Anda di halaman 1dari 6

Bagaimana Dampak keberadaan Industri Terhadap Perubahan Pemanfaatan lahan?

DAMPAK KEBERADAAN INDUSTRI


1. Nugroho, 2004
Akibat dari keredaan suatu kawasan industri akan mengakibatkan adanya alih fungsi lahan
Sehingga menghasilkan kelembagaan lahan baru dengan karakteristik sistem produksi yang
berbeda. Hal ini mengakibatkan kawasan pinggiran yang sebagian besar berupa lahan
pertanian beralih fungsi (konversi) menjadi lahan non-pertanian dengan tingkat peralihan yang
beragam antar periode dan wilayah.
2. Menurut Irawan (2005)
Jika di suatu lokasi terjadi alih fungsi lahan, maka dalam waktu yang tidak lama lahan di
sekitarnya juga beralih fungsi secara progresif, hal tersebut disebabkan oleh dua faktor.
Sejalan dengan Keberadaan suatu industri di suatu lokasi alih fungsi lahan, maka
aksesibilitas di lokasi tersebut menjadi semakin kondusif untuk pengembangan industri
yang akhirnya mendorong meningkatnya permintaan lahan oleh investor lain atau
spekulan tanah sehingga harga lahan di sekitarnya meningkat.
Peningkatan harga lahan selanjutnya dapat merangsang petani lain di sekitarnya untuk
menjual lahan.
3. Soemarwoto (2003: 183) dan Kristanto (2004: 300)
Menjelaskan dampak dari Keberadaan industri berdampak langsung pada lahan terjadi pada
tahap persiapan, berupa kenaikan kepadatan penduduk, penurunan produksi pertanian,
penggusuran penduduk, dan konstruksi prasarana dan (pengelompokan industri (kompleks
industri).dan Meningkatnya permukiman slum area.
Selanjutnya sebagai akibat dari penggusuran penduduk mengakibatkan terjadinya tekanan
penduduk yang berakibat pada munculnya masalah lingkungan fisik berupa kerusakan hutan
dan masalah sosial yaitu terjadinya urbanisasi. Kenaikan tekanan penduduk mendorong
penduduk melakukan urbanisasi ke kota yang berakibat pada meningkatnya penduduk kota.
Peningkatan penduduk suatu kota berakibat pada peningkatan produksi limbah, terutama
limbah rumah tangga.
4. Soemarwoto (1997: 38)
Kegiatan industri juga memberikan dampak terhadap kondisi fisik (perubahan penggunaan
lahan, ketersediaan fasilitas umum, kondisi prasarana jalan), lingkungan (kebisingan,
pencemaran udara, dan pencemaran air), dan kondisi sosial ekonomi.
5. Daldjoeni
Dengan adanya sektor industri, maka mengakibatkan semakin tinggi pula tingkat pencemaran
air, udara, dan tanah akibat berbagai kegiatan industri tersebut.
6. Yusriadi (2003)
Adanya pembangunan berbagai industri telah menyebabkan tanah menjadi semakin
berdimensi ekonomis semata. Harga tanah semakin membubung naik dan tanah dijadikan
sebagai obyek spekulasi atau sebagai komoditas ekonomi untuk diperdagangkan dalam
rangka memperoleh keuntungan individual.

7. Teori Kutub Pertumbuhan( Growth Pole Teory)


Dalam proses pembangunan akan timbul industri unggulan yang merupakan industri
penggerak utama dalm pembangunan suatu daerah. Kerena keterkaitan idustri satu
samalain sangat erat, maka pembangunan industri unggulan akan mempegaruhi
perkembangan inustri yang lain yang berhubungan erat dengan industri ungulan
tersebut.

Pemusatan industri pada suatu daerah akan mempercepat pertumbuhan perekonomian,


karena pemusatan industri akan menciptakan pola konsumsi yang berbeda antar daerah
sehingga pembangunan industri disuatu daerah akan mempengaruhi perkembangan
industri di daerah yang lainya.

Perekonomian merupakan gabunagn dari sitem industri yang relatif aktif(industri


unggulan) dengan industri yang relative pasif yaitu industri yang tergantung dari industri
unggulan atau pusat pertumbuhan. Daerah yang relative maju atau aktif akan
mempengaruhi daerah yang relative pasif.

AGLOMERASI
Aglomerasi adalah pengelompokkan beberapa perusahaan dalam suatu daerah atau wilayah sehingga membentuk daerah khusus industri. Aglomerasi
juga bisa dibagi mencadi dua macam, yaitu aglomerasi primer di mana perusahaan yang baru muncul tidak ada hubungannya dengan perusahaan lama,
dan aglomerasi sekunder jika perusahaan yang baru beroperasi adalah perusahaan yang memiliki tujuan untuk memberi pelayanan pada perusahaan
yang lama.
Beberapa sebab yang memicu terjadinya aglomerasi :

Tenaga kerja tersedia banyak dan banyak yang memiliki kemampuan dan keahlian yang lebih baik dibanding di luar daerah tersebut.

Suatu perusahaan menjadi daya tarik bagi perusahaan lain.

Berkembangnya suatu perusahaan dari kecil menjadi besar, sehingga menimbulkan perusahaan lain untuk menunjang perusahaan yang
membesar tersebut

Perpindahan suatu kegiatan produksi dari satu tempat ke beberapa tempat lain

Perusahaan lain mendekati sumber bahan untuk aktifitas produksi yang dihasilkan oleh perusahaan yang sudah ada untuk saling menunjang satu
sama lain.
DEGLOMERASI
Deglomerasi adalah suatu kecenderungan perusahaan untuk memilih lokasi usaha yang terpisah dari kelompok lokasi perusahaan lain.
Beberapa sebab yang memicu terjadinya deglomerasi :

Harga buruh yang semakin meningkat di daerah padat industri.

Penyempitan luas tanah yang dapat digunakan karena sudah banyak dipakai untuk perumahan dan kantor pemerintah.

Harga tanah yang semakin tinggi di daerah yang telah padat.

Sarana dan Prasarana di daerah lain semakin baik namun harga tanah dan upah buruh masih rendah.

PERUBAHAN PEMANFAATAN LAHAN


1. Menurut Chapin dalam sugianto (2003),
Ada beberapa factor yang mempengaruhi perubahan Pemanfaatan lahan perkotaan menurut
Chapin, 1979:265 yaitu :
- Sistem aktivitas kota.
- Sistem pengembangan lahan.
- Sistem lingkungan.
2. Adisasmita, (2011;67).
Perubahan aksesibilitas akan menentukan perubahan nilai lahan dan akan mempengaruhi
Pemanfaatan lahan tersebut, misalnya

perubahan lingkungan tempat tinggal menjadi daerah niaga/komersial,


tingkat bangkitan perjalanan (misalnya jumlah perjalanan per luas lahan )
perubahan pada seluruh siklus aktivitas
mempengaruhi nilai (harga) lahan.

3. Menurut Bourne (1982)


ada 4 (empat) proses mendasar yang menyebabkan terjadinya perubahan Pemanfaatan lahan

Perluasan batas kota.


Peremajaan di pusat kota.
Perluasan jaringan infrastruktur.
Tumbuh dan hilangnya pemusatan aktivitas tertentu.

4. Menurut Santoso (1999),


Pendapatan atau produktifitas yang bisa dicapai oleh lahan,
5. Black, 1981:99
Black menyatakan bahwa pola perubahan dan besaran pergerakan serta pemilihan moda
pergerakan merupakan fungsi dari adanya pola perubahan guna lahan di atasnya. Sedangkan
setiap perubahan guna lahan dipastikan akan membutuhkan peningkatan yang diberikan oleh
sistim transportasi dari kawasan yang bersangkutan
6. Menurut McNeill et al., (1998)
faktor-faktor yang mendorong perubahan Pemanfaatan lahan adalah politik, ekonomi, demografi
dan budaya.
7. Menurut Barlowe (1986)
faktor faktor yang mempengaruhi Pemanfaatan lahan adalah faktor fisik dan biologis, faktor
pertimbangan ekonomi dan faktor institusi (kelembagaan)
8. Keterkaitan guna lahan dengan arus lalu lintas (Menhein, 1979 dalam Miro, 2004: 45)
adalah sebagai berikut:
Arus lalu lintas ditentukan menurut pola tata guna lahannya dan tingkat pelayanan system

transportasinya.
Kalau arus lalu lintas dalam jangka waktu yang lebih lama (panjang) semakin bertambah,
hampir pasti bahwa pola tata guna lahan dan tingkat pelayanan transportasinya mengalami
perubahan.

Bagaimana pengaruh aglomerasi industri terhadap nilai/harga lahan di kawasan Kab. Bantaeng?
TEORI AGLOMERASI
1. Montgomery dalam kuncoro (2002)
- Tenaga Kerja
- Konsumen
- Meminimasi biaya biaya transportasi
- Informasi dan komunikasi.
- Pengelompokan perusahaan
2. Lincolin (1999)
- Penghematan biaya
- Ekonomis (usaha dalam jumlah besar)
3. Robinson Tarigan (2002)
- Tersedianya fasilitas (tenaga lisrik, air perbengkelan, jalan raya, pemondokan dan terdapat
tenaga kerja terlatih)
4. Donny Purnumo, 2014
- Bahan-bahan mentah
- Tenaga kerja
- Energi
- Izin mendirikan usaha
- Pajak yang lebih murah dan
- Penanggulangan industri.
5. Chinits, 1961, Jacobs 1969 dan Chimitz, 1995
- Pertumbuhan tenaga kerja

- Nilai tambah produksi


- Nilai investasi
6. Hadi Sabari Yunus
- Fasilitas-fasilitas yang khusus tertentu (specialized facilities).
- Faktor Ekonomi Eksternal (external economies)
- Faktor Saling Merugikan Antar Fungsi yang Tidak Serupa.
- Faktor Kemampuan Ekonomi Fungsi yang Berbeda.

TEORI NILAI/HARGA LAHAN


1. Nilai Hedois (Muth, Lancaster, dan Rosen)
- Faktor intrinsic (luas tanah, status)
- Faktor lokasi (kedekatan ke pusat kegiatan/fasilitas sosial-ekonomi)
- Faktor lingkungan sekitarnya (polusi, bising, etnis, landscape, dan sebagainya)
- Faktor Persepsi Masyarakat Terhadap Lahan
2. Ricardo-Marx
- Kesuburan Tanah
3. Von Thunen
- Jarak Metric Ke Pusat Kegiatan Sosial-Ekonomi
4. Chapin (Sri Purwati 1999, dalam Ernawati 2002)
- Pusat wilayah perdagangan atau CBD (Central Business District)
- Pusat wilayah kerja dan pusat perkotaan
- Jarak
- Pusat - pusat pengelompokan industri dan perdagangan
5. David Ricardo (1821)
- Tingkat kesuburan tanah
- Faktor lokasi dari pusat kota
6. Budi Harjanto dan Edi Rianto (1999: 31-39)
- Jarak kepusat kota
- Lebar jalan
- Jarak ke perguruan tinggi
- Kondisi jalan aspal atau tidak
7. Wolcott, 1987: 22-63
- Faktor ekonomi
- Faktor sosial
- Faktor pemerintah
- Faktor fisik

Dampak Positif Keberadaan Industri

1. Terbukanya lapangan kerja


2. Terpenuhinya berbagai kebutuhan masyarakat
3. Pendapatan/kesejahteraan masyarakat meningkat
4. Menghemat devisa negara
5. Mendorong untuk berfikir maju bagi masyarakat
6. Terbukanya usaha-usaha lain di luar bidang industri
7. Penundaan usia nikah
Dampak positif dari kegiatan perindustrian antara lain:

Bisa menghasilkan banyak barang untuk kebutuhan manusia


Memperluas kegiatan ekonomi penduduk dan merangsang masyarakat meningkatkan

pengetahuan industri.
Mengurangi pengangguran
Bertambahnya devisa negara untuk ekspor barang.
Meningkatkan pendapatan masyarakat
Dengan Industrialisasi dapat menghemat devisa negara untuk impor barang.
Meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar industri
Memperbesar kegunaan bahan mentah yang di olah sendiri
Meningkatkan ekspor indonsia
Mengurangi ketergantungan akan barang luar negeri.
Menghasilkan aneka barang yang di perlukan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai