2352 7698 1 PB
2352 7698 1 PB
DI KOTA PONTIANAK
Ray Deddy Azmi1), Tri Wibowo C.2), Mira Sophia Lubis2)
Abstrak
Meningkatnya sektor perekonomian di bidang bisnis, perdagangan, dan jasa di Kota Pontianak
tidak diimbangi dengan pertumbuhan fasilitas bagi para pelaku bisnis. Semakin banyaknya
permintaan terhadap lahan pada kawasan strategis membuat nilai lahan semakin tinggi sehingga
banyak para pelaku bisnis yang menjadikan rumah tinggal sebagai kantor atau wadah untuk
menjalankan aktivitasnya. Dengan adanya kantor sewa yang sesuai dengan kebutuhan serta
kondisi perekonomian di Kota Pontianak, diharapkan dapat menjadi wadah bagi para pelaku bisnis
di Pontianak guna menjalankan kegiatannya. Dalam perancangan kantor sewa di Pontianak ini, ada
beberapa langkah-langkah yang digunakan yaitu gagasan, pengumpulan data, analisis, sintesis,
rancangan awal, dan pengembangan rancangan. Kantor sewa yang dirancang menggunakan
pendekatan arsitektur modern sebagai cermin kegiatan perekonomian yang modern pada saat ini.
Kata-kata kunci: kantor sewa, modern
Abstract
The Increasing economic sectors in the field of business, trade, and services in the city of
Pontianak is not matched by the growth of facilities for the business. High demand for land in
strategic areas makes the higher land values and many businessmen make the residence as office
or container to carry out their activities. Rental office which meet the needs and economic
conditions in the city of Pontianak, is expected to be a forum for business people to carry out their
activities in Pontianak. In this design of rental office in Pontianak, there are a few steps that used,
which are the idea, data collection, analysis, synthesis, initial design, and design development. The
rental office use modern architectural approaches, as a reflection of current modern economic
activity.
Key words: rental office, modern
1.
PENDAHULUAN
1) Alumnus Prodi Teknik Arsitektur Jurusan Teknik Sipil Universitas Tanjungpura (raydeddyazmi@ymail.com)
2) Staf pengajar Prodi Teknik Arsitektur Jurusan Teknik Sipil Universitas Tanjungpura
227
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Menurut Pusat Bahasa (2011), kantor didefinisikan sebagai balai (gedung, rumah,
ruangan) tempat mengurus pekerjaan
atau tempat bekerja, sedangkan sewa didefinisikan memakai sesuatu dengan
membayar atau membayar karena memakai atau meminjam sesuatu. Menurut
Hunt (dalam Marlina 2008), kantor sewa
adalah suatu bangunan yang mewadahi
transaksi bisnis dan pelayanan secara
profesional. Lebih lanjut Marlina (2008:
116) memaparkan bahwa kantor sewa
merupakan suatu fasilitas perkantoran
yang berkelompok dalam satu bangunan
yang disewakan sebagai respon terhadap
pesatnya pertumbuhan ekonomi khususnya di kota-kota besar (perkembangan
industri, bangunan/konstruksi, perdagangan, perbankan, dan lain-lain). Dari
beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa kantor sewa adalah bangunan
atau ruang yang dipinjamkan dengan
imbalan yang difungsikan sebagai tempat
bekerja. Pada kesimpulan definisi ini,
dapat diartikan bahwa segala bentuk
bangunan yang disewakan sebagai kantor
dapat diartikan pula kantor sewa.
2.2
2.2.1
3)
4)
1)
2)
3)
4)
5)
2.3
Fleksibilitas ruang
Tingkat hunian
Harga sewa
Service charge
Citra/image.
2.2.2
Faktor Ekonomi
2.3.1
1)
Faktor Konstruksi
2)
Seperti bangunan komersial lainnya, rancangan bangunan kantor sewa memperhitungkan aspek efisiensi dan efektivitas.
Dua aspek ini akan berdampak pada beberapa hal, di antaranya (Marlina, 2008):
1)
2)
2.2.3
3)
2.3.2
Klasifikasi Berdasarkan
Peruntukannya
2.3.4
2.3.5
2.3.3
Klasifikasi Berdasarkan
Pengelolanya
Cellular system
Group space system
Landscape/ open plan system.
2.3.6
Klasifikasi Berdasarkan
Kedalaman Ruang
2)
230
4)
Gudang
Ruang mekanikal elektrikal.
2.6
2.3.7
Lokasi menjadi peranan penting agar kantor sewa dapat diminati oleh pihak pasar.
Lokasi yang baik akan menunjang fungsi
bangunan itu sendiri. Dalam pemilihan
lokasi kantor, terdapat beberapa faktor
yang perlu dipertimbangkan yang telah
dikemukakan oleh beberapa ahli. Menurut Quible (1996), ada tiga faktor yang
perlu dipertimbangkan dalam menentukan lokasi kantor, antara lain:
2.4
Faktor keuangan
Faktor operasional
Faktor karyawan.
Pemilik/pengelola
Penyewa
Pengunjung.
2.5
3.
3.1
Area penerima/lobby
Unit pengelola
Unit kantor sewa
Ruang pertemuan/rapat
Unit layanan umum
Area servis
Sirkulasi
3.2
Letak Geografis
Kecamatan
Kecamatan
3.3
Kecamatan
Pontianak
Iklim
SITE
HOTEL MERCURE
SPBU
c)
3.4
Tema desain pada kantor sewa di Pontianak ini adalah arsitektur modern (Gambar 2) yaitu suatu istilah yang diberikan
kepada sejumlah bangunan dengan gaya
karakteristik serupa, yang mengutamakan
kesederhanaan bentuk serta fungsional.
Ciri-ciri arsitektur modern yaitu:
4.2
Lokasi Tapak
b)
ANALISIS
Analisis internal
Fungsi ruang (space) yang disewakan,
merupakan fungsi utama pada
bangunan kantor sewa.
Fungsi administrasi, merupakan
fungsi manajemen pengelolaan
(administrasi) kantor sewa.
233
Arsitektur
modern
Klasifikasi
kantor sewa
Site
memberikan
kesan
formal
serta
menunjukkan citra bisnis yang praktis.
Dari penjabaran di atas maka dalam
merancang gubahan bentuk pada kantor
sewa ini, ada beberapa hal yang harus
diperhatikan, antara lain:
Bentuk yang dapat memaksimalkan
ruang yang terbentuk di dalamnya.
Bentuk bangunan simpel serta fungsional minim menggunakan ornamen.
Bentuk yang menyesuaikan pada
analisis kantor sewa sesuai dengan
penjabaran sebelumnnya.
5.
HASIL
235
(f) Perspektif
236
(g) Perspektif
dari tiga lantai dan setiap lantai dihubungkan oleh eskalator. Kedua fungsi
bangunan tersebut terhubung dari lantai
dasar sampai lantai dua. Sebagai lahan
parkir, kantor sewa ini menggunakan
semibasement.
Perancangan kantor sewa ini menggunakan pendekatan arsitektur modern. Pemilihan tema modern pada kantor sewa ini
didasari pada fungsi bangunan sebagai
kantor sewa yang lebih mengutamakan
fungsional ruang sebagai bangunan yang
disewakan serta aktivitas di dalam bangunan yang bersifat formal. Pada arsitektur modern, bentuk yang simetris serta
kesederhanaan bentuk dapat memberikan
kesaan formal serta menunjukkan citra
bisnis yang praktis.
Bentuk dasar bangunan berupa kubus yang
memberikan kesan simetris dan formal
sebagai bentuk modern dan menegaskan
237
kesan perkantoran yang formal dan praktis. Bentuk kubus ini menjadi bangunan
utama sehingga mudah dalam pengaturan
ruang di dalamnya sehingga dapat
dimaksimalkan. Pada bagian fungsi
pendukung, bentuknya mengikuti site
guna memaksimalkan site.
Marlina,
Endy.
2008.
Panduan
Perancangan
Bangunan
Komersial. Yogyakarta: Andi.
Pemerintah Kota Pontianak. 2011.
Rencana Tata Ruang Wilayah
Kota Pontianak Tahun 2002-2012.
Pusat
6.
KESIMPULAN
Besar