Anda di halaman 1dari 2

YOGIE KURNIA SANDY

1402105063
KASUS KURT COBAIN
Terdapat bukti kuat yang menghubungkan Kurt Cobain dengan satu sindrom yang
merupakan depresi tingkat tinggi atau biasa disebut dengan bipolar alias manik
depresi (Manic Depression). Hal itu terungkap dari hasil wawancara dengan sepupu
Kurt, Bev Cobain.
Berikut kutipannya:
T: Apakah Kurt memiliki masalah kesehatan mental lainnya selain depresi umum?
J: Kurt didiagnosis pada usia muda dengan ADD, kemudian dengan gangguan
bipolar (manic depression). Penyakit bipolar memiliki karakteristik adanya
perubahan suasana hati, yang diungkapkan berupa amarah, euforia, energik tingkat
tinggi, iritabilitas,distractibility, terlalu percaya diri, dan gejala lainnya. Seperti Kurt
disinyalir, berpenyakit bipolar.
Bev Cobain sendiri bekerja sebagai seorang perawat dan bekerja pada sebuah
institusi kesehatan mental. Dengan latar belakang pekerjaan ditambh dengan
peristiwa tragis kematian Kurt Cobain, telah membawanya bersemangat untuk
menjadi seorang ahli dan aktivis tentang pencegahan bunuh diri. Komentarnya
menyatakan bahwa Kurt benar-benar didiagnosis memberikan bukti yang kuat
bahwa Kurt Cobain adalah penderita bipolar atau manik depresi.
Sebagian besar hidup Kurt Cobain diisi dengan perasaan Depresi - tingkahnya saat
kecil senantiasa diliputi perasaan cemas sampai harus Kurt kecil sering
bersembunyi di lemari kamar di ruang tidurnya. Masalah malas yang sudah menjadi
sifat dasar diri Kurt sudah bukan rahasia umum.
Sejak muda, Kurt melulu berbicara tentang bunuh diri dan kematian dini "Aku benci
diriku sendiri dan ingin mati" (I hate myself and I want to die) telah menjadi mantra
pribadi Kurt. Kurt Cobain terus-menerus dalam berbagai kesempatan wawancara
selalu mengungkapkan keinginmatiannya tersebut. Sampai-sampai dijadikan untuk
salah satu album dengan menggunakan judul yang sama.
Adiktif tingkat tinggi telah membuat sulit diri Kurt Cobain untuk melepaskan diri dari
bayang-bayang bipolar. Komplikasi yang timbul dari kecanduan heroin membuat
Kurt sulit untuk memisahkan semua perasaan depresi.
Ada yang harus dipahami oleh siapapun tentang depresi yang duderita oleh Kurt
Cobain. Kisahnya merupakan peringatan tetapi juga sebuah inspirasi dalam hal
kekuatan unik Kurt sebagai seorang manik depresi atas bakatnya yang sudah
membuahkan karya-karya seni dan pernah menorehkan sejarah trendsetter musik
Seattle Sound yang melekat pada sebuah band, Nirvana. Sehingga Nirvana menjadi
sebuah band yang sangat berpengaruh dalam perkembangan musik internasional.
Berikut gambaran umum penderita bipolar pada diri Kurt Cobain:
Kurt menyalahgunakan alkohol serta obat-obatan. Studi menunjukkan bahwa
penderita bipolar sangat memungkinkan untuk menjadi pecandu alkohol. Pun
sebaliknya seorang pecandu alkohol lebih mungkin menjadi penderita bipolar.

Energi tinggi: Meski sebagian orang sering mengeluh mengenai sifat pemalas
seorang Kurt, namun sewaktu-waktu Kurt akan sangat bersemangat penuh energi.
Kurt akan semakin produktif, baik di studio atau menulis lagu di rumah.
Marah: Kurt sering menulis lirik yang sangat emosional, membuat surat yang
berisi amarah atau membuat catatan tentang orang-orang yang merasa telah
dirugikan dirinya. Dia selalu akan menghancurkan set panggung dan kamar hotel kadang-kadang dilakukan dengan semangat emosi tingkat tinggi.
Menulis: Sejak kecil Kurt merupakan seorang anak yang senang menulis dan
menggambar. Menulis yang diciptakan seorang pengidap bipolar sekelas Kurt
Cobain telah membuahkan karya produktif. Telah banyak sekali karya cipta yang
tertulis, baik puisi ataupun karya seni sangat khas seorang manic depression.

Anda mungkin juga menyukai