Anda di halaman 1dari 37

ETIKA HUKUM KEDOKTERAN

RIWAYAT/ KEDOKTERAN/ KESEHATAN

dr. Wasis Prajitno, Sp. OG


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS JEMBER
8 SEPTEMBER 2006

* PRASEJARAH THE ORIGIN OF SPECIES


* ASAL USUL MANUSIA :
* Teori Ovolasi DARWIN
Pithecan Tropus Erectus
* Gua-gua di Inggris, Perancis, Peru dan
pulaupulau Melanesia tengkorak manusia
berlubang ( Trepanasi ? )
* BABYLONIA :
Kota Hammurabi hukum-hukum praktek
medis : Dokter yang mengiris Abses,
pasien

* MESIR
Teori balut membalut ( Mummi ) ramuanramuan khusus pengawet mayat.
* Buku TAURAT ( Ibrani )
Pencegahan penyakit menular bila aurat
perempuan keluar Lelehan maka pakaian,
tempat duduk, tempat tidur harus dicuci dan
dijemur atau keringkan selama 1 hari
( Urethritis Go ? )
* INDIA : VEDA ( 800 200 SM )
th/ Gigitan ular berbisa, batuk, diare, kejang,
abses, gagal jantung, TBC, penyakit kulit
dibuat dari daun-daun tumbuhan.

* PRASEJARAH THE ORIGIN OF SPECIES


* ASAL USUL MANUSIA :
* Teori Ovolasi DARWIN
Pithecan Tropus Erectus
* Gua-gua di Inggris, Perancis, Peru dan
pulaupulau Melanesia tengkorak manusia
berlubang ( Trepanasi ? )
* BABYLONIA :
Kota Hammurabi hukum-hukum praktek
medis : Dokter yang mengiris Abses,
pasien

2 buku : 1. Caraka Samhita pengobatan dengan obat-obat


2. Sasruta Samhita pengobatan dengan pembedahan
* th/ INDIA kuno :
1. Diet
2. Minyak luar dan dalam
3. Prosedur LIMA
* pembuat muntah
* pencahar
* emema air
* emema minyak
* phlebotomy
4. fisioterapi
5. + 760 macam obat dari tumbuhan, susu sapi, susu kuda, susu
kambing. Bubuk tulang, tembaga, belerang, bumbu kayu manis
dan sebagainya.
6. Pembedahan
* alat-alat operasi sederhana
* alcohol : Desinfeksi dan bius
* jenis operasi : fistulaani, lithotomi penanganan fraktur dan lainlain.

CHINA : + 3000 S.M.


prinsip : YIN dan YANG
penyakit : Yin dan Yang tak imbang
Yin : perempuan, pasif, gelap ( tanah )
Yang : laki-laki, aktif, terang ( langit )
tubuh terdiri dari 5 unsur :
kayu, api, tanah, logam, air
ilmu anatomi ( tulang ) dikenal
cara Dx/ :
riwayat penyakit
bau mulut, hidung
mimpi
nada suara
warna muka dan mulut
denyut nadi
th/ Akupunktur : peta akupunktur
jarum akupunktur

* YUNANI KUNO
( sejajar Mesir, Cina, India )
1. Kesehatan tergantung 4 unsur :
darah
lendir
empedu kuning
empedu hitam
2. Aeskulapius
3. Hippocrates ( 460 377 S.M. )
Sumpah Hippokrates Bapak Ilmu Kedokteran

* ROMAWI
kirim orang-orang ke sekolah kedokteran
Alexandria ( Mesir )
penulisan buku-buku kedokteran

* ISLAM PERSIA + 636 M.


sekolah kedokteran di Jundi Shapur
rumah sakit : Persia, Spanyol, Bagdad, Kairo,
Kordoba
Abu Ali al Husayn Ibn ABD Allah IBN Sina
* EROPA
Abad 10 : Buku-buku kedokteran arab bahasa latin
Sekolah kedokteran di Eropa
SALERMO ( Italia )
MOUNTPELLIER ( Perancis )
Kebangunan kembali
( Renaissance ) Eropa :
sesudah abad 13
pendidikan dihormati
Yunani dan Arab diterima
Buktikan dengan percobaan-percobaan

VESALIUS : Ilmu Bedah


Fracastono penyakit menular ( De Contagione )
penyakit sebagai akibat dari partikel kecil yang tak tampak
dari
debu dan sentuhan.
Gallileo Gallilei : - teleskop
- mikroskop
A. Van Leeuwen Hook Bakteri
Pasteur Mikrobiologi metode ilmiah
informasi
hypotese
percobaan
analisa
kesimpulan
* Abad 19 :
antibiotika Penicillin
A dan Anti Sepsis ( L- Flening )
Mikrobiologi
X Ray

* Abad 20 :
Antibiotika baru
Vaksinasi / Immunisasi
Hormon
Larutan Infus
Vitamin
Transfusi darah
Radiasi
Ginjal
Tranplantasi
Jantung
Tangan
Bayi tabung
Cloning dan seterusnya

* SEJARAH KEDOKTERAN DI INDONESIA

* SEJARAH EVOLUSI MANUSIA :


kehidupan manusia dan alam sekitar
dikuasai oleh kekuatan-kekuatan ghaib
pengaruh baik
( sehat )

kekuatan Ghaib
pengaruh buruk
( sakit )

Dukun/Paraji : dianggap mampu


sebagai perantara antara manusia

* Dikenal Ramuan-ramuan dari :


akar tumbuhan
daun, bunga, buah dan lain-lain
minyak-minyak
mantra-mantra, dan lain-lain
* 1847 : BANYUMAS WABAH CACAR DR. W.
BOSCH ( Kep. Dinas Kesehatan )
beri petunjuk-petunjuk kepala desa Wabah Cacar
obat tradisional dan sederhana
mendidik 30 pemuda jawa sebagai ahli kesehatan
dan
juru cacar.
Pendidikan di RS militer
Lama pendidikan 2 tahun

* INDONESIA
Januari 1851 : Atas Dasar Gouvernements Besluit No. 22
(1849) di Batavia ( Jakarta ) berdiri : Sekolah Dokter
Jawa
Siswa pertama : 12 orang
Pendidikan : 2 tahun
Pelajaran : bahasa belanda, 1. Hitung, 1. Ukur, 1. Bumi, 1.
Binatang, 1. Kimia Organik, 1. Alam, 1. Tumbuhtumbuhan,
1. Urai sakit, 1. Kebidanan, 1. Bedah ( patah tulang dan
sendi, Hernia )
1853 : lulus 11 orang Dokter Jawa
1856 : sd/ menerima dari Sumatra, Sulawesi dan lain-lain
1864 : sd/ lama pendidikan 3 tahun
1874 : sd/ lama pendidikan 7 tahun
2 tahun persiapan
5 tahun bagian kedokteran
bahasa belanda

1881 : lama pendidikan 9 tahun


3 tahun persiapan
6 tahun bagian kedokteran
1893 : majalah Kedokteran terbit
1902 : sd/ diganti STOVIA ( School Tot
Opleiding Voor Inlandsche Artsen )
2 tahun persiapan
lama : 8 tahun
6 tahun kedokteran
Jumlah : 150 rang ( Seluruh Indonesia )
dr. Tjipto Mangoenkoesoemo
dr. Wahidin Soedirohoesodo
dr. Soetomo dan lain-lain
Gelar : Inlandsch Arts
Praktek : Dokter dan Apoteker

3 tahun Persiapan
* 1913 : STOVIA 10 tahun
7 tahun kedokteran
( Premedik, Preklinik ), klinik
siswa dari : Mulo
1 Juli 1913 : sekolah dokter di Surabaya disebut NIAS
( Nederlandsch Indische Artsen School ) di Jl. Kedung
Doro
38 Surabaya
kurikulum : 10 tahun ( = STOVIA )
1923 ( 2 Juli 1923 ) NIAS dapat gedung baru di FK UNAIR
sekarang
lulus : Indische Art
1927 : Di Jakarta di bentuk Geneeskundige Hooge School
.
Lulusan diterima : HBS V, AMSB
Lama 7 tahun

* Jaman Jepang
1942 : STOVIA dan NIAS ditutup
1943 : Jepang membuka lagi di Jakarta ( Ex STOVIA ) IKA
DAIGAKU bahasa Indonesia
1945 : Jepang menyerah IKA DAIGAKU diambil alih RI diganti

PTKRI = Perguruan Tinggi Kedokteran Republik Indonesia


1946 PTKRI mengungsi ke Solo, Klaten, Malang.
1948 : selama pendudukan Belanda membuka kembali NIAS
Surabaya.
1949 : Fakultas Kedokteran Universitas gajah Mada Yogyakarta
Jakarta
1958 : ada 3 FK
Surabaya
Yogyakarta
1954 ( 10 Nopember 1954 ) Fakultas Kedokteran Surabaya lepas
dari
Jakarta Fakultas Universitas Airlangga Surabaya ( = hari jadi )
1960 : kurikulum 6 tahun mulai dikenal Multiple Choice Question
1968 : Fakultas UNAIR = Fakultas Pembina Wilayah timur

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


( PSPD UNIVERSITAS JEMBER )

* Surat Keputusan Menteri PTIP (5 Januari 1963)


:
- Universitas Brawijaya Malang Negeri
- Universitas Tawang Alun Jember cabang
Unibraw di Jember :
1. F.H.
2. F.P.
3. F.K.I.P.
4. F. Sos Pol
5. F. Kedokteran

1997 Lokakarya Pengembangan Fakultas-fakultas


Kesehatan di Universitas Jember Prof. dr. Marifin
Husbin, MSc.
27 April 2000 : SK Dirjen Dikti No. 120/Dikti/2000
pembukaan PSPD Universitas Jember
23 Juni 2000 : Ketua PSPD I : Prof. dr. Soenarjo ( Almarhum
).
* 4 September 2000 : Kuliah Perdana
( 68 Mahasiswa )
Juni 2001 : Ketua PSPD II (dr. Wasis Prajitno, Sp. OG)
( Fakultas Kedokteran UNAIR sebagai Pembina )
Januari 2003 : RS dr. Subandi Teaching Hospital
Juli 2004 : 16 S. Ked I
Desember 2004 : Wisuda I : S. Ked. PSPD Universitas
Jember
Juni 2006 : menjadi Fakultas Kedokteran Universitas Jember
Oktober 2006 : lulusan dokter pertama dari Fakultas
Kedokteran Universitas Jember

SUMPAH DOKTER
Saya bersumpah bahwa saya
1. Akan membaktikan hidup saya kepentingan
perikemanusiaan
2. Akan menjalankan tugas saya dengan cara yang
terhormat,
sesuai dengan martabat profesi saya.
3. Akan memelihara dengan sekuat tenaga martabat dan
tradisi luhur profesi kedokteran.
4. Akan merahasiakan segala sesuatu yang saya ketahui
karena keprofesian saya sekalipun diancam.
5. Akan memanfaatkan pengetahuan kedokteran saya
untuk
sesuatu yang tidak bertentangan dengan
perikemanusiaan.

7. Akan menjaga, memelihara, dan menghormati


hidup
insani mulai dari saat pembuahan.
8. Akan berikhtiar dengan sungguh-sungguh dan tidak
akan terpengaruh oleh pertimbangan jenis kelamin,
usia, keagamaan, kebangsaan, kesukuan, politik
atau
kedudukan social dalam menunaikan kewajiban
saya
terhadap pasien.
9. Akan memberikan kepada guru-guru saya
penghormatan dan pernyataan terima kasih yang
selayaknya.
10. Akan memperlakukan teman sejawat saya
sebagaimana saya sendiri ingin diperlakukan.

LAFAL SUMPAH DOKTER


berdasarkan

Peraturan Pemerintah No.26 tahun 1960


Saya bersumpah bahwa :
Saya akan membaktikan hidup saya, guna
kepentingan Perikemanusiaan
Saya akan menjalankan tugas saya, dengan cara
yang terhormat dan bersusila, sesuai dengan
martabat pekerjaan saya.
Saya akan memelihara dengan sekuat tenaga,
martabat dan tradisi luhur jabatan kedokteran.
Saya akan merahasiakan, segala sesuatu yang saya
ketahui karena pekerjaan saya, dan karena keilmuan
saya sebagai Dokter.

Kesehatan penderita, senantiasa akan saya utamakan;


Dalam menunaikan kewajiban terhadap penderita, saya
akan berikhtiar dengan sungguh-sungguh, supaya saya
tidak terpengaruh oleh pertimbangan, Keagamaan,
Kebangsaan, Kesukuan, Politik Kepartaian atau
Kedudukan Sosial;
Saya akan memberikan kepada Guru-guru saya,
penghormatan dan pernyataan terima kasih yang
selayaknya;
Teman sejawat saya akan saya perlakukan, sebagai
saudara kandung;
Saya akan menghormati setiap hidup insani, mulai dari
saat pembuahan;
Sekalipun diancam, saya tidak akan mempergunakan
pengetahuan kedokteran saya, untuk sesuatu yang
bertentangan dengan hukum perikemanusiaan;
Saya ikrarkan sumpah ini dengan sungguh-sungguh, dan

PENGERTIAN ETIK KEDOKTERAN DAN


HUKUM KESEHATAN
Etik dan hukum memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk mengatur
tertib dan tenteramnya pergaulan hidup dalam masyarakat. Etik
berasal dari kata Yunani ethos, yang berarti yang baik, yang
layak. Yang dimaksud dengan pekerjaan profesi ( profesio berarti
pengakuan ), antara lain adalah pekerjaan dokter, dokter gigi,
apoteker, sarjana kesehatan masyarakat, sarjana keperawatan,
wartawan, hakim, pengacara, akuntan. Etik profesi yang tertua
adalah etik kedokteran, yang merupakan prinsip-prinsip moral atau
asas-asas akhlak yang harus diterapkan oleh para dokter dalam
hubungannya dengan pasien, teman sejawatnya dan masyarakat
umumnya.

Pekerjaan profesi mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :


1. mengikuti pendidikan sesuai standar nasional
2. pekerjaannya berlandaskan etik profesi
3. mengutamakan panggilan kemanusiaan dari pada keuntungan
4. pekerjaannya legal melalui perizinan
5. anggota-anggotanya belajar sepanjang hayat
6. anggota-anggotanya bergabung dalam suatu organisasi profesi.

Landasan Etik Kedokteran adalah :


1. Sumpah Hippokrates ( 460-377 SM )
2. Deklarasi Geneva ( 1948 )
3. International Code of Medical Ethics ( 1949 )
4. Lafal Sumpah Dokter Indonesia ( 1960 )
5. Kode Etik Kedokteran Indonesia ( 1983 )
6. Pernyataan-pernyataan ( Deklarasi ) Ikatan Dokter
Sedunia
( World Medical Association, WMA ), yaitu antara lain :
a. Deklarasi Geneva ( 1948 ) tentang Lafal Sumpah Dokter
b. Deklarasi Helsinki ( 1964 ) tentang Riset Klinik
c. Deklarasi Sydney ( 1968 ) tentang Saat Kematian
d. Deklarasi Oslo ( 1970 ) tentang Pengguguran
Kandungan
atas Indikasi Medik.

Hukum adalah peraturan perundang-undangan


yang dibuat oleh suatu kekuasaan, dalam mengatur
pergaulan hidup dalam masyarakat. Hukum perdata
mengatur subjek dan antar subjek dalam hubungan
inter-relasi ( kedudukannya sederajat ). Kitab
Undang-undang Hukum Perdata ( KUH Perdata ),
berasal dari Burgelijk Wetboek ( BW ) zaman
Belanda, yang mulai berlaku di Indonesia pada
tanggal 30 April 1887. Hukum Pidana adalah
peraturan mengenai hukuman. Kitab Undangundang Hukum Pidana ( KUHP ) berasal dari
Wetboek van Strafrecht zaman Belanda dan mulai
berlaku di Indonesia pada tanggal 1 Januari 1918.
Dalam masalah pidana kedudukan
penguasa/pemerintah adalah lebih tinggi.

Hukum kesehatan menurut Anggaran Dasar Perhimpunan


Hukum Kesehatan Indonesia ( PERHUKI ), adalah semua
ketentuan hukum yang berhubungan langsung dengan
pemeliharaan/pelayanan kesehatan dan penerapannya. Hukum
Kedokteran merupakan bagian dari Hukum Kesehatan, yaitu
yang menyangkut asuhan/pelayanan kedokteran (medical
care/service).
Hukum kesehatan merupakan bidang hukum yang masih
muda. Perkembangannya dimulai pada waktu World Congress
on Medical Law di Belgia pada tahun 1967. Di Indonesia
perkembangan Hukum Kesehatan dimulai dari terbentuknya
Kelompok Studi untuk Hukum Kedokteran FK-UI/R.S.
Ciptomangunkusumo di Jakarta pada tahun 1982. Perhimpunan
untuk Hukum Kedokteran Indonesia ( PERHUKI ), terbentuk di
Jakarta pada tahun 1983 dan berubah menjadi Perhimpunan
Hukum Kesehatan Indonesia ( PERHUKI ) pada Kongres I
PERHUKI di Jakarta pada tahun 1987. PERHUKI Wilayah
Sumatra Utara terbentuk pada tanggal 14 April 1986 di Medan.

Persamaan etik dan hukum adalah :


1. Sama-sama merupakan alat untuk mengatur tertibnya hidup
bermasyarakat.
2. Sebagai objeknya adalah tingkah laku manusia
3. Mengandung hak dan kewajiban anggota-anggota masyarakat, agar
tidak
saling merugikan.
4. Menggugah kesadaran untuk bersikap manusiawi.
5. Sumbernya adalah hasil pemikiran para pakar dan pengalaman para
anggota senior.

Perbedaan etik dan hukum adalah :


1. Etik berlaku untuk lingkungan profesi. Hukum berlaku untuk umum.
2. Etik disusun berdasarkan kesepakatan anggota profesi. Hukum
disusun
oleh badan pemerintahan.
3. Etik tidak seluruhnya tertulis. Hukum tercantum secara rinci dalam
kitab
undang-undang dan lembaran/berita negara.

5. Pelanggaran etik diselesaikan oleh Majelis Kehormatan


Etik
Kedokteran ( MKEK ), yang dibentuk oleh Ikatan Dokter
Indonesia ( IDI ) dan kalau perlu diteruskan kepada
Panitia
Pertimbangan dan Pembinaan Etika Kedokteran ( P3EK ),
yang dibentuk oleh Departemen Kesehatan ( DEPKES ).
Pelanggaran hukum diselesaikan melalui pengadilan.
6. Penyelesaian pelanggaran etik tidak selalu disertai bukti
fisik.
Penyelesaian pelanggaran hukum memerlukan bukti fisik.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa etik
merupakan seperangkat perilaku yang benar atau normanorma dalam suatu profesi. Etika kedokteran adalah
pengetahuan tentang perilaku professional para dokter dan
dokter gigi dalam menjalankan pekerjaannya, sebagaimana
tercantum dalam lafal sumpah dan kode etik masing-masing,

Hukum adalah peraturan perundangundangan yang dibuat oleh suatu kekuasaan.


Hukum kesehatan adalah peraturan
perundang-undangan yang menyangkut
pelayanan kesehatan.
Pelanggaran etik kedokteran tidak selalu
berarti pelanggaran hukum, begitu pula
sebaliknya pelanggaran hukum belum tentu
berarti pelanggaran etik kedokteran.
Pelanggaran etik kedokteran diproses melalui
MKEK-IDI dan kalau perlu diteruskan ke
P3EK-DEPKES, sedangkan pelanggaran
hokum diselesaikan melalui pengadilan.

KODE ETIK KEDOKTERAN INDONESIA


( KODEKI )
Sejak awal sejarah umat manusia, sudah dikenal
hubungan kepercayaan antara dua insan yaitu
manusia penyembuh dan penderita.
Imhotep dari Mesir, Hippokrates dari Yunani
dan Galenus dari Roma, merupakan beberapa
pelopor kedokteran kuno yang telah meletakkan
dasar-dasar dan sendi-sendi awal terbinanya suatu
tradisi kedokteran yang luhur dan mulia. Di
Indonesia, kode etik kedokteran berlandaskan etik
dan norma-norma yang mengatur hubungan antar
manusia, yang asas-asasnya terdapat dalam
falsafah Pancasila, sebagai landasan idiil dan UUD
1945 sebagai landasan strukturil.

I. Kewajiban Umum
Pasal 1

Setiap dokter harus menjunjung


tinggi, menghayati dan
mengamalkan
Sumpah Dokter.
Pasal 2 Seorang dokter harus senantiasa
melakukan profesinya menurut
ukuran yang tertinggi
Pasal 3 Dalam melakukan pekerjaan
kedokterannya, seorang dokter
tidak boleh dipengaruhi oleh
pertimbangan keuntungan pribadi.

Pasal 4 Perbuatan berikut dipandang


bertentangan
dengan etik :
a. Setiap perbuatan yang bersifat memuji diri
sendiri
b. Secara sendiri atau bersama-sama
menerapkan
pengetahuannya dan ketrampilan dalam
segala
bentuk, tanpa kebebasan profesi.
c. Menerima imbalan selain dari pada yang layak
sesuai dengan jasanya, kecuali dengan
keikhlasan,
sepengetahuan dan atau kehendak penderita.

Pasal 5

Tiap perbuatan atau nasehat yang

Pasal 6 Setiap dokter harus senantiasa barhati-hati dalam


mengumumkan dan menerapkan setiap penemuan
teknik atau pengobatan baru yang belum diuji
kebenarannya.
Pasal 7 Seorang dokter hanya memberi keterangan atau
pendapat yang dapat dibuktikan kebenarannya.
Pasal 8 Dalam melakukan pekerjaannya, seorang dokter
harus
mengutamakan / mendahulukan kepentingan
masyarakat dan memperhatikan semua aspek
pelayanan kesehatan yang menyeluruh ( promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif ), serta berusaha
menjadi pendidik dan pengabdi masyarakat yang
sebenarnya.

Pasal 9 Setiap dokter dalam bekerja sama dengan para


pejabat di
bidang kesehatan dan bidang lainnya serta
masyarakat,
harus memelihara saling pengertian sebaik-baiknya.

II. Kewajiban Dokter terhadap Penderita


Pasal 10 Setiap dokter harus senantiasa mengingat akan
kewajibannya melindungi hidup mahluk insani.
Pasal 11 Setiap dokter wajib bersikap tulus ikhlas dan
mempergunakan segala ilmu dan ketrampilannya
untuk
kepentingan penderita. Dalam hal ia tidak mampu
melakukan suatu pemeriksaan atau pengobatan,
maka ia

Pasal 12 Setiap dokter harus memberikan


kesempatan
kepada penderita agar senantiasa dapat
berhubungan dengan keluarga dan
penasehatnya dalam beribadat dan atau
dalam masalah lainnya.
Pasal 13 Setiap dokter wajib merahasiakan segala
sesuatu yang diketahuinya tentang
seorang
penderita, bahkan juga setelah penderita
itu
meninggal dunia.

III. Kewajiban Dokter terhadap Teman Sejawatnya


Pasal 15 Setiap dokter memperlakukan teman
sejawatnya
sebagaimana ia sendiri ingin diperlakukan
Pasal 16 Setiap dokter tidak boleh mengambil alih
penderita
dari teman sejawatnya tanpa persetujuannya.

IV. Kewajiban Dokter terhadap Diri Sendiri


Pasal 17

Setiap dokter harus memelihara kesehatannya,


supaya dapat bekerja dengan baik.

Pasal 18
setia

Setiap dokter hendaknya senantiasa mengikuti


perkembangan ilmu pengetahuan dan tetap

Anda mungkin juga menyukai