Anda di halaman 1dari 5

LOAD CHARACTERISTICS

Demand suatu system adalah beban (load) yang diterima pada terminal dalam suatu periode
waktu tertentu. Beban (load) bisa dalam satuan ; kilowatt, kilovar, kilovoltampere, kilo ampere,
atau ampere. Konsumen boleh meminta pelayanan pada jumlah, waktu dan tempat sesuai
kebutuhannya dan penyedia energi diharapkan untuk bisa memenuhinya. Konsumen berharap
untuk menerima pelayanan secara kontinyu, dengan kualitas yang baik dan dengan harga yang
wajar. Beban konsumen bermacam macam ukuran, waktu, penggunaan, lama penggunaan,
tegangan yang dipakai, factor daya, puncak sesaat dll, sesuai kebutuhannya. Ada kalanya
kebutuhan konsumen bersamaan waktu, hal ini menyebabkan puncak dan lembah pada kurva
beban. Ada waktu waktu tartentu peralatan mempunyai beban penuh dan ada saat peralatan tidak
dipakai / tidak dibebani.
Kebutuhan beban suatu daerah tergantung dari, penduduk dengan standar kehidupannya,
rencana pengembangan suatu kawasan, harga daya, dan dll. Sifat beban yang karakteristiknya
ditentukan oleh factor kebutuhan ( deman factor), factor beban ( load factor), factor diversitas
( diversity factor ) dll.
KURVA BEBAN
Kebutuhan beban berubah, sesuai kebutuhan. Kebutuhan yang diplot untuk periode waktu
tertentu dengan interval tertentu biasa disebut kurva beban. Interval waktu biasanya 30 menit
atau 1 jam. Gambar dibawah merupakan kurva beban beberapa penyulang di GI sanur yang
diukur pada tangggal 12 april 2005.

Kurva beban Sistem Jamali tagal 3 maret 2005

Kurva beban Sistem Jamali tagal 14 Pebruari 2007

BEBERAPA KARAKTERISTIK BEBAN.

Kebutuhan Maksimum
Kebutuhan maksimum dari sistem atau instalasi adalah kebutuhan paling tinggi yang terjadi
selama periode waktu tertentu ( bisa harian, minnguan, bulanan atau tahunan ). Seperti dalam
grafik diatas maka kebutuhan maksimum pada penyulang HBB adalah 56 Ampere, Penyulang
Sudirman 164 Ampere.

NO

1
2
3
4
5

PENYULANG

P_HBB
P_TOHPATI
P_SUDIRMAN
P_VIP I
P_TANJUNG SARI

BEBAN
PUNCAK
(A)

BEBAN
RATA-RATA
(A)

56
128
164
78
110

43
74
133
35
103

Demand factor (DF)


Adalah ratio maksimum demand dari sistem terhadap total connected load sistem.
Maximum.deman
Total.conn ected.load

DF

( <=1 )

Demand faktor nilainya selalu lebih kecil dari 1, faktor ini merupakan indikator dari
kesinambungan operasi ( simultaneous ) dari total beban yang tersambung.
Utilization factor ( Fu )
Adalah ratio dari maximum demand sistem terhadap rated capacity dari sistem.
Fu

maximum.demand
Rated.system.capacity

(,=1

Load factor (FLD )


Adalah ratio dari average load pada periode waktu teartentu dengan peak load yang timbul pada
periode tersebut.
FLD

average.load
peak .load

FLD

average.load T
peak .load T

dengan T adalah waktu, dalam hari, minggu, bulan, atau tahun, atau dalam perhitungan dipakai
berturut-turut ; 24, 168, 730, 8760 jam. Faktor ini besarnya lebih kecil atau sama dengan 1.

Diversity factor ( FD )
Adalah ratio dari jumlah individual maximum demand dari subdivision sistem terhadap
maximum deman dari sistem.
sum.of .idividual. max imum.demand
coincident. max imum.demand

FD

FD

D1 D2 D3 ... Dn
Dg
n

FD

D
i 1

Dg

dengan: Di = maximum deman dari load i


Dg = D1+2+3++n
= coincident maximum demand dari n group load
Diversity factor besarnya lebihbesar atau sama dengan 1.
Dari pearsamaan diversity factor dan demand factor maka akan diperoleh:
n

FD

TCD
i 1

DFi

Gg

dengan : TCDi = total connected demand dari group, atau klass, beban i
DFi = demand factor dari group, atau klass, beban i
Coincident factor ( FC )
Adalah faktor yang merupakan kebalikan dari diversity factor.
1
FD

FC

Load diversity ( LD )
Adalah selisih antara jumlah dari dua atau lebih beban puncak dengan coincident maximum
demand dari n group load.

LD

D
i 1

Dg

Contribution factor (ci )


ci adalah contribition faktor load ke i tarhadap group maximum demand. Sehingga
Dg = c1.D1+ c2.D2 + c3.D3+ + cn.Dn

Bila persamaan ini disubstitusikan pada persamaan Coincidence factor maka akan didapat:

FC

c1 D1 c 2 D2 c3 D3 ... c n Dn
n

D
i 1

FC

c
i 1

Di

D
i 1

Bila, kasus 1 ; D1 = D2 = D3 = Dn = D, maka:


n

FC

c
i 1

kasus 2 ; c1 = c2 = c3 = cn = c , maka:
Fc = c
Dari persamaa terakhir maka coincident factor akan sama dengan contribution factor.
Loss factor ( FLS )
Adalah rasio dari average power loss terhadap power loos pada peak load.
FLS

average. power.loss
power.loss.at. peak .load

HUBUNGAN LOAD DAN LOSS FAKTOR


Secara umum loss factor tidak bisa ditentukan dari load factor. Tetapi ada hubungan yang yang
ditemui dalam buku electric Utility Engineering Reference Book-distribution systems,
Westinghouse.

Anda mungkin juga menyukai