S E N D I
preteoglikan 48-62%, protein matriks non kolagen 22-38%, kolagen minor 5-25%,
lipid,orioluronat, kondronektin ( organik ). Anorganik: hidrosiapatit 5-6%.
Pemeriksaan:
1.riwayat penyakit: umur, jenis kelamin, nyeri dada, kaku sendi, banyak sendi,
deformitas,disability, handicap, gejala sistemik, gangguan tidur dan depresi.
2. fisik:
a. inspeksi diam dan gerak. Gaya berjalan, postur tubuh, bengkak, benjolan,gangguan fungsi
gerak, perubahan kuku dan gangguan mata.
b. Palpasi: bengkak, benjolan sendi, deformitas, perubahan kulit, suhu sendi,krepitasi, atrofi,
goyah dan nodul.
Pemeriksaan penunjang:
1. Darut
2. urin rutin.
3. LFT.
4. RFT
5. Elektrolit
6. RF.
7. foto rontgen.
8. pemeriksaan khusus: ACS ( analisa cairan sendi ), ASTO, dan lainnya.Penyakit sendi /
artritis:1.
gout artritis.2.
nyeri tulang dan sendi.3.
LES / Lupus Eritematous Sistemik.4.
artritis Kawasaki.5.
poliomiositis dan dermatomiositis,6.
osteoporosis.Pembagian artritis menurut jumlah nyeri:1.
monoartritis: infeksi, trauma / hemartosis, deposit kristal, oligo/poli artikular dini.2.
oligoartritis: infeksi, deposit kristal, seronegatif, poliartikular dini.3.
poliartritis: osteoartritis, artritis rheumatoid.
Gout artritis.
Rheumatoid artritis ( RA )
Lesi diskoid, foto pain, protein urin > 0,5 gr/lt dan > +3; anti smith ( + ).
lobulus
sinusoid ( sel fagosit / kuffner ).Perdarahan ( ductus hepatica kommunis ): vena porta dan arteri
hepatica.Empedu ( kapiler empedu / kanalikuli ), terutama: bilirubin, fosfolipid dan
kolesterol.Metabolisme hati:1.
monosakarida
metabolisme lemak:a.
oksidasi uric acid dan protein asam asetoasetat.b.
Produksi lipoprotein.c.
Produksi fosfolipid dan kolesterol.d.
Liponeogenesis: dari karbohidrat dan protein.
bridging necrosis.1.
fibrosis septaperiportal
et./: hemokromatosis.2.
fibrosis sentral
gagal hati dan hipertensiportal ( pre, inter dan post hepatitis ).4.
aktivitas sirosis hepatis: progresif, regresif dan status quo.Diagnosa
SEKASIH
, yaitu:1.
splenomegali.2.
eritema palmaris.3.
kolateral vein.4.
asites.5.
spider naevi.6.
invers albumin / globulin terbalik ( ).7.
hematemesi / melena.Pemeriksaan penunjang:1.
albumin , globulin 2.
CHE 3.
Na 4 meq / lt (
sindrome hepatorenal
).4.
protrombin time ( fungsi hati).5.
KGD.6.
Gagal hati.
Hipertensi portal.
Asites.
Enselopati.
PBS.
Sindrome hepatorenal.
Stop penyebab.
Kortikosteroid.
Asites: DRG 0,5 gr / hari + spironolactone + balance cairan ( 1,5 lt/ hari). Parasintesisbila
terjadi kelebihan hebat cairan.
Perdarahan varises esophagus: cooling spooling + IVFD D5% + ulsikur inj. + buscopan inj.+
cefotaxime / levoquin inj. + Vasopressin 2 amp 0,1 gr / 500 cc D5% / RL.
acquired:a.
inflamasi.b.
Trauma.
7c.
Neoplasma.d.
Metastasis.Check: virologi, alkohol, LFT dan RFT.Th./:
Bedah.
Curcuma plus.
Hepamerz.
Batu empedu/kolelitiasis.
IVFD.
Antasida.
Metoclopramide.
Anti diare.
Muntah hebat
NGT.
Rehidrasi akut:
Apabila tidak bisa ditimbang, Cor 2 fls untuk Rehidrasi Ringan/ sedang dan 3 4 flsuntuk
Rehidrasi Berat
lihat
grafik dosis obat
.
100 x BB ( kg ) cc/hari.
o
10 20 kg
Demam + jaundice.
Penatalaksanaan:1.
levofloxacine atau cefotaxime.2.
NGT trakeostomi.
Isolasi.
Antibiotik:
Clindamisin
.Pemberian anti toxin:
Bedreska mode:1.
0, 05 ml 1 : 20 NaCl ( SC ).2.
0, 1 ml 1 : 20 NaCl ( SC ).3.
0, 1 ml 1 : 10 NaCl ( SC ).4.
0, 1 ml ( SC ).5.
0, 3 ml ( IM ).6.
0, 5 ml ( IM ).7.
0, 1 ml ( IV ).8.
sisa ( IV ).
Sampar pest ( Yersemia pestis ).
KGB (kelenjar getah bening) , inflamasi, udem hemoragik, neurosis , ptechiae ,pneumonia
sekunder.
Sepsis.
KGB.
Askariasis.
Oxyuriasis ( C. Kremi ).
Tricuriasis ( Thread worm / Whim worm ).
Askariasis.
konsolidasi paru.
Penatalaksanaan: mebendazole.
Taeniasis ( sistiserkosis ).
Penatalaksanaan: mebendazole.
combantrine.
NEPHROLOGY
Tabel asidosis alkalosis.
Keadaan pH PaCO
2
HCO
3
KeteranganAs. Met. HiperventilasiAl. Resp. Al. Met. HipoventilasiAs. Resp.
Hipokalemia.
Penatalaksanaan:
o
KCl 10 20 mEq/jam ( iv ).
o
Kronis: 40 mEq/4-6 jam ( iv /oral ).
o
Check ion K serial.
Hiperkalemia.
penatalaksanaan:
o
kalsium gluconat 2 amp ( iv ).
o
Insulin 10 unit ( iv ).
o
Diuretik: lasix 80 mg ( iv ).
o
Hemodiasis ( kalau perlu ).
Hiponatremia.
ADH sekresi .
dipstick test.
Urin rutin.
Sitologi urin.
Proteinurin ( + ).
Biopsi jaringan.
Sindrome nefritik.
Penatalaksanaan:
AKUT
konsul Interna.
proteinuria > 3,5 gr/hr, hipoalbuminuria ( < 3,5 mg/lt ), edema dan hiperkolesterolemia.
Penatalaksanaan:
o
ACE inhibitor: captopril ( mencegah ESRD ).
o
Furosemid + kalium.
o
Glomerulus primer: Dexamethason + siklofosfamid / klorambusil.
Gagal ginjal akut.
IVFD RL.
Diuretik + kalium.
Penyebab.
uremia.
kateter.
BNP
pH urine abnormal:
o
alkali: batu fosfat.
o
Asidosis: batu asam urat dan sistein.
o
BAK ( + ) / N: sistrat.
Th./: kanamicin inj./ lincomisin tab + anti spasmotik + Na/K diclofenac / meloxicam.Allopurinol
bila uric acid ( + ).
Diet sehat.
Aktifitas fisik.
O
2
10 cc/i.
ISDN 2 tablet
3 x tablet I.
Aspirin 1 tablet
3 x tablet I.
Panel jantung.
Nyeri dada / angina.
blocker
ASD
: lubang di atrium + hiperaktifitas ventrikel kanan.
Cepat lelah, badan kurus tinggi dan jari tangan/ kaki panjang.
Echo: dilatasi ventrikel kanan + sept. interventrikular bergerak paradox.
Ada thrill.
Mitral facies.
Bising M
1
dan P
2
mengeras.
Opening snap.
EKG: dilatasi atrium kiri, gelombang P lebar dengan Notch di lead II dan prominengelombang P
negatif pada lead VI.
Foto thoraks: atrium kiri membesar, vena pulmo membesar pada basis jantung danterdapat tanda
tanda pembendungan.
Echo: E-F slope mengecil di anterior leafled katup mitral, berkurang permukaan katupmitral,
perubahan pergerakan katup posterior dan penebalan katup (fibrosis) danmultipel mitral valve
echo akibat kalsifikasi.
Insufisiensi/ regurgitasi mitral.
Refluks darah dari ventrikel ke atrium karena katup mitral tidak tertutup sempurna saat sistole.
Echo: dilatasi atrium dan ventrikel kiri, ruptur chordae, vegetasi kalsifikasi anulus atrium.
cross
section
untuk
penutupan
katup
Bising sistolik di sela iga II kiri atau kanan, menjalar ke leher/ apeks.
mitral
atau
ulse
Foto thoraks: kalsifikasi katup aorta, pembesaran atrium kiri dan dilatasi paska stenosisaorta
ascendens.
Echo: penebalan septum interventrikular, penebalan dinding posterior ventrikel kiri dankadang
kalsifikasi penebalan katup aorta.
21
Insufisiensi/ regurgitasi aorta.
Dilatasi pangkal aorta dan merupakan penyakit katup organik.
kronis
Nadi besar.
Irama gallop.
Bising diastolik garis sternal kanan bawah/ apeks (dilatasi pangkal aorta).
Foto thoraks: pembesaran ventrikel kiri, elongasi aorta, pembesaran atrium kiri.
Echo: volume meningkat pada ventrikel kiri dan gerakan septum dan dinding posteriorventrikel
hiperkinetik.
Akut
Mendadak.
gagal jantung.
O
2
5 10 lt/i.
IVFD RL/NaCl/D5%
Anafilaksis:
o
Adrenalin iv 0,5 cc 1: 1000 cc
s/d shock hilang (bisa diulang 10-15/ max. 3kali). Gagal, berikan CV syst Levophed 4 8 mg +
D5% 500cc/drips.
o
Urticaria: Difenhidramin 50 100 mg im. Gagal, hidroxyzine 3 x 25 mg PO.
o
KS: dexamethasone PO.
Sepsis: levofloxacin inj + Dexa inj dopamin 2,5 5 mg / kgBB /i + D5% 500cc.
Daftar rujukan:
1.
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam UI.2.
Handbook of fluid, electrolytes and acid-base imbalances, edisi ke-3. Joyce LeFever Kee,Betty J.
Paulanka, Carolee Polek. 2010 Delmar, Cengage Learning3.
Pocket Medicine, edisi ke-3. Mark S. Sabatine. 2008. Lippincott William & Wilkins.4.
Communicable disease control. Protocol for management of suspected anaphilacticshock.
Manitoba. 2007
Sumber : http://www.scribd.com/doc/90826728/buku-saku-kedokteran