Anda di halaman 1dari 30

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM

PEMBELAJARAN PKN MENGENAI NKRI MELALUI PENERAPAN


MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK
( Penelitian Di laksanakan Di Kelas V Sekolah Dasar Negeri Tajurhalang 05
Kecamatan Cijeruk Kabupaten Bogor Tahun Pelajaran 2015/2016 )

LAPORAN
Diajukan Untuk memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Ujian Akhir Pada
Mata Kuliah Karya Ilmiah (Karil) PDGK-4560

Disusun Oleh
Nama
NIM
Email

: Yusuf Maosul
: 821097423
: yusufmaosul@gmail.com

UNIVERSITAS TERBUKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI STRATA 1 PGSD
UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH (UPBJJ) BOGOR
KELOMPOK BELAJAR (POKJAR) CARINGIN
2015.2

ABSTRAK

Yusuf Maosul NIM : 821097423 Meningkatkan Hasil Belajar Peserta didik


Dalam PKn Tentang NKRI Melalui Penerapan Model Pembelajaran Talking
Stick.Dikelas V SDN Tajurhalang 05 Di kecamatan Cijeruk Kabupeten
Bogor. Peneltian ini dilatar belakangi oleh dengan rendahnya nilai PKn yaitu 4
% masih dibawah KKM. Penelitian ini terfokus pada masalah penggunaan metode
Talking Stick dalam rangka meningkatkan hasil belajar. Penelitian dilakukan di
SDN Tajurhalang 05 tahun 2015 yang dimulai dari tanggal 26 Agustus 2015
sampai dengan 09 September 2015. Hasil penelitian dari Prasiklus ke siklus I dan
ke Siklus II dengan menerapkan model Pembelajaran Talking Stick menunjukkan
peningkatan hasil belajar Peserta didik. Terbukti Peserta didik semangat dan hasil
belajar di awal penelitian hanya 18,00% yang mencapai batas KKM yang telah
ditentukan,dan setelah menggunakan model pembelajaran pada siklus I dan Siklus
II mengalami peningkatan, yaitu 85,71% pada siklus I dan 92,85% pada siklus II.
Kesimpulan : Bahwa penggunaan model pembelajaran Talking Stick cukup sesuai,
digunakan untuk pembelajaran PKn karena dapat meningkatkan hasil belajar yang
diperoleh dalam pembelajaran. Hasil : Bahwa hasil belajar PKn di kelas V SD
Negeri Tajurhalang 05 Kecamatan Cijeruk Kabupaten Bogor dari kondisi awal
sampai siklus II terjadi peningkatan sebesar 92,85%
Kata Kunci : Model Pembelajaran Talking Stick, Hasil Belajar, PKN

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Di dalam Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional atau yang lebih dikenal dengan sebutan
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) pada BAB 1, Pasal 1,
Butir 1,dinyatakan bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar Peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan,pengendalian diri,kepribadian,kecerdasan,akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa, dan
negaranya.

pada

hakikatnya

pembelajaran

merupakan

suatu

proses

komunikasi yang dapat diterima, dipahami,dan disepakati oleh pihak-pihak


yang terkait yang bersifat timbal balik,baik antara guru dengan Peserta
didik,maupun antara Peserta didik dengan Peserta didik,untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang ditetapkan.
Mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang
memang mengalami perubahan nama dengan sangat cepat karena mata
pelajaran tersebut memang rentan terhadap perubahan politik, namun
ironisnya nama berubah berkali-kali, mulai dari civics/kewargaan negara, lalu
pendidikan kewargaan negara, pendidikan moral pancasila, pendidikan
pancasila, pendidikan kewiraan, pendidikan kewarganegaraan, pendidikan
pancasila dan kewaranegaraan, pendidikan kewargaan, dan sekarang bernama
pendidikan kewarganegaraan (UU No.20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS)..
Dari hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan masih belum mencapai hasil
belajar yang diharapkan, tingkat keberhasilan belum mencapai 75 %. KKM
yang ditentukan yaitu 60, Peserta didik yang mendapat nilai diatas KKM
hanya 52 % Peserta didik yang dibawah dari KKM hanya 4 % Peserta didik.
Maka penelitian tersebut perlu dilakukan dikelas V SDN Tajurhalang 05 dari
hasil penelitian tersebut di harapkan hasil belajar Peserta didik dapat
mencapai tingkat keberhasilan yang optimal. Oleh karena itu, penulis tertarik

meneliti tentang

Meningkatkan hasil belajar Peserta didik dalam

pembelajaran PKn mengenai NKRI melalui penerapan model pembelajaan


Talking Stick di kelas V SDN Tajurhalang 05 Kecamatan Cijeruk Kabupaten
Bogor.
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan hal tersebut peniliti meminta bantuan kepada supervisor 2, maka
dapat terungkap temuan masalah yang terjadi sebagai berikut :
a. Pemahaman Peserta didik terhadap pelajaran masih kurang.
b. Hanya beberapa Peserta didik yang mengikuti alur pembelajaran.
c. Minat Peserta didik masih kurang terhadap KBM.
d. Hasil belajar Peserta didik kurang maksimal.
2. Analisis Masalah
Fakta penyebab Peserta didik kurang aktif dalam proses pembelajaran PKn
yaitu dikarenakan :
a. Hasil belajar kurang maksimal
b. Strategi / model pembelajaran tidak sesuai dengan KBM.
3. Alternatif Pemecahan Masalah
a. Dengan penggunaan media pembelajaran Talking Stick untuk
meningkatkan hasil belajar.
b. Bagaimana menggunakan model pembelajaran talking Stick untuk
meningkatkan hasil belajar Peserta didik
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis merumuskan masalah yang akan
diangkat pada penelitian yaitu : Apakah model pembelajaran Talking Stick
dapat meningkatkan hasil belajar Peserta didik dalam pembelajaran PKn
tentang NKRI di kelas V SDN Tajurhalang 05 Kecamatan Cijeruk Kabupaten
Bogor?
C. Tujuan Penelitian

Seorang guru harus memahami prinsip-prinsip dan menafsirkan hasil penelitian


pendidikan guna keperluan pengajaran pelaksanaan PKM yang penulis lakukan
bertujuan untuk :
1. Mengetahui cara meningkatkan hasil belajar melalui penggunaaan metode
pembelajaran Talking Stick pada pembelajaran PKn pada materi NKRI.
2. Mendeskripsikan proses penggunaan model pembelajaran Talking Stick
dalam pembelajaran PKn di Kelas V SDN Tajurhalang 05 Kecamatan
Cijeruk Kabupaten Bogor.
3. Menganalisis dampak penggunaan model pembelajaran Talking Stick
terhadap peningkatan mutu pembelajaran PKn di kelas V SDN Tajurhalang
05, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor.
D. Manfaat penelitian
Pemantapan kemampuan Profesional (PKM) mempunyai manfaat yang cukup
besar,baik bagi Peserta didik, guru, maupun sekolah.
1. Peserta didik
Manfaat PKM bagi Peserta didik adalah:
a. Meningkatkan minat Peserta didik dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran.
b. Peserta didik terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran.
c. Meningkatkan hasil belajar Peserta didik.
d. Peserta didik merasa dihargai sebagai individu pembelajar.
2. Guru
Manfaat PKM bagi guru adalah sebagai berikut:
a. Mendorong guru untuk mencari dan menentukan strategi
pembelajaran yang tepat.
b. Membantu guru untuk memperbaiki pembelajaran.
c. Membantu guru untuk berkembang secara profesional.
3. Sekolah
Manfaat PKM bagi sekolah adalah :

a. Meningkatkan mutu sekolah dalam bidang akademik.


b. Memperbaiki kegiatan pembelajaran.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA
Sebagai landasan dalam merencanakan dan melaksanakan PTK ini, akan
diuraikan secara berturut-turut yaitu, Cara mengajar, Metode, dan Hasil
Belajar.
A. Cara Mengajar
Menurut Widodo (2009) mengemukakan bahwa talking stick merupakan
suatu model pembelajaran yang menggunakan sebuah tongkat sebagai
alat penunjuk giliran. Peserta
didik yang mendapat tongkat akan diberi pertanyaan dan harus menjawabnya.
Kemudian secara estafet tongkat tersebut berpindah ke tangan Peserta didik
lainnya secara bergiliran. Demikian seterusnya sampai seluruh Peserta didik
mendapat tongkat dan pertanyaan.Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran talking stick merupakan salah satu dari
model pembelajaran kooperatif yang menggunakan sebuah tongkat sebagai alat
penunjuk giliran.
Tujuan Metode Talking stick Dalam setiap kegiatan belajar, tidak terlepas
dari suatu tujuan yang hendak dicapai. Pada dasarnya, pencapaian tujuan
pendidikan ditentukan oleh kemampuan guru, karena faktor pendidik sangat
besar peranannya. Sekiranya pendidik itu baik,maka hasil pendidikannya akan
lebih baik pula. Dan sebaliknya, pendidik yang belum siap mengajar tidak akan
berhasil di dalam pelaksanaan pengajaran dan pendidikan.Dengan demikian,
seorang guru pada saat melakukan proses mengajar harus memperhatikan
tujuan instruksional khusus yang ingin dicapai oleh murid.sebab pencapaian
pembelajaran khusus erat sekali kaitannya dengan tujuan pembelajaran,tujuan
kurikuler, dan tujuan pendidikan nasional..Diproyeksikan pada metode ini,
dominasi guru di dalam kelas tidak ada lagi.Karenanya, metode ceramah
sebagaimana dilaksanakan sejak dulu ditinggalkan. Pada metode ini, partisipasi
murid di nomor satukan. Tujuannya adalah untuk memandirikan murid dalam
berpikir dan memperoleh pengetahuan, serta mengolahnya hingga murid benarbenar paham terhadap materi pelajaran yang diajarkan. Perkembangan tujuan

pendidikan ini berupa peningkatan pada teknik dan metode yang lebih variatif
dan inovatif, dan partisipatif, yang berguna bagi perkembangan hasil
belajar Peserta didik. Dan tujuan dari inovasi pendidikan menurut FuadIhsan
adalah untuk meningkatkan efesiensi, relevansi, kualitas dan efektifitas.
Inisesuai dengan arah inovasi pendidikan Indonesia yaitu: mengejar
ketinggalan-ketinggalan yang dihasilkan oleh kemajuan-kemajuan ilmu
pengetahuan danteknologi dan mengusahakan terselenggaranya pendidikan
sekolah maupun luar sekolah yang maju bagi warga negara. Begitu pula
dengan metode TalkingStick, bagaimanapun juga harus sesuai dengan tujuan
pendidikan di atas.
B. Metode / Media Pembelajaran
Menurut Hamalik (2007:65), berbagai pendekatan dalam pembelajaran
yang harus diketahui guru dapat dilakukan dengan empat cara, yaitu: a)
Pembelajaran penerimaan (reception learning), b) pembelajaran penemuan
(discovery learning), c) pembelajaran penguasaan (mastery learning), dan d)
Pembelajaran terpadu (unit learning). Keempat pendekatan pembelajaran ini
dapat digunakan untuk mencapai tujuan pembelajar Sedangkan untuk
melaksanakan pembelajaran dibutuhkan suatu metode sebagai alat pencapaian
tujuan pembelajaran.Istilahnya, metode talking stick dapat diartikan sebagai
metode pembelajaran bermain tongkat, yaitu pembelajaran yang drancang
untuk mengukur tingkat penguasaan materi pelajaran oleh murid dengan
menggunakan media tongkat.
Metode Talking Stick adalah metode pembelajaran yang dipergunakan guru
dalam mencapai tujuan pembelajaran yang diiinginkan. Talking Stick
sebagaimana dimaksudkan penelitian ini, dalam proses belajar mengajar di
kelas berorientasi pada terciptanya kondisi belajar melalui permainan tongkat
yang diberikan dari satu Peserta didik kepada Peserta didik yang lainnya pada
saat guru menjelaskan materi pelajaran dan selanjutnya mengajukan
pertanyaan. Saat guru selesai mengajukan pertanyaan, maka Peserta didik yang

sedang memegang tongkat itulah yang memperoleh kesempatan untuk


menjawab pertanyaan tersebut. Hal ini dilakukan hingga semua Peserta didik
berkesempatan mendapat giliran menjawab pertanyaan yang diajukan guru.
1. Keunggulan dari penggunaan model pembelajaran talking stick
Menurut yang dikemukakan oleh Kiranawati (2007), mengemukakan bahwa
kelebihannya meluputi;
a. Menguji kesiapan Peserta didik,
b. Melatih membaca danmemahami dengan cepat, dan
c. Agar lebih giat belajar (belajar dahulu).
2. Selanjutnya yang menjadi kelemahan dari model pembelajaran talking
stick ialah;
a. Peserta didik cenderung individu
b. Materi yang diserap kurang
c. Guru kesulitan melakukan pengawasan
d. Ketenangan kelas kurang terjaga kelebihaan dan kekurangan talking stick.
C. PENDEKATAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK
1.

pengertian Model PembelajaranTalking Stick


Model pembelajaran Talking Stick merupakan sebuah model dimana guru

menggunakan alat bantu tongkat untuk memfasilitasi Peserta didik sehingga


menciptakan kondisi dan suasana belajar aktif dari Peserta didik karena adanya
unsur permainan dalam proses pembelajaran. Dengan menggunakan model
pembelajaran talking stick, diharapkan Peserta didik mampu mengikuti pelajaran
dengan fokus yang baik dan dalam kondisi yang menyenangkan. Sehingga apapun
pesan yang disampaikan bias diterima dengan baik dan mampu meresap dalam
hati, serta dapat diingat kembali oleh Peserta didik. Model pembelajaran talking
stick merupakan model pembelajaran yang menggunakan alat berupa tongkat
sebagai alat bantu bagi guru untuk mengajukan pertanyaan kepada Peserta didik
dengan menimbulkan suasana yang menyenangkan. Tongkat tersebut digilirkan
pada Peserta didik dan bagi Peserta didik mendapatkan tongkat sesuai dengan aba-

aba dari guru, maka Peserta didik diberi pertanyaan oleh guru dan harus dijawab.
(Sudjana,2001:10)
2. Langkah langkah Model PembelajaranTalking Stick
Adapun langkah-langkah dari pelaksanaan Talking stick kini menurut Widodo
(2009) terdapat delapan langkah yaitu:
a. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin
dicapai.
b. Guru menyiapkan tongkat
c. Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari, kemudian
memberikan kesempatan kepada Peserta didik untuk membaca dan
mempelajari materi lebih lanjut.
d. Setelah Peserta didik selesai membaca materi/buku pelajaran dan
mempelajarinya, Peserta didik menutup bukunya dan mepersiapkan diri
menjawab pertanyaan guru.
e. Guru mengambil tongkat dan memberikan kepada Peserta didik, setelah
itu guru memberikan pertanyaan dan Peserta didik yang memegang
tongkat tersebut harus menjawabnya, jika Peserta didik sudah dapat
menjawab nyamaka tongkat diserahkan kepada Peserta didik lain.
f. Kesimpulan atau Rangkuman.
g. Evaluasi
h. Penutup
D. Hasil Belajar
Pada prinsipnya, pengungkapan hasil belajar ideal meliputi segenap ranah
psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar Peserta
didik. Yang dapat dilakukan guru dalam hal ini adalah mengambil cuplikan
perubahan tingkah laku yang dianggap penting yang dapat mencerminkan
perubahan yang terjadi sebagai hasil belajar Peserta didik, baik yang
berdimensi cipta dan rasa maupun karsa. Kunci pokok untuk memperoleh
ukuran dan data hasil belajar Peserta didik adalah mengetahui garis-garis besar

indikator (penunjuk adanya prestasi belajar) dikaitkan dengan jenis-jenis


prestasi yang hendak diukur.

10

BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Subjek,Tempat, dan Waktu, serta lama tindakan penelitian
1. Subjek Penelitian
Peneliti menghadapi banyak masalah yang berkaitan dengan proses
pembelajaran di kelas. Dari sekian masalah pembelajaran peneliti
sebagai guru kelas pada saat ini mempreoritaskan untuk mencari solusi
meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran PKn.
Peserta didik kelas V SD Negeri SDN Tajurhalang 05, dengan
jumlah 28 Peserta didik. Terdiri dari laki-laki 14 orang dan Perempuan
14 orang. Sebagian besar status sosial ekonomi Peserta didik tidak
mampu,Peserta didik sering dibebankan untuk membantu orang
tua.Sedangkan di rumah orang tua tidak memperhatikan anaknya untuk
belajar.terkadang menyulitkan guru untuk terus meningkatkan hasil
belajar.
2. Tempat Penelitian
Penelitian yang akan dilaksanakan di kelas V Semester I SDN
Tajurhalanag 05 yang beralamat di Kp.Bungur RT 02/RW 05 Desa
Tajurhalang Kecamatan Cijeruk Kabupaten Bogor. Sekolah ini berada
di tepi jalan raya sehingga sangat bising dengan lalu lalang kendaraan.
Sekolah ini memiliki 6 ruang belajar,1 ruang guru, dan tidak memiliki
halaman yang memadai.
3. Waktu dan Lama Tindakan Penelitian
Pertama peneliti membuat rencana pembelajaran (RP) biasa
kemudian peneliti melaksanakan tindakan pada siklus I.Hasil dari
tindakan tersebut peneliti melakukan refleksi. hasil dari refleksi, peneliti
melakukan (siklus II) perubahan rencana dan melaksanakan tindakan II.

11

Selanjutnya merefleksikan kembali untuk melakukan perubahan rencana


serta melakukan tindak dan refleksi untuk mengetahui hasilnya.
Jadwal Pelaksanaan Tindakan Penelitian sebagai berikut :
No

Kegiatan

Tanggal

Waktu

Ket

Persiapan Penelitian

22-08-2015

Menyusun dan melaksanakan


RP Pra siklus

26-08-2015

07.30 - 08.40

Menyusun dan melaksanakan


RPP Siklus I

02-09-2014

07.30 - 08.40

Menyusun dan melaksanakan


RPP Siklus II

09-09-2014

07.30 - 08.40

Menyusun laporan PTK

12-09-2014

B. Desein Prosedur Perbaikan Pembelajaran / Langkah-langkah PTK :


1. Rencana
Langkah-langkah pembelajaran PKn yang di lakukan yakni : a) Guru
mengajak Peserta didik berkonsentrasi untuk mempelajari NKRI, b) Peserta
didik menyebutkan dasar-dasar hukum NKRI, c) memberikan soal tes akhir,
d) membahas jawaban soal test.
Penelitian

ini

memprioritaskan

perbaikan

pelajaran

menerapkan model pembelajaran Talking Stick untuk :


a) Meningkatkan hasil belajar
b) Meningkatkan daya ingat
c) Menguji kesiapan siwa
d) Melatih membaca dan memahami dengan cepat
2. Pelaksanaan

12

PKn

dengan

Persiapan Pelaksaaan mencangkup :


1. Merumuskan masalah,yaitu bagaimana menerapkan model pembelajaran
Talking Stick untuk meningkatkan hasil belajar Peserta didik terhadap mata
pelajaran PKn.
2. Membuat rencana pembelajaran dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Prasiklus
1. Kegiatan Awal
a) Berdoa,
b) Mengisi daftar kelas
c) Menyampaikan materi yang akan di pelajari
d) Memberikan motivasi kepada Peserta didik
e) Tanya jawab
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
a) Peserta didik menyimak penjelasan dari guru
b) Peserta didik menjawab pertanyaan yang di ajukan guru
Elaborasi
a) Peserta didik diberi tugas untuk mengerjakan soal-soal yang sudah
dipersiapkan
b) Peserta didik dan guru membahas hasil kerja Peserta didik
Konfirmasi
a) Peserta didik dengan guru bersama-sama menyimpulkan materi
3. Kegiatan Akhir
a) Guru memberikan soal tes akhir kepada Peserta didik, lalu guru
mengerjakan soal tes tersebut untuk mengukur kemampuan Peserta didik.
b) Guru melakukan penilaian karakter terhadap Peserta didik.
c) Guru dan Peserta didik membahas jawaban soal tes akhir
d) Guru menginformasikan kepada Peserta didik tentang materi pelajaran
yang akan diajarkan berikutnya.
b. Siklus 1

13

1. Kegiatan Awal
a. Berdoa,
b. Mengisi daftar kelas
c. Menyampaikan materi yang akan di pelajari
d. Memberikan motivasi kepada Peserta didik
e. Tanya jawab
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
a) Guru menjelaskan/menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari.
Kemudian memberikan kesempatan kepada Peserta didik untuk membaca
dan mempelajari materi.
b) Setelah selesai membaca materi / buku pelajaran dan mempelajarinya,
Peserta didik menutup bukunya.
Elaborasi
a) Guru memberikan tongkat dan memberikan pada Peserta didik,setelah itu
guru memberikan pertanyaan dan Peserta didik yang memegangnya
tongkat tersebut harus menjawabnya.Demikian seterusnya sampai
sebagian Peserta didik mendapat bagian

untuk menjawab setiap

pertanyaan dari guru.


Konfirmasi
a) Peserta didik dengan Guru bersama-sama menyimpulkan materi
3. Kegiatan Akhir
a) Guru memberikan soal tes akhir kepada Peserta didik, lalu Peserta didik
mengerjakan soal tes tersebut untuk mengukur kemampuan Peserta
didik.
b) Guru melakukan penilaian karakter terhadap Peserta didik.
c) Guru dan Peserta didik membahas jawaban soal tes akhir
d) Guru menginformasikan kepada Peserta didik tentang materi pelajaran yang
akan diajarkan berikutnya.
c. Siklus 2
1. Kegiatan Awal

14

a) Berdoa,
b) Mengisi daftar kelas
c) Menyampaikan materi yang akan di pelajari
d) Memberikan motivasi kepada Peserta didik
e) Tanya jawab
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
a) Guru menjelaskan/menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari.
Kemudian memberikan kesempatan kepada Peserta didik untuk membaca
dan mempelajari materi.
b) Setelah

selesai

membaca

materi

buku

pelajaran

dan

mempelajarinya,Peserta didik menutup bukunya.


Elaborasi
a) Guru memberikan tongkat dan memberikan pada Peserta didik,setelah itu
guru memberikan pertanyaan dan Peserta didik yang

memegangnya

tongkat tersebut harus menjawabnya.Demikian seterusnya sampai


sebagian Peserta didik mendapat bagian

untuk menjawab setiap

pertanyaan dari guru.


Konfirmasi
a) Peserta didik dengan Guru bersama-sama menyimpulkan materi
3. Kegiatan Akhir
a) Guru memberikan soal tes akhir kepada Peserta didik, lalu Peserta didik
mengerjakan soal tes tersebut

untuk mengukur kemampuan Peserta

didik.
b) Guru melakukan penilaian karakter terhadap Peserta didik.
c) Guru dan Peserta didik membahas jawaban soal tes akhir
d) Guru menginformasikan kepada Peserta didik tentang materi
e) pelajaran yang akan diajarkan berikutnya.
3. Pengamatan
Supervisor II menjadi pengamat dengan tugas sebagai berikut :

15

1. Dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas diamati secara langsung oleh


teman sejawat.Hasil pengamatan didiskusikan sebagai bahan refleksi untuk
bahan rencana tindakan pada siklus selanjutnya.
b. Pelaksanaan Tindakan Guru mengajar sesuai dengan RPP yang dipersiapkan
dan proses pembelajaran yang dilakukan guru adalah sebagai berikut :
Asal
Guru menjelaskan materi secara
lengkap.
Guru memberikan pertanyaan secara
spontan.
Peserta didik yang berpotensi
kurang/tidak diberdayakan
Memberikan toleransi waktu belajar

Menjadi
Guru menjelaskan materi sebagai
Pemicu belajar
Guru memberikan pertanyaan
sejauhmana pemahaman peserta
didik terhadap materi yang telah
di bahas.
Peserta didik disebar dalam
kelompok sebagai tutor sebaya
Memberikan toleransi belajar
yang berlebihan.

4. Teknik Pengumpulan data/instrumen


a. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data melalui :
1) Observasi/pengamatan di kelas ketika proses belajar
2) Wawancara, untuk mengetahui kesulitan Peserta didik
3) Mengukur kemampuan Peserta didik melalui tes akhir.
b. Instrumen
Instrumen yang digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran antara lain :
1) APKG-1 untuk penilaian RP
2) APKG-2 untuk penilaian RPP
3) Instrumen Pengamatan Aktivitas Guru
4) Instrumen Pengamatan Aktivitas Peserta didik
5) Daftar Nilai Anak
c ) Berilah tanda ceklis (V) pada hasil pengamatan yang sesuai keadaan !
No
1

Uraian

Hasil pengamatan
Kurang
Baik
Sangat
baik

Menjelaskan materi

16

2
3

Memberi pertanyaan
Memperankan
anak
mampu
Memberikan kesempatan
berlatih Peserta didik

Tabel 1.Instrumen Pengamatan Aktifitas Guru


Keterangan :
1. Kurang
2. Baik
3. Baik Sekali
d) Instrumen Pengamatan Aktivitas Peserta didik
No
1

2
3

Uraian

Hampir
semuanya
(86-100)

Sebagian
besar
( 76-85)

Apakah
Peserta
didik
menyimak
ketika
guru
menyajikkan
materi
pembelajaran ?
Berapa orang Peserta didik
yang
bertanya
selama
KBM ,berlangsung
Apakah Peserta didik tetap
semangat
hingga
usai
kegiatan belajar ?
Tabel 2.Instrumen Pengamatan Aktifitas Peserta didik
Nilai = Nilai no 1 + Nilai no 2 + Nilai no 3 = ...........
3

e) Daftar Nilai Tes Akhir Pembelajaran


Hasil Test Akhir : prasiklus / Siklus 1 / Siklus 2
KKM : 65
17

Sebagian
kecil
( 51-75)

Sedikit
sekali
( 31-50)

NO Nama Peserta didik

Nilai

< KKM = KKM >KKM

1
2
3
Jumlah
Rata-rata
Nilai tertinggi
Nilai Terendah
Presentase %
Tabel 3. Instrumen Pengamatan daftar nilai tes akhir
C . Analisis Data Dan Refleksi
a. Analisis Data
Setelah satu siklus perbaikan selesai diimplementasikan,dilakukan
analisis data dengan tahapan :
1) Menyeleksi dan mengelompokkan.
2) Mendeskripsikan data dengan narasi, grafik atau tabel.
3) Menyimpulkan dalam bentuk pernyataan
b. Refleksi
1) Mengumpulkan dan menyusun data dari hasil observasi/ pengamatan
di

kelas,melakukan

wawancara

dengan

Peserta

didik,

dan

menganalisis nilai tes akhir pembelajaran.


2) Menganalisis data untuk mendapatkan kekuatan, kelemahan,dan solusi
yang perlu dilakukan.
3) Menentukan

rencana

perbaikan

pembelajaran,

mengadakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

18

yaitu

dengan

A. Data dan Pembahasan Nilai Tes Akhir Pembelajaran


Dari Peserta didik perolehan nilai pada pembelajaran siklus II Peserta
didik yang memperoleh nilai diatas KKM 65 sebanyak 26 orang (92,85%)
dan Peserta didik memperoleh nilai dibawah KKM 2 orang (7,14%), ratarata nilai 80,03 dari 28 Peserta didik. Dari data nilai tes akhir pembelajaran
siklus II dapat dinyatakan bahwa hasil belajar yang diperoleh Peserta didik
sudah melampaui kriteria.
Setelah di adakan refleksi didapat data dan penyebabnya adalah :
1. Peserta didik yang berani menyampaikan hasil diskusi semakin meningkat.
2. Berdasarkan wawancara dengan Peserta didik, kesempatan mengerjakan
soal tes akhir dirasakan cukup.
3. Peserta didik yang berbakat PKn tidak diberdayakan untuk membimbing
temanya temannya.
Dengan analisis pembelajaran Talking Stick pada siklus II peneliti
menganggap cukup atau tidak melanjutkan ke siklus III karena hasil dari
siklus II sudah mencapai target dan memuaskan.

Grafik 9. Hasil Pengamatan Nilai Akhir Tes

B. Perbandingan Data Prasiklus,Siklus I, dan Siklus II


1. Aktivitas Guru

19

No
1.
2.
3.
4.

Uraian
Menjelaskan materi dengan lengkap danjelas
Melibatkan Peserta didik secara langsung dalam
menggunakan alat peraga.
Memberi pertanyaan tentang materi yang
diajarkan kepada Peserta didik
Memerankan Peserta didik yang berpotensi

Memotivasi dan membimbing Peserta didik


dalam diskusi kelompok
Membimbing Peserta didik dalam membuat
6.
kesimpulan
Memberikan kesempatan berlatih kepada Peserta
7.
didik dengan mengadakan evaluasi
Tabel 13. Hasil Perbandingan Aktivitas Guru
5.

Pra
siklus

Siklus
I

Siklus
II

a. Pembahasan
Dilihat dari tabel dan grafik diatas dapat dilihat bahwa aktivitas guru dalam
proses pembahasan menuju ke arah yang lebih baik dilihat dari respon Peserta
didik yang lebih baik.
b. Grafik hasil perbandingan aktifitas Peserta didik
3.5
Menjelaskan materi dengan lengkap danjelas
3
Melibatkan siswa secara langsung dalam menggunakan alat peraga.
2.5
Memberi pertanyaan tentang materi yang diajarkan kepada siswa
2
Memerankan siswa yang berpotensi
1.5
Memotivasi
dan membimbing siswa dalam diskusi kelompok
1
Membimbing siswa dalam membuat kesimpulan
0.5
0
Memberikan
kesempatan berlatih kepada siswa dengan mengadakan evaluasi
Prasiklus
Siklus I
Siklus II

Grafik 10. Hasil Perbandingan Aktivitas Guru

2. Aktivitas Peserta didik

20

a. Data aktivitas Peserta didik


Dari data diatas dapat diperoleh perbandingan hasil aktivitas Peserta didik
dari Pra siklus, Siklus I, dan Siklus II. Diperoleh dari hasil aktivitas Peserta
didik tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
No

Pra
siklus
62

Uraian

1.

Apakah Peserta didik menyimak


ketika guru menyajikkan materi
pembelajaran ?
2.
Berapa orang Peserta didik yang
35
bertanya selama KBM berlangsung ?
3.
Apakah Peserta didik tetap semangat
75
hingga usai kegiatan belajar ?
4.
Bagaimana keaktifan dan kerja sama
50
Peserta didik dalam diskusi kelmpok ?
Tabel 14. Hasil Perbandingan Aktivitas Peserta didik

Siklus I

Siklus II

80

90

55

86

85

90

70

87

b. Pembahasan
Dilihat dari tabel diatas dapat dilihat perkembangan aktivitas Peserta didik
semakin meningkat.
c. Grafik hasil perbandingan aktifitas Peserta didik
100
90Apakah siswa menyimak ketika guru menyajikkan materi
80pembelajaran
70
60Berapa orang siswa yang bertanya selama KBM berlangsung
50
40
Apakah siswa tetap semangat hingga usai kegiatan belajar
30
20
10Bagaimana keaktifan dan kerja sama siswa dalam diskusi
kelmpok
0
Prasiklus
Siklus I
Siklus II

Grafik 11. Hasil Perbandingan Aktivitas Peserta didik


3. Nilai Tes Akhir
Data nilai tes akhir pembelajaran prasiklus, Siklus 1, dan Siklus II

21

No
1.

Nama

Pra siklus
60

Siklus I
62

Siklus II
72

ASEP MUKSIN

2.

AISYAH

60

66

76

3.

HOLISAH

60

70

80

4.

MINTARSIH

45

70

80

5.

MUAYAD

60

70

80

6.

MUHAMAD ADNAN

64

67

77

7.

MUHAMAD DASEP

61

80

100

8.

MUHAMAD ELIPUL

64

75

80

9.

MUHAMAD SAEPUL

50

55

60

10.

MUHAMAD JAENUDIN

63

74

77

11.

MUHAMAD KASIM

60

70

79

12.

MUHAMAD LUTFI

60

80

85

13.

MUHAMAD RIZAL
MUHAMAD
SAHRUDIN
MUHAMAD
WAHYUDIN

60

72

82

68

75

85

66

83

83

16.

NURSYIFA

70

100

100

17.

14.
15.

RAHMAWATI

67

85

85

18.

RATIH

60

73

83

19.

RIZKI KUSTIAWAN

64

79

89

20.

SERLI NURSAFITRI

62

78

88

21.

SITI NURANISA

68

70

75

22.

SITI NURFADILAH

50

55

84

23.

SITI NURHADIYATI. R

67

75

75

24.

SITI ROHILAH

59

70

80

25.

WILDAN

61

70

70

26.

YULIANI

62

73

83

27.

SILVIA NAZIAH

64

70

70

28.

RISTI NURAFNI

45

55

63

1700

2022

2241

Jumlah
Rata-rata

62

72,21

80,03

Nilai Tertinggi

100

100

100

Nilai Terendah

45

55

63

Tabel 15. Hasil Perbandingan Hasil Nilai Tes Akhir

Kegiatan

Persentase Nilai Peserta didik


<KKM

Persentase Nilai Peserta didik


>KKM

22

Pra siklus

82%

18%

Siklus I

14,28%

85,71%

Siklus II

7,14%

92,85%

Tabel 16. Hasil Perbandingan Hasil Nilai Tes Akhir


a. Pembahasan
Dilihat dari tabel diatas dapat dilihat perkembangan aktivitas Peserta
didik mengalami peningkatan dan telah mencapai KKM.
b. Grafik hasil perbandingan Nilai Tes Akhir
100%
90%
80%
70%
60%
50%

Persentase Nilai Siswa <KKM

Persentase Nilai Siswa >KKM

40%
30%
20%
10%
0%
Prasiklus

Siklus I

Siklus II

Grafik 12. hasil perbandingan Nilai Tes Akhir


C. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Berdasarkan hasil penelitian, terlihat adanya peningkatan aktivitas dan
hasil belajar Peserta didik pada pembelajaran PKN tentang materi NKRI di
kelas V. Peningkatan ini dilihat dari perhatian Peserta didik pada saat
mengikuti kegiatan pembelajaran dan hasil belajar yang diperoleh Peserta didik
setelah melakukan pengamatan dan evaluasi pada setiap akhir pembelajaran.

23

Pada perbaikan pembelajaran siklus 1 hasil belajar yang diperoleh


Peserta didik mengalami peningkatan dari pembelajaran sebelumnya. Namun
hasil belajar yang diperoleh Peserta didik pada siklus 1 belum mencapai
ketuntasan belajar yang diinginkan yaitu 68% sesuai dengan KKM yang
ditentukan. Pada perbaikan pembelajaran siklus 1 Peserta didik yang sudah
mencapai ketuntasan belajar ada 24 Peserta didik dengan persentase 85,71%
dan yang hasil belajarnya belum mencapai ketuntasan ada 4 Peserta didik
dengan persentase 14,28%. Pada pengamatan aktivitas Peserta didik juga
mengalami peningakatan, hanya belum mencapai 68%. Peserta didik yang
sudah terlihat memperhatikan ada 20 Peserta didik atau 60,00% dan 8 Peserta
didik lainnya masih terlihat tidak memperhatikan atau 40,00%. Peningkatan ini
dikarenakan penulis sudah mengefektifkan penggunaan media gambar.
Pada siklus 2 mulai tampak peningkatan yang cukup tinggi. Baik hasil
belajar yang diperoleh Peserta didik maupun keaktifan Peserta didik dalam
pembelajaran. Pada penguatan pembelajaran siklus 2 hasil belajar Peserta didik
yang sudah mencapai ketuntasan belajar ada 26 Peserta didik dengan
persentase 92,85% dan Peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar
ada 2 Peserta didik dengan persentase 7,14%. Adapun pengamatan aktivitas
Peserta didik pada siklus 2 sudah terlihat semua Peserta didik ikut aktif dalam
pembelajaran hanya beberapa Peserta didik saja yang belum terlihat aktif
dalam mengikuti pembelajaran. Yaitu ada 6 Peserta didik atau 16,67% yang
masih belum dapat mengikuti pelajaran dengan aktif dan sebanyak 22 Peserta
didik

atau

83,33%

yang

pembelajaran.keberhasilan

ini

sudah

terlihat

juga

didukung

aktif
dengan

dalam

kegiatan

mengefektifkan

penggunaan media gambar. Pengefektifkan penggunaan media gambar dapat


merangsang Peserta didik untuk belajar sehingga hasil belajar dapat meningkat.
Berdasarkan hasil belajar Peserta didik dan perhatian Peserta didik yang
mengalami peningkatan yang signifikan dari siklus 1 ke siklus 2, maka
penelitian ini dianggap sudah berhasil. Dan dapat disimpulkan bahwa temuantemuan pada penelitian menjawab hipotesis yang dirumuskan sebelumnya

24

bahwa untuk meningkatkan hasil belajar Peserta didik pada mata pelajaran
PKN mengenai materi NKRI di kelas V SDN Tajurhalang 05 Kecamatan
Cijeruk Kabupaten Bogor Tahun Ajaran 2015/2016 dengan mengefektifkan
penggunaan metode pembelajaran Talking Stick.
Dengan demikian, pengefektifkan penggunaan metode pembelajaran
Talking Stick itu sangat penting untuk meningkatkan aktifitas dan hasil belajar
Peserta didik.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT
A. Kesimpulan

25

1. Kesimpulan Umum
Keberhasilan dari seorang Peserta didik tidak lepas dari peranan seorang
guru, guru adalah faktor penentu keberhasilan belajar disamping alat, sarana,
dan kempuan Peserta didik itu sendiri, termasuk partisifasi orang tua dan
masyarakat. Menyangkut guru, banyak keterampilan yang harus dimiliki dan
dikuasai agar proses pendidikan menjadi penuh makna dan relevan dengan
tujuan dan bahan ajarnya. Dalam rangka menciptakan suasan belajar yang
kondusif, guru dituntut untuk kreatif dalam menggunakan model-model
pembelajaran

tersebut

diharapkan

dapat

membantu

sekolah

dalam

menghasilkan lulusan-lulusan yang berkualitas.


Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang telah dilakukan di kelas V SDN
Tajurhalang 05 Kecamatan Cijeruk Kabupaten Bogor, dengan masalah
rendahnya hasil belajar Peserta didik terhadap mata pelajaran PKn. Peneliti
berupaya melakukan perbaikan pembelajaran dengan menerapkan Model
Pembelajaran Talking Stick. Setelah melakukan perbaikan pembelajaran dari
Pra Siklus sampai siklus ke II dapat disimpulkan :
1. Penggunaan model pembelajaran yang tepat dapat meningkatkan hasil
belajar untuk lebih paham terhadap pelajaran yang telah dipelajari serta
memudahkan Peserta didik dalam pembelajaran.
2. Dengan pemberian nilai, hadiah, hasrat untuk belajar, pujian, dan suasana
yang menyenangkan di kelas dapat meningkatkan hasil belajar Peserta
didik.
3. Alat peraga gambar sebagai penunjang pembelajaran dapat merangsang
Peserta didik untuk terlibat aktif dalam pembelajaran kreatif dan
menyenangkan, sehingga akan berpengaruh terhadap prestasi belajarnya.
4. Dengan selalu termotivasinya Peserta didik untuk belajar, akan
berdampak pula pada meningkatnya hasil belajar Peserta didik itu
sendiri.
2. Kesimpulan Khusus

26

Berdasarkan temuan dan data penelitian, diskusi dengan supervisor


dan refleksi yang telah dilakukan selama penelitian, dapat disimpulkan
hal-hal sebagai berikut :
a. Dengan meningkatkan hasil belajar Peserta didik dalam PKn mengenai
NKRI melalui penerapan model pembelajaran Talking Stick dapat
meningkatkan aktivitas belajar Peserta didik kelas V SD Negeri
Tajurhalang 05 Kecamatan Cijeruk Kabupaten Bogor. Aktifitas belajar
mulai dari kondisi awal hanya 18,00 % Peserta didik yang aktif, pada
siklus pertama meningkat menjadi 85,71%, dan siklus kedua mencapai
92,85%.
b. Meningkatkan hasil belajar Peserta didik dalam PKn mengenai NKRI
melalui penerapan model pembelajaran Talking Stick juga dapat
meningkatkan hasil belajar Peserta didik kelas V SD Negeri Tajurhalang
05 Kecamatan Cijeruk Kabupaten Bogor. Hal ini ditandai dengan
semakin banyaknya Peserta didik yang mencapai ketuntasan atau bahkan
melebihi KKM dan Peserta didik semakin aktif dalam mengikuti
pelajaran. Indikasi keberhasilan media pembelajaran ini terlihat dari
peningkatan hasil belajar mulai dari kondisi awal hanya 18,00 % Peserta
didik yang mencapai KKM, pada siklus pertama meningkat menjadi
85,71%, dan siklus kedua mencapai 92,85%. Hal ini berarti hasil belajar
PKn di kelas V SD Negeri Tajurhalang 05 Kecamatan Cijeruk Kabupaten
Bogor dari kondisi awal sampai siklus kedua terjadi peningkatan sebesar
74,85%.
Melihat kesimpulan diatas, maka sangatlah pentingnya pengefektifan
penggunaan metode pembelajaran Talking Stick dalam pembelajaran.
B. Saran dan Tindak Lanjut
Sehubungan dengan kesimpulan diatas, maka seharusnya :
1. Bagi Guru
a. Pemilihan Model Pembelajaran yang tepat akan membuat kegiatan
pembelajaran menjadi lebih aktif dan menyenangkan, sehingga
berdampak pada meningkatnya hasil belajar yang diharapkan.

27

b. Guru selalu berusaha memotivasi Peserta didik untuk berperan aktif


dan antusias dalam belajar agar mendapatkan prestasi belajar yang
memuaskan.
2. Bagi Peserta didik
a. Senantiasa tingkatkan hasil belajar yang PAIKEM GEMBROT dalam
artian Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, menyenangkan,
Gembira, dan Berbobot.
3. Bagi Sekolah
a. Diharapkan

memberikan

dukungan

kepada

guru

untuk

meningkatkan kemampuan mengajar melalui pelatihan baik


disekolah maupun di luar sekolah.

DAFTAR PUSTAKA
Deden.2010.Pembelajaran talking stick.(dedenbilaode.blogspot.com)

28

diakses 24 Agustus 2015


http://nataliatunas.blogspot.com/2012/12/
skripsi-model-pembelajaran-talking.html
Joyce dan Weil (2000:13). Desfinisi model pembelajaran. Diunduh 12
Agustus 2015 dari (
http://www.google.com/ search?q=definisi
+model+pembelajaran).
Menurut Hamalik (2007:65) metode pembelajaran talking stick
(dadankpgsd.blogspot.com)
http://dadankpgsd.blogspot.
com/2012/01/penelitian-tindakan-kelas- upaya.html
Tatag Yuli Eko Siswoyo,( 2009:17) Kelemahan dan kekurang
pembelajaran talking stick. http://beredukasi.blogspot.
com/2013/09/model-pembelajaran-talking-stick.html
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional.Depatremen Pendidikan.
Zuken Zeniago.2014.Referensi PTK Talking Stick.
https://www.academia.
edu/5823994/ptktalkingstick

29

Anda mungkin juga menyukai