PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
(Studi Deskriptif Kualitatif: Penilaian Efektivitas Pelaksanaan CSR Indocita
Foundation Bagi Pemberdayaan Warga Desa Randuagung, Kecamatan Singosari,
Malang)
SKRIPSI
Oleh
Claudia Maya
135120200111014
Cheryl Alvigayani
135120200111010
135120207111015
Iqro Mutahajjid
135120200111034
135120200111026
Arif Yudistanto
135120201111032
D1C113221
Gusti Amalia
D1C113004
ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2015
Kata Pengantar
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. yang telah
memberikan rahmat, hidayah, dan inayah serta nikmat diantaranya adalah nikmat
sehat, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Proposal Laporan Observasi
Mata Kuliah Metode Penelitian Komunikasi Kualitatif yang berjudul EVALUASI
EFEKTIVITAS CSR INDOCITA FOUNDATION BAGI PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT dengan baik. Adapun tujuan dari pembuatan laporan ini adalah
untuk
menganalisa
keefektifitasan
pelaksanaan
program
CSR
Indocita
Daftar isi
Kata Pengantar.........................................................................................................2
Daftar isi...................................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................5
1.1
Latar Belakang..........................................................................................5
1.2
Rumusan Masalah...................................................................................14
1.3
Tujuan Masalah.......................................................................................14
1.4
Manfaat Penelitian...................................................................................14
1.4.1
Manfaat Akademis...........................................................................14
1.4.2
Manfaat Praktis................................................................................15
1.5
Etika Penulisan........................................................................................15
BAB II....................................................................................................................17
2.1
2.2
2.2.1
2.2.2
2.2.3
Program Strategi..............................................................................20
2.3
2.4
2.4.1
Pemerintah.......................................................................................22
2.4.2
2.4.3
Perusahaan.......................................................................................23
2.5
Stakeholder..............................................................................................23
2.6
Kerangka Pemikiran................................................................................24
2.7
Studi pendahuluan...................................................................................26
BAB III..................................................................................................................29
3.1
Jenis Penelitian........................................................................................29
3.2
Metode Penelitian....................................................................................30
3.3
Fokus Penelitian......................................................................................31
3.4
Sumber Data............................................................................................31
3.5
3.6
3.7
3.8
Keabsahan Data.......................................................................................36
Daftar Pustaka........................................................................................................38
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan
konseptual
mempertimbangkan
yang
kepentingan
melihat
sosial
bahwa
usahawan
masyarakat
dalam
seyogyanya
pengambilan
keputusan; dan CSR dipandang sebagai program sosial perusahaan yang spesifik,
artinya perusahaan perlu membuat program spesifik yang mungkin dapat
ditempuh perusahaan (Miner dalam Saladin, 2004, h. 157).
Tanggung jawab sosial perusahaan atau dikenal sebagai Corporate Social
Responsibilty (CSR) merupakan sebuah kewajiban yang bisa merubah, baik
pandangan maupun perilaku dari pelaku usaha, sehingga CSR tidak sekedar
tuntutan moral, tapi sebagai wujud kewajiban suatu perusahaan (Suhadi, Febrian,
& Turatmiyah, 2014, h. 72). CSR juga buka sekedar kegiatan ekonomi, melainkan
tanggung jawab terhadap sosial dan lingkungan (Supriadinata & Goestaman,
2013, h. 2).
Konsep tentang CSR diperkuat oleh Magnan dan Ferrel (dalam Wibisono,
2007, h. 21) bahwa perusahaan perlu memberikan perhatian secara seimbang
terhadap kepentingan berbagai stakeholder yang beragam dalam setiap keputusan
dan tindakan yang diambil oleh para pelaku bisnis melalui perilaku yang secara
dalam
melaksanakan
CSR-nya,
belum
murni
menjalankan
masyarakat
ialah
membantu
meningkatkan
kemampuan
Beberapa tahun terakhir, CSR menjadi sorotan tajam dari berbagai pihak
karena dinilai gagal memberi pengaruh kepada kesejahteraan rakyat (Suhadi,
Febrian, & Turatmiyah, 2014, h. 73). Penilaian gagal tersebut muncul karena
adanya konflik antara masyarakat dengan perusahaan, bahkan kebijakan
pemerintahan yang dapat menghambat berjalannya CSR perusahaan (Suhadi,
Febrian, & Turatmiyah, 2014, h. 73).
Penelitian oleh Asniwaty (2010, h. 1267) telah dilakukan untuk mengevaluasi
pelakasanaan corporate sosial responsibility di PT. Pupuk Kaltim. Penelitian ini
bertujuan mengevaluasi pelaksanaan program CSR dengan standar Kepmen
BUMN dan memberi masukan dalam penyempurnaan pelaksanaan CSR di pupuk
Kaltim untuk mengantisipasi pelaksanann ISO 26000 pada tahun mendatang
(Asniwati, 2010, h. 1268). Program CSR yang dilaksanakan oleh PT. Pupuk
Kaltim sebagai bentuk tanggung jawabnya kepada masyarakat terdiri dari tiga,
yakni (1) Penyaluran dana kemitraan, (2) Penyaluran dana hibah, dan (3)
Penyaluran bina lingkungan (Asniwati, 2010, h. 1269). Hasil penelitian
menunjukkan bahwa ketiga program tersebut belum menunjukkan efektivitas
pemanfaatan dana dan multiplier efek oleh masyarakat, karena data laporan hanya
berupa jumlah dana yang diberikan dan dikembalikan, tanpa adanya pemantauan
terkait bentuk usaha yang dibuat (Asniwati, 2010, h. 1272).
Terdapat penelitian lain yang bertujuan untuk menganalisa efektivitas CSR
dalam menyelesaikan masalah sosial lingkungan perusahaan. Penelitian ini
dilakukan oleh Supriadinata dan Goestaman (2013, h. 2) yang manganalisa
efektivitas CSR di PT Pertamina Unit Pemasaran TBBM Depot Ende bagi
perusahaan dan masyarakat. Program CSR PT Pertamina, meliputi program
Indocita
merupakan
sebuah
lembaga
yang
bergerak
dalam
15 September 2013. Desa Inggris ini terletak di Jl. Pesantren RT. 05 RW.03 No.26
Randuagung Singosari Malang 65153 Jawa Timur.
Seperti yang tertulis melalui website desa inggris singosari (2015),
desainggris.com, Indocita Foundation sebagai lembaga bimbingan belajar bahasa
inggris memandang bahwa banyak masyarakat Indonesia yang menganggap
belajar bahasa inggris susah, sulit, dan membosankan. Di sisi lain, kebutuhan
bahasa inggris secara internasional sangat penting. Founder Indocita ingin
menghadirkan konsep pembelajaran bahasa inggris dengan suasana yang
menyenangkan dan tidak membosankan. Ketika peneliti melakukan wawancara
bersama HRD Indocita, Miss Umi, beliau menjelaskan bahwa berdirinya
Indocita ini juga sebagai bentuk keprihatinan terkait kurangnya bantuan
pendidikan kepada anak-anak yang kurang mampu. Selain itu, Indocita juga
memandang bahwa belum banyak lapangan yang tersedia untuk menampung
tenaga kerja dari anak-anak yang hanya lulusan SMA.
Seperti yang tertulis dalam website desainggrissingosari.com, Indocita
Foundation memiliki visi yakni mencetak masyarakat yang cerdas dan menjadi
bagian dari masyarakat internasional yang didasari dengan iman dan taqwa. Selain
visi, terdapat tiga misi yang dicanangkan oleh Indocita Foundation, pertama
menyediakan pendidikan yang berkualitas dengan harga tarjangkau dan gratis.
Kedua, menyiapkan generasi penerus bangsa yang siap cerdas dan berakhlak.
Ketiga, ikut serta dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
Berdirinya Desa Inggris yang bertempat di Desa Randuagung, salah satunya
karena pendiri Indocita Foundation memang berasal dari Desa Randuagung.
Direktur Indocita berkeinginan untuk menciptakan lingkungan berbahasa inggris
yang diawali dari tempat tinggalnya terlebih dahulu. Beliau mengamati banyak
anak-anak kecil yang tidak dapat bersekolah karena keterbatasan biaya, namun
masih ada motivasi dalam diri anak-anak tersebut untuk belajar. Selain itu,
mengenalkan dan mengajarkan bahasa inggris sejak dini kepada anak-anak
menjadi langkah awal yang baik. Hal ini akan mendorong anak-anak untuk tidak
malu berbicara dengan bahasa asing (inggris) kepada lawan bicara.
Selaku HRD Indocita Foundation, Miss Umi menjelaskan bahwa Indocita
melakukan survei di sekolah-sekolah SMA yang ada di Kecamatan Singosari dan
Lawang untuk mengumpulkan data sebelum mendirikan Indocita Foundation.
Hasil survei tersebut menjelaskan bahwa di Kecamatan Singosari dan Lawang ini
masih banyak anak-anak kurang mampu yang duduk di bangku SMA kelas 3,
namun mereka bingung harus bekerja apa karena tidak memiliki cukup dana
untuk melanjutkan pendidikan di jenjang berikutnya. Hal ini yang memperkuat
tekad Indocita untuk mendirikan Indocita Foundation, dimana selain memberikan
pendidikan bahasa inggris secara gratis, namun juga merekrut anak-anak SMA
yang tidak bisa melanjutkan ke perkuliahan dengan membimbing mereka sebagai
tenaga pengajar bahasa inggris di Indocita Foundation.
Selain membuka lapangan pekerjaan bagi anak-anak yang putus sekolah,
Indocita Foundation juga membantu ekonomi warga Desa Randuagung dengan
berdirinya Desa Inggris Singosari. Hal ini diwujudkan dengan menempatkan
siswa-siswi dari luar kota yang ingin belajar bahasa inggris di rumah warga Desa
Inggris. Program host-fam dilaksanankan ketika liburan sekolah berlangsung, di
mana siswa-siswi dari luar kota akan tinggal dan menginap di rumah warga.
Dengan begini, Indocita akan membayar uang sewa penginapan, air, makan, dll
kepada warga Desa Watugede. Dengan menempatkan siswa di rumah warga, maka
hal tersebut akan membiasakan para warga untuk mendengar percakapan bahasa
inggris.
Desa Inggris memberikan konsep pembelajaran yang menyenangkan dan
tidak membosankan kepada para siswa. Proses pembelajaran dapat dilakukan
secara indoor (di rumah direktur Indocita Foundation) ataupun outdoor (di luar
rumah). Hal ini diterapkan agar siswa tidak merasa tegang dalam belajar bahasa
inggris. Desa Inggris bukanlah tempat belajar bahasa inggris yang formal atau
kaku, melainkan anak-anak dibebaskan untuk berinteraksi satu dengan yang lain.
Indocita Foundation mengenalkan Desa Inggris kepada warga Desa
Randuagung, khususnya, secara door to door. Indocita Foundation mendatangi
rumah warga satu persatu untuk menjelaskan konsep dari Desa Inggris. Menurut
pihak Indocita Foundation, hal ini perlu dilakukan untuk memberikan pengertian
agar tidak salah paham dalam memaknai Desa Inggris. Indocita Foundation
sekaligus melakukan pendataan jumlah anak dari warga sekitar, khususnya Desa
Randuagung untuk bergabung di Desa Inggris guna mengikuti pembelajaran
bahasa inggris secara gratis.
Berdasarkan pemaparan tentang program CSR di Indocita Foundation dengan
mengaitkan beberapa penelitian tentang pelaksanaan CSR, perlu dilakukan
evaluasi terkait bagaimana berjalannya program CSR bagi pemberdayaan
masyarakat guna mencapai kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, penelitian
ini akan mengevaluasi efektivitas dari pelaksanaan program CSR Indocita dalam
pemberdayaan warga Desa Randuagung.
1.2
Rumusan Masalah
Bagaimana efektivitas pelaksanaan program CSR Indocita Foundation bagi
1.3
Tujuan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dibuat, adapun tujuan dari
Manfaat Penelitian
1.4.1
Manfaat Akademis
Sebagai salah satu kajian Ilmu Komunikasi, khususnya Public Relations,
sebagai pengembangan dan memperdalam aktivitas CSR dalam melakukan
pemberdayaan masyarakat di desa. Berikutnya, penelitian ini dapat
menjadi referensi untuk melakukan penelitian selanjutnya dalam rangka
menyempurnakan penelitian yang sudah pernah dilakukan.
1.4.2
Manfaat Praktis
Hasil dari penelitian ini diharapkan mampu memberikan pengetahuan dan
masukan kepada praktisi PR, berkaitan dengan aktivitas CSR yang
dilakukan agar tepat sasaran pada khalayak agar pemberdayaan
masyarakat di desa menjadi rata.
1.5
Etika Penulisan
Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu menghubungi HRD
Indocita melalui telepon terkait permohonan izin dan persyaratan yang harus
dipenuhi ketika hendak melakukan penelitian. Setelah mendapat izin, peneliti
akan melanjutkan penelitian dengan mengumpulkan data secara kualitatif melalui
wawancara mendalam dan observasi kepada masyarakat desa yang terlibat dalam
aktivitas CSR Indocita Scholarship Program.
Semua informan dalam penelitian ini telah ditetapkan berdasarkan maksud
dan tujuan penelitian. Sebelum peneliti melakukan wawancara dan observasi
dengan warga Desa Randuagung, peneliti terlebih dahulu menjelaskan maksud
dan tujuan dalam penelitian yang dilakukan. Jika informan menyetujui, maka
peneliti langsung melakukan wawancara dan mendokumentasi selama penelitian
berlangsung. Peneliti berharap agar informan memberikan informasi dengan
sejujurnya dan tidak ada yang sengaja ditutupi. Seluruh infomrasi yang berhasil
dihimpun akan dijaga kerahasiannya dan hanya akan digunakan untuk
kepentingan akademis. Dasar etika yang digunakan dalam penelitian ini ialah
informan bebas dalam menentukan apakah identitasnya diungkap atau tidak, dan
peneliti tidak memaksa informan untuk memberikan informasi yang tidak
dikehendakinya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
dipisahkan dari organisasi atau perusahaan dalam menjalin hubungan internal dan
eksternalnya hal ini sesuai dengan kutipan dari Public relations Society America
bahwa Public relations is a strategic communication process that build mutually
beneficial relationship between an organization and its people (Ruliana, 2014, h.
180). Dalam menjalin hubungan tersebut organisasi dapat melakukannya melalui
komunikasi dan perencanaan seperti yang dimaksud oleh Scholz bahwa Public
relations adalah suatu perencanaan yang mendorong untuk mempengaruhi opini
melalui pelaksanaan tanggung jawab sosial berdasarkan suatu komunikasi timbal
balik untuk mencapai kepuasaan kedua belah pihak (Ruliana, 2014, h. 81).
Kemudia Grunig dan Hunt berpendapat bahwa Public relations adalah
manajemen komunikasi antara organisasi dengan publiknya (Kriyantono, 2012,
h.5).
Namun disisi lain selain sebagai seorang Pulic relations juga memiliki
tugas lain dalam organisasi atau perusahaan adalah membangun citra dalam
organisasi atau perusahaan tersebut hal ini menurut Nova (2009) public relations
dapat berkomunikasi timbal balik yang juga dapat menekankan pada moral dan
juga prilaku yang baik dengan tujuan untuk membangun opini, persepsi, dan citra
positif (good image) bagi perusahaan. Citra (image) menurut Kriyantono (2012, h.
9) yaitu citra adalah persepsi publik tentang perusahaan menyangkut
palayanannya, kualitas produk, budaya perusahaan, prilaku perusahaan atau
2.2.1
dengan yang diharapkan. Begitu juga dengan kegiatan Public relations yang
membutuhkan strategi dalam menjalankan sesuatu. Menurut Ahmad S.
Adnanputra, Presiden Institut Bosnis dan Manajemen Jayakarta, batasan
pengertian tentang strategi Public relations adalah :
Alternatif optimal yang dipilih untuk ditempuh guna mencapai tujuan public
relations dalam kerangka suatu rencana public relations (public relations
plan).
Public relations bertujuan untuk menegakkan dan mengembangkan suatu
citra yang menguntungkan (favorable image) bagi organisasi/perusahaan, atau
produk barang dan jasa terhadap para stakeholdersnya sasaran yang terkait yaitu
publik internal dan publik eksternal. Untuk mencapai strategi tersebut, strategi
kegiatan PR semestinya diarahkan pada upaya menggarap persepsi para
stakeholder, akar sikap tindak dan persepsi mereka. Konsekuensinya jika strategi
penggarapan berhasil maka akan diperoleh sikap tindak dan persepsi yang
Pembentukan Strategi PR
Satuan
atau
segmen
yang
akan
digarap
2) Komponen sarana
Program Strategi
Landasan umum dalam proses penyusunan strategi public relations,
peraturan pemerintah
7. Menjabarkan strategi PR, dan taktik program yang telah direncanakan,
dilaksanakan, mengkomunikasikan, dan evaluasi hasil kerja
2.3
Pemerintah
CSR dapat membantu keberlanjutan pembangunan dan percepatan
pertumbuhan perekonomian mikro melalui tata kelola perusahaan yang
baik/perubahan tata nilai dan praktik terbaik yang akan mendorong
insentif pajak
Anggaran bersama CSR dapat berperan sebagai sumber pendapatan
tambahan masyarakat (melalui penyediaan lapangan kerja dan penciptaan
kemakmuran untuk mengurangi kemiskinan)
2.4.2
masyarakat
Adanya peningkatan kompetisi sumber daya manusia,
Terciptanya lapangan pekerjaan bagi masyarakat, sehingga masyarakat
sekitar menjadi makmur.
2.4.3
2.5
Perusahaan
perusahaan
Adanya dukungan dan niat baik masyarakat, sehingga kegiatan operasional
merupakan
kelompok-kelompok
yang
memiliki
keterlibatan
Kerangka Pemikiran
Indocita
Foundation
Corporate Social
Responbility (CSR)
Public
relations
Masyarakat Desa
Randuagung (Desa
Inggris)
Indocita
Scholarship
Program (ISP)
Evaluasi Corporate
Social Responbility
(CSR)
(CSR)
perusahaan
erat
kaitannya
dengan
pembangunan
masyarakat
ialah
membantu
meningkatkan
kemampuan
2.7
Studi pendahuluan
Dalam melakukan penelitian, peneliti menggunakan studi pendahuluan
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1
Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan konstruktivis, di mana memandang
Sebelum beranjak pada tahap teknik pengumpulan data, analisis data, peneliti
sudah melakukan pencarian penelitian terdahulu untuk mendukung dan mengulas
LBM
(Latar
Belakang
Masalah).
Berdasarkan
hal
tersebut,
peneliti
mengumpulkan data dan terjun ke lapangan langsung untuk mencari data dan
menentukan informan untuk dijadikan sumber informasi. Hal diatas menunjukkan,
bahwa peneliti tidak serta merta turun ke lapangan, namun peneliti juga perlu
mempelajari dan mengimplementasikan teori yang didapat selama perkuliahan
sebagai pedoman.
3.2
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan analisis
meneliti untuk mengukur sejauh mana pelaksanaan program CSR oleh Indocita
Foundation dalam pemberdayaan masyarakat, utamanya warga Desa Randuagung.
Peneliti menganggap bahwa sejauh mana efektivitas pelaksanaan program CSR
dalam pemberdayaan masyarakat, akan menentukan pula keberhasilan program
yang dibuat oleh perusahaan.
3.3
Fokus Penelitian
Menurut Moleong (2005, h. 64), fokus penelitian terbagai menjadi dua, yakni
pertama untuk membatasi studi dan kedua, untuk memenuhi kriteria masuk
keluarnya suatu infomrasi yang baru diperoleh dari lapangan. Berdasarkan fokus
penelitian, diharapkan peneliti dimudahkan dalam menjawab permasalahan tema
ini. Merujuk uraian diatas, maka penelitian ini berfokus untuk menggali data dari
warga di lingkungan berdirinya program CSR Indocita Foundation, di Desa
Randuagung. Data yang digali mencakup
Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data hasil
mendalam
memungkinkan
peneliti
untuk
menggali
atau
mengeksplorasi infomrasi yang terjadi saat ini, masa lalu, dan masa yang akan
datang untuk dapat mendiskusikan opini-opini yang muncul.
3.5
yang dikumpulkan melalui informan merupakan data yang relevan. Penelitian ini
menggunakan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam.
Wawancara mendalam ialah dengan bertemu langsung (tatap muka) dengan
informan untuk mendapat data yang lengkap, karenanya wawancara dilakukan
secara berulang-ulang dan intensif (Kriyantono, 2006, h. 102). Informasi
diperoleh dengan wawancara bersama informan yang terkait dalam pokok
permasalahan melalui proses tanya jawab.
Wawancara pertama dalam penelitian dilakukan kepada public relation
Indocita Foundation untuk menjelaskan program CSR apa saja yang dibuat oleh
Indocita dalam rangka pemberdayaan warga Desa Randuagung. Wawancara
dilakukan untuk menggali pula informasi terkait alasan pembuatan program CSR
dalam pemberdayaan warga Desa Randuagung. Wawancara dianggap selesai
apabila sudah menemui titik jenuh, yatu sudah tidak ada lagi hal yang perlu
ditanyakan. Wawancara kedua dalam penelitian ini dilakukan kepada warga Desa
Randuagung yang terlibat dalam program CSR Indocita Foundation. Wawancara
dilakukan untuk mengetahui bagaimana wujud nyata pelaksanaan program CSR
dalam memberikan manfaat sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat kepada
warga Desa Randuagung. Wawancara dianggap selesai apabila sudah menemui
titik jenuh, yatu sudah tidak ada lagi hal yang perlu ditanyakan.
Sifat wawancara dalam penelitian ini adalah semistruktur. Peneliti
menyiapkan daftar pertanyaan tertulis tapi memungkinkan untuk menanyakan
pertanyaan-pertanyaan
secara
bebas,
yang
terkait
dengan
permasalahan
(Kriyantono, 2006, h. 101). Wawancara ini dilakukan secara bebas, namun tetap
terarah atau berjalan sesuai dengan koridor pokok permasalahan yang hendak
ditanya dan telah dipersiapkan terlebih dahulu.
3.6
detail dan lengkap sesuai dengan permasalahan yang diteliti. Peneliti menentukan
informan penelitian menggunakan cara purposive. Purposive merupakan teknik
seleksi informan melalui kriteria-kriteria tertentu yang dibuat oleh peneliti yang
sesuai dengan tujuan penelitian (Kriyantono, 2006, h. 159). Seleksi informan pada
penelitian ini dipilih sesuai dengan kebutuhan peneliti. Kriteria informan yang
ditentukan oleh peneliti, yakni (1) Informan merupakan warga asli Desa
Randuagung, (2) Informan merupakan warga asli Desa Randuagung yang terlibat,
baik langsung maupun tidak, sebagai akibat dari pelaksanaan program CSR
Indocita Foundation, (3) Informan harus bersedia dan mau memberikan
keterangan atau informasi yang dibutuhkan peneliti ketika tanya jawab
berlangsung hingga data yang diperoleh jenuh.
Informan dalam penelitian terbagi menjadi dua macam, yakni (1) Informan
kunci ialah mereka yang tahu dan memiliki berbagai informasi pokok yang
dibutuhkan peneliti. Dalam penelitian ini, informan kunci ialah Miss Eka selaku
public relation dari Indocita Foundation. Proses penelitian diawali dengan
bertemu beliau terlebih dahulu guna mendapat rekomendasi informan yang
kredibel sesuai dengan tujuan penelitian, (2) Informan utama ialah mereka yang
terlibat langsung sesuai tujuan penelitian.
Setelah melakukan wawancara kepada public relation Indocita Foundation,
beliau menunjukkan kriteria warga yang dapat dijadikan informan. Informaninforman tersebut ialah Warga tersebut tergolong dalam tiga kategori, yakni warga
Desa Randuagung yang mendapat beasiswa sebagai trainer Indocita, warga Desa
Randuagung yang belajar bahasa inggris secara gratis, dan rumah para warga yang
digunakan dalam menjalankan program CSR Indocita Foundation. Miss Eka
selaku public relation Indocita Foundation dengan ramah memberikan jadwal les
para murid yang dapat ditemui untuk wawancara setelah kelas berakhir. Selain itu,
beliau juga bersedia menunjukkan rumah-rumah warga yang pernah dijadikan
tempat tinggal murid Indocita dari luar kota.
Proses wawancara kepada informan tidak langsung ujuk-ujuk atau melakukan
tanya jawab, namun peneliti membawa dan menunjukkan surat izin dari
universitas yang diketahui oleh pihak Indocita dan RW setempat. Hal ini bertujuan
bahwa penelitian yang dilakukan bersifat formal atas permintaan universitas dan
telah diizinkan oleh pihak Indocita serta diketahui oleh RW.
3.7
analisis data ini dilakukan peneliti mulai waktu pra pendahuluan ketika terjun ke
lapangan.
Data-data yang berasal dari rekaman wawancara ini dianalisis dengan
mereduksi (penyederhanaan) data melalui serangkaian proses menajamkan,
menggolongkan, mengarahkan dan memasukkan ke dalam kategori-kategori yang
disusun sesuai jenis data dan tujuan penelitian (Moleong, 2014, h. 288). Maksud
dari pengertian di atas, yakni peneliti melakukan proses pemilahan atau
memfokuskan data sesuai dengan tujuan penelitian setelah melakukan wawancara.
Proses ini dilakukan secara terus menerus selama penelitian berlangsung.
Alat pereduksian data menggunakan sistem kategorisasi yang digolongkan
berdasarkan data melalui wawancara dengan informan, yakni bagaimana atau
sejauh mana program CSR Indocita yang dijalankan dapat memberi dampak bagi
pemberdayaan masyarakat, khususnya warga Desa Randuagung. Data wawancara
yang akan difokuskan dalam penelitian ini setelah terjun ke lapangan, yakni (1)
Program-program CSR Indocita Foundation, (2) Pelaksanaan program CSR
Indocita Foundation bagi warga Desa Randuagung, (3) Keuntungan atau dampak
positif program CSR Indocita Foundation bagi warga Desa Randuagung, (4)
Kerugian atau dampak negatif program CSR Indocita Foundation bagi warga
Desa Randuagung.
Setelah data direduksi (penyederhanaan), tahap selanjutnya adalah penyajian
data. Penyajian data diperoleh melalui sekumpulan informasi yang tersusun, di
mana dapat memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan
pengambilan tindakan (Sugiyono, 2007, h. 246). Peneliti menyajikan data berupa
teks bersifat naratif yang diperoleh dari wawancara mendalam kepada informan.
Cara menyajikan data ini adalah seluruh data dikumpulkan, kemudian dipilah
sesuai dengan kategorisasi yang dibuat dalam penelitian. Setelah disesuaikan
dengan kategorisasi, barulah data disajikan dalam bentuk teks.
Tahap terakhir dari analisis data kualitatif ini adalah menarik kesimpulan.
Tahap penelitian ini akan mengulas mengenai makna dari data yang dikumpulkan.
Melalui data yang sudah dimaknai akan dapat dimunculkan kesimpulan, namun
kesimpulan masih bersifat tentatif, kabur, kaku, dan meragukan (Sugiyono, 2007,
h. 246). Dengan begitu, kesimpulan yang diperoleh harus diverifikasi terlebih
dahulu untuk meyakinkan kebenarannya. Peneliti harus mengonfirmasi,
memertajam dan memverifikasi kesimpulan-kesimpulan yang telah dibuat untuk
sampai pada kesimpulan final. Kesimpuan final, yakni berupa proposisi-proposisi
ilmiah terkait realitas yang diteliti (Sugiyono, 2007, h. 247).
3.8
Keabsahan Data
Untuk menguji kebenaran dan kejujuran data yang diperoleh dari informan,
peneliti
menggunakan
analisis
trustworthiness.
Trustworthiness
menguji
kebenaran dan kejujuran subjek guna mengungkap reaitas berdasarkan apa yang
dialami, dirasakan, atau dibayangkan (Kriyantono, 2006, h. 71). Trustworthiness,
meliputi authenticity dan triangulasi. Authenticity, dilakukan dengan cara peneliti
memberi kesempatan dan memfasilitasi informan untuk mengungkap konstruksi
personal yang lebih detail (Kriyantono, 2006, h. 72). Peneliti mengajak informan
untuk wawancara dengan suasana santai serta menerapkan komunikasi informal
agar informan dapat dengan leluasa bercerita panjang lebar. Pembuktian
Daftar Pustaka
Antonius Suhadi, A. F. (2014). Model corporate social responsibility (csr)
perusahaan tambang batubara di kabupaten lahat terhadap pemberdayaan
masyarakat berbasis kearifan lokal. Jurnal Dinamika Hukum, 14(1), 72-82.
Asniwaty, B. (2010). Evaluasi pelaksanaan corporate sosial responsibility csr pt.
pupuk kaltim. Jurnal Eksis, 6(1), 1267-1266.
Hadi, P. (2013). Community empowerment through corporate social responsibility
in holcim. International Journal of Scientific Research and Education,
1(2), 33-37.
Iriantara, Yosal. 2004. Manajemen Strategis Public Relations. Jakarta. Ghalia
Indonesia.
Ismail, M. (2009). Corporate social responsibility and its role in community
development: An international perspective. The Journal of International
Social Research, 2(9), 199-209.
Kriyantono, R. (2006). Teknik praktis riset komunikasi: Praktis riset media,
public relation, advertising, komunikasi organisasi, komunikasi pemasaran.
Jakarta: Kencana Prenada Media.
Kriyantono, R. (2012). Public relation & crisis management: Pendekatan critical
public relation etnografi kritis & kualitatif. Jakarta: Kencana Prenada
Media.
Kriyantono, R. (2012). Public relation writing: teknik produksi media public
relations dan publisitas korporate. Jakarta: Kencana.
Kumar, N. (2014). Corporate social responsibility: An analysis of impact and
challenges in india. Abhinav International Monthly Refereed Journal of
Research, 3(5), 97-104.
Moleong, L. J. (2005). Metode penelitian kualitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Moleong, L.J. (2014). Metode penelitian kualitatif (edisi revisi). Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Mulyadi, D., Hersona, H.S., & May, L.D. (2012). Analisis pelaksanaan corporate
social responsibility (csr) pada pt. pertamina gas area jbb distrik cilamaya
bagi masyarakat. Jurnal Manajemen, 9(4), 900-919.