Anda di halaman 1dari 27

ASAM AMINO DAN PROTEIN

MAKALAH
Disusun untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Biokimia
Yang Dibimbing Oleh :

Drs. I Wayan Sumberartha

Dilakukan Oleh

Kelompok : VIII
1. Moh Sholeh Al-Qoyyim (130342603485)
2. Nindya Ulfa Wardhani (130342603493)
3. Sulistiana
(130342603481)

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
2013/2014

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang
alhamdulillah tepat pada waktunya dengan judul Asam Amino dan Protein.
Makalah ini berisikan tentang informasi mengenai apa itu asam amino dan protein,
serta fungsi, kegunaan, persamaan dan peranan antara keduanya. Saya menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari sempurna, Oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak
yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Terimakasih kepada orang tua kami yang mensuport kami, mendoaakan kami,
memberikan kami kasih sayang yang sangat besar dan selalu jadi panutan kami. Tak luput
juga. banyaknya bantuan dari dosen pembimbing kami yang dengan sabar memberikan saran
dan kritik yang membangun dengan memberikan kami bantuan berupa konsultasi langsung
bersama senior kami yang lebih berpengalaman.
Semoga dengan rampungnya makalah ini bisa memberikan pemahaman yang lebih
terhadap kami dan sebagai tanda bahwa kami telah mempelajari dengan sungguh-sungguh
tentang kajian dari Asam Amino dan Protein.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.

Malang, 3 September 2013

Penyusun

BAB I
Pendahuluan
1.1 Rumusan Masalah
1.
2.
3.
4.
5.

Bagaimana struktur asam amino dan protein secara umum?


Bagaimana klasifikasi asam amino?
Bagaimana klasifikasi protein?
Bagaimana proses pembentukan protein?
Apa fungsi protein secara struktural dan fungsional?

1.2 Tujuan
1.
2.
3.
4.
5.

Untuk mengetahui srtuktur asam amino dan protein secara umum.


Untuk mengetahui klasifikasi asam amino.
Untuk mengetahui klasifikasi protein.
Untuk menjelaskan proses pembentukan protein.
Untuk menjelaskan fungsi protein secara struktural dan fungsional.

BAB II
Isi
Asam Amino

Asam amino merupakan satuan penyusun protein. Asam amino dapat dipandang
sebagai turunan dari asam karboksilat, yang satu atom hidrogennya diganti oleh gugus amino
(NH3). Asam amino tergolong amfoter yaitu dapat beraksi dengan asam atau basa.
Masing-masing gugus asam amino dapat bereaksi, misalnya dengan pembentukan
garam, esterifikasi dan oksidasi. Reaksi umum untuk menunjukkan adanya asam amino
adalah aksi ninhidrin. Ninhidrin adalah suatu proses yang menyebabkan dekarboksilasi
oksidatif dari asam amino yang menghasilkan CO 2, NH3 dan aldehid dengan kehilangan 1
atom karbon. Senyawa ini kemudian bereaksi dengan NH 3 bebas membentuk senyawa
kompleks berwarna biru.
Structur Asam Amino
Asam amino merupakan turunan asam karboksilat yang mengandung gugus amina.
Jadi setiap molekul asam amino sekurang-kurangnya mengandung dua buah gugus
fungsional, yaitu gugus karboksil (-COOH) dan gugus amina (-NH2). Asam amino dapat
diperoleh dari hasil hidrolisis protein.Struktur asam amino mengandung gugus -NH2 yang
terikat pada atom C alfa (a), yaitu atom C yang terikat pada gugus karboksil.

Asam 2,6-diaminoheksanoat.

Semua asam amino yang


ditemukan pada protein memiliki ciri yang sama, yaitu
gugus karboksil dan amina terikat pada atom karbon
yang sama.

Struktur asam amino bentuk alfa secara umum

Diantara 300 Asam Amino yang terdapat di alam, dua puluhnya berupa unit monomer
protein. Meskipun kode genetic yang terdiri dari tiga huruf dapat mengakomodasikan lebih
dari 20 Asam amino, namun kodon-kodon yang ada hanya mengode dua puluh Asam L-
amoni yang diklasifikasikan berdasarkan polaritas gugus R-nya. Baik singkatan maupun tiga
huruf untuk masing-masing asam amino dapat diguakan untuk mewakili asam amino dalam

peptida. Sebagian protein mengandung asam amino tambahan yang terbentuk dalam
modifikasi asam amino yang sudah ada dalam peptida. Modifikasi-modifikasi yang terjadi
bisa memperluas keberagaman biologis protein dengan mengubah daya larut, stabilitas, dan
interaksi protein-protein ini dengan rotein yang lain.

Asam L--Amino yang terdapat dalam protein.

Klasifikasi Asam Amino


Asam amino dapat dibagi dalam
1. Berdasarkan gugus dan rumus bangunannya

Asam amino dapat dibagi menjadi:


a. Asam amino yang mempunyai gugus alifatik
contoh: analin,glisin.isoleusin,leusin,valin
b. Asam amino yang mempunyai gugus hidroksil
contoh: serin dan treonin
c. Asam amino yang mempunyai gugus sulfur
contoh: sistein dan metionin
d. Asam amino yang bersifat asam
contoh: asam asparat,asam glutamat,asparagin dan glutamin
e. Asaam amino yang bersifat basa
contoh: arginine,hidroksilisin,lisin dan histinin
f. Asam amino dengan cincin aromatis
contoh: fenil alanine,triptofan dan tirosin
g. Asam amino yang mempunyai gugus imino
contoh: prolin dan hidroksi prolin
2. Berdasarkan fungsinya
Asam amino dapat dibagi dua yaitu:
a. Asam amino essensial
Contoh: fenilalanin,isoleusin,leusin,netionin,lisin,,treonin,triptofan dan valin
b. Asam amino non essensial
Contoh: alanine, asam asparat, asam glutamat, asparagin, arginin, glisin, glutamin,
hidroksiprolin, prolin, histidin, serin, sistein dan tirosin
Protein
Kata protein berasal dari protos atau proteos yang berarti pertama atau utama. Protein
merupakan komponen penting atau komponen utama sel hewan atau manusia. Oleh Karena
itu, protein membentuk tubuh kita dan fungsinya sebagai zat utama dalam pembentukan dan
pertumbuhan tubuh.
Suatu protein berfungsi sebagai biokatalis (sama seperti enzim) karena kebanyakan
protein memecah atau menggabungkan satu molekul dengan molekul lain banyak dari
protein adalam enzim

Protein mempunyai molekul besar dengan bobot molekul bervariasi antara 5000
sampai jutaan. Dengan cara hidrolisis oleh asam atau enzim, protein akan menghasilkan
asam-asam amino. Ada 20 jenis asam amino yang terdapat dalam molekul protein. Asamasam amino ini terikan satu dengan yang lain oleh ikatan pertida. Protein udah dipengaruhi
oleh suhu tinggi, pH, dan pelarut organik
Protein terdiri atas satu atau beberapa rantai polipeptida yang mempunyai BM tinggi.
Protein adalah makromolekul paling rumit. Biolog max Perutz sampai menghabiskan 25
tahun

sebagian

besar

karisnya

hanya

untuk

mempelajari

satu

macam

protein:

HEMOGLOBIN, pembawa oksigen dalam darah. Tetapi, dalam beberapa hal protein juga
sederhana. Seperti makromolekul lain, mereka terdiri dari untaian panjang subunit yang lebih
kecil.
Sederhananya hemoglobin adalah dua pasang rantai, yang dikemas menjadi belitan
simetris:
Subunit molekul protein adalah asam amino, seluruhnya ada 20 asam amino
standar yang telgolong protein :
asam amino
Disingkat

Glisin
GLI

Alanin
ALA

Valin
VAL

Leusin
LEU

Isoleusin
ILE

Serin
SER

Theroin
THR

Lisin
LIS

Asam asparatik

Arginin

Asparasin

Glutamin

Sistein

Metionin

Prolin

ASP

ARG

ASN

GLN

SIS

MET

PRO

Asam Glutamik
ASP

Histidin
HIS

Triptofan Tirosin
TRP
TIR

Fenilalanin
PHE

Setiap protein mengandung asam amino dalam jumlah dan urutan tertentu. Asam
amino saling tarik sehingga rantai protein melilit dan memadat, sekalipun tetap lentur sering
beberapa rantai polipeptida melilit bersama seperti pada hemoglobin
Struktur Protein
Struktur protein dibagi menjadi empat tingkatan yaitu struktur primer, sekunder,
tertier, dan kuartener. Struktur primer terbentuk oleh ikatan peptide antara asam amino

membentuk polipeptida. Struktur primer adalah rangkaian asam amino yang membentuk
rantai tunggal dan lurus berupa polipeptida.
Beberapa rantai lurus polipeptida dapat membentk struktur sekunder yang dapat
pilinan atau disebut alfa () helix dan beta () pleated sheet yang menyerupai lembaran yang
berlipat banyak. Kedua jenis struktur sekunder ini dapat bergabung membentuk struktur
tertier seperti contohnya pada molekul protein yang disebut myoglobin yaitu pigmen merah
dalam otot yang berfungsi menyimpan oksigen.

Kedua struktur sekunder ini kemudian dapat pula membentuk struktur kuartener
seperti contohnya pada molekul protein yang disebut hemoglobin yaitu pigmen merah dalam
darah yang bertugas mengikat dan mengangkut oksigen.
Struktur Primer

Secara sederhana, struktur primer protein adalah


urutan asam amino penyusun protein yang disebutkan dari
kiri (N-terminal) ke kanan (C-terminal).AA bisa ditulis
dalam singkatan 3 huruf atau 1 huruf.
Gly-Pro-Thr-Gly-Thr-Gly-Glu-Ser-Lys-Cys-Pro-Leu-MetVal-Lys-Val-Leu-Asp-Ala-Val-Arg-Gly-Ser-Pro-Ala
atau
GPTGTGESKCPLMVKVLNAVRGSPA
Cara penulisan yang terakhir (kode 1 huruf) lebih banyak digunakan karena lebih praktis.
Struktur primer terbentuk karena ikatan peptida antar AA selama proses biosintesis
protein atau translasi. Urutan asam amino dapat ditentukan dengan metode Degradasi Edman
atau Tandem Mass Spectrophotometry. Atau bisa juga dari hasil translasi in silico gen
pengkode protein tersebut.
Struktur Sekunder
Pada bagian tertentu dari protein, terdapat susunan AA yang membentuk suatu
struktur yang reguler dengan sudut-sudut geometri tertentu.Ada dua struktur sekunder utama
yaitu alfa-helix dan beta-sheet.Struktur ini terjadi akibat adanya ikatan hidrogen antar AA.

Struktur Sekunder Protein

Pada gambar sebelah kiri, terlihat bahwa struktur alfa-helix terbentuk oleh backbone
ikatan peptida yang membentuk spiral dimana jika dilihat tegak lurus dari atas, arah
putarannya adalah searah jarum jam menjauhi pengamat (dinamakan alfa). Satu putaran

terdiri atas 3.6 residu asam amino dan struktur ini terbentuk karena adanya ikatan hidrogen
antara atom O pada gugus CO dengan atom H pada gugus NH (ditandai dengan garis warna
oranye).
Seperti halnya alfa-helix, struktur beta-sheet juga terbentuk karena adanya ikatan
hidrogen, namun seperti terlihat pada gambar sebelah kanan, ikatan hidrogen terjadi antara
dua bagian rantai yang pararel sehingga membentuk lembaran yang berlipat-lipat.
Tidak semua bagian protein membentuk struktur alfa-helix dan beta-sheet, pada
bagian tertentu mereke tidak membentuk struktur yang reguler.
Struktur Tersier

Struktur tersier adalah menjelaskan bagaimana


seluruh rantai polipeptida melipat sendiri sehingga
membentuk struktur 3 dimensi. Pelipatan ini dipengaruhi
oleh interaksi antar gugus samping (R) satu sama lain. Ada
beberapa interaksi yang terlibat yaitu:
Interiaksi ionik
Terjadi antara gugus samping yang bermuatan positif (memiliki gugus NH2
tambahan) dan gugus negatif (COOH tambahan).

Ikatan Ionik

Ikatan hidrogen
Jika pada struktur sekunder ikatan hidrogen terjadi pada backbone, maka ikatan
hidrogen yang terjadi antar gugus samping akan membentuk struktur tersier. Karena pada
gugus samping bisa banyak terdapat gugus seperti OH, COOH, CONH2 atau NH2 yang
bisa membentuk ikatan hidrogen.

Ikatan hidrogen

Gaya Dispersi Van Der Waals


Beberapa asam amino memiliki gugus samping (R) dengan rantai karbon yang cukup
panjang. Nilai dipol yang berfluktuatif dari satu gugus samping dapat membentuk ikatan
dengan dipol berlawanan pada gugus samping lain.

Ikatan Van Der Waals


Jembatan Sulfida

Cysteine memiliki gugus samping SH dimana dapat membentuk ikatan sulfida


dengan SH pada cystein lainnya, ikatan ini berupa ikatan kovalen sehingga lebih kuat
dibanding ikatan-ikatan lain yang sudah disebutkan di atas.

Struktur Quartener
Protein atau polipeptida yang sudah memiliki struktur tersier dapat saling berinteraksi
dan bergabung menjadi suatu multimer. Protein pembentuk multimer dinamakan subunit. Jika
suatu multimer dinamakan dimer jika terdiri atas 2 subunit, trimer jika 3 subunit dan tetramer
untuk 4 subunit. Multimer yang terbentuk dari subunit-subunit identik disebut dengan awalan
homo, sedangkan jika subunitnya berbeda-beda dinamakan hetero.Misalnya hemoglobin
yang terdiri atas 2 subunit alfa dan 2 subunit beta dinamakan heterotetramer.

Struktur Quartener Protein Hemoglobin


Beberapa protein dapat berfungsi sebagai monomer sehingga ia tidak memiliki
struktur quartener

Klasifikasi Protein

Protein dapat dibagi dalam 2 kelompok besar,yaitu


1. protein sederhana (simple protein)
biasanya hanya mengandung asam -amino saja
o albumin
o globulin
o glutelin
o prolamin
o albuminoid
o histon
o protamine
2. Protein majemuk (conjugated protein)
Protein yang mengandung zat lain (prosthetic group) yang berikatan dengan protein
dengan ikatan lain selain cara ikatan ion.
o Nukleo protein
o Gliko protein
o Fosfo protein
o Kromo protein
o Lipo protein
o Metalo protein
Proses Pembentukan Protein
2-amino
memiliki

karboksilat atau asam -amino karboksilat. Secara umum

struktur

Molekul Asam Amino

sebagai berikut:

Dimana R adalah gugus samping mulai dari yang paling sederhana H (glycine | gly)
hingga yang memiliki gugus samping siklik seperti tryptophan (trp).Gambar di bawah ini
adalah struktur dari 20 jenis asam amino penyusun protein.Gugus R ada yang bersifat netral,
bermuatan positif, negatif, ada yang hidrofilik dan hidrofobik.

Struktur 20
asam amino
penyusun
protein
Asam
amino
(selanjutnya
disebut
saja)

AA
dapat

membentuk
rantai karena
gugus amino
(NH2) suatu
AA

dapat

bereaksi
dengan gugus
karboksilat (
COOH) pada
AA lainnya.Molekul rantai yang terbentuk dinamakan peptida, jika rantainya relatif pendek
(<10 AA) biasa disebut oligopeptida, jika rantainya panjang disebut polipeptida atau protein
(sekitar 50 2000 residu AA).Ikatan yang terbentuk antar AA dinamakan ikatan peptida.

Reaksi Pembentukan Ikatan Peptida

Karena reaksi pembentukan peptida membebaskan 1 molekul air, maka jumlah AA


penyusun polipeptida disebut residu.
Berdasarkan konvensi, penyebutan urutan AA dimulai dari AA yang memiliki gugus
NH2 (disebut N terminal) hingga yang memiliki gugus COOH bebas (C terminal).

Struktur Molekul Polipeptida


Proses sintesis protein dapat dibedakan menjadi dua tahap. Tahap pertama adalah
transkripsi yaitu pencetakan ARNd oleh ADN yang berlangsung di dalam inti sel. ARNd
inilah yang akan membawa kode genetik dari ADN. Tahap kedua adalah translasi yaitu
penerjemahan kode genetik yang dibawa ARNd oleh ARNt
1. Transkripsi
Langkah transkripsi berlangsung sebagai berikut:
1. Sebagian rantai ADN membuka, kemudian disusul oleh pembentukan rantai ARNd.
Rantai ADN yang mencetak ARNd disebut rantai sense/template. Pasangan rantai
sense yang tidak mencetak ARNd disebut rantai antisense.
2. Pada rantai sense ADN didapati pasangan tiga basa nitrogen (triplet) yang disebut
kodogen. Triplet ini akan mencetak triplet pada rantai ARNd yang disebut kodon.
Kodon inilah yang disebut kode genetika yang berfungsi mengkodekan jenis asam
amino tertentu yang diperlukan dalam sintesis protein. Selanjutnya boleh dikatakan
bahwa ARNd atau kodon itulah yang merupakan kode genetika..

3. Setelah terbentuk, ARNd keluar dari inti sel melalui pori-pori membran inti menuju
ke ribosom dalam sitoplasma.

Untuk

setiap

satu

molekul

protein

yang

dibentuk

akan

dimulai

dengan

kodon

inisiasi

kodon start

yaitu

yang

mengkodekan

asam amino

metionin. Jika

satu molekul

protein

terbentuk

akan

diakhiri

dengan tanda

berupa

kodon

atau kodon

terminasi,

selalu
atau
AUG

telah
selalu
stop

yaitu UGA, UAA, atau UAG


2. Translasi
Setelah ARNd keluar dari dalam inti, selanjutnya ia bergabung dengan ribosom dalam
sitoplasma. Langkah berikutnya adalah penerjemahan kode genetik (kodon) yang dilakukan
oleh ARNt. Caranya, ARNt akan mengikat asam amino tertentu sesuai yang dikodekan oleh
kodon, lalu membawa asam amino tersebut dan bergabung dengan ARNd yang telah ada di
ribosom. Langkah tersebut dilakukan secara bergantian oleh banyak ARNt yang masingmasing mengikat satu jenis asam amino yang lain.
Mungkinkah ARNt keliru membawakan jenis asam amino sehingga tidak sesuai
dengan kodon? Kecuali terjadi mutasi, kemungkinan hal ini sangat kecil terjadi. Karena
setiap ARNt yang membawa asam amino akan berpasangan tepat sama dengan ARNd
membentuk pasangan kodon antikodon. Dengan cara demikian kecil kemungkinan ARNt
salah membawa asam amino.

Setelah asam amino dibawa ARNt bergabung dengan ARNd di ribosom, selanjutnya
akan terjadi ikatan antar asam amino membentuk polipeptida. Protein akan terbentuk setelah
berlangsung proses polimerisasi.

Agar lebih jelas kita lihat penjelasan tentang pembentukan protein dari buku Kartun
Biologi Genetika

Fungsi Protein secara Struktural dan Fungsional

Protein yang membangun tubuh disebut Protein Struktural sedangkan protein yang
berfungsi sebagai enzim,antibodi atau hormon dikenal sebagai Protein Fungsional.
Protein struktural pada umumnya bersenyawa dengan zat lain di dalam tubuh
makhluk hidup Contoh protein struktural antara lain nukleoprotein yang terdapat di dalam inti
sel dan lipoprotein yang terdapat di dalam membran sel. Ada juga protein yang tidak
bersenyawa dengan komponen struktur tubuh, tetapi terdapat sebagai cadangan zat di dalam
sel-sel mahluk hidup. Contoh protein seperti ini adalah protein pada sel telur ayam,
burung,kura-kura dan penyu. Protein memiliki fungsi yang beragam seperti:

Pertumbuhan dan pemeliharaan


Karena sebagian protein tubuh berbentuk hormon pertumbuhan, maka fungsi protein

termasuk dalam pertumbuhan dan pemeliharaan. dengan proses sintesis dan degradasi
protein, pertumbuhan dan pemeliharan sel maupun jaringan tubuh yang rusak tetap akan
tertangani dengan baik oleh protein tubuh.

Pembentukan ikaan-ikatan esensial tubuh

Hormon-hormon tubuh dan enzim merupakan bentukan ikatan-ikatan tubuh yang


bertindak sebagai katalisator atau membantu perubahan-perubahan biokimia yang terjadi
didalam tubuh. dengan mengonsumsi protein yang cukup maka ikatan-ikatan ini akan
berfungsi dengan baik.

Mengatur keseimbangan air


Cairan dalam tubuh manusia dipisahkan oleh membran-membaran sel. membran-

membran sel ini dneganbantuan protein memiliki funsi untuk menjaga homeostatis dari
cairan itu sendiri, salah satu masalah yang timbul jika terjadi kekurangan protein, adalah
dengan terjadinya edema pada bagian tubuh tertentu.

Netralitas Tubuh
Sebagian besar jarignan tubuh membutuhkan pH netral untuk menjalankan fungsinya,

dan protein dapat bereaksi terhadap asam dan basa dalam tubuh untuk menjaga pH pada
kondisi konstan.

Pembentukan Antibodi
Tinggi-rendahnya daya tahan tubuh sangat bergantung pada pembentukan antibodi

dalam tubuh. dan kemampuan tubuh untuk memproduksi antibodi ini sangat bergantung pada
tinggi rendahnya protein tubuh. sebab protein tubuhlah yang mampu untuk membentuk
enzim-enzim yang berguna dalam pembentukan antibodi ini.

Mengangkut zat gizi


Dalam hal transportasi sari-sari makanan dalam tubuh protein juga memiliki andil

yang sangat besar, sebab sebagian besar dari zat-zat gizi didalam tubuh hanya bisa diangkut
oleh protein.

Juga sebagai Sumber energi

Sumber makanan hewani seperti telur, susu, ikan, daging, unggas, dan kerang. untuk
sumber protein nabati antara lain kacang kedelai, dan hasil olahanya seperti tempe dan tahu,
serta jenis kacang-kacangan lainnya menghasilan banyak sumber energi.

Semua jenis protein yang kita makan akan dicerna di dalam saluran pencernaan menjadi
zat yang siap diserap di usus halus,yaitu berupa asam amino-asamamino.Asam amino-asam
amino yang dihasilkan dari proses pencernaan makanan berperan sangat penting di dalam
tubuh,untuk:

Bahan dalam sintesis subtansi penting seperti hormon,zat antibodi,dan organel sel
lainnya

Perbaikan,pertumbuhan dan pemeliharaan struktur sel,jaringan dan organ tubuh

Sebagai sumber energi,setiap gramnya akan menghasilkan 4,1 kalori.

Mengatur dan melaksakan metabolisme tubuh,misalnya sebagai enzim(protein


mengaktifkan dan berpartisipasi pada reaksi kimia kehidupan)

Menjaga keseimbangan asam basa dan keseimbangan cairan tubuh.Sebagai senyawa


penahan/bufer,protein

berperan

besar

dalam

menjaga

stabilitas

pH

cairan

tubuh.Sebagai zat larut dalam cairan tubuh,protein membantu dalam pemeliharaan


tekanan osmotik di dalam sekat-sekat rongga tubuh.

Membantu tubuh dalam menghancurkan atau menetralkan zat-zat asing yang masuk
ke dalam tubuh.

BAB III

Kesimpulan

2-amino karboksilat atau asam -amino karboksilat. Secara umum memiliki struktur
dimana R adalah gugus samping mulai dari yang paling sederhana H (glycine | gly)
hingga yang memiliki gugus samping siklik seperti tryptophan (trp).

asam amino sekurang-kurangnya mengandung dua buah gugus fungsional, yaitu


gugus karboksil (-COOH) dan gugus amina (-NH2)..

Struktur

protein

dibagi

menjadi

empat

tingkatan

yaitu

struktur

primer,

sekunder,tertier, dan kuartener.

Struktur primer adalah rangkaian asam amino yang membentuk rantai tunggal dan
lurus berupa polipeptida.

polipeptida dapat membentk struktur sekunder yang dapat pilinan atau disebut alfa ()
helix dan beta () pleated sheet yang menyerupai lembaran yang berlipat banyak.

struktur sekunder dapat bergabung membentuk struktur tertier. Struktur tersier


menjelaskan bagaimana seluruh rantai polipeptida melipat sendiri sehingga
membentuk struktur 3 dimensi. Pelipatan ini dipengaruhi oleh interaksi antar gugus
samping (R) satu sama lain.

Kedua struktur sekunder kemudian dapat pula membentuk struktur kuartener

Protein atau polipeptida yang sudah memiliki struktur tersier dapat saling berinteraksi
dan bergabung menjadi suatu multimer.Protein pembentuk multimer dinamakan
subunit

Berdasarkan gugus dan rumus bangunannya Asam amino dapat dibagi menjadi:
a. Asam amino yang mempunyai gugus alifatik
b. Asam amino yang mempunyai gugus hidroksil
c. Asam amino yang mempunyai gugus sulfur
d. Asam amino yang bersifat asam
e. Asaam amino yang bersifat basa
f. Asam amino dengan cincin aromatis

g. Asam amino yang mempunyai gugus imino


Berdasarkan fungsinya Asam amino dapat dibagi dua yaitu:
a. Asam amino essensial
b. Asam amino non essensial

Protein dapat dibagi dalam 2 kelompok besar,yaitu


protein sederhana (simple protein)biasanya hanya mengandung asam -amino saja
o albumin
o globulin
o glutelin
o prolamin
o albuminoid
o histon
o protamine
Protein majemuk (conjugated protein)
Protein yang mengandung zat lain (prosthetic group) yang berikatan dengan protein
dengan ikatan lain selain cara ikatan ion.
o Nukleo protein
o Gliko protein
o Fosfo protein
o Kromo protein
o Lipo protein
o Metalo protein

Proses sintesis protein dapat dibedakan menjadi dua tahap. Tahap pertama adalah
transkripsi yaitu pencetakan ARNd oleh ADN yang berlangsung di dalam inti sel.
ARNd inilah yang akan membawa kode genetik dari ADN. Tahap kedua adalah
translasi yaitu penerjemahan kode genetik yang dibawa ARNd oleh ARNt.

Bahan terakhir yang dibutuhkan untuk membuat protein adalah sesuatau yang
mengikat semua bahan disatu tempat. Ribosom memiliki dua celah sehingga molekul
RNA dapat masuk kedalamnya dengan tepat. Separuh ribosom pada mRNA. Ikatan
ini terletak pada atau dekatkodon A-U-G. Jadi A-U-G selalu menjadi kata pertama

dari setiap pesan. A-U-G dan kodon berikutnya menyatu dengan tRNA yang
komplementer dan cocok dengan lubang pada ribosom. Setiap tRNA membawa asam
amino (AA). Urutan pertama selalu metionin, yang disandingkan dengan A-U-G.
Enzim pada ribosom menghubungkan kedua asam amino dan tRNA pertama akan
kembali terlepas. Ribosom kemudian bergeser ketiga basis berikutnya. Kembali trna
dan asam amino menyatu. Kedua asam amino bergabung; Trna kosong dibuang;
Ribosom kembali bergerak disepanjang sisi pesan melarik asam amino yang akan
menggulung dirinya sendiri menjadi protein. Proses ini berlanjut sampai ribosom
menjadi salah satu tanda berhenti Ribosom berhenti karena tidak ada lagi tRNA
untuk dipasangkan dengan anti kodon. Protein lengkap ini akan dipangkas oleh enzim
ribosom lainnya. Biasanya pada saat ini protein juga dibersihkan dengan berbagai
macam cara.

Fungsi protein structural dan fungsional:


o Bahan dalam sintesis subtansi penting seperti hormon,zat antibodi,dan organel
sel lainnya
o Perbaikan,pertumbuhan dan pemeliharaan struktur sel,jaringan dan organ
tubuh
o Sebagai sumber energi,setiap gramnya akan menghasilkan 4,1 kalori.
o Mengatur dan melaksakan metabolisme tubuh,misalnya sebagai enzim(protein
mengaktifkan dan berpartisipasi pada reaksi kimia kehidupan)
o Menjaga keseimbangan asam basa dan keseimbangan cairan tubuh.Sebagai
senyawa penahan/bufer,protein berperan besar dalam menjaga stabilitas pH
cairan tubuh.Sebagai zat larut dalam cairan tubuh,protein membantu dalam
pemeliharaan tekanan osmotik di dalam sekat-sekat rongga tubuh.
o Membantu tubuh dalam menghancurkan atau menetralkan zat-zat asing yang
masuk ke dalam tubuh.

Daftar Pustaka

Poedjiadi, Anna dan Suprianti, F.M. Titin, 1994, DASAR-DASAR BIOKIMIA (edisi ke2); Jakarta: Universitas Indonesia (UI-Press).
Modul Perkliahan Mata Kuliah Biokimia : Pengantar dan Prosedur Praktikum Biokimia; R.
R Prijo Utomo dkk (penulis); Institut Keguruan dan Ilmu pendidikan Malang, Jrusan
Pendidikan Biologi, Malang; 1998, 48 halaman.
Modul Perkuliahan Mata Kuliyah Biokimia : Protein & Asam Nukleat; Retno Murwani
(penulis); Ed.1. Lab. Biokimia Nutrisi, Jurusan Nutrisi & Makanan Ternak, Undip,
Semarang; 2009, 65 halaman; 16,5 x 23,5 cm.
Wheelis, Mark dan Gonick, Larry, 2001, Kartun Biologi Genetika, Jakarta, KPG
(Kepustakaan Populer Gramedia)
Murray, Robert K. et al, 1996. Harpers Illustrated Biochemistry, Twenty-Sixth
Edition, United States of America; McGraw-Hill Companies.

Anda mungkin juga menyukai