: Siti Nurhaliza
Kelas
: IX A
No Absen : 28
Tarik benang atas dan bawah keduanya melewati bawah sepatu mesin,
ditarik menjauhi posisi penjahit.
2.
Masukkan kain yang akan dijahit ke bawah sepatu, tusukkan jarum pada
posisi jahitan yang dikehendaki dengan cara memutar pelan roda mesin pakai
tangan.
3.
Kebawahkan sepatu mesin jahit sehingga kain yang akan dijahit tertekan
sepatu.
4.
5.
Gunakan bagian tepi sepatu mesin sebagai mal yang selalu dilihat mata
dan dijadikan patokan kerapihan hasil jahitan. Untuk jahitan yang berjarak 1
cm lebih dari tepi kain, pada mesin diberi tanda (bisa ditempel isolasi warna)
sebagai patokan kerapihan jahitan.
6.
Angkat
terbawa kain dengan posisi gunting menempel kain, sehingga tidak ada
benang sisa jahitan yang terbawa kain.
7.
Jahitan di ujung kain yang riskan lepas perlu dikunci dengan memberi
jahitan arah balik sebanyak beberapa tusukan jarum.
8.
Ketika menjahit sambil memeriksa hasil jahitan. Bila jahitan kendur atau
tidak normal, segera berhenti dan betulkan dulu, sampai hasil jahitan baik dan
normal kembali.
Belajar menjahit memang butuh ketekunan, tidak ada istilah tidak berbakat
kalau kita memang serius berusaha, kuncinya adalah berlatih dan berlatih,
semakin banyak berlatih maka kesalahan yang dibuat akan semakin sedikit
dan jahitan kita akan semakin rapi dan halus.
Tusuk dasar yaitu tusuk dengan menggunakan alat jarum tangan. Ada
beberapa tusuk dasar yang biasa digunakan dalam menjahit busana, antara
lain adalah sebagai berikut:
1. Tusuk Jelujur
Teknik membuat tusuk jelujur, yaitu dimulai dari kanan ke kiri, guna
tusuk jelujur adalah untuk membuat jahitan menjadi sempurna. Tusuk
jelujur dapat dibedakan menjadi 3 bentuk.
Tusuk jelujur biasa yaitu tusukan yang menggunakan jarak tidak sama.
Tusuk jelujur dengan jarak tertentu yaitu tusukan dengan jarak yang
sama
(konsisten)
berguna
untuk
tusuk
sementara
Tusuk
jelujur
Tusuk Jelujur
2. Tusuk Tikam Jejak
Tusuk tikam jejak yaitu tusuk jahitan dengan bentuk jika dilihat dari
bagian atas tusuknya kelihatan seperti jahitan mesin dan bila dilihat dari
bagian bawah tusukannya seperti jahitan rangkap. Jarak tusukan bagian
bawah dua kali jarak tusukan bagian atas, teknik menjahitnya adalah
dengan langkah maju sebelum melangkah mundur ke belakang dengan
jarak yang sama, tusuk tikam jejak berguna untuk pengganti jahit mesin.
Tusuk Flanel
4. Tusuk Feston
Tusuk feston berfungsi untuk penyelesaian tiras seperti tiras lingkar
kerung lengan atau pada pinggiran pakaian bayi. Tusuk feston juga dapat
berfungsi sebagai hiasan bila benang yang digunakan adalah benang hias
atau benang sulam dengan kombinasi warna yang serasi.
Tusuk Feston
5. Tusuk Balut
Tusuk balut berfungsi untuk menyelesaikan tiras pada kampuh untuk
klim rol. Tusuk balut juga dapat digunakan untuk penyelesaian pinggir
teknik aplikasi. Teknik menjahitnya dimulai dari kiri ke kanan atau
sebaliknya kanan ke kiri kesan benang dari tusukan agak miring.
Tusuk balut
6. Tusuk Batang atau Tusuk Tangkai
Tusuk batang dibuat untuk hiasan, teknik menjahitnya dengan
langkah mundur 0,5 cm dan mengaitkan 5 atau 6 benang pada bahan,
jarum ditarik ke luar akan menghasilkan tusuk tangkai dan seterusnya
tusuk mundur lagi seperti yang pertama begitu seterusnya sampai selesai.
Untuk membuat tangkai yang lebih besar maka jarak tusukan dirapatkan
dan mengaitkan kain lebih banyak (besar).
Tusuk batang
7. Tusuk Rantai
Tusuk rantai
8. Tusuk Silang
Tusuk
silang
ini
berfungsi
untuk
membuat
hiasan.
Teknik
Tusuk silang
9. Tusuk Piquar
Tusuk piguar biasanya berfungsi untuk memasangkan bulu kuda
pada jas atau mantel. Di samping itu tusuk piquar dapat juga digunakan
sebagai tusuk hias pada busana atau lenan rumah tangga.
Tusuk piguar
Sumber Referensi :
Http://Www.easycoursesportal.com
Http://Www.Wikipedia.com
Http://Www.Anekaristik.com
Http://Www.Wordpress.com