(201401027)
(201401028)
(201401029)
(201401030)
(201401031)
(201401032)
(201401033)
(201401034)
(201401035)
(201401036)
(201401037)
(201401038)
(201401039)
AKADEMI KEPERAWATAN
PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO
2015/2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadiran Allah SWT karena atas limpahan rahmat, taufik,
hidayah dan inayahnya kepada kita semua. Shalawat dan salam semoga tetap
tercurahkan kepada Rasullah SAW karena atas limpahan rahmatnya kami sebagai
penyusun dapat menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas mata
kuliah Keperawatan Gawat Darurat II.
Tak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada dosen Keperawatan
Gawat Darurat yang telah membantu kami dalam mengerjakan tugas ini. Kami
juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman mahasiswa yang juga sudah
memberikan kontribusi baik langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan
makalah ini. Karena itu pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah
Keperawatan Gawat Darurat serta sebagai bahan pertimbangan dalam
pembelajaran mengenai Keperawatan Gawat Darurat dalam bidang keperawatan.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, oleh karena
itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaanya
makalah ini. Kami berharap semoga makalah dan role play
mengenai
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................
ii
DAFTAR ISI....................................................................................................
iii
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang..................................................................................................
Rumusan Masalah.............................................................................................
Tujuan...............................................................................................................
Manfaat.............................................................................................................
Metode Penulisan..............................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
I.
Kegawat Daruratan
A. Pengertian Gawat Darurat dan Instalasi Gawat Darurat (IGD)...............
B. Status Kegawatan Pasien.........................................................................
C. Kejadian Kegawat Daruratan..................................................................
II. Triage
3
4
5
A. Sejarah triase.........................................................................................
B. Pengertian triase....................................................................................
10
14
15
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
16
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Gawat darurat adalah suatu keadaan yang mana penderita memerlukan
pemeriksaan medis segera, apabila tidak dilakukan akan berakibat fatal bagi
penderita. Instalasi Gawat Darurat (IGD) adalah salah satu unit di rumah
sakit yang harus dapat memberikan pelayanan darurat kepada masyarakat
yang menderita penyakit akut dan mengalami kecelakaan, sesuai dengan
standar. Fungsi dari IGD adalah untuk menerima, menstabilkan dan
mengatur pasien yang menunjukkan gejala yang bervariasi dan gawat serta
juga kondisi-kondisi yang sifatnya tidak gawat. IGD juga menyediakan
sarana penerimaan untuk penatalaksanaan pasien dalam keadaan bencana,
hal ini merupakan bagian dari perannya di dalam membantu keadaan
bencana yang terjadi di tiap daerah.
Didalam IGD berkaitan erat dengan triase, triase Adalah proses khusus
memilah dan memilih pasien berdasarkan beratnya penyakit menentukan
prioritas perawatan gawat medik serta prioritas transportasi. Artinya
memilih berdasarkan prioritas dan penyebab ancaman hidup. Sedangkan
triase/triage
merupakan
suatu
sistem
yang
digunakan
dalam
B Rumusan Masalah
1
C Tujuan
1
D Manfaat
Kami
mengharapkan
makalah
ini
dapat
menjadi
wawasan
E Metode Penulisan
Dalam penulisan makalah ini, kami memperoleh materi dari beberapa
sumber yaitu buku-buku dan internet yang terkait dengan materi
Keperawatan Gawat Darurat.
BAB II
PEMBAHASAN
I.
Kegawat Daruratan
A. Pengetian Gawat Darurat dan Instalasi Gawat Darurat (IGD)
Gawat darurat adalah suatu keadaan yang mana penderita memerlukan pemeriksaan
medis segera, apabila tidak dilakukan akan berakibat fatal bagi penderita. Instalasi Gawat
Darurat (IGD) adalah salah satu unit di rumah sakit yang harus dapat memberikan pelayanan
darurat kepada masyarakat yang menderita penyakit akut dan mengalami kecelakaan, sesuai
dengan standar.
IGD adalah suatu unit integral dalam satu rumah sakit dimana semua pengalaman
pasien yang pernah datang ke IGD tersebut akan dapat menjadi pengaruh yang besar bagi
masyarakat tentang bagaimana gambaran Rumah Sakit itu sebenarnya. Fungsinya adalah
untuk menerima, menstabilkan dan mengatur pasien yang menunjukkan gejala yang bervariasi
dan gawat serta juga kondisi-kondisi yang sifatnya tidak gawat. IGD juga menyediakan sarana
penerimaan untuk penatalaksanaan pasien dalam keadaan bencana, hal ini merupakan bagian
dari perannya di dalam membantu keadaan bencana yang terjadi di tiap daerah.
Ruang IGD, selain sebagai area klinis, IGD juga memerlukan fasilitas yang dapat
menunjang beberapa fungsi-fungsi penting sebagai berikut: kegiatan ajar mengajar,
penelitian/riset, administrasi, dan kenyamanan staff. Adapun area-area yang ada di dalam
kegiatan pelayanan kesehatan bagi pasien di IGD adalah :
1. Area administratif
2. Reception/Triage/Waiting area
3. Resuscitation area
4. Area Perawat Akut (pasien yang tidak menggunakan ambulan)
5. Area Konsultasi (untuk pasien yang menggunakan ambulan)
6. Staff work stations
7. Area Khusus, misalnya: Ruang wawancara untuk keluarga pasien,
Ruang Prosedur, Plaster room, Apotik, Opthalmology/ENT, Psikiatri,
Ruang Isolasi, Ruang Dekontaminasi, Area ajar mengajar
8. Pelayanan Penunjang, misalnya: Gudang / Tempat Penyimpanan,
Perlengkapan bersih dan kotor, Kamar mandi, Ruang Staff, Tempat
Troli Linen
9. Tempat peralatan yang bersifat mobile Mobile X-Ray equipment bay
10. Ruang alat kebersihan
11. Area tempat makanan dan minuman
12. Kantor Dan Area Administrasi
13. Area diagnostic misalnya medis imaging area laboratorium
tidak
dikehendaki
sehingga
menimbulkan
cedera
II. TRIASE
A. Sejarah Triage
Penggunaan istilah triage ini sudah lama berkembang. Konsep awal triage modern yang
berkembang meniru konsep pada jaman Napoleon dimana Baron Dominique Jean Larrey
(1766 1842), seorang dokter bedah yang merawat tentara Napoleon, mengembangkan dan
melaksanakan sebuah system perawatan dalam kondisi yang paling mendesak pada tentara
yang datang tanpa memperhatikan urutan kedatangan mereka. System tersebut memberikan
6
perawatan awal pada luka ketika berada di medan perang kemudian tentara diangkut ke rumah
sakit/tempat perawatan yang berlokasi di garis belakang. Sebelum Larrey menuangkan
konsepnya, semua orang yang terluka tetap berada di medan perang hingga perang usai baru
kemudian diberikan perawatan.
Pada tahun 1846, John Wilson memberikan kontribusi lanjutan bagi filosofi triase. Dia
mencatat bahwa, untuk penyelamatan hidup melalui tindakan pembedahan akan efektif bila
dilakukan pada pasien yang lebih memerlukan.
Pada perang dunia I, pasien akan dipisahkan di pusat pengumpulan korban secara
langsung akan dibawa ke tempat dengan fasilitas yang sesuai. Pada perang dunia II
diperkenalkan pendekatan triage dimana korban dirawat pertama kali dilapangan oleh dokter
dan kemudian dikeluarkan dari garis perang untuk perawatan yang lebih baik.
Pengelompokan pasien dengan tujuan untuk membedakan prioritas penanganan dalam medan
perang pada perang dunia I, maksud awalnya adalah untuk menangani luka yang minimal
pada tentara sehingga dapat segera kembali ke medan perang.
Penggunaan awal kata trier mengacu pada penampisan screening di medan perang.
Kini istilah tersebut lazim digunakan untuk menggambarkan suatu konsep pengkajian yang
cepat dan terfokus dengan suatu cara yang memungkinkan pemanfaatan sumber daya
manusia, peralatan serta fasilitas yang paling efisien terhadap hamper 100 juta orang yang
memerlukan pertolongan di unit gawat darurat (UGD) setiap tahunnya. Berbagai system
triage mulai dikembangkan pada akhir tahun 1950-an seiring jumlah kunjungan UGD yang
telah melampaui kemampuan sumber daya yang ada untuk melakukan penanganan segera.
Tujuan triage adalah memilih atau menggolongkan semua pasien yang datang ke UGD dan
menetapkan prioritas penanganan.
B. Pengertian Triase
Triase Adalah Proses khusus Memilah dan memilih pasien berdasarkan beratnya
penyakit menentukan prioritas perawatan gawat medik serta prioritas transportasi. Artinya
memilih berdasarkan prioritas dan penyebab ancaman hidup. Sedangkan triase/triage
merupakan suatu sistem yang digunakan dalam mengidentifikasi korban dengan cedera yang
mengancam jiwa untuk kemudian diberikan prioritas untuk dirawat atau dievakuasi ke
fasilitas kesehatan.
10
MITA FEBRI
(201401027) : KELUARGA 1
M.HARIYANTO
(201401028) : PASIEN 3
MUTTAKIN ASHARI
(201401029) : PERAWAT 3
NADIA ARTARINA (201401030) : KELUARGA 3
NELLA PUTRI EDY. J
(201401031) : PERAWAT 1
NELLY PUTRI F
(201401032) : KELUARGA 2
NOVA NASRUDIN
(201401033) : PASIEN 4
NOVA RIZKI .N
(201401034) : KELUARGA 4
NOVANDA .A
(201401035) : POLISI
NOVI NUR .I
(201401036) : PERAWAT 2
NUR ROHMAH S.P.
(201401037) : DOKTER
NUR YULIATI
(201401038) : PASIEN 1
NURUL ERRA .A
(201401039) : PASIEN 2
Pada UGD ada 4 triage yaitu triage merah, kuning, hijau dan hitam. Perawat harus
dapat memposisikan triage sesuai dengan keadaan pasien. Dimana triage merah
digunakan oleh pasien dengan keadaan gawat dan darurat. Triage kuning digunakan oleh
pasien dengan keadaan gawat tetapi tidak darurat. Triage hijau digunakan oleh pasien
dengan keadaan yang tidak gawat tidak darurat. Sedangkan triage hitam digunakan untuk
pasien dengan keadaan meninggal.
( Di suatu UGD pada pukul 10.00 WIB datang seorang pasien novanda yang
terpeleset di kamar mandi dan posisi tangan kanan terkilir dan bengkak. Kemudian oleh
perawat yuli dan novi di bawa masuk dan segera ditangani oleh dokter. Oleh perawat
pasien ditempatkan di triage warna hijau. Sedangkan perawat nella membawa keluarga
untuk mengisi identitas pasien. )
11
MITA FEBRI
NELLA: iya mbak ..mbak mohon tenang ini segera ditangani (pasien di bawa ke bed)
NOVI
MITA FEBRI
: yuliati sus..
NOVI
MITA FEBRI
NOVI
MITA FEBRI
NOVI
MITA FEBRI : Tadi itu ibu saya lagi mandi di kamar mandi lalu mau keluar, Ibu
terjatuh dan tangan kanannya terbentur ke tembok lalu bengkak dan
dibawa ke rumah sakit ..
NOVI
:Iya mbak terima kasih, silahkan di tunggu sebentar biar ditangani oleh
dokter lebih dulu
(Ketika perawat dan dokter masih menangani pasien 1, tiba-tiba ada pasien lagi yang
datang dengan keadaan sesak karena sakit asma, kemudian perawat 3 dan dokter
melakukan tindakan kepada pasien 2)
MUTTAKIN
NELLY
: iya mas tapi tolong cepat ditangani ya.. lakukan yang terbaik untuk
anak saya mas,,,
MUTTAKIN
(Setelah beberapa saat dokter dan perawat menangani pasien asma dengan memberikan
oksigen kepada pasien)
NELLY
MUTTAKIN
:iya bu ini masih ditangani tetapi keadaan anak ibu sudah membaik . Ibu
berdoa saja agar cepat sembuh
NELLY
12
MUTTAKIN
:Ini masih saya beri oksigen bu, alat yang saya pasangkan ini alat bantu
pernafasan anak ibu (sambil menunnjukkan alat),,
NELY
MUTTAKIN
:baik bu..
(Tiba-tiba ada pasien korban perampokan yang dibawa oleh polisi ke UGD, yang
ditangani oleh dokter dan perawat 1 dan 2 )
NOVANDA
NUR R
NELLA
(Polisi menghubungi keluarga dari korban, untuk segera datang ke Rumah Sakit)
NOVANDA
:selamat pagi, saya dari pihak kepolisian, mohon maaf apakah ini benar
dengan keluarga dari bapak hariyanto dan ananda nova nasrudin ?
NADIA
NOVANDA
NADIA
NOVANDA
:keadaanya ini masih di tangani oleh dokter, lebih baik ibu segera ke
sini..
NADIA
(Istri dari pasien mengabari kepada anaknya bahwa bapak dan kakaknya sedang di rumah
sakit karena menjadi korban perampokan)
NADIA
:nak, ayo segera bersiap-siap kita ke rumah sakit jenguk bapak dan
kakak.
NOVA R
NADIA
nak,
NOVA R
13
NOVA R
MUTTAKIN
:sabar bu, mohon ibu dan adik silahkan menunggu diluar, kami akan
melakukan tindakan semaksimal mungkin untuk pasien
NADIA
MUTTAKIN
(Keluarga menunggu di ruang tunggu dan dokter perawat melakukan tindakan setelah
beberapa saat tiba-tiba keadaan pasien hariyanto memburuk dan tidak dapat ditolong,
kemudian dokter menemui keluarga untuk memberi tahu bahwa pasien hariyanto tidak
dapat ditolong sementara perawat memindahkan pasien ke triage hitam dan menangani
pasien nova)
NOVI
Tttttttttiiiiiiiiiiiiiiittttttttttttttttttttttttttt.......................................
NUR R
:ini keadaan pasien sudah tidak dapat diselamatkan, saya akan menemui
keluarga pasien dan kalian pindahkan pasien.(sambil keluar
meninggalkan ruangan)
NADIA
14
BAB III
PENUTUP
A Kesimpulan
Gawat darurat adalah suatu keadaan yang mana penderita memerlukan
pemeriksaan medis segera, apabila tidak dilakukan akan berakibat fatal bagi
penderita. Instalasi gawat darurat (IGD) adalah salah satu unit di rumah sakit
yang harus dapat memberikan pelayanan darurat kepada masyarakat yang
menderita penyakit akut dan mengalami kecelakaan, sesuai dengan standar.
Triase adalah proses khusus memilah dan memilih pasien berdasarkan
beratnya penyakit menentukan prioritas perawatan gawat medik serta
prioritas transportasi. Artinya memilih berdasarkan prioritas dan penyebab
ancaman hidup. Sedangkan triase/triage merupakan suatu sistem yang
digunakan dalam mengidentifikasi korban dengan cedera yang mengancam
jiwa untuk kemudian diberikan prioritas untuk dirawat atau dievakuasi ke
fasilitas kesehatan.
Dalam pelaksanaannya biasanya dilakukan tag label triase (label
berwarna) yang dipakai oleh petugas triase untuk mengidentifikasi dan
mencatat kondisi untuk tindakan medis terhadap korban. Pengelompokan
triase berdasarkan tag label yang pertama prioritas nol (hitam) yaitu pasien
meninggal atau cedera parah yang jelas tidak mungkin untuk diselamatkan,
prioritas pertama (merah) yaitu penderita cedera berat dan memerlukan
penilaian
cepat
dan
tindakan
medik
atau
transport
segera
untuk
waktu dekat. Misalnya cedera abdomen tanpa shok, luka bakar ringan, fraktur
atau patah tulang tanpa shok dan jenis-jenis penyakit lain, dan prioritas ketiga
(hijau) yaitu pasien dengan cedera minor dan tingkat penyakit yang tidak
membutuhkan pertolongan segera serta tidak mengancam nyawa dan tidak
menimbulkan kecacatan. Nah mungkin anda masuk dalam kategori yang ini,
jadi jangan marah-marah dan jangan heran kenapa anda tidak langsung
mendapatkan perawatan di ruang ugd sementara mereka harus menolong
pasien lain yang lebih parah.
B Saran
Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari bahwa yang kami tulis
masih banyak kesalahan, baik dari isi materi dan cara penulisan. Oleh karena
itu, penulis mengharapankan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan makalah ini, sehingga makalah ini dapat menjadi wawasan
pengetahuan bagi pembacanya.
16
DAFTAR PUSTAKA
[internet]
bersumber
dari
<http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/34227/4/Chapter%20I.pdf
>
Sejarah
konsep
dan
kategori
triase
[internet]
bersumber
<https://forbetterhealth.wordpress.com/2008/12/22/sejarah-konsep-dan-
17
dari