Oleh :
Bernadino Oktavianus Manembu, S. Kep
NIM. I4B111209
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PENDAHULUAN
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
Oleh :
Bernadino Oktavianus Manembu, S. Kep
NIM. I4B111209
Pembimbing Akademik
Pembimbing Lahan
Laraswati, S.Kep, Ns
NIP. 19720425 199503 2 001
LAPORAN PENDAHULUAN
KONSEP ASUHAN KEPERAWARATAN KELUARGA
A. KONSEP KELUARGA
1. Pengertian
a. Duvall dan Logan ( 1986 ) :
Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan
adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan
meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap
anggota keluarga.
b. Menurut Whall (1986)
Mendefinisikan keluarga sebagai kelompok yang mengidentifikasikan diri
dengan anggotanya terdiri dari dua individu atau lebih, yang asosiasinya
dicirikan oleh istilah-istilah khusus, yang boleh jadi tidak diikat oleh
hubungan darah atau hukum, tapi yang berfungsi demikian macam sehingga
mereka menganggap diri mereka sebagai sebuah keluarga
c. Departemen Kesehatan RI ( 1988 ) :
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di
bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
2.
Tipe Keluarga
a.
5) The extended family (keluarga luas/besar), keluarga yang terdiri dari tiga
generasi yang hidup bersama dalam satu rumah seperti nuclear family
disertai : paman, tante, orang tua (kakak-nenek), keponakan, dll).
6) The single-parent family (keluarga duda/janda), keluarga yang terdiri dari
satu orang tua (ayah dan ibu) dengan anak, hal ini terjadi biasanya melalui
proses perceraian, kematian dan ditinggalkan (menyalahi hukum
pernikahan)
7) Commuter family, kedua orang tua bekerja di kota yang berbeda, tetapi
salah satu kota tersebut sebagai tempat tinggal dan orang tua yang bekerja
diluar kota bisa berkumpul pada anggota keluarga pada saat akhir pekan
(week-end).
8) Multigenerational family, keluarga dengan beberapa generasi atau
kelompok umur yang tinggal bersama dalam satu rumah
9) Kin-network family, beberapa keluarga inti yang tinggal dalam satu rumah
atau saling berdekatan dan saling menggunakan barang-barang dan
pelayanan yang sama. Misalnya : dapur, kamar mandi, televisi, telpon, dll).
10) Blended family, keluarga yang dibentuk oleh duda atau janda yang
menikah kembali dan membesarkan anak dari perkawinan sebelumnya
11) The single adult living alone / single-adult family, keluarga yang terdiri
dari orang dewasa yang hidup sendiri karena pilihannya atau perpisahan
(separasi), seperti : perceraian atau ditinggal mati
b.
Struktur Keluarga
Struktur
keluarga
dapat
menggambarkan
bagaimana
keluarga
Peran Keluarga
Peran keluarga menggambarkan seperangkat interpersonal, sifat kegiatan
serta
sebagai
anggota masyarakat
dan
kelompok
dari lingkungannya.
melaksanakan
peranan
psikososial
sesuai
dengan
tingkat
Fungsi Keluarga
Friedman (1986) mengidentifikasi 5 fungsi dasar keluarga, yaitu:
a. Fungsi Afektif
Fungsi afektif berhubungan erat dengan fungsi internal, keluarga yang
merupakan basis kekuatan, sumber energi yang berguna untuk pemenuhan
kebutuhan psikososial. Keberhasilan melaksanakan fungsi afektif tampak pada
kebahagiaan dan kegembiraan dari seluruh anggota keluarga. Tiap anggota
keluarga,
keluarga
Fungsi Sosialisasi
Sosialisasi adalah proses perkembangan dan perubahan yang dilalui individu,
Fungsi Reproduksi
Keluarga berfungsi untuk meneruskan kelangsungan keturunan dan
Fungsi Ekonomi
Fungsi ekonomi merupakan untuk memenuhi kebutuhan seluruh anggota
a. Level I
Level III
Fokus pengkajian dan intervensi keperawatan adalah sub-sistem dalam
keluarga, anggota-anggota keluarga dipandang sebagai unit yang berinteraksi,
fokus intervensi: hubungan ibu dengan anak; hubungan perkawinan; dll.
d. Level IV
Seluruh keluarga dipandang sebagai klien dan menjadi fokus utama dari
pengkajian dan perawatan, keluarga menjadi fokus dan individu sebagai latar
belakang, keluarga dipandang sebagai interaksional system, fokus intervensi:
dinamika internal keluarga; struktur dan fungsi keluarga; hubungan subsistem keluarga dengan lingkungan luar.
7.
namun secara umum seluruh keluarga mengikuti pola yang sama yaitu melalui
tahapan sebagai berikut :
a.
Tugas Perkembangannya :
Tugas Perawat :
c.
Adaptasi dengan anak yang baru lahir dan kebutuhan anak yang lain
Mempertahankan
hubungan
yang
sehat
in/ekternal
keluarga,
e.
Tujuan
keluarga
tahap
ini
adalah
melonggarkan
ikatan
yg
Tugas Perkembangan :
Tahap ini bisa singkat bisa lama tergantung jumlah anak ( biasa
berlangsung 6 - 7 tahun ), faktor ekonomi juga menjadi kendala.
Tugas Perkembangan :
Melanjutkan
utk
memperbarui
dan
menyesuaikan
kembali
hubungan perkawinan
Masalah Kesehatan :
Biasanya dimulai saat orang tua berusia 45-55 tahun dan berakhir
saat masuk pensiun 16-18 tahun kemudian
Tugas Perkembangan :
Masalah Kesehatan :
Dimulai salah satu atau keduanya pensiun sampai salah satu atau
keduanya meninggal.
Tugas Perkembangan :
8.
a.
Pendidik
Perawat perlu memberikan pendidikan kesehatan kepada keluarga agar :
Keluarga dapat melakukan program asuhan kesehatan keluarga secara
mandiri
Bertanggung jawab terhadap masalah kesehatan keluarga
b.
Koordinator
Diperlukan pada perawatan berkelanjutan agar pelayanan yang komprehensif
dapat tercapai. Koordinasi juga sangat diperlukan untuk mengatur program
kegiatan atau terapi dari berbagai disiplin ilmu agar tidak terjadi tumpang
tindih dan pengulangan
c.
Pelaksana
Perawat yang bekerja dengan klien dan keluarga baik di rumah, klinik
maupun di rumah sakit bertanggung jawab dalam memberikan perawatan
langsung. Kontak pertama perawat kepada keluarga melalui anggota keluarga
yang sakit. Perawat dapat mendemonstrasikan kepada keluarga asuhan
keperawatan yang diberikan dengan harapan keluarga nanti dapat melakukan
asuhan langsung kepada anggota keluarga yang sakit
d.
Pengawas kesehatan
Sebagai pengawas kesehatan, perawat harus melakukan home visite atau
kunjungan rumah yang teratur untuk mengidentifikasi atau melakukan
pengkajian tentang kesehatan keluarga
e.
Konsultan
Perawat sebagai narasumber bagi keluarga di dalam mengatasi masalah
kesehatan. Agar keluarga mau meminta nasehat kepada perawat, maka
hubungan perawat-keluarga harus dibina dengan baik, perawat harus bersikap
terbuka dan dapat dipercaya
f.
Kolaborasi
Perawat komunitas juga harus bekerja dama dengan pelayanan rumah sakit
atau anggota tim kesehatan yang lain untuk mencapai tahap kesehatan
keluarga yang optimal
g.
Fasilitator
Membantu keluarga dalam menghadapi kendala untuk meningkatkan derajat
kesehatannya. Agar dapat melaksanakan peran fasilitator dengan baik, maka
Penemu kasus
Mengidentifikasi masalah kesehatan secara dini, sehingga tidak terjadi
ledakan atau wabah
Tahap Pengkajian
Sumber informasi dari tahapan pengkajian dapat menggunakan metode :
a. Wawancara keluarga
b. Observasi fasilitas rumah
c. Pemeriksaan fisik dari anggota keluarga (dari ujung rambut ke ujung
kaki)
d. Data sekunder, seperti contoh : hasil laboratorium, hasil X-Ray, pap
semar dan lain-lain)
Hal-hal yang perlu dikaji dalam keperawatan keluarga adalah :
i. Data Umum
1) Nama kepala keluaga
2) Usia
3) Alamat dan telepon
4) Pekerjaan kepala keluarga
5) Pendidikan kepala keluarga
6) Komposisi keluarga
7) Genogram
8) Tipe Keluarga
9) Suku bangsa
10) Agama
11) Status sosial ekonomi
12) Aktivitas rekreasi keluarga
menyangkut tujuan umum dan tujuan khusus serta dilengkapi dengan kriteria dan
standar. Kriteria dan standar merupakan pernyataan spesifik tentang hasil yang
diharapkan dari setiap tindakan keperawatan berdasarkan tujuan khusus yang
ditetapkan.
4.
Memberikan informasi
Tahap Evaluasi
Pada umumnya, tahap evaluasi dapat dibedakan menjadi dua yaitu: evaluasi
kuantitatif dimana evaluasi ini menekankan pada jumlah pelayanan atau kegiatan
yang telah diberikan. Sedangkan evaluasi kualitatif adalah evaluasi yang
difokuskan pada tiga dimensi yang saling berkaitan yaitu: evaluasi struktur yaitu
berhubungan dengan tenaga atau bahan yang diperlukan dalam suatu kegiatan,
evaluasi proses adalah evaluasi yang dilakukan selama kegiatan berlangsung dan
evaluasi basil merupakan basil dan pemberian asuhan keperawatan.
Adapun metode yang sering dipakai untuk menentukan apakah tujuan dari
tindakan keperawatan yang telah tercapai adalah sebagai berikut :
1) Observasi langsung metode ini merupakan metode yang paling valid
untuk menentukan adanya perubahan yaitu bila interpretasi yang subyektif
laporan atau
menentukan
keberhasilan
suatu
tindakan
keperawatan
yang
diberikan pada keluarga adalah dengan pedoman SOAP sebagai tuntunan perawat
dalam melakukan evaluasi adalah:
Subyektif: Pernyataan atau uraian keluarga, klien atau sumber lain tentang
perubahan yang dirasakan baik kemajuan atau kemunduran setelah diberikan
tindakan keperawatan.
Obyektif: Data yang bisa diamati dan diukur memalui teknik observasi,
palpasi, perkusi dan auskultasi, sehingga dapat dilihat kemajuan atau kemunduran
pada sasaran perawatan sebelum dan setelah diberikan tindakan keperawatan.
Analisa: Pernyataan yang menunjukkan sejauh mana masalah keperawatan
ditanggulangi.
Planning: Rencana yang ada dalam catatan perkembangan merupakan
rencana tindakan hash evaluasi tentang dilanjutkan atau tidak rencana tersebut
sehingga diperlukan inovasi dan modifikasi bagi perawat.
DAFTAR PUSTAKA
Suprajitno. (2004). Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakata: EGC.
Long, B. C. (1995).Perawatan medikal bedah. (Essential of medical surgical
nursing), Penerjemah R. karnaen, Syamsunir adam, maria ulfa, hotma
rumahorbo, nurlina supartini, eva berty, eri suhaeri. Bandung: Yayasan
Ikatan Alumni Pendidikan Keperawatan Padjajaran
Friedman, M. M. (1998). Keperawatan Keluarga Teori dan Praktek.(Family
nursing teori and practice). Edisi 3. Alih bahasa Ina debora R. L. Jakarta:
EGC
Effendy. N (1998). Dasar- dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat, Edisi 2.
Jakarta; EGC
Carpenito, L. J. (2001). Buku saku diagnosa keperawatan. (Handbook of Nursing
Diagnosis). Edisi 8, Alih bahasa monica Ester. Jakarta: EGC