Anda di halaman 1dari 6

5

BAB II
TEORI DASAR

2.1 Pengertian Sistem Bilga


Didalam kapal sistem ini merupakan salah satu system yang digunakan
untuk keselamatan kapal. Sistem ini meiliki fungsi utama yaitu sebagai penguras
(drainage) apabila terjadi kebocoran pada kapal yang disebabkan oleh grounding
(kandas) atau Collision, sistem harus mampu memindahkan air dengan cepat dari
/bagian dalam keluar kapal. Bilga merupakan suatu tempat dengan ukuran tertentu
yang digunakan untuk menampung berbagai kotoran zat cair yang ada di kapal.
zat cair yang dimaksud antara lain :
1. Pengembunan air laut pada pelat
2. Perembesan pada sambungan pelat sebagai akibat kurang baiknya
sambungan tersebut (karena retak)
3. Kebocoran pada shaft tunnel

Gbr. 2.1 Arrangement Sistem Bilga

Sistem Bilga di rancang agar dapat membersihkan seluruh sisa-sisa cairan


pada kapal dengan berbagai kondisi operasional dan kemiringan kapal.

Sistem Bilga dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu :


1. Clean Bilge System, merupakan sistem yang digunakan untuk
mengatasi terjadinya kebocoran kapal khusus pada ruang muat untuk
kapal cargo, sedangkan pada kapal tanker pada wing tank.
2. Oily water Bilge System, merupakan sistem yang digunakan untuk
mengatasi kebocoran dan drainage air pendingin di kamar mesin,
mengatasi pengembunan pada kamar pompa beserta kebocoran muatan
minyak yang timbul saat unloading. Sistem ini terpisah dari sistem
yang digunakan pada ruang muat karena jenis fluida yang ditangani
berbeda, yaitu air yang bercampur minyak.

2.2 Cara Kerja


Cara kerja sistem bilga adalah menampung berbagai zat cair tersebut
kedalam sebuah tempat yang dinamakan bilge well, kemudian zat cair tersebut
dihisap dengan menggunakan pompa bilga dengan ukuran tertentu untuk di
keluarkan dari kapal melalui Overboard yang tingginya minimum 600 mm diatas
garis air. Sedangkan zat cair yang mengandung minyak, yaitu yang tercecer di
dalam engine room akan di tampung dalam Bilge Well yang terletak di tiap sudut
pump room, kemudian akan ditampung di Bilge Holding Tank.

2.3 Fungsi Sistem Bilga


Sistem Bilga merupakan suatu sistem yang dapat melakukan pemompaan
terhadap fluida yang ada kapal sehingga fluida tersebut yang kemungkinan
bercampur dengan minyak dapat dilakukan prossesing dan kemudian air dapat di
buang keluar melalui Overboard.

2.4 Pompa Bilga


Jumlah dan kapasitas dari pompa bilga ditentukan berdasarkan dari ukuran
kapal, tipe kapal dan fungsi dari kapal itu. Untuk jumlah dari pompa bilga
minimal harus tersedia 2 buah pompa. Selain itu, salah satu dari pompa bilga juga
dapat melayani sistem-sistem yang lain (General service systems) seperti sistem
balas, sistem pemadam kebakaran, atau seawater cooling. Serta minimal harus
tersedia satu buah pompa bilga yang selalu tersedia untuk memompa bilga.
Penempatan pompa bilga juga harus dipertimbangkan, penempatan pompa bilga
berada pada ruang kedap yang tepisah karena hal itu menjaga agar ketika terjadi
flooding pompa masih bisa dioperasikan.
Salah satu hal yang penting lagi ialah pada sisi suction. Jumlah dari sisi suction
harus mencukupi agar proses de-watering dapat dilakukan dalam segala kondisi
hingga kondisi yang paling terburuk.

2.5 Perhitungan Sistem Bilga


Perhitungan-perhitungan sistem bilga pada kapal ini berdasarkan pada American
Bureau of Shipping Part 4. Chapter 2 section 4.
1.

Kapasitas Pompa

Q min =5.66 d2 / 103 ; (m3/hr)

(Class ABS, Part 4, Chapter 2, Sec 4, hal :61 : 7.3)

Dimana,
Q

= Kapasitas minimum pompa bilga

(m3/h)

= Diameter dalam pipa bilga

(mm)

perihal yang disyaratkan :


-

kecepatan aliran pada pompa bilga untuk memompakan air melalui pipa

tidak boleh kurang dari 1 m/s dan tidak boleh lebih dari 3 m/s
-

untuk pemilihan pompa bilga diharuskan self-priming type yaitu sifat

pompa yang pada keadaan kering dapat menghisap sendiri dengan jenis
pompa sentrifugal.

2.

Diameter Pipa

a) Diameter Pipa utama bilga


d = 25 + 1.68 L ( B + D)

(Class ABS, Part 4, Chapter 2, Sec 4, hal : 62 : 9.1.1)

Dimana,
d

= Diameter dalam pipa utama bilga (mm)

= Panjang kapal

(m)

= Lebar kapal

(m)

= Tinggi geladak (m)

b) Diameter Pipa Cabang Bilga


d = 25 + 2.16 L x ( B + D)

(Class ABS, Part 4, Chapter 2, Sec 4, hal : 62 : 9.1.2 )

Dimana,
d
C

= Diameter dalam pipa cabang bilga


= Panjang Kompartment

(mm)
(m)

Gbr. 2.2 Dimensi utama kapal 3500 LTDW White Oil Tanker

Gbr. 2.3 Kapasitas Minimal Pompa berdasarkan ABS Rules

Gbr. 2.4 Dimensi Pipa Utama berdasarkan ABS Rules

10

Gbr. 2.5 Dimensi Pipa Cabang berdasarkan ABS Rules

Anda mungkin juga menyukai