Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
MAKALAH
Disusun untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Biokimia
Yang Dibimbing Oleh :
Dilakukan Oleh
Kelompok : VIII
1. Moh Sholeh Al-Qoyyim (130342603485)
2. Nindya Ulfa Wardhani (130342603493)
3. Sulistiana
(130342603481)
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
2013/2014
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang
alhamdulillah tepat pada waktunya dengan judul Asam Amino dan Protein.
Makalah ini berisikan tentang informasi mengenai apa itu asam amino dan protein,
serta fungsi, kegunaan, persamaan dan peranan antara keduanya. Saya menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari sempurna, Oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak
yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Terimakasih kepada orang tua kami yang mensuport kami, mendoaakan kami,
memberikan kami kasih sayang yang sangat besar dan selalu jadi panutan kami. Tak luput
juga. banyaknya bantuan dari dosen pembimbing kami yang dengan sabar memberikan saran
dan kritik yang membangun dengan memberikan kami bantuan berupa konsultasi langsung
bersama senior kami yang lebih berpengalaman.
Semoga dengan rampungnya makalah ini bisa memberikan pemahaman yang lebih
terhadap kami dan sebagai tanda bahwa kami telah mempelajari dengan sungguh-sungguh
tentang kajian dari Asam Amino dan Protein.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.
Penyusun
BAB I
Pendahuluan
1.1 Rumusan Masalah
1.
2.
3.
4.
5.
1.2 Tujuan
1.
2.
3.
4.
5.
BAB II
Isi
Asam Amino
Asam amino merupakan satuan penyusun protein. Asam amino dapat dipandang
sebagai turunan dari asam karboksilat, yang satu atom hidrogennya diganti oleh gugus amino
(NH3). Asam amino tergolong amfoter yaitu dapat beraksi dengan asam atau basa.
Masing-masing gugus asam amino dapat bereaksi, misalnya dengan pembentukan
garam, esterifikasi dan oksidasi. Reaksi umum untuk menunjukkan adanya asam amino
adalah aksi ninhidrin. Ninhidrin adalah suatu proses yang menyebabkan dekarboksilasi
oksidatif dari asam amino yang menghasilkan CO 2, NH3 dan aldehid dengan kehilangan 1
atom karbon. Senyawa ini kemudian bereaksi dengan NH 3 bebas membentuk senyawa
kompleks berwarna biru.
Structur Asam Amino
Asam amino merupakan turunan asam karboksilat yang mengandung gugus amina.
Jadi setiap molekul asam amino sekurang-kurangnya mengandung dua buah gugus
fungsional, yaitu gugus karboksil (-COOH) dan gugus amina (-NH2). Asam amino dapat
diperoleh dari hasil hidrolisis protein.Struktur asam amino mengandung gugus -NH2 yang
terikat pada atom C alfa (a), yaitu atom C yang terikat pada gugus karboksil.
Asam 2,6-diaminoheksanoat.
Diantara 300 Asam Amino yang terdapat di alam, dua puluhnya berupa unit monomer
protein. Meskipun kode genetic yang terdiri dari tiga huruf dapat mengakomodasikan lebih
dari 20 Asam amino, namun kodon-kodon yang ada hanya mengode dua puluh Asam L-
amoni yang diklasifikasikan berdasarkan polaritas gugus R-nya. Baik singkatan maupun tiga
huruf untuk masing-masing asam amino dapat diguakan untuk mewakili asam amino dalam
peptida. Sebagian protein mengandung asam amino tambahan yang terbentuk dalam
modifikasi asam amino yang sudah ada dalam peptida. Modifikasi-modifikasi yang terjadi
bisa memperluas keberagaman biologis protein dengan mengubah daya larut, stabilitas, dan
interaksi protein-protein ini dengan rotein yang lain.
Protein mempunyai molekul besar dengan bobot molekul bervariasi antara 5000
sampai jutaan. Dengan cara hidrolisis oleh asam atau enzim, protein akan menghasilkan
asam-asam amino. Ada 20 jenis asam amino yang terdapat dalam molekul protein. Asamasam amino ini terikan satu dengan yang lain oleh ikatan pertida. Protein udah dipengaruhi
oleh suhu tinggi, pH, dan pelarut organik
Protein terdiri atas satu atau beberapa rantai polipeptida yang mempunyai BM tinggi.
Protein adalah makromolekul paling rumit. Biolog max Perutz sampai menghabiskan 25
tahun
sebagian
besar
karisnya
hanya
untuk
mempelajari
satu
macam
protein:
HEMOGLOBIN, pembawa oksigen dalam darah. Tetapi, dalam beberapa hal protein juga
sederhana. Seperti makromolekul lain, mereka terdiri dari untaian panjang subunit yang lebih
kecil.
Sederhananya hemoglobin adalah dua pasang rantai, yang dikemas menjadi belitan
simetris:
Subunit molekul protein adalah asam amino, seluruhnya ada 20 asam amino
standar yang telgolong protein :
asam amino
Disingkat
Glisin
GLI
Alanin
ALA
Valin
VAL
Leusin
LEU
Isoleusin
ILE
Serin
SER
Theroin
THR
Lisin
LIS
Asam asparatik
Arginin
Asparasin
Glutamin
Sistein
Metionin
Prolin
ASP
ARG
ASN
GLN
SIS
MET
PRO
Asam Glutamik
ASP
Histidin
HIS
Triptofan Tirosin
TRP
TIR
Fenilalanin
PHE
Setiap protein mengandung asam amino dalam jumlah dan urutan tertentu. Asam
amino saling tarik sehingga rantai protein melilit dan memadat, sekalipun tetap lentur sering
beberapa rantai polipeptida melilit bersama seperti pada hemoglobin
Struktur Protein
Struktur protein dibagi menjadi empat tingkatan yaitu struktur primer, sekunder,
tertier, dan kuartener. Struktur primer terbentuk oleh ikatan peptide antara asam amino
membentuk polipeptida. Struktur primer adalah rangkaian asam amino yang membentuk
rantai tunggal dan lurus berupa polipeptida.
Beberapa rantai lurus polipeptida dapat membentk struktur sekunder yang dapat
pilinan atau disebut alfa () helix dan beta () pleated sheet yang menyerupai lembaran yang
berlipat banyak. Kedua jenis struktur sekunder ini dapat bergabung membentuk struktur
tertier seperti contohnya pada molekul protein yang disebut myoglobin yaitu pigmen merah
dalam otot yang berfungsi menyimpan oksigen.
Kedua struktur sekunder ini kemudian dapat pula membentuk struktur kuartener
seperti contohnya pada molekul protein yang disebut hemoglobin yaitu pigmen merah dalam
darah yang bertugas mengikat dan mengangkut oksigen.
Struktur Primer
Pada gambar sebelah kiri, terlihat bahwa struktur alfa-helix terbentuk oleh backbone
ikatan peptida yang membentuk spiral dimana jika dilihat tegak lurus dari atas, arah
putarannya adalah searah jarum jam menjauhi pengamat (dinamakan alfa). Satu putaran
terdiri atas 3.6 residu asam amino dan struktur ini terbentuk karena adanya ikatan hidrogen
antara atom O pada gugus CO dengan atom H pada gugus NH (ditandai dengan garis warna
oranye).
Seperti halnya alfa-helix, struktur beta-sheet juga terbentuk karena adanya ikatan
hidrogen, namun seperti terlihat pada gambar sebelah kanan, ikatan hidrogen terjadi antara
dua bagian rantai yang pararel sehingga membentuk lembaran yang berlipat-lipat.
Tidak semua bagian protein membentuk struktur alfa-helix dan beta-sheet, pada
bagian tertentu mereke tidak membentuk struktur yang reguler.
Struktur Tersier
Ikatan Ionik
Ikatan hidrogen
Jika pada struktur sekunder ikatan hidrogen terjadi pada backbone, maka ikatan
hidrogen yang terjadi antar gugus samping akan membentuk struktur tersier. Karena pada
gugus samping bisa banyak terdapat gugus seperti OH, COOH, CONH2 atau NH2 yang
bisa membentuk ikatan hidrogen.
Ikatan hidrogen
Struktur Quartener
Protein atau polipeptida yang sudah memiliki struktur tersier dapat saling berinteraksi
dan bergabung menjadi suatu multimer. Protein pembentuk multimer dinamakan subunit. Jika
suatu multimer dinamakan dimer jika terdiri atas 2 subunit, trimer jika 3 subunit dan tetramer
untuk 4 subunit. Multimer yang terbentuk dari subunit-subunit identik disebut dengan awalan
homo, sedangkan jika subunitnya berbeda-beda dinamakan hetero.Misalnya hemoglobin
yang terdiri atas 2 subunit alfa dan 2 subunit beta dinamakan heterotetramer.
Klasifikasi Protein
struktur
sebagai berikut:
Dimana R adalah gugus samping mulai dari yang paling sederhana H (glycine | gly)
hingga yang memiliki gugus samping siklik seperti tryptophan (trp).Gambar di bawah ini
adalah struktur dari 20 jenis asam amino penyusun protein.Gugus R ada yang bersifat netral,
bermuatan positif, negatif, ada yang hidrofilik dan hidrofobik.
Struktur 20
asam amino
penyusun
protein
Asam
amino
(selanjutnya
disebut
saja)
AA
dapat
membentuk
rantai karena
gugus amino
(NH2) suatu
AA
dapat
bereaksi
dengan gugus
karboksilat (
COOH) pada
AA lainnya.Molekul rantai yang terbentuk dinamakan peptida, jika rantainya relatif pendek
(<10 AA) biasa disebut oligopeptida, jika rantainya panjang disebut polipeptida atau protein
(sekitar 50 2000 residu AA).Ikatan yang terbentuk antar AA dinamakan ikatan peptida.
3. Setelah terbentuk, ARNd keluar dari inti sel melalui pori-pori membran inti menuju
ke ribosom dalam sitoplasma.
Untuk
setiap
satu
molekul
protein
yang
dibentuk
akan
dimulai
dengan
kodon
inisiasi
kodon start
yaitu
yang
mengkodekan
asam amino
metionin. Jika
satu molekul
protein
terbentuk
akan
diakhiri
dengan tanda
berupa
kodon
atau kodon
terminasi,
selalu
atau
AUG
telah
selalu
stop
Setelah asam amino dibawa ARNt bergabung dengan ARNd di ribosom, selanjutnya
akan terjadi ikatan antar asam amino membentuk polipeptida. Protein akan terbentuk setelah
berlangsung proses polimerisasi.
Agar lebih jelas kita lihat penjelasan tentang pembentukan protein dari buku Kartun
Biologi Genetika
Protein yang membangun tubuh disebut Protein Struktural sedangkan protein yang
berfungsi sebagai enzim,antibodi atau hormon dikenal sebagai Protein Fungsional.
Protein struktural pada umumnya bersenyawa dengan zat lain di dalam tubuh
makhluk hidup Contoh protein struktural antara lain nukleoprotein yang terdapat di dalam inti
sel dan lipoprotein yang terdapat di dalam membran sel. Ada juga protein yang tidak
bersenyawa dengan komponen struktur tubuh, tetapi terdapat sebagai cadangan zat di dalam
sel-sel mahluk hidup. Contoh protein seperti ini adalah protein pada sel telur ayam,
burung,kura-kura dan penyu. Protein memiliki fungsi yang beragam seperti:
termasuk dalam pertumbuhan dan pemeliharaan. dengan proses sintesis dan degradasi
protein, pertumbuhan dan pemeliharan sel maupun jaringan tubuh yang rusak tetap akan
tertangani dengan baik oleh protein tubuh.
membran sel ini dneganbantuan protein memiliki funsi untuk menjaga homeostatis dari
cairan itu sendiri, salah satu masalah yang timbul jika terjadi kekurangan protein, adalah
dengan terjadinya edema pada bagian tubuh tertentu.
Netralitas Tubuh
Sebagian besar jarignan tubuh membutuhkan pH netral untuk menjalankan fungsinya,
dan protein dapat bereaksi terhadap asam dan basa dalam tubuh untuk menjaga pH pada
kondisi konstan.
Pembentukan Antibodi
Tinggi-rendahnya daya tahan tubuh sangat bergantung pada pembentukan antibodi
dalam tubuh. dan kemampuan tubuh untuk memproduksi antibodi ini sangat bergantung pada
tinggi rendahnya protein tubuh. sebab protein tubuhlah yang mampu untuk membentuk
enzim-enzim yang berguna dalam pembentukan antibodi ini.
yang sangat besar, sebab sebagian besar dari zat-zat gizi didalam tubuh hanya bisa diangkut
oleh protein.
Sumber makanan hewani seperti telur, susu, ikan, daging, unggas, dan kerang. untuk
sumber protein nabati antara lain kacang kedelai, dan hasil olahanya seperti tempe dan tahu,
serta jenis kacang-kacangan lainnya menghasilan banyak sumber energi.
Semua jenis protein yang kita makan akan dicerna di dalam saluran pencernaan menjadi
zat yang siap diserap di usus halus,yaitu berupa asam amino-asamamino.Asam amino-asam
amino yang dihasilkan dari proses pencernaan makanan berperan sangat penting di dalam
tubuh,untuk:
Bahan dalam sintesis subtansi penting seperti hormon,zat antibodi,dan organel sel
lainnya
berperan
besar
dalam
menjaga
stabilitas
pH
cairan
Membantu tubuh dalam menghancurkan atau menetralkan zat-zat asing yang masuk
ke dalam tubuh.
BAB III
Kesimpulan
2-amino karboksilat atau asam -amino karboksilat. Secara umum memiliki struktur
dimana R adalah gugus samping mulai dari yang paling sederhana H (glycine | gly)
hingga yang memiliki gugus samping siklik seperti tryptophan (trp).
Struktur
protein
dibagi
menjadi
empat
tingkatan
yaitu
struktur
primer,
Struktur primer adalah rangkaian asam amino yang membentuk rantai tunggal dan
lurus berupa polipeptida.
polipeptida dapat membentk struktur sekunder yang dapat pilinan atau disebut alfa ()
helix dan beta () pleated sheet yang menyerupai lembaran yang berlipat banyak.
Protein atau polipeptida yang sudah memiliki struktur tersier dapat saling berinteraksi
dan bergabung menjadi suatu multimer.Protein pembentuk multimer dinamakan
subunit
Berdasarkan gugus dan rumus bangunannya Asam amino dapat dibagi menjadi:
a. Asam amino yang mempunyai gugus alifatik
b. Asam amino yang mempunyai gugus hidroksil
c. Asam amino yang mempunyai gugus sulfur
d. Asam amino yang bersifat asam
e. Asaam amino yang bersifat basa
f. Asam amino dengan cincin aromatis
Proses sintesis protein dapat dibedakan menjadi dua tahap. Tahap pertama adalah
transkripsi yaitu pencetakan ARNd oleh ADN yang berlangsung di dalam inti sel.
ARNd inilah yang akan membawa kode genetik dari ADN. Tahap kedua adalah
translasi yaitu penerjemahan kode genetik yang dibawa ARNd oleh ARNt.
Bahan terakhir yang dibutuhkan untuk membuat protein adalah sesuatau yang
mengikat semua bahan disatu tempat. Ribosom memiliki dua celah sehingga molekul
RNA dapat masuk kedalamnya dengan tepat. Separuh ribosom pada mRNA. Ikatan
ini terletak pada atau dekatkodon A-U-G. Jadi A-U-G selalu menjadi kata pertama
dari setiap pesan. A-U-G dan kodon berikutnya menyatu dengan tRNA yang
komplementer dan cocok dengan lubang pada ribosom. Setiap tRNA membawa asam
amino (AA). Urutan pertama selalu metionin, yang disandingkan dengan A-U-G.
Enzim pada ribosom menghubungkan kedua asam amino dan tRNA pertama akan
kembali terlepas. Ribosom kemudian bergeser ketiga basis berikutnya. Kembali trna
dan asam amino menyatu. Kedua asam amino bergabung; Trna kosong dibuang;
Ribosom kembali bergerak disepanjang sisi pesan melarik asam amino yang akan
menggulung dirinya sendiri menjadi protein. Proses ini berlanjut sampai ribosom
menjadi salah satu tanda berhenti Ribosom berhenti karena tidak ada lagi tRNA
untuk dipasangkan dengan anti kodon. Protein lengkap ini akan dipangkas oleh enzim
ribosom lainnya. Biasanya pada saat ini protein juga dibersihkan dengan berbagai
macam cara.
Daftar Pustaka
Poedjiadi, Anna dan Suprianti, F.M. Titin, 1994, DASAR-DASAR BIOKIMIA (edisi ke2); Jakarta: Universitas Indonesia (UI-Press).
Modul Perkliahan Mata Kuliah Biokimia : Pengantar dan Prosedur Praktikum Biokimia; R.
R Prijo Utomo dkk (penulis); Institut Keguruan dan Ilmu pendidikan Malang, Jrusan
Pendidikan Biologi, Malang; 1998, 48 halaman.
Modul Perkuliahan Mata Kuliyah Biokimia : Protein & Asam Nukleat; Retno Murwani
(penulis); Ed.1. Lab. Biokimia Nutrisi, Jurusan Nutrisi & Makanan Ternak, Undip,
Semarang; 2009, 65 halaman; 16,5 x 23,5 cm.
Wheelis, Mark dan Gonick, Larry, 2001, Kartun Biologi Genetika, Jakarta, KPG
(Kepustakaan Populer Gramedia)
Murray, Robert K. et al, 1996. Harpers Illustrated Biochemistry, Twenty-Sixth
Edition, United States of America; McGraw-Hill Companies.