sukueadang Denaan Rumus 11 -——__¥ Hitung Biaya Sukucadang Denaan Rumus 10 Untuk menghitung besaran biaya pemeliharaan untuk suatu jenis kendaraan, maka dapat dilakukan tahapan berikut, yaitu: 1) 2) Penentuan jenis kendaraan; Jenis kendaraan yang akan dikaji berhubungan dengan Harga kendaraan yang digunakan, pengumpulan data harga kendaraan; Data harga kendaraan dapat diperoleh melalui survai pasar untuk masing-masing jenis kendaraan atau melalui survai instansional. Dalam penggunaan harga kendaraan tersebut maka perlu diperhatikan tujuan perhitungan, yaitu untuk analisis finansial atau untuk analisis ekonomi, Dalam hal kepentingan analisis finansial, maka harga finansial (harga pasar) harus digunakan. Sedangkan untuk kepentingan analisis ekonomi, maka harga ekonomi yang harus digunakan, yaitu dengan mengurangi komponen pajak dari harga finansial tersebut. 16 dari 23 3) penentuan nilai kerataan jalan; Pengumpulan data kekasaran jalan dapat dilakukan secara langsung dengan menggunakan alat pengukur kerataan jatan misainya NASSRA atau Bump Integrator atau dengan menggunakan data sekunder dalam satuan IRI [m/km]. 4) perhitungan nilai konsumsi suku cadang; Konsumsi suku cadang kendaraan setiap jenis kendaraan yang dikaji, dihitung dengan mengikuti persamaan (11). 5) _perhitungan biaya konsumsi suku cadang dengan persamaan 10. Biaya konsumsi suku cadang untuk setiap jenis kendaraan yang dikaji, dihitung dengan mengalikan nilai Konsumsi suku cadang dengan harga kendaraan baru seperti pada persamaan (10). 5.4 Perhitungan biaya upah pemeliharaan kendaraan ‘dentnkast Russ Jalan T ents Profi ‘dentikasl Pola dentias Jnis ents Pola alan (Kekasaran) Uitisesi Kendaraan Kendarin [P| Perethwaan | y y Nil Tpial tung Nil ‘itung Kumulatt Parameter Model etasaran Jalan JarakTermpuh (Tabel7) Rataraia ¥ ¥ ¥ Hitung Tingkat Konsumst Sukucadang | [ Niai Tita Parameter tug Haga Satan kono Upah Denaan Ruma 4 Woda Table) Tenaga Peretharan Hitung Jumiah Jam Pemlinaraan Dengan Rumus 13, >} y Hitung Blaya Pemelinaraan Kendaraan Dengan Rumus 12 Untuk menghitung besaran biaya upah pemelinaraan untuk suatu jenis kendaraan, maka dapat dilakukan tahapan berikut, yaitu: 1) penentuan Jenis Kendaraan; Jenis Kendaraan yang akan dikaji berhubungan dengan jumlah tenaga pemeliharaan kendaraan yang digunakan. 17 dari 23, 2) pengumpulan Harga Satuan Upah Tenaga Pemeliharaan Kendaraal Harga satuan upah tenaga pemeliharaan dapat diperoleh melalui surval penghasilan tenaga perbaikan kendaraan. Survai upah dapat dilakukan melalui survai langsung di bengkel atau mendapatkan data melalui instansional seperti Dinas Tenaga Kerja. 3) perhitungan Kebutuhan Jam Pemeliharaan; Kebutuhan jam pemetiharaan setiap jenis kendaraan yang dikaji dapat dihitung dengan mengikuti persamaan (11) dan (13) dan memasukkan nilai-nilai peubah yang ada ke dalam rumus persamaan tersebut. 4) perhitungan Biaya Upah Pemeliharaan Kendaraan. : Biaya upah pemeliharaan kendaraan untuk setiap jenis kendaraan yang dikaji dapat dihitung dengan mengalikan nilai kebutuhan jam pemeliharaan dengan harga satuan upah pemeliharaan seperti pada persamaan (12). 5.5 Perhitungan biaya konsumsi ban oA 7 ‘entifiasi Prof Jalan (ekasaran, ‘Tanjakan, Turunan dan Tikungan) entiias Jens Kendaraan ¥ y ¥ y Y aaa = Tiytean] [fats rata rateann | | chopra | | teres, ae aart” | | keane | | moines fc ‘are | ‘toh Hitung Biaya Konsumsi Ban Denaan Rumus 14 Untuk menghitung besaran biaya konsumsi ban untuk suatu jenis kendaraan, maka dapat dilakukan tahapan berikut, yaitu: 1) penentuan ruas jalan; 2) penentuan jenis kendaraan dan jenis ban; 3) pengumpulan data harga ban; Data harga ban baru untuk suatu jenis tertentu dapat diperoleh dari survai harga eceran ban baru. Dalam penggunaan harga satuan ban tersebut maka perlu diperhatikan tujuan perhitungan, yaitu untuk analisis finansial atau untuk analisis ekonomi. Dalam hal Kepentingan analisis finansial, maka harga finansial (harga pasar) harus digunakan. 18 dari 23 Sedangkan untuk kepentingan analisis ekonomi, maka harga ekonomi yang harus digunakan, yaitu dengan mengurangi komponen pajak dari harga finansial tersebut. 4) Pengumpulan data kerataan jalan dapat dilakukan secara langsung dengan menggunakan Alat Pengukur Kerataan Permukaan Jalan atau dengan menggunakan data sekunder dalam satuan IRI; 5) pengumpulan data geometri tanjakan/turunan dan derajat tikungan; Data geometri tanjakar/turunan dan derajat tikungandapat diperoleh dari pengukuran dengan menggunakan Alat Pengukur Geometri Jalan dan dihitung dengan persamaan (3) dan (4). Gunakan data sekunder atau nilaitipikal (default) (hat Tabel 9 dan Tabel 10) apabila data aktual tidak tersedia. 6) perhitungan tingkat konsumsi ban; Tingkat konsumsi ban (dalam EBB/1000km) untuk setiap jenis kendaraan yang dikaji dapat dihitung dengan mengikuti rumus persamaan (15) dan memasukkan nilai-nilai peubah yang diperoleh dari hasil pengukuran. 7) perhitungan besaran biaya konsumsi ban. Besaran biaya ban (dalam rupiah/km) untuk setiap jenis kendaraan yang dikaii dihitung dengan mengalikan konsumsi ban dengan harga satuannya dengan menggunakan persamaan (14). 5.6 Bagan alir perhitungan komponen biaya tidak tetap besaran biaya operasi kendaraan Biaya Biaya Biaya Blaya Upanh | | Biaya Konsums! | | Konsumston | | — konsums Tenaga Konsumsi Bahan Bakar sukueadang | | Pemetiharea Ban Minyak inKendaraan (eign, (80 | (er) ee Biaya Tidak Tetap (Running Cost) merupakan salah satu komponen Biaya Operasi Kendaraan (Vehicle Operating Cost). Biaya tidak tetap dihitung dengan menjumlahkan biaya konsumsi bahan bakar, biaya konsumsi oli, biaya konsumsi suku cadang, biaya upah Pemeliharaan, dan biaya konsumsi ban seperti pada persamaan (19) dalam satuan Rupiah per kilometer. 19 dari 23 LAMPIRAN A (Informatif) Contoh Perhitungan Dalam rangka penyusunan dokumen kelayakan ekonomi (feasibility study) pembangunan Ruas Jalan Padalarang ~ Ciranjang diperlukan informasi biaya pemakai jalan pada ruas tersebut. Salah satu komponen biaya pemakai jalan yang diperhitungkan adalah biaya operasi kendaraan. Berikut adalah contoh perhitungan Biaya tidak tetap BOK yang didasarkan pada pedoman ini. a) Data Kondisi Jalan dan Kondisi Lalu Lintas Pada Ruas Jalan Padalarang — Ciranjang. No Kondisi Jalan Nitai__[ Satuan Keterangan 4. |Ruas Jalan Padalarang - Ciranjang |Ruas Jalan Yang di analsis 2_|Nomor Ruas 7 3 [Panjang Ruas 34.4]km Data Sekuncer/ Hast Survel_- 4 [Lebar Jalan alm Data Sekunder / Hast Surv [Lebar Bahu 451m Data Sekunder / Has Surv '6_[Kondisi Medan Bukit Date Sekunder / Hast Surve 7_{Hambatan Samping Medium [Date Setunder/ Hast Sure 8_[Tanjakan Rata-Rata (Rr) 42.5|mikm iat Tabet 4 9 |Turunan Rata-Rata (Fa) =12.5|rrvkm [iat Tabet 4 40 [Tenjakan + Tuninan (TTa) 25|m/km__[ritung dengan Persamaan (16) 41 |Derajat Tikungan (DTa) 146|-7Km nat Tabeto 42 |Kekasaran GRID Sirk [Data Sekunder / Has Survel No Kondis! Lalu Lintas. | Nitai_ “J Satuan Keterangan 171 Thal Uintes Harian Rata-Rata (LHR) 28176|kendihari_[Dsta Sekunder / Hasi Survel 2 [Volume jam sibuic 2818) kend/iam [Data Sekunder/Hasit Survei 3_[Votume jam sibuk (V) 1800|smp/iam _|Perhitungan dengan MK. 4 |Kapasitas Jalan ( C) 2508|smp/iam_[Perituncan dengan MKst 5 |Volume per Kapasitas (V/C) 0.72 {6 |Kecepatan rata-Rata (Va) 37)[kmijam__[Dsta sau Pemitungan dengan MK 7_[Percepatan Rata-Rata (Aa) 0.00919) Ws" —_rtung dengan Persamaan (1) 8 _|Simpangan Baku Percepatan (SAn) | _0.sa6eg|™5" [Hitung dengan Persamaan (2) j Keterangan : MK4I : Manual kapasitas jalan Indonesia. 20 dari 23, b) Data Satuan Biaya, No. Item Biay Harga Ekonomi’ | _Satuan Keterangan 4_[Bensin (BBM) 1,636 |Rpmer [bata Sekunder / Has Surveh 2_ [Solar (HEBMD 1,455] Rpviter [Data Sekunder MasilSurvel 3 [ow Ho) [Sedan 13,636) Romer [Data Sekunder Mest Suvel tui 13,636|RoMter ete Sekunder Hasil Suvei Bis Kec 13,636] Rpiter [beta Sekunder Masi Suvei Bis Besar 13,636) Romer Date Sekunder Hast Suvei [Truk Ringan 13:636|Rpiter Data Sekunder Masi Suvel [Truk Sedang +3,636)Romer Data Sekundor asi Suvel [Pruk Berat 13,636] Rpiter Dota Sekunder Masil Suvel 3__|Kendaraan Baru [Sedan '$4,000,000]Romkenderean [Data Sekunder asi Surv tou 75,000,000)Rpkendaraan [Data Sokunder Masi Suvel [bis Kec 145,000,000] ipkendaraan [Data Sekunder Masi Survel Bis Besar 326,000,000)Ro/kendaraan [Data Sekunder (asl Suvel [rk Ringan 112,000,000)Rokendaraan [Data Sekunder Masi Suvel [Trak Sedang 205,000,000) Fip/kendaraan_|Data Sekunder (Masi Survel [Truk Berat 291,000,000)Ro/kendaraan_|Data Sekunder asi Survel 4 |Upah Tenaga Pemeliharaan 4,000] Data Sekunder Masi Survel §_|Ban Baru Sedan 206,000|Rp/Ban Baru [Date Sekunder asl Survel tr 300,000) Rp/Ban Baru [Date Sekunder ast Suvel Bis Kea 400,000) Rp(Ban Baru [Data Sekunder Masi Survel bis Besar 990,009) RpvBan Baru [Data Sekunder asi Suvel Fuk Ringan 400,000) (Ban Baru [Data Sekunder asi Suvel Fuk Sedang 's#0,000|RprBan Baru [Data Sekunder esi Survel Hruk Berat 925,000 |Fip/Ban Bari |Data Sekunder /Hasil Suvei ©) Hasil Perhitungan Biaya tidak Tetap Besaran BOK *) dapat diperolen dengan mendapatkan harga fnansiaVharga pasar dikurang lai Bea, PPN, Subsidi yang dikensken pada item tersebut ‘Jenis Kendaraen ] BOK Tidak Tetap Komponen BOK Tidak Tetap (Roikm) Rofkn om ‘ou | suucapanc | _urAH aan _| [Sedan 31 144 24 128 2 12 fun 347 7168 24 18 9 28 is Kea 661 241 rm 22 33 125, jais Besar 812. 77 8 178 24 454 [Truk Ringan 610, 318 at 100. Fi 125. [Truk Sedang 1012 504 82 239 30 4 [Truk Berat 71606 764. 164 403 40, 235 iketerangan Wot sub bob 58 | thataub bab 51 | shat eub bab 62 | Mat eub bab Ss | Wot sub bab Se | Mat ub bab 5S 21 dari 23 Prosentase Komponen Biaya Tidak Tetap Jenis Kendaraan] BOK Tidak Tetap |_> Prosentase Komponen BOK Tidak Tetap_ aaa ‘ou [ sucvcanane | urate {Sedan 100.0% 455% [75 40.5% 27% 39 im 100.0%. 48.5% 69% 34.0% 2.6% 8.1% [ais Ke 100.0% 384 6.2% 33.4% 5.1% 1.0% bis Besar 100.0%. 46.5% 10.1% | 219% 3.0% 188% [ink Ringan 100.0% 52.1% 67" 16.4% 42% 20.6% [Truk Sedang 100.0%. 49.8% 8.1% 23.7% 20% 15.5% [rmx Berat 700.0%. 47.6%. 102% | 25.1% 25% 147%. 22 dari 23 LAMPIRAN B (Informatif) Daftar nama dan lembaga 1) Pemrakarsa Pusat Penelitian dan Pengembangan Prasarana Transportasi, Badan Penelitian dan Pengembangan ex. Departemen Kimpraswil. 2) Penyusun Nama Lembaga Ir. Pantja Dharma Oetojo, M.EngSc. Pusat Litbang Prasarana Transportasi Harlan Pangihutan, SE Pusat Litbang Prasarana Transportasi 23 dari 23

Anda mungkin juga menyukai