Anda di halaman 1dari 42

NUTRISI DAN STATUS

GIZI

WIRYATUN LESTARIANA
Deprt. Biokimia Fak. Kedokteran

Pendahuluan
Kebutuhan nutrisi baik secara kualitatif
maupun kuantitatif harus dipenuhi karena
untuk mempertahankan kesehatan tubuh
tetap baik
Kebutuhan kuantitatif masing-masing
komponen diet bervariasi dengan umur,
jenis kelamin, dan life-style individu

Kepentingan Biomedis
Defisiensi gizi jarang tampak nyata pada
masyarakat yang hidupnya mewah, tetapi
defisiensi gizi derajat tertentu mungkin terdapat
pd. kelompok masyarakat miskin atau kelompok
manula dan kelompok dengan kebutuhan nutrisi
tertentu
Kelompok tertentu misalnya: anak yang dalam
masa pertumbuhan, ibu hamil atau sedang
menyusui, orang sakit, pasien dalam proses
penyembuhan, def. vitamin A, anemia dll.

lanjutan

Masalah malabsorbsi dapat juga mengakibatkan


def. nutrien dan kondisi patologis
Misal: - malabsorbsi vit. B12
anemia
pernisiosa
- obesitas
konsep asupan yg
berlebihan
aterosklerosis,
jantung koroner, diabetes, kanker
mame dan kolon, penyakit serebrovaskuler dan strok, serosis hepar

Kebutuhan tubuh manusia

Asam amino: 8 macam asam amino essensial dan 12 macam asam


amino tidak esensial
Asam lemak : asam linoleat (essensial), asam lemak jenuh dan
tidak jenuh
Vitamin
- larut dalam air: B1, B2, B3, B5, B6, B10, B11, B12, vitamin C
- larut dalam lemak: vitamin A, D, E, K
Mineral
- makromineral: Ca, P, Mg, Na, K, Cl
- mikromineral: Fe, Cu, Zn, Se, F, Mn
Serat
Air
energi

Proses dalam
Tubuh
Bergerak

Tenaga

Membangun Mengatur

Pembangun Pengatur

Zat-zat
gizi

karbohidrat

lemak protein

Bahan
Makanan

serealia

lemak

umbi dan
hasil olahnya
gula

minyak
an, bijian
kelapa, ikan, telur,
kacang2 daging,

kacang2-

air
-air
minum
-bahan
mkn
segar

mineral

vitamin

-sayuran

- sayuran

-buahan
-garam

- buahan
yg berwarna

Dampak Asupan
Gizi Kurang
Cedera dan trauma
sukar sembuh

Gangguan
pertumbuhan

Berkurangnya fungsi imun


dan meningkatnya risiko infeksi

Gizi kurang
Peningkatan risiko
penyakit kronik di
kemudian hari

Kemampuan
bekerja terbatas,
menyebabkan
kematian

Pada kehamilan berakibat


buruk bagi ibu dan bayi

Kelebihan atau
ketidakseimbangan asupan
gizi
Tingkat aktivitas
Masukan makronutrien
Faktor gaya hidup lainnya,
fisik rendah

yang berlebih

misal: merokok, stress,


tingginya asupan alkohol

Gizi lebih
Asupan mikronutrien yg buruk,
ketidak seimbangan antara
berbagai faktor diet, misal: lemak
MALNUTRISI

DM tipe 2, peny. Kardiovaskuler,


sindroma metabolik, bbrp, jenis kanker

dislipidemia, gangg, fungsi


usus, peny. Kardiovaskuler dll

Energi
Diperlukan untuk memberikan tenaga bagi
semua fungsi tubuh
Tubuh manusia membutuhkan nutrien
cukup
menghasilkan energi bebas
dalam bentuk fosfat bertenaga tinggi (trtm
ATP) dan reducing equivalents (2H) yang
diperlukan untuk memberikan tenaga
untuk semua fungsi sel

Lintasan Metabolisme
Lintasan anabolik

Molekul
makanan

PE

pencernaan molekul absorbsi lintasan


sederhana

karbohidrat
lipid
protein
asam nukleat dll.

2H

~P

amfibolik

Lintasan katabolik
= Proses endergonik lainnya

O2
CO2 + H2O

PE

Karbohidrat (KH) dan Lemak


KH dan lemak mrpk. sumber energi utama dalam
makanan dan dalam keadaan terpaksa protein dapat
digunakan sebagai sumber energi
Konsumsi alkohol juga dapat memberikan proporsi
asupan energi yg signifikan
Energi terbanyak diperoleh dari lemak bila dibanding
dengan KH dan protein
Alkohol juga memberikan energi yang relatif tinggi
1 gram lemak berdasarkan faktor konversi 9 Cal
1 gram KH
4 Cal
1 gram protein
4 Cal
1 gram alkohol
7 Cal

Beberapa faktor yang mempengaruhi


keluaran energi
Dalam kondisi energi seimbang
asupan energi sama dengan yang dikeluarkan
Energi yang dikeluarkan oleh setiap individu
bervariasi dalam berbagai kondisi
Pengeluaran energi dapat diukur dengan
mengukur konsumsi oksigen
Satu liter O2 yang dikonsumsi setara dengan
energi sebesar kurang lebih 4,83 kalori

Penggunaan Energi
Tergantung dari 4 faktor utama
1.

Angka metabolik dasar (BMR): pengeluaran energi


diperlukan untuk mempertahankan berbagai fungsi
fisiologik dasar dibawah kondisi yang dibakukan
(istirahat, sadar, udara lingkungan hangat).
- Pengukuran minimum 12 jam sesudah makan
- Nilai BMR sebanding dengan lean body mass dan
dengan luas permukaan tubuh
- BMR laki-laki > wanita, anak-anak, penderita demam
- Nilai BMR rendah pada hipotiroidism, kelaparan

lanjutan

2. Efek termogenik (specific dynamic action


= SDA): 5-10% pengeluaran energi
untuk proses pencernaan dan aktivitas
metabolisme
3. Aktivitas fisik: pengeluaran energi yang
bervariasi: keadaan istirahat, aktivitas
atletik yang kebutuhannya hampir 10 X
kondisi biasa
4. Suhu lingkungan rendah
mengakibakan kenaikan pemakaian energi akibat
menggigil

Protein
Protein makanan terutama untuk asupan asam
amino essensial dan nitrogen amino
sintesis senyawa nitrogen non protein (purin,
pirimidin, heme)
Tubuh membutuhkan 20 asam amino untuk
sintesis kebutuhan protein dalam tubuh
20 macam asam amino tsb. terdiri dari 8 asam
amino essensial, 2 semi esensial dan 10 non
essensial
Asam amino non essensial dapat disintesis
dalam tubuh dari asam amino essensial

Efisiensi dalam penggunaan


protein diet
Jumlah penggunaan protein diet dipengaruhi:
1. kualitas protein
2. asupan energi
3. aktivitas fisik
1. Kualitas protein
- diukur dengan membandingkan proporsi asam amino
essensial dari protein diet dengan yg diperlukan untuk
tubuh
- semakin dekat kedua bilangan tsb semakin tinggi
kualitas protein (telur, susu, daging)

lanjutan
- protein tanaman biasanya kurang mengandung asam
amino essensial.
Contoh: jagung (kurang mengandung lisin
dan triptofan), kedelai (kurang metionin)
beras dan gandum (kurang lisin)
- dengan demikian makan berbagai makanan,
def. asam amino dari protein yang satu bisa
dicukupi dengan kelebihan asam amino protein
lain
protein komplementer
Misal: kombinasi protein gandum dgn. kedelai
asupan macam asam amino lebih banyak
jumlah total protein diet lebih banyak
kebutuhan protein akan lebih terpenuhi
dp. kalau hanya dari satu mcam protein

lanjutan

2. Asupan energi
- energi yg berasal dari karbohidrat dan
lemak mempengaruhi kebutuhan akan
protein
- asupan energi yg kurang akan mengurangi penggunaan protein tubuh sebab
protein digunakan untuk sumber energi
melalui glukoneogenesis

lanjutan

3. Aktivitas fisik
- aktivitas fisik akan meningkatkan
retensi nitrogen dari protein makanan
- aktivitas yang tinggi
kebutuhan
energi meningkat
asam amino
yang diubah menjadi glukosa melalui
glukoneogenesis meningkat
produk NH3 meningkat
retensi
nitrogen dari protein diet meningkat

Kekurangan kalori - protein


Kekurangan protein
kwasiorkor
Kekurangan kalori-protein
marasmus
Kwasiorkor
- gejala edema, defisiensi protein baik secara
kualitatif maupun kualitas protein meskipun
kadang-kadang asupan kalori memadai
Marasmus
- terjadi pelisutan tubuh yg. menyeluruh akibat
kekurangan protein dan kalori

Kebutuhan glukosa
Banyak diperlukan jaringan tubuh
Tetapi tidak harus ada dalam bentuk glukosa
dalam makanan
karena banyak
karbohidrat lain dalam makanan setelah
diabsorbsi dapat diubah menjadi glukosa
(fruktosa, galaktosa)
Juga dapat dibentuk dari gliserol (hasil hidrolisis
lemak) dan asam amino glukogenik melalui
glukoneogenesis
Untuk mencegah ketosis dan kehilangan protein
otot, diet seimbang harus banyak mengandung
polisakarida

Serat
Serat diet terdiri atas komponen dinding sel tanaman yg
tidak dapat dicerna oleh enzim tubuh (selulosa,
hemiselulosa, gum, lignin, pektin dan pentosan)
Pada herbivora, selulosa
sumber utama energi
setelah dicerna oleh mikroorganisme menjadi asetat,
propionat, butirat
diabsorbsi
vena porta
Proses fermentasi dalam kolon
memenuhi
sebagian kebutuhan energi (2 -7% pada asupan serat yg
rendah
kadang-kadang dalam proses
fermentasi gas CO2, H2, CH4 juga dihasilkan

lanjutan
Pada manusia
- diet serat tinggi
memberi efek yg menguntungkan
dalam bentuk retensi air dalam perjalanan sepanjang di
usus
feses menjadi lebih besar dan lebih lunak
- diet tinggi serat
penurunan insiden kanker
kolon, penyakit kardiovaskuler, diabetes mellitus
- serat diet
mengakibatkan serat makanan
berikatan dengan asam empedu
kadar kolesterol
darah turun
- serat yg larut memperlambat pengosongan lambung
mengurangi kenaikan glukosa darah sesudah
makan
penurunan sekresi insulin
penting
pagi penderita DM karena akan mengurangi penurunan
reaktif gula darah yang merangsang selera makan

Lipid
Sebagai sarana pembawa vitamin yang
larut dalam lemak dan memberikan asam
lemak essensial
Cadangan energi untuk memenuhi
kebutuhan dari makanan
Meningkatkan kelezatan makanan dan
memberikan rasa kenyang
Fungsi asam lemak essensial sbg prazat
leukotrien, prostaglandin, tromboksan

Nilai kalori
Nilai kalori dihitung dengan menjumlahkan kalori dari protein, dari
lemak dan dari karbohidrat menurut faktornya masing sbb.
Protein
-

beras pecah kulit


beras giling sempurna
jagung
serealia
sayuran
kedelai
kacang-kacangan dan biji-bijian
daging
ikan
telur
susu
mentega
margarine
minyak dan lemak nabati
gula pasir

3,41
3,82
2,75
3,87
2,44
3,47
3,47
4,27
4,27
4,36
4,27
4,27
4,27
-

lemak
Kalori/gram
8,37
8,37
8,37
8,37
8,37
8,37
8,37
9,02
9,02
9,02
8,79
8,79
8,84
8,84
-

karbohidrat
4,12
4,16
4,03
4,12
3,57
1,68
4,07
3,87
4,11
3,68
3,87
3,87
3,84
3,87

Vitamin
Nutrien organik, diperlukan dalam jumlah
kecil, umumnya tidak dapat disintesis
dalam tubuh
Berdasarkan kelarutannya dibagi menjadi
2 kelas: larut dalam air dan larut dalam
lemak
Larut dalam air mencakup vitamin B
kompleks, Asam askorbat
Larut dalam lemak: vitamin A, D, E dan K

Vitamin larut dalam air


Vitamin B dalam tubuh digunakan dalam
bentuk aktifnya
- vitamin B1 (tiamin = HCl aneurin) bentuk
aktifnya Tiamin pirofosfat (TPP) atau
Tiamin Difosfat (TDP)
- vitamin B2 (riboflavin = laktoflavin) bentuk
aktifnya
1. Flavin adenosin dinukleotida (FAD)
2. Flavin mononukleotida (FMN)

lanjutan

Vitamin B3 (niasin / niasinamida /asam


nikotinat, bentuk aktifnya
1. nikotinamid adenin dinukleotida (NAD+)
2. nikotinamid adenin dinukleotida fosfat
(NADP+)
Vitamin B5 (asam pantotenat) bentuk
aktifnya
1. Koenzim A (KoA-SH)
2. Acyl Carrier Protein (ACP)

lanjutan

Vitamin B6 (campuran 3 vitamin:


piridoksin, piridoksal, piridoksamin, bentuk
aktifnya
1. piridoksal fosfat (PLP)
2. piridoksamin fosfat
Vitamin B10 (biotin) bentuk aktifnya Biotin
Vitamin B11 (asam folat = folasin) bentuk
aktifnya
- tetrahidrofolat (H4folat)
ada
berbagai macam bentuk aktif asam folat

lanjutan

Vitamin B12 (kobalamin) bentuk aktifnya


sebagai vit. B12 atau dalam bentuk
kobamida
Vitamin C (asam askorbat) bentuk aktifnya
sebagai vitamin C itu sendiri yang
merupakan donor ekuivalen pereduksi

Vitamin larut dalam lemak


Vitamin A (retinol)
- bentuk vit.A-nya sendiri diperoleh dari
makanan yg berasal dari hewan tetapi
dalam tubuh dapat disintesis dari
karoten (provitamin A)
Vitamin D
- senyawa steroid yang dapat diperoleh
dari provitamin D, bentuk aktifnya
1,25-dihidroksi D3

lanjutan

Vitamin E (tokoferol)
- anti oksidan yang paling penting dalam
tubuh yang bekerja pada fase lipid membran di
seluruh sel
Vitamin K
- sebagai kofaktor enzim karboksilase
- diperlukan untuk sintesis beberapa
faktor pembekuan darah (faktor II, VII,
IX, X)

Mineral
Diperlukan untuk fungsi fisiologik dan
fungsi biokimiawi
Berdasarkan kebutuhannya dalam tubuh
dibagi menjadi 2 kelompok
- makronutrien: bila kebutuhannya >
100 mg/hari
- mikronutrien: bila kebutuhannya <
100 mg/hari

STATUS GIZI
Status nutrisi: ekspresi dari keadaan
keseimbangan dalam bentuk
variabel tertentu, atau perwujudan
dari nutriture dalam bentuk tertentu.
Contoh: gondok endemik merupakan
keadaan tidak seimbangnya
pemasukan dan pengeluaran
yodium dalam tubuh

Malnutrisi
Keadaan patologis akibat kekurangan atau kelebihan
secara relatif maupun absolut satu atau lebih zat gizi
Ada 4 bentuk malnutrisi
1. under nutrition: kekurangan konsumsi pangan
secara relatif atau absolut untuk periode
tertentu
2. specific deficiency: kekurangan zat gizi tertentu
3. over nutrition: kelebihan konsumsi pangan untuk
periode tertentu
4. imbalance: disproposi zat gizi

Penilaian status gizi


- antropometri
- klinis
1. Secara langsung

2. Secara tidak langsung

- biokimia
- biofisik
- survei konsumsi
- statistik vital
- faktor ekologi

lanjutan

Antropometrik: digunakan untuk melihat ketidak


seimbangan asupan protein dan energi
yg terlihat pada pola pertumbuhan fisik
Klinis: digunakan untuk mendeteksi secara
cepat tanda-tanda klinis umum dari
kekurangan salah satu zat gizi atau lebih
Biokimia: digunakan untuk suatu pringatan
bahwa kemungkinan akan terjadi
keadaan yang lebih parah lagi
Biofisik: digunakan dalam situasi tetentu seperti
kejadian buta senja
tes adaptasi
gelap

Lanjutan

Survei konsumsi makanan: dengan pengumpulan data


konsumsi makan
memberikan gambaran
tentang asupan berbagai nutrien
dapat
diidentifikasi kelebihan atau kekurangan zat gizi
Statistik vital: menganalisis data beberapa statistik
kesehatan (angka kematian berdasarkan umur,
angka kesakitan dan kematian akibat penyebab
tertentu atau data lainnya yg ada hubungannya
dgn gizi
Faktor ekologi: faktor fisik, biologis, lingkungan budaya,
iklim, irigasi
hubungannya dgn jumlah
makanan yg tersedia
malnutrisi di suatu
masyarakat
dasar untuk melakukan
intervensi gizi

SELAMAT - BELAJAR

Anda mungkin juga menyukai