Anda di halaman 1dari 20

TUGAS KELOMPOK KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

ROLE PLAY TRIASE di IGD

Disusun Oleh Kelompok 2


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Mita Febri Fitriana


Muhammad Harianto
Muttaqin Ashari
Nadia Artarina
Nella Putri Edy J
Nelly Putri Fauziana
Nova Nasrudin
Nova Rizki Nurmayanti
Novanda Anggista
10. Novi Nur Istichomah
11. Nur Rohmah S.Putri
12. Nur Yuliati
13. Nurul Erra Amanina

(201401027)
(201401028)
(201401029)
(201401030)
(201401031)
(201401032)
(201401033)
(201401034)
(201401035)
(201401036)
(201401037)
(201401038)
(201401039)

AKADEMI KEPERAWATAN
PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO
2015/2016

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadiran Allah SWT karena atas limpahan rahmat, taufik,
hidayah dan inayahnya kepada kita semua. Shalawat dan salam semoga tetap
tercurahkan kepada Rasullah SAW karena atas limpahan rahmatnya kami sebagai

penyusun dapat menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas mata
kuliah Keperawatan Gawat Darurat II.
Tak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada dosen Keperawatan
Gawat Darurat yang telah membantu kami dalam mengerjakan tugas ini. Kami
juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman mahasiswa yang juga sudah
memberikan kontribusi baik langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan
makalah ini. Karena itu pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah
Keperawatan Gawat Darurat serta sebagai bahan pertimbangan dalam
pembelajaran mengenai Keperawatan Gawat Darurat dalam bidang keperawatan.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, oleh karena
itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaanya
makalah ini. Kami berharap semoga makalah dan role play

mengenai

keperawatan gawat darurat ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Ponorogo, Januari 2016

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................

ii

DAFTAR ISI....................................................................................................

iii

BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang..................................................................................................

Rumusan Masalah.............................................................................................

Tujuan...............................................................................................................

Manfaat.............................................................................................................

Metode Penulisan..............................................................................................

BAB II PEMBAHASAN
I.

Kegawat Daruratan
A. Pengertian Gawat Darurat dan Instalasi Gawat Darurat (IGD)...............
B. Status Kegawatan Pasien.........................................................................
C. Kejadian Kegawat Daruratan..................................................................
II. Triage

3
4
5

A. Sejarah triase.........................................................................................

B. Pengertian triase....................................................................................

C. Tujuan dari triase..................................................................................

D. Klasifikasi triage dalam gambaran kasus..............................................

E. Pengelompokan triase berdasarkan tag label........................................

F. Skenario role play.................................................................................

10

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan.........................................................................................
B. Saran...................................................................................................

14
15

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................

16

BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Gawat darurat adalah suatu keadaan yang mana penderita memerlukan
pemeriksaan medis segera, apabila tidak dilakukan akan berakibat fatal bagi
penderita. Instalasi Gawat Darurat (IGD) adalah salah satu unit di rumah
sakit yang harus dapat memberikan pelayanan darurat kepada masyarakat
yang menderita penyakit akut dan mengalami kecelakaan, sesuai dengan
standar. Fungsi dari IGD adalah untuk menerima, menstabilkan dan
mengatur pasien yang menunjukkan gejala yang bervariasi dan gawat serta
juga kondisi-kondisi yang sifatnya tidak gawat. IGD juga menyediakan
sarana penerimaan untuk penatalaksanaan pasien dalam keadaan bencana,
hal ini merupakan bagian dari perannya di dalam membantu keadaan
bencana yang terjadi di tiap daerah.
Didalam IGD berkaitan erat dengan triase, triase Adalah proses khusus
memilah dan memilih pasien berdasarkan beratnya penyakit menentukan
prioritas perawatan gawat medik serta prioritas transportasi. Artinya
memilih berdasarkan prioritas dan penyebab ancaman hidup. Sedangkan
triase/triage

merupakan

suatu

sistem

yang

digunakan

dalam

mengidentifikasi korban dengan cedera yang mengancam jiwa untuk


kemudian diberikan prioritas untuk dirawat atau dievakuasi ke fasilitas
kesehatan.

B Rumusan Masalah
1

Apa pengertian gawat darurat?

Apa pengetian Instalasi Gawat Darurat?

Bagaimana status kegawatan pasien?

Apa saja kejadian kegawat daruratan?

Bagaimana sejarah triase?

Apa pengertian triase?

Apa tujuan dari triase?

Apa saja klasifikasi triage dalam gambaran kasus?

Bagaimana pengelompokan triase berdasarkan tag label?

C Tujuan
1

Mengetahui pengertian gawat darurat

Mengetahui pengetian Instalasi Gawat Darurat

Mengetahui status kegawatan pasien

Mengetahui kejadian kegawat daruratan

Mengetahui sejarah triase

Mengetahui pengertian triase

Mengetahui tujuan dari triase

Mengetahui klasifikasi triage dalam gambaran kasus

Mengetahui pengelompokan triase berdasarkan tag label

D Manfaat

Kami

mengharapkan

makalah

ini

dapat

menjadi

wawasan

pengetahuan bagi pembaca dan juga khususnya bagi mahasiswa akademi


keperawatan terutama dalam memahami materi tentang Keperawatan Gawat
Darurat.

E Metode Penulisan
Dalam penulisan makalah ini, kami memperoleh materi dari beberapa
sumber yaitu buku-buku dan internet yang terkait dengan materi
Keperawatan Gawat Darurat.

BAB II
PEMBAHASAN
I.

Kegawat Daruratan
A. Pengetian Gawat Darurat dan Instalasi Gawat Darurat (IGD)

Gawat darurat adalah suatu keadaan yang mana penderita memerlukan pemeriksaan
medis segera, apabila tidak dilakukan akan berakibat fatal bagi penderita. Instalasi Gawat
Darurat (IGD) adalah salah satu unit di rumah sakit yang harus dapat memberikan pelayanan
darurat kepada masyarakat yang menderita penyakit akut dan mengalami kecelakaan, sesuai
dengan standar.

IGD adalah suatu unit integral dalam satu rumah sakit dimana semua pengalaman
pasien yang pernah datang ke IGD tersebut akan dapat menjadi pengaruh yang besar bagi
masyarakat tentang bagaimana gambaran Rumah Sakit itu sebenarnya. Fungsinya adalah
untuk menerima, menstabilkan dan mengatur pasien yang menunjukkan gejala yang bervariasi
dan gawat serta juga kondisi-kondisi yang sifatnya tidak gawat. IGD juga menyediakan sarana
penerimaan untuk penatalaksanaan pasien dalam keadaan bencana, hal ini merupakan bagian
dari perannya di dalam membantu keadaan bencana yang terjadi di tiap daerah.
Ruang IGD, selain sebagai area klinis, IGD juga memerlukan fasilitas yang dapat
menunjang beberapa fungsi-fungsi penting sebagai berikut: kegiatan ajar mengajar,
penelitian/riset, administrasi, dan kenyamanan staff. Adapun area-area yang ada di dalam
kegiatan pelayanan kesehatan bagi pasien di IGD adalah :
1. Area administratif
2. Reception/Triage/Waiting area
3. Resuscitation area
4. Area Perawat Akut (pasien yang tidak menggunakan ambulan)
5. Area Konsultasi (untuk pasien yang menggunakan ambulan)
6. Staff work stations
7. Area Khusus, misalnya: Ruang wawancara untuk keluarga pasien,
Ruang Prosedur, Plaster room, Apotik, Opthalmology/ENT, Psikiatri,
Ruang Isolasi, Ruang Dekontaminasi, Area ajar mengajar
8. Pelayanan Penunjang, misalnya: Gudang / Tempat Penyimpanan,
Perlengkapan bersih dan kotor, Kamar mandi, Ruang Staff, Tempat
Troli Linen
9. Tempat peralatan yang bersifat mobile Mobile X-Ray equipment bay
10. Ruang alat kebersihan
11. Area tempat makanan dan minuman
12. Kantor Dan Area Administrasi
13. Area diagnostic misalnya medis imaging area laboratorium

14. Departemen keadaan darurat untuk sementara/ bangsal observasi


jangka pendek/ singkat (opsional)
15. Ruang Sirkulasi.
Ukuran Total IGD dimana total area internal IGD, tidak termasuk bangsal pengamatan
dan area internal imaging sekarang ini sebaiknya, harus sedikitnya 50 m2/1000 kehadiran
tahunan atau 145 m2/1000 jumlah pasien yang masuk setahun, ukuran yang manapun boleh
dipakai tetapi lebih baik dipilih yang lebih besar. Ukuran yang minimum suatu IGD akan
lebih fungsional apabila seluas 700 m2.
B. Status Kegawatan Pasien
Status kegawatan pasien Instalasi Gawat Darurat terdiri dari :
1. Pasien gawat darurat
Pasien yang tiba-tiba berada dalam keadaan gawat darurat atau
akan menjadi gawat dan terancam nyawanya atau anggota badannya
(akan menjadi cacat) bila tidak mendapat pertolongan secepatnya.
2. Pasien gawat tidak darurat
Pasien berada dalam keadaan gawat tetapi tidak memerlukan
tindakan darurat, misalnya kanker stadium lanjut.
3. Pasien darurat tidak gawat
Pasien akibat musibah yang dating tiba-tiba, tetapi tidak
mengancam nyawa dan anggota badannya, misalnya luka sayata
dangkal.
4. Pasien tidak gawat tidak darurat
Misalnya pasien dengan ulcus tropicum, TBC kulit, dan sebagainya.

C. Kejadian Kegawat daruratan


1. Kecelakaan (accident)

Suatu kejadian dimana interaksi berbagai faktor yang datangnya


mendadak,

tidak

dikehendaki

sehingga

menimbulkan

cedera

(fisik,mental dan sosial).


Kecelakaan dan cedera dapat diklasifikasikan menurut :
a. Tempat kejadian :
Kecelakaan lalu lintas
Kecelakaan di lingkungan rumah tangga
Kecelakaan dilingkungan pekerjaan
Kecelakaan di sekolah
b. Mekanisme kejadian :
Tertumbuk, jatuh, terpotong, tercekik oleh benda asing, tersengat,
terbakar baik karena efek kimia, fisik maupun listrik atau radiasi.
c. Waktu kejadian :
Waktu perjalanan (travelling/transport time)
Waktu bekerja, waktu sekolah, waktu bermain dan lain-lain
2. Cedera
Masalah kesehatan yang didapat/ dialami sebagai akibat kecelakaan
3. Bencana
Peristiwa atau rangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam dan
atau manusia yang mengakibatkan korban dan penderitaan manusia,
kerugian harta benda, kerusakan lingkungan, kerusakan sarana dan
prasarana umum serta menimbulkan gangguan terhadap tata kehidupan
dan penghidupan masyarakat dan pembangunan nasional yang
memerlukan pertolongan dan bantuan.

II. TRIASE
A. Sejarah Triage
Penggunaan istilah triage ini sudah lama berkembang. Konsep awal triage modern yang
berkembang meniru konsep pada jaman Napoleon dimana Baron Dominique Jean Larrey
(1766 1842), seorang dokter bedah yang merawat tentara Napoleon, mengembangkan dan
melaksanakan sebuah system perawatan dalam kondisi yang paling mendesak pada tentara
yang datang tanpa memperhatikan urutan kedatangan mereka. System tersebut memberikan
6

perawatan awal pada luka ketika berada di medan perang kemudian tentara diangkut ke rumah
sakit/tempat perawatan yang berlokasi di garis belakang. Sebelum Larrey menuangkan
konsepnya, semua orang yang terluka tetap berada di medan perang hingga perang usai baru
kemudian diberikan perawatan.
Pada tahun 1846, John Wilson memberikan kontribusi lanjutan bagi filosofi triase. Dia
mencatat bahwa, untuk penyelamatan hidup melalui tindakan pembedahan akan efektif bila
dilakukan pada pasien yang lebih memerlukan.
Pada perang dunia I, pasien akan dipisahkan di pusat pengumpulan korban secara
langsung akan dibawa ke tempat dengan fasilitas yang sesuai. Pada perang dunia II
diperkenalkan pendekatan triage dimana korban dirawat pertama kali dilapangan oleh dokter
dan kemudian dikeluarkan dari garis perang untuk perawatan yang lebih baik.
Pengelompokan pasien dengan tujuan untuk membedakan prioritas penanganan dalam medan
perang pada perang dunia I, maksud awalnya adalah untuk menangani luka yang minimal
pada tentara sehingga dapat segera kembali ke medan perang.
Penggunaan awal kata trier mengacu pada penampisan screening di medan perang.
Kini istilah tersebut lazim digunakan untuk menggambarkan suatu konsep pengkajian yang
cepat dan terfokus dengan suatu cara yang memungkinkan pemanfaatan sumber daya
manusia, peralatan serta fasilitas yang paling efisien terhadap hamper 100 juta orang yang
memerlukan pertolongan di unit gawat darurat (UGD) setiap tahunnya. Berbagai system
triage mulai dikembangkan pada akhir tahun 1950-an seiring jumlah kunjungan UGD yang
telah melampaui kemampuan sumber daya yang ada untuk melakukan penanganan segera.
Tujuan triage adalah memilih atau menggolongkan semua pasien yang datang ke UGD dan
menetapkan prioritas penanganan.

B. Pengertian Triase
Triase Adalah Proses khusus Memilah dan memilih pasien berdasarkan beratnya
penyakit menentukan prioritas perawatan gawat medik serta prioritas transportasi. Artinya
memilih berdasarkan prioritas dan penyebab ancaman hidup. Sedangkan triase/triage
merupakan suatu sistem yang digunakan dalam mengidentifikasi korban dengan cedera yang
mengancam jiwa untuk kemudian diberikan prioritas untuk dirawat atau dievakuasi ke
fasilitas kesehatan.

C. Tujuan Triase perawatan gawat darurat


1. Identifikasi cepat korban yang memerlukan stabilisasi segera, Ini lebih
ke perawatan yang dilakukan di lapangan.
2. Identifikasi korban yang hanya dapat diselamatkan dengan pembedahan
3. Untuk mengurangi jatuhnya korban jiwa dan kecacatan. Inilah tiga
alasan dan tujuan dilakukannya triase gawat darurat PPGD

D. Klasifikasi Triage Dalam Gambaran Kasus


1. Prioritas 1 Kasus Berat
a. Perdarahan berat
b. Asfiksia, cedera cervical, cedera pada maxilla
c. Trauma kepala dengan koma dan proses shock yang cepat
d. Fraktur terbuka dan fraktur compound
e. Luka bakar > 30 % / Extensive Burn
f. Shock tipe apapun
2. Prioritas 2 Kasus Sedang
a. Trauma thorax non asfiksia
b. Fraktur tertutup pada tulang panjang
c. Luka bakar terbatas ( < 30% dari TBW )
d. Cedera pada bagian / jaringan lunak

3. Prioritas 3 Kasus Ringan


a. Minor injuries
b. Seluruh kasus-kasus ambulant / jalan
4. Prioritas 0 Kasus Meninggal
a. Tidak ada respon pada semua rangsangan
b. Tidak ada respirasi spontan
c. Tidak ada bukti aktivitas jantung
d. Tidak ada respon pupil terhadap cahaya

E. Pengelompokan Triase berdasarkan Tag label


Dalam pelaksanaannya biasanya dilakukan Tag label Triase (Label Berwarna) yang
dipakai oleh petugas triase untuk mengidentifikasi dan mencatat kondisi untuk tindakan medis
terhadap korban. Pengelompokan triase berdasarkan tag label, yaitu :
1. Prioritas Nol (Hitam)
Pasien meninggal atau cedera Parah yang jelas tidak mungkin untuk
diselamatkan. pengelompokan label Triase
2. Prioritas Pertama (Merah)
Penderita Cedera berat dan memerlukan penilaian cepat dan tindakan
medik atau transport segera untuk menyelamatkan hidupnya. Misalnya
penderita gagal nafas, henti jantung, Luka bakar berat, pendarahan
parah dan cedera kepala berat.
3. Prioritas kedua (kuning)

Pasien memerlukan bantuan, namun dengan cedera dan tingkat yang


kurang berat dan dipastikan tidak akan mengalami ancaman jiwa
dalam waktu dekat. misalnya cedera abdomen tanpa shok, Luka bakar
ringan, Fraktur atau patah tulang tanpa Shok dan jenis-jenis penyakit
lain.
4. Prioritas Ketiga (Hijau)
Pasien dengan cedera minor dan tingkat penyakit yang tidak
membutuhkan pertolongan segera serta tidak mengancam nyawa dan
tidak menimbulkan kecacatan. Nah mungkin anda masuk dalam
kategori yang ini, jadi Jangan marah-marah dan jangan heran kenapa
anda tidak langsung mendapatkan perawatan di Ruang UGD sementara
mereka harus menolong pasien lain yang lebih parah.

10

SKENARIO TRIAGE UGD


NAMA KELOMPOK :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.

MITA FEBRI
(201401027) : KELUARGA 1
M.HARIYANTO
(201401028) : PASIEN 3
MUTTAKIN ASHARI
(201401029) : PERAWAT 3
NADIA ARTARINA (201401030) : KELUARGA 3
NELLA PUTRI EDY. J
(201401031) : PERAWAT 1
NELLY PUTRI F
(201401032) : KELUARGA 2
NOVA NASRUDIN
(201401033) : PASIEN 4
NOVA RIZKI .N
(201401034) : KELUARGA 4
NOVANDA .A
(201401035) : POLISI
NOVI NUR .I
(201401036) : PERAWAT 2
NUR ROHMAH S.P.
(201401037) : DOKTER
NUR YULIATI
(201401038) : PASIEN 1
NURUL ERRA .A
(201401039) : PASIEN 2

Pada UGD ada 4 triage yaitu triage merah, kuning, hijau dan hitam. Perawat harus
dapat memposisikan triage sesuai dengan keadaan pasien. Dimana triage merah
digunakan oleh pasien dengan keadaan gawat dan darurat. Triage kuning digunakan oleh
pasien dengan keadaan gawat tetapi tidak darurat. Triage hijau digunakan oleh pasien
dengan keadaan yang tidak gawat tidak darurat. Sedangkan triage hitam digunakan untuk
pasien dengan keadaan meninggal.
( Di suatu UGD pada pukul 10.00 WIB datang seorang pasien novanda yang
terpeleset di kamar mandi dan posisi tangan kanan terkilir dan bengkak. Kemudian oleh
perawat yuli dan novi di bawa masuk dan segera ditangani oleh dokter. Oleh perawat
pasien ditempatkan di triage warna hijau. Sedangkan perawat nella membawa keluarga
untuk mengisi identitas pasien. )
11

MITA FEBRI

: suster tolong ini ibu saya tangannya bengkak ..!

NELLA: iya mbak ..mbak mohon tenang ini segera ditangani (pasien di bawa ke bed)
NOVI

: mari mbak ikut saya, untuk mengisi identitas dan melengkapi


administrasi pasien..! (keluarga pasien mengikuti perawat) nama
pasiennya siapa ya mbak?

MITA FEBRI

: yuliati sus..

NOVI

: umurnya berapa mbak?

MITA FEBRI

: 48 tahun sus ...

NOVI

: Alamatnya mana mbak?

MITA FEBRI

: Jln. Berkicau Rt. 5 Rw. 3 No.10 ponorogo sus..

NOVI

: Kronologi kejadiannya ini bagaimana mbak kok bisa terjatuh?

MITA FEBRI : Tadi itu ibu saya lagi mandi di kamar mandi lalu mau keluar, Ibu
terjatuh dan tangan kanannya terbentur ke tembok lalu bengkak dan
dibawa ke rumah sakit ..
NOVI

: iya mbak terima kasih sebelumnya pasien kira kira sudah


mempunyai kartu BPJS atau tidak ?

MITA FEBRI :ibu saya tidak punya BPJS sus..


NOVI

:Iya mbak terima kasih, silahkan di tunggu sebentar biar ditangani oleh
dokter lebih dulu

(Ketika perawat dan dokter masih menangani pasien 1, tiba-tiba ada pasien lagi yang
datang dengan keadaan sesak karena sakit asma, kemudian perawat 3 dan dokter
melakukan tindakan kepada pasien 2)
MUTTAKIN

:sini..sini.! (sambil menunjukan bed yang akan ditempati)

NELLY

: iya mas tapi tolong cepat ditangani ya.. lakukan yang terbaik untuk
anak saya mas,,,

MUTTAKIN

:iya bu,, kami akan berusaha semaksimal mungkin..

(Setelah beberapa saat dokter dan perawat menangani pasien asma dengan memberikan
oksigen kepada pasien)
NELLY

:bagaimana keadaan anak saya mas?

MUTTAKIN

:iya bu ini masih ditangani tetapi keadaan anak ibu sudah membaik . Ibu
berdoa saja agar cepat sembuh

NELLY

:tetapi anak saya kok masih sesak begitu mas?..

12

MUTTAKIN

:Ini masih saya beri oksigen bu, alat yang saya pasangkan ini alat bantu
pernafasan anak ibu (sambil menunnjukkan alat),,

NELY

:yasudah mas, lakukan yang terbaik untuk anak saya ya mas..

MUTTAKIN

:baik bu..

(Tiba-tiba ada pasien korban perampokan yang dibawa oleh polisi ke UGD, yang
ditangani oleh dokter dan perawat 1 dan 2 )
NOVANDA

:dokter ini tolong ada warga yang mengalami perampokan.. (sambil


mendorong bed pasien)

NUR R

:sus, tolong siapkan peralatannya

NELLA

:baik dok saya siapkan peralatannya.. (sambil menyiapkan peralatan


pada tiage merah)

(Polisi menghubungi keluarga dari korban, untuk segera datang ke Rumah Sakit)
NOVANDA

:selamat pagi, saya dari pihak kepolisian, mohon maaf apakah ini benar
dengan keluarga dari bapak hariyanto dan ananda nova nasrudin ?

NADIA

:pagi, iya benar pak ini saya istrinya

NOVANDA

:ini suami dan anak ibu berada di RS Harjono, karena mengalami


perampokan di saat melakukan perjalanan di daerah pos polisi.

NADIA

:astagaa, kok bisa, lalu keadaanya sekarang bagaimana?

NOVANDA

:keadaanya ini masih di tangani oleh dokter, lebih baik ibu segera ke
sini..

NADIA

:oh baiklah pak

(Istri dari pasien mengabari kepada anaknya bahwa bapak dan kakaknya sedang di rumah
sakit karena menjadi korban perampokan)
NADIA

:nak, ayo segera bersiap-siap kita ke rumah sakit jenguk bapak dan

kakak.
NOVA R

:bapak dan kakak kenapa bu ?

NADIA

:bapak dan kakak mengalami perampokan di jalan dekat kantor polisi

nak,
NOVA R

:baiklah buk ayo kita segera kesana buk

(Keluarga bersama-sama pergi ke rumah sakit)


NADIA

:bapakk.. (tergesa-gesa sambil menuju ke bed pasien

13

NOVA R

:bapak.. kakak..ibu, bapak dan kakak kenapa buu

MUTTAKIN

:sabar bu, mohon ibu dan adik silahkan menunggu diluar, kami akan
melakukan tindakan semaksimal mungkin untuk pasien

NADIA

:tolong sembuhkan keluarga kami sus

MUTTAKIN

:iya bu, kami akan melakukan semaksimal mungkin

(Keluarga menunggu di ruang tunggu dan dokter perawat melakukan tindakan setelah
beberapa saat tiba-tiba keadaan pasien hariyanto memburuk dan tidak dapat ditolong,
kemudian dokter menemui keluarga untuk memberi tahu bahwa pasien hariyanto tidak
dapat ditolong sementara perawat memindahkan pasien ke triage hitam dan menangani
pasien nova)
NOVI

:pak bangun pak ayo bangun..(sambil menggerakaan tubuh pasien)

NELLA:nadinya sudah berhenti dok


NUR R

:sus keadaan pasien semakin memburuk

Tttttttttiiiiiiiiiiiiiiittttttttttttttttttttttttttt.......................................
NUR R

:ini keadaan pasien sudah tidak dapat diselamatkan, saya akan menemui
keluarga pasien dan kalian pindahkan pasien.(sambil keluar
meninggalkan ruangan)

(Dokter meninggalkan pasien dan menghampiri keluarga pasien untuk memberitahukan


keadaan pasien)
NUR R

:bu, kami sudah melakukan tindakan semaksimal mungkin kepada


pasien, tetapi mohon maaf suami ibu tidak dapat diselamatkan. Akan
tetapi putra ibu masih dalam penanganan kami.

NADIA

:astagaaaaa...(keluarga histeris mendengar kabar dari dokter sambil


menghampiri jenazah)

14

BAB III
PENUTUP
A Kesimpulan
Gawat darurat adalah suatu keadaan yang mana penderita memerlukan
pemeriksaan medis segera, apabila tidak dilakukan akan berakibat fatal bagi
penderita. Instalasi gawat darurat (IGD) adalah salah satu unit di rumah sakit
yang harus dapat memberikan pelayanan darurat kepada masyarakat yang
menderita penyakit akut dan mengalami kecelakaan, sesuai dengan standar.
Triase adalah proses khusus memilah dan memilih pasien berdasarkan
beratnya penyakit menentukan prioritas perawatan gawat medik serta
prioritas transportasi. Artinya memilih berdasarkan prioritas dan penyebab
ancaman hidup. Sedangkan triase/triage merupakan suatu sistem yang
digunakan dalam mengidentifikasi korban dengan cedera yang mengancam
jiwa untuk kemudian diberikan prioritas untuk dirawat atau dievakuasi ke
fasilitas kesehatan.
Dalam pelaksanaannya biasanya dilakukan tag label triase (label
berwarna) yang dipakai oleh petugas triase untuk mengidentifikasi dan
mencatat kondisi untuk tindakan medis terhadap korban. Pengelompokan
triase berdasarkan tag label yang pertama prioritas nol (hitam) yaitu pasien
meninggal atau cedera parah yang jelas tidak mungkin untuk diselamatkan,
prioritas pertama (merah) yaitu penderita cedera berat dan memerlukan
penilaian

cepat

dan

tindakan

medik

atau

transport

segera

untuk

menyelamatkan hidupnya. Misalnya penderita gagal nafas, henti jantung, luka


bakar berat, pendarahan parah dan cedera kepala berat, prioritas kedua
(kuning) yaitu pasien memerlukan bantuan, namun dengan cedera dan tingkat
yang kurang berat dan dipastikan tidak akan mengalami ancaman jiwa dalam
15

waktu dekat. Misalnya cedera abdomen tanpa shok, luka bakar ringan, fraktur
atau patah tulang tanpa shok dan jenis-jenis penyakit lain, dan prioritas ketiga
(hijau) yaitu pasien dengan cedera minor dan tingkat penyakit yang tidak
membutuhkan pertolongan segera serta tidak mengancam nyawa dan tidak
menimbulkan kecacatan. Nah mungkin anda masuk dalam kategori yang ini,
jadi jangan marah-marah dan jangan heran kenapa anda tidak langsung
mendapatkan perawatan di ruang ugd sementara mereka harus menolong
pasien lain yang lebih parah.
B Saran
Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari bahwa yang kami tulis
masih banyak kesalahan, baik dari isi materi dan cara penulisan. Oleh karena
itu, penulis mengharapankan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan makalah ini, sehingga makalah ini dapat menjadi wawasan
pengetahuan bagi pembacanya.

16

DAFTAR PUSTAKA

PDF

[internet]

bersumber

dari

<http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/34227/4/Chapter%20I.pdf

>

diakses pada tanggal 26 Januari 2016


2012.

Sejarah

konsep

dan

kategori

triase

[internet]

bersumber

<https://forbetterhealth.wordpress.com/2008/12/22/sejarah-konsep-dan-

kategorisasi-triage/ > diakses pada tanggal 26 Januari 2016

17

dari

Anda mungkin juga menyukai