HUBUNGAN JAM KERJA DAN

SHIFT KERJA DENGAN

TEKANAN DARAH PADA
SUPIR BUS ANTAR KOTA

Fakultas Kedokteran
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
2015

PENDAHULUA
Latar
N

Belakang
Masalah

Saat ini Indonesia masih dihadapkan pada berbagai

permasalahan kesehatan, mulai dari masalah penyakit
menular hingga penyakit tidak menular. Salah satu
penyakit tidak menular yang cenderung mengalami
peningkatan adalah hipertensi
Kejadian hipertensi dipengaruhi oleh banyak faktor seperti
status gizi, kebiasaan pola makan, pola kerja, aktifitas fisik,
dan gaya hidup. Faktor jenis pekerjaan seseorang ternyata
memiliki pengaruh yang cukup besar dalam mencetuskan
hipertensi
Tingginya kejadian hipertensi pada sopir dipengaruhi oleh
beberapa hal seperti aktivitas fisik, stres akibat tekanan
kerja, faktor lingkungan dan faktor gaya hidup. Tekanan
kerja yang tinggi, jam kerja yang panjang dan lingkungan
yang kurang sehat dapat memicu stres pada seseorang

PENDAHULU
Perumusan
AN

Masalah

1.

Apakah terdapat hubungan antara lama kerja dan

tekanan darah pada sopir bus antar kota sehingga
semakin lama jam kerja, semakin tinggi rata rata
tekanan darah sopir bus antar kota?

2.

Apakah terdapat hubungan antara shift kerja dan

tekanan darah pada sopir bus antar kota sehingga
sopir bus antar kota yang bekerja di malam hari
rata rata memiliki tekanan darah yang lebih tinggi
daripada yang bekerja di siang hari.?

PENDAHULU
AN
Tujuan

Penelitian

1. Tujuan Umum
Menganalisis hubungan shift kerja dan lama
kerja dengan tekanan darah pada sopir bus
antar kota.
2. Tujuan Khusus
Menganalisis hubungan shift kerja siang atau malam
dan lama kerja sopir bis dengan kejadian hipertensi
pada pada sopir bis antar kota.

PENDAHULU
AN

Manfaat
Penelitian

1.

Teoritis

Sebagai bahan perbandingan terhadap penelitian-penelitian

tentang nyeri punggung bawah dan diharapkan hasil penelitian
ini berguna sebagai masukan bagi Ilmu Kesehatan Masyarakat.

2. Aplikatif

Memberikan informasi sebagai masukan data dan deskripsi

kejadian hipertensi di bidang transportasi umum terutama
bus antar kota kepada masyarakat.

Sebagai salah satu pertimbangan bagi pekerja di

transportasi darat dan para pelaksana kegiatan transportasi
umum antar kota dalam menentukan dan melaksanakan
program kerja dengan menciptakan suasana dan fasilitas
lingkungan kerja yang efektif namun masih memberikan
kenyamanan kepada pengguna tranportasi umum.

TINJAUAN
PUSTAKA

KERANGKA
PIKIRAN
Status gizi

Lama Kerja

Shift kerja

Kebiasaan
merokok

Tingkat Stress

Perubahan
Aktifitas
Hypotalamus

Resistensi
Leptin

Eksresi
Vasopressin
dan CRF

Saraf
Simpatis

Nikotin

Mengaktifkan
Sekresi
Adrenalin

Mengaktifkan
Modula
Aderenal

Hiperleptinia

Gangguan
Metabolisme lemak

Retensi Natrium+Air
Volume
Plasma Naik

Penyempitan
pembuluh darah
Sistem
Vasomotor

Curah
Jantung
Status Tekanan Darah

Sistem
Hemodinamik
Tahanan
Perifer

Penggumpalan
trombosit

HIPOTESIS

Ada hubungan antara

lama kerja dan tekanan
darah pada sopir bus antar
kota. Semakin lama jam
kerja, semakin tinggi rata
rata tekanan darah sopir bus
antar kota.

Ada hubungan antara

shift kerja dan tekanan
darah pada sopir bus antar
kota. Sopir bus antar kota
yang bekerja di malam hari
rata rata memiliki tekanan
darah yang lebih tinggi
daripada yang bekerja di
siang hari.

METODE
PENELITIAN

Jenis Penelitian
Penelitian survey analitik dengan pendekatan cross sectional.
Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di terminal pemberhentian utama bus

AKAP trayek Surabaya - Surakarta - Yogyakarta
Terminal Bus Bungurasih Surabaya
Terminal Bus Purboyo Madiun
Terminal Bus Tirtonadi Surakarta
Terminal Bus Giwangan Jogja

METODE
PENELITIAN

Subjek Penelitian
Sopir bus Antar Kota Antar Propinsi trayek Surabaya Surakarta Yogyakarta sesaat setelah tiba di terminal
terminal lokasi penelitian

Teknik Sampling
Teknik sampling dilakukan dengan Incidental Quota Sampling

RANCANGAN
PENELITIAN
Populasi sasaran

Populasi sumber

Sampel
Lama Jam kerja

Kenaikan tekanan darah

(+)

Shift kerja

Kenaikan tekanan darah

(-)

Analisis regresi linier

ganda

Kesimpulan