Anda di halaman 1dari 3

BAB IV

KAITAN PANDANGAN KEDOKTERAN DAN ISLAM MENGENAI


PENGARUH RESEPTOR ALFA-7 NIKOTINIK ASETILKOLIN
PADA PENDERITA SKIZOFRENIA DENGAN
GANGGUAN FUNGSI KOGNITIF

Setelah memperhatikan penjelasan pada bab II dan bab III, maka kaitan
pandangan ilmu kedokteran dan Islam mengenai pengaruh reseptor alfa-7
nikotinik asetilkolin pada penderita skizofrenia dengan gangguan fungsi kognitif
adalah:
Menurut ilmu kedokteran diketahui bahwa normalnya fungsi otak
seseorang diatur oleh sel-sel saraf setempat. Setiap sel memiliki sistem
pengahantaran sinyal yang kompleks dengan neuron sebagai dasarnya. Aliran
potensial mempengaruhi channel yang dapat membuka dan menutup. Terminal
presinaps memiliki kantong yang berisikan molekul kimia yang dikenal dengan
nama neurotransmiter Dalam fungsinya, transmitter akan ditangkap oleh reseptor
guna kemudian di aktivasi. Penurunan jumlah reseptor, dalam hal ini -7 nAChR,
baik pada skizofrenia ataupun bukan, akan menyebabkan penurunan fungsi
kognitif. nAChR alfa-7 merupakan molekul yang berperan dalam terjadinya
gangguan kognitif pada skizofrenia. Hal ini berbeda dengan orang normal tanpa
gangguan kognitif dan sudah dikonfirmasi dari penelitian post mortem.
Penggunaan agonis nAChR harus terus dikembangkan guna memperbaiki fungsi
38

kognitif pasien skizofrenia. Hal ini bertujuan agar ketika gejala positif sudah
tertangani, pasien dapat perlahan kembali masuk ke masyarakat.
Pandangan agama Islam sebagaimana yang diterangkan oleh Rasulullah
SAW, bahwa orang-orang yang terganggu jiwanya oleh berbagai faktor tidaklah
disebut sebagai orang gila. Di dalam AlQuran ada beberapa istilah yang dapat
dikatagorikan

sebagai

potensi

kejiwaan

manusia

atau

bahkan

dalam

penterjemahannya kedalam bahasa Indonesia. Akal adalah nikmat besar yang


Allah titipkan dalam jasmani manusia. Rasulullah SAW menyatakan, bahwa orang
yang sombong dan yang memiliki sifat buruk lainnya, sebagaimana yang
disebutkan di atas adalah orang gila yang sebenar-benarnya gila (al-majnun
haqqul majnun). Gangguan ini dalam kedokteran masuk ke dalam skizofrenia,
baik dnegan gangguan kognitif ataupun tidak. Target tatalaksana gangguan
kognitif masih belum diketahui dengan pasti. Dari beberapa penelitian diketahui
bahwa nAChR alfa-7 memiliki peranan dalam proses belajar dan daya ingat.
Penelitian yang sudah dilakukan sejauh ini menggambarkan bagaimana peranan
agonis nAChR pada gangguan kognitif pasien skizofrenia. Perubahan dari fungsi
kognitif menggunakan analog nAChR terkesan seperti merubah kehendak atau
takdir Allah SWT. Meskipun begitu hal ini merupakan usaha penyembuhan pada
pasien. Tindakan seperti ini tidak masuk kategori taghyr khalqillah (yang
terlarang).
Kedokteran dan Islam sependapat skizofrenia merupakan suatu keadaan
dimana terjadinya gangguan psikis baik disertai gangguan fungsi kognitif ataupun
tidak. Penelitian tentang hubungan nAChR dengan gangguan kognitif ini

39

merupakan dasar untuk pengembangan tatalaksana di masa yang akan datang.


Skizofrenia baik menurut Islam ataupun kedokteran harus ditangani dengan tepat.
oleh karena itu penelitian tentang hubungan nAChR dengan gangguan kognitif
pada skizofrenia harus terus dilakukan.

40

Anda mungkin juga menyukai