Oleh :
drg. Soetomo Nawawi, DPHDent., Sp.
Perio (K)
1
Etika profesi
Merupakan mata kajian mengenai moralitas
refleksi terhadap moral secara sistematis
dan hati-hati serta analisis
terhadap keputusan moral dan perilaku
baik pada masa lampau, sekarang dan mendatang
Norma-norma/ nilai-nilai pola tingkah laku
Sesuatu yang baik/ layak
Prinsip moral/ asas-asas akhlak yang diikuti
2
Etika profesi
Melatih kepekaan dokter
lanjutan
Hati nurani
Refleksi pengembangan etika diri
Bingkai etika kepercayaan
Inti etika adalah terhadap pasien
11
Konsekuensialisme/
Utilitarianisme
Cara analisis terhadap konsekuensi hasil
pilihan/ tindakan
Tindakan yang benar akan menghasilkan
yang terbaik
Penerapan metode utilitarianisme dalam
menentukan pilihan yang terbaik
12
Konsekuensialisme/
Utilitarianisme
13
Konsekuensialisme/
Utilitarianisme lanjutan
Mengerjakan sesuatu sesuai dengan konsekuen yang
terbaik
Tindakan benar akan memberikan hasil yang terbaik
Hasil dan keuntungan yang diharapkan akan memenuhi
kebutuhan individual dan masyarakat
(Utilitarians berargumen bahwa membunuh satu orang
dapat diterima untuk menyelamatkan kehidupan dari
seribu orang)
Dikembangkan oleh Jeremy Bentham dan John Stuart
Mill 19 abad yang lalu
14
Prinsiplisme
Menggunakan prinsip-prinsip etik
Menentukan yang benar dalam kasus dengan prinsip
etik tanpa meninggalkan aturan dan konsekuensi
yang timbul
Berkembang di Amerika
Prinsip dasar adalah penghargaan otonomi, berbuat
baik berdasar kepentingan terbaik pasien, tidak
melakukan tindakan yang menyakiti pasien,
berkeadilan
15
16
Deontologi, Konsekuensialisme,
Prinsiplisme dan Etika budi pekerti : punya
kelebihan dan kekurangan
17
Rights/ Hak
Rights are flip side of duties (hak adalah bagian lain dari
suatu tugas)
Mendasarkan pada hak asasi manusia
Anda tidak berhak membunuh seseorang karena akan
Feminist Ethics
Kritik terhadap institusi sosial yang menguntungkan
pria dan tidak menguntungkan wanita
Memahami relasi gender dan meninggalkan bias
pada pria
Menegaskan aturan dan kepentingan suatu etika
perawatan yang menekankan emosi dan hubungan
interpersonal daripada alasan objektif dan logik
21
Narrative Ethics
Mendasarkan pada kehidupan manusia
sebagai konteks individual
diperhitungkan bila determinasi secara
etis betul atau salah
22
23
DEFINISI
Casuistry merupakan interpretasi persoalanpersoalan moral menggunakan prosedur
yang berdasarkan paradigma dan analogi,
menghasilkan formulasi opini ahli mengenai
eksistensi dan kekuatan dari kewajiban
moral tertentu yang terangkai dalam
peraturan-peraturan yang bersifat umum
tapi tidak universal karena interpretasi
tersebut dianggap baik dengan ketentuan
hanya dalam kondisi yang khusus dari aksi
pelaku dan keadaan (Downie, 2006)
24
Casuistry adalah :
1. Proses menentukan benar salahnya
tindakan atau hati nurani melalui
analisa kasus yang menggambarkan
peraturan etika umum
2. Kemampuan menerapkan hukum moral
umum pada sebagian kasus
25
Case-based Method
Melibatkan masalah paling dasar
Pendekatan induktif pada keputusan etik
Metoda pendekatan pada keputusan etik tentang
apa yang dikerjakan pada kasus spesifik
Lebih memperhatikan ke moral diagnosis
Kurang memperhatikan identifikasi gambaran yang
relevan suatu kasus sebab kurangnya materi/ isi
Mendasarkan berpikir secara moral terhadap
perbandingan kasus dan analogi tapi kurang dalam
permulaan premises moral
28
KASUS-KASUS CASUISTRY
DISKRIMINASI PASIEN PENDERITA AIDS
(ODHA)
Penolakan perawatan sering datang dari
dokter gigi
Salahnya pemahaman mengenai penularan
AIDS yang dikira sangat mudah
Prosedural sebelum ODHA mencabutkan gigi
sangat panjang dan dirasa tidak perlu :
rontgen, periksa penyakit dalam, tes paru,
tes darah.
29
31
Imitasi
Penilaian orang lain sebagai acuan/ panutan tanpa
melihat nilai kebenaran
Moralitas mengikuti contoh panutan
Observasi, melakukan asimilasi sesuai nilai yang
digambarkan konsultan seniornya
33
individu
Pendekatan subjektif terhadap keputusan
Dianggap benar apa yang dirasakan benar
Dapat memuaskan kehendak seseorang
Dianggap salah apa yang dirasakan salah
Tidak sesuai dengan kehedak seseorang
34
Intuisi
35
imbalan
Anak guru identik saudara kandung
Meneruskan ilmu pengetahuan kepada mereka
lanjutan
Deklarasi Geneva
(1948; WMA, Sydney 1968)
Merupakan lafal sumpah Dokter
Membaktikan hidup untuk kemanusiaan
Menghormati guru
Menjalankan tugas sesuai hati nurani dengan cara
terhormat
Mengutamakan kesehatan penderita
Merahasiakan hal-hal yang diketahui tentang
penderita
39
Deklarasi Geneva
(1948; WMA, Sydney 1968)
Merupakan lafal sumpah Dokter
lanjutan
40
41
42
Moral Vs Ethics
Morality : an individual/ groups sense of
rights or wrong, good or bad
Ethics : concerning the critical scrutiny of
such moral beliefs looking at how logical
or coherent the beliefs are
44
45
Kesimpulan
Keputusan Etik
Memperhatikan faktor-faktor yang ada
Mempertimbangkan nilai-nilai yang ada
Adanya penilaian klinis
(gray area keputusan etik)
Mempertimbangkan kualitas manusia
Mempertimbangkan akibat pengambilan keputusan
Memerlukan penalaran etik
Setiap pendekatan mempunyai kelebihan dan kekurangan
Mengkombinasikan pendekatan rasional dan non-rasional
47
Pernyataan Etik
Menyiratkan kata sebaiknya
Secara teoritis berlaku untuk semua orang
dalam situasi yg sama
Dokter sebaiknya memberikan pencegah
kehamilan kepada remaja yg sudah aktif secara
seksual tanpa mempertimbangkan ijin prang
tua
Saya telah menentukan untuk melakukan X,
dan tiap orang seperti saya di dalam situasi yg
sama, sebaiknya juga melakukan hal X
48
51
Lanjutan.
diperhatikan
55
4. Kerahasiaan
4. Kerahasiaan
Lanjutan
.
DHRP berpendapat :
Kerahasiaan pribadi harus dijaga, kecuali untuk
kepentingan tertentu
Informasi rahasia pasien dapat dibeberkan untuk
kepentingan hukum setelah mendapat ijin pasien dan
sebatas apa yang harus diketahui
Semua data pasien harus dilindungi
Pembeberan rahasia atas tuntutan hukum kadang
bertentangan dengan hak azasi manusia dan etik
kedokteran
Pembeberan dapat dilakukan saat akan ada bahaya
yang diyakini mengancam, tidak terhindarkan, jika
meragukan dapat mencari pertimbangan orang yang
lebih ahli
57
5. Masalah Di Awal
Neonatus dengan kelainan berat
Kehidupan
Lanjutan.
64
2.
3.
Adakah informed
consent
Adakah persetujuan
sia-sia
penghentian
Adakah sifat
pengobatan
Adakah pasien
Apakah kasus
bersifat
Konfidensialitas
retrospektif
medis
Kemungkinan
wali
paternalisme
Adanya pengobatan
Apakah kasus