Anda di halaman 1dari 46

DEPARTEMEN KEHUTANAN

DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM


DIREKTORAT PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN DAN WISATA ALAM

Gedung Pusat Kehutanan Manggala Wanabakti Blok VII Lantai 7 Jalan. Jend. Gatot Subroto Senayan Telp/Fax.. (021) 5720229 Jakarta Pusat-10270

Jl. Ir. H. Juanda No. 15 Bogor, Telp. (0251) 324013

PEDOMAN
PEMBENTUKAN
DAN PENGEMBANGAN
KELEMBAGAAN DESA

DIPA BA-29 DIREKTORAT PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN


DAN WISATA ALAM TAHUN 2008

Bogor,

Juni 2008

KATA PENGANTAR
Kelembagaan desa merupakan kelembagaan di tingkat desa yang diharapkan
dapat menjadi wadah bagi masyarakat desa untuk tukar menukar informasi
dalam mendiskusikan program maupun permasalahan pelaksanaan kegiatan
pemberdayaan masyarakat.
Pedoman pembentukan dan pengembangan kelembagaan desa ini disusun
sebagai ketentuan pokok yang dapat dijadikan sebagai kerangka landasan
untuk melaksanakan semua bentuk kegiatan pemberdayaan masyarakat oleh
kelompok, yang mengacu pada prinsip empowering, enabling, protection
antara lain dapat berupa vegetatif, sipil teknis, maupun pada kegiatan
budidaya, serta peningkatan kapasitas.
Selain sebagai ketentuan pokok, pedoman ini juga memberikan arah bagi
pengembangan perencanaan desa dan implementasinya. Oleh sebab itu
maka pedoman ini hendaknya dapat dipahami bersama oleh seluruh anggota
kelompok, sehingga pedoman ini dapat dilaksanakan dan diamalkan dalam
menyelenggarakan pembangunan desa, baik terhadap Model Desa
Konservasi (MDK) maupun desa-desa penyangga kawasan konservasi pada
umumnya.
Diharapkan pedoman ini dapat dipergunakan
bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan.

Bogor,

sebaik-baiknya

serta

Juni 2008

Direktur Pemanfaatan Jasa


Lingkungan dan Wisata Alam,

Dr. Ir. Bambang Trihartono, MF.


NIP. 080054814

Ped-Kelembagaan-final-ok

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................

DAFTAR ISI ...........................................................................................

ii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................

iii

I. PENDAHULUAN ..............................................................................

A. Latar Belakang .............................................................................

B. Maksud, Tujuan dan Sasaran .......................................................

C. Ruang Lingkup .............................................................................

D. Prinsip Pemberdayaan Masyarakat .............................................

E. Batasan dan Pengertian ...............................................................

II. PEMBENTUKAN KELEMBAGAAN DESA ......................................

A. Prinsip Dasar Kelembagaan Desa ................................................

B. Kepengurusan Kelembagaan Desa ..............................................

C. Langkah-langkah Pembentukan Organisasi Kelompok


/Kelembagaan.................................................................................. 11
III. ADMINISTRASI KELEMBAGAAN DESA ........................................

14

IV. PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN DESA ..................................

16

A. Langkah-langkah Pengembangan ...............................................

16

B. Jenis-jenis Kegiatan .....................................................................

17

V. P E N U T U P ..................................................................................

20

LAMPIRAN ............................................................................................

21

Ped-Kelembagaan-final-ok

ii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Contoh Anggaran Dasar Kelompok/Lembaga.


Lampiran 2. Contoh Anggaran Rumah Tangga Kelompok/Lembaga
Lampiran 3. Contoh format
Berita Acara
pembentukan kelompok tani.

Hasil

mysyawarah

awal

Lampiran 4. Contoh format surat pengesahan kelompok/lembaga dari


Kepala Desa.
Lampiran 5. Contoh format daftar anggota kelompok/lembaga.
Lampiran 6. Contoh format daftar pengurus kelompok/lembaga.
Lampiran 7. Contoh format buku informasi.
Lampiran 8. Contoh format saprodi (sarana produksi).
Lampiran 9. Contoh format catatan realisasi/hasil kegiatan.
Lampiran 10. Contoh format catatan hasil pertemuan kelompok.
Lampiran 11. Contoh format daftar barang inventaris.
Lampiran 12. Contoh format buku peminjaman barang.
Lampiran 13. Contoh format daftar kehadiran
Lampiran 14. Contoh format buku tamu
Lampiran 15. Contoh format surat perjanjian kerjasama.

Ped-Kelembagaan-final-ok

iii

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kawasan Konservasi merupakan benteng terakhir keberadaan hutan
tropis di Indonesia yang berfungsi sebagai sistem penyangga
kehidupan, sehingga harus dipertahankan dan dikelola secara optimal
dan lestari melalui pengelolaan partisipatif dalam keseimbangan
aspek-aspek sosial, ekonomi dan ekologi.
Masyarakat yang tinggal di dalam dan di sekitar kawasan konservasi
merupakan bagian ekosistem kawasan konservasi, karena berinteraksi
langsung dengan kawasan dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya,
dengan pola yang bersifat tradisional, yang merupakan nilai-nilai
budaya lokal.
Sebagai upaya menjaga eksistensi pengelolaan kawasan konservasi
secara lestari, masyarakat tersebut ikut dilibatkan dalam satu sistem
perencanaan program serta pelaksanaan pengelolaan kawasan
kawasan konservasi, diantaranya melalui 9 (sembilan) tahapan
pemberdayaan masyarakat di daerah penyangga/di sekitar kawasan
konservasi.
Prinsip-prinsip dasar pemberdayaan di sekitar kawasan konservasi
mengacu pada ketentuan Permenhut No. I Tahun 2004 tentang
pemberdayaan masyarakat di dalam dan sekitar hutan dalam rangka
social forestry.
Dalam rangka mengimplementasikan prinsip tersebut agar sesuai
potensi sosekbud dan kondisi biofisik wilayah setempat sehingga
masyarakat mampu meningkatkan kwalitas hidupnya, maka dilakukan
9 (sembilan) tahapan pemberdayaan masyarakat, diantaranya melalui
pembentukan dan pengembangan kelembagaan di tingkat desa sekitar
kawasan konservasi.
Untuk mengoptimalkan sasaran pembentukan dan pengembangan
kelembagaan, maka perlu disusun pedoman pembentukan dan
pengembangan kelembagaan desa.
B. Maksud, Tujuan dan Sasaran
1. Maksud
a. Sebagai pedoman/acuan baku bagi para pihak khususnya UPT
dalam membentuk dan mengembangkan kelembagaan
masyarakat desa.
b. Terbangunnya kesadaran bersama di kalangan aparat
kehutanan dan para pihak terkait dalam pelaksanaan
pembentukan dan pengembangan kelembagaan desa.

Ped-Kelembagaan-desa-final-okfinal-ok

2. Tujuan Tersedianya pedoman/acuan baku penyelenggaraan


pembentukan dan pengembangan kelembagaan desa dalam
rangka pemberdayaan masyarakat.
a. Terselenggaranya kegiatan pembentukan dan pengembangan
kelembagaan desa sesuai ketentuan yang berlaku.
3. Sasaran
Para pelaksana pemberdayaan masyarakat di sekitar kawasan
konservasi, terutama Seksi Wilayah.
C. Ruang Lingkup
1. Mekanisme
konservasi.

pemberdayaan

masyarakat

di

sekitar

kawasan

2. Mekanisme pembentukan kelembagaan desa.


3. Mekanisme pengembangan kelembagaan desa.
D. Prinsip Pemberdayaan Masyarakat
1. Prinsip Dasar Pemberdayaan Masyarakat
Prinsip pemberdayaan di sekitar kawasan konservasi mengacu
pada ketentuan Permenhut No. I Tahun 2004 tentang
Pemberdayaan Masyarakat di Dalam dan Sekitar Hutan Dalam
Rangka Social Forestry mencakup tiga prinsip yaitu; 1) penciptaan
suasana/iklim yang memungkinkan berkembangnya potensi
masyarakat; 2) memperkuat potensi atau daya yang dimiliki oleh
masyarakat; 3) melindungi masyarakat melalui keberpihakan
kepada masyarakat untuk mencegah persaingan yang tidak sehat.
Pembentukan dan pengembangan kelembagaan desa diharapkan
sejalan dengan tiga prinsip dasar pemberdayaan masyarakat,
sehingga kelembagaan yang terbentuk dapat berfungsi secara
optimal dan tepat sasaran.
3. Prinsip
Pengelolaan
Kelembagaan
Pemberdayaan Masyarakat

Dalam

Rangka

a. Prinsip Pendekatan Kelompok


Apapun kegiatan yang dilakukan dalam pemberdayaan
masyarakat harus dilakukan melalui pendekatan kelompok,
sehingga menumbuhkan kelompok-kelompok
yang terus
bergerak dinamis untuk melanjutkan dan mengembangkan
kegiatan-kegiatan yang ditumbuhkan dari, oleh dan untuk

Ped-Kelembagaan-desa-final-okfinal-ok

kepentingan warga masyarakat desa di dalam dan di sekitar


kawasan konservasi, bukan untuk kepentingan yang lain.
b. Prinsip Keserasian
Setiap kelompok pemberdayaan masyarakat haruslah terdiri
dari warga masyarakat desa di dalam dan di sekitar kawasan
konservasi yang saling mengenal, saling percaya dan
mempunyai kepentingan yang sama, sehingga akan tumbuh
kerjasama yang kompak dan serasi.
c. Prinsip Kepemimpinan Dari Mereka Sendiri
Memberi kesempatan seluas-luasnya kepada seluruh warga
masyarakat desa di dalam dan di sekitar kawasan konservasi
untuk mengembangkan kepemimpinan dari kalangan mereka
sendiri.
d. Prinsip Pendekatan Kemitraan,
Memperlakukan warga masyarakat desa di dalam dan di sekitar
kawasan konservasi sebagai mitra kerja pembangunan
kehutanan,
yang berperan serta secara aktif dalam
pengambilan keputusan. Ikut sertanya mereka dalam proses
pengambilan keputusan, akan menjadikan mereka sebagai
mitra kerja yang aktif dalam pelaksanaan kegiatan
pembangunan hutan yang lestari.
e. Prinsip Swadaya,
Semua kegiatan yang dilakukan berupa bimbingan, dukungan
dan kemudahan haruslah mampu menumbuhkan keswadayaan
dan kemandirian.
f. Prinsip Belajar Sambil Bekerja
Dirancang dan dilaksanakan sebagai proses pembelajaran yang
partisipatif, yang dilakukan sendiri oleh warga masyarakat desa
di dalam dan di sekitar kawasan konservasi, agar mereka
mengalami dan menemukan sendiri masalah-masalah serta
alternatif pemecahannya.
g. Prinsip Pendekatan Keluarga
Tidak hanya diperuntukkan bagi kaum laki-laki dewasa (bapakbapak) saja, tetapi juga para ibu dan anak-anaknya, sehingga
seluruh anggota keluarga warga masyarakat desa di dalam dan
di sekitar kawasan konservasi memperoleh pemberdayaan
sesuai dengan masalah dan kebutuhan masing-masing.
E. Batasan dan Pengertian
1. Social Forestry adalah sistem pengelolaan sumber daya hutan
pada kawasan hutan negara dan atau hutan hak, yang memberi
kesempatan kepada masyarakat setempat sebagai pelaku dan atau

Ped-Kelembagaan-desa-final-okfinal-ok

mitra utama dalam rangka meningkatkan kesejahteraannya dan


mewujudkan kelestarian hutan.
2. Kelompok tani adalah organisasi masyarakat desa yang terdiri
dari masyarakat desa yang matapencahariannya adalah petani,
peternak, perkebunan, perikanan dan nelayan.
3. Fasilitator adalah tenaga pendamping masyarakat yang berfungsi
sebagai motivator, mediator dan narasumber dalam pembentukan
dan pengembangan kelembagaan desa;
4. Saprodi adalah sarana produksi untuk pengembangan ekonomi
produktif oleh lembaga desa.
5. Kelembagaan desa adalah wadah organisasi kelompok tani yang
berfungsi sebagai tukar menukar informasi dan pengalaman dalam
pemecahan masalah.
6. Masyarakat adalah bagian dari ekosistem kawasan konservasi,
karena masyarakat berinteraksi langsung dengan kawasan, dan
dapat mempengaruhi kondisi kawasan dari waktu kewaktu.
7. Ikut terlibat dalam pengelolaan adalah masyarakat ikut langsung
dalam menetapkan hal-hal yang dapat dilakukan dan kegiatan yang
tidak boleh dilaksanakan, karena akan berpengaruh negatif
terhadap fungsi dan kelestarian kawasan konservasi baik saat ini
maupun masa yang akan datang.
8. Pemanfaatan yang bersifat tradisional adalah pemanfaatan tidak
merusak kawasan, karena tidak dilakukan dengan eksploitasi yang
intensif, dimana pengambilan sumber daya alam tidak melebihi dari
pertumbuhan secara alami.
9. Budaya lokal adalah adat atau aturan yang berlaku dan disepakati
oleh masyarakat setempat dan merupakan kesepakatan yang turun
temurun dari generasi ke generasi dan terpelihara secara utuh.
10. Masyarakat yang berada di dalam dan di sekitar kawasan
konservasi adalah masyarakat yang keberadaannya sudah turun
temurun beberapa generasi, ditandai dengan adanya tanaman
yang ditanam oleh generasi pendahulunya dan merupakan
komunitas perkampungan yang sudah ada sebelum kawasan
tersebut ditetapkan sebagai kawasan konservasi.

Ped-Kelembagaan-desa-final-okfinal-ok

II. PEMBENTUKAN KELEMBAGAAN DESA

A. Prinsip Dasar Kelembagaan Desa


Prinsip dasar kelembagaan desa adalah ketentuan-ketentuan pokok
yang dijadikan sebagai kerangka landasan untuk melaksanakan
semua bentuk kegiatan oleh kelompok baik vegetatif maupun sipil
teknis atau pada kegiatan budidaya dalam rangka pemberdayaan
masyarakat. Dengan adanya prinsip dasar kelembagaan desa berarti
menyadarkan anggota dan pihak lain yang berkepentingan tentang
kehadiran dan hakekat lembaga dengan segala bentuk kegiatannya
dalam mencapai tujuannya. Sebagai ketentuan pokok, maka prinsip
dasar tersebut juga memberikan arah pengembangan rencana dan
implementasinya. Oleh sebab itu, prinsip dasar kelembagaan desa
hendaknya dipahami bersama oleh seluruh anggota kelompok
sehingga prinsip tersebut dilaksanakan dan diterapkan dalam
penyelenggaraannya.
Adapun yang menjadi prinsip dasar kelembagaan desa adalah hal-hal
yang menyangkut pemahaman tentang :
1.

Perkumpulan Orang
Organisasi
artinya:

2.

3.

kelompok/lembaga

adalah

perkumpulan

orang,

mengutamakan kebersamaan anggota

lebih mengutamakan perubahan sikap

di dalam pertemuan anggota, hak suara anggota tidak dapat


diwakilkan kepada siapapun

menjunjung tinggi harkat kemanusiaan

Tujuan Yang Sama, artinya :

seluruh anggota memiliki kesamaan kepentingan

kepentingan anggota yang bersifat pribadi bukan menjadi


bagian dari tujuan kelompok/lembaga.

kelompok/lembaga bertujuan meningkatkan kesejahteraan


anggota dengan tetap memelihara kelestarian hutan, tanah
dan air melalui program pemberdayaan masyarakat.

Musyawarah, artinya :

mengutamakan
pengurus

pendapat seorang anggota harus dihargai

setiap anggota mempunyai hak mengajukan pendapat

Ped-Kelembagaan-desa-final-okfinal-ok

keputusan

bersama,

bukan

keputusan

4.

5.

6.

7.

keputusan dalam pertemuan


mufakat

kekuasaan tertinggi di dalam kelompok/lembaga adalah


Pertemuan Anggota.

anggota merupakan

hasil

Kesepakatan/Komitmen, artinya:

kelompok/anggota
secara
bersama-sama
kesepakatan terkait aturan organisasi.

selanjutnya setiap anggota menjalankan kesepakatan/aturan


yang telah disusunnya.

menyusun

Keanggotaan Sukarela, artinya :

bebas menentukan haknya untuk menjadi anggota

setiap anggota taat pada peraturan

setiap anggota menjalankan


peraturan yang disepakati

anggota berhak mengundurkan diri dengan terlebih dahulu


menyelesaikan segala kewajibannya.

kewajiban

sesuai

dengan

Dari-Oleh-Untuk Anggota, Kelompok/Lembaga, artinya:

dalam setiap kegiatan, kelompok/lembaga mengutamakan


kekuatan sendiri, dalam arti menggalakkan keswadayaan

setiap anggota harus mengambil bagian secara aktif pada


setiap kegiatan yang diselenggarakan oleh kelompok
/lembaga.

maju atau mundurnya kelompok/lembaga sangat ditentukan


oleh sikap dan tingkat partisipasi seluruh anggota

setiap anggota mempunyai rasa kekeluargaan yang dalam


terhadap anggota lainnya

Tatalaksana Terbuka, artinya :

setiap anggota terlibat dalam penyusunan/perencanaan desa


sampai proses evaluasinya

anggota berhak memperoleh informasi yang benar dari


pengurus sejauh informasi tersebut berkaitan dengan masalah
lembaga desa.

pengendalian kegiatan dilakukan oleh anggota kelompok


/lembaga.

setiap anggota harus bersedia memberi dan menerima


gagasan yang dapat mendukung perkembangan kegiatan
pemberdayaan masyarakat yang telah dilakukan.

Ped-Kelembagaan-desa-final-okfinal-ok

8.

9.

Pendidikan Yang Terus Menerus, artinya :

lembaga masyarakat desa merupakan wadah pendidikan bagi


para anggotanya

terjadi saling tukar menukar pengalaman antar anggota dan


dengan pihak luar

merupakan wadah pendidikan orang dewasa bagi anggotanya

ruang lingkup pendidikan dalam kelompok/lembaga meliputi


peningkatan pengetahuan, ketrampilan dan sikap.

Permodalan Swadaya, artinya:

mengembangkan modal usahanya secara mandiri dan secara


bertahap

permodalan bersumber dari anggota

penggunaan modal lebih diprioritaskan untuk pengembangan


usaha produktif anggota atau kelompok.

10. Mengakar di Dalam Masyarakat, artinya :

dibentuk dari bawah berdasarkan akar budaya setempat

dapat diterima oleh masyarakat sekitarnya

mampu berperan sebagai pelaksana dan pengelola program


program pemberdayaan masyarakat.

dapat mengembangkan gagasan baru untuk


peningkatan kesejahteraan dan kemajuan masyarakat

diharapkan mampu mempengaruhi struktur ekonomi dalam


rangka kemajuan bersama

hasil kerja kelompok/lembaga juga dapat dinikmati oleh


anggota masyarakat yang lain yang ada disekitarnya.

tujuan

11. Program Kerja Yang Jelas dan Dapat Terukur, artinya:

program kerja merupakan


mencapai tujuan organisasi.

program kerja disusun terencana, realistis sesuai kebutuhan


dan kemampuan organisasi.

program kerja disusun bertahap dalam jangka waktu tertentu


guna memudahkan upaya pencapaian tujuan organisasi dan
evaluasi.

langkah-langkah

aktualisasi

Ketentuan-ketentuan pokok yang menjadi prinsip dasar kelembagaan


desa tersebut kemudian dituangkan dalam bentuk Anggaran Dasar
dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Kelompok/Lembaga Desa.

Ped-Kelembagaan-desa-final-okfinal-ok

B. Kepengurusan Kelembagaan Desa


Salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat keberhasilan desa dalam
mencapai kemandiriannya adalah faktor kelembagaan, memegang
peranan penting dalam upaya pengembangan kelompok/lembaga.
Peranan lainnya adalah memelihara hubungan kerjasama diantara
anggota, inisiatif memandatkan kesempatan pengembangan usaha,
menjalin hubungan dengan pihak Balai Taman Nasional/Balai
Konservasi Sumber Daya Alam (Balai TN/KSDA), fungsi pengendalian
organisasi, dan lain-lain.
Pengurus kelembagaan desa adalah anggota yang dipilih dalam
pertemuan anggota berdasarkan kesepakatan bersama seluruh
anggota untuk menjalankan tugas-tugas kepengurusan organisasi
/kelompok. Biasanya mereka adalah pemrakarsa-pemrakarsa yang
dipilih sewaktu diskusi fokus kelompok.
Salah satu contoh kelembagaan desa yang akan dikembangkan oleh
Direktorat Jenderal PHKA di daerah penyangga kawasan konservasi
adalah Sentra Penyuluhan Kehutanan Pedesaan (SPKP) atau
Kelompok Tani . Sehingga dalam penyusunan Pedoman
Pembentukan dan Pengembangan Kelembagaan Desa ini lebih
diarahkan pada lembaga SPKP/Kelompok Tani.
Sesuai dengan tingkat pengetahuan masyarakat daerah penyangga
kawasan konservasi yang umumnya masih rendah, maka susunan
kepengurusan lembaga SPKP/kelompok tani hendaknya sederhana,
terdiri dari:

Ketua

Dewan Pembina

Sekretaris

Bendahara

Seksi-seksi (perencanaan, usaha, peningkatan kapasitas anggota).

Ped-Kelembagaan-desa-final-okfinal-ok

STRUKTUR ORGANISASI KEPENGURUSAN


KELOMPOK TANI

Ketua

Dewan Pembina

Sekretaris

Bendahara

SI. Perencanaan

SI. Usaha

Anggota

Anggota

SI. Diklat

SI. Mobilisasi

Anggota

Anggota

SI. Lain-Lain

Anggota

Keterangan :
------------- Garis Koordinasi
________ Garis Instruksi

Tugas masing-masing anggota pengurus Kelompok Tani adalah sebagai


berikut:
Ketua

memimpin pertemuan/rapat

membagi tugas

mewakili kelompok

membimbing anggota

memelihara kerjasama

mengontrol kegiatan

menghubungi penyuluh

mempertanggung jawabkan laporan kegiatan pada pertemuan


anggota.

Ped-Kelembagaan-desa-final-okfinal-ok

Dewan Pembina (Kasi Wilayah Konservasi, Kepala Desa, BPD, dan


Fasilitator dari UPT):

mengkomodir permasalahan yang tidak dapat dipecahkan oleh


kelompok tani, sehingga diperoleh solusi.

berkoordinasi/mediator dengan para pihak instansi teknis terkait.

memberikan pertimbangan teknis dalam rangka pengembangan


usaha/ekonomi kelompok.

Sekretaris

membuat catatan daftar anggota

membuat catatan kegiatan desa

mengerjakan surat menyurat

mengundang anggota untuk pertemuan

membuat catatan pertemuan

menyusun lapaoran kegiatan

Bendahara :

mencatat barang inventaris kelompok tani

mencatat pembagian saprodi

mengurus keuangan program

menyusun anggaran

membuat dan menerima simpanan anggota

menyusun laporan keuangan

Seksi-seksi:
1. Seksi Perencanaan
melakukan pengenalan kondisi wilayah desanya
menyusun rencana kegiatan (PRA, RRA), fisik, dan Rencana
Peningkatan Keterampilan setiap tahun dengan berkoordinasi
dengan Balai TN/KSDA
mengevaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan.
2. Seksi Usaha

menjalin hubungan kemitraan dengan pihak-pihak terkait dalam


pengembangan usaha/kegiatan, serta dukungan permodalan
dan sarana prasarana

menjalin kemitraan tentang pemasaran hasil produksi

Ped-Kelembagaan-desa-final-okfinal-ok

10

melakukan koordinasi dengan stakeholders dalam mencari


peluang pasar.

3. Seksi Peningkatan Kapasitas Anggota/Diklat

melaksanakan pelatihan sesuai dengan kebutuhan anggota

mengembangkan fasilitasi/pendamping dalam pelaksanaan


pelatihan

serta tugas-tugas lain yang terkait.

4. Fasilitator

mendampingi, mengarahkan dan membimbing masyarakat


dalam melaksanakan kegiatan pemberdayaan masyarakat
(motivator, dinamisator, regulator)

melakukan transfer ketrampilan dan pengetahuan ilmu


pengetahuan dalam upaya pengembangan usaha/ekonomi,
organisasi dll.

5. Seksi lain sesuai kebutuhan.


Jika kelompok tani sudah berkembang menjadi kelompok/lembaga
mandiri, maka struktur organisasi kepengurusannya akan semakin
kompleks. Organisasi yang sudah mandiri yaitu organisasi yang sudah
menjadi kelompok usaha produktif.
C. Langkah-langkah Pembentukan Organisasi Kelompok/Lembaga
Langkah 1: Mengadakan rapat atau pertemuan pendahuluan para
pemrakarsa yang terpilih.
1. PEH/POLHUT/Penyuluh menetapkan
terpilih dari hasil kelompok diskusi.

para

pemrakarsa

yang

2. PEH/POLHUT/Penyuluh memfasilitasi para pemrakarsa untuk


mengadakan rapat pendahuluan dalam menentukan jenis dan
nama kelompok/lembaga, serta menunjuk dan mengangkat suatu
komisi untuk merancang AD dan ART Kelompok Tani.
3. PEH/POLHUT/Penyuluh memberikan bimbingan cara menyusun
AD dan ART.
AD paling sedikit terdiri dari tujuh ketetapan dasar yaitu:

Nama organisasi

Tujuan dan kekuasaan organisasi

Kualifikasi keanggotaan

Pengurus organisasi beserta tugas-tugasnya dan jangka waktu


kepengurusannya

Dewan pengawas dan cara pemilihannya

Ped-Kelembagaan-desa-final-okfinal-ok

11

Waktu bagi pertemuan-pertemuan biasa tata cara mengadakan


pertemuan khusus dan rapat luar biasa

Cara mengubah atau menetapkan AD.

ART terdiri dari sebelas hal yang menjadi inti rumah tangga
kelompok/lembaga, yaitu:

Jenis-jenis keanggotaan

Syarat-syarat keanggotaan

Cara-cara penerimaan keanggotaan

Iuran-iuran

Hak dan kewajiban pengurus

Hak dan kewajiban dewan pengawas

Ketentuan-ketentuan mangadakan dan memimpin rapat

Wewenang anggota

Jumlah yang menentukan tercapainya forum

Prosedur untuk menetapkan dan merubah ART.

Hasil dari langkah ini adalah tersusunnya konsep AD dan ART


kelompok/lembaga. Contoh AD dan ART kelompok/lembaga dapat
dilihat pada lampiran 1 dan 2.
Langkah 2 : Mengadakan rapat lanjutan
1. Penyuluh memfasilitasi para pemrakarsa untuk mengadakan rapat
lanjutan. Sasaran utama ini adalah :

Membahas serta menetapkan AD dan ART

Memilih ketua (sementara).

2. Penyuluh memotivasi peserta rapat agar AD dan ART dapat


tersusun dalam waktu yang tidak terlalu lama. Hasil dari langkah ini
adalah disyahkannya AD dan ART kelompok tani serta terpilihnya
ketua kelompok tani (sementara). AD dan ART kelompok tani
disahkan oleh ketua kelompok sementara (ketua sidang).
Langkah 3 : Pemilihan pengurus dan pengesahan kelompok tani.
1. Melalui rapat anggota, PEH/POLHUT/Penyuluh memfasilitasi rapat
pemilihan pengurus sesuai cara-cara yang telah disepakati.
Biasanya para pemrakarsa terpilih juga sebagai pengurus
kelompok/lembaga. Rapat anggota dipimpin oleh ketua
(sementara), yang biasanya terpilih sebagai ketua kelompok tani
sementara.

Ped-Kelembagaan-desa-final-okfinal-ok

12

2. PEH/POLHUT memotivasi pengurus yang telah dibentuk tersebut


untuk bertanggungjawab memimpin dan mengendalikan segala
urusan kelompok dengan cara yang adil, jujur, dan obyektif.
3. Dengan dampingan PEH/POLHUT/Penyuluh, pengurus yang telah
dibentuk menyusun Berita Acara pembentukan kelompok. Contoh
format Berita Acara disajikan dalam lampiran 3.
4. Dengan dampingan penyuluh, PEH dan POLHUT, pengurus
menyampaikan Berita Acara hasil musyawarah awal tentang
pembentukan kelompok/lembaga kepada Kepala Desa dengan
dilampiri :

Susunan/struktur pengurus

Daftar Anggota

Salinan AD dan ART yang telah disyahkan.

Contoh format surat pengesahan kelompok tani dari Kepala Desa


dianjurkan seperti pada Lampiran 4.
5. Pengesahan kelompok tani sebagai organisasi, disahkan.

Ped-Kelembagaan-desa-final-okfinal-ok

13

III. ADMINISTRASI KELEMBAGAAN DESA

Walaupun kelembagaan desa adalah organisasi yang serba kecil, namun


untuk kelancaran dan keberhasilan kegiatannya, perlu ditunjang oleh
administrasi atau tata usaha yang tertib dan teratur, meliputi kelengkapankelengkapan sebagai berikut:
1.

Dasar Anggota
Daftar anggota berisi catatan tentang nama, umur, pendidikan,
alamat, luas garapan, status lahan, status petani (pemilik,
penggarap, penyakap). Catatan ini dibuat pertama kali saat
kelompok/lembaga dibentuk dan terus diisi setiap kali ada anggota
yang masuk (atau keluar). Contoh format daftar anggota
kelompok/lembaga dapat dilihat pada lampiran 5.

2.

Daftar Pengurus Kelompok Tani


Daftar pengurus kelompok/lembaga dibuat setiap periode
kepengurusan dan berisi tentang nama, jabatan, uraian tugas
/tanggung jawabnya. Contoh format daftar pengurus dapat dilihat
pada lampiran 6.

3.

Catatan Informasi
Catatan informasi berisi berbagai informasi yang diperoleh dari
berbagai sumber dan penyampaiannya kepada anggota. Contoh
format buku informasi dapat dilihat pada lampiran 7.

4.

Catatan Saprodi
Catatan saprodi berisi tentang keluar masuknya saprodi yang
dikelola oleh kelompok. Contoh format saprodi dapat dilihat pada
lampiran 8.

5.

Catatan Realisasi Kegiatan, yang merupakan pelengkap Rencana


Pelaksanaan Kegiatan (RPK) berisi tentang nama kegiatan, tanggal
pelaksanaan kegiatan, lokasi, jumlah anggota yang terlibat, realisasi
kegiatan (ukuran, jumlah, luas, dan sebagainya), keterangan apakah
realisasi kegiatan tidak sesuai dengan rencana yang telah
ditetatpkan. Contoh format catatan realisasi/hasil kegiatan dapat
dilihat pada lampiran 9.

6.

Catatan Hasil Pertemuan Kelompok, yang dibuat segera setelah


atau pada saat pertemuan kelompok/lembaga dilaksanakan, yang
berisi tanggal pertemuan, tempat pertemuan, susunan acara
pertemuan, jumlah anggota dan undangan yang hadir, pemimpin
pertemuan, nama pembicara, pokok-pokok isi pembicaraan. Contoh
format catatan hasil pertemuan kelompok dapat dilihat pada lampiran
10.

Ped-Kelembagaan-desa-final-okfinal-ok

14

7.

Daftar Barang Inventaris, yang terdiri dari:

Catatan barang inventaris kelompok berisi jenis barang, jumlah


barang, asal barang, dan keadaan barang. Contoh format daftar
barang inventaris dapat dilihat pada lampiran 11.

Catatan peminjaman barang, dengan contoh format dapat dilihat


pada lampiran 12.

8.

Daftar Hadir Anggota, memuat nama anggota yang hadir dalam


suatu pertemuan. Contoh format daftar hadir dapat dilihat pada
lampiran 13.

9.

Buku Tamu, untuk mencatat siapa saja yang datang ke kelompok


/lembaga berisi nama tamu, tanggal kedatangan, alamat tamu,
keperluan, kesan dan pesan untuk kelompok/lembaga. Contoh
format buku tamu dapat dilihat pada lampiran 14.

10. Surat Perjanjian Kerjasama adalah merupakan dokumen kerjasama


antara kelompok/lembaga desa dengan pihak lain dalam rangka
pelaksanaan pengembangan kegiatan pemberdayaan masyarakat.
Contoh format surat perjanjian kerjasama dapat dilihat pada lampiran
15.

Ped-Kelembagaan-desa-final-okfinal-ok

15

IV. PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN DESA

A. Langkah-langkah Pengembangan
Setelah terbentuknya kelembagaan desa, maka untuk keberlanjutan
aktifitas lembaga tersebut perlu dilakukan langkah-langkah kegiatan
pengembangan, antara lain sebagai berikut :
1.

Mendorong Kegiatan dan Pengembangan Aktifitas Kelompok


Mengadakan pertemuan dengan calon anggota kelompok
(sosialisasi) untuk menjelaskan maksud, tujuan dan kegunaan
kerjasama dalam kelompok dll, sampai dengan tumbuhnya
kelompok atas dasar minat dan kebutuhan bersama.

2.

Penyusunan Rencana Kelompok Secara Periodik


Memfasilitasi anggota kelompok untuk mengadakan musyawarah
guna menetapkan rencana dan jenis kegiatan Pemberdayaan
Masyarakat secara tertulis (Rencana Kegiatan Desa/RKD). Dalam
penyusunan rencana kegiatan dimulai dari penyusunan Profil
Keluarga (PK), Rencana Usaha Keluarga (RUK), Rencana
Kegiatan Kelompok (RKK), dan Rencana Kegiatan Desa (RKD).

3.

Peningkatan dan Pengelolaan Modal Usaha


Memfasilitasi anggota kelompok warga masyarakat desa di
sekitar kawasan hutan konservasi untuk meningkatkan modal
usaha melalui kegiatan menabung, mendapatkan kredit serta
pengelolaan modalnya.
Terkait dengan perkreditan, diperlukan penjelasan tentang
manfaat dan keberadaan bank yang bukan hanya tempat
meminjam uang, tetapi juga tempat menabung yang aman dan
menguntungkan.

4.

Pelaksanaan Usaha Bersama


Memfasilitasi anggota kelompok agar mampu mengelola usaha
bersama
dengan
baik
dan
menguntungkan
melalui
kursus/pelatihan ketrampilan teknis, manajemen, kewirausahaan
dan bisnis.

5.

Gerakan Menabung dan Pengembalian Kredit


Memfasilitasi anggota kelompok agar disiplin dalam menabung
dan mampu mengembalikan kreditnya tepat waktu dan tepat
jumlahnya.

6.

Pencatatan dan Pembukuan Keuangan Kelompok


Memfasilitasi pengurus kelompok agar mampu membuat dan
mengerjakan pencatatan dan pembukuan keuangan sederhana.

Ped-Kelembagaan-desa-final-okfinal-ok

16

7.

Pemasaran Hasil Usaha


Membantu dan atau memfasilitasi
kelompok agar mampu
mengembangkan usahanya melalui kegiatan temu usaha,
pameran, promosi, pembentukan jaringan, dll.

8.

Pengembangan Modal dan Penggunaannya


Apabila usaha bersama kelompok telah berhasil, perlu dilakukan
fasilitasi/pendampingan agar mampu menyisihkan keuntungannya
baik untuk meningkatkan modal usaha bersamanya atau
mengembangkan usaha yang baru (diversifikasi usaha).

9.

Optimalisasi Waktu dan Uang Secara Tepat


Memfasilitasi setiap keluarga anggota kelompok mulai dari ayah,
ibu dan anak untuk aktif melakukan kegiatan produktif pada waktu
luang yang menghasilkan pendapatan, dengan tetap
mengembangkan semangat belajar yang berkelanjutan.

10. Pengembangan
Perkoperasian

Kerjasama

Antar

Kelompok

dan

Memfasilitasi anggota kelompok untuk belajar bekerjasama dalam


organisasi yang lebih besar melalui kerjasama antar kelompok
dan perkoperasian, sehingga usaha bersama mereka lebih efektif
dan efisien agar wawasan usahanya menjadi semakin luas.
11. Dukungan Lembaga/Instansi Terkait Lainnya
Memfasilitasi kelompok agar menjalin komunikasi dan kemitraan
untuk memperoleh dukungan (teknis, manajemen, pembiayaan)
dari lembaga / instansi lain.
B. Jenis-jenis Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan pengembangan kelembagaan desa, dapat
dilakukan melalui beberapa jenis kegiatan sebagai berikut:
1. Pelatihan dan fasilitasi, terkait dengan kegiatan produktif, dalam
sektor pertanian, dan sektor non pertanian (perikanan, peternakan,
kehutanan, perkebunan, dll) yang meliputi:
a. Kewirausahaan dan bisnis.
b. Pengadaan dan distribusi input.
c. Pengolahan hasil.
d. Pemasaran hasil.
e. Kegiatan-kegiatan pendukung (penyuluhan, pengujian lokal,
perkreditan, transportasi, konstruksi, dll).
f. Manajemen stratejik (strategi bersaing, dll).
g. Dll.

Ped-Kelembagaan-desa-final-okfinal-ok

17

2. Pelatihan dan fasilitasi, terkait


kelembagaan kelompok antara lain:

dengan

pengembangan

a. Pembentukan kelompok.
b. Dinamika dan kepemimpinan kelompok.
c. Pengembangan swadaya masyarakat.
d. Pengelolaan modal bergulir.
e. Pengelolaan usaha.
f. Pengelolaan lembaga keuangan mikro.
g. Dll.
3. Pelatihan dan fasilitasi, terkait dengan pengembangan jejaring dan
kemitraan usaha, yang meliputi:
a. Pengembangan sistem informasi.
b. Perumusan model kemitraan usaha.
c. Penyusunan pedoman pola kemitraan.
d. Mengadakan pertemuan, tukar menukar informasi
stakeholder dengan pola kemitraan dan pameran.

antar

4. Pelatihan dan fasilitasi, terkait dengan peningkatan daya saing,


meliputi:
a. Analisis kebutuhan pasar.
b. Analisis terhadap alternatif dan pilihan strategi bersaing dengan
memperhatikan: segmentation, targeting dan positioning.
c. Pengembangan komoditi unggulan berbasis spesifikasi lokasi.
d. Penggalian kearifan tradisional dan indegenuous technology
dalam kegiatan budidaya, produksi dan pasca produksi.
e. Mengupayakan iklim usaha yang kondusif melalui deregulasi
investasi, perpajakan dan proses perijinan.
f. Mengembangkan sistem informasi pasar.
g. Pengembangan pemasaran berorientasi pada pasar dalam
negeri dan ekspor.
5. Pengembangan Jejaring dan Kemitraan Usaha
Berkaitan dengan upaya pengembangan jejaring dan kemitraan
usaha, terdapat beberapa ragam jalinan kelembagaan yang perlu
dikembangkan, yaitu:
a. Jalinan kelembagaan antara peneliti, penyuluh dan warga
masyarakat desa.
b. Jalinan kelembagaan penyuluhan, antara: instansi pemerintah,
pelaku bisnis, peneliti, penyuluh dan warga masyarakat desa.

Ped-Kelembagaan-desa-final-okfinal-ok

18

c. Jalinan kelembagaan antara pelaku bisnis dengan warga


masyarakat desa.

Ped-Kelembagaan-desa-final-okfinal-ok

19

V. PENUTUP

Kelembagaan masyarakat desa dalam rangka pemberdayaan masyarakat


disekitar kawasan konservasi merupakan satu rangkaian sistem yang
tidak dapat dipisahkan, guna mengimplementasikan bantuan yang
diberikan dari para pihak sesuai tujuan, tepat sasaran dan outcome-nya
dapat dirasakan oleh masyarakat secara berkelanjutan sebagai upaya
peningkatan ekonomi masyarakat.
Kelembagaan desa merupakan tempat pendewasaan kelompok, untuk
berani mengemukakan pendapat dan aspirasi kelompok sehingga
kedepannya mampu mengkoordinir pengembangan usaha lebih lanjut.
Kelembagaan desa yang sudah berbaju hukum melalui legalitas berupa
badan hukum akan mendapat kepercayaaan dalam mendapat fasilitas
usaha seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Ped-Kelembagaan-desa-final-okfinal-ok

20

LAMPIRAN

Ped-Kelembagaan-desa-final-okfinal-ok

21

Lampiran 1. ANGGARAN DASAR KELOMPOK TANI


ANGGARAN DASAR KELOMPOK TANI
Pasal 1
(1) . Nama Kelompok Tani

: ..........................

(2) . Kelompok Tani didirikan pada : ..........................


(3) . Kedudukan Kelompok Tani

Kampung/Dusun :................., Desa : ........, Kecamatan : ........


(4) . Sifat Kelompok Tani

a. Mandiri
b. Keswadayaan
c. Kegotong-royongan
d. Membangun usaha bersama melalui wadah Kelompok Tani.
Pasal 2
(1) . Azas kelompok tani berdasarkan Pancasila
(2). Tujuan jangka panjang kelompok tani adalah membangun
kualitas
Kesejahteraan hidup bersama untuk masa kini dan masa depan
melalui usaha-usaha pertanian dengan berwawasan konservasi
tanah dan air.
(3). Kelompok sasaran kelompok tani adalah pemilik dan penggarap
yang mengolah lahan desa yang berada pada daerah penyangga
kawasan konservasi.
Pasal 3
Usaha-usaha kelompok tani adalah:
a. Pemanfaatan lahan usaha tani denganmenerapkan upaya-upaya
konservasi tanah dan air melalui agroforestry, usaha tani terpadu,
budidaya flora dan fauna, dan wisata alam, sesuai dengan potensi
pada model desa konservasi.

Ped-Kelembagaan-desa-final-okfinal-ok

22

b. Mengembangkan upaya pengawetan lahan secara vegetatif dan atau


sipil teknis, diutamakan menggunakan teknologi lokal yang murah
dan efektif.
c. Mengembangkan usaha bersama yang memberikan manfaat, baik
secara lingkungan maupun ekonomi anggota kelompok tani.
d. Lain-lain usaha yang tidak bertentangan dengan hukum dan tujuan
dasar Kelompok Tani.
Pasal 4
Keanggotaan Kelompok Tani bersifat anggota biasa dan anggota luar
biasa (bermitra dengan bapak asuh).
Pasal 5
(1) . Organisasi Kelompok Tani disusun atas dasar kepentingan
bersama melalui forum musyawarah untuk mufakat.
(2) . Organisasi Kelompok Tani dibina oleh Ketua Umum dan atau
Dewan Pertimbangan yang beranggotakan; Kasi Wilayah
Konservasi, Kepala Desa, BPD, dan Fasilitator dari UPT.
Pasal 6
Musyawarah Kelompok Tani membahas dan menyusun:
a. AD/ART sesuai keperluan/kebutuhan
b. Rencana Kegiatan Desa (RKD)/Rencana Kegiatan Penyuluhan Desa
(RKPD) per tahun anggaran
c. Usaha-usaha bersama untuk kepentingan kesinambungan
d. Musyawarah/pertemuan lain sesuai dengan kepentingan.
e. Tenaga pendamping dari masyarakat (bertugas mengarahkan dan
memotivator masyarakat, serta mediator dengan instansi terkait).
Pasal 7
Kekuasaan tertinggi terletak pada musyawarah anggota.
Pasal 8
Perubahan AD dapat dilakukan dengan syarat paling sedikit 2/3 anggota
Kelompok Tani hadir dengan cara musyawarah untuk mufakat.

Ped-Kelembagaan-desa-final-okfinal-ok

23

Pasal 9
Keuangan bersumber dari:
a. Iuran anggota sesuai dengan hasil musyawarah
b. Sumbangan dari pemerintah dan atau Swasta
c. Usaha-usaha lain Kelompok Tani yang syah, baik inisiatif dari dalam
maupun dari luar Kelompok Tani.
Pasal 10
Masa berlaku Kelompok Tani selama 5 (lima) tahun, kecuali jika paling
sedikit 2/3 anggota menginginkan Kelompok Tani dibubarkan dan harus
diadakan rapat anggota untuk maksud tersebut.
Pasal 11
Hal-hal yang belum diatur dalam AD ini akan diatur lebih lanjut dalam ART
dan ketentuan-ketentuan lain selama tidak bertentangan dengan AD ini.
Pasal 12
AD ini berlaku sejak ditetapkan.

Ped-Kelembagaan-desa-final-okfinal-ok

Ditetapkan di

: .............................

Pada tanggal

: .............................

24

Lampiran 2. ANGGARAN RUMAH TANGGA KELOMPOK TANI


ANGGARAN RUMAH TANGGA KELOMPOK TANI
Pasal 1
Prinsipnya, semua aturan-aturan operasionalisasi Kelompok Tani tidak
boleh bertentangan dengan AD kelompok.
Pasal 2
AD Kelompok Tani boleh diterjemahkan lebih rinci selama bersifat
membangun kelompok dengan segala jenis usaha yang positif.
Pasal 3
Setiap anggota Kelompok Tani berhak:
a. Memupuk, membina, menjaga kelangsungan organisasi Kelompok
Tani.
b. Menaati AD/ART yang telah disepakati
c. Taat terhadap kesepakatan Kelompok Tani.
d. Melaksanakan kesepakatan kelompok
e. Merawat, mengolah lahan sesuai dengan kesepakatan yang ada.
f. Pertanggungjawaban masing-masing seksi setiap tahun pada ketua,
dewan pembina dan tembusan kepada kepala UPT.
Pasal 4
Setiap anggota kelompok berhak:
a. Memperoleh perlakuan yang sama
b. Mengeluarkan pendapat dan usul
c. Memilih dan dipilih sebagai Pengurus.
d. Mengambil dan memperoleh manfaat dari Kelompok Tani sesuai
porsinya atas dasar keputusan musyawarah.

Ped-Kelembagaan-desa-final-okfinal-ok

25

Pasal 5
Prosedur menjadi anggota Kelompok Tani:
a. Memiliki dan menggarap lahan kering
b. Telah tahu, mau dan mampu atas hak dan kewajibannya
c. Mendaftarkan diri menjadi anggota
d. Relatif menetap diwilayah kerja.
Pasal 6
Susunan kepengurusan terdiri dari:
a. Ketua
b. Sekretaris
c. Bendahara
d. Seksi-seksi:

Seksi Perencanaan

Seksi Mobilisasi Sumberdaya atau Gotong-royong

Seksi Usaha

Seksi lain sesuai dengan kebutuhan.


Pasal 7

(1). Kepengurusan pada Pasal 6 disusun atas dasar musyawarah untuk


mufakat dan sesuai dengan kebutuhan/kepentingan.
(2). Susunan kepengurusan dapat berubah sesuai kepentingan dan
efektifitas di lapangan setelah terlebih dahulu dimusyawarahkan.
Pasal 8
Tugas Utama:
a. Bertanggung jawab penuh atas keseluruhan fungsionalisasi kelompok
tani dan dipertanggungjawabkan melalui rapat anggota tahunan.
b. Mewakili anggota Kelompok Tani untuk segala kegiatan dan hal yang
terkait atas keberadaan .
c. Memimpin dan memfasilitasi pertemuan-pertemuan kelompok sesuai
dengan kepentingannya.
d. Bersama-sama dan atau dibantu bendahara
dokumen-dokumen kerjasama dengan pihak luar.

Ped-Kelembagaan-desa-final-okfinal-ok

menandatangani

26

e. Membuat laporan sesuai keperluan atas kemajuan kegiatan dan


sesuai RKD/RKPD per jenis kegiatan.
f. Tugas lain-lain sesuai dengan kapasitasnya.

Pasal 9
Tugas utama Sekretaris:
a. Membantu semua tugas utama Ketua.
b. Mewakili Ketua, bila Ketua berhalangan.
c. Mensupervisi, atau mengontrol tugas-tugas anggota Pengurus lainnya.
d. Tugas-tugas lain sesuai dengan kapasitasnya.
Pasal 10
Tugas Utama Bendahara:
a. Pemegang kas dan inventarisasi keuangan.
b. Membuat laporan keuangan sesuai dengan kebutuhan (bulanan,
triwulan, dan sebagainya).
c. Tugas-tugas lain sesuai dengan kapasitasnya.
Pasal 11
Tugas Utama Seksi Perencanaan:
a. Bersedia untuk menguasai dan menjelaskan aspek-aspek
perencanaan usaha tani konservasi, teknis berorganisasi.
b. Mau dan mampu memberikan contoh di lahannya.
c. Mau berbagi keterampilan kepada anggota.
d. Tugas-tugas lain yang relevan.
Pasal 12
Tugas Utama Seksi Mobilisasi Sumberdaya Manusia/Gotong-royong:
a. Membantu mencatat potensi-potensi lokal, baik SDM maupun SDA.
b. Membuat usulan bahan lokal, teknologi lokal yang dapat digunakan.
c. Menggerakkan anggota dan masyarakat sasaran (wanita dan pria)
untuk membantu kelompok.
d. Tugas-tugas lain relevan.

Ped-Kelembagaan-desa-final-okfinal-ok

27

Pasal 13
Tugas Seksi Usaha:
a. Mau dan mampu menguasai keterampilan analisa sederhana usaha
tani konservasi yang bersangkutan.
b. Mau mencari informasi pasar dan menyampaikan informasi kepada
kelompok tani.
c. Mengelola dan memberikan saran terhadap kelompok untuk efesiensi
dan akumulasi kekayaan kelompok untuk bersama.
d. Tugas-tugas lain yang relevan.
Pasal 14
(1). Iuran anggota dan SHU (Sisa Hasil Usaha) ditentukan dalam
peraturan kelompok tani.
(2). Hal-hal mengenai pemasukan dan pengeluaran keuangan kelompok
tani wajib dicatat dan dipertanggung jawabkan dalam forum rapat
sesuai dengan kepentingan.
(3). Honor/jasa untuk pengurus ditentukan dalam peraturan kelompok
tani secara musyawarah.
Pasal 15
Dewan Pembina adalah:
a. Kepala Seksi, Kepala Desa, BPD, dan Fasilitator.
b. Camat.
c. Pihak-pihak lain, seperti: Tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh
pemuda, tokoh wanita.
Pasal 16
Fungsi Dewan Pembina adalah:
a. Mengetahui tujuan dan sasaran.
b. Memberikan saran dan arahan yang bersifat membangun.
c. Memperlancar aktivitas dan perkembangan.
Pasal 17
Hal-hal yang belum ditetapkan dalam ART ini akan ditetapkan oleh Dewan
Pengurus dan tidak boleh bertentangan dengan AD/ART.

Ped-Kelembagaan-desa-final-okfinal-ok

28

Ditetapkan di

: ..........................

Tanggal

: ..........................

Lampiran 3. CONTOH FORMAT BERITA ACARA HASIL MUSYAWARAH


AWAL
PEMBENTUKAN KELOMPOK TANI.

BERITA ACARA HASIL MUSYAWARAH AWAL


PEMBENTUKAN KELOMPOK TANI
KELOMPOK TANI: ..................... DESA: ....................
KECAMATAN : ................. KABUPATEN: .........................
Nomor
Lampiran
Perihal

: .......................
: 1 (satu) berkas
: Berita Acara Hasil Musyawarah Awal
Kelompok Tani

Kepada Yth,
Bapak/Ibu Lurah/Kepala Desa
di
Tempat

Dengan Hormat,
Pada hari ini ................... tanggal ............., bulan ..............., tahun
......, kami warga masyarakat tani Desa ..........................., Kecamatan
................., Kabupaten .................., telah sepakat membentuk Wadah
Kelompok Tani MDK Hasil Musyawarah Awal sebagaimana terlampir.
Demikian Berita Acara ini dibuat untuk bahan bimbingan kami pada
waktu selanjutnya.

........, ................... .....

(....................................)
Ketua Kelompok Tani

Ped-Kelembagaan-desa-final-okfinal-ok

29

Tembusan Yth:
1. Kepala Balai TN/KSDA
2. Bapak/Ibu Camat Kecamatan ......
3. PKM Kecamatan ............
4. Kepala BPP Kecamatan ............
5. Arsip.
Lampiran 4. CONTOH FORMAT SURAT PENGESAHAN KELOMPOK TANI
SURAT PENGESAHAN KELOMPOK TANI
PEMERINTAH DESA : ...................., KECAMATAN : ...............
KABUPATEN : ........................

Nomor
Perihal
Lampiran

: .......................
: Pengesahan Kelompok Tani
: 1 (satu) berkas

Kepada Yth,
Kelompok Tani ......................
di
Tempat
SURAT PENGESAHAN KELOMPOK TANI
Kami yang bertanda tangan dibawah ini, Kepala Desa ...................,
Kecamatan ................., Kabupaten................... Setelah memperhatikan
hasil musyawarah awal anggota masyarakat tani dalam pembentukan
Kelompok Tani dan untuk pembinaan selanjutnya, dengan ini kami
mengesahkan Kelompok Tani
.................................................................................................
Dari
Desa
...................,
Kecamatan
.................,
seksi
wilayah..................Susunan Pengurus dan keanggotaan, seperti yang
tersebut didalam lampiran surat pengesahan ini.
Demikian Surat Pengesahan ini, agar diketahui oleh Kelompok Tani
yang bersangkutan dan pihak-pihak yang terkait.
Tanggal........, Bulan ............. 20 ...
Kepala Desa ......

(................................)
Ketua Kelompok Tani

Ped-Kelembagaan-desa-final-okfinal-ok

30

Tembusan Yth:
1. Kepala Balai TN/KSDA
2. Bapak/Ibu Camat Kecamatan ......
3. PKM Kecamatan ............
4. Kepala BPP Kecamatan ............
5. Arsip.
Lampiran 5. CONTOH FORMAT DAFTAR ANGGOTA

DAFTAR ANGGOTA
No

Nama

Umur

Pendidikan

Alamat

Ped-Kelembagaan-desa-final-okfinal-ok

Sawah

Luas Garapan
Tegal Peladangan

Status
Lahan

Status Petani
(Pemilik/Penggarap)

31

Lampiran 6. CONTOH FORMAT DAFTAR PENGURUS KELOMPOK TANI

DAFTAR PENGURUS KELOMPOK TANI


No

Nama

Ped-Kelembagaan-desa-final-okfinal-ok

Jabatan

Periode Tugas

Tugas Wewenang/
Tanggung Jawab

32

Lampiran 7. CONTOH FORMAT BUKU INFORMASI

BUKU INFORMASI
No

Jenis Informasi

Sumber

Ped-Kelembagaan-desa-final-okfinal-ok

Tgl. Diperoleh

Disampaikan
Kepada

Tanggal
Disampaikan

33

Lampiran 8. CONTOH FORMAT BUKU SARANA PRODUKSI (SAPRODI)

BUKU SARANA PRODUKSI


No

Jenis
Barang

Tanggal
Tanggal
Nama
Jml Barang
Pemeriksaan Pengeluaran Penerima
yang
Diterima

Ped-Kelembagaan-desa-final-okfinal-ok

Sisa
Barang

34

Lampiran 9. CONTOH FORMAT CATATAN REALISASI/HASIL KEGIATAN


CATATAN REALISASI/HASIL KEGIATAN
No

Kegiatan

Tanggal Kejadian

Ped-Kelembagaan-desa-final-okfinal-ok

Lokasi

Jumlah
Anggota

Keterangan

35

Lampiran 10. CONTOH FORMAT CATATAN HASIL PERTEMUAN


KELOMPOK

CATATAN HASIL PERTEMUAN KELOMPOK


Tanggal pertemuan

Tempat pertemuan

Acara pertemuan

Jumlah anggota dan undangan

Yang hadir

Pemimpin pertemuan

Nama pembicara

Pokok-pokok pembicara

Kesimpulan pertemuan

Ped-Kelembagaan-desa-final-okfinal-ok

1.

...............

2.

...............

3.

...............

4.

............... dan seterusnya

1.

.................

2.

.................

3.

.................

4.

................. dan seterusnya

36

Lampiran 11. CONTOH FORMAT DAFTAR BARANG INVENTARIS

CATATAN BARANG INVENTARIS


No

Jenis
Barang

Jumlah

Ped-Kelembagaan-desa-final-okfinal-ok

Asal

Keadaan

Tahun
Pembelian

No.
Inventaris

37

Lampiran 12. CONTOH FORMAT BUKU PEMINJAMAN BARANG

BUKU PEMINJAMAN BARANG


No

Jenis
Barang

Nama
Peminjam

Ped-Kelembagaan-desa-final-okfinal-ok

Jumlah
Barang

Tanggal
Pinjam

Tanggal
Pengambilan

Sewa
Kalau
ada

No.
Inventaris

38

Lampiran 13. CONTOH FORMAT DAFTAR HADIR

DAFTAR HADIR

Tanggal Pertemuan

Acara Pertemuan

Pimpinan

No

Nama

Ped-Kelembagaan-desa-final-okfinal-ok

Tanda Tangan

39

Lampiran 14. CONTOH FORMAT BUKU TAMU

BUKU TAMU
No

Nama Tamu

Ped-Kelembagaan-desa-final-okfinal-ok

Alamat Tamu

Keperluan

Kesan/Pesan

40

Lampiran 15. CONTOH FORMAT SURAT PERJANJIAN KERJASAMA


SURAT PERJANJIAN KERJASAMA
Untuk
Pembangunan ..........................(Jenis Pekerjaan), ......................
Di Desa ....................... Kecamatan ...................... Kabupaten
.........................
No

: .................

Tanggal

: .................

Yang bertanda tangan dibawah ini, kami :


I. Nama
Jabatan

: .....................
: Pemimpin Proyek Bantuan Kabupaten ...............
Propinsi ..........................

Alamat

: .................

Berdasarkan SK Bupati Kdh. Tk. II ................... bertindak atas nama


Pemerintah Daerah Tingkat II. Selanjutnya disebut sebagai Pihak
Pertama.
II. Nama

: ....................

Jabatan : Ketua Kelompok........ Desa......... Kec......... Kab. ..........


Alamat

: ...................

Berdasarkan .............. ditunjuk


selanjutnya disebut Pihak Kedua.

selaku

Ketua

Kelompok

Tani,

Dengan ini setuju untuk melaksanakan pekerjaan :


Jenis Pekerjaan

: ....................

Lokasi

: ....................

Jumlah Bantuan

: Rp. .....................

Ped-Kelembagaan-desa-final-okfinal-ok

41

Waktu Pelaksanaan

: ..................... hari kerja

Tata cara pembayaran

: .....................

1. Pembayaran tahao I sebesar Rp. ................... sebagai dana awal,


sesuai dengan kebutuhan seperti tertuang dalam RKD.
2. Pembayaran tahap berikutnya besarnya sesuai dengan kebutuhan
seperti yang tertuang dalam RKD, setelah pembayaran sebelum
dipertanggung jawabkan.
3. SPKS dilampiri Rancangan yang memuat Rancangan Fisik, Pola
Pengelolaan dan Rencana Anggaran Biaya dengan dilengkapi Peta
lokasi, Jadwal kegiatan, Foto 0 %, Struktur Organisasi dan RDKK,
sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari SPKS ini.

Pihak Pertama

Pihak Kedua
Ketua Kelompok

................

Materai 2000

(........................)

(...................................)
Mengetahui,

Camat ...............

(............................)

Ped-Kelembagaan-desa-final-okfinal-ok

Kepala Desa

.................

(................................)

42

Anda mungkin juga menyukai