Anda di halaman 1dari 9

PEMBIASAN CAHAYA MELALUI ALIRAN AIR

Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas kegiatan fun science fisika
Ketua Jurusan Fisika: Hj. Dr. Hasniah Aliah, M. Si

Disusun Oleh :
Ade Riana
Eneng Winda Amelinda
Irpan Ashari
Shelly Suciyanti

: 1137030001
: 1137030022
: 1137030035
: 1137030063

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2013
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr Wb
Alhamdulillahirabbilalamin, kami panjatkan puji dan syukur ke Hadirat
Allah SWT, atas berkat taufik dan inayah-Nya, kami dapat menyelesaikan
makalah ini. Shalawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada nabi
besar Muhammad SAW.
Kami mengucapkan terimakasih kepada ketua jurusan fisika yang telah
memberikan waktu untuk membuat makalah, sehingga dapat menyelesaikan
makalah ini walaupun masih jauh dari kesempurnaan, dan terimakasih kepada
kakak tingkat yang telah membantu dalam proses pembuataan makalah ini, dan
terimakasih juga kepada teman-teman yang telah mendukung dan membantu
dalam proses pembuatan makalah ini. Saya mohon terhadap pembaca semoga bisa
memberikan kritik dan saran yang membangun perbaikan atas kesalahan dalam
pembuatan makalah ini.

Bandung, 9 Desember 2013

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................1
C. Tujuan Penelitian.......................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................2
BAB III PENUTUP.............................................................................................5
A. Kesimpulan................................................................................................5
B. Saran..........................................................................................................5
DAFTAR FUSTAKA..........................................................................................6

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A.

Latar belakang
Perkembangan peserta didik menggambarkan adanya suatu perubahan dalam diri
seseorang, baik itu perkembangan fisik, emosional, sosial, intelegensi maupun
perkembangan spiritual yang saling berhubungan

satu dengan yang lainnya.

Pendidikan di sekolah lebih dikenal dengan sebutan proses belajar mengajar.Proses


belajar mengajar ini terjadi dengan melibatkan banyak factor, baik pendidik, peserta
didik, bahan atau materi, fasilitas maupun lingkungan. Belajar harus direncanakan,
disusun dan dievaluasi hasilnya, artinya bahwa berhasil tidak pencapaian tujuan
pendidikan banyak tergantung pada proses belajar dan hasilnya. Peragaan alat pada
peserta didik menjadi salah satu sarana penunjungan pendidikan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan cahaya ?
2. Mengapa cahaya dapat dibiaskan ?
3. Media apa saja yang dapat dilalui oleh cahaya ?
4. Prinsip apa yang digunakan dalam pembiasan cahaya ?
5. Bagaimana cara membiaskan cahaya tersebut ?
C. Tujuan Penelitian
a. Memberikan edukasi kepada peserta didik
b. Memberikan pengembangan pengetahuan kepada peserta didik mengenai
prinsip-prinsip yang ada dalam fisika melalui peragaan atau percobaan yang
menarik.

1
BAB II
PEMBAHASAN
Percobaan yang kami lakukan yaitu mengenai pembiasan cahaya melalui
aliran air, dengan menggunakan pengetahuan tentang hukum Pembiasan.Hukum
Pembiasan atau hukum Snellius merupakan rumus matematika yang memberikan
hubungan antara sudut datang dan sudut bias pada cahaya atau gelombang lainnya

yang melalui batas antara dua medium isotropik berbeda, seperti udara dan gelas.
Nama hukum ini diambil dari matematikawan Belanda Willebrord Snellius, yang
merupakan salah satu penemunya. Hukum ini menyebutkan bahwa nisbah sinus
sudut datang dan sudut bias adalah konstan, yang tergantung pada medium.
Hukum Snellius dapat digunakan untuk menghitung sudut datang atau sudut bias,
dan dalam eksperimen untuk menghitung indeks bias suatu bahan.
Cahaya dikatakan mempunyai kecepatan yang lebih tinggi pada medium
yang lebih padat karena cahaya adalah gelombang yang timbul akibat terusiknya
plenum, substansi kontinu yang membentuk alam semesta. Konsep hukum
Snellius pertama kali dijelaskan secara matematis dengan akurat pada tahun 984
oleh Ibn Sahl dari Baghdad dalam manuskripnya On Burning Mirrors and
Lenses.Dengan konsep tersebut Ibn Sahl mampu membuat lensa yang dapat
memfokuskan cahaya tanpa aberasi geometri yang dikenal sebagai kanta
asperik..Hukum Snellius dikatakan, berlaku hanya pada medium isotropik atau
"teratur" pada kondisi cahaya monokromatik yang hanya mempunyai frekuensi
tunggal, sehingga bersifat reversible.
Pada bidang fisika, cahaya adalah radiasi elektromagnetik, baik dengan
panjang gelombang kasat mata maupun yang tidak.Selain itu, cahaya adalah paket
partikel yang disebut foton.Kedua definisi tersebut merupakan sifat yang
ditunjukkan cahaya secara bersamaan sehingga disebut dualisme gelombang
partikel.Salah satu sifat yang dimiliki sebuah cahaya adalah pembiasan cahaya
saat cahaya masuk melalui dua medium yang berbeda.Pembiasan cahaya berarti
2
pembelokan arah rambat cahaya saat melewati bidang batas dua medium bening
yang berbeda indeks biasnya.Pembiasan cahaya menganuthukum Snellius tentang
pembiasan cahaya.Setiap cahaya yang datang dan melewati medium yang
berbeda, maka sinar tersebut dibiaskan tergantung kerapatannya.
Cahaya dapat berbelok karena perbedaan indeks bias air dan udara, pada saat
cahaya laser ditembakkan, karena perbedaan indeks bias menyebabkan cahaya
tersebut dipantulkan di dalam aliran air sehingga cahaya tersebut dibelokkan
sesuai arah aliran air. Cahaya yang diarahkan pada lubang akan berbelok sesuai
dengan arah aliran air yang keluar dari dalam botol. Berkas cahaya yang muncul

dalam air dibiaskan ke udara, sudut bias lebih besar dari sudut datang dan sinar
yang dipantulkan dibelokkan menjauhi garis normal.

Hasil dari pembiasan

tersebut adalah sebuah pergeseran sinar cahaya yang seharusnya tetap lurus
menembus

menjadi

terbelokkan

tetapi

tetap

sejajar

dengan

sinar

aslinya.Pergeseran sinar tersebut dapat diamati dengan jelas tergantung medium


yang dilewatinya.
Hukum utama pembiasan
Hukum pertama Snellius berbunyi : sinar datang, sinar bias dan garis normal
terletak pada satu bidang datar.
Hukum kedua Snellius berbunyi : sinar datang dari medium kurang rapat ke
medium lebih rapat (n1< n2) , sinar akan dibelokkan mendekati garis normal. Jika
sinar datang dari medium lebih rapat ke medium kurang rapat (n1> n2). Sinar
akan dibelokkan menjauhi garis normal.
pembiasan cahaya
Sudut datang adalah sudut yang dibentuk antara sinar datang
dengan garis normal dan sudut bias adalah sudut yang dibentuk
antara sinar bias dengan garis normal.

Aplikasi laser sebagai sensor untuk mendeteksi indeks bias pada media air
Metoda eksperimen dapat dilihat pada Gambar 1 di bawah ini :
Botol air mineral ukuran 1
L

Cutter/gunting

Air + Dettol dialirkan

Laser Pointer

Gambar 1 Skema metode eksperimen


Pembiasan cahaya dilakukan dengan menggunakan laser. Media atau bahan
dibuat dengan cara mencampurkan air 500 ml dengan cairan dettol 20 tetes. Alat
yang dibutuhkan menggunakan botol air mineral 1 L yang telah di potong menjadi
dua bagian.Media yang telah dibuat di masukkan ke dalam botol, kemudian di
alirkan melalui tutup botol yang telah di lubangi dan arahkan cahaya laser pointer
tepat pada lubang yang telah dibuat. Pengujian di lakukan untuk mengetahui
pembiasan cahaya.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pembiasan cahaya menggunakan laser dengan media air di dalam botol


telah berhasil dilakukan. Cahaya yang dipantulkan mengikuti arah aliran air. Hal
ini menunjukan bahwa Pembiasan cahaya berarti pembelokan arah rambat cahaya
saat melewati bidang batas dua medium bening yang berbeda indeks biasnya.
Maka sinar tersebut dibiaskan tergantung kerapatannya.Cahaya yang datang
seharusnya memancar, tetapi saat diberi dua medium yang berbeda cahaya
tersebut mengikuti aliran air. Berkas cahaya yang muncul dalam air dibiaskan ke
udara, sudut bias lebih besar dari sudut datang dan sinar yang dipantulkan
dibelokkan menjauhi garis normal.

B. SARAN
Dengan melakukan percobaan ini semoga dapat bermanfaat bagi masyarakat
luas. Dan kami menunggu kritik dan saran apabila makalah tentang percobaan
yang kami buat ini banyak kekurangannya.

5
DAFTAR PUSTAKA
[1] "Ptolemy (ca. 100-ca. 170)". Eric Weinstein's World of Scientific Biography.
[2] Wolf, K. B. (1995), "Geometry and dynamics in refracting systems", European
Journal of Physics16: 14-20.

[3] Rashed, Roshdi (1990). "A pioneer in anaclastics: Ibn Sahl on burning mirrors and
lenses". Isis81: 464491. doi:10.1086/355456.
[4] Suherman, 2010. Intisari dan rumus lengkap fisika sma, Epsilon. Bandung.
[5] Kanginan, Marthen (2002). Fisika Untuk SMA Kelas XI Semester 2.Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai