Anda di halaman 1dari 10

Training : proses transformasi informasi dari seseorang yang sudah ahli ke

orang yang membutuhkannya dengan meningkatkan pengtahuan, keterampilan,


atau sikap
Tahapan Training

Lingkungan pra pelatihan : perusahaan harus mengetahui hal-hal apa


saja yang memang terjadi di organisasi tersebut secara pasti, atau dengan
individu yang akan diberikan pelatihan.

Penilaian kebutuhan : kegiatan untuk mengumpulkan data apa yang


organisasi inginkan pada saat pekerja sudah diberikan training

Design pelatihan : Merancang pelatihan apa yang sekiranya cocok


dengan keadaan internal (organisasi, individu) dan ekseternal (teknologi,
ekonomi)

Pelaksanaan pelatihan

Transfer pelatihan dan hasil : apakah pelatihan yang diberikan ke para


pekerja dapat berguna dan bermanfaat bagi pekerja

Evaluasi pelatihan : apakah pelatihan yang diberikan sudah cukup


efektif dalam mengembangkan organisasi ke arah yang lebih baik.

Design Pelatihan

ON-SITE DESIGN
o
o
o
o
o

On-the-job training
Vestibule training
Job rotation
Apprenticeship
DVD-ROM

OFF-SITE DESIGN
o Lectures
o Audio-visual
o Conferences
o Computer-assisted
instruction
o Simulation/role-playing

Menetapkan Tujuan untuk Program Pelatihan

Kebutuhan penilaian : Sebuah analisis tujuan perusahaan dan individu


yang dilakukan sebelum merancang program pelatihan
analisis organisasi : dapat menyarankan kebutuhan pelatihan yang luas
yang kemudian dapat diterjemahkan ke dalam kebutuhan spesifik
karyawan atau kelompok kerja
Analisis tugas : Mengidentifikasi tugas-tugas khusus yang dilakukan dan
diperlukan

Atribut Pelatihan Pra Trainee

Perbedaan kemampuan individu


Harapan Pre-training
motivasi

keterlibatan kerja
Locus of Control
Self-efficacy

Faktor psikologis dalam belajar

Praktek Aktif
Distribusi dan pelatihan massa
Keseluruhan dan sebagian belajar
Transfer pelatihan
Feedback
Rainforcement

Metode pelatihan di tempat kerja

On- the- job training


Pelatihan Vestibule
Magang
instruksi dibantu komputer
( CAI )
pelatihan berbasis Net
Modifikasi Perilaku
Melakukan job rotation

Rotasi jabatan
Studi kasus
In-basket training
Permainan peran
Modeling Perilaku
pembinaan Eksekutif
Pelatihan Keragaman

Mengatur Pelatihan Diri Sendiri (Career Self Management) adalah


keadaan dimana seseorang secara rutin mengumpulkan informasi dan
merancang atau memperbaiki rencana untuk karir mereka sendiri,
memecahkan masalah dan mengambil keputusan dalam kehidupan karir
mereka
Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan
seorang individu untuk mencapai tujuannya
Teori penguatan (Reinforcement Theory): Ketika kebutuhan ada, kita
termotivasi untuk bekerja keras untuk mencapai tujuan memenuhi
kebutuhan.

Teori Penetapan Tujuan (Goal-Setting Theory) : menetapkan tujuan


mempengaruhi perilaku individu dan kinerja yang berhubungan dengan
pekerjaan
Content Theories Of Motivation

Teori Motivasi Berprestasi(Achievement Motivation Theory) keinginan


berprestasi yang tinggi cenderung untuk menghindari situasi yang berisiko
terlalu rendah maupun yang berisiko sangat tinggi.
Teori Kebutuhan Hierarchy (Needs Hierarchy Theory)
o Physichological needs: kebutuhan dasar yang bersifat biologis
o Safety needs: kebutuhan akan rasa aman
o Social needs: kebutuhan untuk bersosialisasi
o Esteem needs: kebutuhan akan harga diri
o Self actualization: keinginan untuk berbuat yang lebih baik
Motivator - Hygiene Theory
o Faktor Yang Menyebabkan Ketidakpuasan (Hygiene/Maintenance)
o Faktor-Faktor Penyebab Kepuasan Kerja (Motivator)

Process Theories Of Motivation

Valence Instrumentality-Expectancy Theory: kepuasan kerja terjadi pada


tingkatan dimana hasil pekerjaan diterima individu seperti diharapkan.
Teori Keadilan (Equity Theory) : merasa puas atau tidak puas tergantung
pada perasaan adanya keadilan atau tidak atas suatu situasi.
Goal-Setting Theory

Motivasi , Kepuasan Kerja , Dan Pay

Persepsi Pay Equity


Merit Pay : pembayaran imbalan (reward) yang dikaitkan dengan jasa
atau prestasi kerja (kinerja) seseorang atau manfaat yang telah diberikan
karyawan kepada organisasi
Sistem Bayar Upah Insentif( wage- incentive pay system)

Job Involvement merupakan komitmen seorang karyawan terhadap


pekerjaannya yang ditandai dengan karyawan memiliki kepedulian yang
tinggi terhadap pekerjaan dalam lingkungan kerjanya
Job Involvement Dan Komitmen Organisasi

Faktor Personal (personal factor)


Faktor organisasi (organizational factor)
Jenis Komitmen (types of commitment)
Organisasi Perilaku Citizenship (organizational citizenship behavior)

Organisasi adalah sekelompok orang-orang yang terkoordinasi untuk


melakukan tugas untuk menghasilkan barang atau jasa.
Teori organisasi

Teori organisasi klasik atau


teori tradisional : lembaga yang
tersentralisasi dan tugas-tugasnya terspesialisasi serta memberikan
petunjuk mekanistik structural yang kaku tidak mengandung kreatifitas
o Sistem dari berbeda aktivitas
o Manusia
o Kerjasama untuk mencapai tujuan

o Otoritas
Teori neoklasik : pentingnya aspek psikologis dan sosial karyawan
sebagai individu ataupun kelompok kerja
o penyempurnaan teori klasik
o Pengakuan masalah perilaku
o Lebih manusiawi
Teori Sistem
o Individu
o Organisasi formal
o Kelompok kecil
o Status dan peran
o Pengaturan fisik

Birokrasi adalah pendekatan


mengorganisir perusahaan bisnis
Masalah dengan birokrasi :

Kebutuhan manusia dan nilai-nilai yang sering diabaikan


Motivasi manusia cenderung tidak diakui
Karyawan tidak memiliki identitas atau kontrol atas pekerjaan mereka
" Ideal " karyawan jinak , pasif , tergantung , dan kekanak-kanakan
Pengambilan keputusant erpusat
Pekerja terisolasi dari manajemen
Perkembangan baru dipandang sebagai ancaman

Demokrasi Partisipatif : orang diikutsertakan dalam suatu perencanaan


serta dalam pelaksanaan dan juga ikut memikul tanggung jawab sesuai
dengan tingkat kematangan dan tingkat kewajiban.
Total Quality Management adalah strategi manajemen yang ditujukan
untuk menanamkan kesadaran kualitas pada semua proses dalam
organisasi
Self-Managing
Work
Groups
:
Kelompok
karyawan
yang
memungkinkan anggota tim untuk mengelola, mengendalikan dan
memantau semua aspek dari pekerjaan

formal,

tertib

dan

rasional

untuk

Hiring (mempekerjakan)
Training (latihan)
Recruiting (merekrut)
When to take rest breaks ( ketika mengambil waktu istirahat )

Perubahan organisasi adalah kegiatan episodic, artinya perubahan


dimulai pada satu titik, berlanjut melalui serangkaian tahap, dan
mencapat puncak dalam hasil yang diharapkan oleh mereka yang terlibat
berupa perbaikan dari titik awal

Organizational Development adalah studi dan implementasi dari total


perubahan organisasi yang sudah direncanakan.
Survey Feedback
Sensitivity Training

Team building
Process Consultation
Management By Objective

Sosialisasi adalah penyesuaian proses kepada karyawan baru untuk


mempelajari peran mereka dalam hirarki organisasi, nilai-nilai organisasi,
dan perilaku-perilaku yang dapat diterima dalam kelompok.
Role Ambiguity, tidak memperoleh kejelasan mengenai tugas-tugas dari
pekerjaanya atau lebih umum
Role Conflict, kesenjangan atau perbedaan antara tuntutan pekerjaan
dan standar personal karyawan
Resocialization, terjadi ketika salah satu bergabung dengan organisasi
yang berbeda atau transfer ke unit yang berbeda di organisasi yang sama
Organization Climate, sebagai studi persepsi individu mengenai
berbagai aspek lingkungan organisasi. Iklim organisasi dipengaruh oleh
lingkungan internal dan eksternal.
Person-Organization (P-O) fit merupakan tingkat kesesuaian antara
nilai-nilai karyawan dan nilai-nilai organisasi.
Serikat Pekerja (Labor Union) merupakan organisasi yang dibentuk
oleh pekerja dari bidang terkait yang bekerja untuk kepentingan sesama
anggotanya
Social loafing (kemalasan sosial) merupakan pemikiran bahwa orang
tidak akan bekerja keras dalam sebuah kelompok (group) dibandingkan
ketika mereka bekerja sendiri
Group cohesiveness (kekompakan kelompok), merupakan tingkat
kedekatan antar individu di dalam suatu kelompok.

Pendekatan Kepemimpinan

Manajemen ilmiah
Pendekatan hubungan manusia
Teori X dan Teori Y : Teori X : Menganggap orang malas, tidak suka
bekerja, dan harus dipimpin dan diarahkan. Hal ini kompatibel dengan
manajemen ilmiah dan birokrasi dan gaya kepemimpinan otoriter. Teori Y
: Mengasumsikan bahwa orang menemukan kepuasan dalam pekerjaan
mereka dan fungsi terbaik di bawah pemimpin partisipatif.

LEADERSHIP THEORIES

Contingency Theory : tinggi-rendahnya prestasi kerja satu kelompok


dipengaruhi oleh sistem motivasi dari pemimpin dan sejauh mana
pemimpin dapat mengendalikan dan mempengaruhi suatu situasi
tertentu.
Path-Goal Theory : tugas pemimpin untuk membantu anggotanya dalam
mencapai tujuan mereka dan untuk memberi arah dan dukungan atau
keduanya yang dibutuhkan untuk menjamin tujuan mereka sesuai dengan
tujuan kelompok atau organisasi secara keseluruhan
o Directive leadership. Pemimpin menyuruh bawahannya apa yang
mereka harus lakukan dan bagaimana mereka harus melakukan itu.
o Supportive leadership. Pemimpin menunjukkan perhatian dan
dukungan untuk bawahannya.

Participative leadership. Pemimpin mengizinkan bawahannya untuk


berpartisipasi dalam keputusan yang mempengaruhi kerja mereka.
o Achievement-oriented leadership. Pemimpin menetapkan tujuan
menantang untuk bawahannya dan menekankan level tinggi dari
performa kerja.
Leader-Member Exchange: merupakan peningkatan kualitas hubungan
antara supervisi dengan karyawan akan mampu meningkatkan kerja
o In-group exchange: suatu partnership mempunyai karakteristik
saling percaya, hormat, saling menyukai, dan motivasi tinggi.
o Out-group exchange: suatu partnership yang mempunyai
karakteristik tidak adanya saling percaya, hormat, saling menyukai,
dan rendah motivasi.
Implicit Leadership Theory : leadership diartikan dari sudut seseorang
yang menjadi pemimpin.
o

Gaya Kepemimpinan

Kepemimpinan Otoriter: disini pemimpin memberikan pedoman, yang


memungkinkan bawahan tahu apa yang diharapkan dari mereka,
menetapkan standar kinerja bagi mereka, dan mengontrol perilaku ketika
standar kinerja tidak terpenuhi.]
Kepemimpinan demokratis : pemimpin yang percaya pengambilan
keputusan dalam kelompok dan berbagi informasi dengan bawahan.
Pemimpin Transaksional : pemimpin menetapkan tujuan yang
menantang dan mendorong karyawan untuk mencapai kinerja terbaik
mereka.
Pemimpin transformasional : pemimpin yang sifatnya mengayomi
bawahan dan menampilkan perhatian pribadi terhadap kebutuhan, dan
kesejahteraan mereka
Tiga komponen kepemimpinan transformasional
o Kepemimpinan karismatik
o Pertimbangan Individual
o Stimulasi intelektual

Jenis Kekuatan

Kekuatan koersif (coercive power) : mengandalkan diri pada perasaan


takut dan hukuman diberikan karena tidak menyetujui tindakan-tindakan
dan keyakinan-keyakinan pihak atasan

Kekuatan karena diberikannya penghargaan(reward power) :


penghargaan sesuai dengan tindakan-tindakan dan keinginan pihak
atasan.

Kekuasaaan karena adanya pengesahan(legitimate power) :


Kekuasaan ini diperoleh dari posisi supervisor di dalam organisasi yang
bersangkutan.

Kekuatan karena memiliki sesuatu keahlian (expert power) :


Kekuatan ini timbul karena seorang individu memiliki skill khusus tertentu,
pengetahuan atau keahlian tertentu.

Kekuatan karena memiliki sesuatu keahlian (expert power) :


Kekuatan ini didasarkan atas identifikasi seorang pengikut dengan seorang
pemimpin yang dikagumi dan yang sangat dihargainya.

Pygmalion effect merupakan salah satu bentuk self-fulfilling prophecy,


yang merupakan sebuah prediksi yang secara langsung atau tidak
langsung menyebabkan prediksi itu menjadi kenyataan

Lima faktor yang sangat berhubungan dengan kinerja

Sifat berhati-hati - Rasa kontrol


Kestabilan emosi - Fleksibilitas intelektual
Keramahan - TMT kohesi
Extraversion - Dominasi pemimpin
Keterbukaan terhadap pengalaman - Pengambilan risiko tim

Kekurangan atau kekeliruan dalam berpikir (Sternberg, 2003)

Optimisme yang tidak realistis


Egosentrisme
Kemahatahuan
Kemahakuasaan
Kekebalan

Kondisi kerja yang buruk mempengaruhi

kepuasan kerja
prestasi
Ketahanan

Faktor Lingkungan dalam Kondisi Kerja

penerangan
kebisingan
warna
suara
Suhu dan Kelembaban

Jadwal kerja

jam kerja
Tetap paruh-waktu kerja
Empat hari kerja dalam seminggu
Jadwal kerja yang fleksibel

istirahat
shift kerja

Flextime adalah sistem jam kerja yang fleksibel menggabungkan periode


kerja wajib inti dengan periode kerja elektif pada awal dan akhir hari
Psikologis dan Masalah Sosial

penyederhanaan pekerjaan
Kebosanan dan monoton
kelelahan
pelecehan etnis
Gender dan pelecehan seksual
telecommuting

keragaman di tempat kerja penting

jasa Ekonomi
Bisnis yang Globalisasi
Perubahan pasar tenaga kerja
Merger perusahaan

Tipe Keragaman

Jenis Kelamin
Umur
Budaya
Situasi Keluarga

Kekurangan
fisik
psikologis
Orientasi Seks
pandangan politik
keanehan pribadi

dan

Workplace Health and Safety : suatu pemikiran dan upaya untuk


menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah
tenaga kerja pada khususnya
Faktor di Tempat Kerja dalam Kecelakaan
Jenis industri.
Jam Kerja. kecelakaan lebih sedikit terjadi selama shift malam daripada
selama shift siang, meskipun kecelakaan shift malam, pada saat
terjadinya, biasanya lebih parah
Penerangan. Pencahayaan yang baik dapat menyebabkan pengurangan
kecelakaan.
Pengaturan Udara
Equipment Design : Perancangan keperluan yang tidak memadai dan
tidak sesuai standart dapat membuat kecelakaan kerja terjadi.
Safety Devices : Perlengkapan yang aman untuk melakukan sebuah
pekerjaan untuk terhindar dari kecelakaan kerja.
Social Pressure : Tekanan sosial yang didapatkan dalam pekerjaan untuk
melakukan sebaik mungkin

Faktor Personal

Pecandu alkohol dan narkoba


Minimnya kemampuan kognitif
Pekerja yang tidak sehat
Tidak adanya pengalaman bekerja
Adanya rasa tidak aman dalam pekerjaan yang dilakukan
Kepribadian
Umur

Pencegahan Kecelakaan

Pelaporan atau Reporting kecelakaan


Desain tempat kerja
Safety Training
Management Support
Safety Publicity Campaigns

Work Life Balance adalah cara bekerja dengan tidak mengabaikan


semua aspek kehidupan kerja, pribadi, keluarga, spiritual, dan sosial.
Konsekuensi dari konflik antara peran

Ketidakpuasan dengan pekerjaan dan keluarga


stress di tempat kerja dan di rumah
Pengasuhan merusak atau perilaku lain
Penarikan dari pekerjaan dan dari keluarga

Peran ganda dapat mengambil manfaat individu dalam beberapa


cara

Buffering dari keberhasilan dan kegagalan


penghasilan
dukungan sosial
Pengalaman keberhasilan
Konsep diri diperluas

Faktor-faktor yang mempengaruhi konflik vs manfaat:

kualitas peran
Jumlah peran
Tuntutan waktu peran

Anda mungkin juga menyukai