LAPORAN
Diajukan Untuk memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Ujian Akhir Pada
Mata Kuliah Karya Ilmiah (Karil) PDGK-4560
Disusun Oleh
Nama
NIM
Email
: Yusuf Maosul
: 821097423
: yusufmaosul@gmail.com
UNIVERSITAS TERBUKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI STRATA 1 PGSD
UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH (UPBJJ) BOGOR
KELOMPOK BELAJAR (POKJAR) CARINGIN
2015.2
ABSTRAK
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Di dalam Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional atau yang lebih dikenal dengan sebutan
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) pada BAB 1, Pasal 1,
Butir 1,dinyatakan bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar Peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan,pengendalian diri,kepribadian,kecerdasan,akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa, dan
negaranya.
pada
hakikatnya
pembelajaran
merupakan
suatu
proses
meneliti tentang
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Sebagai landasan dalam merencanakan dan melaksanakan PTK ini, akan
diuraikan secara berturut-turut yaitu, Cara mengajar, Metode, dan Hasil
Belajar.
A. Cara Mengajar
Menurut Widodo (2009) mengemukakan bahwa talking stick merupakan
suatu model pembelajaran yang menggunakan sebuah tongkat sebagai
alat penunjuk giliran. Peserta
didik yang mendapat tongkat akan diberi pertanyaan dan harus menjawabnya.
Kemudian secara estafet tongkat tersebut berpindah ke tangan Peserta didik
lainnya secara bergiliran. Demikian seterusnya sampai seluruh Peserta didik
mendapat tongkat dan pertanyaan.Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran talking stick merupakan salah satu dari
model pembelajaran kooperatif yang menggunakan sebuah tongkat sebagai alat
penunjuk giliran.
Tujuan Metode Talking stick Dalam setiap kegiatan belajar, tidak terlepas
dari suatu tujuan yang hendak dicapai. Pada dasarnya, pencapaian tujuan
pendidikan ditentukan oleh kemampuan guru, karena faktor pendidik sangat
besar peranannya. Sekiranya pendidik itu baik,maka hasil pendidikannya akan
lebih baik pula. Dan sebaliknya, pendidik yang belum siap mengajar tidak akan
berhasil di dalam pelaksanaan pengajaran dan pendidikan.Dengan demikian,
seorang guru pada saat melakukan proses mengajar harus memperhatikan
tujuan instruksional khusus yang ingin dicapai oleh murid.sebab pencapaian
pembelajaran khusus erat sekali kaitannya dengan tujuan pembelajaran,tujuan
kurikuler, dan tujuan pendidikan nasional..Diproyeksikan pada metode ini,
dominasi guru di dalam kelas tidak ada lagi.Karenanya, metode ceramah
sebagaimana dilaksanakan sejak dulu ditinggalkan. Pada metode ini, partisipasi
murid di nomor satukan. Tujuannya adalah untuk memandirikan murid dalam
berpikir dan memperoleh pengetahuan, serta mengolahnya hingga murid benarbenar paham terhadap materi pelajaran yang diajarkan. Perkembangan tujuan
pendidikan ini berupa peningkatan pada teknik dan metode yang lebih variatif
dan inovatif, dan partisipatif, yang berguna bagi perkembangan hasil
belajar Peserta didik. Dan tujuan dari inovasi pendidikan menurut FuadIhsan
adalah untuk meningkatkan efesiensi, relevansi, kualitas dan efektifitas.
Inisesuai dengan arah inovasi pendidikan Indonesia yaitu: mengejar
ketinggalan-ketinggalan yang dihasilkan oleh kemajuan-kemajuan ilmu
pengetahuan danteknologi dan mengusahakan terselenggaranya pendidikan
sekolah maupun luar sekolah yang maju bagi warga negara. Begitu pula
dengan metode TalkingStick, bagaimanapun juga harus sesuai dengan tujuan
pendidikan di atas.
B. Metode / Media Pembelajaran
Menurut Hamalik (2007:65), berbagai pendekatan dalam pembelajaran
yang harus diketahui guru dapat dilakukan dengan empat cara, yaitu: a)
Pembelajaran penerimaan (reception learning), b) pembelajaran penemuan
(discovery learning), c) pembelajaran penguasaan (mastery learning), dan d)
Pembelajaran terpadu (unit learning). Keempat pendekatan pembelajaran ini
dapat digunakan untuk mencapai tujuan pembelajar Sedangkan untuk
melaksanakan pembelajaran dibutuhkan suatu metode sebagai alat pencapaian
tujuan pembelajaran.Istilahnya, metode talking stick dapat diartikan sebagai
metode pembelajaran bermain tongkat, yaitu pembelajaran yang drancang
untuk mengukur tingkat penguasaan materi pelajaran oleh murid dengan
menggunakan media tongkat.
Metode Talking Stick adalah metode pembelajaran yang dipergunakan guru
dalam mencapai tujuan pembelajaran yang diiinginkan. Talking Stick
sebagaimana dimaksudkan penelitian ini, dalam proses belajar mengajar di
kelas berorientasi pada terciptanya kondisi belajar melalui permainan tongkat
yang diberikan dari satu Peserta didik kepada Peserta didik yang lainnya pada
saat guru menjelaskan materi pelajaran dan selanjutnya mengajukan
pertanyaan. Saat guru selesai mengajukan pertanyaan, maka Peserta didik yang
aba dari guru, maka Peserta didik diberi pertanyaan oleh guru dan harus dijawab.
(Sudjana,2001:10)
2. Langkah langkah Model PembelajaranTalking Stick
Adapun langkah-langkah dari pelaksanaan Talking stick kini menurut Widodo
(2009) terdapat delapan langkah yaitu:
a. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin
dicapai.
b. Guru menyiapkan tongkat
c. Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari, kemudian
memberikan kesempatan kepada Peserta didik untuk membaca dan
mempelajari materi lebih lanjut.
d. Setelah Peserta didik selesai membaca materi/buku pelajaran dan
mempelajarinya, Peserta didik menutup bukunya dan mepersiapkan diri
menjawab pertanyaan guru.
e. Guru mengambil tongkat dan memberikan kepada Peserta didik, setelah
itu guru memberikan pertanyaan dan Peserta didik yang memegang
tongkat tersebut harus menjawabnya, jika Peserta didik sudah dapat
menjawab nyamaka tongkat diserahkan kepada Peserta didik lain.
f. Kesimpulan atau Rangkuman.
g. Evaluasi
h. Penutup
D. Hasil Belajar
Pada prinsipnya, pengungkapan hasil belajar ideal meliputi segenap ranah
psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar Peserta
didik. Yang dapat dilakukan guru dalam hal ini adalah mengambil cuplikan
perubahan tingkah laku yang dianggap penting yang dapat mencerminkan
perubahan yang terjadi sebagai hasil belajar Peserta didik, baik yang
berdimensi cipta dan rasa maupun karsa. Kunci pokok untuk memperoleh
ukuran dan data hasil belajar Peserta didik adalah mengetahui garis-garis besar
10
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Subjek,Tempat, dan Waktu, serta lama tindakan penelitian
1. Subjek Penelitian
Peneliti menghadapi banyak masalah yang berkaitan dengan proses
pembelajaran di kelas. Dari sekian masalah pembelajaran peneliti
sebagai guru kelas pada saat ini mempreoritaskan untuk mencari solusi
meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran PKn.
Peserta didik kelas V SD Negeri SDN Tajurhalang 05, dengan
jumlah 28 Peserta didik. Terdiri dari laki-laki 14 orang dan Perempuan
14 orang. Sebagian besar status sosial ekonomi Peserta didik tidak
mampu,Peserta didik sering dibebankan untuk membantu orang
tua.Sedangkan di rumah orang tua tidak memperhatikan anaknya untuk
belajar.terkadang menyulitkan guru untuk terus meningkatkan hasil
belajar.
2. Tempat Penelitian
Penelitian yang akan dilaksanakan di kelas V Semester I SDN
Tajurhalanag 05 yang beralamat di Kp.Bungur RT 02/RW 05 Desa
Tajurhalang Kecamatan Cijeruk Kabupaten Bogor. Sekolah ini berada
di tepi jalan raya sehingga sangat bising dengan lalu lalang kendaraan.
Sekolah ini memiliki 6 ruang belajar,1 ruang guru, dan tidak memiliki
halaman yang memadai.
3. Waktu dan Lama Tindakan Penelitian
Pertama peneliti membuat rencana pembelajaran (RP) biasa
kemudian peneliti melaksanakan tindakan pada siklus I.Hasil dari
tindakan tersebut peneliti melakukan refleksi. hasil dari refleksi, peneliti
melakukan (siklus II) perubahan rencana dan melaksanakan tindakan II.
11
Kegiatan
Tanggal
Waktu
Ket
Persiapan Penelitian
22-08-2015
26-08-2015
07.30 - 08.40
02-09-2014
07.30 - 08.40
09-09-2014
07.30 - 08.40
12-09-2014
ini
memprioritaskan
perbaikan
pelajaran
12
PKn
dengan
13
1. Kegiatan Awal
a. Berdoa,
b. Mengisi daftar kelas
c. Menyampaikan materi yang akan di pelajari
d. Memberikan motivasi kepada Peserta didik
e. Tanya jawab
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
a) Guru menjelaskan/menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari.
Kemudian memberikan kesempatan kepada Peserta didik untuk membaca
dan mempelajari materi.
b) Setelah selesai membaca materi / buku pelajaran dan mempelajarinya,
Peserta didik menutup bukunya.
Elaborasi
a) Guru memberikan tongkat dan memberikan pada Peserta didik,setelah itu
guru memberikan pertanyaan dan Peserta didik yang memegangnya
tongkat tersebut harus menjawabnya.Demikian seterusnya sampai
sebagian Peserta didik mendapat bagian
14
a) Berdoa,
b) Mengisi daftar kelas
c) Menyampaikan materi yang akan di pelajari
d) Memberikan motivasi kepada Peserta didik
e) Tanya jawab
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
a) Guru menjelaskan/menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari.
Kemudian memberikan kesempatan kepada Peserta didik untuk membaca
dan mempelajari materi.
b) Setelah
selesai
membaca
materi
buku
pelajaran
dan
memegangnya
didik.
b) Guru melakukan penilaian karakter terhadap Peserta didik.
c) Guru dan Peserta didik membahas jawaban soal tes akhir
d) Guru menginformasikan kepada Peserta didik tentang materi
e) pelajaran yang akan diajarkan berikutnya.
3. Pengamatan
Supervisor II menjadi pengamat dengan tugas sebagai berikut :
15
Menjadi
Guru menjelaskan materi sebagai
Pemicu belajar
Guru memberikan pertanyaan
sejauhmana pemahaman peserta
didik terhadap materi yang telah
di bahas.
Peserta didik disebar dalam
kelompok sebagai tutor sebaya
Memberikan toleransi belajar
yang berlebihan.
Uraian
Hasil pengamatan
Kurang
Baik
Sangat
baik
Menjelaskan materi
16
2
3
Memberi pertanyaan
Memperankan
anak
mampu
Memberikan kesempatan
berlatih Peserta didik
2
3
Uraian
Hampir
semuanya
(86-100)
Sebagian
besar
( 76-85)
Apakah
Peserta
didik
menyimak
ketika
guru
menyajikkan
materi
pembelajaran ?
Berapa orang Peserta didik
yang
bertanya
selama
KBM ,berlangsung
Apakah Peserta didik tetap
semangat
hingga
usai
kegiatan belajar ?
Tabel 2.Instrumen Pengamatan Aktifitas Peserta didik
Nilai = Nilai no 1 + Nilai no 2 + Nilai no 3 = ...........
3
Sebagian
kecil
( 51-75)
Sedikit
sekali
( 31-50)
Nilai
1
2
3
Jumlah
Rata-rata
Nilai tertinggi
Nilai Terendah
Presentase %
Tabel 3. Instrumen Pengamatan daftar nilai tes akhir
C . Analisis Data Dan Refleksi
a. Analisis Data
Setelah satu siklus perbaikan selesai diimplementasikan,dilakukan
analisis data dengan tahapan :
1) Menyeleksi dan mengelompokkan.
2) Mendeskripsikan data dengan narasi, grafik atau tabel.
3) Menyimpulkan dalam bentuk pernyataan
b. Refleksi
1) Mengumpulkan dan menyusun data dari hasil observasi/ pengamatan
di
kelas,melakukan
wawancara
dengan
Peserta
didik,
dan
rencana
perbaikan
pembelajaran,
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
18
yaitu
dengan
19
No
1.
2.
3.
4.
Uraian
Menjelaskan materi dengan lengkap danjelas
Melibatkan Peserta didik secara langsung dalam
menggunakan alat peraga.
Memberi pertanyaan tentang materi yang
diajarkan kepada Peserta didik
Memerankan Peserta didik yang berpotensi
Pra
siklus
Siklus
I
Siklus
II
a. Pembahasan
Dilihat dari tabel dan grafik diatas dapat dilihat bahwa aktivitas guru dalam
proses pembahasan menuju ke arah yang lebih baik dilihat dari respon Peserta
didik yang lebih baik.
b. Grafik hasil perbandingan aktifitas Peserta didik
3.5
Menjelaskan materi dengan lengkap danjelas
3
Melibatkan siswa secara langsung dalam menggunakan alat peraga.
2.5
Memberi pertanyaan tentang materi yang diajarkan kepada siswa
2
Memerankan siswa yang berpotensi
1.5
Memotivasi
dan membimbing siswa dalam diskusi kelompok
1
Membimbing siswa dalam membuat kesimpulan
0.5
0
Memberikan
kesempatan berlatih kepada siswa dengan mengadakan evaluasi
Prasiklus
Siklus I
Siklus II
20
Pra
siklus
62
Uraian
1.
Siklus I
Siklus II
80
90
55
86
85
90
70
87
b. Pembahasan
Dilihat dari tabel diatas dapat dilihat perkembangan aktivitas Peserta didik
semakin meningkat.
c. Grafik hasil perbandingan aktifitas Peserta didik
100
90Apakah siswa menyimak ketika guru menyajikkan materi
80pembelajaran
70
60Berapa orang siswa yang bertanya selama KBM berlangsung
50
40
Apakah siswa tetap semangat hingga usai kegiatan belajar
30
20
10Bagaimana keaktifan dan kerja sama siswa dalam diskusi
kelmpok
0
Prasiklus
Siklus I
Siklus II
21
No
1.
Nama
Pra siklus
60
Siklus I
62
Siklus II
72
ASEP MUKSIN
2.
AISYAH
60
66
76
3.
HOLISAH
60
70
80
4.
MINTARSIH
45
70
80
5.
MUAYAD
60
70
80
6.
MUHAMAD ADNAN
64
67
77
7.
MUHAMAD DASEP
61
80
100
8.
MUHAMAD ELIPUL
64
75
80
9.
MUHAMAD SAEPUL
50
55
60
10.
MUHAMAD JAENUDIN
63
74
77
11.
MUHAMAD KASIM
60
70
79
12.
MUHAMAD LUTFI
60
80
85
13.
MUHAMAD RIZAL
MUHAMAD
SAHRUDIN
MUHAMAD
WAHYUDIN
60
72
82
68
75
85
66
83
83
16.
NURSYIFA
70
100
100
17.
14.
15.
RAHMAWATI
67
85
85
18.
RATIH
60
73
83
19.
RIZKI KUSTIAWAN
64
79
89
20.
SERLI NURSAFITRI
62
78
88
21.
SITI NURANISA
68
70
75
22.
SITI NURFADILAH
50
55
84
23.
SITI NURHADIYATI. R
67
75
75
24.
SITI ROHILAH
59
70
80
25.
WILDAN
61
70
70
26.
YULIANI
62
73
83
27.
SILVIA NAZIAH
64
70
70
28.
RISTI NURAFNI
45
55
63
1700
2022
2241
Jumlah
Rata-rata
62
72,21
80,03
Nilai Tertinggi
100
100
100
Nilai Terendah
45
55
63
Kegiatan
22
Pra siklus
82%
18%
Siklus I
14,28%
85,71%
Siklus II
7,14%
92,85%
40%
30%
20%
10%
0%
Prasiklus
Siklus I
Siklus II
23
atau
83,33%
yang
pembelajaran.keberhasilan
ini
sudah
terlihat
juga
didukung
aktif
dengan
dalam
kegiatan
mengefektifkan
24
bahwa untuk meningkatkan hasil belajar Peserta didik pada mata pelajaran
PKN mengenai materi NKRI di kelas V SDN Tajurhalang 05 Kecamatan
Cijeruk Kabupaten Bogor Tahun Ajaran 2015/2016 dengan mengefektifkan
penggunaan metode pembelajaran Talking Stick.
Dengan demikian, pengefektifkan penggunaan metode pembelajaran
Talking Stick itu sangat penting untuk meningkatkan aktifitas dan hasil belajar
Peserta didik.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT
A. Kesimpulan
25
1. Kesimpulan Umum
Keberhasilan dari seorang Peserta didik tidak lepas dari peranan seorang
guru, guru adalah faktor penentu keberhasilan belajar disamping alat, sarana,
dan kempuan Peserta didik itu sendiri, termasuk partisifasi orang tua dan
masyarakat. Menyangkut guru, banyak keterampilan yang harus dimiliki dan
dikuasai agar proses pendidikan menjadi penuh makna dan relevan dengan
tujuan dan bahan ajarnya. Dalam rangka menciptakan suasan belajar yang
kondusif, guru dituntut untuk kreatif dalam menggunakan model-model
pembelajaran
tersebut
diharapkan
dapat
membantu
sekolah
dalam
26
27
memberikan
dukungan
kepada
guru
untuk
DAFTAR PUSTAKA
Deden.2010.Pembelajaran talking stick.(dedenbilaode.blogspot.com)
28
29