Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Fakultas Kedokteran UR
SMF/ BAGIAN SARAF
Sekretariat : SMF Saraf Irna Medikal Lantai 4
Jl. Diponegoro No. 2 Telp. (0761) 7026225
PE K AN B AR U
STATUS PASIEN
Nama Koass :
NIM/NUK :
Tanggal :
Pembimbing
Helena Mayasari
1208468633
28 Juli 2015
dr. Enny Lestari, Sp.S
I. IDENTITAS PASIEN
Nama
Tn. Yasril
Umur
64 Tahun 1 Bulan
Jenis kelamin
Laki-laki
Alamat
Agama
Islam
Status perkawinan
Kawin
Pekerjaan
Pedagang
Tanggal Masuk RS
28 Juli 2015
Medical Record
89 67 93
RESUME ANAMNESIS
Tn. Y, 64 tahun, lemah anggota gerak kiri. Pasien masih sadar, tidak bisa
menggerakan tangan dan kaki kanan, masih dapat berbicara dengan jelas. Riwayat
HT (+) sejak 5 tahun yang lalu. Kebiasaan merokok sejak usia 17 tahun, kebiasaan
makan makanan belemak dan asin.
III. PEMERIKSAAN (Tanggal : 28 Juli 2015)
A. KEADAAN UMUM
Tekanan darah
Denyut nadi
kanan : x /menit,teratur
kiri
: 98x /menit,teratur
: 98x /menit,
Jantung
HR
Paru
tipe : thorako-abdominal
Status Gizi
Berat badan : 68 kg
Kesan: normal
Lain-lain
Suhu : 37,4 oC
B. STATUS NEUROLOGIK
1) KESADARAN
2) FUNGSI LUHUR
3) KAKU KUDUK
:Tidak ada
4) SARAF KRANIAL :
1. N. I (Olfactorius )
Daya pembau
Kanan
Normal
Kiri
Normal
Keterangan
Normal
2. N.II (Opticus)
Daya penglihatan
Kanan
Normal
Kiri
Normal
Keterangan
Normal
3
Lapang pandang
Pengenalan warna
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Kanan
-
Kiri
-
Keterangan
Bulat
2 mm
Normal
Bulat
2 mm
Normal
Normal
Normal
Normal
3. N.III (Oculomotorius)
Ptosis
Pupil
Bentuk
Ukuran
Gerak bola mata
Refleks pupil
Langsung
Tidak langsung
+
+
+
+
Normal
Normal
4. N. IV (Trokhlearis)
Gerak bola mata
Kanan
Normal
Kiri
Normal
Keterangan
Normal
Kanan
Normal
Normal
Normal
Kiri
Normal
Normal
Normal
Keterangan
Normal
Normal
Normal
5. N. V (Trigeminus)
Motorik
Sensibilitas
Refleks kornea
6. N. VI (Abduscens)
Gerak bola mata
Strabismus
Deviasi
Kanan
Normal
-
Kiri
Normal
-
Keterangan
Normal
Normal
Normal
7. N. VII (Facialis)
Tic
Motorik :
- mengerutkan
dahi
- mengangkat alis
- menutup mata
- sudut mulut
Kanan
-
Kiri
-
normal
Normal
normal
normal
normal
normal
normal
normal
Keterangan
lipatan
nasolabial
Daya perasa
Tanda chvostek
normal
normal
Normal
-
Normal
-
8. N. VIII (Akustikus)
Pendengaran
Kanan
Normal
Kiri
Normal
Keterangan
Normal
Kanan
Normal
Normal
-
Kiri
Normal
Normal
-
Keterangan
Normal
Normal
Normal
Kanan
Normal
-
Kiri
Normal
-
Keterangan
Normal
Normal
Kanan
Normal
Eutrofi
Kiri
Normal
Eutrofi
Keterangan
Normal
9. N. IX (Glossofaringeus)
Arkus faring
Daya perasa
Refleks muntah
10. N. X (Vagus)
Arkus faring
Disfonia
11. N. XI (Assesorius)
Motorik
Trofi
Kanan
Normal
Eutrofi
Kiri
Normal
Eutrofi
-
Keterangan
Normal
Normal
Normal
Normal
Kiri
Keterangan
Ekstremitas atas
Kekuatan
5
Distal
Proksimal
Tonus
Trofi
Ger.involunter
Ekstremitas bawah
Kekuatan
Distal
Proksimal
Tonus
Trofi
Ger.involunter
Badan
Trofi
Ger. involunter
Ref.dinding perut
5
5
Normal
Eutrofi
-
4
4
Normal
Eutrofi
Hemiparesis Sinistra
5
5
Normal
Eutrofi
-
4
4
Normal
Eutrofi
-
Eutrofi
+
Eutrofi
+
Normal
Kanan
Normal
Normal
Normal
Normal
Kiri
Normal
Normal
Normal
Normal
Keterangan
Normal
Normal
Normal
Normal
Kanan
Kiri
Keterangan
+
+
+
+
+
+
+
+
V. SISTEM SENSORIK
Sensasi
Raba
Nyeri
Suhu
Propioseptif
VI. REFLEKS
Fisiologis
Biseps
Triseps
KPR
APR
Patologis
Babinski
Chaddock
Hoffman Tromer
Reflek primitif :
Palmomental
Snout
Normal
Normal
Kanan
Normal
Normal
Kiri
Normal
Normal
Keterangan
Normal
Normal
Sulit dinilai
Sulit dinilai
Sulit dinilai
Miksi
: terpasang kateter
Defekasi
: Tidak terbatas
b. Kernig
: Tidak terbatas
c. Patrick
: -/-
: Normal
f. Brudzinski I
: -/-
X. RESUME PEMERIKSAAN
Keadaan umum
Kesadaran
Tekanan darah
: 190/110 mmHg
Pernafasan
Nadi
: 98x/menit
Fungsi luhur
: Normal
Rangsang meningeal
: (-)
Saraf kranial
: Normal
Motorik
: Hemiparesis sinistra
7
Sensorik
: Normal
Koordinasi
: Sulit dinilai
Otonom
: Normal
Refleks
- Fisiologis
- Patologis
: Normal
: (-)
Skor gajah mada : penurunan kesadaran (-), sakit kepala (+), reflek
patologi (-) stroke hemoragik
C. DIAGNOSIS KERJA
DIAGNOSIS KLINIS
DIAGNOSIS TOPIK
DIAGNOSIS ETIOLOGIK
: Stroke hemoragik
DIAGNOSIS BANDING
: Stroke infark
DIAGNOSIS SEKUNDER
: Hipertensi grade II
b. Khusus
- Inj citicolin 250 mg/12jam
- Inj Asam traneksamat 500 mg/6 jam
- Infus manitol (0,25-0,50gram/kgbb19-38gram/6jam)4x100cc
F. HASIL PEMERIKSAAN
Darah rutin (28 Juli 2015)
Hb
: 14,5 gr%
Leukosit
: 11.560 /mm3
Trombosit
: 228.000/mm3
Ht
: 42,8 vol%
Kimia darah
Glu
: 104 mg/dl
Kreatinin
: 1,26 mg/dl
Ureum
: 8,7 mg/dl
AST
: 25 mg/dl
ALT
: 21 mg/dl
CT scan
-
G. DIAGNOSIS AKHIR
Stroke hemoragik (pendarahan intra serebral hemisfer dextra)
H. FOLLOW UP
Tanggal 29 Juli 2015
S: Tangan dan kaki kiri lemah untuk digerakan, pusing (+)
O: Kesadaran komposmentis GCS : E4M6V5
TD :160/100 mmHg
RR : 22 x/menit
: (-)
Saraf kranial
: normal
Motorik
: hemiparesis sinistra
Sensorik
: normal
Koordinasi
: sulit dinilai
Otonom
: normal
Refleks Fisiologis
: normal
Patologis
: (-)
- IVFD RL 20 tetes/menit
- Inj citicolin 250 mg/12jam
- Inj ranitidine 2x 50 mg
- inj Asam traneksamat 500mg/6 jam
RR : 22 x/menit
Nadi : 92x/menit,regular
T : 36,50C
: (-)
Saraf kranial
: normal
Motorik
: hemiparesis sinistra
10
Sensorik
: normal
Koordinasi
: sulit dinilai
Otonom
: normal
Refleks Fisiologis
: normal
Patologis
: (-)
RR : 22 x/menit
: (-)
Saraf kranial
: normal
Motorik
: hemiparesis sinistra
Sensorik
: normal
Koordinasi
: sulit dinilai
Otonom
: normal
Refleks Fisiologis
: normal
Patologis
: (-)
RR : 22 x/menit
11
: (-)
Saraf kranial
: normal
Motorik
: hemiparesis sinistra
Sensorik
: normal
Koordinasi
: sulit dinilai
Otonom
: normal
Refleks Fisiologis
: normal
Patologis
: (-)
12
PEMBAHASAN
I.
Stroke
I.1 Definisi Stroke
Menurut
klinik dari gangguan fungsi serebral, baik fokal maupun motorik, yang
berlangsung dengan cepat dan lebih dari 24 jam atau berakhir dengan kematian
tanpa ditemukannya penyakit selain daripada gangguan vaskular.1
I.2 Klasifikasi
Stroke dapat diklasifikasikan berdasarkan kelainan patologik pada otak,
waktu terjadinya dan lokasi lesi vaskuler.2
a. Berdasarkan kelainan patologi
1. Stroke hemoragis (perdarahan), yang dibagi atas:
1) Perdarahan intraserebral
2)
Perdarahan ekstraserebral (perdarahan subarachnoid)
2. Stroke nonhemoragis (stroke iskemik, infark otak, penyumbatan), yang
dibagi atas:
1)
Trombosis serebri (aterotrombotik)
2)
Emboli serebri
3)
Hipoperfusi sistemik
b. Berdasarkan penilaian terhadap waktu terjadinya (temporal profile), yaitu:
1. Transient Ischemic Attack (TIA) atau serangan stroke sementara, gejala
defisit neurologis hanya berlangsung kurang dari 24 jam.
2. Reversible Ischemic Neurolagical Deficits (RIND), kelainannya atau
gejala neurologis menghilang lebih dari 24 jam sampai 3 minggu.
3. Stroke progresif atau Stroke in Evolution (SIE), yaitu stroke yang gejala
klinisnya secara bertahap berkembang dari yang ringan sampai semakin
berat.
4. Completed stroke, yaitu stroke dengan defisit neurologis yang menetap
dan sudah tidak berkembang lagi.
1.
2.
Sistem karotis
Motorik : hemiparese kontralateral, disartria.
Sensorik : hemihipestesia kontralateral, parestesia.
Gangguan visual : hemianopsia homonim kontralateral, amourosis
fugax.
Gangguan fungsi luhur : afasia, agnosia.
Sistem vertebrobasiler
Motorik : hemiparese alternan, disartria.
Sensorik : hemihipestesia alternan, parestesia.
Gangguan lain : gangguan keseimbangan, vertigo, diplopia
I.4 Patofisiologi
Stroke dapat disebabkan oleh satu dari beberapa proses yang meliputi
pembuluh darah di otak: 3,4
1. Proses intrinsik pembuluh darah misalnya ateroslerosis, lipohialonosis,
inflamasi, deposit amiloid, deseksi arteri, malformasi, dilatasi aneurisma
atau trombosis vena.
2. Proses yang berasal dari tempat lain menimbulkan embolus misalnya emboli
dari jantung atau sirkulasi ekstrakranial yang menyebabkan gangguan
pembuluh darah intrakranial.
3. Proses yang timbul karena aliran darah ke otak inadekuat akibat
menurunnya tekanan perfusi otak atau meningkatnya viskositas darah.
14
PIS
Berat
Menit/jam
Hebat
Sering
PSA
Ringan
1-2 menit
Sangat hebat
Sering
Non Hemoragik
Berat ringan
Pelan (jam/hari)
Ringan
Tidak, kec lesi di
15
awalnya
Hipertensi
Penurunan
Hampir selalu
Ada
Biasanya tidak
Ada
batang otak
Sering kali
Tidak ada
kesadaran
Kaku kuduk
Hemiparesis
Jarang
Sering dari awal
Ada
Tidak ada
Permulaan tidak Sering dari awal
Gangguan bicara
Likuor
ada
Bisa ada
Jarang
Bisa
terdapat Berdarah
cerebrospinal
darah
Sering
Jernih
Beraktivitas/istirahat
Jarang
Penurunan
waktu onset
kesadaran Jarang
TIA (-)
Hipertensi
Sedang/ normotensi
Rangsangan meningen
Tidak ada
Ada
Darah
dalam
serebrospinal
Ada
Foto kepala
glandula pinealis
CT-Scan kepala
Terdapat
hipodensitas
Angiografi
Dapat
dijumpai Dapat dijumpai aneurisma,
gambaran
AVM, massa intrahemisfer
penyumbatan,
atau vasospasme
penyempitan
dan
vaskulitis
Sistem Karotis
Motorik
Hemiparese
disatria
Hemihipestesi
parestesia
Sensorik
Visual
Sistem Vertebrobasiler
kontralateral, Hemiparese
disartria
kontralateral, Hemihipestesi
parestesia
alternan,
alternan,
Hemianopsiahomonim
Hemianopsia homonim,
kontralateral,
amaurosis Cortical
Blindness,
fugax
Black out (TIA)
Afasia, anogsia
1
2
3
Gangguan
keseimbangan, vertigo,
diplopia,
nistagmus,
disfagi
Penurunan kesadaran
Sakit kepala
Refleks patologi
17
Stroke
Hemoragi
Penurunan kesadaran (-), sakit kepala (-), refleks patologi (+) Stroke Infark
Penurunan kesadaran (-), sakit kepala (-), refleks patologi (-) Stroke Infark
Sistem Karotis
Aliran darah ke otak yang melalui arteri vertebralis berserta cabangcabangnya disebut sistem vertebrobasiler, dan yangmelalui arteri karotis interna
beserta cabang-cabangnya disebut sistem karotis.Sistem karotis terdiri dari tiga
arteri mayor, yaitu arteri karotis komunis, karotis interna, dan karotis eksterna.2,3
Sistem karotis intrakranial2,7
Arteri karotis interna menembus dasar tengkorak melalui kanalis karotikus
pada bagian petrosus tulang temporalis.Setelah melalui kanalis karotikus yang
panjangnya hampir 1 cm, A. karotis interna masuk ruang tengkorak antara lapis
duramater di bawah ganglion N.V (ganglion Gasseri), kemudian naik dan berjalan
sepanjang posterolateral sella tursika masuk ke dalam sinus kavernosus.Dalam
sinus kavernosus, A. karotis interna berjalan ke anterior, kemudian ke posterior
sehingga membentuk carotid siphon. Bagian akhir A. karotis interna diantara N.
II dan N. III lateral dari prosesus klinoideus anterior dan inferior dari substansia
perforata anterior dan bercabang menjadi A. serebri anterior dan media.
Cabang-cabang A. karotis interna:
1. Dalam kanalis karotikus: A. karotikotimpani dan arteri-arteri dalam
kanalis pterigoideus
2. Pada bagian kavernosus bercabang:
- Arteri ke dinding sinus kavernosus
- Arteri ke ganglion N.V
- Arteri ke hipofise
- Arteri meningea anterior
- Arteri oftalmika, yang mempunyai salah satu cabang yaitu: A. sentralis
retina
3. Pada bagian akhir A. karotis interna, bercabang:
18
19
Dasar diagnosis
baring
dan
posisikan
kepala
dan
badan
20-30 0
untuk
22
DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
3.
4.
5.
23