Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Seorang anak bukan merupakan orang dewasa dalam bentuk kecil, karena ia
mempunyai sifat berlainan dari orang dewasa. Ia harus tumbuh dan berkembang sampai
dewasa agar dapat berguna bagi masyarakat. Walaupun pertumbuhan dan perkembangan
berjalan menurut norma-norma tertentu, seorang anak dalam banyak hal bergantung
kepada orang dewasa, misalnya mengenai makan, perawatan, bimbingan, perasaan aman,
pencegahan penyakit dan sebagainya. Oleh karena itu semua orang yang mendapat tugas
mengawasi anak harus mengerti persoalan anak yang sedang tumbuh dan berkembang,
misalnya keperluan dan lingkunagan anak pada waktu tertentu agar anak dapat tumbuh
dan berkembang sebaik-baiknya. Bila lingkungan akibat sesuatu hal menjadi buruk, maka
keadaan tersebut hendaknya segera diubah sedemikian rupa sehingga pertumbuhan dan
perkembangan anak dapat berjalan dengan sebaik-baiknya. Sebuah organ yang tumbuh
berarti organ itu akan menjadi besar, karena sel-sel dan jaringan diantara sel bertambah
banyak. Selama pembiakan, sel berkembang menjadi sebuah alat (organ) dengan fungsi
tertentu. Pada permulaannya, organ ini masih sederhana dan fungsinya belum sempurna.
Lambat laun organ tersebut dengan fungsinya akan tumbuh dan berkembang menjadi
organ yang matang, seperti yang diperlukan orang dewasa. Dengan demikian
pertumbuhan, perkembangan dan kematangan tidak dapat dipisahkan satu dari yang lain.
Untuk perkembangan yang normal diperlukan pertumbuhan yang selalu bersamaan
dengan kematangan fungsi. Untuk pertumbuhan dan perkembangan anak yang optimum
diperlukan berbagai faktor misalnya makanan harus disesuaikan dengan keperluan anak
yang sedang tumbuh. Penyakit infeksi akut maupun kronis menghambat pertumbuhan
dan perkembangan anak, sehingga pencegahan penyakit menular merupakan hal yang
penting, di samping diperlukan bimbingan, pembinaan, perasaan aman dan kasih sayang
dari ayah dan ibu yang hidup rukun, bahagia dan sejahtera dalam lingkungan yang sehat.
Sebelum bayi lahir terdapat pertumbuhan dan perkembangan yang cepat sekali, yaitu dari
seorang makhluk yang terdiri hanya dari satu sel sampai terjadi seorang bayi yang setelah
dilahirkan dapat hidup sendiri terpisah dari ibunya. Periode penting dalam tumbuh
kembang anak adalah masa balita. Karena pada masa ini pertumbuhan dasar yang akan
mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya.
Ciri khas dari anak ialah ia selalu berubah baik secara jasmaniah maupun secara
fungsionil. Tahap pertumbuhan anak :
1

1. Pertumbuhan yang cepat sekali dalam tahun pertama, yang kemudian mengurang
secara berangsur-angsur sampai umur 3-4 tahun.
2. Pertumbuhan yang berjalan lamban dan teratur sampai masa akil balik
3. Pertumbuhan cepat pada masa akil balik (12-16 tahun).
4. Pertumbuhan kecepatannya mengurang berangsur-angsur sampai suatu waktu (kirakira umur 18 tahun) berhenti.
B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian pertumbuhan?
2. Bagaimana periode pertumbuhan balita pada berat badan dan tinggi badan?
3. Bagaimana tahap pertumbuhan balita pada lingkar kepala,lingkar lengan,?
4. Bagaimana tahap pertumbuhan balita pada lipatan kulit,jaringan lemak pertumbuhan
gigi dan organ-organ tubuh?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Makalah ini bertujuan untuk memberi informasi tentang pertumbuhan anak usia
pra sekolah. Dari mulai tumbuh kembang seperti pada usia balita karena pada masa
ini pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi dan yang menentukkan
perkembangan anak selanjutnya, pada massa ini pula kita dapat mengetahui
perkembangan berbahasa, kreativitas, kesadarn social, maupun kesadaran emosional.
2. Tujuan Khusus
Tujuan dibuatnya makalah ini agar mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan:
a. Definisi pertumbuhan dan perkembang anak usia pra sekolah
b. Menjelaskan ciri-ciri tumbuh kembang
c. Menjelaskan prinsip tumbuh kembang
d. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak usia pra
sekolah
e. Menjelaskan tahap pertumbuhan dan perkembangan.
f. Menjelaskan perkembangan

BAB II
PEMBAHASAN

PERTUMBUHAN BALITA
1. Berat badan
Pengukuran berat badan merupakan yang terpenting dalam memeriksa bayi/balita.
Pengukuran berat badan dapat berfungsi untuk :

Menilai keadaan ggizi, tumbuh-kembang, dan kesehatan anak

Memantau kesehatan, misalnya penyakit dan pengobatan


2

Dasar penghitungan dosis obat dan makanan yang perlu diberikan.

Ketika bayi sudah berumur satu tahun lebih, pastinya ia


tidak hanya mendapatkan asupan makanan dari ASI saja, tetapi ia
sudah dapat memakan makanan yang anda makan sehari-hari.
Walaupun,

masih

ada

beberapa

makanan

yang

tidak

boleh

diberikan kepada si kecil agar tumbuh kembangnya tetap stabil.


Berat badan bayi usia 1 tahun 3 bulan normalnya 8,5 kg sampai
10,6 kg, usia 1 tahun 6 bulan beratnya berapa pada kisaran 9 kg
sampai 11,3 kg, dan usia 1 tahun 9 bulan, beratnya seharusnya 9,5
kg sampai 11,9 kg.
Jika anda melihat secara cermat, berat badan bayi tak lagi
dipantau tiap bulannya. Tetapi, kenaikannya bisa dilihat tiap 3 bulan
sekali. Hal tersebut dikarenakan aktivitasnya yang sudah mulai
banyak, ia sudah bisa berceloteh, ia sudah bisa berjalan dan
melakukan aktivitas ringan. Dengan begitu, nutrisi makanan yang
masuk ke tubuhnya tak lagi bisa menjadi daging, tetapi disulap
tubuh menjadi energy agar si kecil tetap bisa aktif beraktivitas.
Kenaikan berat badan si kecil tiap bulan sekali hanya 500 gram
sampai 700 kg gram saja. kenaikan tersebut jika bayi mau
dikatakan normal.
Sekarang lihat berat badan bayi ketika ia menginjak umur
2 tahunan. Berat badan si kecil usia 2 tahun dikatakan normal jika
berada pada kisaran 9,9 kg sampai 12,4 kg. berat badan bayi usia 2
tahun 3 bulan 10,3 kg sampai 12,9 kg, usia 2 tahun 6 bulan 10,8 kg
sampai 13,5 kg, dan usia 2 tahun 9 bulan 11,2 kg sampai 14 kg.
Pada usia dua tahunan, kenaikan berat badan si mungil semakin
kecil, ia akan dikatakan normal jika berat badannya mengalami
kenaikan 400 gram sampai 500 gram setiap 3 bulan sekali.
Pada usia 3 tahunan, tentunya aktivitas si kecil semakin
membludak. Ia sudah bisa bermain sendiri, melakukan hal kecil
sendiri. Hal tersebut tentunya akan berimbas pada kenaikan berat
badannya yang semakin tips sehingga sang ibu harus tetap
3

menemukan cara agar ia masih tetap bisa naik berat badannya.


Berat badan bayi usia 3 tahun normalnya 11,6 kg sampai 14,5 kg,
usia 3 tahun 3 bulan 12 kg sampai 15 kg, usia 3 tahun 6 bulan
berada pada kisaran 12,4 kg sampai 15,5 kg, dan usia 3 tahun 9
bulan sekitar 12,8 kg sampai 16 kg. Kenaikan berat badannya balita
hanya 400 gram sampai 500 gram tiap 3 bulan sekali.
Bisa dibilang ini pantauan berat badan bayi sesi terakhir
karena perkembangan berat badan bayi yang normal biasanya
hanya dilihat sampai ia menginjak umur 5 tahun. Pada usia 4
tahun kisaran berat badan normal si kecil 13,2 kg sampai 16,5 kg,
usia 4 tahun 3 bulan 13,6 kg sampai 17 kg, usia 4 tahun 6 bulan
13,9 kg sampai 17,4 kg, usia 4 tahun 9 bulan 14,3 kg sampai 17,9
kg, dan usia 5 tahun 14,7 kg sampai 18,4 kg. Kenaikan berat
badan si kecil setiap 3 bulan sekali pada usia 4 sampai 5 tahunan
hanya sekitar 400 gram sampai 500 gram saja.
Berat badan normal adalah 2500-3500 gram apabila BB kurang dari 2500
gram disebut bayi Premature dan apabila BB bayi lebih dari 3500 gram maka bayi
disebut Macrosomia.
Perkiraan Berat Badan (Dalam Kg)

Umur 3 12 bulan

Umur 1-6 tahun

Umur (bulan)+9
2

Umur (tahun) X 2 + 8

Umur 6 12 tahun

Umur (tahun) X 7 5
2

Formula berat badan :


BB = 8 + 2n Kg
n : jumlah umur dalam tahun

2. Tinggi Badan
Tinggi Badan merupakan indikator yang menggambarkan proses
pertumbuhan yang berlangsung dalam kurun waktu relative lama
4

(kronis), dan berguna untuk mendeteksi gangguan pertumbuhan fisik


di masa lampau. Indikator ini keuntungannya adalah pengukurannya
obyektif,dapat diulang,alat dapat dibuat sendiri, murah dan mudah
dibawa.Kerugiannya perubahan tinggi badan relatif lambat dan sukar
untuk mengukur tinggi badan secara tepat. Pengukuran TB pada anak
umur kurang dari 2 tahun dengan posisi tidur dan pada anak umur
lebih dari 2 tahun dengan berdiri.

a. Panjang badan BBl normal 48-50 cm.


b. Pada umur 1 tahun panjang badan 73 75 Cm (bertambah kira kira
50 % )
c. Kemudian kecepatan pertumbuhan berkurang Setelah umur 2
d.

tahun pertambahan
panjang badan hanya 5 Cm per tahun
Kenaikan tinggi badan pada tahun 1 peratama :
Triwulan pertama

: 10 cm

Triwulan kedua: 6 cm
Triwulan ketiga

: 5 cm

Triwulan keempat

: 4 cm

e. Perkiraan panjang badan :


1 tahun
4 tahun
6 tahun
13 tahun=

= 1,5 X PB lahir
=

2 X PB lahir

= 1,5 X TB 1 tahun
3 X PB lahir

Dewasa = 3,5 X PB lahir atau 2 X TB 2 tahun


Fomula tinggi badan anak lebih dari 3 tahun :
TB = 80 = 5n cm
n : jumlah umur dalam tahun

Umur 2 12 tahun : PB = 80 +
Menurut Berhman,1992 adalah sebagai berikut :
5 n Cm
a. Lahir
: 50 cm
b. Umur 1 tahun

: 75 cm
5

c. 2-12 tahun

: umur (tahun) x 6 + 77

Rumus prediksi tinggi akhir anak sesuai dengan potensi


genetik berdasarkan data tinggi badan orangtua dengan asumsi
bahwa semuanya tumbuh optimal sesuai dengan potensinya,
adalah sebagai berikut (dikutip dari Titi,1993) :
TB anak perempuan = ( TB ayah 13 cm) + TB ibu 8,5 cm
TB anak laki-laki

= ( TB ibu + 13 cm ) + TB ayah 8,5 cm

3. Lingkar Kepala
Lingkar kepala (LK) menggambarkan pertumbuhan otak dari
estimasi volume dalam kepala. Lingkar kepala dipengaruhi oleh status
gizi anak sampai usia 36 bulan. Pengukuran rutin dilakukan untuk
menjaring

kemungkinan

adanya

penyebab

lain

yang

dapat

mempengaruhi pertumbuhan otak walaupun diperlukan pengukuran LK


secara berkala daripada sewaktu-waktu saja. Apabila pertumbuhan
otak mengalami gangguan yang dideteksi dari hasil pengukuran LK
yang kecil (dinamakan mikrosefali) maka hal ini bisa mengarahkan si
anak pada kelainan retardasi mental. Sebaiknya kalau ada gangguan
pada sirkulasi cairan otak (liquor 5 cerebrospinal) maka volume kepala
akan

membesar

(makrosefali),

kelainan

ini

dikenal

dengan

hidrosefalus. Pengukuran LK paling bermanfaat pada 6 bulan pertama


sampai 2 tahun karena pada periode inilah pertumbuhan otak
berlangsung dengan pesat. Namun LK yang abnormal baik kecil
maupun besar bisa juga disebabkan oleh factor genetik (keturunan)
dan bawaan bayi.

Berhubungan dengan isi ruang tengkorak (Pertumbuhan otak):


a. Lingkar kepala BBL : 33-35 cm (Lebih dari lingkar dada)
b. Kenaikan lingkar kepala tahun pertama 44-47 cm.
6

c. Perkiraan lingkar kepala :


6 bulan : 44 cm
1 tahun: 43 cm 45 cm
2 tahun: 49 cm
d. Pertumbuhan tulang kepala mengikuti pertumbuhan otak, begitu
juga sebaliknya.
e. Pengukuran lingkaran kepala penting karena berhubungan dengan
isi intra cranial dan dapat digunakan untuk menilai kecepatan
tumbuhnya otak.
f. Gangguan pertumbuhan otak dapat dilihat dari kelainan klinis
seperti mikrosefali, dan Hidrosefali.
g. Lingkar kepala diukur dengan melilitkan pita ukur melalui tulang
kepala belakang yang paling menonjol dan bagian atas supra
orbital.
h. Lingkar kepala pada waktu lahir adalah 33 cm 35,6 cm.
i. Dalam 4 bulan pertama bertambah 5 cm dan 8 bulan berikutnya
bertambah 5 cm lagi
j. Pada umur 1 tahun bertambah 10 cm menjadi 43,2 cm- 45,7 cm.
k. Pada umur 2 tahun kenaikan 2 cm pertahun , sehingga menjadi
49,5 cm 52,1 cm.
l. Pada umur 5 tahun sampai masa pubertas bertambah 1 cm
setiap 5 tahun
4. Lingkar Lengan Atas (LILA)
Lingkar lengan atas (LILA) menggambarkan tumbuh kembang
jaringan lemak di bawah kulit dan otot yang tidak banyak terpengaruh
oleh keadaan cairan tubuh dibandingkan dengan berat badan (BB).
LILA lebih sesuai untuk dipakai menilai keadaan gizi/tumbuh kembang
pada anak.
Ukuran

lingkar

lengan

atas

mencerminkan

pertumbuhan

jaringan lemak dan otot yang tidak terpengaruh oleh keadaan cairan
tubuh dan berguna untuk menilai keadaan gizi dan pertumbuhan
anak prasekolah. Keuntungan dari pengukuran lingkar lengan atas
adalah murah, mudah, alatnya bisa dibuat sendiri, dan siapa saja yang
melakukannya.
Namun, kadang-kadang

hasil

pengukuran

kurang

akurat

karena sukar untuk mengukur lila tanpa menekan jaringan. Pada


praktiknya, pengukuran

lila

jarang

digunakan

kecuali

ada

gangguan pertumbuhan atau gangguan gizi yang berat, sehingga


pengukuran lila hanya efektif pada usia di bawah 3 tahun (usia
prasekolah). Normalnya 11-15 cm
7

Pada masa pertumbuhan bayi dan balita, berlangsung perubahan ukuran dan
jumlah sel, serta jaringan intraseluler pada tubuh bayi dan balita. dengan kata lain
ukuran-ukuran tubuhnya akan membesar, misalnya ditandai dengan meningkatnya berat
dan tinggi badan, ukuran lingkar kepala, lingkar lengan atas, menguatnya tulang dan
membesarnya otot, dan bertambahnya organ tubuh lain seperti rambut, kuku, gigi, dan
sebagainya.

Salah satu cara untuk mengetahui baik atau tidaknya pertumbuhan anak, adalah
dengan menukur lingkar lengan atasnya. berdasarkan standar Walanski,perkembangan
ukuran lingkar lengan atas bayi dan balita berdasarkan umur terbilang normal pada
ukuran berikut:
1 tahun

16.00 cm

2 tahun

16.25 cm

3 tahun

16.50 cm

4 tahun

16.75 cm

5 tahun

17.00 cm

Ukuran di atas adalah ukuran pada pertumbuhan normal. Jika ukuran lebih kecil,
yaitu 85% ukuran normal, pertumbuhan anak masih kurang. Sedangkan jika ukuran lebih
kecil lagi, yaitu sekitar 70% ukuran normal, maka pertumbuhan anak buruk dan perlu
asupan gizi yang lebih baik lagi.
5. Pertumbuhan gigi
Makna gigi yaitu pengaruhnya terhadap emosi, usia 1 3 tahun
secar emosional terganggu gangguan terhadap keseimbangan tubuh,
akibat

rasa

nyeri

dan

tidak

nyaman

Isyarat kedewasaan, munculnya gigi tetap pertanda masa kanak


berganti menuju tahap dewasa.
Penampilan : mencabut gigi susu yang goyang lebih cepat kan
membuat gigi baru tonggos

Gigi pertama tumbuh pada umur 5-9 bulan, pada umur 1 tahun sebagian
besar anak mempunyai 6-8 gigi susu. Selama tahun kedua tumbuh 8 biji, sehingga
jumlah seluruhnya sekitar 14-16 gigi dan pada umur 21/2 tahun terdapay 20 gigi
susu.
Sedangkan waktu erupsi gigi tetap adalah sebagai berikut :
Molar pertama : 6-7 tahun
Incisor
: 7-9 tahun
Premolar
: 9-11 tahun
Kaninus
: 10-12 tahun
Molar kedua
: 12-16 tahun
Molar ketiga
: 17-25 tahun
6. Lipatan Kulit
Tebal Lipatan Kulit (TLK) merupakan pencerminan tumbuh kembang
jaringan lemak dibawah kulit yang lebih spesifik. Hampir 50% lemak
tubuh berada di jaringan subkutis sehingga dengan mengukur lapisan
lemak (TLK) dapat diperkirakan jumlah lemak total dalam tubuh.
Hasilnya dibandingkan dengan standar dan dapat menunjukkan status
gizi dan komposisi tubuh serta cadangan energi. Makna klinisnya
adalah TLK ini dapat digunakan untuk menganalisis kecukupan energy
anak.
Bila dikaitkan dengan indeks BB/TB, ia dapat menentukan masalah
nutrisi yang kronik.Pada keadaan asupan gizi yang kurang (malnutrisi
misalnya), tebal lipatan kulit menipis dan sebaliknya menebal pada
anak dengan asupan gizi yang berlebihan (overweight sampai obese).
Sehingga parameter ini juga dapat bermakna penting bagi pengaturan
9

pola diet anak khususnya yang mengalami kegemukan(overweight


sampai obese).Selain itu, pemeriksaanTLK bila dikaitkan dengan nilai
LLA misalnya pada otot triseps dapat dipakai untuk menghitung massa
otot. Regio tubuh umum tempat dilakukannya pengukuran TLK dengan
menggunakan skinfold caliper adalah regio trisep, bisep, subskapula,
suprailiaka, dan betis. Pengukuran dilakukan dengan mencubit kulit
sampai terpisah dari otot dasarnya, ditarik menjauhi tubuh kemudian
menempatkan kaliper diantara cubitan kulit tersebut. Hasil pengukuran
dinyatakan dalam millimeter

yang kemudian hasil penjumlahan

beberapa regio tersebut dimasukkan dalam

rumus untuk mendapatkan persentase lemak tubuh. Oleh karena


itu

diperlukan

pengalaman

dan

keterampilan

pengukur

untuk

mendapatkan hasil yang akurat.

Tabel 3: Klasifikasi Standar Pengukuran Tebal Lemak Bawah Kulit:


Klasifikasi
Lean
Optimal
Slightly overfat
Fat
Obesitas
Sumber. Sirajudin 2012.

Laki-laki
<8%
8 15 %
16 20 %
21 24 %
25 %

Wanita
< 13 %
14 23 %
24 27 %
28 32 %
33 %

7. Jaringan Lemak
Diperiksa dengan cubitan tipis pada kulit di bawah triceps dan
subskapular. Selain otot-otot, jaringan lemak juga menetukan ukuran dan bentuk
seseirang. Pertambahan jumlah sel lemak meningkat pada trisemester III kehamilan
sampai pertegahan masa bayi. Pertumbuhan jaringan lemak melambat sampai anak umur
6 tahun, anak kelihatan kurus/langsing. Jaringan lemak akan bertambah lagi menjelang
awal masa pubertas.

10

8. Organ-organ tubuh
Pertumbuhan organ-organ tubuh mengikuti polanya sendiri-sendiri. Secara umum
terdapat 4 pola pertumbuhan organ :
1. Pola umum (General pattern)
Yang mengikuti pola umum adalah tulang panjang, otot skelet (pada neonatus
20-25% berat badan, system pencernaan, perdaran darah dan volume darah.

2. Pola neural (Brain & head pattern)


Perkembangan otak bersama-sama tulang tengkorak yang melindunginya, mata
dan terlinga berlangsung dini. Berat otak baru lahir 25% berat otak dewasa, pada
umur 2 tahun 75% dan pada umur 10 tahun 95% berat otak dewasa.
3. Pola limfoid (Lympoid pattern)
Pertumbuhan jaringan limfoid agak berbeda dari bagian tubuh yang lainnya,
pertumbuhan mencapai maksimun sebelum adolesensi kemudian menurun hingga
mencapai ukuran dewasa.
4. Pola genital (Reproductive pattern)
Organ-organ reproduksi mengikuti pola genital, dimana pertumbuhannya lambat
pada pra-remaja, kemudian disusul pacu adolesen yang pesat.

11

BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan
interselular, berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau
keseluruhan, sehingga dapat diukur dengan satuan panjang dan berat.
Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks
dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan
kemandirian.
Proses tumbuh kembang anak mempunyai beberapa ciri-ciri yang saling
berkaitan. Ciri-ciri tersebut adalah sebagai berikut:
1. Perkembangan menimbulkan perubahan.
2. Pertumbuhan dan perkembangan pada tahap awal menentukan perkembangan
3.
4.
5.
6.

selanjutnya.
Pertumbuhan dan perkembangan mempunyai kecepatan yang berbeda.
Perkembangan berkorelasi dengan pertumbuhan.
Perkembangan mempunyai pola yang tetap.
Perkembangan memiliki tahap yang berurutan.
Proses tumbuh kembang anak juga mempunyai prinsip-prinsip yang saling

berkaitan. Prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut:


-

Perkembangan merupakan hasil proses kematangan dan belajar.


Pola perkembangan dapat diramalkan.

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Tumbuh Kembang Anak


Faktor dalam (internal) yang berpengaruh pada tumbuh kembang anak.
Faktor luar (eksternal).
Periode Tumbuh Kembang balita:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

Tinggi badan
Berat badan
Lingkar kepala
Lingkar lengan
Pertumbuhan gigi
Lipatan kulit
Jaringan lemak

B. Saran
Kita sebagai tenaga kesehatan harus lebih meningkatkan pengetahuan dan
memahami tentang pertumbuhan dan perkembangan bayi. Hal ini sangat penting dalam
memberikan asuhan kepada klien.
DAFTAR PUSTAKA

12

Latief, A. 2000.Diagnosis fisik pada Anak. Jakarta: Penerbit Sagung Seto


Bairnes, LA. 1996.
Manual of pediatric physical diagnosis. Chicago: Year Book Medical Publishing
Hidayat,Azis Alimul.(2005).Pengantar Ilmu Keperawatan Anak 1.Salemba Medika: Jakarta
Http://www.aqilaputri.rachdian.com/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=23
dr. Soetjiningsih, DSAK(1995).Tumbuh Kembang Anak.Buku Kedokteran: EGC

13

Anda mungkin juga menyukai