Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Kata mikologi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari kata mykes yang berarti
jamur dan logos yang berarti ilmu, jadi mikologi adalah ilmu yang mempelajari
mengenai kehidupan jamur. Banyak sekali sinonim dari jamur di antaranya cendawan,
fungi, kapang dan lapuk.
Umumnya jamur berukuran mikroskopis, oleh karena itu studi tentang jamur ini baru
dimulai setelah penemuan mikroskop oleh Van Leeuwnhoek pada abab ke 17. Kemudian
pada tahun 1729, Pier Antonio Micheli seorang botani berkebangsaan Italia
mempuplikasikan sebuah buku yang berjudul Nova Plantarum Genera yang di
antaranya berisikan penelitian tentang jamur, sehingga beliau mendapat kehormatan
sebagai bapak pendiri ilmu pengetahuan tentang jamur yang dikenal dengan mikologi.
Sulit memberikan definisi yang tepat tentang jamur , karena organisme yang dianggap
jamur sangat bervariasi dalam bentuk, sifat dan siklus hidupnya. Namun sekarang para
ahli botani mencoba mendefinisikan jamur tersebut berdasarkan ciri-ciri umum yang
dimilikinya. Jamur adalah organisme eukariotik (mempunyai inti sejati) tidak
mempunyai klorofil, mempunyai spora, struktur somatik atau talus berupa sel tunggal
(uniseluler) dan umumnya berupa filamen atau benang-benang bercabang
(multisesuler), berkembang biak secara seksual dan aseksual, dinding sel umumnya
terdiri dari kitin dan selulosa atau keduanya.
Jamur merupakan organisme yang tidak mempunyai klorofil sehingga ia tidak
mempunyai kemampuan untuk memproduksi makan sendiri atau dengan kata lain
jamur tidak bisa memanfaatkan karbondioksida sebagai sumber karbonnya. Oleh
karena itu jamur memerlukan senyawa organik baik dari bahan organik mati maupun
dari organisme hidup sehingga jamur dikatakan heterotrof. Jamur ini ada yang hidup
dan memperoleh makanan dari bahan organik mati seperti sisa-sisa hewan atau
tumbuhan, dan dapat pula yang hidup dan memperoleh makanan dari organisme
hidup.Jamur hidup dan memperoleh makanan dari bahan organik mati dinamakan
saprofit, sedangkan yang hidup dan memperoleh makanan dari organisme hidup

dinamakan parasit.
Pada umumya jamur yang hidup sebagai saprofit menguntungkan bagi kehidupan
manusia misalnya sebagai dekomposer yang dapat menghancurkan sisa-sisa tumbuhan
ataupun hewan yang berupa senyawa yang kompleks menjadi senyawa sederhana, dan
kemudian dikembalikan ke dalam tanah sehingga dapat meningkatkan kesuburan
tanah. Jamur saprofit juga penting dalam industri fermentasi minsalnya dalam
pembuatan bir, roti, tempe, dan juga digunakan dalam memproduksi asam-asam
organik, obat-obatan, vitamin, dan anti biotika seperti penisilin, ampisilin, griseovulfin.
Selain itu jamur saprofit juga banyak yang dikonsumsi olah manusia minsalnya jamur
merang, jamur tiram, jamur kuping.
Sedangkan jamur yang hidup sebagai parasit umumnya merugikan karena dapat
menyebabkan berbagai penyakit pada tumbuhan, hewan dan manusia.Tapi tidak semua
jamur yang berasosiasi dengan tumbuhan merugikan, tetapi ada yang menguntungkan
bagi jamur dan tumbuhan. Hifa jamur membentuk organ khusus dengan akar tanaman
yang dikenal dengan mikoriza. Belakangan ini jamur tidak hanya menjadi pemikiran
bagi ahli jamur tetapi juga bagi ahli sitologi, ahli genetika dan biokimia yang
menemukan bahwa jamur dapat menjadi alat penelitian penting dalam mempelajari
biologi dasar. Hal ini disebabkan oleh jamur lebih cepat berkembang dibandingkan
dengan tumbuhan dan hewan.
1.2 Tujuan
1.

Menjelaskan pengertian mikologi,dan mikologi kedokteran

2.

Ingin menjelaskan klasifikasi jamur atau pembangian jamur

3.

Ingin mengetahui Posisi fungi dalam taksonomi,cara hidup,habitat dan


reproduksi

4.

Ingin mengetahui cirri-ciri jamur,jamur pada manusia

5.

Ingin mengetahui, penyakit dan pencetus, factor faktor terjadi penyakit jamur.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Mikologi


Mikologi merupakan cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari
tentang jamur (fungi) banyak orang juga menyebut cendawan.
Fungi adalah nama regnum dari sekelompok besar makhluk
hidup eukariotik heterotrof yang mencerna makanannya di luar tubuh lalu
menyerap molekul nutrisi ke dalam sel-selnya. Fungi memiliki bermacam-macam
bentuk. Awam mengenal sebagian besar anggota Fungi sebagaijamur, kapang, khamir,
atau ragi, meskipun seringkali yang dimaksud adalah penampilan luar yang tampak,
bukan spesiesnya sendiri.
Fungi memperbanyak diri secara seksual dan aseksual. Perbanyakan seksual dengan
cara : duahifa dari jamur berbeda melebur lalu membentuk zigot lalu zigot tumbuh
menjadi tubuh buah, sedangkan perbanyakan aseksual dengan cara membentuk spora,
bertunas atau fragmentasi hifa. Jamur memiliki kotak spora yang disebut sporangium.
Di dalam sporangium terdapat spora. Contoh jamur yang membentuk spora adalah
Rhizopus. Contoh jamur yang membentuk tunas adalah Saccharomyces. Hifa jamur
dapat terpurus dan setiap fragmen dapat tumbuh menjadi tubuh buah.
Mikologi kedokteran adalah ilmu yang mempelajari tentang jamur yang
dapat menyebabkan penyakit pada manusia. Jamur termasuk tumbuhan
filum talofita yang tidak mempunyai akar, batang dan daun. Jamur tidak
bisa menghisap makanan dari tanah dan tidak mempunyai klorofil
sehingga tidak bisa mencerna makanan sendiri oleh karenanya hidup
sebagai parasit atau saprofit pada organisme yang lain.Sampai saat ini
dikenal kurang lebih 200.000 spesies jamur tetapi hanya 50spesies yang
pathogen pada manusia, yaitu ;
20 spesies menyerang kulit
20 spesies menyerang subkutis
18 spesies menyerang alat dalam atau sistemik

2.2 Morfologi Jamur


Morfologi jamur dibedakan berdasarkan bentuk koloninya, Ragi ( yeast )
menghasilkan koloni yang kompak, seperti krim (teksturnya), dan lembab
pada permukaan medium agar. Sedangkan jamur berfilamen atau kapang
(mold ) menghasilkan koloni yang berserat seperti kapas, atau seperti
tepung. Beberapa jamur patogen memiliki bentuk hidup sebagai ragi dan
jamur berfilamen, disebutdimorfik. Dimorfisme bentuk hidup dapat
bersifat tergantung pada perubahansuhu lingkungan. Bentuk kapang
terbentuk pada suhu 25-30 oC, sedangkan bentuk ragi dibentuk pada suhu
mencapai 35-37o C.

1.

A.

Ragi (Yeasts)

Ragi merupakan mikroorganisme uniselular, berbentuk bulat hingga


oval, berukuran antara
2 60 m. Sel-sel ragi dapat bereproduksi secaraaseksual dengan
membentuk tunas, dan secara seksual dengan membentuk askospora atau
basidiospora. Parameter yang digunakan untuk dapatmemebdakan jenis
ragi adalah ukuran, keberadaan kapsul, dan mekanisme pembentukan
tunas (budding ). Umumnya ragi merupakan anggotakelompok
Ascomycota, Basidiomycota,atau Deuteromycota. Terdapat dua istilah
yang harus dibedakan dari perkembangan ragi, yaitu germtube dan
pseudohypae . Germ tube
adalah perpanjangan dinding selyang tidak mengalami konstriksi atau
pelekukan, struktur ini dibentuk padasaat ragi mulai membentuk hifa.
Pseudohypae adalah perpanjangandinding sel yang disertai dengan
pelekukan, sehingga secara morfologiakan tampak seperti hifa bersekat

Gambar 8.1. Pseudohifa


1.

B.

Kapang (Molds)\

Struktur dasar kapang adalah hifa yang berbentuk seperti tabung


memanjang. Hifa berkembang membentuk struktur seperti benang
(tampak secara makroskopis), disebut miselium. Miselium dapat
berpenetrasi kedalam medium untuk mengambil nutrisi bagi
pertumbuhannya. Hifa vegetatif dapat berkembang menjadi hifa
reproduktif pada kondisi yang sesuai. Bagian hifa yang terdapat pada
permukaan substrat atau mediumdisebut hifa aerial, dapat membentuk
tubuh buah untuk memproduksi spora aseksual.Terdapat tiga jenis hifa
berdasarkan septa (segmen) atau batas antar dinding sel satu dengan dinding sel
lainnya. Hifa senositik adalah jenis hifa yang tidak memiliki septa, hifa jenis ini
dimiliki oleh kelompok Zygomycota. Hifa dengan septa berpigmen gelap,
dimiliki oleh kapang dematiceous dan hifa hialin merupakan hifa
bersepta tanpa pigmen. Elemen yang terkecil dari jamur disebut hifa yaitu
berupa benang- benang filamen yang terdiri dari sel-sel yang mempunyai
dinding, protoplasma, inti dan biasanya mempunyai sekat. Hifa yang
tidak mempunyai sekat disebut hifa sinositik. Benang-benang hifa ini
bercabang-cabang dan bila membentuk anyaman disebut miselium.Hifa
berkembang biak atau tumbuh menurut panjangnya denganmembentuk
spora. Spora adalah alat reproduksi yang bisa dibentuk dalamhifa sendiri
atau oleh alat-alat khusus dari jamur sebagai alat reproduksi.Besarnya
antara 1-3 dengan bentuknya bisa bulat, segi empat, kerucutatau lonjong.
Spora-spora ini dalam pertumbuhannya makin lama makin besar dan
memanjang sehingga membentuk satu hifa.Hifa umumnya mempunyai satu
sekat, tetapi ada kalanya dari satuspora, dapat terbentuk satu hifa semu.
Hifa semu dibentuk dari sel ragi.Pada salah satu sisinya membentuk
tonjolan yang lebih besar sehinggatampak menyerupai hifa dan tidak
mempunyai sekat. Anyaman dari hifaini disebut miselium semu.

2.3 Pembagian atau Klasifikasi Penyakit Jamur

Berdasarkan geografis Yaitu menurut letak penyebarannya, penyakit jamur


yang menyerangseluruh dunia atau beberapa tempat di dunia.Contoh :
a.Jamur yang tersebar luas yang dapat menyerang seluruh permukaan
bumi , misalnya :
Trikopitosis dan Histoplasmosis.
b.Jamur yang hanya menyerang beberapa bagian di dunia ini,misalnya :
Bakstimikosis Amerika
Utara dan blastomikosisAmerika Selatan.
1.

A.

Berdasarkan morfologi koloni

a.Jamur yang berfilamen yaitu jamur yang pada pembiakan memberikan


koloni filamen misalnya
Tricophyton dan Microsporum
b. Jamur ragi yaitu jamur yang pada pembiakan memberikan koloniragi misalnya
kandidac.
Jamur yang mempunyai 2 bentuk (jamur ganda) yaitu jamur yang pada
pembiakan
temperature 37 Cmenghasilkan koloni ragi tetapi pada temperatur kamar
akan memberikan
koloni filamen misalnya : potrikosis.

1.

B.

Berdasarkan etiologiPembagian ini sukar karena kita harus

sampai pada spesies jamur sebagai penyebab penyakitnya misalnya :


a.Trikopitosis : penyebabnya Trichophyton
b.Aspergilosis : penyebabnya spesies aspergilus
c.Epidermopitosis : penyebabnya spesies epidermophyton

C. Berdasarkan topografi (bentuk klinis)


a. Mikosis superfisialis yaitu jamur yang menyerang lapisan luar pada
kulit, kuku dan rambut. Dibagi dalam dua bentuk yaitu :
Dermatofitosis, yang terdiri dari : Tinea Kapitis, Tinea Kruris,
TineaKorporis, Tinea pedis atau manus, Tinea Unguium (onikomikosis),
TineaInterdigitalis, Tinea Imbrikata, Tinea Favosa, Tinea Baarbae.
Nondermatofitosis terdiri dari : Tinea Versicolor, Piedra Hitam, Piedra
Putih
Perbedaan antara dermatofitosis dan nondermatofitosis terletak pada
infeksi di kulit. Golongan dermatofitosis menyerang atau menimbulkan
kelainan di dalam epidermis,mulai dari stratum korneum sampai stratum
basalis, sedangkangolongan nondermatofitosis hanya pada bagian
superfisialis dariepidermis. Hal ini disebabkan dermatofitosis mempunyai
afinitas terhadap keratin yang terdapat pada epidermis, rambut dan kuku
sehingga infeksinya lebih dalam.
a.Mikosis Intermediat yaitu jamur-jamur yang menyerang kulit,mukosa,
subkutis dan alat-alat
dalam terutama yang disebabkanoleh spesies kandida sehingga
penyakitnya disebut kandidiasis
seperti Candida albicans.

b.Mikosis Dalam yaitu jamur-jamur yang menyerang subkutis danalat-alat


dalam. Adapun jamur
yang termasuk dalam golonganini yaitu : Aktinomikosis, Nokardiosis,
Kriptokokosis,Fikomikosis sublutis, Aspergilosis,
Histoplasmoosis,Kromomikosis,
Sporotrikosis, Blastomikosis Amerika Utara dan Amerika Selatan,
Misetoma Madura Foot
2.4 Posisi fungi dalam taksonomi
Fungi dulu dikelompokkan sebagai tumbuhan. Dalam perkembangannya, fungi
dipisahkan dari tumbuhan karena banyak hal yang berbeda. Fungi
bukan autotrof seperti tumbuhan melainkanheterotrof sehingga lebih dekat ke hewan.
Usaha menyatukan fungi dengan hewan pada golongan yang sama juga gagal karena
fungi mencerna makanannya di luar tubuh (eksternal), tidak seperti hewan yang
mencerna secara internal. Selain itu, sel-sel fungi berdinding sel yang tersusun
darikitin, tidak seperti
Fungi dapat dibedakan menjadi 5 devisio yaitu :
- Oomycotina
- Zygomycotina
- Ascomycotina
- Basidiomycotina
- Deuteromycotina
2.5 Cara hidup
Fungi hidup menyerap zat organik dari lingkunganya. Berdasarkan cara memperoleh
makannya, fungi mempunyai sifat sebagai berikut:

Saprofit

Parasit

Mutualisme
2.6 Habitat
Fungi hidup pada lingkungan yang beragam namun sebagian besar jamur hidup di
tempat yang lembab. Habitat fungi berada di darat (terestrial) dan di tempat lembab.
Meskipun demikian banyak pula fungi yang hidup pada organisme atau sisa-sisa
organisme di laut atau di air tawar. Jamur juga dapat hidup di lingkungan yang asam.
2.7 Reproduksi
Fungi melakukan reproduksi secara aseksual dan seksual. Reproduksi secara aseksual
terjadi dengan pembentukan kuncup atau tunas pada jamur uniselule serta pemutusan
benang hifa (fragmentasi miselium) dan pembentukan spora aseksual (spora vegetatif)
pada fungi multiseluler. Reproduksi jamur secara seksual dilakukan oleh spora seksual.
Spora seksual dihasilkan secara singami. Singgami terdiri dari dua tahap, yaitu tahap
plasmogami dan tahap kariogami.
2.8 Ciri-ciri jamur
Jamur merupakan kelompok organisme eukariotik yang membentuk dunia jamur atau
regnum fungi. Jamur pada umumnya multiseluler (bersel banyak). Ciri-ciri jamur
berbeda dengan organisme lainnya dalam hal cara makan, struktur tubuh,
pertumbuhan, dan reproduksinya.
1.

a.

Struktur Tubuh

Struktur tubuh jamur tergantung pada jenisnya.


Ada jamur yang satu sel, misalnyo khamir, ada pula
jamur yang multiseluler membentuk tubuh buah
besar yang ukurannya mencapai satu meter,
contohnyojamur kayu. Tubuh jamur tersusun dari
komponen dasar yang disebut hifa. Hifa
membentuk jaringan yang
disebutmiselium. Miselium menyusun jalinanjalinan semu menjadi tubuh buah.

Gbr. Hifa yang membentuk


miselium dan tubuh buah

Hifa adalah struktur menyerupai benang yang tersusun dari dinding berbentuk pipa.
Dinding ini menyelubungi membran plasma dan sitoplasma hifa. Sitoplasmanya
mengandung organel eukariotik.
Kebanyakan hifa dibatasi oleh dinding melintang atau septa. Septa mempunyai pori
besar yang cukup untuk dilewati ribosom, mitokondria, dan kadangkala inti sel yang
mengalir dari sel ke sel. Akan tetapi, adapula hifa yang tidak bersepta atau hifa
senositik.
Struktur hifa senositik dihasilkan oleh pembelahan inti sel berkali-kali yang tidak
diikuti dengan pembelahan sitoplasma.
Hifa pada jamur yang bersifat parasit biasanya mengalami modifikasi
menjadi haustoria yang merupakan organ penyerap makanan dari substrat; haustoria
dapat menembus jaringan substrat.

1.

b.

Cara Makan dan Habitat Jamur

Semua jenis jamur bersifat heterotrof. Namun, berbeda dengan organisme lainnya,
jamur tidak memangsa dan mencernakan makanan. Untuk memperoleh makanan,
jamur menyerap zat organik dari lingkungan melalui hifa dan miseliumnya, kemudian
menyimpannya dalam bentuk glikogen.
Oleh karena jamur merupakan konsumen maka jamur bergantung pada substrat yang
menyediakan karbohidrat, protein, vitamin, dan senyawa kimia lainnya. Semua zat itu
diperoleh dari lingkungannya. Sebagai makhluk heterotrof, jamur dapat bersifat parasit
obligat, parasit fakultatif, atau saprofit.
a. Parasit obligat
merupakan sifat jamur yang hanya dapat hidup pada inangnya,
sedangkan di luar inangnya tidak dapat hidup. Misalnya, Pneumonia
carinii (khamir yang menginfeksi paru-paru penderita AIDS).

b. Parasit fakultatif
adalah jamur yang bersifat parasit jika mendapatkan inang yang
sesuai, tetapi bersifat saprofit jika tidak mendapatkan inang yang
cocok.
c. Saprofit
merupakan jamur pelapuk dan pengubah susunan zat organik yang
mati. Jamur saprofit menyerap makanannya dari organisme yang telah
mati seperti kayu tumbang dan buah jatuh. Sebagian besar jamur
saprofit mengeluar-kan enzim hidrolase pada substrat makanan untuk
mendekomposisi molekul kompleks menjadi molekul sederhana sehingga
mudah diserap oleh hifa. Selain itu, hifa dapat juga langsung
menyerap bahanbahan organik dalam bentuk sederhana yang
dikeluarkan oleh inangnya.
Cara hidup jamur lainnya adalah melakukan simbiosis mutualisme. Jamur yang hidup
bersimbiosis, selain menyerap makanan dari organisme lain juga menghasilkan zat
tertentu yang bermanfaat bagi simbionnya. Simbiosis mutualisme jamur dengan
tanaman dapat dilihat padamikoriza, yaitu jamur yang hidup di akar tanaman kacangkacangan atau pada liken.
Jamur berhabitat pada bermacammacam lingkungan dan berasosiasi dengan banyak
organisme. Meskipun kebanyakan hidup di darat, beberapa jamur ada yang hidup di air
dan berasosiasi dengan organisme air. Jamur yang hidup di air biasanya bersifat parasit
atau saprofit, dan kebanyakan dari kelas Oomycetes.
1.

c.

Pertumbuhan dan Reproduksi

Reproduksi jamur dapat secara seksual (generatif) dan aseksual


(vegetatif). Secara aseksual, jamur menghasilkan spora. Spora jamur berbedabeda bentuk dan ukurannya dan biasanya uniseluler, tetapi adapula yang
multiseluler. Apabila kondisi habitat sesuai, jamur memperbanyak diri dengan
memproduksi sejumlah besar spora aseksual. Spora aseksual dapat terbawa air

atau angin. Bila mendapatkan tempat yang cocok, maka spora akan berkecambah
dan tumbuh menjadi jamur dewasa.
Reproduksi secara seksual pada jamur melalui kontak
gametangium dan konjugasi. Kontak gametangium mengakibatkan terjadinya singami,
yaitu persatuan sel dari dua individu. Singami terjadi dalam dua tahap, tahap pertama
adalah plasmogami (peleburan sitoplasma) dan tahap kedua
adalah kariogami (peleburan inti). Setelah plasmogami terjadi, inti sel dari masingmasing induk bersatu tetapi tidak melebur dan membentuk dikarion. Pasangan inti
dalam sel dikarion atau miselium akan membelah dalam waktu beberapa bulan hingga
beberapa tahun. Akhimya inti sel melebur membentuk sel diploid yang segera
melakukan pembelahan meiosis.
1.

d.

Peranan Jamur

Peranan jamur dalam kehidupan manusia sangat banyak, baik peran yang
merugikan maupun yang menguntungkan. Jamur yang menguntungkan meliputi
berbagai jenis antara lain sebagai berikut.
a. Volvariella volvacea (jamur merang) berguna sebagai bahan pangan
berprotein tinggi.
b. Rhizopus dan Mucor berguna dalam industri bahan makanan, yaitu
dalam pembuatan tempe dan oncom.
c. Khamir Saccharomyces berguna sebagai fermentor dalam industri
keju, roti, dan bir.
d. Penicillium notatum berguna sebagai penghasil antibiotik.
e. Higroporus dan Lycoperdon perlatum b Peradangan jari ( whitlow)
Di samping peranan yang menguntungkan, beberapa jamur juga mempunyai peranan
yang merugikan, antara lain sebagai berikut:
a. Phytium sebagai hama bibit tanaman yang menyebabkan penyakit
rebah semai.
b. Phythophthora infestan menyebabkan penyakit pada daun tanaman
kentang.
c. Saprolegnia sebagai parasit pada tubuh organisme air.
d. Albugo merupakan parasit pada tanaman pertanian.

e. Pneumonia carinii menyebabkan penyakit pneumonia pada paru-paru


manusia.
f. Candida sp. penyebab keputihan dan sariawan pada manusia.
2.9 Jamur pada manusia
Jamur memang sangat erat hubungannya dengan kehidupan manusia. Sedemikian
eratnya sehingga manusia tak terlepas dari jamur. Jenis fungi-fungian ini bisa hidup
dan tumbuh di mana saja, baik di udara, tanah, air, pakaian, bahkan di tubuh manusia
sendiri.
Jelasnya, di mana pun jamur bisa hidup, terutama di lingkungan yang cocok baginya
berkembang biak. Manusia itu termasuk salah satu tempat bagi jamur untuk tumbuh, di
samping bakteri dan virus, jelas pakar kesehatan kulit dan kelamin, Dr Kusmarinah
Bramono dari FKUI (RSUPN-Cipto Mangunkusumo) dalam pemaparan tentang jamur
di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Jamur bisa menyebabkan penyakit yang cukup parah bagi manusia. Penyakit tersebut
antara lain mikosis yang menyerang langsung pada kulit, mikotoksitosis akibat
mengonsumsi toksin dari jamur yang ada dalam produk makanan, dan misetismus yang
disebabkan oleh konsumsi jamur beracun.
Pada manusia jamur hidup pada lapisan tanduk. Jamur itu kemudian melepaskan
toksin yang bisa menimbulkan peradangan dan iritasi berwarna merah dan gatal.
Infeksinya bisa berupa bercak-bercak warna putih, merah, atau hitam di kulit dengan
bentuk simetris. Ada pula infeksi yang berbentuk lapisan-lapisan sisik pada kulit. Itu
tergantung pada jenis jamur yang menyerang.
Menurut Jimmy Sutomo dari perusahaan Janssen-Cilag, sebagai negara tropis
Indonesia menjadi lahan subur tumbuhnya jamur. Karena itu, penyakit-penyakit akibat
jamur sering kali menjangkiti masyarakat.
Kita lihat, banyak masyarakat tak menyadari bahwa dirinya terinfeksi oleh jamur.
Bahkan, jamur bisa mengenai manusia dari kepala hingga ujung kaki, dari bayi hingga
orang dewasa dan orang lanjut usia, ujar Jimmy. Janssen-Cilag merupakan perusahaan

farmasi yang memimpin pasaran dengan obat antijamur yang mengandung miconazole
nitrate dua persen.
Jimmy menjelaskan, banyak orang meremehkan penyakit karena jamur, seperti panu
atau kurap. Padahal, penyakit ini bisa menular lewat persentuhan kulit, atau juga dari
pakaian yang terkontaminasi spora jamur. Banyak anggapan, katanya, penyakit panu
atau kurap sekadar masalah kosmetik.
Anggapan ini dibenarkan Kusmarinah. Kami sering menangani pasien karena jamur.
Mereka baru datang ke dokter kalau sudah merasakan gangguan kosmetik yang parah
akibat infeksi jamur. Sebelumnya, mereka tak begitu memperhatikan penyakit ini.
PENGOBATAN
Seharusnya, lanjut ahli kulit dari FKUI itu, masyarakat perlu memperhatikan
kebersihan diri dan menjaga kekebalan tubuhnya bila ingin terhindar dari infeksi
jamur. Bahaya infeksi jamur tak sekadar menyebabkan panu atau kurap saja, tapi juga
bisa menyebakan kematian bila infeksinya meluas dan bahkan masuk ke organ dalam
tubuh.
Karena itu, bila mendapati dirinya terkena infeksi jamur maka seseorang itu perlu
segera diobati. Pengobatan yang dilakukan biasanya dengan antijamur. Lamanya
pengobatan tergantung pada tingkat infeksi yang terjadi. Pengobatan diusahakan
dilakukan sampai penyakit hilang dan sembuh benar. Kami pun harus memilih jenis
obat antijamur yang efektif membasmi jamur dengan efek samping yang minimal,
sambung Kusmarinah.
Dia mengemukakan, ada jenis obat yang bersifat iritan. Maksudnya, cara kerja obat
tersebut memapas jamur dengan mengikis permukaan yang terkena jamur tiap lapisan.
Biasanya obat ini memerlukan waktu 1-4 minggu untuk jenis panu atau kurap. Tapi,
kondisi inipun tergantung pada tingkat keparahannya. Jenis obat lainnya bersifat
fungisida. Ini lebih mengarahkan sasaran pada jamur itu sendiri tanpa mengiritasi kulit.
Kusmarinah dan Jimmy mengakui, banyak produk farmasi khusus untuk obat jamur
kulit yang dijual bebas di pasaran. Umumnya masyarakat pun melakukan self

medication atau pengobatan sendiri dengan membeli obat antijamur yang bebas itu.
Bisa-bisa saja penderita melakukannya. Hanya saja, asal tahu jelas jenis infeksi jamur
yang dideritanya. Namun, saya sering menemukan, masyarakat salah menggunakannya.
Mereka biasanya berlebihan dalam menggunakan obat. Akibatnya, ketika kami
diagnosis sulit bagi kami untuk melihat gejalanya, demikian Kusmarinah merincinya.
Itu juga karena persoalan informasi yang tak sampai pada masyarakat pengguna
produk. Untuk informasi produk seharusnya disampaikan oleh ahli farmasi. Di negara
kita, fungsi ini tak berjalan, cetus Jimmy.
Maka, masyarakat diharapkan berhati-hati dalam menggunakan obat. Sebab, infeksi
jamur tak bisa dianggap enteng dan tak selalu bisa diatasi dengan pengobatan sendiri.
Apalagi, dari seluruh penyakit kulit yang ditemui, masalah infeksi jamur ternyata
tergolong cukup tinggi. Dengan demikian, masyarakat diharapkan meminta saran
pengobatan kepada dokter dan melakukan pencegahan terhadap infeksi jamur.
2.10. Kenali jenis infeksi jamur
a. Panu (pitiriasis versikolor): menyerang kulit, bercak putih, merah, atau hitam.
b. Kurap (dermatofitosis) yang terdiri atas Tinea Apitis menyerang kulit kepala, Tinea
Korporis pada permukaan kulit, Tinea Kruris pada lipatan kulit, Tinea Pedis pada sela
jari kaki (athletes foot), Tinea Manus pada kulit telapak tangan, Tinea Imbrikata berupa
sisik pada kulit di daerah tertentu, dan Tinea Ungium (pada kuku). Umumnya
berbentuk sisik kemerahan pada kulit atau sisik putih. Pada kuku, terjadi peradangan di
sekitar kuku, dan bisa menyebabkan bentuk kuku tak rata permukaannya, berwarna
kusam, atau membiru.
c. Ketombe (Pitiriasis Sika).
d. Infeksi Kandida (kandidosis) pada lipatan kulit, sela jari, sela paha, ketiak, bawah
payudara, mulut (sariawan), genetalia (keputihan), dan ruam popok.
2.11 Faktor-Faktor pencetus infeksi

a. Lembab dan panas dari lingkungan, dari pakaian ketat, dan pakaian tak menyerap
keringat.
b. Keringat berlebihan karena berolahraga atau karena kegemukan.
c. Friksi atau trauma minor, misalnya gesekan pada paha orang gemuk.
d. Keseimbangan flora tubuh normal terganggu, antara lain karena pemakaian
antibiotik, atau hormonal dalam jangka panjang.
e. Penyakit tertentu, misalnya HIV/AIDS, dan diabetes.
f. Kehamilan dan menstruasi. Kedua kondisi ini terjadi karena ketidakseimbangan
hormon dalam tubuh sehingga rentan terhadap jamur.
2.12 Cara memastikan penyakit jamur
a. Pemeriksaan tampilan secara klinis.
b. Pemeriksaan dengan bantuan sinar lampu Wood (UV), kerokan kulit, mukosa, kuku
untuk pemeriksaan mikroskopik, dan pemeriksaan biakan untuk mengetahui jenis
jamurnya.
jamur dapat tumbuh di permukaan kulit kita, dan menyebabkan kerusakan tekstur kulit
sehingga terlihat buruk.
Belum lagi, rasa gatal yang sering menyerang menyertai infeksi jamur tersebut. Jika
tidak segera di atasi, jamur kulit dengan cepat menyebar ke jaringan kulit yang lebih
luas.
Penyebab
Hingga kini diketahui ada 3 jenis jamur yang menyerang kulit, yaitu;
2. Tinea kapitis
Infeksi jamur ini menyerang kulit yang berambut, seperti kulit kepala, alis, dan bulu
mata.

3. Microsporu canis
Jamur ini menyerang kulit tubuh, dan lebih sering dialami oleh anak-anak. Infeksi kulit
yang disebabkan terlihat membengkak seperti sarang lebah. Jenis jamur ini diketahui
cepat menular, karena berpindah secara mudah melalui sentuhan.
4. Tinea kruris
Infeksi jamur kulit yang menyerang lipatan paha, daerah selangkangan, dan sekitar
anus
Gejala
Sepintas, gejala yang ditunjukkan infeksi jamur kulit terlihat serupa, yaitu; kulit
kemerahan, bersisik, terjadi penebalan (pembengkakan), dan disertai rasa gatal.
Namun, Infeksi jamur kulit, tidak hanya disebabkan oleh satu jenis jamur saja. Jika
diteliti, maka setiap jenis jamur menimbulkan gejala yang berbeda, serta menyerang
kulit pada area tubuh yang berbeda.
Cara Mengatasi
Pengobatan infeksi jamur dilakukan dengan memperhatikan jenis jamur. Karenanya
kita disarankan untuk mengobati infeksi jamur dengan menggunakan obat antijamur.
Gunakan obat antijamur sesuai saran pemakaian atau petunjuk dokter agar infeksi
jamur teratasi maksimal.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah menjaga kesehatan kulit, dengan cara
menghindari bertukar handuk, baju, atau sisir dengan orang lain, serta mandi 2 kali
sehari.
Penyakit jamur dapat menyerang berrbagai bagian tubuh,tetapi lebuh banyak
menyerang kulit.jamur yang bentuknya lebih mirip dengan tanaman dari pada
bakteri,ini berkembang biak dengan spora.inilah yang membedakan antara tanaman
dan bakteri.kulit yang diserang oleh jamur jarang menimbulkan demam atau
nanah,kecuali mendapat komplikasi impeksi bakteri.

Banyak diantara jamur ini bermusuhan dengan kuman penyakit,tetapi jamur ini juga
bermusuhan dengan kuman-kuman sahabat manusiayang meraja lela dalam
tubuh,istimewa bakteri dalam usus atau liang senggama.
Jadi kalau terus menerus menggunakan penisilin,banyaklah bakteri yang berguna ini
terbunuh,sehingga jamur dapat merajai tubuh.Banyak obat anti biotik tidak mampan
terhadap penyakit jamu.kecuali satu,yaitu griseofulvin-yaitu obat obat untuk penyakit
jamur.
Namun boleh jadi timbul berbagai macam akibat sampingan yang tidak
menyenangkan.itulah sebabnya obat ini harus dibawah pengawasan dokter.Karena
penyakit jamur mungkin ditimbulkan oleh lebih dari satu macam jamur maka perlu
diadakan pemeriksaan laboratutium.
2.13 Penyakit yang di sebabkan oleh jamur
1. ATHLETES FOOT ( KAKI BERJAMUR)
Penyakit kaki berjamur disebabkan oleh jamur parasit yang biasanya menyerang
kaki.Organisme yang menimbulkan berasal dari kolam renang atau tempat pemandian
yang kotor yang biasa diserang ialah celah-celah jari,tapi dapat menjalar kebagian kaki
lainnaya atau tangan .Namun apa yang muncul di tangan biasanya disebabkan oleh
racun dalam datrah bukan oleh organisme itu sendiri.
Sementara kaki berjamur ini berkembang kulit mulai pecah dan luka ,akhirnya menjadi
putih dan lunak akhirnya mengelupas dan amat gatal,sering pula terasa sakit.penyakit
ini lebih ganas di daerah panas.
Pencegahannya :
1. Menjaga bagian yang terkena jamur agar tetap kering.
2. Bersihkan kaki dengan sabun mandi dan air hangat setiap malam,selama 15-30 menit
dalam larutan boric acid
3. Lebih baik menggunakan kaos kaki katun yang putih,dan setiap hari diganti.

4. Jikalau terasa gatal sekali gunakan lrutan phenol 1 prosen dalam losion kelamina.
5. Agar tidak kambuh lagi,oleskanlah salap air raksa bercampur amino 2 prosen setiap
malam.Dan taburi bedak talkum yang mengandung 1 prosen asam salicyl selama
beberapa minggu setiap pagi.
2. KURAP BADAN.
Penyakit ini tergolong penyakit tubuh yang agak jinak.Ini disebabkan infeksi cendawan
pada kulit muka,leher,tubuh,lengandan kaki.Dimulai dengan bercak-bercak seperti sisik
dan lama-lama tumbuh seperti biji kacang ijo,tetapi membesar dengan cepat.Penyakit
disembuhkan mula-mula dibagian tengah,sehingga membentuk lingkaran yang terdiri
dari lepuh-lepuh.Bagia lingkaran luar agak menonjol sehingga bagian tengah kelihatan
kusut.Lingkaran tersebut akan melebar sampai garis menengahnya mencapai 5
cm.Kadang-kadang bagian tengah tidak sembuh-sembuh tapi meradang terus dan
membuat bercak-bercak sisik,tetapi penyakit ini tidak menimbulkan rasa sakit,hanya
sedikit gatal.dan penyakit ini terjangkit dari binatang seperti kucing.
Pengobatan :
1. Mengoleskan salap klamina setiap tiga jam kepada bagian yang terkena untuk
menghilangkan rasa gatal.
2. Mengunakan salah satu krem cendawan,seperti Holotex,Lotrimin atau Tinactin.
3. Obat griseofulvin sangat evektif bila di gunakan dalam pengawasan dokter.
3. RADANG SELAPUT OTAK( meningitis) karena infeksi jamur
Ada beberapa jenis infeksi jamur yang menyerangselaput otak,yaitu :
actinomycosis,cryptococcosis,kandidiasis,coccidioiomycosis,blastomycosis dan
hystoplasmosis.Gejalanya hampir sama dengan radang selaput otak akut.Dalam hal ini
permulaan sangat mendadak dan penyakit ini berkembang menjadi penyakit yang
patal.Gejalanya adalah sakit kepala,pusing-pusingmuntah-muntah dan biasanya leher
menjadi pegal-pegal.

Pengobatannya : menggunakan obat-obatan yang berkhsiat untuk mengobati


kebanyakan infeksi jamur,tapi sebelum mulai pengobatan,kita harus mengetahui jenis
jamur yang menyebabkan infeksi.Olehsebnya penderita harus memeriksa kedokter.
4. BISUL DAN CARBUNCULUS
Bisyul itu keras,berwarna merah,sakit,membengkak pada permulaan sepeti jerawat
sekitar akar rambut.Carbunculus bukanlah suatu bisul yang parah.Itu biasanya
mempunyai beberapa kepalaatau inti yang disertai dengan rasa sakit secara keseluruhan
Bisul dan Carbunculus pada umumnya disebabkan oleh kuman yang sama
yaitu Staphylococcus aureus Untuk menimbulkan satu bisul atau carbunculus kumankuman harus lebih dahulu memasuki kelenjar keringat atau akar rambut.Namun telah
sering diperhatikan bahwa seorang mudah mendapat bisul dan carbunculus apabila dia
mengidap penyakit gula,pertumbuhannya lambat,atau kalau kulit kena kotoran melalui
gesekan pakain.
Inti suatu bisul mengandung bakteri yang tidak terhitung jumlahnya yang menyelang
nyelingi sel-sel darah putih.Sel-sel ini membentuk cairan kental,yaitu nanah di
sekitarnya,dan nanah ini keluar sewaktu bisul itu pecah.Nanah yang mengandung
kuman hidup mengandung kuman hidup itu akan menyebabkan infeksi dan
menyebabkan bisul lain kalau kulit terkena nanah itu.Kehangatan dan kelembaban
mempercepat pertumbuhan dan pemecahan inti bisul,yang melunakkan kulit itu agar
nanah mudah keluar.Namun jikalau kulit tetap lembab,maka bisul semakin
lembek,sehingga kuman-kuman dapt menyebar.Pembalut yang dibasahi dengan air
garam atau dengan bahan kimia lainnyaakan merangsang pengeluaran nanah dari
dalam jaringan kedalam pembalut.Setelah pecah,bisul itu akan segera membaik.
Pencegahan atau pengobatan;
1. Kalau muncul satu jerawat yang nampak menjelma seperti bisul,jika tidak berakar
dan di tengahnya ada berwarna kuning,segera pecahkan jerawat dengan mengunakan
ujung jarum yang sudah dicelupkan kedalam yodium atau asam karbon.

2. Setelah kulit itu mengering kira-kira sejam balutlah bagian itu dengan beberapa lapis
pembalut,basahi pembalut dengan larutan garam dalam air hangat selama 2 jam dan
kemudian biarkan mengering selama dua jam.
3. Sering monggosok kulit disekitar bisuldengan alkohol atau yodium,untuk mencegah
serangan kuman yang ada didalam nanah.
5. INFEKSI JAMUR
Disebabkan oleh jamur.
Menyebabkan kegatalan berwarna merah di bawah kulit pria yang tidak disunat.
Pada wanita akan ke luar cairan putih kental yang menyebabkan rasa gatal.
Dapat disembuhkan dengan krim anti jamur.
BAB III
PENUTUP
3,1 . Kesimpulan
1. Fungi adalah nama regnum dari sekelompok besar makhluk
hidup eukariotik heterotrof yang mencerna makanannya di luar tubuh lalu
menyerap molekul nutrisi ke dalam sel-selnya.
2. Fungi bukan autotrof seperti tumbuhan melainkan heterotrof sehingga lebih dekat
ke hewan
3. Fungi hidup menyerap zat organik dari lingkunganya. Berdasarkan cara memperoleh
makannya, fungi mempunyai sifat sebagai berikut: SAprofit,Parasit,Mutualisme.
4. Habitat fungi berada di darat (terestrial) dan di tempat lembab. Meskipun demikian
banyak pula fungi yang hidup pada organisme atau sisa-sisa organisme di laut atau di
air tawar
5. Fungi melakukan reproduksi secara aseksual dan seksual.
6. jamur bersifat parasit obligat, parasit fakultatif, atau saprofit.

7. Ada 3 jenis jamur yang menyerang kulit, yaitu;


a. Tinea kapitis
Infeksi jamur ini menyerang kulit yang berambut, seperti kulit kepala, alis, dan bulu
mata.
b.Microsporu canis
Jamur ini menyerang kulit tubuh, dan lebih sering dialami oleh anak-anak. Infeksi kulit
yang disebabkan terlihat membengkak seperti sarang lebah. Jenis jamur ini diketahui
cepat menular, karena berpindah secara mudah melalui sentuhan.
c. Tinea kruris
Infeksi jamur kulit yang menyerang lipatan paha, daerah selangkangan, dan sekitar
anus
8. Jamur dapat menyerang manusia seperti :
athletes foot ( kaki berjamur), kurap badan, radangselaput otak
( meningitis) karena infeksi jamur infeksi jamurbisul dan carbunculus

Anda mungkin juga menyukai